Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dwi Gita Noramalia

NPM : 1911031067
Jurusan : S1 Akuntansi - Konversi
Mata Kuliah : Corporate Governance
Hari/tanggal : Rabu, 20 Oktober 2021

RESUME CHAPTER 8 RUPS

A. Ketentuan Umum

1. Jenis Rapat Umum Pemegang Saham


Ada dua jenis RUPS, yaitu:
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
ICL mewajibkan perusahaan untuk menyelenggarakan RUPS sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun dimana Direksi menyampaikan seluruh dokumen laporan
tahunan perusahaan yang tercantum dalam Pasal 66 ayat (2) ICL. RUPST wajib
diselenggarakan dalam jangka waktu enam bulan terhitung sejak akhir tahun buku.
Direksi wajib menyelenggarakan RUPST di tempat kedudukan Perseroan atau di
tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utama.
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Selain RUPST, Perseroan dapat mengadakan lebih banyak rapat badan hukum ini.
Semua RUPS selain RUPS disebut RUPSLB. Rapat tersebut diadakan untuk
menanggapi kebutuhan dan kepentingan khusus perusahaan, seperti memberikan
persetujuan untuk peleburan, penggabungan, pengambilalihan, atau pemisahan, untuk
memilih dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, atau untuk menyetujui
penambahan atau pengurangan modal. Tidak ada batasan jumlah RUPSLB yang dapat
dilakukan perusahaan selama tahun berjalan.

2. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham


Kewenangan RUPS diatur dalam Bab VI ICL. Namun, AoA dapat memberikan
kewenangan tambahan kepada RUPS, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
RUPS memiliki kewenangan terkait dengan :
a) Keputusan tentang Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Badan Pengatur:
 Pengangkatan, pemberhentian dan penggantian anggota Dewan Komisaris dan
Direksi
 Pemeriksaan dan penanganan pelanggaran oleh Dewan Komisaris atau Direksi
yang merugikan perusahaan dan pemegang saham.
b) Pengendalian atas Operasi Perusahaan:
 Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan
 Membahas dan menyetujui laporan pengawasan Dewan Komisaris
 Membahas dan menyetujui laporan Direksi
 Lini bisnis, rencana pengembangan jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan.
c) Keputusan tentang Prosedur Internal Badan Pengurus:
 Menyetujui amandemen AoA
d) Keputusan Kapitalisasi:
Menurut Pasal 41 dan 44 ICL, modal perseroan dapat ditambah dengan
persetujuan RUPS.
e) Keputusan Reorganisasi dan Likuidasi Perseroan:
 Menyetujui merger, akuisisi, spin-off, dan konsolidasi perusahaan
 Menyetujui likuidasi perusahaan (keputusan penghentian perusahaan).
f) Keputusan Hal-hal yang Berkaitan Dengan Surat Berharga:
Pasal 102 ayat (1) ICL mengatur bahwa suatu perusahaan dapat membebankan
jaminan lebih dari 50% kekayaan perusahaan dalam satu atau lebih transaksi atau
transaksi yang saling berkaitan. Efek tersebut harus disetujui oleh RUPS kecuali
ditentukan lain oleh Anggaran Dasar.
g) Keputusan Dividen:
RUPS berhak memutuskan penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah
yang akan disisihkan untuk cadangan. Dividen yang dimaksud di atas hanya dapat
dibagikan jika Perseroan memiliki saldo laba yang positif.
h) Persetujuan RUPS atas Transaksi Perusahaan Utama:
Pasal 102 ICL mengatur bahwa Direksi harus memperoleh persetujuan RUPS
untuk beberapa transaksi korporasi besar sebagai berikut:
1. pengalihan kekayaan Perseroan; atau
2. memindahtangankan setiap surat berharga dari kekayaan Perusahaan

B. Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

1. Penyusunan Agenda
2. Membuat Keputusan Awal :
a) Keputusan Penyelenggaraan RUPS
b) Tanggal RUPS
c) Tempat RUPS
3. Penyusunan Daftar Pemegang Saham :
a) Siapa yang Harus Dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham
b) Nominal Pemegang Saham dan Daftar Pemegang Saham
c) Informasi dalam Daftar Pemegang Saham
d) Keterbukaan Informasi dalam Daftar Pemegang Saham
e) Kewajiban Pemegang Saham ketika Menjual Saham setelah Tanggal Pencatatan
f) tetapi Sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
4. Memberikan Pemberitahuan yang Tepat :
a) Cara Memberitahu
b) Informasi yang Disertakan dalam Pemberitahuan RUPST
c) Informasi dan Bahan RUPS
d) Kapan dan Dimana Bahan Harus Tersedia
e) Kapan dan Bagaimana Surat Suara Diedarkan kepada Pemegang Saham
f) Kapan dan Bagaimana Menggunakan Opsi Voting Tertulis
5. Menyetujui Mata Acara - Hak Pemegang Saham untuk Mengubah Mata Acara
a) Siapa yang Dapat Mengirimkan Mata Acara
b) Bagaimana dan Kapan Mengajukan Proposal Agenda
c) Informasi yang Harus Dimasukkan dalam Proposal Kandidat
d) Review Direksi Atas Usulan RUPS oleh Pemegang Saham
e) Pemberitahuan kepada Pemegang Saham tentang Usulan yang Ditolak
6. Menyiapkan Rancangan Keputusan untuk Setiap Mata Acara

C. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

1. Opsi Partisipasi Pemegang Saham


2. Pendaftaran Pemegang Saham :
a) Siapa yang Mendaftarkan Pemegang Saham
b) Dokumen Apa yang Harus Diverifikasi untuk Pendaftaran
c) Pendaftaran Peserta dan Pemungutan Suara
d) Waktu Pendaftaran Peserta
e) Dimana Peserta Harus Terdaftar
3. Memverifikasi dan Mengumumkan Kuorum
ICL memberikan ambang batas kuorum dan pemungutan suara minimum berikut
(berlaku pada rapat pemegang saham pertama yang disebut):
 Kuorum mayoritas sederhana/suara mayoritas sederhana
 2/3 kuorum/2/3 suara mayoritas
 3/4 kuorum/3/4 suara terbanyak
4. Pembukaan Rapat Umum Pemegang Saham
5. Memilih Panitia Pemungutan Suara
6. Mengundang Tamu Luar sebagai Pengamat
7. Menyajikan Agenda dan Tata Tertib
8. Membahas Mata Acara
9. Voting
10. Menghitung dan Mendokumentasikan Suara
11. Mengumumkan Hasil dan Keputusan Pemungutan Suara
12. Menutup Rapat Umum Pemegang Saham :
Ketua RUPS menutup RUPS pada saat:
 Semua item agenda telah dibahas dan dipilih
 Hasil voting telah diumumkan.
13. Pengarsipan Surat Suara
14. Pembuatan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
15. Dokumen Rapat Umum Pemegang Saham
D. Gambaran Umum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Menurut pasal 78 ICL, RUPS lain dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. RUPSLB dapat diselenggarakan bagi
perusahaan untuk mengambil keputusan penting antara dua RUPST. Penyelenggaraan
RUPSLB sebagian besar sama dengan tata cara persiapan dan penyelenggaraan RUPS
sebagaimana dijelaskan pada Bagian B dan C.

1. Kapan Pelaksanaan Rapat Umum


Pemegang Saham Luar Biasa
Penyelenggaraan RUPSLB dapat dilakukan atas permintaan 1 (satu) orang atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, kecuali Anggaran Dasar
menetapkan jumlah yang lebih kecil; atau Dewan Komisaris.
2. Prosedur Persiapan
Berdasarkan ICL dan AoA, tidak ada perbedaan dalam mempersiapkan dan
menyelenggarakan RUPSLB dan RUPST kecuali waktu rapat.
a) Memulai Persiapan
Dewan Direksi memulai persiapan jika diperlukan oleh ICL atau atas kebijakannya
sendiri. Direksi berhak menolak permintaan apabila:
 Permintaan untuk menyelenggarakan RUPSLB tidak sesuai dengan
persyaratan ICL
 Seorang pemegang saham (atau sekelompok pemegang saham) tidak memiliki
atau tidak mewakili persentase suara yang disyaratkan (setidaknya 10% dari
saham yang memberi mereka hak untuk memberikan suara pada masalah yang
diajukan sebelum RUPSLB)
 Mata acara yang diusulkan tidak termasuk dalam kewenangan RUPSLB.
b) Penyusunan Agenda
c) Persyaratan Khusus Tergantung Mata Acara
3. Keputusan Sirkuler Pemegang Saham
Rancangan resolusi dan dokumen yang menjelaskannya harus dikirim melalui surat
tercatat ke alamat tetap masing-masing pemegang saham.
Rancangan resolusi harus berisi rincian dasar berikut:
 Nama dan alamat kantor pusat
 Tujuan resolusi
 Nama lengkap, alamat tetap, kewarganegaraan dan nomor KTP atau paspor
 atau tanda pengenal pribadi lainnya yang sah, jumlah saham setiap golongan
 dan jumlah suara pemegang saham
 Masalah yang perlu mendapatkan persetujuan untuk mengeluarkan resolusi.

E. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

1. Keputusan yang Memerlukan Suara Mayoritas Sederhana


Pasal 87 ICL menyatakan bahwa keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
dapat dicapai, keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari (satu per dua) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali jika Statuta dan/atau Anggaran Dasar
menentukan bahwa keputusan harus diambil. sah jika disetujui oleh jumlah suara
setuju yang lebih besar.
2. Keputusan yang Memerlukan Suara Supermayoritas
Semua keputusan RUPS harus disetujui oleh lebih dari setengah jumlah suara
pemegang saham yang berpartisipasi, kecuali keputusan penting yang memerlukan
setidaknya 65% dan 75% dari jumlah suara. Keputusan RUPS yang memerlukan
persetujuan sekurang-kurangnya 75% dari jumlah suara pemegang saham yang
berpartisipasi antara lain menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan, untuk mengajukan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit atau
perpanjangan jangka waktu pendiriannya, dan pembubaran Perseroan.
3. Keputusan yang Memerlukan Suara Bulat
Berdasarkan ICL, keputusan yang memerlukan suara bulat diatur dalam Pasal 91.
Berdasarkan Pasal 91, pemegang saham dapat mengambil keputusan di luar RUPS
melalui keputusan sirkular. Dalam hal ini, keputusan tersebut akan sah dan mengikat
jika keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat oleh pemegang saham.
4. Mengajukan Gugatan Terhadap Keputusan RUPS
Dalam keadaan tertentu, keputusan RUPS dapat diajukan ke (dan berpotensi
dibatalkan oleh) pengadilan. Berdasarkan Pasal 61, setiap pemegang saham dapat
mengajukan gugatan terhadap keputusan RUPS ke pengadilan. Pengajuan keputusan
RUPS ke pengadilan dapat terjadi dalam hal keputusan dianggap tidak adil dan
diputuskan tanpa pertimbangan yang wajar yang merugikan pemegang saham.
Gugatan dapat diajukan ke pengadilan negeri di tempat kedudukan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai