Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN TENAGA KERJA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 ( 6 A SDM ) :

MUHAMMAD AGUS TRI CAHYONO 2017.61.003042

BANGKIT SANJAYA 2017.61.002890

MEYLIZETH 2017.61.003047

RACHMADI 2017.61.002916

ILHAM WAHYUDI 2017.61.002878

DEDDY RACHMAN 2017.61.002855

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di negara Kondisi berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh
lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran
sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak
terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran.

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar,
pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah
pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang
ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka
panjang.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1.      Apa definisi tenaga kerja ?

2.      Bagaimana dampak rendahnya kualitas tenaga kerja ?

3.      Bagaimana usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENAGA KERJA

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun
2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu Negara dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut
sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang
menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang telah
memasuki usia kerja (working age population)

Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 65 tahun yang sedang bekerja
atau mencari pekerjaan

Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 65 tahun

b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 14 tahun kebawah

c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 65 tahun keatas

B. DAMPAK RENDAHNYA KUALITAS TENAGA KERJA


Rendahnya kulitas tenaga kerja di Indosia dapat mengakibatkan banyaknya
pengangguran.Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang sedang mencari pekerjaan.Orang
semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan
menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut
dependency ratio (DR).

C. USAHA MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA

Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain sebagai berikut :

1) Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta


2) Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai kesempatan kerja yang baik.
3) Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota
4) Kursus-kursus keterampilan
5) Penataran dan seminar atau lokakarya
6) Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri dengan menekuni
bidang yang diminati
7) Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan formal maupun
informal bagi setiap penduduk.
8) Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang bersifat padat karya untuk
mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan
9) Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk menyapkan tenaga terampil dan
kreatif
10) Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi pengangguran di daerah padat penduduk
dan memeratakan tenaga kerja.
11) Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja
12) Menggiatkan program keluarga berencana, untuk mengurangi atau menghambat
pertambahan jumlah penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan kerja bisa
terkendali.
13) Mengadakan proyek SP3 untuk menyerap lulusan perguruan tinggi yang diharapkan jadi
pelopor pembangunan dan pembaharuan di pedesaan. SP3 singkatan dari Sarjana
Penggerak Pembangunan Pedesaan.
14) Mendorong pembangunan di daerah pedesaan untuk bisa menyerap tenaga kerja di
pedesaan.
15) Penyediaan dana kredit secara lebih meluas dan merata bagi peningkatan kegiatan
produksi padat karya.
16) Tingkat kurs devisa yang realistis dan memberikan intensif bagi peningkatan ekspor.
17) Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja produktif
sebanyak mungkin
18) Pendidikan umum melalui pendidikan formal guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
19) Kursus-kursus keterampilan, baik yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat
20) Pelatihan pendidikan
21) Penataran-penataran, seminar, lokakarya
22) Meningkatkan kegiatan pembangunan yang banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan
industri di daerah
23) Wajib belajar 9 tahun.
24) Mencenangkan gerakan orang tua asuh.
25) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

D. JENIS-JENIS PENGANGGURAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak melakukan kegiatan kerja.


Secara garis besar, Pengangguran dapat di bedakan menjadi 2 golongan, menurut lama waktu
dan menurut penyebabnya.

1. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja


Seseorang dapat di anggap bekerja penuh apabila dia bekerja 39-48 jam per
minggu.Pengaguran jika di lihat dari tolak ukur berdasarkan lama waktu kerja maka
dapat di kelompokan menjadi 3 kelompok yaitu;

- Pengangguran terbuka
Yaitu tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan, meskipun merek
asedang mencari pekerjaan.

- Setengah menganggur
Yaitu tenga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dari seminggu

- Pengangguran terselubung
- Yaitu Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimum karena tidak memperoleh
pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
2. Jenis pengangguran menurut penyebab

Penganguran jika di lihat dari penyebabnya maka dapat di golongkan sebagai berikut;

- Pengangguran structural
Yaitu pengangguran terjadi karena ketidakcocok anantara keterampilan tenaga kerja
yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.

- Pengangguran siklikal
Yaitu pengangguran terjadi karena naik turunya aktifitas atau karena perekonomian
suatu Negara

- Pengangguran musiman
Yaitu pengangguran terjadi karena perubahan permintaan terhadap tenaga kerja yang
sifatnya berkala

- Pengangguran friksional
Yaitu pengangguran terjadi karena pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga
kerja.

E. DAMPAK NEGATIF PENGANGGURAN


Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan, antara lain ditandai oleh jumlah pengangguran dan setengah
pengagguran yang besar, pendapatan relative rendah dan kurang merata.
Berikut ini adalah kerugian-kerugian sebagaimana ditimbulkan oleh pengangguran;

- Menurunnyatingkatproduktifitas
- Turunnyapenerimaan Negara
- Tidakmeratanyadistribusipendapatannasional
- Peningkatanbiayasosial.
F. CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN
Cara paling utama untuk mengatas pengangguran adalah melakukan perluasan
kesempatan kerja.Sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mengatasi
pengangguran.Meskipun demikian, upayaitujugaberbeda-beda tergantung pada ini
pengangguran itu.berikut ini cara mengatasi penganguranya itu:

- Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal


- Pengelolaan permintaan masyarakat
- Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
- Program pendidikan dan pelatihan kerja
- Pengiriman tenagakerja keluar negri
- Wiraswasta

G. ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun
yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti pak tani yang sedang
menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.Disamping itu
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan/mengharapkan
dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga
tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan
suatu kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori bekerja, sementara tidak
bekerja, atau mencari pekerjaan.
Kegiatanekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja.Kebutuhan akan tenaga kerja
itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah
suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk di isi
pencari kerja.
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang
berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.
Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk
menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan
usaha masyaraka tuntuk mendapat penghasilan.
Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan
pembeli tenagakerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari
kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang /
lembaga yang memerlukan tenaga kerja.Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan
maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau
lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.Dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat
memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya.Dengan demikian tidak
terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini.Untuk
menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan
pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang
terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.
Bursa tenagakerjamempunyaifungsi yang sangatluas, baik dalam sector ekonomi
maupuns ektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yaitu :
Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi
tentang ketenagakerjaan,Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang
atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja,Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :

- Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan


sehingga dapat mengurangi penggangguran,
- Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan
tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja,
- Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan,
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-65 tahun) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia
menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus
Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan
ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15-65 tahun.
2. Pengangguran adalah seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan. Kebanyakan
pemgangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan yang dimiliki oleh
penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja.
3. Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya:
- Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan
intelektual seseorang.Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan
kemampuan kognitif,efektif,dan psikomotoriknya.

- Tingkat kesehatan penduduk


Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi
seseorang untuk memulai aktifitasnya.

- Tingkat kesejahteraan penduduk


Pencapain kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai
dengan terpenuhinya kebutuhan pangan,sandang,dan papan.Masyarakat yang
telah sejahtrera merupakan cita-cita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
SARAN

Untuk teciptanya tenaga kerja yang berkualitas  pemerintah supaya lebih memperhatikan
masyarakat,misalkan:

- Lebih mengoptimalkan perogram Belajar 9 tahun karena kebanyakan


pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus sampai SD.
- Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan memberikan
beasiswa.
- Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung
sekolah,perpustakaan,laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai