KELOMPOK V :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hukum dan
Ketenagakerjaan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang dan pentingnya topik ketenagakerjaan sangat berkaitan dengan
dampaknya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan individu. Beberapa poin
yang dapat dijadikan latar belakang dan menjelaskan pentingnya topik ini antara
lain:
Peran Ketenagakerjaan dalam Ekonomi, Ketenagakerjaan memiliki peran sentral
dalam pengembangan ekonomi suatu negara. Peningkatan produktivitas tenaga
kerja dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pentingnya
Perlindungan Pekerja, Perlindungan hukum bagi pekerja sangat penting untuk
mencegah eksploitasi dan ketidaksetaraan di tempat kerja. Undang-undang
ketenagakerjaan memberikan dasar hukum bagi hak dan kewajiban pekerja.
Dampak Teknologi dan Perubahan Industri: Perubahan dalam teknologi dan
struktur industri dapat memengaruhi jenis pekerjaan dan kebutuhan keterampilan.
Ketenagakerjaan yang adaptif dapat membantu mengurangi dampak negatif dan
meningkatkan kesempatan pekerjaan. Pertumbuhan dan Pembangunan Sosial:
Kesempatan kerja yang adil dan merata mendukung pembangunan sosial.
Kebijakan ketenagakerjaan dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pentingnya Hubungan Industrial yang
Sehat: Hubungan yang baik antara pekerja dan pengusaha berkontribusi pada
lingkungan kerja yang positif. Negosiasi kolektif dan penyelesaian sengketa secara
adil dapat memperkuat hubungan industrial. Dukungan terhadap Pekerja Informal:
Banyak pekerja di sektor informal memerlukan perhatian khusus dalam regulasi
ketenagakerjaan. Meningkatkan kondisi kerja bagi pekerja informal dapat
memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Peningkatan Standar
Hidup:Kesejahteraan pekerja berkontribusi pada peningkatan standar hidup
masyarakat.l, Upah yang layak, jam kerja yang wajar, dan kondisi kerja yang
aman menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas hidup.
Pemahaman mendalam tentang ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat
individu, tetapi juga secara luas memengaruhi dinamika ekonomi dan sosial suatu
negara. Oleh karena itu, penelitian dan regulasi yang baik dalam bidang ini sangat
penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
3
3. Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja:
Sejauh mana hubungan industrial yang sehat memengaruhi kesejahteraan pekerja dan
produktivitas perusahaan?
4. Tantangan Pekerja Informal:
5. Apa saja tantangan yang dihadapi pekerja di sektor informal dalam hal kondisi kerja
dan hak-haknya?
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menetapkan batasan dan aturan yang melindungi pekerja anak dari eksploitasi.
Pastikan untuk merujuk pada sumber hukum yang terkini dan resmi dari negara
bersangkutan untuk informasi yang akurat dan terkini mengenai peraturan
ketenagakerjaan.
7
2.5 Kewajiban Pekerja Menurut Hukum Ketenagakerjaan
Kewajiban untuk Bekerja Sesuai dengan Kontrak:
- Pekerja memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas
sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.
Kewajiban untuk Menjaga Kerahasiaan:
- Dalam beberapa kasus, pekerja memiliki kewajiban
untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan:
- Pekerja diharapkan untuk mematuhi peraturan dan
kebijakan perusahaan yang ditetapkan.
Partisipasi dalam Pelatihan dan Pengembangan:
- Pekerja mungkin memiliki kewajiban untuk
berpartisipasi dalam pelatihan atau pengembangan yang
diperlukan untuk meningkatkan keterampilan kerja.
Kepatuhan terhadap Kode Etik:
- Pekerja diharapkan untuk mematuhi kode etik
perusahaan dan berperilaku secara profesional di tempat
kerja.
Kewajiban untuk Melaporkan Masalah:
- Pekerja memiliki kewajiban untuk melaporkan
masalah atau kejadian yang mungkin mempengaruhi
keselamatan atau integritas organisasi.
8
- Hubungan antara pekerja dan pengusaha menciptakan dinamika
kompleks di lingkungan kerja. Beberapa aspek utama dari hubungan ini
melibatkan
Kontrak Kerja:
Hubungan dimulai dengan kontrak kerja yang menetapkan hak, kewajiban,
dan kondisi kerja antara pekerja dan pengusaha.
Negosiasi Kolektif:
Serikat pekerja dapat menjadi perantara dalam negosiasi antara pekerja dan
pengusaha terkait kondisi kerja, upah, dan manfaat lainnya.
Partisipasi Pekerja:
Hubungan yang sehat mendorong partisipasi pekerja dalam pengambilan
keputusan, baik melalui kelompok kerja atau mekanisme partisipasi lainnya.
Pemberdayaan Pekerja:
Hubungan yang baik mendukung pemberdayaan pekerja, memungkinkan
mereka berkontribusi pada perusahaan dan memajukan karier mereka.
9
Hubungan antara pekerja dan pengusaha yang positif dan saling mendukung
cenderung menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan.
Penting untuk memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak serta
mempromosikan komunikasi terbuka untuk mengatasi potensi konflik.
10
Pandemi COVID-19 telah mengubah dinamika tempat kerja, memunculkan isu-isu
seperti kebijakan kerja jarak jauh, keamanan kesehatan, dan adaptasi terhadap
perubahan ekonomi.
Mengatasi isu-isu ini memerlukan keterlibatan dari pihak-pihak terkait, termasuk
pemerintah, pengusaha, serikat pekerja, dan individu pekerja. Upaya kolaboratif dapat
membentuk kebijakan yang mendukung, inovatif, dan responsif terhadap dinamika
yang terus berubah di dunia ketenagakerjaan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan, isu-isu terkini dalam ketenagakerjaan mencerminkan
transformasi mendalam dalam dunia pekerjaan. Dampak teknologi, perubahan pola
kerja, dan perhatian terhadap hak-hak pekerja menjadi pusat perhatian. Peningkatan
kesadaran akan kesejahteraan mental, perlindungan pekerja informal, dan peningkatan
keragaman di tempat kerja juga menjadi fokus utama.
Seiring evolusi ini, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil,
inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan pekerja modern. Penyediaan pelatihan dan
pengembangan keterampilan yang berkelanjutan, perlindungan hak-hak pekerja, dan
upaya bersama untuk mengatasi ketidaksetaraan menjadi kunci dalam merespons isu-isu
ketenagakerjaan kontemporer.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja dalam
menghadapi perubahan ini tidak dapat diabaikan. Melalui pendekatan yang holistik dan
kebijakan yang bijaksana, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang
menguntungkan semua pihak dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi
dan sosial yang berkelanjutan.
12