1. Definisi ICL tidak secara khusus menyebutkan transaksi luar biasa. Undang-undang hanya mengatur bahwa transaksi dengan nilai lebih dari 50% (lima puluh persen) dari ekuitas perusahaan harus disetujui oleh rapat umum Pemegang Saham. Namun, Nomor 1 Huruf a.2 Peraturan Bapepam No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua OJK Nomor 614 Tahun 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perusahaan. Keputusan tersebut menetapkan bahwa transaksi material adalah transaksi yang meliputi: a) penyertaan modal pada suatu badan usaha, proyek dan/atau kegiatan usaha tertentu; b) pengadaan, penjualan, penukaran, pengalihan aset atau segmen usaha; c) sewa aset; d) pinjaman dana; e) e. membebani aset perusahaan; dan/atau f) memberikan jaminan perusahaan;
2. Menilai Transaksi Luar Biasa
Aspek penting dalam menentukan apakah suatu transaksi merupakan transaksi material didasarkan pada nilai transaksi dibandingkan dengan ekuitas perusahaan. Nilai transaksi harus ditentukan untuk mengidentifikasi persetujuan perusahaan mana yang diperlukan sebelum transaksi dapat dilaksanakan. Menentukan Nilai Transaksi Jenis Transaksi Dasar Penilaian Penjualan Aset Nilai aset yang terlibat dalam transaksi sebagaimana ditentukan dengan mengacu pada laporan keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan terakhir sebelum transaksi. Akuisisi Aset Harga perolehan aset yang terlibat dalam transaksi. 3. Tata Cara Persetujuan Transaksi Luar Biasa Nilai Aset Badan Pengurus yang Menyetujui Antara 20% dan 50% dari nilai buku Jajaran direksi aset perusahaan Lebih dari 50% dari nilai buku aset Rapat Umum Pemegang Saham perusahaan
Penjelasan : (nggak usah diinclude ke ppt)
a) Transaksi yang Melibatkan Antara 20% dan 50% dari Nilai Buku Aset Perusahaan Persetujuan dengan suara bulat dari seluruh anggota Direksi diperlukan untuk menyetujui suatu transaksi luar biasa yang menyangkut harta kekayaan dengan nilai antara 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari nilai buku kekayaan perseroan. b) Transaksi Yang Melibatkan Lebih Dari 50% Nilai Buku Aset Perusahaan RUPS harus memutuskan apakah akan menyetujui transaksi yang melibatkan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari nilai buku kekayaan perusahaan dengan (tiga perempat) suara mayoritas pemegang saham yang berpartisipasi.
4. Bagaimana Pemegang Saham Dapat Memprotes Transaksi Luar Biasa
ICL tidak mengatur secara rinci bagaimana pemegang saham dapat memprotes transaksi luar biasa. ICL hanya menyatakan bahwa setiap pemegang saham berhak untuk meminta kepada perusahaan agar saham pemegang saham dibeli dengan harga yang wajar dalam hal pemegang saham tersebut berbeda pendapat dengan kegiatan perusahaan yang dianggap merugikan pemegang saham atau perusahaan, dalam bentuk perubahan AoA dan pengalihan atau pembebanan harta kekayaan perseroan yang nilainya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari kekayaan bersih perseroan.
B. Transaksi Afiliasi (Pihak Terkait)
1. Definisi Menurut Peraturan No. IX.E.1, transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perusahaan pengendali dengan hubungan afiliasi dengan perusahaan atau hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan pemegang saham pengendali perusahaan tersebut. Pihak Terkait Terlibat dalam Transaksi • Pemegang Saham Pengendali • Perwakilan Perusahaan • Anggota Dewan Komisaris & Direksi • Anggota Auditor Internal • Orang yang memiliki wewenang kontraktual untuk mengelola bisnis perusahaan • Likuidator perusahaan • Karyawan perusahaan
2. Menyetujui Transaksi Afiliasi
Informasi yang Diperlukan untuk Keputusan Persetujuan Transaksi Afiliasi Menurut Peraturan IX.E.1, untuk transaksi afiliasi, perusahaan wajib menyampaikan bukti keterbukaan dan dokumen pendukung kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah transaksi terjadi. Informasi tersebut meliputi: • Deskripsi transaksi (objek, nilai, pihak-pihak yang terlibat dan hubungannya dengan perusahaan dan sifat afiliasi); • Ringkasan laporan penilai (identitas, tujuan, objek, asumsi, pendekatan dan metode penilaian, kesimpulan nilai dan pendapat kewajaran penilai); • Penjelasan, pertimbangan dan alasan transaksi dibandingkan dengan transaksi sejenis yang dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi; • Rencana bisnis perusahaan, data perusahaan yang diakuisisi dan informasi terkait lainnya dalam hal terjadi transaksi akuisisi; • Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi bahwa semua informasi material telah diungkapkan dan tidak menyesatkan; • dan Ringkasan laporan dari para ahli atau konsultan independen, jika diperlukan.
3. Pembatalan Transaksi Afiliasi
Suatu transaksi pihak berelasi yang tidak disetujui sesuai dengan hukum atau yang buktinya untuk kepentingan terbaik perusahaan pada saat penutupannya atau pada saat pelaksanaannya belum disajikan, adalah batal demi hukum. Selanjutnya, OJK berwenang memberikan sanksi atas pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam peraturan tersebut. 4. Tanggung Jawab atas Pelanggaran Persyaratan Prosedur Tidak dengan adanya sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, OJK berhak memberikan sanksi atas pelanggaran ketentuan Peraturan No. IX.E.2.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya