Anda di halaman 1dari 12

BAB 2 LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN, SERTA LEMBAGA

PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 15
Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dapat
menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
Pasal 16
Modal disetor Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sekurang-kurangnya berjumlah Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).
Pasal 17
(1) Permohonan untuk memperoleh izin usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan atau
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian diajukan kepada Bapepam disertai dengan
dokumen dan keterangan sebagai berikut:
a. akta pendirian Perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;
c. proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun;
d. rencana kegiatan 3 (tiga) tahun termasuk susunan organisasi, fasilitas komunikasi,
dan program-program latihan yang akan diadakan;
e. daftar calon direktur dan komisaris termasuk pejabat satu tingkat di bawah direksi;
f. Bursa Efek yang akan mengendalikan dan atau menggunakan jasa Lembaga
Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
g. rancangan peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa yang
ditetapkan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan;
h. rancangan peraturan mengenai jasa Kustodian sentral dan jasa penyelesaian
transaksi Efek, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa yang
ditetapkan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; dan
i. dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan
izin usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yang ditetapkan lebih lanjut oleh Bapepam.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan dengan menggunakan
formulir yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh Bapepam.
Pasal 18
Bapepam mempertimbangkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan
memperhatikan:
a. integritas dan keahlian calon anggota direksi dan komisaris;
b.tingkat kelayakan dari rencana yang telah disusun;
c. prospek terbentuknya suatu pasar yang teratur, wajar, dan efisien; dan
d.sistem kliring, penjaminan, penyelesaian, serta jasa Kustodian yang aman dan
efisien.
Pasal 19
(1) Jumlah anggota direksi dan komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian masing-masing sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.
(2) Anggota direksi Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dilarang mempunyai jabatan rangkap sebagai anggota direksi, komisaris,
atau pegawai pada perusahaan lain.
(3) Anggota direksi dan komisaris diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali.
Pasal 20
(1) Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian adalah saham atas nama yang mempunyai nilai nominal dan hak suara
yang sama.
(2) Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian hanya dapat dimiliki oleh Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro
Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan Bapepam.
(3) Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan, harus dimiliki oleh Bursa Efek.
(4) Pemindahan hak atas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian hanya dapat dilakukan kepada Bursa Efek, Perusahaan
Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain yang telah memperoleh
persetujuan dari Bapepam.
(5) Pemindahan hak atas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan oleh Bursa Efek kepada
pihak yang bukan Bursa Efek hanya dapat dilakukan sepanjang Bursa Efek tetap
memiliki mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan.
(6) Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dilarang membagikan dividen kepada pemegang saham.
Pasal 21
(1) Anggaran dasar atau peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau perubahannya wajib diajukan kepada Bapepam
untuk memperoleh persetujuan.
(2) Dalam hal anggaran dasar atau peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan atau
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau perubahannya sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditolak, Bapepam memberikan alasan atas penolakan tersebut.
(3) Dalam rangka terciptanya Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien, Bapepam dapat
memerintahkan Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk mengubah anggaran dasar atau peraturan Lembaga Kliring dan
Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan Lembaga Kliring dan
Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini, ditetapkan oleh Bapepam.1

Apa Yang Dimaksud Dengan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian?

1
web.ksei.co.id/regulations/government_regulations_2
Pasal 1 angka 10 UUPM mendefinisikan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagai "Pihak
yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan
Pihak lain."

Dari definisi diatas maka Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah pihak penyelenggara
kegiatan kustodian sentral bagi:
1. Bank Kustodian,
2. Perusahaan Efek,
3. Pihak lain.

Pasal 43 ayat 1 UUPM "Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah
mendapat persetujuan Bapepam." Maka disamping sebagai penyelenggara kegiatan kustodian
sentral, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian juga dapat menyelenggarakan kegiatan
kustodian tidak sentral.

