Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN HUKUM PEMBANGUNAN

MAKALAH PENGAWASAN PEMERINTAH TERHADAP TENAGA KERJA

Oleh
AGNES SUSANA DU’A WELU
022200010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
Saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan Karuni-Nya lah Saya dapat
menyelesaikan makalah Stabilitas Bangunan Utama tepat waktu. Makalah Ini disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah rigasi PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN HUKUM
PEMBANGUNAN. Selain itu,saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi Saya. Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Maumere , 14 Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat
penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. sesuai dengan peranan dan kedudukan
tenaga kerja di perlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas kerja
dan peran sertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja dan
keluarganya sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan. Perlindungan tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan baik dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja melalui
program jaminan sosial tenaga kerja selain memberikan ketenangan kerja juga mempunyai
dampak positif terhadap usaha-usaha peningkatan displin dan produktivitas tenaga kerja.

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk
memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, serikat pekerja atau serikat buruh merupakan
sarana untuk memperjuangkan melindungi, dan membela kepentingan dan kesejahteraan
pekerja atau buruh beserta keluarganya, serta mewujudkan hubungan industrial yang
harmonis,dinamis, dan berkeadilan.

Berdasarkan Peraturan Presiden No 21 Tahun 2010 Tentang Pengawasan ketenagakerjaan


yaitu Mengawasi berlakunya Undang-undang dan peraturanperaturan ketenagakerjaan ,
Fungsi pengawasan memegang peranan dan pengaruh yang sangat besar dalam suatu
kegiatan. Hal ini disebabkan pengawas mempunyai hubungan yang terdekat dengan kegiatan
yang diawasinya. Baik buruknya hasil yang diawasi secara langsung diketahui oleh
pengawas. Oleh karena itu salah satu faktor pendorong keberhasilan pengawasan tergantung
kepada keahlian dan keterampilan pengawas.
1.2. Rumusan masalah
a. Apa saja peran pemerintah terhadap tenaga kerja?
b. Apa saja dasar hukum pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia?
1.3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui peran pemerintah terhadap tenaga kerja
b. Untuk mengetahui dasar hukum pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peran Pengawasan Pemerintah terhadap Tenaga Kerja


Pengawasan terhadap perlindungan tenaga kerja merupakan suatu tugas yang harus
dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Pengawas Ketenagakerjaan, karena
tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai
salah satu wujud untuk perkembangan ekonomi. Hak-hak tenaga kerja diatur dalam
peraturan ketenagakerjaan Indonesia, di dalamnya termasuk perlindungan tenaga
kerja hal yang harus diperjuangkan agar harkat dan kemanusiaan tenaga kerja ikut
terangkat. Perlindungan tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja atau buruh dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan usaha
perekonomian nasional dan internasional, sebagaiamana disebutkan dalam Pasal 28
D Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwasanya setiap orang berhak untuk
bekerja serta mendapatkan imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.

Pemerintah telah menetapkan perlindungan terhadap tenaga kerja, ketentuan ini


dituangkan dalam Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945 dan diatur lebih lanjut didalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal ini
bertujuan untuk menjamin kesamaan perlakuan dan kesempatan bekerja tanpa
diskriminasi untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja atau buruh. Pasal 28 D
ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi: “setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.
Serta Pasal 38 ayat (1), (2), (3), (4) Undang- undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia yang berbunyi:
1. Setiap warga negara, sesuai dengan bakat, kecakapan, dan kemampuan,
berhak atas pekerjaan yang layak.

2. Setiap orang berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan
berhak pula atas syarat-syarat ketenagakerjaan yang adil.

3. Setiap orang, baik pria maupun wanita yang melakukan pekerjaan yang sama,
sebanding, setara atau serupa, berhak atas upah serta syarat-syarat perjanjian

5
kerja yang sama.

4. Setiap orang, baik pria maupun wanita, dalam melakukan pekerjaan yang
sepadan dengan martabat kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai
dengan prestasinya dan dapat menjamin kelangsungan kehidupan keluarganya.

Jaminan kesempatan kerja dan mendapat imbalan yang layak dan adil dalam
hubungan kerja merupakan hubungan kausalitas yang tidak dapat dipisakan satu
sama lain. Apabila jaminan hidup telah terpenuhi melalui kesempatan kerja, maka
peningkatan kualitas manusia akan dapat tercapai kesejateraannya. Oleh karena itu,
masalah ketenagakerjaan merupakan masalah penting dalam kebijakan pengawasan
tenaga kerja sifatnya harus menyeluruh kesemua sektor hubungan kerja.

Pemerintah menetapkan upah minimum bagi setiap kabupaten/kota yang besaran


upahnya berbeda-beda yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
pekerja. Dalam penentapan upah minimum, pemerintah mengacu pada survei
yang berdasarkan kebutuhan hidup yang layak secara fisik untuk kebutuahan
hidup dalam satu bulan. Dengan penetapan upah minimum bagi setiap kabupaten
atau kota dimaksudkan untuk melindungi pekerja agar kesejahteraan hidupnya
seimbang. Namun dalam kenyataanya, pemenuhan upah tidak selamanya sesuai
dengan apa yang diharapkan pekerja maupun pengusaha itu sendiri. Tidak jarang
upah yang diterima oleh pekerja dari pengusaha lebih rendah dari ketentuan upah
minimum yang berlaku.

Upah minimum kota (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi sangat
penting bagi pekerja, agar perusahaan yang memperkerjakannya tidak bersikap
sewenang-wenang terutama dalam hal pemberian atau pembagian upah,
dikarenakan bagi para pekerja atau buruh upah merupakan satu-satunya sumber
pendapatan yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari
itu pemerintah harus ikut andil dalam pemenuhan upah. Permasalahan
ketenagakerjaan tidak lepas dari adanya masalah pengupahan, perselisishan
hubungan industrial, perlindungan, kesejahteraan, pengawasan dan pembinaan
ketenagakerjaan.

6
5. Dasar Hukum Pengawasan Ketenagakerjaan
1. Undang-Undang No. 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-
undang Pengawasan
2. Perburuhan Tahun 1948 No. 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Undang-Undang No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 81
mengenai
5. Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan Peraturan
Presiden Republik Indonesia No. 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 257/2014 tentang Ahli/Kader Norma
Kerja
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengawasan Ketenagakerjaan

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengawasan terhadap perlindungan tenaga kerja merupakan suatu tugas yang harus
dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Pengawas Ketenagakerjaan, karena
tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai
salah satu wujud untuk perkembangan ekonomi. Hak-hak tenaga kerja diatur dalam
peraturan ketenagakerjaan Indonesia, di dalamnya termasuk perlindungan tenaga
kerja hal yang harus diperjuangkan agar harkat dan kemanusiaan tenaga kerja ikut
terangkat
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentulah mempunyai banyak kekurangan-kekurangan
yang perlu dilengkapi oleh pembaca-pembaca yang memiliki disiplin ilmu tentang
pembahasan ini.oleh masukanya yang bersifat membangun sangat
diharapkan.semoga bermanfaat untuk mengisi kebutuhanakan bacaan bagi
mahasiswa yang terkait dengan pengembangan pola pikir yang sejajar,selaras dan
seimbang.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://etd.umy.ac.id/id/eprint/6533/4/Bab%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai