Anda di halaman 1dari 13

KETENAGAKERJAAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

NAMA : TASYA ANANDA PUTRI HARAHAP

KELAS : XI MIPA. 1

SMA SWASTA ERIA MEDAN

YAYASAN PENDIDIKAN ANI IDRUS

PERGURUAN ERIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“KETENAGAKERJAAN”. Tugas makalah ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran ekonomi. Dan guru pengampu yaitu
Ibu Wilda Hanum.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

MEDAN, 2021

TASYA ANANDA PUTRI HRP.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketenagakerjaan merupakan segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja dan waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Ketika
berbicara mengenai berbagai masalah ketenagakerjaan, maka penelaahannya
akan dapat ditinjau dari berbagai faktor dan makna. Karena kenyataan telah
membuktikan bahwa faktor ketenagakerjaan sebagai sumber daya manusia, di
masa pembangunan nasional sekarang merupakan faktor yang teramat
penting bagi terselenggaranya pembangunan nasional di negara kita Republik
Indonesia. Bahkan faktor tenaga kerja merupakan sarana yang sangat
dominan di dalam kehidupan suatu bangsa, karena itu tenaga kerja merupakan
faktor penentu bagi mati dan hidupnya suatu bangsa.
Dengan kemajuan iptek dan penemuan mesin-mesin baru telah muncul
pabrik-pabrik raksasa, dari sini terjadilah spesialisasi kerja sebagai ciri khas
kemajuan zaman modern, dan semakin sulit beralih ke pekerjaan lainnya,
sehingga orang betul-betul telah kehilangan kemerdekaan untuk memilih
macam pekerjaan. Akibatnya sering timbul kesewenangan pemilik usaha
antara lain memberi upah di bawah standar Upah Minimum Kabupaten
( UMK).
Akibat lebih jauh dengan banyaknya alat-alat produksi telah
berlebihnya jumlah tenaga kerja, karena alat-alat baru itu mampu
menghasilkan barang-barang dalam jumlah besar, lain dengan tenaga
manusia, akibatnya terjadilah banyak pekerja yang bekerja lebih dari jam
kerja normal tetapi penghasilannya masih tergolong rendah.
Akibat sempitnya lapangan kerja orang mencari pekerjaan
sedapatdapatnya asal kerja dari pada menganggur. Hal ini telah berakibat
lebih jauh lagi pada tingkat produksi yang rendah dan upah yang minim.
Sebab seseorang telah bekerja tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini telah
menjadikan suatu dilematis dalam kehidupan masyarakat dan pemerintah,
karena di satu sisi sempitnya lapangan kerja, di sisi lain banyaknya pencari

1
kerja banyak pengangguran dan rendahnya mutu serta ketrampilan yang
dimiliki pekerja.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian ketenagakerjaan ?
1.2.2 Apakah pengertian tenaga kerja ?
1.2.3 Apa saja jenis – jenis tenaga kerja ?
1.2.4 Apa saja permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia ?
1.2.5 Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk lebih memahami mengenai ketenagakerjaan.
1.3.2 Untuk mengetahui masalah dan cara mengatasi masalah
ketenagakerjaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketenagakerjaan


Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja,
baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa.
Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang
memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan
kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang wajib tunduk
pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik.
Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
menyatakan, definisi tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
Dalam definisi ketenagakerjaan, yang dimaksud dengan tenaga kerja
sebelum masa kerja antara lain pemagangan dan pengumuman lowongan
kerja. Tenaga kerja selama masa kerja antara lain perlindungan kerja, upah
atau gaji, jaminan sosial dan kesehatan, jaminan keselamatan kerja serta
pengawasan kerja. Tenaga kerja sesudah masa kerja antara lain pesangon dan
pensiun atau Jaminan Hari Tua.
2.2 Pengertian Tenaga Kerja
Dalam Ismail (2018), Istilah tenaga kerja sangat luas, yaitu meliputi
semua orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik yang sudah mempunyai
pekerjaan dalam hubungan kerja atau sebagai swa pekerja maupun yang
belum/tidak mempunyai pekerjaan. Sementara itu, Sendjun H. Manullang
mengemukakan bahwa :“Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu
melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa”.

3
Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan - ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, yang dimaksud dengan
tenaga kerja adalah "tiap orang yang mampu melakukan pékerjaan" (dari
dalam atau di luar hubungan kerja) guna menghasilkan barang-barang dan
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.3 Jenis – Jenis Tenaga Kerja
2.3.1 Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi :
a. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja yang kegiatanya lebih banyak mengandalkan tenaga fisik
dalam melaksanakan proses produksi, diantaranya adalah sopir dan
montir.
b. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya lebih banyak menggunakan
proses pemikiran, gagasan atau ide yang bersifat produktif, seperti
manajer, direktur, dan konsultan.
2.3.2 Berdasarkan keahliannya, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi :
a. Tenaga kerja terdidik atau skilled labour
Tenaga kerja yang memerlukan keahlian atau kemahiran pada suatu
bidang melalui sekolah atau pendidikan. Misalnya dokter, hakim,
pengacara, guru, akuntan, notaris, insinyur, dosen atau polisi.
b. Tenaga kerja terlatih atau trained labour
Tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman kerja. Misalnya,
tukang masak atau koki, supir, pelayan toko, montir, penjahit dan
pelukis.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih atau unskilled labour and
untrained labour
Tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya,
hanya mengandalkan tenaga saja. Misalnya, pesuruh, kuli bangunan,
buruh gendong, pembantu rumah tangga, tukang becak, dan penyapu
jalan.

4
2.3.3 Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, tenaga kerja
dibedakan menjadi :
a. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi
dan biayanya dikenakan pada biaya produksi atau pada barang yang
dihasilkan. Misalnya karyawan bagian produksi.
b. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses
produksi dan biayanya di kaitkan pada biaya operasional pabrik. Misalnya
tenaga kerja bagian penjualan, marketing dan periklanan.
2.4 Permasalahan Ketenagakerjaan Di Indonesia
Tiga masalah ketenagakerjaan yang sering terjadi di Indonesia
2.4.1 Banyaknya pengangguran
Disebabkan karena tingginya jumlah penduduk dan tidak diikuti dengan
lapangan kerja yang cukup, permasalah ini merupakan yang paling
utama di Indonesia. Begitu juga dengan rendahnya kualitas tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor utama dalam timbulnya
masalah ini.
2.4.2 Lapangan kerja yang rendah
Timbul akibat jumlah angkatan kerja yang produktif tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang disediakan. Hal ini menjadi salah
satu pemicu masalah pengangguran.
2.4.3 Kualitas tenaga kerja yang rendah
Tingkat pendidikan yang rendah baik formal maupun non formal.
Kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia tergolong rendah
menyebabkan ketidakmampuan untuk meraih pendidikan yang tinggi.
2.5 Upaya Untuk Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan
Ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:
2.5.1 Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sebelum
memasuki pasar tenaga kerja, seperti mengadakan berbagai pelatihan
yang berbasis kompetensi. Upaya tersebut diharapkan dapat

5
meningkatkan kemampuan tenaga kerja dengan baik dalam hal
keterampilan, pengetahuan dan juga sikap yang baik
2.5.2 Pemerintah harus membuka lapangan kerja sebanyak mungkin untuk
dapat menampung tenaga kerja yang semakin meningkat. Misalnya,
pemerintah membuka lowongan pekerjaan untuk posisi pegawai negeri
atau pun mendorong pihak swasta di sektor industri bagi tenaga kerja
yang siap pakai.
2.5.3 Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha mandiri / Industri
Rumah Tangga
2.5.4 Pemerintah harus menerapkan kebijakan upah yang adil sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan perekonomian tenaga kerja di Indonesia.
2.5.5 Meningkatkan perlindungan tenaga kerja, seperti penerapan norma
kerja dan jaminan sosial tenaga kerja.
2.5.6 Meningkatkan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Ketenagakerjaan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa
hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang
maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan
merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena
meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak,
namun terdapat sejumlah ketentuan yang wajib tunduk pada ketentuan
pemerintah dalam artian hukum publik.
3.1.2 Ada beberapa masalah dalam ketenagakerjaan yaitu banyaknya
pengangguran, lapangan kerja yang rendah, dan tenaga kerja yang
rendah. Dan cara mengatasinya salah satunya yaitu meningkatkan
kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja.
3.2 SARAN
Saran saya, sebaiknya pemerintah mengeluarkan kebijakan tertentu
memberikan penyuluhan, pembinaan serta pelatihan kerja kepada masyarakat
untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan
kesejahteraan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dslalawfirm.com/pengertian-masalah-peraturan-ketenagakerjaan/

https://pahamify.com/blog/ekonomi-kelas-11-materi-tentang-ketenagakerjaan/

Ismail, Najmi. dkk. 2018. HUKUM DAN FENOMENA KETENAGAKERJAAN.


Jurnal Pekerjaan Sosial. Vol. 1 No. 3

7
ESSAY TEST

1. Apa yang dimaksud dengan Ketenagakerjaan ?

2. Apa yang dimaksud dengan Tenaga Kerja?

3. Apa saja peraturan & UU ketenagakerjaan ?

4. Apa yang kamu ketahui tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia ?

5. Bagaimana uoaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di indonesia ?

JAWABAN

1. Ketenagakerjaan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga


kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja,
baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa. Dari
aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki
aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan
para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang wajib tunduk pada
ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik.

2. Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan -


ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, yang dimaksud dengan tenaga kerja
adalah "tiap orang yang mampu melakukan pékerjaan" (dari dalam atau di luar
hubungan kerja) guna menghasilkan barang-barang dan atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat

3. Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan


dijelaskan bahwa Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan sebagai berikut:

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan


manusiawi.

8
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.

c. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan


kesejahteraan.

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

4. Tiga masalah ketenagakerjaan yang sering terjadi di Indonesia

a. Banyaknya pengangguran

Disebabkan karena tingginya jumlah penduduk dan tidak diikuti dengan


lapangan kerja yang cukup, permasalah ini merupakan yang paling utama
di Indonesia. Begitu juga dengan rendahnya kualitas tenaga kerja dan
pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor utama dalam timbulnya
masalah ini.

b. Lapangan kerja yang rendah

Timbul akibat jumlah angkatan kerja yang produktif tidak sebanding


dengan jumlah lapangan kerja yang disediakan. Hal ini menjadi salah satu
pemicu masalah pengangguran.,,,

c. Kualitas tenaga kerja yang rendah

Tingkat pendidikan yang rendah baik formal maupun non formal.


Kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia tergolong rendah
menyebabkan ketidakmampuan untuk meraih pendidikan yang tinggi

5. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:

a. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sebelum


memasuki pasar tenaga kerja, seperti mengadakan berbagai pelatihan yang
berbasis kompetensi. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan tenaga kerja dengan baik dalam hal keterampilan, pengetahuan
dan juga sikap yang baik

9
b. Pemerintah harus membuka lapangan kerja sebanyak mungkin untuk dapat
menampung tenaga kerja yang semakin meningkat. Misalnya, pemerintah
membuka lowongan pekerjaan untuk posisi pegawai negeri atau pun
mendorong pihak swasta di sektor industri bagi tenaga kerja yang siap
pakai.

c. Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha mandiri / Industri Rumah


Tangga

d. Pemerintah harus menerapkan kebijakan upah yang adil sehingga dapat


meningkatkan kesejahteraan perekonomian tenaga kerja di Indonesia.

e. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja, seperti penerapan norma kerja


dan jaminan sosial tenaga kerja.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga


kerja.

10

Anda mungkin juga menyukai