Anda di halaman 1dari 5

PT KHATULISTIWA INDAH JAYA PERMAI

1. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dari Perseroan sebagaimana dimuat dalam pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan adalah:
berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan meliputi :
1. Perencana, pelaksana, pengawas maupun pemborong untuk: pembangunan perumahan (real
estate), perkantoran, pertokoan, apartemen, kondominium, properti dan berusaha sebagai
developer dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha tersebut, termasuk
pula pembebasan tanah (land clearing), pengerukan, pengurugan, pemetaan, pengkavilngan dan
penjualan tanah baik untuk perumahan maupun tanah untuk industri-industri berikut segala
bangunan yang berda diatasnya
2. Jembatan-jembatan, jalanan-jalanan,landasan-landasan,konstruksi baja/beton, dam-da, an
pengairan (irigasi) seerta pekerjaan umum (sipil) lainnya.
b. Mejalankan usaha-usaha dibidang perdagangan meliputi:
1. Penjualan dan pembelian properti,bangunan/rumah, toko/ kios, gedung perkantoran, gedung
pertokoan, unit-unit ruangan apartment, ruangan kondominium, ruangan kantor, ruangan
pertokoan
c. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa meliputi:
1. Agen properti yang meliputi memberikan jasa informasi penjualan dan sewa dibidang properti serta
kegiatan usaha terkait lainnya.
7.1
Ketentuan Mengenai Saham Perseroan
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan pasal 5 :
a. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama
b. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau
badan hukum Indonesia
c. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham
d. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham pemilikan,saham dapat dlbuktikan dengan surat
keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan
e. Dalam hal dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham
f.

Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemiIikan 2 (dua) saham atau Iebih yang dimiliki
oleh seorang pemegang saham

g. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya :


a. nama dan alamat,pemegang saham
b. nomor surat saham
c. nilai nomila saham

d. tanggal pengeluaran surat saham


h. Pada surat kolektif saham harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham
b. nomor surat kolektif saham
c. nomor surat saham dan jumlah saham
d. nilai nominal saham
e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham
i.

Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh Direksi

7.2 Ketentuan mengenai Direksi


Ketentuan dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang anggota Direksi atau lebih,
2. Jika diangkat lebih dari satu anggota Direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
Direktur Utama
3. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahundengan tidak mengurangi hak
Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu,
4. Dalam hal oleh sebab apapun jabatan anggota atau lebih atau semua direksi lowong, maka dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh ) hari sejak terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi
lowongan tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan anggaran dasar,
5. Dalam hal oleh sebab apapun semua jabatan anggota direksi lowong, untuk sementara Perseroan
diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris,
6. Anggota Direksi berhak untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 (tiga puluh ) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya,
7. Jabatan anggota direksi berakhir, jika:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ayat 6 (enam)
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan,
c. Meninggal dunia,
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS
7.3 Tugas dan Wewenang Direksi
Ketentuan dalam Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segela hal dan dalam segala
kejadian mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan
segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan bahwa
untuk :
a. Pembelian dan pelepasan atas (selain dari pelpasan yang menyangkut kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan atau yang membutuhkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan
ketentuan ayat 2 (dua) pasal ini) tanah-tanah dan barang-barang tidak bergerak serta kekayaan lain
milik Perseroan
b. Membebankan harta kekayaan Perseroan sebagai jaminan, kecuali hal-hal yang memerlukan
persetujuandari Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan ketentuan ayat 2 (dua) pasal ini
c. Meminjam atau meminjamka uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di
bank)

d. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri
Harus dengan persetujuan Dewan Komisaris
2. Perbuatan hukum untuk melepaskan atau mengalihkan hak atau menjadikan jaminan utang sebagian besar
atau seluruh harta kekayaan Perseroan dalam1 (satu) tahun buku baik dalam dalam satu transaksi atau
beberapa transaksi baik yang berdiri sendiri atau yang berkaitan satu sama lain harus mendapat
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili oleh para pemegang saham
yang memiliki yang sekurang kurangnya (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah yang dikeluarkan oleh Perseroan dan disetujui oleh sekurang-kurangnya (tiga per
empat) bagian dari seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat
3. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan dikarenakan sebab apapun juga, hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang direktur lainya bersama sama berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan
7.4 Ketentuan Mengenai Dewan Komisaris
Ketentuan dalam Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota komisaris, apabila diangkat lebih dari
seorang anggota, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama
2. Yang boleh diangkat sebagai Komisaris adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan perundang-undangan yang berlaku
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu waktu
4. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi
lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan dari ayat 2 (dua) pasal ini
5. Anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 (tiga puluh ) hari sebelum
tanggal pengunduran dirinya
6. Jabatan Anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal :
a. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia
b. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5 (lima)
c. Tidak lagi memenuui persyaratan Perundang-undangan yang berlaku
d. Meninggal dunia
e. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS
7.5 Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Ketentuan dalam Pasal 15 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi, setiap waktu dalam
jam kerja kantor Persoran berhak memasuki bangunan dan halaman dan/atau tempat lain yang
dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memriksa semua pembukuan, surat dan alat
bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lainlain dan serta berhak mengetahui
segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi
2. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berhak memperoleh penjelasan dari Direksi dan setiap
Anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris

3. Dalam hal semua Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perseroan tidak mempunyai seorang
anggora Direksi, Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian, Dewan
Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seseorang atau lebih Anggota Dewan
Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris
4. Dalam hal hanya ada seorang Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada
Komisaris Utama atau Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya
7.6 Ketentuan Mengenai Pengaturan Dan Tata Cara Pelaksanaan Rapat-rapat Umum baik Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
7.6.1 Rapat Umum Pemegang Saham
Ketentuan dalam Pasal 8 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut RUPS) adalah:

7.6.2

a. RUPS Tahunan;
b. RUPS Lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga RUPS Luar Biasa.
2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPSLB,
kecuali dengan tegas ditentukan lain.
3. Dalam RUPS Tahunan:
a. Direksi menyampaikan:
a. Laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan RUPS
b. Laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat
b. Ditetapkannya penggunaan laba, dalam hal Perseroaan memiliki saldo laba yang
positif
c. Diputuskan mata acara lainnya dari RUPS yang telah diajukan sebagaimana mestinya
dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar
4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuanganoleh RUPS tahunan berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada anggota Direksi
atas pengurusan dan Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun
buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan
5. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk
membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada
ayat 3 huruf a dan huruf b dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan anggaran
dasar
Tempat, Pemanggilan Dan Pimpinan RUPS
Ketentuan dalam Pasal 9 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan
usaha
2. RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang
saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar
3. Pemanggilan di1akukan paling lambat 14 (empat belas ) hari sebe1urn tanggal dise1enggarakan
RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal RUPS
4. Dalam pemanggilan itu harus dicantumkan acara, waktu dan tempat penyelenggaraan RUPS
5. Pemanggilan RUPS tidak diperlukan dalam hal semua pemegang saham hadir dan semua
menyetujui agenda rapat dan keputusan disetujui dengan suara bulat
6. RUPS dipimpin oleh Direktur Utama
7. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apa pun yang tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh salah seorang Direksi
8. Dalam hal semua Direktur tidak hadir atau berhalangan dengan sebab apapun yang tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang Anggota Dewan Komisaris
9. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan oleh sebab apapun yang
tidak perlu dibuktikan kepada pihal ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan
diantara mereka yang hadir dalam rapat
7.6.3

Kuorum, Hak Suara Dan Keputusan RUPS


Ketentuan dalam Pasal 10 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam UndangUndang tentang Perseroan Terbatas telah dipenuhi.
2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua RUPS menentukan lain tanpa ada
keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS.
3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.
4. RUPS dapat mengambil keputusan RUPS sebgaiamana ditentukan oleh Undang-undang Perseroan
Terbatas

Anda mungkin juga menyukai