Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“Hukum dan Ketenagakerjaan”

KELOMPOK V :

PUTRI AULIA TRISTANIA (202120023)


SUHARTI (202120018)
ZULFAJAR (202120030)
RIZNI (202120033)
ANDI LOLA NOVIA (202120054)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUJAHIDIN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hukum dan
Ketenagakerjaan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tolitoli, 16 November 2023

Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang dan pentingnya topik ketenagakerjaan sangat berkaitan dengan
dampaknya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan individu. Beberapa poin
yang dapat dijadikan latar belakang dan menjelaskan pentingnya topik ini antara
lain:
Peran Ketenagakerjaan dalam Ekonomi, Ketenagakerjaan memiliki peran sentral
dalam pengembangan ekonomi suatu negara. Peningkatan produktivitas tenaga
kerja dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pentingnya
Perlindungan Pekerja, Perlindungan hukum bagi pekerja sangat penting untuk
mencegah eksploitasi dan ketidaksetaraan di tempat kerja. Undang-undang
ketenagakerjaan memberikan dasar hukum bagi hak dan kewajiban pekerja.
Dampak Teknologi dan Perubahan Industri: Perubahan dalam teknologi dan
struktur industri dapat memengaruhi jenis pekerjaan dan kebutuhan keterampilan.
Ketenagakerjaan yang adaptif dapat membantu mengurangi dampak negatif dan
meningkatkan kesempatan pekerjaan. Pertumbuhan dan Pembangunan Sosial:
Kesempatan kerja yang adil dan merata mendukung pembangunan sosial.
Kebijakan ketenagakerjaan dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pentingnya Hubungan Industrial yang
Sehat: Hubungan yang baik antara pekerja dan pengusaha berkontribusi pada
lingkungan kerja yang positif. Negosiasi kolektif dan penyelesaian sengketa secara
adil dapat memperkuat hubungan industrial. Dukungan terhadap Pekerja Informal:
Banyak pekerja di sektor informal memerlukan perhatian khusus dalam regulasi
ketenagakerjaan. Meningkatkan kondisi kerja bagi pekerja informal dapat
memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Peningkatan Standar
Hidup:Kesejahteraan pekerja berkontribusi pada peningkatan standar hidup
masyarakat.l, Upah yang layak, jam kerja yang wajar, dan kondisi kerja yang
aman menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas hidup.
Pemahaman mendalam tentang ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat
individu, tetapi juga secara luas memengaruhi dinamika ekonomi dan sosial suatu
negara. Oleh karena itu, penelitian dan regulasi yang baik dalam bidang ini sangat
penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa rumusan masalah yaitu :
Rumusan Masalah:
1. Tingkat Perlindungan Hukum Bagi Pekerja:
Sejauh mana peraturan ketenagakerjaan memberikan perlindungan bagi pekerja
terhadap eksploitasi dan diskriminasi?
2. Adaptabilitas Ketenagakerjaan Terhadap Perubahan Teknologi:
Bagaimana kebijakan ketenagakerjaan menanggapi perubahan teknologi dan
dampaknya terhadap jenis pekerjaan dan keterampilan yang diperlukan?

3
3. Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja:
Sejauh mana hubungan industrial yang sehat memengaruhi kesejahteraan pekerja dan
produktivitas perusahaan?
4. Tantangan Pekerja Informal:
5. Apa saja tantangan yang dihadapi pekerja di sektor informal dalam hal kondisi kerja
dan hak-haknya?

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan Penelitian:
1. Menganalisis Efektivitas Perlindungan Hukum:
Mengukur sejauh mana undang-undang ketenagakerjaan melindungi hak-hak
pekerja dan mencegah pelanggaran di tempat kerja
2. Menilai Kebijakan Adaptasi Terhadap Perubahan:
Menilai sejauh mana kebijakan ketenagakerjaan mendukung adaptasi pekerja
terhadap perubahan dalam teknologi dan struktur industri.
3. Mengevaluasi Dampak Hubungan Industrial:
Mengevaluasi dampak hubungan industrial yang positif atau negatif terhadap
produktivitas perusahaan dan kesejahteraan pekerja
4. Identifikasi Solusi untuk Pekerja Informal:
Mengidentifikasi solusi dan kebijakan yang dapat meningkatkan kondisi kerja dan
hak-hak pekerja di sektor informal.
Manfaat Penelitian:
1. Kontribusi pada Perbaikan Regulasi:
Memberikan kontribusi pada perbaikan regulasi ketenagakerjaan untuk
memastikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.
2. Rekomendasi Kebijakan:
Memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung adaptasi pekerja
terhadap perubahan ekonomi dan teknologi.
3. Pemahaman Lebih Lanjut:
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
memengaruhi hubungan industrial dan kesejahteraan pekerja.
Dengan merumuskan masalah dan tujuan penelitian ini, diharapkan penelitian
dapat memberikan wawasan yang mendalam dan solusi yang bermanfaat
dalam konteks hukum dan ketenagakerjaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Hukum yang Berkaitan dengan Ketenagakerjaan


Teori Kontrak Kerja:
Mengemukakan bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha adalah suatu
bentuk kontrak, di mana kewajiban dan hak-hak ditetapkan secara jelas.
Teori Hak Asasi Manusia di Tempat Kerja:
Menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia pekerja, termasuk hak
atas upah yang adil, keamanan, dan perlakuan yang layak.
Teori Kapital Manusia:Menyatakan bahwa investasi dalam pengembangan
keterampilan dan pengetahuan pekerja adalah kunci untuk peningkatan
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
2.2 Konsep-konsep dalam Ketenagakerjaan:
 Upah Minimum:
Konsep menetapkan batas terendah dari upah yang dapat dibayarkan kepada
pekerja, bertujuan untuk menjamin standar hidup yang layak.
 Jam Kerja yang Wajar:
Ide bahwa pekerja memiliki hak untuk bekerja dalam jam yang wajar dan bahwa
jam kerja yang berlebihan dapat mengarah pada penyalahgunaan.
 Diskriminasi di Tempat Kerja:
Penolakan atau perlakuan tidak adil terhadap individu berdasarkan ras, jenis
kelamin, agama, atau faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan kemampuan atau
kinerja mereka.
 Negosiasi Kolektif:
Proses di mana serikat pekerja dan pengusaha bernegosiasi untuk menetapkan
kondisi kerja, termasuk upah, jam kerja, dan kebijakan lainnya.
 Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan:
Menyuarakan kebutuhan untuk lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta
perlindungan terhadap risiko cedera atau penyakit yang terkait dengan pekerjaan.
 Keseimbangan Kehidupan Kerja:
Konsep yang menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan antara tuntutan
pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk mendukung kesejahteraan pekerja.
5
 Pemberdayaan Pekerja:
Memberikan kekuatan kepada pekerja melalui peningkatan partisipasi dalam
pengambilan keputusan di tempat kerja dan perlindungan terhadap
penyalahgunaan kekuasaan.
 Pengangguran dan Pemagangan:
Memahami konsep pengangguran sebagai masalah ekonomi dan sosial, serta
pentingnya pelatihan melalui pemagangan untuk meningkatkan keterampilan
pekerja.
Pemahaman teori-teori hukum dan konsep-konsep tersebut penting untuk
merancang kebijakan ketenagakerjaan yang efektif dan menciptakan lingkungan
kerja yang adil dan berkelanjutan.

2.3 Umumnya, peraturan-peraturan ketenagakerjaan melibatkan


 Undang-Undang Ketenagakerjaan:
Menetapkan hak dan kewajiban dasar pekerja dan pengusaha.
Mengatur masalah seperti upah, jam kerja, cuti, dan kondisi kerja.
 Peraturan Pelaksana:
Menjelaskan rincian lebih lanjut tentang implementasi undang-undang
ketenagakerjaan.
Misalnya, peraturan tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja.
 Kontrak Kerja dan Perjanjian:
Peraturan tentang pembuatan dan pelaksanaan kontrak kerja antara pekerja dan
pengusaha.
 Peraturan tentang Hubungan Industrial:
Menetapkan tata cara pembentukan serikat pekerja dan aturan mengenai negosiasi
kolektif.
 Perlindungan Terhadap Diskriminasi:
Menetapkan aturan untuk melindungi pekerja dari diskriminasi berdasarkan jenis
kelamin, ras, agama, atau faktor lainnya.
 Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan:
Menetapkan standar keselamatan di tempat kerja dan prosedur dalam mengatasi
kecelakaan kerja.
 Perlindungan Terhadap Pekerja Anak:

6
Menetapkan batasan dan aturan yang melindungi pekerja anak dari eksploitasi.
Pastikan untuk merujuk pada sumber hukum yang terkini dan resmi dari negara
bersangkutan untuk informasi yang akurat dan terkini mengenai peraturan
ketenagakerjaan.

2.4 Hak Pekerja Menurut Hukum Ketenagakerjaan:


Hak Upah:
Pekerja memiliki hak untuk menerima upah yang setimpal dan
sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Jam Kerja dan Istirahat:
Hak untuk bekerja dalam jam yang wajar dan istirahat sesuai
dengan ketentuan hukum.
Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan:
Pekerja memiliki hak untuk bekerja dalam lingkungan yang
aman dan sehat, dan pekerjaan yang memenuhi standar
keselamatan.
Perlindungan Terhadap Diskriminasi:
Hak untuk tidak mengalami diskriminasi berdasarkan jenis
kelamin, agama, ras, atau faktor lainnya.
Hak Cuti dan Libur:
Pekerja memiliki hak cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan libur pada hari-hari tertentu.
Hak untuk Bergabung dalam Serikat Pekerja:
Pekerja berhak untuk bergabung dengan serikat pekerja dan
terlibat dalam aktivitas serikat pekerja yang sah.

7
2.5 Kewajiban Pekerja Menurut Hukum Ketenagakerjaan
Kewajiban untuk Bekerja Sesuai dengan Kontrak:
- Pekerja memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas
sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.
Kewajiban untuk Menjaga Kerahasiaan:
- Dalam beberapa kasus, pekerja memiliki kewajiban
untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan:
- Pekerja diharapkan untuk mematuhi peraturan dan
kebijakan perusahaan yang ditetapkan.
Partisipasi dalam Pelatihan dan Pengembangan:
- Pekerja mungkin memiliki kewajiban untuk
berpartisipasi dalam pelatihan atau pengembangan yang
diperlukan untuk meningkatkan keterampilan kerja.
Kepatuhan terhadap Kode Etik:
- Pekerja diharapkan untuk mematuhi kode etik
perusahaan dan berperilaku secara profesional di tempat
kerja.
Kewajiban untuk Melaporkan Masalah:
- Pekerja memiliki kewajiban untuk melaporkan
masalah atau kejadian yang mungkin mempengaruhi
keselamatan atau integritas organisasi.

Analisis hak dan kewajiban pekerja sesuai dengan


hukum ketenagakerjaan bervariasi tergantung pada
yurisdiksi dan peraturan setempat. Oleh karena itu,
rujukan langsung ke undang-undang ketenagakerjaan
yang berlaku di wilayah tertentu diperlukan untuk
pemahaman yang lebih mendalam.

8
- Hubungan antara pekerja dan pengusaha menciptakan dinamika
kompleks di lingkungan kerja. Beberapa aspek utama dari hubungan ini
melibatkan

Kontrak Kerja:
Hubungan dimulai dengan kontrak kerja yang menetapkan hak, kewajiban,
dan kondisi kerja antara pekerja dan pengusaha.

Hak dan Kewajiban Pekerja:


Pekerja memiliki hak-hak tertentu, seperti upah yang adil, jam kerja yang
wajar, dan lingkungan kerja yang aman. Mereka juga memiliki kewajiban
untuk menjalankan tugas sesuai kontrak.

Manajemen dan Otoritas:


Pengusaha memiliki peran manajemen dan otoritas dalam mengelola bisnis.
Mereka bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategis dan
operasional.

Negosiasi Kolektif:
Serikat pekerja dapat menjadi perantara dalam negosiasi antara pekerja dan
pengusaha terkait kondisi kerja, upah, dan manfaat lainnya.

Partisipasi Pekerja:
Hubungan yang sehat mendorong partisipasi pekerja dalam pengambilan
keputusan, baik melalui kelompok kerja atau mekanisme partisipasi lainnya.

Konflik dan Penyelesaian Sengketa:


Konflik kadang-kadang muncul, dan mekanisme penyelesaian sengketa,
seperti mediasi atau arbitrase, dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Pemberdayaan Pekerja:
Hubungan yang baik mendukung pemberdayaan pekerja, memungkinkan
mereka berkontribusi pada perusahaan dan memajukan karier mereka.

Kesejahteraan dan Dukungan:


Pengusaha dapat memberikan dukungan kesejahteraan kepada pekerja,
termasuk manfaat kesehatan, program pelatihan, dan fasilitas kerja yang
nyaman.

Adaptasi terhadap Perubahan:


Dalam konteks perubahan ekonomi atau teknologi, hubungan ini harus dapat
beradaptasi untuk menjaga keberlanjutan dan produktivitas.

Penghargaan atas Kontribusi:


Pengusaha yang baik mengakui dan menghargai kontribusi pekerja terhadap
keberhasilan perusahaan.

9
Hubungan antara pekerja dan pengusaha yang positif dan saling mendukung
cenderung menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan.
Penting untuk memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak serta
mempromosikan komunikasi terbuka untuk mengatasi potensi konflik.

2.6 Beberapa isu terkini dalam ketenagakerjaan mencakup aspek-aspek berikut:


Dampak Teknologi dan Otomatisasi:
Kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi, dapat mempengaruhi
jenis pekerjaan dan memerlukan adaptasi pekerja terhadap perubahan ini.

Pekerjaan Fleksibel dan Jarak Jauh:


Pekerjaan fleksibel dan bekerja dari jarak jauh semakin menjadi tren, tetapi
menghadirkan tantangan terkait manajemen, keseimbangan kerja-hidup, dan hak-hak
pekerja.

Ketidaksetaraan Upah dan Kesenjangan Sosial:


Isu ini mencakup kesenjangan upah antara berbagai tingkat pekerjaan dan perbedaan
upah antara kelompok demografis tertentu.

Hak dan Perlindungan Pekerja:


Perlindungan terhadap hak-hak pekerja, termasuk hak serikat pekerja, cuti, dan
kondisi kerja yang aman, menjadi perhatian penting.

Kesejahteraan Mental di Tempat Kerja:


Kesejahteraan mental di tempat kerja menjadi fokus, dengan peningkatan kesadaran
tentang dampak stres dan tekanan pekerjaan terhadap kesehatan mental

Keragaman dan Inklusi:


Peningkatan perhatian terhadap keragaman dan inklusi di tempat kerja, termasuk
kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan kelompok minoritas.

Perlindungan Terhadap Pekerja Informal:


Pekerja di sektor informal memerlukan perlindungan hukum dan sosial, terutama
karena sifat pekerjaan mereka yang sering kali tidak terstruktur.

Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan:


Perubahan dalam tuntutan pekerjaan memunculkan kebutuhan untuk pelatihan dan
pengembangan keterampilan yang berkelanjutan agar pekerja dapat tetap relevan di
pasar kerja.

Pekerjaan Berbasis Kontrak dan Gig:


Pekerjaan berbasis kontrak dan gig economy menjadi lebih umum, menghadirkan
tantangan terkait keamanan pekerjaan dan hak-hak pekerja.

Pandemi dan Tempat Kerja Post-COVID-19:

10
Pandemi COVID-19 telah mengubah dinamika tempat kerja, memunculkan isu-isu
seperti kebijakan kerja jarak jauh, keamanan kesehatan, dan adaptasi terhadap
perubahan ekonomi.
Mengatasi isu-isu ini memerlukan keterlibatan dari pihak-pihak terkait, termasuk
pemerintah, pengusaha, serikat pekerja, dan individu pekerja. Upaya kolaboratif dapat
membentuk kebijakan yang mendukung, inovatif, dan responsif terhadap dinamika
yang terus berubah di dunia ketenagakerjaan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan, isu-isu terkini dalam ketenagakerjaan mencerminkan
transformasi mendalam dalam dunia pekerjaan. Dampak teknologi, perubahan pola
kerja, dan perhatian terhadap hak-hak pekerja menjadi pusat perhatian. Peningkatan
kesadaran akan kesejahteraan mental, perlindungan pekerja informal, dan peningkatan
keragaman di tempat kerja juga menjadi fokus utama.
Seiring evolusi ini, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil,
inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan pekerja modern. Penyediaan pelatihan dan
pengembangan keterampilan yang berkelanjutan, perlindungan hak-hak pekerja, dan
upaya bersama untuk mengatasi ketidaksetaraan menjadi kunci dalam merespons isu-isu
ketenagakerjaan kontemporer.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja dalam
menghadapi perubahan ini tidak dapat diabaikan. Melalui pendekatan yang holistik dan
kebijakan yang bijaksana, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang
menguntungkan semua pihak dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi
dan sosial yang berkelanjutan.

12

Anda mungkin juga menyukai