Anda di halaman 1dari 16

REALITAS KETENAGAKERJAAN

MENURUT PERSPEKTIF PANCASILA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
H. Asep Sudrajat, S.H., M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1) Alwan Fauzan 220660221032


2) Dwiputra Maywan Hidayat 220660221056
3) Fira Nur Falah 220660221002
4) Lisda Purwanti 220660221069
5) Raka Aditia 220660221054
6) Ramadhan Yanuar Sodikin 220660221041
7) Rizky Fadilah Sukur 220660221022

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL

2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaanirrahiim

Segala puji serta syukur kehadirat Ilahi Rabbi karena karunia dan
pertolongan-Nya penulis diberikan kekuatan dan kemampuan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Realitas Ketenagakerjaan Menurut
Perspektif Pancasila”.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna baik bentuk
maupun kedalaman isinya karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam mencari informasi atau mengumpulkan materi, namun dengan segenap
ilmu pengetahuan dan kemampuan yang ada, penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun para pembaca dan yang
berkepentingan serta besar harapan akan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk melengkapi akan segala kekurangannya.

Sumedang, Oktober 2022

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Pengertian Ketenagakerjaan...............................................................3

2.2 Dasar Hukum......................................................................................3

2.3 Ruang Lingkup...................................................................................4

2.4 Contoh.................................................................................................4

2.5 Masalah Yang Sering Timbul.............................................................8

2.6 Solusi Pendekatan Pancasila...............................................................9

BAB IIIPENUTUP...............................................................................................12

3.1 Kesimpulan.......................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003. ketenagakerjaan adalah
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja sebelum, sesudah, dan
selama bekerja.1

Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian


utama pemerintah dari masa ke masa. Permasalahan ini menjadi penting
mengingat erat kaitannya dengan pengangguran baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam masalah ketenagakerjaan hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi angka pengangguran maka akan meningkatkan probabilitas
kemiskinan, kriminalitas dan fenomena-fenomena sosial-ekonomi di
masyarakat.

Masih banyak hal yang perlu dibenahi agar dapat mengatasi masalah-
masalah diatas. Pembangunan sumber daya manusia, pengembangan industri
kreatif dan program yang mendukung usaha kecil menengah bisa menjadi
salah pilihan dalam mengatasi permasalahan diatas. Salah satu poin penting
dari pengertian ketenagakerjaan adalah penggunaan tenaga kerja yang
optimal dan efisien.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan ketenagakerjaan di


Indonesia yang hingga saat ini masih mengalami masalah ketenagakerjaan
seperti masih rendahnya kualitas tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang tidak
sebanding dengan kesempatan kerja,dan masalah klasik yaitu tingkat
pengangguran di Indonesia. Tepat Februari 2019 angka tenaga kerja menurut
badan pusat statistik sebanyak 136,18 Jiwa. Angka tersebut mengalami
penaikan sebesar 2,24 juta orang dibanding tahun 2018 di bulan yang sama.
Kabar baiknya angka pengangguran di bulan februari 2019 menurun menjadi
5,01 persen dari periode sebelumnya. Masih banyak hal yang perlu dibenahi
1
Presiden Republik Indonesia. (2007, Mei 23). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA.
Diakses pada Oktober 28, 2022, dari kemenperin.go.id:
https://kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf

1
agar dapat mengatasi masalah-masalah diatas. Pembangunan sumber daya
manusia, pengembangan industri kreatif dan program yang mendukung usaha
kecil menengah bisa menjadi salah pilihan dalam mengatasi permasalahan
diatas. Salah satu poin penting dari pengertian ketenagakerjaan adalah
penggunaan tenaga kerja yang optimal dan efisien.2

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud ketenagakerjaan?
2. Apa saja dasar hukum yang melandasi ketenagakerjaan di Indonesia?
3. Apa ruang lingkup yang meliputi ketenagakerjaan di Indonesia?
4. Apa saja contoh-contoh mengenai ketenagakerjaan?
5. Apa masalah yang sering timbul berkaitan dengan ketenagakerjaan?
6. Bagaimana solusi ketenegakerjaan menurut perspektif pancasila?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ketenagakerjaan
2. Mengidentifikasi dasar hukum yang melandasi ketenagakerjaan di
Indonesia
3. Mengetahui ruang lingkup yang meliputi ketenagakerjaan di Indonesia
4. Mengidentifikasi contoh-contoh mengenai ketenagakerjaan
5. Mengidentifikasi masalah yang sering timbul berkaitan dengan ketenaga
kerjaan
6. Mengidentifikasi solusi ketenegakerjaan menurut perspektif pancasila

2
BANTEN, D. P. (2020, April 7). PENGERTIAAN KETENAGAKERJAAN DAN PENTING
UNSURNYA. Diakses pada 28 Oktober 2022, dari disnakertrans.bantenprov:
https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/306

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketenagakerjaan


Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003. ketenagakerjaan adalah
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja sebelum, sesudah, dan
selama bekerja. Hal yang perlu diperhatikan adalah tenaga kerja yang
didefinisikan dalam UU ini merupakan orang yang mampu melakukan
pekerjaan yang menghasilkan barang / jasa yang juga bagi dirinya sendiri
ataupun masyarakat secara umum. Tidak hanya itu, UU ini juga mengatur
tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia dengan syarat tertentu, salah
satunya visa kerja yang harus dimiliki warga asing yang bekerja di
Indonesia.3
Menurut Dr. A. Hamzah, SH menyatakan bahwa tenaga kerja ialah
meliputi tenaga kerja yang bekerja di dalam maupun di luar hubungan kerja
dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi tenaga kerja itu
sendiri, baik tenaga kerja fisik maupun pikiran.4

2.2 Dasar Hukum


Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan mengatur tentang segala
hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah kerja. Tujuan dari dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah
untuk :
● Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi;
● Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
● Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan; dan

3
Meinandi, R. (April 02, 2021). Realitas Ketenagakerjaan Dalam Perspektif Pancasila.
4
Gaji.id. (2019, April 17). Ketenagakerjaan Adalah? Berikut Pengertian Dan Hukum Yang
Mengaturnya. Retrieved Oktober 28, 2022, from gaji.id: https://gaji.id/ketenagakerjaan-adalah-
berikut-pengertian-dan-hukum-yang-mengaturnya/

3
● Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

2.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari ketenagakerjaan itu sendiri adalah pra kerja, masa
dalam hubungan kerja, masa purna kerja (post-employment). Cakupan dari
ketenagakerjaan terbilang luas, jangkauan hukum ketenagakerjaan lebih luas
bila dibandingkan dengan hukum perdata yang diatur dalam buku III title 7A.
Terdapat ketentuan yang mengatur penitikberatan pada aktivitas tenaga kerja
dalam hubungan kerja. Berbicara mengenai hubungan kerja di undang undang
ketenagakerjaan Pasal 1 angka 15 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan disebutkan bahwa:
”Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau
buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur-unsur pekerjaan,
upah dan perintah” dan “Hubungan kerja adalah suatu hubungan pengusaha
dan pekerja yang timbul dari perjanjian kerja yang diadakan untuk waktu
tertentu namun waktu yang tidak tertentu.”5

2.4 Contoh
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk paling padat, Indonesia
memiliki tenaga kerja yang beraneka ragam. Para pekerja tersebut tersebar di
banyak sektor, baik yang bersifat konvensional maupun modern.
1. Berdasarkan Skill/Kemampuan
Ada berbagai macam skill yang bisa digali sehingga bisa dijadikan suatu
profesi. Tak heran jika tenaga kerja pun juga dikelompokkan berdasarkan
kemampuannya, beberapa macam tenaga kerja yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut.
● Tenaga Kerja Terdidik
Macam tenaga kerja ini menempuh pendidikan tinggi sebelumnya
akhirnya terjun ke dunia kerja. Riwayat pendidikan formal tertinggi
untuk untuk tenaga kerja terdidik minimal yaitu setelah lulus dengan

5
Talenta, I. (n.d.). UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Penjelasannya.
Retrieved Oktober 28, 2022, from talenta.co:
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/memahami-uu-no-13-tahun-2003-tentang-
ketenagakerjaan-dan-penjelasannya/

4
gelar S1. Profesi yang termasuk tenaga kerja terdidik diantaranya
dokter, dosen, guru, akuntan, psikiater, konsultan, pengacara, TNI,
Polisi, dan sebagainya.
● Tenaga Kerja Terlatih
Macam tenaga kerja terlatih mengasah kemampuannya sehingga
menjadi skill yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.
Kemampuan tersebut pun bersifat khusus dan tidak semua orang
menguasainya.
Jenis tenaga kerja ini tidak hanya mengandalkan pendidikan
tinggi, namun keterampilan dan daya tangkap yang dimilikinya juga
sangat baik di bidang itu. Contohnya adalah mekanik, ahli bedah,
apoteker, montir, pengrajin kayu, chef, penjahit, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sifatnya
Apabila dilihat berdasarkan sifatnya, berbagai macam tenaga kerja dibagi
menjadi dua, yaitu tenaga kerja jasmani dan rohani.
● Tenaga Kerja Jasmani
Macam tenaga kerja yang bersifat jasmani artinya mengutamakan
kemampuan tenaga dibanding intelegensi (kecerdasan otak).
Penduduk Indonesia sebagian besar merupakan tenaga kerja jasmani
yang mengandalkan kemampuan fisik.
● Tenaga Kerja Rohani
Jenis tenaga kerja ini merupakan kebalikan dari tenaga kerja yang
sifatnya jasmani. Pada dasarnya, mereka tidak semerta-merta
mengandalkan kemampuan fisik saja. Melainkan lebih
mengedepankan intelegensi atau kecerdasan.
Tenaga kerja rohani senantiasa menggunakan pikirannya untuk
melakukan pekerjaan. Lingkungan kerjanya pun berbeda, biasanya
lebih bersih dan rapi. Selain itu, di dalamnya juga mengutamakan
kesopanan, kerapian, dan formalitas.
● Tenaga Kerja Tidak Terdidik
Sayangnya, di Indonesia sendiri masih sering dijumpai jenis
tenaga kerja yang satu ini. Tenaga kerja tidak terdidik yaitu mereka

5
tidak memiliki riwayat pendidikan tinggi untuk melakoni suatu
pekerjaan. Selain itu, tenaga kerja ini juga tidak menguasai
keterampilan khusus.
Biasanya riwayat pendidikannya hanya sampai lulus SD atau
maksimal SMP. Contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tanpa skill
khusus misalnya pembantu, buruh angkut, kuli, tukang becak, tukang
sapu, dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Tempat
Macam tenaga kerja berdasarkan profesi dan tempatnya dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu tenaga kerja lapangan, tenaga kerja pabrik,
dan tenaga kerja kantor.
● Tenaga Kerja Lapangan
Tenaga kerja lapangan tidak bekerja dibalik layar, artinya mereka
langsung bekerja di lapangan. Contohnya pekerja di bagian marketing
yang langsung berurusan dengan konsumen untuk memasarkan
produk atau jasa.
● Tenaga Kerja Pabrik
Macam tenaga kerja pabrik melakoni pekerjaannya di pabrik,
misalnya dalam memproduksi barang, melakukan stock barang, dan
sebagainya. Contoh mudahnya adalah buruh pabrik yang ditempatkan
sebagai operator produksi.
● Tenaga Kerja Kantor
Tenaga kerja ini bekerja di dalam kantor swasta maupun instansi
pemerintahan. Contoh tenaga kerja kantor adalah staff administrasi,
staff accounting, dan sebagainya. Tidak sedikit yang menginginkan
pekerjaan ini setelah menamatkan riwayat pendidikannya.
4. Berdasarkan Produk yang Dihasilkan
Apabila berbicara mengenai produk yang dihasilkan, berbagai macam
tenaga kerja dikelompokkan menjadi tenaga kerja langsung dan tidak
langsung.

6
● Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja ini bekerja dengan langsung terjun menangan atau
memproduksi barang. Biasanya mereka berada di suatu pabrik dan
ditempatkan si area produksi barang. Tenaga kerja langsung banyak
ditemui di industri manufacturing.
● Tenaga Kerja Tidak Langsung
Macam tenaga kerja ini tetap berperan dalam produksi barang,
namun tidak secara langsung. Mereka berada di balik layar untuk
menangani barang yang diproduksi hingga sampai ke tangan
konsumen.
5. Berdasarkan Perannya di Perusahaan
Setiap tenaga kerja pastinya memiliki fungsi pokok tertentu di
perusahaan. Jenis tenaga kerja ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
tenaga kerja di departemen produksi, tenaga kerja di departemen
marketing, dan tenaga kerja di bagian administrasi/umum.
● Tenaga Kerja di Departemen Produksi
Macam tenaga kerja ini biasanya berhubungan langsung dengan
proses produksi. Mereka memiliki kegiatan utama berupa membuat
produk yang nantinya akan dipasarkan pada konsumen.
Di Indonesia sendiri, jenis tenaga kerja ini cukup banyak.
Terutama buruh pabrik, baik buruh dengan sistem kontrak maupun
harian lepas.tenaga kerja di bagian produksi ini memiliki tugas
penting untuk memproduksi barang.
● Tenaga Kerja di Departemen Pemasaran
Di suatu perusahaan, tidak hanya departemen produksi saja yang
memiliki peran krusial. Tanpa strategi yang dilakukan bagian
pemasaran, produk akan sulit dijual. Tenaga kerja di bagian marketing
inilah yang memiliki tugas tersebut.
Mereka memiliki peran utama untuk memasarkan barang yang
sudah diproduksi menjadi barang jadi ke masyarakat. Tenaga kerja
bagian ini bertanggung jawab terhadap pemasaran produk hingga
menghasilkan profit untuk perusahaan.

7
● Tenaga Kerja di Departemen Administrasi/Umum
Biasanya tenaga kerja terdidik banyak mengincar profesi yang
termasuk tenaga kerja di departemen administrasi/umum. Tenaga
kerja yang satu ini memiliki peran utama mengelola dokumen dan
perubahan data di perusahaan.
Segala kegiatan terkait surat-menyurat merupakan tugas bagian
administrasi. Tugas tenaga administrasi umumnya tidak berkaitan
dengan kegiatan produksi dan pemasaran.
Contoh profesi yang termasuk tenaga kerja administrasi adalah
staff administrasi, HRD, staff accounting, resepsionis, dan
sebagainya.6

2.5 Masalah Yang Sering Timbul


1. Daya saing tenaga kerja
Dari berbagai survey yang dilakukan oleh BPS dapat disimpulkan bahwa
daya saing tenaga kerja Indonesia relatif masih rendah dibandingkan
dengan daya saing negara tetangga. Rendahnya daya saing di sebabkan
rendahnya mutu SDM sebagai akibat dari rendahnya tingkat pendidikan
dan rendahnya kompetensi kerja dan kecocokan skill dengan kecocokan
pekerjaan.
2. Pasar kerja tenaga kerja
Masih rendahnya peningkatan pasar kerja di bandingkan peningkatan
jumlah tenaga kerja, meski pertambahan lapangan kerja selama 5 tahun
terahir cukup banyak dibandingkan pertambahan angkatan kerja. Kondisi
menyebabkan kelebihan tenaga kerja (labour surplus economy).
Disamping itu kondisi pasar kerja juga pada pasar yang kurang
berkualitas sehingga produktivitas dari tenaga kerja juga masih rendah 10
3. Hubungan industrial
Masih belum terjalinnya hubungan Industrial antara pemerintah, pekerja
dan perusahaan dengan baik. Mengakibatkan rendahnya daya saing teanga
kekrja dan sakah satu penyebab pengangguran. Hubungan industrial ini
6
Talenta, I. (n.d.). Berbagai Macam Tenaga Kerja di Indonesia, Ini Penjelasan dan Contohnya.
Retrieved Oktober 28, 2022, from talenta.co: https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/definisi-
dan-contoh-tenaga-kerja-di-indonesia/

8
merupakan suatu sistim hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam
proses produksi barang dan dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja buruh dan pemerintah. Permasalahannya hubungan industrial saat
ini masih belum harmonis. Seperti : peraturan perusahaan (PP), perjanjian
kerja bersama (PKB), lembaga kerja sama (LKS) bipartit, lembaga kerja
sama (LKS) tripartit, peran SP/SB dan asosiasi pengusaha.
4. Pengawasan dan perlindungan tenaga kerja
Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan juga masih
sangat rendah di Indonesia. Ini terbukti dengan masih banyaknya
pelanggaran dalam hubungan kerja, jam kerja, kerja lembur dan upah
antara teanga kerja dan perusahaan.
5. Link and Mach
Ketidak sesuaian antara perusahaan dan tenaga kerja dalam mendapatkan
pekerja dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian juga merupakan
permasalahan dalam menciptakan pengangguran di Indonesia. Link and
Matc merupakan konsep keterkaitan dan kesepadanan antara skill yang
dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan kerja yang dibutuhkan. Link
and Mach masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan dalam
mengurangi pengangguran di Indonesia.7

2.6 Solusi Pendekatan Pancasila


Solusi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia8
1. Tetapkan target atau tujuan yang jelas
Langkah ini adalah yang paling dasar. Tugas, tolok ukur, target, tenggat
waktu, dan upah setiap tenaga kerja harus jelas dan tertulis di dalam
kontrak.
2. Memberi kebebasan tenaga kerja untuk berkreasi
Awasi kinerja karyawan dengan wajar dan beri kebebasan mengatur
waktu kerjanya asalkan tidak melebihi tenggat. Cara ini dapat membuat
7
Soleh, A. (2017). Masalah ketenagakerjaan dan pengangguran di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano
Ekonomos, 6(2), 83-92.
8
CNN Indonesia. (2022, Januari 28). 7 Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja. Diakses pada
Oktober 28, 2022, dari cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220125115418-97-750887/7-cara-meningkatkan-
kualitas-tenaga-kerja/

9
mereka lebih dinamis, produktif, merasa dihargai, dan kepercayaan
dirinya meningkat.
3. Memberikan insentif berdasarkan prestasi
Sedikit persaingan saat bekerja adalah hal baik dan dapat meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Pihak perusahaan dapat memberikan insentif
berdasarkan prestasi di luar bonus tahunan atau menaikkan jabatan
seseorang.
4. Pelatihan berkelanjutan
Mendorong karyawan untuk berkembang adalah jalan terbaik untuk
meningkatkan produktivitasnya. Hal ini bukan dimaksudkan untuk
menjebak karyawan melakukan tugas yang belum pernah dikerjakan,
melainkan menampung potensi karyawan untuk terus berkembang.
5. Ukur produktivitas tenaga kerja
Jika perusahaan ingin berkembang, harus ada alat ukur produktivitas bagi
tenaga kerja. Alat ukur ini tidak hanya berupa angka seperti jam kerja,
tetapi juga kepribadian pegawai.
6. Keamanan dalam bekerja
Mengutip Industry Today, keamanan dalam bekerja dapat dibagi menjadi
dua, yakni secara fisik dan mental.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan pengusaha agar keamanan fisik
terjamin bisa dengan:
 Memberikan fasilitas atau peralatan terbaru;
 Kualitas udara di tempat kerja baik;
 Bangunan tempat bekerja sudah lolos uji kelayakan jika terjadi bencana.
Sementara itu, beberapa contoh keamanan secara mental meliputi:
 Merayakan pencapaian tim secara bersama-sama;
 Saling percaya antara pegawai dan pemberi kerja;
 Membuka dialog rutin antara kedua belah pihak untuk kemajuan
bersama.
7. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan tenaga kerja berperan besar dalam peningkatan produktivitas
perusahaan. Karyawan yang berada di tempat kerja dengan fasilitas

10
kebugaran, rekreasi, dan peningkatan nutrisi akan meningkatkan etos
kerja yang lebih baik.
Solusi pendekatan menurut perspektif pancasila sebagai berikut:9
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Mempraktekan prinsip sila ini yaitu adalah sebagai bentuk ibadah atau
ikhtiar seperti selalu bersyukur atas setiap pekerjaan yang telah
diamanahkan kepada kita & menjalankannya dengan ikhlas dan sepenuh
hati.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Bersikap adil, yaitu tidak membedakan sesama rekan kerja, saling tolong
menolong & Memiliki sikap saling berbagi baik ilmu maupun hal-hal
positif lainnya yang dapat meningkatkan pengembangan diri.
3. Persatuan Indonesia
Tidak membedakan antara suku, ras, & agama, saling membantu dan
mendukung dalam menggapai karir yang diinginkan.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Biasakan untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah &
melaksanakan segala aturan maupun keputusan bersama dengan ikhlas dan
bertanggung jawab.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seorang pemimpin harus berani memberikan pujian kepada karyawan
yang berprestasi, dan teguran/nasihat kepada karyawan yang malas/kurang
berprestasi & peduli terhadap seluruh anggota tim, dari level terendah
sampai tertinggi