Merujuk pasal diatas maka selain sebagai "kustodian sentral" Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian adalah juga dapat sebagai "kustodian" sejajar dengan Perusahaan efek dan Bank
Umum (setelah mendapat izin dari OJK). Hanya saja yang dapat berperan sebagai "kustodian
sentral" hanya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

Apa itu kegiatan kustodian? Kita dapati penjelasannya pada Pasal 1 angka 8 UUPM:
1. memberikan jasa penitipan Efek
2. Memberikan jasa penitipan harta lain yang berkaitan dengan Efek
3. Memberikan jasa lain termasuk menerima dividen, bunga, dan hak - hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Tujuan Didirikan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Pasal 14 ayat 2 "Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian didirikan dengan tujuan menyediakan
jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien."

Yang perlu dicatat pula ialah bahwa pendirian Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan, hal ini dapat kita lihat dari keterangan penjelasan Pasal
16 ayat 3 UUPM.

Bentuk Badan Usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga Kliring Dan Penjaminan berbentuk badan hukum Perseroan, Pasal 13 ayat 1 UUPM
"Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan atau
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari
Bapepam."

Pemegang Saham Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


Pasal 15 ayat 1 UUPM "Yang dapat menjadi pemegang saham Lembaga Kliring dan Penjaminan
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro
Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan Bapepam."

Jika kita urutkan maka yang dapat menjadi pemegang saham Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian adalah:
1. Bursa efek
2. Perusahaan efek
3. Biro administrasi efek
4. Bank kustodian
5. Pihak lain atas persetujuan OJK (d/h Bapepam)

Pemegang Saham Mayoritas Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Untuk Lembaga Kliring dan Penjaminan mayoritas sahamnya wajib dimiliki oleh Bursa Efek,
sebagaimana ditentukan pada Pasal 15 ayat 2 UUPM dan Pasal 20 ayat 3 PP No. 45 Tahun 1995
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal. Yang dimaksud dengan mayoritas
saham adalah pemegang saham yang memiliki lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari modal
yang ditempatkan dan disetor perusahaan.

Berbeda dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan, maka pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian tidak ada ketentuan perihal siapa yang dapat menjadi pemegang saham mayoritas di
dalam UUPM. Hanya saja jika kita melihat pada laman www.ksei.co.id pemegang saham
terbanyak Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah PT. Bursa Efek Indonesia dengan
prosentasi 19%.

Pemindahan Hak Atas Saham Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Dalam hal terjadi pemindahan hak atas saham Pasal 20 ayat 4 PP No. 45 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal mengatur "Pemindahan hak atas saham
Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian hanya dapat
dilakukan kepada Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau
Pihak lain yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam."

Pembagian Dividen Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Lembaga Kliring dan Penjaminan dilarang membagikan dividen kepada pemegang saham. Hal
mana diatur pada Pasal 20 ayat 6 PP No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di
Bidang Pasar Modal . Hal ini sejalan dengan keterangan saya diatas bahwa pendirian Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan, sebagaimana dapat
dilihat pada penjelasan Pasal 16 ayat 3 UUPM. Karena tidak mencari keuntungan maka tidak akan
ada deviden yang dibagikan kepada pemegang saham.2

2
http://asevysobari.blogspot.co.id/2014/08/lembaga-penyimpanan-dan-penyelesaian.html
1. Apakah fungsi dan tugas dari lembaga penyimpanan dan
penyelesaian(KSEI)
2 Apa fungsi dan tugas dari perusahaan efek

1. KSEI memberikan layanan jasa yang meliputi: administrasi rekening efek, penyelesaian transaksi efek,
distribusi hasil corporate action dan jasa-jasa terkait lainnya, seperti: post trade processing (PTP) dan
penyediaan laporan-laporan jasa kustodian sentral.
2. Fungsi Perusahaan Efek:
Sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi antara pemodal dengan pemodal dan pemodal
dengan emiten (Perusahaan go public yang tercatat di bursa). Sebagai ujung tombak Bursa (pasar
modal) dalam meningkatkan pergerakan dan volume
investasi.

Tugas Perusahan Efek:


Memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat untuk investasi di pasar modal
sebagai salah satu alternatif investasi. Membantu mobilisasi dana masyarakat dengan cara memperjual
belikan efek di antara pemodal ataupun dengan emiten.3

3
https://brainly.co.id/tugas/5708944
Mengenal Lembaga Kliring Dan Penjaminan

Pasal 1 angka 9 UUPM "Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang menyelenggarakan
jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa."

Jadi Lembaga Kliring Dan Penjaminan adalah penyelenggara:


1. Jasa kliring; dan
2. Penjaminan penyelesaian transaksi.

Disamping 2 (dua) kegiatan usaha utama diatas Lembaga Kliring Dan Penjaminan dapat
memberikan jasa lain, hal ini dijelaskan pada Pasal 14 ayat 3 UUPM "Lembaga Kliring dan
Penjaminan serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dapat memberikan jasa lain
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam."

“jasa lain" di antaranya adalah jasa yang berhubungan dengan hak pemodal, seperti:
- distribusi dokumen mengenai kuasa dalam pemberian hak suara,
- distribusi laporan tahunan,
- pemrosesan hak memesan Efek terlebih dahulu,
- penerimaan Efek dalam rangka penawaran tender,
- serta pemberian jasa penyelesaian terhadap Kustodian sentral asing.

Bentuk Badan Usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga Kliring Dan Penjaminan berbentuk badan hukum Perseroan, Pasal 13 ayat 1 UUPM
"Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan atau
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam."

Pemegang Saham Lembaga Kliring Dan Penjaminan

Pasal 15 ayat 1 UUPM "Yang dapat menjadi pemegang saham Lembaga Kliring dan Penjaminan
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro
Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan Bapepam."

Jika kita urutkan maka yang dapat menjadi pemegang saham Lembaga Kliring Dan Penjaminan
adalah:
1. Bursa efek
2. Perusahaan efek
3. Biro administrasi efek
4. Bank kustodian
5. Pihak lain atas persetujuan OJK (d/h Bapepam)

Pemegang Saham Mayoritas Lembaga Kliring dan Penjaminan

Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib dimiliki oleh Bursa Efek, sebagaimana
ditentukan pada Pasal 15 ayat 2 UUPM dan Pasal 20 ayat 3 PP No. 45 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal. Yang dimaksud dengan mayoritas saham
adalah pemegang saham yang memiliki lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari modal yang
ditempatkan dan disetor perusahaan.

Pemindahan Hak Atas Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan

Dalam hal terjadi pemindahan hak atas saham Pasal 20 ayat 4 PP No. 45 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal mengatur "Pemindahan hak atas saham
Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian hanya dapat
dilakukan kepada Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau
Pihak lain yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam." Hal mana dengan tetap
mememenuhi ketentuan Pasal 15 ayat 2 UUPM dan Pasal 20 ayat 5 PP No. 45 Tahun 1995
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal mengatur "Pemindahan hak atas
saham Lembaga Kliring dan Penjaminan oleh Bursa Efek kepada pihak yang bukan Bursa Efek
hanya dapat dilakukan sepanjang Bursa Efek tetap memiliki mayoritas saham Lembaga Kliring
dan Penjaminan."

Pembagian Dividen Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga Kliring dan Penjaminan dilarang membagikan dividen kepada pemegang saham. Hal
mana diatur pada Pasal 20 ayat 6 PP No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di
Bidang Pasar Modal .4

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan Undang-Undang Pasar


Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. KPEI didirikan sebagai perseroan terbatas
berdasarkan akta pendirian No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 di Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta
dan PT Bursa Efek Surabaya dengan kepemilikan masing-masing 90% dan 10% dari total saham
pendiri senilai Rp 15 miliar. KPEI memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal 24
September 1996 dengan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Pada tanggal 1
Juni 1998, Perseroan mendapat izin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan
Surat Keputusan Bapepam No. Kep-26/PM/1998.

Pada tahun 2000 dengan diterapkannya Scripless Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI
sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan meluncurkan e-CLEARS® pada Juli 2000.

Ruang lingkup KPEI

Ruang lingkup kegiatan kliring

 Melaksanakan kegiatan kliring atas semua transaksi bursa untuk produk ekuitas, derivatif dan
obligasi pada bursa efek di Indonesia.

4
http://asevysobari.blogspot.co.id/2014/08/lembaga-kliring-dan-penjaminan.html
 Melaksanakan proses penentuan hak dan kewajiban anggota kliring yang timbul di transaksi
bursa

Ruang lingkup kegiatan penjaminan

 Melaksanakan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk produk ekuitas dan produk
derivatif.
 Memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi Anggota kliring yang timbul dari
transaksi bursa.

Sekilas tentang layanan KPEI

Jasa kliring transaksi bursa

KPEI sebagai mitra pengimbang sentral (central counterparty) dalam kegiatan kliring dan
penyelesaian transaksi terhadap lebih dari 120 perusahaan efek yang terdaftar di bursa,
berkewajiban untuk menerapkan standard-standard internasional dalam proses otomatisasi proses
kliring dan penyelesaian transaksi bursa. Dengan demikian proses kliring, penyelesaian
transaksi, dan penjaminan dapat berjalan dengan lebih wajar, teratur, efisien sehingga dapat
meminimisasi risiko penyelesaian transaksi bursa baik saham maupun derivatif.

Proses kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban anggota kliring (AK) yang
timbul dari transaksi efek yang dilakukannya di bursa efek. Adapun tujuan dari proses kliring
tersebut adalah agar masing-masing AK mengetahui hak dan kewajiban baik berupa efek
maupun uang yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian Transaksi Bursa.

Kliring dan penyelesaian transaksi ekuiti

KPEI menggunakan pendekatan netting dengan novasi dalam melakukan kliring transaksi bursa
untuk produk ekuiti. Kliring secara netting dengan novasi diterapkan bagi seluruh Transaksi
Bursa yang terjadi di setiap segmen pasar, yaitu pasar reguler (RG), pasar segera (SG), dan pasar
tunai (TN).

Solusi KPEI untuk menangani proses kliring & penyelesaian transaksi bursa untuk produk ekuiti
adalah sistem e-CLEARS (Electronic Clearing & Guarantee System).

Sistem yang berbasis web tersebut dibangun untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan
keamanan proses kliring dan penyelesaian transaksi bursa. Seluruh kegiatan kliring yang
meliputi validasi transaksi bursa, netting, novasi, positioning, hingga proses reporting dilakukan
melalui sistem e-CLEARS.

Kliring dan penyelesaian transaksi derivatif

Produk derivatif bursa yang proses kliring dan penyelesaian transaksinya ditangani oleh KPEI
adalah :
1. Kontrak Berjangka Indeks Efek/KBIE (KBIE) yang meliputi LQ45 Futures, DOWSX, dan JPFSX yang
ditransaksikan di BES.
2. Kontrak Opsi Saham (KOS) yang ditransaksikan di BEJ.

KPEI melakukan proses kliring secara netting baik untuk instrumen KBIE maupun instrumen
KOS.

KPEI membangun sistem "R-Mol & Cash Management" untuk mendukung proses kliring,
penjaminan dan penyelesaian transaksi KBIE serta KOS tersebut. Sistem yang memadukan
teknologi client-server dan web base tersebut menangani keseluruhan proses kliring,
penyelesaian transaksi, administrasi dan pelaporan, hingga risk monitoring transaksi KBIE.

Kliring dan Penyelesaian Transaksi Obigasi

KPEI mendukung perdagangan transaksi obligasi di bursa efek dengan menyediakan jasa kliring
dan penyelesaian transaksi obligasi melalui sistem e-BOCS. Seluruh kegiatan; kliring,
konfirmasi dan afirmasi penyelesaian transaksi hingga administrasi pajak dilakukan melalui e-
BOCS.

Jasa penjaminan

KPEI menyediakan jasa penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa bagi AK yang bertransaksi di
BEJ maupun di BES. Jasa penjaminan adalah jasa untuk memberikan kepastian dipenuhinya hak
dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. Dengan kata lain fungsi penjaminan
bertujuan memberi kepastian terselenggaranya Transaksi Bursa bagi AK yang sudah memenuhi
kewajibannya, kepastian waktu penyelesaian, penurunan frekuensi kegagalan penyelesaian
transaksi, dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan investor untuk bertransaksi di pasar
modal Indonesia.

Dalam fungsi penjaminan, KPEI bertindak sebagai mitra pengimbang / lawan (counterparty) bagi
seluruh AK yang bertransaksi di Bursa. Hal tersebut dimungkinkan dengan kliring secara netting
dengan novasi, sehingga masing-masing AK hanya berhubungan dengan KPEI dalam
penyelesaian Transaksi Bursanya. Dengan demikian risiko dari masing-masing AK diserap oleh
KPEI sehingga tidak menimbulkan gangguan lebih jauh terhadap pasar.

Penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban KPEI untuk seketika dan langsung
mengambil alih tanggung jawab AK yang gagal memenuhi kewajiban yang terkait dengan
Transaksi Bursa yang dilakukannya. KPEI wajib menyelesaikan setiap kegagalan AK dalam
melakukan transaksi Bursa.

KPEI menjalankan fungsi penjaminan melalui system e-CLEARS, dibantu dengan sistem
pendukung lainnya yaitu ARMS (Automated Risk Monitoring System). Sistem ARMS yang
diintegrasikan dengan sistem e-CLEARS, membuat keseluruhan proses kliring dan penjaminan
dapat berjalan dengan lebih selaras dan tidak bertele-tele sehingga memudahkan AK dalam
Penyelesaian transaksi bursa.
Melalui sistem e-CLEARS(r) dan ARMS, KPEI mengendalikan risiko-risiko yang berpotensi
mengakibatkan kegagalan Transaksi Bursa. Kegiatan pengendalian risiko tersebut meliputi:

 Pemantauan profil risiko keanggotaan


 Pemantauan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD)
 Penilaian dan pemantauan agunan
 Penentuan dan pemantauan pembatasan perdagangan (Trading Limit)
 Pengelolaan dana jaminan

Jasa pinjam meminjam efek

KPEI menyediakan jasa pinjam meminjam efek (PME) dengan tujuan untuk membantu AK
untuk memenuhi kebutuhan efek sementara untuk menghindari terjadinya kegagalan
penyelesaian transaksi bursa.

Anggota kliring dan bank kustodian wajib mendaftar untuk menjadi pemberi
pinjaman/peminjam/pemberi dan peminjam di dalam mekanisme PME KPEI. Segera setelah
terdaftar sebagai partisipan PME, AK dan BK yang bersangkutan dapat dengan segera
mengaktifkan modul PME yang terintegrasi di dalam system e-CLEARS®.

Jasa terkait pasar modal lain

Sesuai dengan ketentuan di dalam UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, KPEI dapat menawarkan
jasa lain di lingkungan pasar modal.

Prinsip kerja KPEI

KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan mempunyai fungsi sebagai Central Counterparty
(Mitra Pengimbang Sentral) yang menjamin kepastian penyelesaian transaksi di bursa efek.

Bertindak sebagai Central Counterparty, KPEI menerapkan kliring novasi yang dimana
hubungan hukum antar Anggota Kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban atas transaksi
bursa yang dilakukannya, beralih menjadi hubungan hukum atara Anggota Kliring yang
bersangkutan dengan KPEI5

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Kliring_Penjaminan_Efek_Indonesia
Lembaga Pasar Modal di Indonesia - Materi berikut ini akan membahas tentang lembaga-
lembaga yang terlibat dalam perdagangan di pasar modal.

1. BURSA EFEK
adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem
(pasar) untuk mempertemukan penawaran jual beli efek. (Undang-Undang Pasar Modal No.8
Tahun 1995)
Tugas Bursa Efek:
a. Menyediakan sarana perdagangan efek
b. Mengupayakan likuiditas perdagangan efek
c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public
e. Menciptakan instrumen dan jasa baru
f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan

2. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP)


merupakan lembaga di pasar modal yang memberikan jasa kliring dan penjaminan atas transaksi
yang terjadi di bursa.

Fungsi LKP:
a. Melakukan kliring (proses penentuan hak dan kewajiban anggota bursa yang timbul dari transaksi
bursa) atas semua transaksi bursa pada Bursa Efek di Indonesia
b. Melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa

3. LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP)


adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral (tempat penyimpanan
terpusat) bagi Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.
Bank Kustodian adalah bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang,
surat berharga, maupun barang-barang berharga lainnya.

4. PERUSAHAAN EFEK
adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek dan/atau Manajer Investasi.

Sumber : http://www.ekonomi-holic.com/2012/05/lembaga-lembaga-pasar-modal.html#ixzz4v4KlfE5y

Anda mungkin juga menyukai