Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 8 : Perusahaan yang Berbadan Hukum c) wadah perwujudan kerja sama dari para pemegang saham. a.

a dari para pemegang saham. a. Atas permohonan kejaksaan dengan alasan Perseroan
Dengan memperhatikan bahwa Perseroan adalah persekutuan modal, melanggar kepentingan umum atau peraturan perundang-
sudah sewajarnya bahwa RUPS selaku organ Perseroan yang undangan; Universitas Sumatera Utara 75
Berakhirnya PT sebagai badan hukum: merupakan wadah perwujudan kepentingan para pemegang saham b. Permohonan pihak yang berkepentingan, dengan alasan
mempunyai segala wewenang dalam Perseroan yang tidak diberikan adanya cacat hukum dalam akta pendirian;
- Pembubaran dan likuidasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan c. Permohonan Pemegang Saham, Direksi, atau Dewan
Prosedur Pembubaran Perseroan Terbatas dalam undang-undang Perseroan dan atau anggaran dasar Perseroan Komisaris dengan alasan Perseroan tidak mungkin untuk
Berikut ini diuraikan langkah-langkah pembubaran PT (Pasal 1 angka 4 dan Pasal 75 ayat (1) UU PT No. 40/2007). dilanjutkan.
berdasarkan RUPS : 4. Dengan dicabutnya kepalitan berdasarkan keputusan pengadilan
1. Pelaksanaan RUPS dengan materi acara Pembubaran PT diikuti Dengan memperhatikan bahwa RUPS adalah organ yang niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit
dengan penunjukan Likuidator untuk melakukan proses likuidasi mewakili kepentingan para pemegang saham, maka sudah sewajarnya tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan.
( pasal 142 ayat 1 dan 2) bahwa semua keputusan yang berkaitan dengan struktur organisasi 5. Karena harta perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam
2. Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan dan kepentingan para pemegang saham, misalnya keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Perseroan, Likuidator harus mengumumkan dalam Surat Kabar perubahan anggaran dasar, permohonan agar Perseroan dinyatakan Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau
dan Berita Negara Republik Indonesia serta memberitahukan pailit, pembubaran Perseroan, penambahan modal Perseroan dan 6. Karena dicabutnya izin usaha PT
kepada Menteri ( pasal 147 ayat 1). pengeluaran saham baru dan penggunaan laba Perseroan adalah
Catatan : Dalam tahap ini Menteri hanya mencatat bahwa wewenang RUPS. Jika hal tersebut ditelaah lebih lanjut dengan ketentuan-ketentuan
Perseroan dalam likuidasi. di atas, maka suatu perseroan yang yang sahamnya dimiliki oleh dua
3. Dalam tahap pemberesan harta kekayaan Perseroan, Likuidator Namun demikian, tentunya menjadi permasalahan jika kubu pemegang saham yang memiliki masing-masing 50% (lima puluh
wajib mengumumkan dalam Surat Kabar dan BNRI mengenai pembubaran Perseroan dalam hal saham perseroan dimiliki oleh dua persen) saham dan salah satu dari kubu pemegang saham
Rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi (pasal 149 ). kubu pemegang saham yang memiliki masing-masing 50% (lima puluh menghendaki pembubaran Perseroan, maka upaya yang dapat
4. Dan terakhir diadakan RUPS tentang pertangggung jawaban persen) saham, yang menyebabkan RUPS tidak dapat mengambil dilakukan tentunya adalah berdasarkan penetapan Pengadilan melalui
Likuidator dalam melaksanakan proses likuidasi, sekaligus keputusan yang sah. Pembubaran Perseroan pengajuan permohonan pembubaran Perseroan. Mengingat alasan
memberikan pelunasan dan pembebasan kepada Likuidator; yang pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS tidak akan dapat
diikuti pengumuman dalam Surat Kabar mengenai hasil akhir Menurut Pasal 142 Undang -Undang Nomor 4 Tahun 2007, pernah tercapai.
proses likuidasi dan pemberitahuan kepada Menteri.(pasal 152 pembubaran Perseroan dapat terjadi:
ayat 3) 1. Berdasarkan Keputusan RUPS Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana proses
5. Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum Perseroan dan a. Direksi, Dewan Komisaris atau 1 pemegang saham atau lebih pembubaran perseroan yang sahamnya dimiliki oleh 2 dua kubu
menghapus nama Perseroan dari Daftar Perseroan diikuti dengan yang mewakili paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh pemegang saham yang memiliki masing-masing 50% (lima puluh
pengumuman dalam BNRI (pasal 152 ayat 5 jo ayat 8). saham dengan hak suara, dapat mengajukan usul persen) saham. Kita perlu merujuk kembali ke UU PT.
pembubaran Perseroan kepada RUPS.
Singkatnya Likuidator harus mengumumkan 3 kali dalam Surat b. Keputusan RUPS: Dalam Pasal 146 ayat 1 huruf c UU PT No. 40/2007, disebutkan
Kabar (mengenai pembubaran, rencana pembagian kekayaan hasil 1. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah bahwa Pengadilan Negeri dapat membubarkan Perseroan atas
likuidasi dan hasil akhir proses likuidasi) dan 1 kali dalam BNRI mufakat. Universitas Sumatera Utara 74 2 permohonan pemegang saham, Direksi, atau Dewan Komisaris dengan
(mengenai pembubaran), serta memberitahukan kepada Menteri 2 kali 2. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling alasan Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan. Adapun caranya
(mengenai pembubaran dan hasil akhir likuidasi). sedikit 3/4 bagian dari jumlah seluruh pemegang saham adalah melalui proses permohonan pembubaran perseroan kepada
hadir dengan hak suara atau diwakili dalam RUPS dan Ketua Pengadilan Negeri yang dapat diajukan oleh Pemegang Saham,
keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 3/4 Direksi, atau Dewan Komisaris dengan alasan Perseroan tidak mungkin
Dalam praktek ketika memasukkan data untuk memenuhi
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali untuk dilanjutkan.
ketentuan pasal 152 ayat 3 (proses pemberitahuan hasil akhir likuidasi)
anggaran dasar menentukan lain.
ternyata data di database sisminbakum telah dihapus. Rupanya pada
3. Jika quorum 3/4 tidak tercapai, maka dapat diadakan Mengenai alasan Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan lebih
waktu pertama kali melaporkan/memberitahukan pembubaran
RUPS kedua yang dianggap sah dan berhak mengambil lanjut ternyata diatur dalam penjelasan Pasal 146 ayat 1 (c) UU PT No.
Perseroan, seketika itu pula Menteri (melalui Sisminbakum) melakukan
keputusan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 bagian dari 40/2007, yang menyebutkan bahwa: Yang dimaksud dengan alasan
pencatatan berakhirnya status badan hukum Perseroan. (seharusnya
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan, antara lain:
Menteri hanya melakukan pencatatan bahwa Perseroan dalam proses
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika a. Perseroan tidak melakukan kegiatan usaha (non-aktif) selama 3
likuidasi).
disetujui oleh paling sedikit 3/4 dari jumlah suara yang (tiga) tahun atau lebih, yang dibuktikan dengan surat
dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan lain. pemberitahuan yang disampaikan kepada instansi pajak;
Jadi dalam praktek Berita Acara RUPS "terakhir" yang berisi hasil
4. Jika quorum RUPS rapat kedua tidak tercapai, Perseroan b. Dalam hal sebagian besar pemegang saham sudah tidak diketahui
akhir proses likuidasi dan pelunasan serta pembebasan likuidator tidak
dapat memohon kepada ketua Pengadilan Negeri yang alamatnya walaupun telah dupanggil melalui iklan dalam Surat
dapat diberitahukan kepada Menteri melalui Sismnbakum, oleh karena
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan Kabar sehingga tidak dapat diadakan RUPS;
data Perseroan telah dihapus.
agar ditetapkan quorum untuk RUPS ketiga c. Dalam hal perimbangan pemilikan saham dalam Perseroan
5. Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa sedemikian rupa sehingga RUPS tidak dapat mengambil
Perseroan Terbatas (Perseroan) adalah badan hukum yang RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai keputusan yang sah, misalnya 2 (dua) kubu pemegang saham
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, quorum yang ditetapkan dan RUPS ketiga akan memiliki masing-masing 50% (lima puluh persen) saham; atau.
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan d. Kekayaan Perseroan telah berkurang sedemikian rupa sehingga
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh ketua Pengadilan Negeri. dengan kekayaan yang ada Perseroan tidak mungkin lagi
dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Oleh sebab 2. Karena jangka waktu berdirinya PT berakhir. melanjutkan kegiatan usahanya.
itu, dapat dikatakan bahwa Perseroan sesungguhnya adalah : 3. Berdasarkan penetapan pengadilan.
a) badan hukum Dengan memperhatikan penjelasan dari ketentuan Pasal 146 ayat
b) persekutuan modal, dan 1 (c) UU PT No. 40/2007, maka yang menjadi dasar atau alasan-alasan
Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan adalah tidak berlaku secara Pengurus Harta Pailit
kumulatif. Hal ini terlihat jelas dari penggunaan kata antara lain dan • Hakim Pengawas
kata atau sebagai kata penyambung antara poin c dan d. - Kepailitan (Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004) Hakim pengawas adalah hakim yang mengawasi pengurusan
Dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 dan pemberesan harta pailit. Hakim pengawas diangkat oleh
Dengan demikian bilamana salah satu dari alasan tersebut tentang Kepailitan dan PKPU (“UU Kepailitan dan PKPU“), disebutkan pengadilan.
terpenuhi, maka menurut hukum Perseroan dimaksud seharusnya Pengadilan Niaga atas usul hakim pengawas dapat memutuskan
dapat dibubarkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kapan status mencabut putusan pernyataan pailit dalam hal harta pailit tidak cukup • Kurator
badan hukum suatu Perseroan benar-benar berakhir; yaitu bukan oleh membayar biaya kepailitan. Akibat hukum dari dicabutnya kepailitan Kurator diangkat oleh pengadilan bersamaan dengan putusan
karena pencatatan yang dilakukan oleh Menteri namun pada saat telah dimaksud tidak diatur lebih lanjut oleh UU Kepailitan dan PKPU. permohonan pernyataan pailit. Jika debitur atau kreditur yang
dilakukan pemberesan dan pertanggungjawaban likuidator telah memohonkan kepailitan tidak mengajukan usul pengangkatan kurator
diterima oleh RUPS demikian sesuai pasal 143 UU 40/2007 ayat 1. Pengertian lain kepada pengadilan, maka Balai Harta Peninggalan (BHP)
- Secara etimologis, pailit  (Failite, Failliet, to Fail) berarti kemacetan bertindak selaku kurator.
melakukan pembayaran hutang.
LIKUIDASI PERSEROAN TERBATAS - Menurut  UU nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, Tugas kurator diatur oleh Pasal 69 Undang-Undang No. 37 Tahun
(lihat UU no.40/2007 pasal 145-152) Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur oleh 2004 sebagai berikut:
Latar Belakang kurator dibawah pengawasan hakim pengawas. o Melakukan pengurusan atau pemberesan harta pailit
Definisi likuidasi “pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang - Menurut Black’s Law Dictionary, pailit adalah ketidakmampuan untuk o Segala perbuatan kurator tidak harus mendapat persetujuan dari
meliputi pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian membayar dari seorang (debitor) atas utang-utangnya yang telah
debitur (meskipun dipersyaratkan).
harta yang tersisa kepada para  pemegang saham (Persero)”. Tujuan jatuh tempo.
o Dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga (dalam rangka
utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan meningkatkan harta pailit).
pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut. Tahap Tujuan
o Kurator itu bisa BHP atau kurator lainnya (Pasal 70 ayat 1).
likuidasi wajib dilakukan ketika sebuah Perseroan dibubarkan, dimana - Pembagian yang sama harta debitor kepada kreditor
pembubaran Perseroan tersebut bukanlah akibat dari penggabungan dan - Mencegah debitor merugikan kreditor
• Panitia Kreditor
peleburan. Perseroan yang dinyatakan telah bubar tidak dapat melakukan Pengadilan bisa membentuk panitia kreditor sementara. Panitia
perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan Persyaratan Kepailitan
- Debitor tersebut memiliki dua atau lebih kreditor itu terdiri dari tiga orang. Tujuan untuk memberikan nasihat kepada
Perseroan dalam rangka likuidasi. kurator. Hakim pengawas berkewajiban menawarkan kepada kreditor
- Debitor tersebut tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah
jatuh tempo untuk membentuk panitia kreditor tetap. Hakim pengawas melakukan
Tahap-Tahap Likuidasi setelah ada pencocokan utang.
Dalam hal terjadinya pembubaran Perseroan sesuai yang tercantum
dalam pasal 142 ayat (1) Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Lembaga Peradilan Perkara
Menurut Pasal 306 Undang-Undang No. 37 Th. 2004  menyatakan Akibat Pailit
Perseroan Terbatas (“UUPT”), maka Pasal 142 ayat (2) huruf a UUPT • Harta Debitor dikenakan sita umum
menentukan bahwa setelah pembubaran perseroan karena alasan-alasan bahwasannya lembaga peradilan perkara bisnis/ ekonomi dan HAKI
adalah Pengadilan Niaga • Kehilangan wewenang atas kepengurusan hartanya
yang dimaksud dalam pasal 142 ayat (1) UUPT wajib diikuti dengan
likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator.  Sebab Berakhirnya Kepailitan
Pemohon Pailit
Berikut ini adalah tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana 1. Debitor:  Orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau • Pembatalan oleh Putusan Kasasi  atau PK
yang diatur dalam Pasal 147 sampai dengan pasal 152 UUPT: Undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih dimuka pengadilan • Likuidasi
(pasal 1ayat 3) • Penutupan/Pencabutan
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan
- Pasal 147 ayat (1) UUPT) 2. Kreditor:  Orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau • Perdamaian
- Pasal 147 ayat (2), (3) dan (4) UUPT). Undang-undang yang dapat ditagih dimuka pengadilan (pasal 1 ayat     
2) Proses Permohonan Kepailitan
- Pasal 148 ayat (1) dan (2) UUPT).
2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan 3. Utang: Kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan,
- Pasal 149 ayat (1) UUPT jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang prosedur permohonan Pailit adalah sebagai berikut:
- Pasal 149 ayat (2) UUPT). asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian
hari atau kontinjen yang timbul karena perjanjian atau Undang- 1. Permohonan pernyataan pailit diajukan kepada Ketua
undang yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi Pengadilan melalui Panitera. (Pasal 6 ayat 2).
3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
memberi hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari 2. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada
- Pasal 149 ayat (3) dan (4)).
harta kekayaan debitor (pasal 1 ayat 6) . Ketua Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal
- Pasal 150 ayat (1) dan (2
- Pasal 150 ayat (3), (4) dan (5) UUPT permohonan didaftarkan. Dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah
- Pasal 151 ayat (1) dan (2) UUPT Pengertian Utang yang telah Jatuh Waktu dan Dapat Ditagih tanggal permohonan didaftarkan, pengadilan menetapkan hari
Kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu: sidang.
- Karena telah diperjanjikan; 3. Sidang pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling
4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator
- Percepatan waktu penagihan (akselerasi) lambat 20 (dua puluh) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan
- Pasal 152 ayat (1) UUPT
- Pengenaan Sanksi atau denda (pasal 6).
- Karena putusan pengadilan, arbitrase 4. Pengadilan wajib memanggil Debitor jika permohonan pailit
5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi
diajukan oleh Kreditor, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan
- Pasal 152 ayat (3) dan (4) UUPT
Dimohon Pailit Pengawas Pasar Modal atau Menteri Keuangan (Pasal 8).
- Pasal 152 ayat (5) dan (6) UUPT
• Orang Pribadi sebagai Debitor 5. Pengadilan dapat memanggil Kreditor jika pernyataan pailit
- Pasal 152 ayat (7) UUPT
• Badan Hukum sebagai Debitor diajukan oleh Debitor dan terdapat keraguan bahwa persyaratan
pailit telah dipenuhi (Pasal 8).
6. Pemanggilan tersebut dilakukan oleh juru sita dengan surat (3) Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lambat 60 Menurut Damodaran 2001, suatu perusahaan dapat diakuisisi
kilat tercatat paling lama 7 hari sebelum persidangan pertama (enam puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh perusahaan lain dengan beberapa cara, yaitu :
diselenggarakan (Pasal 8 ayat 2). Mahkamah Agung.
7. Putusan Pengadilan atas permohonan pailit harus dikabulkan (4) Putusan atas permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat  Merger
apabila terdapat fakta terbukti bahwa persyaratan pailit telah (3) yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk
terpenuhi dan putusan tersebut harus diucapkan paling lambat 60 mendasari putusan tersebut harus diucapkan dalam sidang terbuka bergabung dengan persetujuan para pemegang saham. Pada
(enam puluh) hari setelah didaftarkan (Pasal 8). untuk umum. umumnya, penggabungan ini disetujui oleh paling sedikit 50%
8. Putusan atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus (5) Dalam hal terdapat perbedaan pendapat antara anggota dengan shareholder dari target firm dan bidding firm. Pada akhirnya target
memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari ketua majelis maka perbedaan pendapat tersebut wajib dimuat dalam firm akan menghilang (dengan atau tanpa proses likuidasi) dan
putusan tersebut berikut pendapat dari majelis hakim dan harus putusan kasasi. menjadi bagian dari bidding firm.
diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum dan dapat (6) Panitera pada Mahkamah Agung wajib menyampaikan salinan
dilaksanakan terlebih dahulu, sekalipun terhadap putusan tersebut putusan kasasi kepada Panitera pada Pengadilan Niaga paling  Konsolidasi
ada upaya hukum (Pasal 8 ayat 7). lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal putusan atas permohonan kasasi Setelah proses merger selesai, sebuah perusahaan baru
diucapkan. tercipta dan pemegang saham kedua belah pihak menerima saham
(7) Jurusita Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kasasi baru di perusahaan ini.
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada pemohon kasasi,
Proses Pengajuan Kasasi (UU no.37 tahun 2004
termohon kasasi, Kurator, dan Hakim Pengawas paling lambat 2
Pasal 11  Tender offer
(dua) hari setelah putusan kasasi diterima.
(1) Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas Terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham yang
permohonan pernyataan pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung. beredar perusahaan lain tanpa persetujuan manajemen target firm,
(2) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dan disebut tender offer karena merupakan hostile takeover. Target
Alasan Permohonan Kasasi
paling lambat 8 (delapan) hari setelah tanggal putusan yang firm akan tetap bertahan selama tetap ada penolakan terhadap
1. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang
dimohonkan kasasi diucapkan, dengan mendaftarkan kepada penawaran. Banyak tender offer yang kemudian berubah menjadi
Panitera Pengadilan yang telah memutus permohonan pernyataan 2. Salah menerapkan hukum yang berlaku merger karena bidding firm berhasil mengambil alih kontrol target
pailit. 3. Melanggar hukum yang berlaku firm.
(3) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), selain
dapat diajukan oleh Debitor dan Kreditor yang merupakan pihak pada  Acquisistion of assets
Permohonan Peninjauan Kembali
persidangan tingkat pertama, juga dapat diajukan oleh Kreditor lain Sebuah perusahaan membeli aset perusahaan lain melalui
Pasal 14
yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama persetujuan pemegang saham target firm. (p.835).Pembagian akuisisi
(1) Terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit yang telah
yang tidak puas terhadap putusan atas permohonan pernyataan tersebut berbeda menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe 2002.
memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan peninjauan
pailit. Menurut mereka hanya ada tiga cara untuk melakukan akuisisi, yaitu :
kembali ke Mahkamah Agung.