9
Berdaya. (2021, Maret 24). Nilai Pancasila Yang Di Terapkan Dalam Tempat Kerja. Retrieved
Oktober 28, 2022, from berdaya.topkarir.com: https://berdaya.topkarir.com/article/detail/nilai-
pancasila-yang-di-terapkan-dalam-tempat-kerja

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil analisis BAB II tersebut diatas dapat
diperoleh kesimpulan bahwa :
a. Undang Undang No 13 Tahun 2003 tidak ada menulis bahwa pekerja
waktu tertentu atau pekerja kontrak berhak atau tidak atas cuti tahunan,
tetapi jelas mengatur dalam pasal 79 ayat (2) yang isinya adalah pekerja
berhak untuk mendapatkan cuti tahunan, sekurang –kurangnya 12
(duabelas) hari kerja setelah pekerja tersebut bekerja selama 12 (dua
belas). Apabila seorang pekerja yang statusnya pekerja waktu tertentu, dan
masa kontraknya lebih dari 1 (satu ) tahun atau diperpanjang untuk jangka
waktu lebih dari satu tahun maka pekerja waktu tertentu ini berhak untuk
mendapatkan cuti tahunan.
b. Undang Undang No 13 Tahun 2003 tidak ada menulis bahwa pekerja
waktu tertentu atau pekerja kontrak berhak atau tidak atas kompensasi dari
pengusaha atau tempat pekerja itu bekerja, tetapi dalam pasal 156 - 160
jelas mengatur tentang perhitungan kompensasi yang meliputi pesangon.10

10
Anonim. (2015, Juli 13). Diakses pada Oktober 28, 2022, dari
http://e-journal.uajy.ac.id/7620/4/HK309172.pdf

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2015, Juli 13). Diakses pada Oktober 28, 2022, dari http://e-
journal.uajy.ac.id/7620/4/HK309172.pdf
Berdaya. (2021, Maret 24). Nilai Pancasila Yang Di Terapkan Dalam Tempat
Kerja. Diakses pada Oktober 28, 2022, dari berdaya.topkarir.com:
https://berdaya.topkarir.com/article/detail/nilai-pancasila-yang-di-
terapkan-dalam-tempat-kerja
CNN Indonesia. (2022, Januari 28). 7 Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja.
Diakses pada Oktober 28, 2022, dari cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220125115418-97-750887/7-
cara-meningkatkan-kualitas-tenaga-kerja/1
DISNAKERTRANS PROVINSI BANTEN. (2020, April 7). PENGERTIAAN
KETENAGAKERJAAN DAN PENTING UNSURNYA. Diakses pada
Oktober 28, 2022, dari disnakertrans.bantenprov:
https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/306
Gaji.id. (2019, April 17). Ketenagakerjaan Adalah? Berikut Pengertian Dan
Hukum Yang Mengaturnya. Diakses pada Oktober 28, 2022, dari gaji.id:
https://gaji.id/ketenagakerjaan-adalah-berikut-pengertian-dan-hukum-
yang-mengaturnya/
Meinandi, R. (April 02, 2021). Realitas Ketenagakerjaan Dalam Perspektif
Pancasila.
Presiden Republik Indonesia. (2007, Mei 23). UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA. Diakses pada Oktober 28, 2022, dari kemenperin.go.id:
https://kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf
Soleh, A. (2007). Masalah ketenagakerjaan dan pengangguran di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, 6(2), 83-92.
Talenta, I. (n.d.). Berbagai Macam Tenaga Kerja di Indonesia, Ini Penjelasan
dan Contohnya. Diakses pada Oktober 28, 2022, dari talenta.co:
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/definisi-dan-contoh-tenaga-
kerja-di-indonesia/
Talenta, I. (n.d.). UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan
Penjelasannya. Diakses pada Oktober 28, 2022, dari talenta.co:
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/memahami-uu-no-13-tahun-
2003-tentang-ketenagakerjaan-dan-penjelasannya/

13

Anda mungkin juga menyukai