NPM : 1911031067
Jurusan : S1 Akuntansi - Konversi
Mata Kuliah : Corporate Governance
Hari/tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021
RESUME CHAPTER 9
IMPLIKASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CHARTER
Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas pembelian kembali saham
oleh Perseroan, Perseroan harus mengusahakan agar sisa saham tersebut dibeli oleh
pihak ketiga. Perusahaan dapat membeli kembali saham yang telah diterbitkan dengan
ketentuan:
a) pembelian kembali saham tidak menyebabkan kekayaan bersih perseroan
menjadi kurang dari modal ditempatkan ditambah cadangan wajib yang
disisihkan; dan
b) jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh perseroan dan
setiap gadai saham atau jaminan fidusia atas saham-saham yang dimiliki oleh
perseroan itu sendiri atau oleh perseroan lain yang sahamnya dimiliki
langsung atau tidak langsung oleh perseroan tidak lebih dari 10 % (sepuluh
persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
3. Kepemilikan Saham Timbal Balik
Kepemilikan timbal balik atau lintas-saham cukup umum antara perusahaan yang
berbeda dan dapat dibentuk untuk membangun pengaruh timbal balik atau
diversifikasi portofolio. Struktur kepemilikan saham seperti itu antara dua atau lebih
perusahaan sering menyebabkan masalah tata kelola.
D. Cadangan Wajib dan Sukarela
1. Cadangan Wajib
Pasal 70 ICL mewajibkan perusahaan memiliki dana cadangan wajib (statutory
reserve). Penyisihan wajib sebagai cadangan berlaku jika perusahaan memiliki saldo
laba positif. Laba bersih disisihkan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Tujuan utamanya
adalah untuk melindungi kreditur dengan memastikan bahwa bagian dari aset
perusahaan, selain modal piagam, tidak dapat didistribusikan di antara pemegang
saham.
2. Dana Lainnya
a) Dana Karyawan
RUPS dapat membentuk dana khusus dari laba bersih untuk karyawan
perusahaan. ICL tidak mensyaratkan atau menetapkan persyaratan khusus untuk
dana semacam itu.
b) Dana Lain Perusahaan
Anggaran Dasar, peraturan internal atau keputusan RUPS dapat membentuk dana
internal lainnya, seperti cadangan keuangan, dana investasi dan pengembangan.
Dana internal tersebut dibiayai melalui pemotongan dari laba bersih perusahaan.
3. Tambahan Modal Disetor
Tambahan modal disetor adalah bagian dari ekuitas perusahaan dan biasanya terdiri
dari sumber-sumber berikut:
o Setiap kenaikan yang dihasilkan dari penilaian kembali aset tidak lancar
o Selisih positif antara nilai nominal dan nilai penempatan saham perusahaan.
Tambahan modal disetor hanya memiliki arti akuntansi dan tidak ada akumulasi dana
yang sebenarnya. Tambahan modal disetor dapat digunakan, misalnya, untuk:
o Mengimbangi kerugian sebagai akibat dari penilaian kembali aset tidak lancar
o Meningkatkan modal piagam dari sumber internal perusahaan.