TENAGA KERJA
Dosen Pengampu : Ogy saputra, S.E., M.M
Disusun Oleh :
1.Ambok Lau 21103161201072
2.Sesilia Raamdani 21103161201044
3. Sista
i
T.A 2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Meskipun kami berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas ini dapat lebih
baik lagi. Semoga ini dapat menjadi pelajaran dan pengalaman langsung.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ogy Saputra S.E., M.M dan kepada
Allah kami mohon ampun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….III
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………..1
BAB II……………………………………………………………
PEMBAHASAN……………………………………………………………
A. Tenaga Kerja……………………………………………………………
B. Klasifikasi Tenaga Kerja……………………………………………………
C. Permasalahan Tenaga Kerja………………………………………………
D. Kesempatan Kerja………………………………………………………
E. Pendidikan dan Latihan……………………………………………………
F. Sistem Upah……………………………………………………………
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. apa definisi dari tenaga kerja?
2. apa saja klasifikasi tenaga kerja?
3. Apa pengertian Kesempatan Kerja
4. Bagaimana sistem upah bagi tenaga kerja?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang tenaga kerja agar
mahasiswa lebih mempersiapkan diri dan mencari solusi kedepannya untuk
polemik yang dihadapi saat ini. serta memudahkan mahasiswa/i
2
mempelajari mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia dengan lebih
baik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tenaga Kerja
4
tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah
memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang
mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17
tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk
tenaga kerja.1
B.Klasifikasi Tenaga Kerja
Berikut adalah penjelasan seputar pengertian tenaga kerja, serta
klasifikasi tenaga kerja yaitu tenaga kerja Berdasarkan penduduknya,
Berdasarkan batas kerja, Berdasarkan kualitasnya, Berdasarkan segi
keahlian dan pendidikannya.
1) Berdasarkan penduduknya
A. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap
dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia
antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
B. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak
mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka
adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15
1
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/ketenagakerjaan-pengertian-tenaga-
kerja.html di akses pada 20/02/2021
5
tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para
pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.2
A. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia
15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
B. Bukan angkatan kerja
.Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke
atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga
dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
anak sekolah dan mahasiswa
para ibu rumah tangga dan kaum difabilitas, dan
para pengangguran sukarela
3)Berdasarkan kualitasnya
2
ibid
6
mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli
bedah, mekanik, dan lain-lain.
C. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja
kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh
angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
3
https://www.dslalawfirm.com/id/pengertian-masalah-peraturan-ketenagakerjaan/
7
Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah
penduduknya cukup banyak. Namun tidak semua penduduk Indonesia
memiliki pekerjaan, padahal jumlah penduduk usia kerja mengalami
peningkat. Kondisi itu membuat semakin banyak penduduk yang masuk
kategori kelompok tenaga kerja. Sehingga mereka membutuhkan
lapangan pekerjaan. Ketika lapangan pekerjaan tidak tersedia maka
akan timbul masalah dengan banyaknya pengangguran.
secara umum kecenderungan masalah ketenagakerjaan di
Indonesia terkait dengan keterbatasan daya serap perekonomian
dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang yang terus
mengalami peningkatan. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa
pendayagunaan dan pembinaan belum optimal. Kurangnya lapangan
pekerjaan membuat masyarakat yang sudah siap kerja menghadapi
beberapa alternatif pilihan. Tenaga kerja tetap bekerja walaupun dengan
upah yang sangat jauh dari standar upah minimum regional yang telah
ditentukan oleh pemerintah di masing-masing wilayah. Pekerja bekerja
tidak penuh atau pekerja bekerja setidaknya kurang dari 35 jam setiap
minggunya. Konsekuensinya, jumlah pengangguran meningkat dan
pendapatan yang diterima pekerja lebih rendah dari upah minimum.4
Masalah ketenagakerjaan apabila dikaji lebih dalam menunjukkan
adanya tiga problematika pokok, yaitu: Penduduk dan tenaga kerja
Penduduk dan tenaga kerja selalu meningkat dan mengalami percepatan
yang signifikan dari pada laju pertambahan lapangan pekerjaan yang
baru. Naiknya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya kenaikan
penawaran tenaga kerja begitu juga sebaliknya.
Permasalahan klasik yang muncul di Indonesia adalah percepatan
pertumbuhan angkatan kerja tidak disertai dengan percepatan
4
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/14/154500069/masalah-ketenagakerjaan-di-
indonesia di akses pada tanggal 22/02/2021
8
pertumbuhan lapangan pekerjaan atau penawaran tenaga kerja tidak
seimbang dengan meningkatkan permintaan tenaga kerja. Setiap
tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk yang siap kerja. Hal ini
sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk juga meningkat tiap
tahunnya.
Kesempatan kerja yang dirasakan semakin berkurang setiap
tahunnya. Belum lagi dengan persaingan antar pekerja yang semakin
ketat. Kesempatan kerja diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu:
Kesempatan kerja formal Kesempatan kerja informal Tambahan
kesempatan kerja. Bila dilihat dari tingkat pendidikan, tenaga kerja di
Indonesia lebih banyak terserap di sektor informal. Kesempatan kerja di
Indonesia umumnya tidak terdistribusi sempurna atau tidak merata.
Secara umum masyarakat menggambarkan bahwa kesempatan kerja
tertinggi berada di pusat atau kota besar.
Kesempatan kerja terendah berada di kota-kota kecil atau daerah
terpencil. Selain itu penduduk Indonesia beranggapan bahwa
kesempatan kerja tertinggi berada di Pulau Jawa. Sehingga banyak
terjadi pengangguran. Apalagi masih banyak sumber daya alam yang
belum dikelola secara maksimal padahal sangat berpotensi.
Produktivitas tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja masih relatif
rendah. Karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki dan
kurangnya ketrampilan. Sehingga tak jarang banyak dari para tenaga
kerja terserap pada pekerjaan yang bersifat non formal dan tidak tetap.
Permasalahan perluasan kesempatan kerja dalam pembangunan
Indonesia selalu dikaitkan dengan masalah produktivitas pekerja.
Namun kecenderungan pergeseran tenaga kerja lebih mengarah pada
lapangan usaha yang mudah dimasuki. Tidak memerlukan persyaratan
umur, pendidikan, keahlian, dan modal. Sehingga kenaikan
produktivitas rendah. Lapangan usaha tersebut terlihat pada lapangan
9
usaha perdagangan dan jasa yang diduga paling banyak aktivitas
informalnya.5
D. Kesempatan Kerja
Secara umum, kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang
mencerminkan seberapa jumlah dari total angkatan kerja yang dapat
diserap atau ikut serta secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Selain
itu kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai jumlah penduduk
yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin
banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.
10
3) Kesempatan kerja temporer, adalah kesempatan kerja yang
memungkinkan orang bekerja dalam waktu yang relatif singkat,
kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja yang
baru. Dalam hal ini dimisalkan pegawai lepas pada perusahaan
swasta di mana pekerjaan mereka tergantung pesanan.
E. Pendidikan dan Latihan
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi
SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM
lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi
SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
11
dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. 6
6
https://tekpenfip.wordpress.com/2012/12/08/peranan-pendidikan-dan-pelatihan-dalam-
pengembangan-sdm/ di akses pada tanggal 22/02/2021
7
12
2. berhubungan dengan analisa pekerjaan
3. motivasi
Bagi karyawan :
13
6. Meningkatkan keuntungan
7. Mempunyai karyawan yang senantiasa termotivasi dan merasa
memiliki perusahaan sehingga membantu peningkatakan image
positif perusahaan.
F. Sistem Upah
Upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
bagi pekerja atau buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.8
14
kondisi tersebut maka teori ini dikenal “Teori Upah Besi”.
Lassalle menganjurkan untuk menghadapi kebijakan produsen
terhadap upah agar dibentuk serikat pekerja.
F. Teori dana upah dari John Stuart Mill, tinggi upah bergantung
kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja sedangkan
penawaran tenaga kerja tergantung pada jumlah dana upah, yaitu
jumlah modal yang disediakan perusahaan untuk pembayaran
upah. Peningkatan jumlah penduduk akan mendorong tingkat
upah yang cenderung turun, karena tidak sebanding antara
jumlah tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja.
G. Teori upah etika, menurut kaum utopis (kaum yang memiliki
idealis masyarakat yang ideal) tindakan para pengusaha yang
memberikan upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak etis. Oleh
karena itu, sebaiknya para pengusaha selain dapat memberikan
upah yang layak kepada pekerja dan keluarganya, juga harus
memberikan tunjangan keluarga.
2) Faktor yang mempengaruhi Upah
Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya
Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum
pekerja (umr)
Produktivitas marginal tenaga kerja
Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat
pengusaha
Perbedaan jenis pekerjaan
Tingkat kebersaingan
faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja
(experience),mempengaruhi perkembangan skill secara empirik
(autodidak);
15
faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta
kemahiran dalam melakukan pekerjaan;
tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk
yang dihasilkan (kinerja);
faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko
pekerjaan;
tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-
jawab) seseorang pekerja/buruh;
aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat
kerja atau perbedaan wilayah -penetapan- upah;
aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan
kejujuran serta nilai-nilai kepribadian lainnya bagi seseorang
pekerja (aspek personality);
banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi
kompetensi yang dimiliki, atau tinggi-rendahnya kualifikasi
pendidikan (sebagai basic start awal dalam bekerja); dan lain-
lain sebagainya;
3) Syarat dan tujuan Pemberian Upah
Syarat dan tujuan Pemberian Upahadalah mampu memuaskan
kebutuhan dasar pekerja, menyediakan sistem pemberian upah yang
sebanding dengan perusahaan lain di bidang yang sama, memiliki
sifat adil, dan menyadari fakta bahwa setiap orang memiliki
kebutuhan yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Tenaga
kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 – 65 tahun) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000,
Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas
(lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus
Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja
adalah penduduk yang berusia 15-65 tahun
17
B. Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya
lebih memperhatikan masyarakat, misalkan :
18
DAFTAR PUSTAKA
https://dewiadjenglestariblog.wordpress.com/2016/11/09/makalah-ketenagakerjaan-lengkap/
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/ketenagakerjaan-pengertian-tenaga-kerja.html
https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/contoh-pengangguran-deflasioner
https://www.hashmicro.com/id/blog/tips-meningkatkan-produktivitas-karyawan
https://kaltimtoday.co/data-terbaru-pengangguran-indonesia-terbannyak-kedua-di-asia-tenggara
19