Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP UPAH PEKERJA : ANALISIS TERHADAP


KETENTUAN DAN IMPLEMENTASI

Disusun Oleh :

Putri Claudia Victoria (231013021)

Dosen : Puti Mayang Seruni, S.H., M.H.

Makalah ini disusun Demi Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kelas Khusus Ketenagakerjaan
FAKULTAS HUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah.................................................................................................................................5
BAB II
METODE PENELITIAN............................................................................................................................ 6
BAB III
PEMBAHASAN........................................................................................................................................... 7
3.1. Ketentuan Hukum yang Berlaku Terkait Perlindungan Upah Pekerja di Indonesia........................ 7
3.2 Dampak dan Faktor-faktor Ketidaksetaraan Upah di Berbagai Sektor Pekerjaan: Implikasi
Terhadap Kesejahteraan Pekerja..............................................................................................................9
BAB IV
PENUTUP................................................................................................................................................... 11
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Latar Belakang

Pekerjaan adalah unsur vital dalam kehidupan manusia, tidak hanya sebagai
sumber penghasilan, tetapi juga sebagai faktor penentu kesejahteraan dan kehidupan yang
layak. Namun, dalam pelaksanaannya, pekerja seringkali menghadapi tantangan terkait
perlindungan hak-haknya, khususnya hak terkait upah. Upah yang layak menjadi hak
dasar bagi setiap pekerja, dan perlindungan hukum terhadap upah pekerja menjadi
esensial untuk menjaga kesejahteraan dan hak asasi manusia.

Perlindungan hukum terhadap upah pekerja tidak hanya mencakup aspek


pembayaran yang wajar dan tepat waktu, tetapi juga menyangkut ketentuan-ketentuan
lainnya yang dapat memastikan keadilan dan keberlanjutan dalam hubungan antara
pekerja dan pengusaha. Untuk memahami secara mendalam perlindungan hukum
terhadap upah pekerja, diperlukan analisis menyeluruh terhadap ketentuan-ketentuan
yang ada dan implementasinya dalam konteks masyarakat dan bisnis.

Salah satu aspek kritis yang perlu diambil perhatian adalah ketidaksetaraan upah
yang seringkali terjadi di berbagai sektor pekerjaan. Beberapa pekerja mungkin tidak
mendapatkan upah yang setara dengan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang mereka
emban, sehingga perlu adanya kebijakan dan perlindungan hukum yang dapat
mengurangi disparitas ini. Faktor-faktor seperti gender, pengalaman kerja, dan tingkat
pendidikan juga dapat memengaruhi tingkat upah, sehingga perlunya ketentuan yang
jelas dan adil untuk mengatasi ketidaksetaraan ini.

Sementara itu, implementasi ketentuan-ketentuan perlindungan upah juga menjadi


perhatian serius. Terdapat berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan
ketentuan ini, mulai dari kurangnya pemahaman dan kesadaran akan hak-hak pekerja,
hingga ketidakpatuhan pengusaha terhadap ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu,
evaluasi terhadap implementasi yang sedang berlangsung menjadi krusial untuk
menentukan sejauh mana perlindungan hukum terhadap upah pekerja dapat memberikan
dampak yang signifikan.

Dalam konteks globalisasi dan perubahan ekonomi yang cepat, tantangan terkait
upah pekerja semakin kompleks. Pekerja migran, misalnya, seringkali menghadapi risiko
lebih tinggi terhadap eksploitasi dan ketidaksetaraan upah. Oleh karena itu, perlindungan
hukum terhadap upah pekerja harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika
perubahan ini dan mengakomodasi kebutuhan pekerja dalam berbagai konteks, termasuk
pekerja yang bekerja di luar negeri.

Selain itu, isu-isu teknologi dan transformasi digital juga dapat memengaruhi
sistem pembayaran upah. Perkembangan teknologi dapat menciptakan bentuk pekerjaan
baru, tetapi juga membawa tantangan terkait hak-hak pekerja, termasuk upah yang adil
dan transparan. Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap upah perlu diperbaharui
untuk mencerminkan realitas baru yang dihadapi oleh dunia kerja modern.

Dengan memahami latar belakang ini, analisis mendalam terhadap


ketentuan-ketentuan hukum yang ada dan evaluasi implementasinya akan memberikan
pandangan yang lebih komprehensif tentang efektivitas perlindungan hukum terhadap
upah pekerja. Dengan demikian, langkah-langkah dapat diambil untuk meningkatkan
sistem perlindungan tersebut agar dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi
pekerja dalam menjalani kehidupan profesional mereka.

1.2. Rumusan Masalah

Dari makalah penelitian ini, adapun rumusan masalah yang dibentuk, adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ketentuan hukum yang berlaku terkait perlindungan upah pekerja
di Indonesia?
2. Bagaimanakah dampak dan faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksetaraan
upah di berbagai sektor pekerjaan, dan bagaimana implikasinya terhadap
kesejahteraan pekerja?
1.3. Tujuan Masalah

Dari makalah penelitian ini, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana ketentuan hukum yang berlaku terkait
perlindungan upah pekerja di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dan faktor-faktor yang menyebabkan
ketidaksetaraan upah di berbagai sektor pekerjaan, dan bagaimana implikasinya
terhadap kesejahteraan pekerja.
BAB II
METODE PENELITIAN

Metode penelitian secara normatif dalam konteks ini akan melibatkan analisis peraturan
perundang-undangan yang berlaku terkait perlindungan hukum terhadap upah pekerja.
Pendekatan ini dilakukan dengan merinci langkah-langkah sebagai berikut: Pertama-tama,
penelitian akan mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum yang berkaitan dengan
perlindungan upah pekerja di Indonesia. Ini mencakup undang-undang, peraturan pemerintah,
dan ketentuan lainnya yang mengatur hak-hak pekerja terutama terkait upah mereka.
Dalam tahap ini, dilakukan analisis mendalam terhadap isi peraturan-peraturan yang telah
diidentifikasi. Fokus utama akan diberikan pada ketentuan-ketentuan yang mengatur aspek-aspek
penting seperti pembayaran upah, ketidaksetaraan upah, serta hak-hak pekerja dalam konteks
upah yang adil dan layak. Penelitian selanjutnya akan mengevaluasi sejauh mana
peraturan-peraturan yang ada diimplementasikan dalam praktek sehari-hari. Hal ini melibatkan
pemahaman terhadap kendala dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan
peraturan tersebut, baik dari sisi pekerja maupun pengusaha. Dalam mengatasi ketidaksetaraan
upah, penelitian akan memfokuskan analisis pada faktor-faktor yang menyebabkan disparitas
upah, termasuk gender, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan. Tujuannya adalah untuk
merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat mengurangi ketidaksetaraan tersebut melalui
ketentuan hukum. Penelitian akan mencakup kajian khusus terhadap perlindungan upah pekerja
migran, mengidentifikasi risiko eksploitasi dan ketidaksetaraan upah yang mungkin mereka
hadapi. Analisis ini penting untuk menyesuaikan perlindungan hukum dengan konteks pekerjaan
yang bersifat internasional. Analisis akan melibatkan pemahaman terhadap dampak
perkembangan teknologi dan transformasi digital terhadap sistem pembayaran upah. Tujuannya
adalah untuk mengevaluasi sejauh mana ketentuan hukum saat ini dapat mengakomodasi
dinamika baru dalam dunia kerja. Penelitian akan melakukan perbandingan dengan sistem
hukum perlindungan upah pekerja di negara-negara lain. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi
keunggulan dan kelemahan dari kerangka hukum yang diterapkan di Indonesia dan mendapatkan
wawasan dari praktik-praktik terbaik di tingkat internasional.
Dalam tahap terakhir, penelitian akan merumuskan kesimpulan berdasarkan analisis dan evaluasi
yang telah dilakukan. Rekomendasi kebijakan akan diajukan untuk perbaikan dan pengembangan
sistem perlindungan upah pekerja, termasuk perubahan atau penyempurnaan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dengan menerapkan metode penelitian normatif ini,
diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang mendalam tentang kerangka hukum perlindungan
upah pekerja, serta memberikan dasar untuk perbaikan kebijakan guna meningkatkan efektivitas
perlindungan tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Ketentuan Hukum yang Berlaku Terkait Perlindungan Upah Pekerja di Indonesia.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi yang besar dan beragam, memiliki
kompleksitas dalam sistem ketentuan hukum perlindungan upah pekerja. Untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam terkait ketentuan hukum ini, analisis peraturan
perundang-undangan yang berlaku diperlukan. Fokus penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi ketentuan hukum yang menjamin
perlindungan upah pekerja di Indonesia. Pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi peraturan
hukum yang relevan. Di Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menjadi landasan utama yang mengatur hubungan ketenagakerjaan, termasuk
aspek upah. Selain itu, terdapat peraturan pemerintah, keputusan menteri, dan peraturan
perusahaan yang juga memiliki peran dalam membentuk ketentuan upah pekerja.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 menjadi pijakan utama dalam menjamin hak dan
kewajiban pekerja, termasuk hak terkait upah. Pasal 77-79 dari Undang-Undang tersebut secara
tegas mengatur mengenai upah pekerja. Pasal-pasal ini mencakup aspek pembayaran upah,
ketentuan minimum upah, dan hak pekerja untuk mendapatkan upah yang layak dan wajar sesuai
dengan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengaturan upah juga dapat dijumpai dalam regulasi
lainnya, seperti Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pengupahan atau peraturan
daerah yang mengatur upah minimum provinsi atau kabupaten/kota. Analisis terhadap isi
peraturan ini penting untuk memahami ketentuan spesifik yang berlaku di tingkat lokal.
Meskipun terdapat ketentuan yang jelas dalam undang-undang, implementasi di lapangan
mungkin menghadapi sejumlah kendala. Kurangnya pemahaman dan kesadaran pekerja
mengenai hak-hak mereka terkait upah bisa menjadi hambatan. Oleh karena itu, perlu ada upaya
untuk meningkatkan literasi hukum di kalangan pekerja. Disamping itu, tantangan lain mungkin
timbul dalam bentuk ketidakpatuhan pengusaha terhadap ketentuan upah yang berlaku. Hal ini
dapat mencakup penentuan upah yang tidak sesuai, penundaan pembayaran, atau bahkan
ketidaksetujuan terhadap regulasi yang baru. Evaluasi implementasi ini akan memberikan
gambaran lebih lanjut tentang efektivitas perlindungan upah pekerja di Indonesia.
Ketidaksetaraan upah seringkali menjadi masalah di berbagai sektor pekerjaan. Analisis
peraturan hukum perlu dilakukan untuk mengidentifikasi ketentuan yang dapat mengatasi
disparitas ini. Apakah undang-undang memberikan payung hukum yang cukup untuk
memastikan upah yang setara, terlepas dari faktor-faktor seperti jenis pekerjaan, gender,
pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan, Pengaruh faktor-faktor ini terhadap tingkat upah perlu
dianalisis secara seksama untuk menentukan apakah ada diskriminasi atau ketidaksetaraan yang
mungkin merugikan sebagian pekerja. Dari sini, rekomendasi kebijakan dapat diusulkan untuk
memastikan adanya ketentuan yang adil dan menyeluruh dalam upah pekerja di Indonesia.

Dalam konteks globalisasi, perlindungan upah pekerja juga harus memperhatikan pekerja
migran. Penelitian akan menggali ketentuan hukum yang ada untuk melindungi hak upah pekerja
migran dan mengevaluasi sejauh mana implementasinya. Dalam adaptasi terhadap perubahan
ekonomi global, apakah peraturan hukum saat ini dapat memberikan perlindungan yang
memadai untuk pekerja di tengah transformasi ekonomi dan perkembangan teknologi.
Penting untuk menilai sejauh mana ketentuan hukum yang ada dapat mengakomodasi
isu-isu teknologi dan transformasi digital dalam dunia kerja modern. Apakah peraturan tersebut
cukup fleksibel untuk mengatasi tantangan dan peluang yang muncul akibat perkembangan
teknologi.
Penelitian akan melibatkan perbandingan dengan sistem hukum perlindungan upah
pekerja di negara-negara lain. Dari perbandingan ini, dapat diperoleh wawasan tentang
praktik-praktik terbaik yang dapat diadopsi atau disesuaikan untuk meningkatkan sistem
perlindungan upah pekerja di Indonesia. Dengan merinci ketentuan hukum yang berlaku,
evaluasi implementasi, dan analisis terhadap ketidaksetaraan upah, pekerja migran, serta
relevansi dengan perkembangan teknologi, penelitian ini akan menyimpulkan efektivitas
perlindungan hukum terhadap upah pekerja di Indonesia. Rekomendasi kebijakan akan diajukan
untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sistem perlindungan tersebut, memastikan bahwa setiap
pekerja mendapatkan upah yang adil dan layak sesuai dengan kontribusi dan keahliannya.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
memperkuat perlindungan hukum terhadap upah pekerja di Indonesia.
3.2 Dampak dan Faktor-faktor Ketidaksetaraan Upah di Berbagai Sektor Pekerjaan:
Implikasi Terhadap Kesejahteraan Pekerja

Ketidaksetaraan upah di berbagai sektor pekerjaan merupakan isu yang kompleks dan memiliki
dampak signifikan terhadap kesejahteraan pekerja. Perbedaan upah yang tidak sesuai dengan
jenis pekerjaan, tanggung jawab, dan keterampilan pekerja dapat merugikan tidak hanya individu
pekerja, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Dalam makalah ini, akan dibahas dampak
dan faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksetaraan upah di berbagai sektor pekerjaan serta
implikasinya terhadap kesejahteraan pekerja.

Dampak Ketidaksetaraan Upah


Ketidaksetaraan upah dapat menimbulkan ketidakpuasan dan pengurangan motivasi di antara
pekerja yang merasa tidak dihargai. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan
kualitas kerja, yang pada akhirnya merugikan kedua belah pihak, baik pekerja maupun
pengusaha. Perbedaan upah yang signifikan antara pekerja dapat menyebabkan ketidaksetaraan
sosial dan psikologis di tempat kerja. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat, di
mana kolaborasi dan solidaritas antar pekerja terganggu. Ketidaksetaraan akses terhadap
pendidikan dan pelatihan seperti pekerja dengan upah rendah mungkin menghadapi kesulitan
untuk mengakses pendidikan dan pelatihan tambahan yang dapat meningkatkan keterampilan
mereka. Dampaknya adalah kesenjangan keterampilan yang dapat memperkuat ketidaksetaraan
upah dalam jangka panjang.

Faktor-faktor Penyebab Ketidaksetaraan Upah


Salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidaksetaraan upah adalah perbedaan dalam
tingkat pendidikan dan keterampilan antar pekerja. Pekerja dengan pendidikan dan keterampilan
yang lebih tinggi cenderung mendapatkan upah yang lebih tinggi. Diskriminasi gender dan
terhadap minoritas juga menjadi penyebab ketidaksetaraan upah. Perempuan dan kelompok
minoritas seringkali mendapatkan upah yang lebih rendah untuk pekerjaan yang sebanding
dengan rekan-rekan mereka yang laki-laki atau berasal dari kelompok mayoritas.
Ketidaktransparanan dalam proses penetapan upah oleh pengusaha dapat memunculkan
ketidaksetaraan. Keberlanjutan ketidakjelasan terkait kriteria penentuan upah dapat menciptakan
celah untuk kesenjangan upah yang tidak adil. Faktor ekonomi dan sosial, seperti tingkat inflasi
dan biaya hidup, juga dapat mempengaruhi besaran upah. Ketidaksetaraan upah dapat semakin
memburuk jika penyesuaian upah tidak sejalan dengan kondisi ekonomi dan sosial yang
berkembang.

Implikasi Terhadap Kesejahteraan Pekerja

Pekerja dengan upah rendah cenderung mengalami tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, sulit
untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Ketidaksetaraan upah dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi di antara pekerja, terutama
mereka yang merasa tidak dihargai. Stres ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental
dan fisik. Pekerja dengan upah rendah mungkin kesulitan untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka, seperti memiliki akses terhadap perumahan yang layak, pendidikan yang baik, dan
perawatan kesehatan yang memadai. Dimana dampak dan faktor-faktor yang menyebabkan
ketidaksetaraan upah di berbagai sektor pekerjaan memberikan pemahaman mendalam tentang
tantangan yang dihadapi oleh pekerja. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah untuk
mengatasi ketidaksetaraan ini, termasuk: Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan,
Untuk mengurangi ketidaksetaraan keterampilan dan pendidikan, diperlukan program pendidikan
dan pelatihan yang memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kualifikasi mereka. Penyusunan
Kriteria Penetapan Upah yang Jelas dan Adil, Keterbukaan dan kejelasan dalam penetapan upah
dapat mengurangi ketidaksetaraan. Perusahaan perlu menyusun kriteria yang jelas dan adil dalam
menentukan besaran upah. Penghapusan Diskriminasi Gender dan Minoritas Perlindungan
hukum yang kuat dan implementasi kebijakan anti-diskriminasi diperlukan untuk memastikan
bahwa semua pekerja, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang, mendapatkan upah
yang setara. Peningkatan Kesadaran Pekerja dan Pengusaha Kesadaran akan hak-hak pekerja dan
tanggung jawab pengusaha dalam membayar upah yang adil dapat membantu mengurangi
ketidaksetaraan upah. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat diciptakan
lingkungan kerja yang lebih adil dan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan meningkatkan
kesejahteraan pekerja di berbagai sektor pekerjaan.
.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Ketentuan Hukum yang Berlaku Terkait Perlindungan Upah Pekerja di Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, memiliki sistem
hukum yang kompleks terkait perlindungan upah pekerja. Melalui analisis peraturan
perundang-undangan, teridentifikasi bahwa Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menjadi landasan utama yang mengatur hubungan ketenagakerjaan, termasuk
aspek upah. Pasal 77-79 dari undang-undang ini secara tegas mengatur pembayaran upah,
ketentuan minimum upah, dan hak pekerja untuk mendapatkan upah yang layak. Meskipun
demikian, perlu dicatat bahwa pengaturan upah juga dapat ditemukan dalam regulasi lain seperti
Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan atau peraturan daerah yang mengatur upah minimum
provinsi atau kabupaten/kota. Meski ada ketentuan yang jelas, implementasi di lapangan dapat
menghadapi kendala seperti kurangnya pemahaman pekerja mengenai hak-hak mereka dan
ketidakpatuhan pengusaha terhadap ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
meningkatkan literasi hukum di kalangan pekerja dan evaluasi terhadap implementasi untuk
menilai efektivitas perlindungan upah.

Dampak dan Faktor-faktor Ketidaksetaraan Upah di Berbagai Sektor Pekerjaan: Implikasi


Terhadap Kesejahteraan Pekerja

Ketidaksetaraan upah di berbagai sektor pekerjaan memiliki dampak yang signifikan


terhadap kesejahteraan pekerja. Disparitas upah dapat menurunkan motivasi dan produktivitas,
menciptakan ketidaksetaraan sosial dan psikologis, serta membatasi akses pekerja dengan upah
rendah terhadap pendidikan dan pelatihan. Beberapa faktor penyebab ketidaksetaraan melibatkan
perbedaan pendidikan dan keterampilan, diskriminasi gender dan minoritas, serta kondisi
ekonomi dan sosial. Implikasinya mencakup tingkat kesejahteraan yang rendah, tingkat stres
yang tinggi, dan kesulitan meningkatkan kualitas hidup.

Untuk mengatasi ketidaksetaraan upah, perlu dilakukan upaya meningkatkan program


pendidikan dan pelatihan, menyusun kriteria penetapan upah yang jelas dan adil, menghapus
diskriminasi gender dan minoritas, serta meningkatkan kesadaran pekerja dan pengusaha.
Evaluasi implementasi ketentuan hukum yang ada perlu terus dilakukan untuk memastikan
efektivitas perlindungan upah. Selain itu, penelitian perlu mempertimbangkan isu global seperti
perlindungan upah pekerja migran dan adaptasi terhadap perubahan ekonomi dan teknologi.
Melalui pemahaman mendalam terhadap ketentuan hukum, analisis implementasi, dan
perbandingan dengan praktik-praktik terbaik dari negara lain, diharapkan dapat dihasilkan
rekomendasi kebijakan yang dapat memperkuat dan mengoptimalkan perlindungan hukum
terhadap upah pekerja di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

​ Aziz, A., & Suryadarma, D. (2015). The heterogeneous impact of income inequality on
perceived social capital. Social Indicators Research, 124(2), 381-401.

​ Hanif, M. (2018). Perlindungan Hukum Terhadap Upah Pekerja di Indonesia. Jurnal
Hukum Respublica, 5(1), 67-84.

​ Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

​ Suprapto, S. (2019). The impact of gender inequality on economic growth: Empirical
evidence from Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business, 34(1), 39-56.
​ United Nations Development Programme. (2018). Human Development Indices and
Indicators: 2018 Statistical Update

​ Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Anda mungkin juga menyukai