Anda di halaman 1dari 7

Nama:

NIM:
Matkul:

Soal:
1. Jelaskan bagaimana proses pengadaan RUPS dalam sebuah perseroan terbatas dan
konsekuensi legalitas dari sebuah RUPS yang diadakan sesuai dengan undang-undang yang
berlaku!
2. Jelaskan langkah-langkah strategik korporasi dengan masing-masing contohnya dan tujuan
dariapda langkah-langkah korporasi yang dimaksud!
3. Jelaskan proses pembubaran dan likuidasi perseroan terbatas sesuai dengan undang-undang
yang berlaku beserta contohnya!
Jawaban:
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) merupakan salah satu bagian dari tiga organ
perusahaan yang dimiliki oleh perseroan terbatas. Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 (UU
PT) pada Pasal 1 angak 4, RUPS merupakan organ Persereoan yang memiliki wewenangyang
tidak dapat diberikan kepada Direksi ataupun Dewan Komisaris dalam batasan yang telah
ditentukan oleh Undang-Undang ataupun anggarab dasar perseroan. RUPST (Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan) yang diadakan sekali setahun sebagai batas minimal dan
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku perseroan berakhir dan RUPSLB
(Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) yang pada waktu pengadaanny dapat diadakan
diluar dari waktu RUPST.1
Adapun beberapa kondisi yang menyebabkan diadakannya RUPSLB (Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa) ialah sebagaiberikut:
- Adanya penggantian Direksi dan/ atau Dewan Komisaris sebelum berakhirnya masa
jabatannya yang dapat disebabkan oleh pengunduran diri, kelalaian fatal, atau lain
sebagainya;
- Adanya rencana perusahaan lain yang sifatnya material seperti pmbeelian saham
perseroan, right issue dan stock split.;
- Adanya rencana transaksi secara material ataupun benturan kepentingan yang diatr di
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Proses penyelenggaran RUPS yang sah telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adapun cara penyelenggaraaannya adalah sebagai
berikut:2
A. Tempat Pengadaan
- RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan
melakukan kegiatan usahanya yang utama sebagaimana yang telah diatur di dalam
anggaran dasar. (Pasal 76 ayat (1));
- RUPS Perseroan Terbuka bisa diadakan di tempat kedudukan bursa saham
Perseroan dicatatkan (Pasal 76 ayat (2). Tempat yang dimaksud harus berada di
dalam e=wilayh NKRI (Pasal 76 ayat (3));
- RUPS dapat diadakan dimanapun apabila RUPS dihadiri dan disetujui oleh semua
pemegang saham ataupun wakilnya dengan memperhatikna ketentuan pada Pasal
76 ayat (3) (Pasal 76 ayat (4));
- RUPS juga dapat dilakukan melalui meida telekwownferensi, video konferensi atau
sarana media elektronik lain.
B. Penyelenggaraan RUPST

1
Anonim, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), https://www.ptba.co.id/hubungan-investor/rapat-umum-
pemegang-saham, diakses pada 22 April 2022.
2
Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentanng Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756.
Direksi dalam menyelenggarakan RUPST haru memperhatikan ketentuan pada Pasal 78
ayat (2) yaitu RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu palinglambat enam (6)
bulan setelah tahun buku berakhir.
C. Penyelenggaraan RUPSLB
RUPSLB diselenggarakan dengan memperhatikan ketentuan pada Pasal 78 ayat (4) yaitu
RUPS lainnya diselenggarakan setiap waktu kebutuhan demi kepentingan Perseroan.
Penyelenggaraan RUPSLB harus didahulukan dengan pemanggilan RUPS terlebih dahulu.
D. Pemanggilan RUPS
- Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan pihak-pihak sebagai
berikut:
a. Satu (1) orang atau lebihpemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per
sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham secara bersama-sama kecuali
ditentukan lain yakni dengan jumlah yang lebih kecil oleh anggaran dasar;
b. Dewan Komisaris.
- Permintaan penyeenggaraan tersebut dapat diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi yangn disertai surat tercatat beserta alasannya (Pasal 79 ayat (3)). Surat
tercatat tersebut disampaikan oleh para pemegang saham dan disampaikan juga
pada Dewan Komisaris;
- Untuk pemanggilan RUPS, Direksi wajib melakukan pemanggilan dalam jangka
waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diteirmanya
permintaan penyelenggaraan RUPS;
- Apabila Sireksi tidak melakukanpemanggilan RUPS maka permintaan
penyelenggaran RUPS harus kembali diajukan pada Dewan Komisaris atau Dewan
Koomisaris melakukan pemanggilan RUPS endiri;
- Dalam hal Dewan Komisaris melakukan pemanggilan RUPS maka harus dalam
jangka waktuu selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari terhitung sejal tanggal
diterimanya permintyaan penyelenggaraan RUPS (Pasal 79 ayat (7))
- Adapun pemanggilan RUPS perseroan terbuk menggunakan surat tertcatat
ataupun iklan surat kabar yang dilakukan selambat-lambatnya 21 hari sebelum
tanggal RUPS diadakan;
- Sebelum pemanggilan dilakukan maka Perseroan wajib membuat pengumuman
akan dadakannya pemanggilan UPS yang dicantumkan pada surat kabar, website
Bursa Efek Indonesia dan website perseroan dan pada website Kustodian Sentral
Efek Indonesia yang dilakukan selambat-lambatnya 14 hari sebelum pemanggilan
RUPS dilaksanakan
- Apabila Direksi beserta Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS maka
pemegang saham yang melakukan permintaan tersebut dpaat mengajukan
permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseoran untuk mendapatkan izin penyelenggaraan (Pasal 80
ayat (1)).
E. Hak Suara
- Setiap saham yang dikeluarkan memiliki satu hak suara (Pasal 84 ayat (1)) yang
mana hak suara yang dimaksud tidak berlaku untuk: a) saham yang dikuasai sediri
oleh perseroan; b) saham induk perseroan yangg dikuasai secra langsung atau tidak
langsung oleh anak perusahaannya; atau c) saham perseroan yang dikuasai oleh
perseroan lain (Pasal 84 ayat (2)).
- Pemegang saham yang diwakili oleh berdasarkan surat kausa ataupun dengan
sendirinya memiliki hak menggunakan hak suara sesuai dengan jumlah saham yang
dimiliki (Pasal 85 ayat (1), ketentuan ini tidak dapat berlaku apabia saham yang
dimiliki tidak memiliki hak suara;
- Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, Dewan Komisarida serta karyawwan
perseroa yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang
saham (Pasal 85 ayat (4));
- Apabila pmegang saham hadir dengan sendirinya maka surat kausa tidak lagi
berlaku (Pasal 85 ayat (5)) dan ketua rapat berhak menentukan siapa saja yang
berhak menghadiri RUPS dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan
anggaran dasar perseroan (pasal 85 ayat (6)). Dalam hal ini jua ikut berlaku
ketentuan mengenai pasar modal;
F. Kuorum
- RUPS dapat diselenggarakan apabila di dalam RUPS lebih dari ½ (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili kecuali
ditentukan lain oleh undang-undang atau anggaran dasar (Pasal 86 ayat (1));
- Apabila kuorum tersebut tidak tercapai mka dapat dilakukan pemanggilan RUPS
kedua, dalam hal pengadaan RUPS kedua maka harus dicantumkan bahwa RUPS
pertama yang telah dilangsungkan tidak mencapai kuorum (Pasal 86 ayat (2) dan
(3));
- Dalam pelaksanaan RUPS kedua, dapat dikatakan sah dan berhak mengambil
keputusan apabila dalam RUPS ping sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir ataupun diwakili, keculai ditentukan
lain oleh undnag-undang atau anggaran dasar (Pasal 86 ayat (4));
- Apabila kuorum RUPS kedua tidak tercapai maka perseroan dapat membuat
permohona pada ketua pengadilan negeri daerah yang hukumnya meliputi tempat
kedudukan perseroan agar dapat menetapkan kuorum untuk RUPS ketiga (Pasal 86
ayat (5)). Dalam hal pemanggilan RUPS ketia maka harus dicantumkan bahwa RUPS
kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum;
- Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan
berkekuatan hukum tetap. Jangka aktu pemanggilan RUPS kedua dan ketiga
dilakukan dengan jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua
dan ketiga diadakan (Pasal 86 ayat (8)) dan dilangsungkan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 21 hari dan secepat-cepatnya 10 hari setelah RUPS yang
terdahulu dilangsungkan (pasal 86 ayat (8) dan (9)).
G. Keputusan
- Keputusan RUPS diambil berdasarkan mmusyawarah untuk mufakat. Apabila
keputusan tersebut tidak tercapai maka keputusan berlaku sah apabila disetujui
oleh lebih dari ½ bagin dari julah suara yang dikeluarkan kecuali ditentukan
selainnya oleh ndnag-undnag dan anggaran dasar (Pasal 87 ayat (2));
Keputusan RUPS untuk Perubahan Aanggaran Dasar
- RUPS dihadiri paling sedikti 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir ataupun diwakili serta keputusan dapat berlaku sah apabila disetujui
oleh sedikit-dikitnya 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali
ditentukan lain oleh undang-undang dan anggaran dasar (Pasal 88 ayat (1))
- Apabila kuorum kehadian tersebut tidak tercapai maka dapat diadakan kurum
kedua dengan jumlah kehadiran hak suara paling sedikit 3/5 bagian dari seluruh
saham dengan hak suara hadir atau diwakli dan keputusan RUPS sah
apabiladisetujui paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan (Pasal
88 ayat (3));
- Ketentuan tersebut juga belraku bagi perseroan terbuka sepanjang tidak diatur lain
oleh undang-undnag ataupun anggaran dasar.
Keputusan RUPS Menyetujui Penggabungan, Peleuran, Pengambilalihan,
pemisahan, Pengajuan Permohonan Perseroan Dinyatakan Pailit, Perpanjangan
Jangka Waktu Berdirinya dan Pembubaran Perseroan
- Dilangsungkan dengan jumlah kehadiran paling sedikit ¾ bagian darir seluruh
saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan dapat berlaku sah
apabil disetujui oleh ¾ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan (Pasal 89 ayat
(1));
- Apabila kuorum tersebut idak tercapai maka dapat diadakan RUPS kedua. RUPS
kedua dapat diadakan dengan syarat kehadiran paling sedikit 2/3 bagian dari
jumlah seluruh hak suara hadir atau diwakili dan dapat berlaku sah apabila
disetujui oleh paling sedikit 34 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan (Pasal 89
ayat (3));
- Ketentuan mengenai kuorum tersebut berlaku bagi perseroan terbuka apabibla
tidak ditentukan lain oleh undang-undang dan anggaran dasar.
H. Keabsahan Hasil RUPS dan Konsekuansi Legalitas Pengadaan RUPS
- Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1
(satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS (Pasal 90
ayat (1));
- Tanda tangan yang dimaksud tidak dsyaratkana pabila risalah RUOS dibuat dengan
akta notaris (Pasal 90 ayat (2)).
- Risalah hasil RUPS berlaku sebagai akta yang bersifat otentik dan bersifat mengikat
bagi siapapun yang bersangkutan yakni bagi siapapun yang ikut menyetujui serta
menandatangani risalah rapat.
2. Strategi Korporasi merupakan strategi yang direncanakan serta dilaksanakan pada tingkat
korporasi. Strategi ini menentukan target perusahaan dari bisnis-bisnis yang dijalankan.
Strategi korporasi haruus didasarkan pada visi dan mii yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun jenis-jenis dari strategi korporasi ada 3 (tiga) yaitu: 3
a) Strategi Kestabilan
Merupakan strategi dimana perusahaan terus mnjalankan bisnis yang sedang dijalankan.
Ilustrasinya adallah ketika perusahaan tetap memeberikan pelayanan yang sama,
dmenjaga operasi bisnis yang sedang dijalankan dan market share yang sudah ada tetap
dipertahankan sheingga perisahaaan tidak surut dan juga tidka berkembang. Contoh,
Perusahaan The Boeing Companytetap berfokus pada produksi pesawwat terbang
selama bertahun-tahun.
b) Strategi Pembaruan
Merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan ketika suatu perusahaan sedang
pada posisi permasalahan finansial. Adapun jenis strategi permbaruan terbagi atas dua
macam jenis yaitu:
- Strategi Penghematan
Merupakan strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah kecil dengan
membantu perushaaanuntuk menstabilkan sumber daya, operasi dan kapabilitas
perusahaan. Contoh, Biogen yang mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 11%
untuk memotong biaya pengeluaran. Dari pemangkasan tersebut Biogen
meningkatkan anggaran untuk riset dan pengembangan obat multiskelrosis yang
memiliki profit tinggi.
- Strategi Putar Balik
Adalah strategi yang diambil untukpembaruan ktika perusahaan sedang
mengaglami masalah yang lebih kompleks dan relatif berat. Strategi ini dilakukan
dengan penghematan biaya dan restrukturisasi yang dratsis. Conoth, CIT Group
mengalami profit yang menukik kebawah sehingga perusahaan harus melankukan
pemangkasan biaya sampai dengan 125 juta dolar dan menjual beberapa unit

3
Mr Phobos, Strategi Korporasi: Pengertian, Jenis, dan Contoh,
https://informasains.com/edu/post/2021/11/strategi-korporasi-pengertian-jenis-dan-contoh/#A-Pengertian-
Strategi-Korporasi-Corporate-Strategy, diakses pada 22, Aprill 2022.
bisnisnya di bidang pesawat agar dapat lebih fokus pada efektivitas bisnis
peinjaman komersial.
c) Strategi pertumbuhan
Merupakan strategi yang dimana perusahaan meningkatkan jumlah pasar yang dijadikan
target atau menambh jumlah produk dari bisnis baru ataupun bisnis yang sudah ada.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini dapat melakukannya dengan empat cara
yaitu:
- Konsentrasi
Perusahaan lebih berfokus pada bisnis utama dengan meningkatkan umlah produk
yang dutawarkan dan cakupan pasaryang ditargetkan. Contohnya, sebuah
perusahaan berinisial AS berfokus untuk mengembangkan produk audio yang
inovatif sehingga menjadi salah satu produsen yang memimpin di bidang perangkat
audio;
- Diversifikasi
Strategi ini terbag atas dua yaitu diversifikasi yang berkaitan dan yang tidak
berkaitan. Diversifikasi yang berkaitan dapat terjadi ketika suatu perusahaan
mengakuksisi perusahaan lain yang masih satu industri ataupun yang industrinya
masih berkaitan. Contoh, Google mengakusisi Youtube yang masih dalam industri
yang berkaitan. DIversifikasi yang tidak berkaitan terjadi ketika suatu perushaan
bergabung dengan perusahaan lain yang berada di industri yang tidak berkaitan.
Contoh, Coca cola mengakusisi Columbia Picture yang dimana Coca cola bergerak
di bidang industri dan Columbia Picture bergerak di bidang produksi film;
- Integrasi Horizontal
Perusahaan berkembang dengan cara mengakusisi kompetitornya. Contoh, merger
yang dilakukan antara Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia yang dimana kedua
perusahaan ini merupakan perusahaan saingan;
- Integrasi vertikal
Integrasi vertikal terbagi atas integrasi vertikal mundur dan maju. Integrasi vertikal
mundur adalah ketika suatu perusahaan menjadi pemasok bagi perushaannya
sendiri yang menggantikan pemasok luar. Contohnya, Indomaret memproduksi
produk air mineralnya sendiri. Integrasi vertikal maju adalah ketika perusahaan
menjadi distributornya sendiri. Contoh, Apple membangun official storenya sendiri
untuk mendisitribusikan produknya secara luas.
3. Proses pembubaran perseroan sebagaimana yang telah diatur di dalam Pasal 142 ayat (1)
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menentukan bahwa setelah
pembubaran perseroan dilakukan berdasarkan alasan alasan yang dimaskudkan di dalam
Pasal 142 ayat (1) UU PT wajib disertai dengan likuidasi oleh likuidator atau kurator.
Mengenai pembubaran perseroan terdapat beberapa dasar-dasar yang melandaskan
terjadinya pembubaran PT berdasarkan Pasal 142 ayat (1) UU PT yait oleh karena: 4 a)
berdasarkan keputusan RUPS; b) karena telah habis jangka waktu beridiri yang telah
ditetapkan oleh anggaran dasar; c) berdasarkan penetapan pengadilan; d) dicabutnya
kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang memiliki kekuatan hukum tetap
sheingga harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan; e) harta pailit
perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaaan insolvensi; atau f) karena
dicabutnya izin usaha perseroan sehingga mewajibkan perseroan melakukan likuidasi.
a. Tahapan Pembubaran Perseroan
- Pembubaran dilakukan berdaasrkan keputusan RUPS yang diajukan oleh Direksi,
Dewan Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham yang mewakili sedikit-dikitnya
1/10 bagian darijumlah seluruh saham dengan hak suara. (Pasal 144 ayat (1)).

4
Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentanng Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Pasal 142 ayat (1).
Keputusan RUPS mengenai perubahan perseroandapat dikatakan sah apabila
diambil sesuai dengan ketentuan pada Pasal 87 ayat (1) dan Pasal 89 (Pasal 144
ayat (2)).
- Apabila pembubaran dilakukan karena jangka waktu berdirinya perseroan telah
berakhir maka dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah jangka waktu
berdirinya perseroan berakhi RUPS menetapkan penunjukkan likuidator (Pasal 145
ayat (2)), dalamhal ini Direksi tidak dapat melakukan perbuatan hukum atas nama
perseroan setelah jangka waktu berdirinya perseroan di dalam anggaran dasar
telah berakhir (Pasal 145 ayat (3));
b. Tahapan Likuidasi Perseroan (Pasal 147-Pasal 152 UU PT)
Tahap Pengumuman Pembubaran Perseroan
- Sejak tanggal pembubaran Perseroan, likuidator wwajib memberitahukan pada
semua kreditor tentang pebubaran Perseroan dalam urat kabar serta Berita Negara
RI dalam jangka waktu selmbat-lambatnya 30 hari. Likuidator juga memiliki hak
untuk pembubaran Perseroan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatatkan
dalam daftar Perseroan yang dalam likuidasi (Pasal 147 ayat (1) UU PT);
- Pemberitahuan oleh kiluidator kepada kreditor di dalam surat kabar dan berita
negara harus memuat dasar hukum serta pembubaran perseron yakni nama dan
alamat likuidator dan tata cara serta jangka waktu pengajuan tagihan dengan
jangka waktu 60 hari terhitung sejak dilakukannya pengumuman pembubaran
perseroan. (Pasal 147 ayat (2), (3) dan (4) UU PT)
- Jika pemberitahuan oleh likuidtor kepada kreditor dan menteri belum dilakukan
maka pembubaran perseroan tidak dapat berlaku bagi orang ketiga. Apabila
diberitahukan maka liikuidator wbertanggung jawab secara tanggung renteng
terhadap kerugian yang diderita oleh pihak ketiga (Pasal 148 ayat (1) dan (2) UU
PT).
Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan Perseroan
- Berdasarkan Pasal 149 ayat (1) UUPT. Likuidator memiliki kewajiban pemberesan
harta Pereseroan harus melakukan ha-hal sebagai berikut:
a. Pencatatan dan pengumpulan kekayan sert utang Perseroan;
b. Pengumuman tentang rencana pembagian kekayaan hasil proses likuidasi
dalam surat kaar dan bereita negara RI;
c. Pembayaran pada para kreditor;
d. Pembayaran sisa dari harta kekayaan kepada para pemegang saham hasil
likuidasi;
e. Tindakan lainnya yang perlu dilakukan untuk hal pemberas kekayaan.
- Apabila likuidator memperkirakan bahwa jumlah utang lebih besar daripada jumlah
kekayaan yang dimiliki maka likuidator memilik kewajiban untuk mengajukan
permohonn pailit perseroan kecuali ditentukan lain oleh undang-undang (Pasal 149
ayat (2)).
Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
- Keberatan atas rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi olehe likuidator dapt
diajukan oleh kreditor dengan jangka waktu selambat-lambatnya 60 hari sejak
tanggal diumumkannya pembubaran perseroan. (Pasal 149 ayat (3) UUPT);
- Apabila pengajuan keberatan tersebut ditolak maka kreditrodapat mengajukan
gugatan kepada pengadilan negeri yang memiliki kekuasaan hukum di wilayah
kedudukan perseroan dengan jangka waktu paling lambat 60 hari sejak tanggal
penolakan (Pasal 149 ayat (4));
- Kreditor yang belum mengajukan tagihan dapat mengajukan tagihanya kepada
pengadilan negeri dengan jangka waktu dua tahun sejak diumumkannya
pembubaran perseroan (Pasal 150 ayat (1) dan (2)). Tagihan oleh kreditor tersebut
dapat diajukan apabila terdapat sisa dari kekayaan hasil likuidasi yang akan
diberikan pada para pemegang saham maka dari itu pemegang saham
berkewajiban mengembalikan sisa dari kekayaan tersebut sesuai dengan jumlah
yang diterima (Pasal 150 ayat (3), (4), (5) UU PT);
- Jika likuidator tidak dapat melaksanakan kewajibannya maka atas permohonn
kejaksaan, ketua pengadilan negeri berhak mengangkat likuidator baru dan
memberhentikan yang lama. Pemberhentian dilakukan setelah likuidator yang
dimaksud dipanggil untuk memberi keterangan (Pasal 151 ayat (1) dan (2) UU PT).
Tahap Pertanggung Jawaban Likudator
- Likuidator memiliki tanggung jawab terhadap RUPS ataupun pengadilan yang
mengangkat likuidator tersebut dan kurator bertanggung jawab kepada hakim
pengadwas atas likuidasai yang dilakukan (Pasal 152 ayat (1) UU PT);
Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi
- Likuidator berkewajiban untukmemberi pemberitahuann kepada Menteri dan
mengumumkan hasil dari proses likuidasi yang dilakukan di dalam Surat Kabr. Hal
tersebut dialkukan setelah RUPS melakuukan pembebesan serta pelunasan pada
likuidator, ketentuan tersebuut juga berlakubagi kurator yang dimana hakim
oengawas telah menerima pertanggungwabannya (Pasal 152 ayat (3) dan (4) UU
PT);
- Menteri Hukum dan HAMbertugas untuk mencatat status badan hukum perseroan
yang telah berakhir dan menghapus nama perseroan dari dafatra perseroan yang
masih berjalan setelah ketentuan yang tercantum pada Pasall 152 ayat (3) dan (4)
dipenuhi. Bagi perseroan yang status badan hukumnya berakhir karena
penggabungan, pemeburan atau pemisahan maka ketentuan tersebut ikut berlaku
baginya (Pasal 152 ayat (5) dan (6) UU PT);
- Pengumuman berakhirnya status badan hukum perseroan diumumkan dalma
jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal pertanggungjawaban oleh
likuidator dank kurator diterima RUPS, pengadilan atau Hakim Pengawas (Pasal 152
ayat (7) UU PT).
- Tahapan likuidasi dinyatakan selesai setelah meteri mengumumkan berkahirnya
status badan hukum perseroa tersebut di dalam Berita Negara RI.

Anda mungkin juga menyukai