Anda di halaman 1dari 2

RUPS Luar Biasa

Pasal 79 Direksi menyelenggarakan RUPSLB dan dapat juga dilakukan atas permintaan 1 orang atau
lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara kecuali anggaran dasar menentukan jumlah yang lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara kecuali anggaran dasar menentukan lain, atau Dewan Komisaris.

Pasal 81  Pemanggilan oleh Direksi, pada hal tertentu dapat dilakukan oleh dewan komisaris atau
pemegang saham berdasarkan penetapan ketua pengadilan negeri.

Pasal 85 pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri
RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya (tidak berlaku bagi
pemegang saham dari saham tanpa hak suara)

Kuorum

Pasal 86  dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum
lebih besar, apabila tidak tercapai pemanggilan kedua paling sedikit 1/3 dari seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili , kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar. Apabila
tidak tercapai, perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan perseroan atas permohonan perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS
ketiga.

Pasal 87  keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai sah
apabila disetujui lebih dari ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.

Pasal 88 RUPS untuk perubahan anggaran dasar apabila paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara hadir atau diwakili, dan keputusan sah jika disetujui paling sedikit 2/3 bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan. Dalam hal tidak tercapai kuorum kehadiran, diselenggarakan RUPS
kedua dengan jumlah kuorum 3/5 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dan keputusan sah apabila disetujui paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah suara dikeluarkan.

Pengangkatan Dewan Komisaris

Pasal 110 yang dapat diangkat menjadi anggota dewan komisaris adalah orang perseorangan yang
cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya
pernah :

a. Dinyatakan pailit
b. Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit; atau
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan

Dapat juga ditambahkan dengan persyaratan tambahan oleh instansi teknis yang berwenang.

Pemenuhan persyaratan dibuktikan dengan surat yang disimpan perseroan, yaitu surat pernyataan yang
dibuat oleh calon anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dan surat dari instansi berwenang
apabila terdapat persyaratan tambahan.
Pasal 111 anggota dewan komisaris diangkat oleh RUPS, diangkat untuk jangka waktu tertentu dan
dapat diangkat kembali. Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian anggota dewan komisaris serta dapat juga mengatur tentang pencalonan anggota
dewan komisaris.

Pasal 120  Anggaran dasar perseroan dapat mengatur adanya 1 orang atau lebih komisaris
independen dan 1 orang komisaris utusan. Komisaris independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS
dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota direksi dan/atau anggota
dewan komisaris lainnya. Komisaris utusan merupakana nggota dewan komisaris berdasarkan keputusan
rapat dewan komisaris

Anda mungkin juga menyukai