Anda di halaman 1dari 13

KLASIFIKASI TENAGA KERJA

Guna Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah

Hukum Ketatanegaraan

Dosen Pengampu :
Gatot Bintoro Putro Aji, S.H., M.E.SY.

Disususn oleh :
Kelompok 4
1. Resti Akalia 1921030294
2. Rizki Aulia 1921030307

Kelas / Semester :
Muamalah E / 5 (Lima)

FAKULTAS SYARIAH
HUKUM EKONMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan maunahnya kepada kita sekalian. Shalawat dan Salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni ajaran agama
Islam.
Dan doa kami, semoga tulisan makalah yang telah kami usahakan ini mengenai
“Klasifikasi Tenaga Kerja” dalam Mata Kuliah Hukum Ketatanegaraan, bukan hanya
menjadi bahan bacaan, yang pastinya semakin lama akan rusak sendirinya. Tetapi mudah-
mudahan bisa menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kita semua umumnya, dan tentunya
bagi kami para penulis khususnya.
Dan yang terakhir, kami sangat memohon kepada segenap pembaca sekalian, sebagai
insan, kami tidak akan pernah luput dari pada salah dan lupa. Maka dari itu, apabila mungkin
dari beberapa hal yang telah kami uraikan, baik dalam segi pemahaman ataupun penulisan
ada kesalahan, maka kami mohon klarifikasi, kritik dan sarannya yang membangun, dan
tentunya yang demikian sangat kami harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Definisi Klasifikasi Tenaga Kerja..............................................................................................2
B. Pengelompokan Klasifikasi Tenaga Kerja.................................................................................3
1. Berdasarkan penduduknya.................................................................................................3
2. Berdasarkan batas kerja.....................................................................................................4
3. Berdasarkan kualitasnya.....................................................................................................4
4. Berdasarkan Status Pekerjaan...........................................................................................5
C. Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagai Buruh Kasar.......................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenaga kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13
Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu menerapkan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang baik
untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua
golongan yaitu tenaga kerja dan non tenaga kerja.

Penduduk tergolong angkatan kerja apabila penduduk tersebut telah memasuki usia
kerja. Ketentuan yang tidak dapat dilampaui dengan perpanjangan usia kerja di Indonesia
yaitu 15 Tahun – 64 Tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja
disebut buruh, ada banyak argumentasi mengenai usia pekerja ini, ada yang menyebutkan
di atas 17 Tahun ada yang menyebutkan di atas 7 Tahun karena pada dasarnya anak
jalanan termasuk dalam angkatan kerja. Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk
memperoleh pekerjaan, mengembangkan potensi dirinya dan memilih penempatan lokasi
kerja

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari klasifikasi tenaga kerjaan ?


2. Sebutkan dan jelaskan Pengelompokan Klasifikasi tenaga kerja ?
3. Apakah diperbolehkan Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagai Buruh Kasar?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Klasifikasi Tenaga Kerja

Ada dua teori penting dalam kosep ketenagakerjaan yaitu teori Lewis dalam
(Mulyadi, 2003) yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan
dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerja pada satu sektor akan memberikan andil
terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di sektor lain. Teori kedua adalah
Fei-Ranis dalam (Mulyady, 2003) yang berkaiatn dengan negara berkembang yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh, sumber daya alam yang belum
dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak
pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Menurut UU No. 13
Tahun 2003 BAB 1 Pasal 1 (2) disebutkan bahwa Tenaga Kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Klasifikasi adalah penyusunan bersistem atau berkelompok menurut
standar yang di tentukan 1. Maka, klasifikasi tenaga kerja adalah pengelompokan akan
ketenaga kerjaan yang sudah tersusun berdasarkan kriteria yang sudah di tentukan. Dalam
pelaksanaan ketenagakerjaan, pelaku usaha dan tenaga kerja mengikatkan diri dalam
suatu hubunga hukkum melalui ikatan atau perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh
kedua belah pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Ketenagakerjaan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah
selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun
pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat
yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan
kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk pada
ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik. 
Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga kerja juga menjadi perhatian demi
menciptakan keamanan dan kenyamanan saat melakukan aktivitas pekerjaan. Apabila
timbul perselisihan antara pengusaha dan tenaga kerja, maka hukum yang mengatur
adalah Undang Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial. Setiap bentuk perselisihan memiliki cara atau prosedur yang berlaku dan harus

1
Pius Partanto, 2001, Kamus Ilmiah Popular. Surabaya : Arkola, hal. 345.

2
diikuti oleh kedua belah pihak baik itu melalui cara berunding, mediasi, konsiliasi,
arbitrase maupun diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial 2. Berdasarkan Undang-
Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Ketenagakerjaan
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum,
selama dan sesudah masa kerja. Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan  sebagai
berikut :
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi,
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan  tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah,
3. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

B. Pengelompokan Klasifikasi Tenaga Kerja

Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan Tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari
atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah
memenuhi persyaratan ataupu batasan usia yang telah ditetapkan oleh undang-undang
yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Hal
tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya perbedaan pendekatan dan visi pengguna
informasi dari hasil pengukuran tersebut. Sedangkan jika mengacu pada ketentuan UU
No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penduduknya
a. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.Menurut Undang-undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka
yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. 2) Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-undang Tenaga
2
Daud Silalahi & Lawencon Associates “DSLA”. Ketenagakerjaaan : pengertian pengaturan & masalahnya. dari
https://www.google.com/amp/s/www.dslalawfirm.com/id/pengertian-masalah-peraturan ketenagakerjaan/ (Diakses pada 23
Oktober 2021 , Pukul 19:00)

3
Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka
yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok
ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

b. Bukan tenaga kerja


Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-undang Tenaga
Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka
yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok
ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

2. Berdasarkan batas kerja


a. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang aktif mencari pekerjaan.

b. Bukan angkatan kerja


Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
Contohnya : anak sekolah dan mahasiswa, para ibu rumah tangga dan orang
cacat, dan para pengangguran sukarela..

3. Berdasarkan kualitasnya
a. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal
dan nonformal.
Tenaga kerja terdidik merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Biasanya jenis tenaga kerja terdidik
ini harus menjalani latihan berulang kali agar dapat benar-benar menguasai
bidang yang di tekuni. ContohnyaContohnya : pengacara, dokter, guru, dan lain-
lain.

b. Tenaga kerja terlatih

4
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan
latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Pendidikan yang di dapat ini
bisa melalui sekolah formal maupun tidak formal.Selanjutnya adalah tenaga
kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang-bidang
tertentu. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini
tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan
melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut.
Keahlian ini di dapatkan melalui pengalaman kerja. Contohnya : apoteker, ahli
bedah, mekanik, dan lain-lain.

c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih


Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya : kuli, buruh angkut, pembantu
rumah tangga, dan sebagainya 3

Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan, pelaku usaha dan tenaga kerja mengikatkan diri
dalam suatu hubunga hukkum melalui ikatan atau perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh
kedua belah pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha
dan tenaga kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan kenyamanan saat
melakukan aktivitas pekerjaan. Apabila timbul perselisihan antara pengusaha dan tenaga
kerja, maka hukum yang mengatur adalah Undang Undang No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Setiap bentuk perselisihan memiliki cara atau
prosedur yang berlaku dan harus diikuti oleh kedua belah pihak baik itu melalui cara
berunding, mediasi, konsiliasi, arbitrase maupun diselesaikan di Pengadilan Hubungan
Industrial.

4. Berdasarkan Status Pekerjaan


a. Pekerja Lepas 

3
19Dwiyanto Agus, 2006, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. hal. 45.

5
atau disebut dengan freelance adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak
berkomitmen kepada majikan dalam jangka waktu tertentu.
b. Pekerja Kontrak
adalah seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan pemberi kerja dengan
jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian tertulis.
c. Pekerja Tetap
adalah seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk jangka waktu tidak
tertentu dan dibayar dengan gaji atau upah yang sudah disepakati dalam
perjanjian tertulis 4

C. Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagai Buruh Kasar

Pada dasarnya, setiap pengguna atau pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA) wajib
mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia di semua bidang dan jenis pekerjaan
yang tersedia.  Jika pengusaha ingin mempekerjakan TKA, harus diketahui bahwa ada
jabatan-jabatan yang tidak boleh diduduki oleh TKA, misalnya Direktur Personalia
(Personnel Director), Manajer Hubungan Industrial (Industrial Relation Manager),
Manajer Personalia (Human Resource Manager), dan lain-lain.  Selain itu, untuk masing-
masing industri, Menteri Ketenagakerjaan juga telah mengatur secara rinci jabatan apa
saja yang dapat diduduki oleh TKA. Ini berarti, Anda harus melihat pabrik tersebut
bergerak di bidang atau industri apa dan apakah jabatan atau pekerjaan yang akan
diduduki oleh TKA tersebut memang dapat diberikan kepada TKA.5
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri menegaskan bahwa tenaga kerja asing (TKA)
tidak dapat bekerja sebagai pekerja kasar di Indonesia. Jabatan yang dapat diduduki TKA
telah diatur oleh pemerintah dan termasuk ke dalam profesi yang memerlukan keahlian
(skilled job). TKA dilarang dipekerjakan pada pekerjaan yang termasuk ke dalam jenis

