Anda di halaman 1dari 5

PASAL 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERSEROAN


Perseoran terbatas ini Bernama “PT HAHA HIHI” (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
disebut “Perseroan”), yang berkedudukan di Malang, Jawa Timur.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA PERSEROAN
(1) Adapun maksud dan tujuan dari didirkannya PT HAHA HIHI sebagaimana yang
dimaksud didalam pasal 1 ialah, penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang
berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan jalan rel, saluran pipa, darat, perairan atau
udara dan kegiatan yang berhubungan dengan itu seperti fasilitas terminal dan parkir,
penanganan kargo/bongkar muat barang, pergudangan dan lain-lain. Termasuk dalam
kategori ini penyewaan alat angkutan dengan pengemudi atau operator, juga kegiatan pos
dan kurir.
(2) Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana yang ada di ayat (1), PT HAHA HIHI dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Menjalankan pengangkutan barang logistik melalui jalur darat, jalan rel, saluran pipa,
perairan, atau, udara;
b. Menjalankan pengangkutan orang melalui jalur darat, jalan rel, perairan, atau udara; dan
c. Menyediakan penyewaan tempat penyimpanan gudang.

PASAL 3
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
PT HAHA HIHI ini mulai berdiri sejak tanggal 25-10-2021 (dua puluh lima Oktober dua ribu dua puluh
satu) dan memperoleh status badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sejak tanggal 27-10-2021 (dua puluh lima Oktober dua ribu dua puluh satu) Nomor: J.A.3/53/5,
serta didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

PASAL 4
BESARNYA JUMLAH MODAL DASAR, MODAL DITEMPATKAN, DAN MODAL
DISETOR
(1) Modal dasar PT HAHA HIHI berjumlah Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah),
terbagi atas Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah) saham, masing-masing saham bernilai
Rp.50,00 (lima puluh rupiah).
(2) Dari modal dasar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), modal ditempatkan
Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah)
(3) Modal yang ditempatkan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) Rp.25.000.000 (dua
puluh lima juta rupiah), modal yang disetor sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta
rupiah) sehingga sisa modal yang belum ditempatkan senilai Rp.10.000.000 (sepuluh juta
rupiah)

PASAL 5
SAHAM
(1) Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama, sebagaimana terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan;
(2) Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu)
saham;
(3) Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara;
(4) Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik
bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang
Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak
untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas
saham-saham tersebut;
(5) Setiap pemegang saham harus tunduk kepada anggaran dasar ini dan kepada semua keputusan-
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana yang
dimaksud pasal 6 serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(6) Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal, dan UUPT
(7) Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut:
a. Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham
berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
b. Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada
Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
(8) Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham
tersebut dicatatkan;

PASAL 6
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(1) Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, yang
selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini dan/atau anggaran dasar, adapun jenis-jenisnya ialah :
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(2) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana pada ayat (1) huruf a
a. Direksi menyampaikan:
1. Laporan Tahunan untuk mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Laporan Keuangan untuk mendapat pengesahan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
b. diputuskan usulan penggunaan laba bersih tahun buku yang baru berlalu serta laba yang
belum dibagikan dari tahun-tahun buku terdahulu;
c. dilakukan penunjukan akuntan publik;
d. dapat dilakukan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
e. dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar.
(3) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebgaimana pada ayat (1) huruf b
a. Direksi berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
b. Direksi wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa atas permintaan
tertulis dari Dewan Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah.

PASAL 7
DIREKSI
(1) Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri atas sedikitnya 3 (tiga) orang
anggota Direksi. Susunan Direksi adalah sebagai berikut :
a. Seorang Presiden Direktur;
b. Seorang atau lebih Wakil Presiden Direktur (bila diperlukan); dan/atau
c. Seorang atau lebih Direktur
(2) Para anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, masing-masing untuk jangka
waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang
mengangkat mereka sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga
setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
Saham untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya setelah
anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat tersebut.
(3) Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan pemberhentiannya,
kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh Rapat tersebut.
(4) Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
PASAL 8
DEWAN KOMISARIS
(1) Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya 5 (lima) Komisaris. Susunan Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
a. seorang Presiden Komisaris;
b. seorang atau lebih Wakil Presiden Komisaris (bilamana diperlukan) dan/atau
c. seorang atau lebih Komisaris.
(2) Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
(3) Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu
terhitung sejak tanggal yang ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka
sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan
mereka, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-
waktu dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri dalam rapat tersebut

PASAL 9
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
(1) Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh
Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan keputusan disetujui
oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa
Indonesia.
(3) Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan nama dan/atau tempat
kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya
modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan pengubahan status Perseroan
terbuka menjadi perseroan tertutup atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
(4) Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal tersebut dalam ayat 2 pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
waktu selambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal akta notaris yang
memuat tentang pengubahan tersebut.

PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam anggaran dasar ini akan diputuskan berdasarkan
keputusan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris, dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham, dengan
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan Undang-Undang
tentang Perseroan Terbatas.

Anda mungkin juga menyukai