Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TENAGA KERJA
Dosen Pengampu : Ogy saputra, S.E., M.M

Disusun Oleh :
1.Ambok Lau 21103161201072
2.Sesilia Raamdani 21103161201044
3. Sista

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

i
T.A 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,


taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ”TENAGA KERJA” ini dengan baik. Makalah ini membahas
tentang klasifikasi tenaga kerja, kesempatan kerja dan penjelasan mengenai
ketenaga kerjaan yang ada dan berlaku di Indonesia.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas yang diberikan dosen


pengajar mata kuliah umum, Teori Ekonomi Makro. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal. Semoga ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas ini dapat lebih
baik lagi. Semoga ini dapat menjadi pelajaran dan pengalaman langsung.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ogy Saputra S.E., M.M dan kepada
Allah kami mohon ampun.

Jambi,28 Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………II

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………..1

BAB II……………………………………………………………
PEMBAHASAN……………………………………………………………

A. Tenaga Kerja……………………………………………………………
B. Klasifikasi Tenaga Kerja……………………………………………………
C. Permasalahan Tenaga Kerja………………………………………………
D. Kesempatan Kerja………………………………………………………
E. Pendidikan dan Latihan……………………………………………………
F. Sistem Upah……………………………………………………………

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Negara – negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang


jauh lebih tinggi, dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi
karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah
bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup
pengaman bagi pengangguran.

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi


yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan
setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan
kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang
tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi yang
ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan,
dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat
menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah
1. apa definisi dari tenaga kerja?
2. apa saja klasifikasi tenaga kerja?
3. Apa pengertian Kesempatan Kerja
4. Bagaimana sistem upah bagi tenaga kerja?

C. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang tenaga kerja agar
mahasiswa lebih mempersiapkan diri dan mencari solusi kedepannya untuk
polemik yang dihadapi saat ini. serta memudahkan mahasiswa/i

2
mempelajari mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia dengan lebih
baik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan


tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa
hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun
pekerjaan berupa Jasa . Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan
bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun
hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat
sejumlah ketentuan yang wajib tunduk pada ketentuan pemerintah dalam
artian hukum publik.
Istilah-istilah di Ketenaga kerjaan Tenaga Kerjaa dalah setiap orang
laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan
pekerjaan, baik di dalammaupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat.
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja merupakan nilai tambah Produk
Domestik Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang  bekerja
untuk menghasilkan nilai tambah tersebut. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa
uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau
berkurang, dan  pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang
dialami oleh tenaga kerja  berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,
hari tua, dan meninggal dunia. 
Tenaga kerja dapat diartikan sebagai penduduk yang berada dalam
usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan

4
tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah
memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang
mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17
tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk
tenaga kerja.1
B.Klasifikasi Tenaga Kerja
Berikut adalah penjelasan seputar pengertian tenaga kerja, serta
klasifikasi tenaga kerja yaitu tenaga kerja Berdasarkan penduduknya,
Berdasarkan batas kerja, Berdasarkan kualitasnya, Berdasarkan segi
keahlian dan pendidikannya.
1) Berdasarkan penduduknya
A. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap
dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia
antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
B. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak
mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka
adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15

1
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/ketenagakerjaan-pengertian-tenaga-
kerja.html di akses pada 20/02/2021

5
tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para
pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.2

2)Berdasarkan batas kerja

A. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia
15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
B. Bukan angkatan kerja
.Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke
atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga
dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
 anak sekolah dan mahasiswa
 para ibu rumah tangga dan kaum difabilitas, dan
para pengangguran sukarela

3)Berdasarkan kualitasnya

A. Tenaga kerja terdidik


Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah
atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya :
pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
B. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian
dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga
kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga

2
ibid

6
mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli
bedah, mekanik, dan lain-lain.
C. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja
kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh
angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