4
Admin disnaker. Jenis-jenis tenaga kerja dan permasalahannya. dari
https://disnaker.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-jenis-tenaga-kerja-dan-permasalahannya-32 (Di akses pada
23 Oktober 2021, Pukul 21:30)
5
Tri Jata ayu pramesti, S.H . Bolehkah Mempekerjakan tenaga asing sebagai buruh kasar ? . Dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt558cb5b9d1e51/bolehkah-mempekerjakan-tenaga-kerja-asing-sebagai-buruh-
kasar? ( Di akses pada 23 Oktober 2021, pukul 21:00)

6
'unskilled' job atau pekerja kasar. Jika ada TKA yang menjadi pekerja kasar dapat
dipastikan telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan TKA.
Dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, keluar masuknya tenaga kerja antar
negara menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan. Selama keluar masuknya tenaga
kerja tersebut sesuai ketentuan yang ada, baik dari segi perizinan maupun persyaratan
ketenagakerjaan, maka tidak ada yang perlu diresahkan dari lalu lintas tenaga kerja yang
terjadi. Setiap negara memiliki aturan masing-masing terkait penggunaan jasa TKA.
Indonesia sendiri dinilai sudah memiliki aturan yang cukup ketat dalam penggunaan jasa
TKA. Diantaranya adalah syarat kompetensi, syarat pendidikan, syarat pengalaman kerja,
syarat jabatan tertentu yang dapat diduduki oleh TKA, dan syarat alih keahlian kepada
pekerja lokal. Menaker juga menegaskan, pemerintah selama ini melakukan pengawasan
terhadap penggunaan TKA di Indonesia. Ia pun mengajak partisipasi masyarakat, untuk
tidak segan-segan melaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) di daerah jika
ditemukan adanya pelanggaran dalam penggunaan TKA.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan Tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari
atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah
memenuhi persyaratan ataupu batasan usia yang telah ditetapkan oleh undang-undang
yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Hal
tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya perbedaan pendekatan dan visi pengguna
informasi dari hasil pengukuran tersebut. Sedangkan jika mengacu pada ketentuan UU
No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penduduknya
a. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
b. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja

2. Berdasarkan batas kerja


a. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang aktif mencari pekerjaan.
b. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
Contohnya : anak sekolah dan mahasiswa, para ibu rumah tangga dan orang
cacat, dan para pengangguran sukarela.

3. Berdasarkan kualitasnya
a. Tenaga kerja terdidik

8
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal
dan nonformal.
Contohnya : pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
b. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan
latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.
Contohnya : apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja.
Contohnya : kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

4. Berdasarkan Status Pekerjaan


a. Pekerja Lepas 
atau disebut dengan freelance adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak
berkomitmen kepada majikan dalam jangka waktu tertentu.
b. Pekerja Kontrak
adalah seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan pemberi kerja dengan
jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian tertulis.
c. Pekerja Tetap
adalah seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk jangka waktu tidak
tertentu dan dibayar dengan gaji atau upah yang sudah disepakati dalam
perjanjian tertulis.

B. Saran
Demikianlah makalah tentang “Klasifikasi Tenaga Kerja” kami susun. Semoga
pembahasan tentang tema kali ini bermanfaat bagi kita semua. Sudah barang tentu,
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam segi penulisan
maupun isinya. Maka dari itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun agar dapat
lebih baik dalam menyusun makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Pius Partanto, 2001, Kamus Ilmiah Popular. Surabaya : Arkola, hal. 345.

2. Daud Silalahi & Lawencon Associates “DSLA”. (2019). Ketenagakerjaaan : pengertian

pengaturan & masalahnya. Diakses pada 23 Oktober 2021, dari

https://www.google.com/amp/s/www.dslalawfirm.com/id/pengertian-masalah-peraturan-

ketenagakerjaan/

3. 19Dwiyanto Agus, 2006, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press. hal. 45.

4. Admin disnaker.(2019). Jenis-jenis tenaga kerja dan permasalahannya. Di akses pada 23

Oktober 2021, dari https://disnaker.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-jenis-

tenaga-kerja-dan-permasalahannya-32

5. Tri Jata ayu pramesti, S.H .(2020). Bolehkah Mempekerjakan tenaga asing sebagai buruh

kasar ? . Diakses pad 23 Oktober 2021, dari

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt558cb5b9d1e51/bolehkah-mempekerjakan-

tenaga-kerja-asing-sebagai-buruh-kasar?

10

Anda mungkin juga menyukai