“KETENAGAKERJAAN”
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang
“Ketenagakerjaan” makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Demografi.
Demikian pula saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini saya masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa.
Namun, saya tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat saya
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada
makalah saya berikutnya. Untuk itu saya ucapkan terimakasih
i
DAFTAR ISI
Contents
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
ISI.........................................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Ketenagakerjaan................................................................................................2
2.2 Konsep dan definisi ketenagakerjaan.................................................................................3
2.2.1 Konsep Tenaga Kerja (Manpower).............................................................................3
2.2.2 Konsep Gainful Worker..............................................................................................3
2.2.3 Konsep Angkatan Kerja (Labor Force Concept).......................................................4
2.2.4 Konsep Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labor Utilization Approach).........................4
2.2.5 Konsep Pengangguran.................................................................................................5
2.2.6 Konsep Bukan Angkatan Kerja (Not in the Labor Force)........................................5
2.3 Ukuran Dasar Angkatan Kerja............................................................................................6
2.4 Sumber Data Angkatan Kerja..............................................................................................8
2.5 Pengangguran.........................................................................................................................8
2.6 Potensi Dan Permasalahan Tenaga Kerja Dan Pengangguran Di Indonesia...................9
2.6.1 Potensi Tenaga Kerja Dan Pengangguran Di Indonesia...........................................9
2.6.2 Permasalahan Tenaga Kerja danPengangguran di Indonesia................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk merupakan sumber penawaran tenaga kerja. Kelahiran atau
Fertilitas menyebabkan pertambahan jumlah penduduk, termasuk jumlah angkatan
kerja. Mortalitas merupakan penyebab berkurangnya jumlah penduduk dan
berkurangnya jumlah tenaga kerja.
1
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan pada awalnya dikenal dengan istilah perburuhan.
Perburuhan berasal dari kata “buruh”, secara etimologis dapat diartikan dengan
keadaan memburuh, yaitu keadaan dimana seseorang buruh bekerja pada orang
lain (pengusaha).
Dumairy (1997)
Menurut Dumairy (1997) yang tergolong sebagai tenaga kerja adalah
penduduk yang mempunyai umur didalam batas usia kerja. Tujuan dari
pemilihan batas umur tersebut, supaya definisi yang diberikan sedapat
mungkin menggambarkan kenyataan yang sebenarnya.
Simanjuntak
Menyatakan bahwa tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau
sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari
kerja, bersekolah, dan mengurus rumah tangga walaupun tidak bekerja,
tetapi secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.
Mulyadi
Menyatakan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
(berusia 15-64 tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu negara yang
dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
kerja mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
Dari ketiga pengertian ketenagakerjaan menurut para ahli dapat kita simpulkan
bahwa ketenagakerjaan itu adalah orang yang sedang melakukan suatu kegiatan
yang menghasilkan sesuatu.
2
2.2 Konsep dan definisi ketenagakerjaan
3
seseorang pada saat pencacahan. Jumlah pengangguran yang tercatat
memakai konsep ini akan sedikit sekali. Konsep ini sudah jarang dipakai
dalam analisis.
a. Bekerja
b. Mencari pekerjaan (menganggur), yang dapat dibedakan mencari
pekerjaan, tetapi sudah pernah bekerja sebelumnya dan mencari
pekerjaan untuk pertama kalinya (belum pernah bekerja sebelumnya).
4
c. Pengangguran terbuka (open unemployment)
5
2.2.6 Konsep Bukan Angkatan Kerja (Not in the Labor Force)
Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja (manpower)
yang tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Jadi, mereka adalah bagian dari
tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat atau tidak berusaha untuk
terlibat dalam kegiatan ekonomi. Dalam sensus sensus penduduk di
Indonesia, dikemukakan bahwa penduduk yang berumur 10 tahun ke atas
(atau 15 tahun ke atas setelah SP 1990) yang bukan angkatan kerja adalah
mereka yang selama seminggu yang lalu mempunyai kegiatan hanya:
a. Bersekolah
b. Mengurus rumah tangga
c. Pensiunan, dan/atau mendapat penghasilan bukan dari bekerja
(misalnya warisan, deposito, dan lain-lain.
d. Berada di rumah sakit dalam waktu lama, di lembaga pemasyarakatan,
dan sebagainya.
6
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Umur dan Jenis Kelamin
(Age-Sexspecific Activity Rate)
Perhitungan ini paling banyak dipakai dalam analisis ketenagakerjaan
dan biasa disebut dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut
umur dan jenis kelamin. Angka ini merupakan angka dasar (basic rates) yang
dipelajari dan menjadi dasar untuk membuat proyeksi angkatan kerja.
7
Angka pengangguran adalah angka yang menunjukkan berapa banyak
dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian
menganggur di sini adalah penduduk yang aktif mencari pekerjaan.
2.5 Pengangguran
Data tentang pengangguran diperoleh dari sensus penduduk maupun Sakernas
Perhitungan pengangguran terbuka dihitung dari banyaknya penduduk yang mencari
pekerjaan dibanding dengan jumlah angkatan kerja seluruhnya. Analisis tentang
pengangguran harus dilakukan secara hati-hati karena definisi pengangguran berubah
setelah tahun 2000. Sampai dengan Sensus Penduduk dan Sakernas 2000 yang
dinamakan pengangguran terbuka adalah mereka yang dalam wawancara mengatakan
sedang mencari pekerjaan. Dalam Sakernas 2001 dan selanjutnya, definisi
8
pengangguran terbuka diperluas, sesuai dengan acuan dalam publikasi ILO An ILO
Manual on Concepts and Methods (BPS, 2001).
9
mengalami bonus demografi dalam beberapa tahun kedepan yang
puncaknya pada tahun 2025. Dimana pada tahun tersebut usia angkatan
kerja atau tenaga kerja kita melimpah, dan ini menjadi tantangan tersendiri
dalam memanfaatkanya.
Globalisasi
Dampak globalisasi perekonomian yang terjadi di seluruh negara
di dunia. Globalisasi sendiri merupakan proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan antar negara diseluruh dunia yang menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
Dengan adanya globalisasi batas-batas secara ekonomi menjadi semakin
kabur dan sempit. Sementara arus globalisasi dalam bentuk TTA, WTO,
NAFTA dan lainnya, akan semakin intensif. Dimana indonesia akan
menjadi pasar potensial bagi negara asean mengingat posisinya yang
strategis dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki tingkat
konsumsi yang tinggi, hal ini akan menjadi peluang dan tantangan bagi
pembangunan ketenaga kerjaan.
Potensi unggulan daerah
Sumber daya alam yang masihmelimpah di setiap daerah di
Indonesia juga merupakan peluang dan modal dasardalam percepatan
pembangunan. Denganpemanfaatan sumberdaya yang ada dengan optimal
maka akan mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi
pembangunan suatu bangsa.
2.6.2 Permasalahan Tenaga Kerja dan Pengangguran di Indonesia
Daya saing tenaga kerja
Dari berbagai servey yang dilakukan oleh BPS dapat disimpulkan
bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia relatif masih rendah
dibandingkan dengan daya saing negara tetangga. Rendahnya daya saing
disebabkan rendahnya mutu SDM sebagai akibat dari rendahnya tingkat
pendidikan dan rendahnya kompetensi kerja dan kecocokan skill dengan
kecocokan pekerjaan.
Pasar kerja tenaga kerja
10
Masih rendahnya peningkatan pasar kerja di bandingkan
peningkatan jumlah tenaga kerja, meski pertambahan lapangan kerja
selama 5 tahun terahir cukup banyak dibandingkan pertambahan angkatan
kerja. Kondisi menyebabkan kelebihan tenaga kerja (labour surplus
economy). Disamping itu kondisi pasar kerja juga pada pasar yang kurang
berkualitas sehingga produktivitas dari tenaga kerja juga masih rendah.
Hubungan industrial
Masih belum terjalinnya hubungan Industrial antara pemerintah,
pekerja dan perusahaan dengan baik. Mengakibatkan rendahnya daya
saing tenaga kerja dan salah satu penyebab pengangguran sistim hubungan
yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang
terdiri dari unsur pengusaha, pekerja buruh dan pemerintah.
Permasalahannya hubungan industrial saat ini masih belum harmonis.
Seperti :peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerjabersama (PKB),
lembaga kerja sama (LKS) bipartit, lembaga kerja sama (LKS) tripartit,
peran SP/SB dan asosiasi pengusaha.
Pengawasan dan perlindungan tenaga kerja
Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan juga
masih sangat rendah di Indonesia. Ini terbukti dengan masih banyaknya
pelanggaran dalam hubungan kerja, jam kerja, kerja lembur dan upah
antara tenaga kerja dan perusahaan.
Link and Mach
Ketidak sesuaian antara perusahaan dan tenaga kerja dalam
mendapatkan pekerja dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian juga
merupakan permasalahan dalam menciptakan pengangguran diIndonesia.
Link and Matc merupakan konsep keterkaitan dan kesepadanan antara
skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan kerja yang
dibutuhkan. Link and Mach masih menjadi masalah utama yang harus
diselesaikan dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketenagakerjaan pada awalnya dikenal dengan istilah perburuhan. Perburuhan
berasal dari kata “buruh”, secara etimologis dapat diartikan dengan keadaan memburuh,
yaitu keadaan dimana seseorang buruh bekerja pada orang lain (pengusaha). Konsep
ketenagakerjaan:(1) Konsep Tenaga Kerja (Manpower) (2)Konsep Gainful Worker
(3)Konsep Angkatan Kerja (Labor Force Concept) (4) Konsep Pemanfaatan Tenaga
Kerja (Labor Utilization Approach) (5) Konsep Pengangguran (6) Konsep Bukan
Angkatan Kerja (Not in the Labor Force).
Bonus demografi dapat dikatakan sebagai sumberdaya atau juga menjadi
tantangan dan penghambat dalam pembangunan suatu negara. Yang dalam sejarah
perkembangan suatu bangsa, bonus demografi hanya ada satu kali. Jika mampu
manfaatkan maka akan tercipta jendela kesempatan untuk mengakselerasi
pembangunan. Namun juga sebaliknya jika tidak mampu memanfaatkan akan
menjadimasalah dalam suatu negara.
Data tentang pengangguran diperoleh dari sensus penduduk maupun Sakernas
Perhitungan pengangguran terbuka dihitung dari banyaknya penduduk yang mencari
pekerjaan dibanding dengan jumlah angkatan kerja seluruhnya. Analisis tentang
pengangguran harus dilakukan secara hati-hati karena definisi pengangguran berubah
setelah tahun 2000. Sampai dengan Sensus Penduduk dan Sakernas 2000 yang
dinamakan pengangguran terbuka adalah mereka yang dalam wawancara mengatakan
sedang mencari pekerjaan.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13