Klasifikasi diatas mendorong pengaturan terkait pelatihan kerja


sebagaimana diatur dalam Bab V UU 13/2013, agar kualifikasi tenaga kerja
Indonesia dapat semakin baik. Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan, pelaku
usaha dan tenaga kerja mengikatkan diri dalam suatu hubunga hukum
melalui ikatan atau perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah
pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga kerja juga menjadi
perhatian demi menciptakan keamanan dan kenyamanan saat melakukan
aktivitas pekerjaan.
Apabila timbul perselisihan antara pengusaha dan tenaga kerja, maka
hukum yang mengatur adalah Undang Undang No.2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Setiap bentuk perselisihan
memiliki cara atau prosedur yang berlaku dan harus diikuti oleh kedua
belah pihak baik itu melalui cara berunding, mediasi, konsiliasi, arbitrase
maupun diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial.3

C. Permasalahan Tenaga Kerja

3
https://www.dslalawfirm.com/id/pengertian-masalah-peraturan-ketenagakerjaan/

7
Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah
penduduknya cukup banyak. Namun tidak semua penduduk Indonesia
memiliki pekerjaan, padahal jumlah penduduk usia kerja mengalami
peningkat. Kondisi itu membuat semakin banyak penduduk yang masuk
kategori kelompok tenaga kerja. Sehingga mereka membutuhkan
lapangan pekerjaan. Ketika lapangan pekerjaan tidak tersedia maka
akan timbul masalah dengan banyaknya pengangguran.
secara umum kecenderungan masalah ketenagakerjaan di
Indonesia terkait dengan keterbatasan daya serap perekonomian
dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang yang terus
mengalami peningkatan. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa
pendayagunaan dan pembinaan belum optimal. Kurangnya lapangan
pekerjaan membuat masyarakat yang sudah siap kerja menghadapi
beberapa alternatif pilihan. Tenaga kerja tetap bekerja walaupun dengan
upah yang sangat jauh dari standar upah minimum regional yang telah
ditentukan oleh pemerintah di masing-masing wilayah. Pekerja bekerja
tidak penuh atau pekerja bekerja setidaknya kurang dari 35 jam setiap
minggunya. Konsekuensinya, jumlah pengangguran meningkat dan
pendapatan yang diterima pekerja lebih rendah dari upah minimum.4
Masalah ketenagakerjaan apabila dikaji lebih dalam menunjukkan
adanya tiga problematika pokok, yaitu: Penduduk dan tenaga kerja
Penduduk dan tenaga kerja selalu meningkat dan mengalami percepatan
yang signifikan dari pada laju pertambahan lapangan pekerjaan yang
baru. Naiknya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya kenaikan
penawaran tenaga kerja begitu juga sebaliknya.
Permasalahan klasik yang muncul di Indonesia adalah percepatan
pertumbuhan angkatan kerja tidak disertai dengan percepatan

4
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/14/154500069/masalah-ketenagakerjaan-di-
indonesia di akses pada tanggal 22/02/2021

8
pertumbuhan lapangan pekerjaan atau penawaran tenaga kerja tidak
seimbang dengan meningkatkan permintaan tenaga kerja. Setiap
tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk yang siap kerja. Hal ini
sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk juga meningkat tiap
tahunnya.
Kesempatan kerja yang dirasakan semakin berkurang setiap
tahunnya. Belum lagi dengan persaingan antar pekerja yang semakin
ketat. Kesempatan kerja diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu:
Kesempatan kerja formal Kesempatan kerja informal Tambahan
kesempatan kerja. Bila dilihat dari tingkat pendidikan, tenaga kerja di
Indonesia lebih banyak terserap di sektor informal. Kesempatan kerja di
Indonesia umumnya tidak terdistribusi sempurna atau tidak merata.
Secara umum masyarakat menggambarkan bahwa kesempatan kerja
tertinggi berada di pusat atau kota besar.
Kesempatan kerja terendah berada di kota-kota kecil atau daerah
terpencil. Selain itu penduduk Indonesia beranggapan bahwa
kesempatan kerja tertinggi berada di Pulau Jawa. Sehingga banyak
terjadi pengangguran. Apalagi masih banyak sumber daya alam yang
belum dikelola secara maksimal padahal sangat berpotensi.
Produktivitas tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja masih relatif
rendah. Karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki dan
kurangnya ketrampilan. Sehingga tak jarang banyak dari para tenaga
kerja terserap pada pekerjaan yang bersifat non formal dan tidak tetap.
Permasalahan perluasan kesempatan kerja dalam pembangunan
Indonesia selalu dikaitkan dengan masalah produktivitas pekerja.
Namun kecenderungan pergeseran tenaga kerja lebih mengarah pada
lapangan usaha yang mudah dimasuki. Tidak memerlukan persyaratan
umur, pendidikan, keahlian, dan modal. Sehingga kenaikan
produktivitas rendah. Lapangan usaha tersebut terlihat pada lapangan

9
usaha perdagangan dan jasa yang diduga paling banyak aktivitas
informalnya.5
D. Kesempatan Kerja
Secara umum, kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang
mencerminkan seberapa jumlah dari total angkatan kerja yang dapat
diserap atau ikut serta secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Selain
itu kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai jumlah penduduk
yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin
banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.

