Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul ‘’Tenaga Kerja Dan
Hubungan Kerja’’.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C.Tujuan Makalah ........................................................................................... …… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian tenaga kerja ……………………………............................................ 3
B. Klasifikasi tenaga kerja ………………..…………. .......................................... 4
C. Hak dan kewajiban tenaga kerja………………...... .......................................... 5
D. Hubungan kerja ……………... .......................................................................... 6
E. Perjanjian kerja ………………. ........................................................................ 6
F. peraturan yang perlu diketahui sebelum perjanjian kerja…………………. 7
G. syarat-syarat pekerjaan………………………………………………………… 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tenaga kerja adalah setiap orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk jasa maupun barang, tenaga kerja dalam UU No 25 Tahun 1997
menyatakan bahwa yang termasuk tenaga kerja adalah setiap orang yang sudah berusia 15
tahun atau lebih. Tenaga kerja disini dianggap sebagai setiap orang yang sudah siap masuk ke
dunia kerja. Bekerja memiliki tujuan untuk mendapatkan imbalan berupa upah, dimana untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Undang-undang terbaru No. 13
Tahun 2003 tentang tenaga kerja tidak menjelaskan tentang batasan usia namun hanya
melarang mempekerjakan anak, dimana anak yang dimaksud adalah yang berusia dibawah 18
tahun. Selain itu juga menjelaskan untuk anak berusia 13 tahun sampai 15 tahun
diperbolehkan dipekerjakan selama tidak mengganggu tumbuh kembang, kesehatan, mental
serta sosial.
Tenaga kerja merupakan faktor penting sebagai pendorong dalam pembangunan
ekonomi suatu negara. Namun demikian masih banyak sekali permasalahan ketenagakerjaan
di negara kita untuk dapat menjadi pendorong pembangunan ekonomi negara. Berikut adalah
contoh permasalahan ketenagakerjaan yang sering dihadapi oleh Negara kita ini, yaitu; 1)
Jumlah pengangguran yang tinggi bahkan tak terkendali, 2) Meningkatnya angkatan kerja
baru, 3) Kualitas tenaga kerja yang masih rendah, 4) Penyebaran tenaga kerja yang tidak
merata.Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu
maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktifitas
perekonomian nasional, yaitu untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
masyarakat.
Tenaga kerja merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi faktor produksi
yang tidak dapat diabaikan dalam suatu perusahaan, karena menjadi perencana dan pelaku
dalam setiap aktivitas perusahaan, bahkan menempati posisi yang strategis untuk mencapai
tujuan perusahaan. Oleh karenanya diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta
peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan. Dalam hal perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin
hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa
1
diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya
dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Salah satu pasal dalam
UUD 1945 yaitu pasal 28 D yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian tenaga kerja?
2. Apa saja klasifikasi tenaga kerja?
3. Apa saja hak dan kewajiban tenaga kerja?
4. Apa yang dimaksud hubungan kerja?
5. Apa yang dimaksud perjanjian kerja ?
6. Apa saja peraturan yang perlu diketahui sebelum perjanjian kerja?
7. Apa saja syarat-syarat pekerjaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam pembangunan ketenagakerjaan, pemerintah diharapkan dapat menyusun dan
menetapkan perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja dimaksudkan agar dapat
dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan. Strategi dan implementasi program
pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Sebagian besar manusia di muka
bumi Indonesia menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja
memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku (actor) dalam mencapai
tujuan pembangunan. Sejalan dengan itu, pembangunan ketenagakerjaan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas dan kontribusinya dalam pembangunan serta melindungi hak dan
kepentingannya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Pembangunan
ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dan kemitraan. Tenaga kerja adalah
orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik
di dalam maupun di luar hubungan kerja.
4
maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
b. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan mahasiswa, para ibu rumah
tangga dan orang cacat, dan para pengangguran sukarela.
3. Berdasarkan kualitasnya
a. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal
dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
b. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini
dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai
pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu
rumah tangga, dan sebagainya
5
2. Hak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 4 Undang-
undang No. 13 Tahun 2003).
3. Hak bebas memilih dan pindah pekerjaan sesuai bakat dan kemampuannya (Pasal 5
Undang-undang No. 13 Tahun 2003)
4. Hak atas pembinaan keahlian kejuruan untuk memperoleh serta menambah keahlian
dan keterampilan lagi
5. Hak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
Dari sudut tenaga kerja, mempunyai hak serta kewajiban dalam pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan adalah :
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
2. Memakai alat keselamatan kerja
3. Memenuhi dan menaati persyaratan keselamatan di tempat kerja.
6
lain, majikan, untuk waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan menerima
upah. Dalam perumusan pasal 1) 01a KU+ Perdata adalah kurang lengkap
karena disini yang mengikatkan diri hanyalah pihak buruh saja, tidak juga pihak
lainnya, yaitu majikan (pengusaha/. Padahal pada tiap perjanjian yang memiliki
dua pihak, yang mengikatkan diri adalah kedua belah pihak yang bersangkutan.
F. Peraturan Yang Perlu Diketahui Sebelum Membuat Perjanjian Kerja
Dalam alam pancasila perjanjian kerja harus terwujud karena adanya ketulusan
dan itikad baik masing-masing pihak baik pengusaha maupun buruh, karena
didalamnya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Oleh karena itu
kiranya perlu perjanjian itu mencerminkan keadilan. Pekerjaan yang diperjanjikan
oleh pengusaha kepada calon buruh hendaknya pekerjaan yang diperbolehkan
undang-undang, karena menurut pasal 1320 KU+ Perdata untuk sahnya suatu
perjanjian diperlukan empat syarat, yaitu :
1. Kesepakatan antara kedua belah pihak
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian (dalam hal ini anak-anak
dianggap tidak cakap untuk melakukan perjanjian/.
3. Sesuatu hal tertentu, yang dalam hal ini untuk menerima tenaga kerja dan
mempekerjakan tenaga kerja.
4. Sebab halal (jadi pekerjaan itu merupakan yang diperbolehkan menurut
undang-undang.
G. Syarat – Syarat Pekerjaan
1. Tentang upah
7
yang tegas antara pihak-pihak.
3. Hak – hak Khusus Pekerja Dalam Undang – undang
Dalam tahun-tahun ini undang-undang telah memberikan hak-hak yang
meningkat kepada para pekerja. 6eberapa hak itu umumnya berlaku, seperti
hak- hak terhadap pemberitahuan syarat-syarat secara tertulis, keterangan
perincian pembayaran dan jangka waktu pemberitahuan minimum. +ak-hak
lainnya hanya berlaku pada jenis-jenis pekerja tertentu, atau dalam keadaan-
keadaan yang khusus.
4. Kewajiban Pekerja
a. Pekerjaan
Dalam hal ini yang dimaksud adanya unsur pekerjaan dalam suatu
perjanjian kerja yaitu adanya objek pekerjaan yang dijanjikan dan
pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh pekerja itu sendiri tapi
dapat juga menyuruh orang lain pihak ketiga dengan izin
atasanya.
b. Perintah
Dalam unsur ini terjadi hubungan kerja dimana pekerja yang
bersangkutan harus tunduk terhadap atasannya dan melakukan
pekerjaan sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan dalam
perjanjian kerja.
c. Upah
8
Upah merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu
perjanjian kerja, karena seorang pekerja bekerja pada seorang
penguasha adalah untuk mendapatkan upah, dan dengan tidak
adanya upah maka suatu hubungan tersebut tiak bisa di sebut
hubungan kerja.
waktu yang tertentu harus ada dalam perjanjian kerja, karena dalam
suatu hubungan kerja tidak selamnya akan terus menerus tapi dibatasi
dengan adanya ketetapan waktu yang telah ditentukan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk jasa maupun barang, tenaga kerja dalam UU No 25 Tahun 1997
menyatakan bahwa yang termasuk tenaga kerja adalah setiap orang yang sudah berusia 15
tahun atau lebih. Tenaga kerja disini dianggap sebagai setiap orang yang sudah siap masuk ke
dunia kerja. Bekerja memiliki tujuan untuk mendapatkan imbalan berupa upah, dimana untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Undang-undang terbaru No. 13
Tahun 2003 tentang tenaga kerja tidak menjelaskan tentang batasan usia namun hanya
melarang mempekerjakan anak, dimana anak yang dimaksud adalah yang berusia dibawah 18
tahun. Selain itu juga menjelaskan untuk anak berusia 13 tahun sampai 15 tahun
diperbolehkan dipekerjakan selama tidak mengganggu tumbuh kembang, kesehatan, mental
serta sosial.
Hubungan kerja pada dasarnya adalah hubungan antara buruh dan majikan setelah
adanya perjanjian kerja, yaitu suatu perjanjian dimana pihak kesatu buruh mengikatkan
dirinya kepada pihak yang lain, majikan untuk bekerja dengan mendapatkan upah dan
majikan menyatakan kesanggupannya untuk memperkerjakan buruh dengan membayar
uang. Menurut pasal 1320 KU+ Perdata untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan
empat syarat, yaitu:
3. Susuatu hal tertentu, yang dalam hal ini untuk menerima tenaga kerja dan
mempekerjakan tenaga kerja.
4. Sebab halal (jadi pekerjaan itu merupakan yang diperbolehkan menurut
undang-undang.
Sedangkan unsur-unsur yang terdapat dalam Perjanjian Kerja adalah sebagai
berikut :
a. Pekerjaan
b. Perintah
10
c. Upah
11
DAFTAR PUSTAKA
12