Kesempatan kerja dimaknai sebagai lapangan pekerjaan atau


kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan
ekonomi atau produksi. Dengan demikian pengertian kesempatan kerja
nyata mencakup lapangan pekerjaan yang masih lowong. Kesempatan
kerja nyata  bisa juga dilihat dari jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia, yang tercermin dari jumlah penduduk usia kerja (15 tahun) ke
atas yang bekerja.

Kesempatan kerja merupakan partisipasi seseorang dalam


pembangunan baik dalam arti memikul beban pembangunan maupun
dalam menerima kembali hasil pembangunan. Dari definisi tersebut,
maka kesempatan kerja dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
1) Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang
memungkinkan orang bekerja secara terus menerus sampai mereka
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja. Dimisalkan orang
yang
2) bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai
jaminan sosial hingga tua dan tidak bekerja di tempat lain.
5

10
3) Kesempatan kerja temporer, adalah kesempatan kerja yang
memungkinkan orang bekerja dalam waktu yang relatif singkat,
kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja yang
baru. Dalam hal ini dimisalkan pegawai lepas pada perusahaan
swasta di mana pekerjaan mereka tergantung pesanan.
E. Pendidikan dan Latihan
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi
SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM
lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi
SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau


(MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen
dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari
oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku
adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai


sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi
atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R.
(Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat
bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi)

11
dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. 6

Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber


daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga
kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor
penting dalam organisasi perusahaan.

Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan dengan


berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan,
seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan
dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara
lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja,
memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja.

Training atau pelatihan atau Learning adalah kegiatan untuk


mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan baik dalam
kelas maupun diluar kelas pada seseorang atau sekelompok orang bertujuan
untuk menghilangkan GAP atau perbedaan antara kemampuan yang
sekarang dimiliki dengan kemampuan standard yang ditetapkan. Proses
pelaksanaannya ialah mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti
standard acuan tertentu atau prosedur sehingga menjadi kebiasaan yang
pada hasilnya nanti terlihat adanya perubahan, perbaikan ditempat kerja7

Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan


efisien, maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu:

1. adanya perbedaan individual

6
https://tekpenfip.wordpress.com/2012/12/08/peranan-pendidikan-dan-pelatihan-dalam-
pengembangan-sdm/ di akses pada tanggal 22/02/2021
7

12
2. berhubungan dengan analisa pekerjaan

3. motivasi

4. pemilihan peserta didik, dan

5. pemilihan metode yang tepat.

Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan


kepada dua kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga
kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua,
pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok
tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing
kelompok tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang
berbeda satu sama lain.

Manfaat pelatihan baik bagi karyawan, maupun perusahaan

Bagi karyawan :

1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar


2. Pengetahuannya naik juga keterampilannya
3. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Meningkatkan kepuasan kerja
5. Lebih termotivasi untuk meraih prestasi
Bagi perusahaan :

1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil


2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
3. Meningkatkan produktivitas kerja
4. Mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-
kesalahan
5. Meningkatkan mutu hasil kerja

13
6. Meningkatkan keuntungan
7. Mempunyai karyawan yang senantiasa termotivasi dan merasa
memiliki perusahaan sehingga membantu peningkatakan image
positif perusahaan.
F. Sistem Upah
Upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
bagi pekerja atau buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.8

1) Teori upah tenaga kerja

D. Teori upah wajar (alami) dari pendapat David Ricardo,


menerangkan:

Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk


pemeliharan hidup pekerja dengan keluarganya.
di pasar akan terdapat upah menurut harga pasar adalah upah
yang terjadi di pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Upah harga pasar akan berubah di sekitar upah
menurut kodrat. Oleh ahli ekonomi modern, upah kodrat
dijadikan batas minimum dari upah pekerja.
E. Teori Upah Besi dari Ferdinand Lassalle, penerapan sistem upah
kodrat menimbulkan tekanan terhadap kaum buruh, karena posisi
buruh dalam posisi yang sulit untuk menembus kebijakan upah
yang telah ditetapkan oleh produsen. Berhubungan dengan
8
https://dewiadjenglestariblog.wordpress.com/2016/11/09/makalah-
ketenagakerjaan-lengkap/ di akses pada tanggal 20/02/2021

14
kondisi tersebut maka teori ini dikenal “Teori Upah Besi”.
Lassalle menganjurkan untuk menghadapi kebijakan produsen
terhadap upah agar dibentuk serikat pekerja.
F. Teori dana upah dari John Stuart Mill, tinggi upah bergantung
kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja sedangkan
penawaran tenaga kerja tergantung pada jumlah dana upah, yaitu
jumlah modal yang disediakan perusahaan untuk pembayaran
upah. Peningkatan jumlah penduduk akan mendorong tingkat
upah yang cenderung turun, karena tidak sebanding antara
jumlah tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja.
G. Teori upah etika, menurut kaum utopis (kaum yang memiliki
idealis masyarakat yang ideal) tindakan para pengusaha yang
memberikan upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak etis. Oleh
karena itu, sebaiknya para pengusaha selain dapat memberikan
upah yang layak kepada pekerja dan keluarganya, juga harus
memberikan tunjangan keluarga.
2) Faktor yang mempengaruhi Upah
 Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya
 Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum
pekerja (umr)
 Produktivitas marginal tenaga kerja
 Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat
pengusaha
 Perbedaan jenis pekerjaan
 Tingkat kebersaingan
 faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja
(experience),mempengaruhi perkembangan skill secara empirik
(autodidak);

15
 faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta
kemahiran dalam melakukan pekerjaan;
  tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk
yang dihasilkan (kinerja);
 faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko
pekerjaan;
 tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-
jawab) seseorang pekerja/buruh;
 aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat
kerja atau perbedaan wilayah -penetapan- upah;
 aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan
kejujuran serta nilai-nilai kepribadian lainnya bagi seseorang
pekerja (aspek personality);
 banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi
kompetensi yang dimiliki, atau tinggi-rendahnya kualifikasi
pendidikan (sebagai basic start awal dalam bekerja); dan lain-
lain sebagainya;
3) Syarat dan tujuan Pemberian Upah
Syarat dan tujuan Pemberian Upahadalah mampu memuaskan
kebutuhan dasar pekerja, menyediakan sistem pemberian upah yang
sebanding dengan perusahaan lain di bidang yang sama, memiliki
sifat adil, dan menyadari fakta bahwa setiap orang memiliki
kebutuhan yang berbeda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

16
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Tenaga
kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 – 65 tahun) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000,
Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas
(lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus
Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja
adalah penduduk yang berusia 15-65 tahun

Pengangguran adalah seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan.


Kebanyakan pengangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan
yang dimiliki oleh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja.

Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya:


 Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan
kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan
mampu meningkatkan kemampuan kognitif, efektif, dan
psikomotoriknya.

 Tingkat kesehatan penduduk


Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai dan merupakan modal
berharga bagi seseorang untuk memulai aktifitasnya.

 Tingkat kesejahteraan penduduk


Pencapain kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang
ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan.
Masyarakat yang telah sejahtrera merupakan cita-cita pembangunan
manusia Indonesia seutuhn

17
B. Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya
lebih memperhatikan masyarakat, misalkan :

 Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena kebanyakan


pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus
sampai SD.
 Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan
memberikan beasiswa.
 Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung
sekolah, perpustakaan dan laboratorium.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://dewiadjenglestariblog.wordpress.com/2016/11/09/makalah-ketenagakerjaan-lengkap/

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/ketenagakerjaan-pengertian-tenaga-kerja.html

https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/contoh-pengangguran-deflasioner

https://www.hashmicro.com/id/blog/tips-meningkatkan-produktivitas-karyawan

https://kaltimtoday.co/data-terbaru-pengangguran-indonesia-terbannyak-kedua-di-asia-tenggara

19

Anda mungkin juga menyukai