(4) Panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan - Merger atau konsolidasi
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13
yang bersangkutan diajukan dan kepada pemohon diberikan tanda Merger adalah bergabungnya perusahaan dengan
berlaku mutatis mutandis bagi peninjauan kembali.
terima tertulis yang ditandatangani panitera dengan tanggal yang perusahaan lain. Bidding firm tetap berdiri dengan identitas dan
sama dengan tanggal penerimaan pendaftaran. namanya, dan memperoleh semua aset dan kewajiban milik
Imbauan Damai target firm. Setelah merger target firm berhenti untuk menjadi
Pasal 12 Dalam praktek sering terjadi, bahwa si pailit di rapat verifikasi mengajak bagian dari bidding firm. Konsolidasi sama dengan merger
(1) Pemohon kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan semua kreditur-kreditur berdamai dengan mengajukan pembayaran kecuali terbentuknya perusahaan baru. Kedua perusahaan sama-
memori kasasi pada tanggal permohonan kasasi didaftarkan. prosentase tertentu. sama menghilangkan keberadaan perusahaan secara hukum dan
(2) Panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi dan memori kasasi menjadi bagian dari perusahaan baru itu, dan antara perusahaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pihak termohon kasasi yang di-merger atau yang me-merger tidak dibedakan.
paling lambat 2 (dua) hari setelah permohonan kasasi didaftarkan. MERGER DAN AKUISISI
(3) Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada Pengertian Merger dan Akuisisi - Acquisition of stock
panitera Pengadilan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, Akuisisi dapat juga dilakukan dengan cara membeli voting
termohon kasasi menerima memori kasasi sebagaimana dimaksud dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets stock perusahaan, dapat dengan cara membeli sacara tunai,
pada ayat (2), dan panitera Pengadilan wajib menyampaikan kontra dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan saham, atau surat berharga lain. Acquisition of stock dapat
memori kasasi kepada pemohon kasasi paling lambat 2 (dua) hari yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan
setelah kontra memori kasasi diterima. di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima terhadap perusahaan lain, dan pada beberapa kasus, penawaran
(4) Panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru. Definisi diberikan langsung kepada pemilik perusahaan yang menjual. Hal
dan kontra memori kasasi beserta berkas perkara yang bersangkutan merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender offer. Tender
kepada Mahkamah Agung paling lambat 14 (empat belas) hari perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan offer adalah penawaran kepada publik untuk membeli saham
setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan. melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan target firm, diajukan dari sebuah perusahaan langsung kepada
mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah pemilik perusahaan lain.
Pasal 13 merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi
(1) Mahkamah Agung wajib mempelajari permohonan kasasi dan - Acquisition of assets
menetapkan hari sidang paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan
permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, membeli semua asetnya. Pada jenis ini, dibutuhkan suara
(2) Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling perusahaan yang dibeli tetap ada.). pemegang saham target firm sehingga tidak terdapat halangan
lambat 20 (dua puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasi dari pemegang saham minoritas, seperti yang terdapat pada
diterima oleh Mahkamah Agung. Jenis-jenis Merger dan Akusisi
acquisition of stock . diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan - Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka
keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi terjadi merger.
kesejahteraan pemilik. - Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau
secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang
akuisisi dapat dibedakan:
5. Meningkatkan likuiditas pemilik tinggi
- Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki
bergerak di bidang industri yang sama bergabung.
likuiditas yang lebih ahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih
- Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi
luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid
perusahaan supplier atau customernya
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
- Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang
sama tetapi tidak dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau
6. Melindungi diri dari pengambilalihan
customernya. Keuntungannya adalah perusahaan dapat
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran Pertemuan 10 :DISTRIBUSI BARANG DAN PERIZINAN USAHA
menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.
pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi
- Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak
perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, PERIZINAN OPERASIONAL BADAN USAHA
berhubungan bisnis melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat
karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi
mengurangi resiko.
untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat
Pengertian perizinan
Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui pelaku usaha dalam bentuk izim atau pun daftar usaha. Izin merupakan
Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi
merger maupun akuisisi, yaitu : dispensasi atau pelepasan/pembebasan dari suatu larangan.
Kelebihan Merger
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik Adapun arti izin dalam arti luas dan sempit.
dibanding pengambilalihan yang lain.
ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan 1. Izin dalam arti luas yaitu semua yang menimbulkan akibat kurang
merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya lebih sama yaitu bahwa dalam bentuk tertentu diberi perkenaan untuk
produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan Kekurangan Merger melakukan sesuatu yang dilarang.
akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus 2. Izin dalam arti luas yaitu tindakan dilarang kecuali diperkenankan
atau mengurangi persaingan. ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing dengan tujuan agar ketentuan yang disangkutkan dengan perkenaan
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu.
2. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi Sinergi diperlukan waktu yang lama.
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat Istilah lain yang memiliki kesamaan dengan izin
skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi 1. Dispensasi yaitu keputusan administrasi negara yyang membebaskan
karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan
Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak tersebut. Disini adanya spesialisasi kasus dimana pada kasus
Kelebihan Akuisisi
merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan tertentu diadakan pengecualian
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai
merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga 2. Lisensi yaitu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan
berikut:
kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. suatu perusahaan.
- Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara
3. Konsesensi yaitu izin yang berhubungan dengan pekerjaan yang
pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai
3. Meningkatkan dana besar dimana kepentingan umum terlibat erat sehingga sebenarnya
tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk pekerjaan tersebut menjadi tugas pemerintah, tetapi pemerintah
menjual kepada pihak Bidding firm.
melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk diberikan hak penyelenggarannya kepada konsesionaris (pemegang
- Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan
melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan izin) yang bukan pejatan pemerintah.
langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan
diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan Motif dan Tujuan Perizinan
manajemen perusahaan.
kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana Tujuan perizinan untuk mengendalikan kegiatan yang terkait dengan
- Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris
dengan biaya rendah. ketentuan yang berisi pedoman yang harus dilaksanakan oleh orang yang
perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik berkepentingan.
perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takeover).
karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya
- Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak
teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan Tujuan perizinan dilihat dari dua sisi:
memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi
manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan 1. Pemerintahan
saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas
teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang a. Melaksanakan peraturan.
jika mereka tidak menyetujui akuisisi.
memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. b. Sumber pendapatan pemerintah.
Dengan adanya permintaan izin, pemohon akan dikenakan
4. Pertimbangan pajak adanya retribusi perizinan dimana retribusi tersebut bertujuan
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 Kekurangan Akuisisi untuk pembangunan negara.
tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut : 2. Masyarakat
Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi - Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui a. Mendapatkan kepastian hokum.
dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya b. Mendapatkan kepastian hak.
kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga c. Mendapatkan fasilitas yang diminta setelah mendapatkan izin .
menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang Unsur-unsur perizinan
1. Instrumet yuridis Biaya perizinan memiliki persyaratan b) Sertifikat Tanah
Izin merupakan instrumentyuridis dalam bentuk ketetapan yang 1) Disebutkan dengan jelas. c) Bukti keprmilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
bersifat konstitutif yang digunakan oleh pemerintah untuk 2) Mengikuti standar nasional tidak menetapkan biaya sesuka hati. d) Surat yang dianggap perlu
menghadapi atau menetapkan peristiwa konkret. 3) Tidak ada pengenanaan biaya lebih dari sekali.
4) Perhitungan berdasar pada ringkat real cost. Macam Izin usaha tersebut antara lain :
2. Peraturan perundang-undangan 5) Biaya tersbut diinformasikan secara jelas. 1. Akta Pendirian
Peraturan perundang-undangan merupakan asas legalitas yang Akta pendirian usaha ialah izin yang dibuat dan disahkan
bersifat mengikat dimana harus dipatuh oleh setiap orang. Dalam hal secara resmi oleh notaris sebagaipejabat pemerintah yang akan
membuat perizinan haruslah didasarkan pada wewenang yang dipakai oleh wirausahawan sebagai dasar untuk mendirikan usaha.
diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. PERIZINAN KHUSUS BIDANG USAHA
2. Surat Izin Tempat usaha (SITU)
3. Organ pemerintah Jenis-jenis izin usaha Surat izin tempat usaha ialah izin yang di keluarkan oleh
Organ yang menjalankan urusan pemerintah di tangka pusat Setiap usaha memerlukan adanya izin berbagai dokumen pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya atau kabupaten untuk
ataupun daerah. penunjang. Selanjutnya dokumen dan izin ini diperuntukankan bagi melakukan suatu usaha, setiap usaha baik yang berbentuk
instansi tertentu sebagai data dilakukannya pengawasan terhadap perusahaan perorangan, perseroan terbatas, maupun bentuk lainnya
4. Peristiwa konkret jalannya kegiatan usaha dari berbagai penyimpangan yang mungkin harus mempunyai surat izin tempat usaha sebagai dasar hokum atas
Peristiwa konkret merupakan peristiwa yang terjadi pada waktu terjadi. tempat usahanya.
tertentu, orang tertentu, tempat tertentu dan fakta hukum tertentu. Perizinan usaha (Izin Usaha) hanya diperlukan dalam rangka Prosedur Perizinan SITU:
pengendalian terhadap sesuatu kegiatan/usaha masyarakat yang  Mengajukan permohonan izin tempat usaha kepada camat atau
5. Prosedur dan persyaratan memang perlu dikendalikan, dengan tujuan: bupati dengan melampirkan semua persyaratan administratif
Pemohon perizinan harus memenuhi persyaratan yang 1. Pengembangan usaha yang sehat. yang diperlukan.
ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau pemberi izin, 2. Perlindungan bagi konsumen dengan jaminan mutu.  Apabila di kecamatan atau kabupaten terdapat Kantor Pelayanan
prosedur dan persyaratan perizinan. Menururt Soehini, syarat dalam 3. Pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Perizinan Satu Atap, surat permohonan bisa ditujukan kepada
izin bersifat konstitutif dan kondisional. Konstitutif yaitu ditentukan camat atau bupati melalui Kepala Kantor Pelayanan Perizinan
oleh perbuatan yang harus terlebih dahulu dipenuhi kondisional. Izin Usaha dapat diberikan dengan cara: Satu Atap.
1. Persetujuan Prinsip, khusus PMA untuk persiapan.  Selanjutnya petugas dari pemerintah akan memeriksa tempat
Prosedur Pemberian Izin 2. Pendaftaran, bersifat data umum dan tanpa dilengkapi persyaratan, usaha kita untuk mencocokkan semua data dengan kondisi yang
a) Proses dan prosedur perizinan kecuali NPWP badan usaha, NPWP orang pribadi (pemegang saham ada di lapangan. Jika ada ketidakcocokan atau kurang sesuai,
Proses penyelesaian perizinan merupakan proses internal yang perusahaan/usaha perorangan), dan bukti pelunasan pembayaran petugas akan memberikan pengarahan.
dilakukan oleh aparat. Umumnya permohonan izin harus menempuh pajak. Apabila semua persyaratan sudah sesuai, selanjutnya pemohon
prosedur yang ditentukan oleh pemerintah selaku pemberi izin dan 3. Izin Usaha Tetap hanya diberikan kepada bidang usaha yang perlu membayar retribusi kepada pemerintah yang dalam waktu sekitar
pemohon yang harus memenuhi persyaratan yang diajukan dikendalikan 14 (empat belas) hari kerja, SITU akan diterbitkan.
pemerintah. Sehingga inti dari regulasi dan deregulasi adalah tata
cara prosedur perizinan adalah tata cara dan prosedur perizinan. Isi Pada praktiknya terdapat berbagai perizinan, adapun perizinan tersebut 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
regulasi harus memenuhi nilai sederhana, jelas, tidak melibatkan diantaranya mengguanakan; Surat izin perdagagan ialah surat izin yang diberikan oleh
banyak pihak, memiliki prosedur operasional standar dan wajib mentri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk
dikomunikasikan. a) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP
b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab
c) Izin-izin Usaha perusahaan dengan ketentuan.
b) Persyaratan Siup perusahaan kecil dan menengah diterbitkan dan di
d) Sertifikat Tanah atau Surat Berharga yang dimiliki
Persyaratan yaitu hak yang harus dipenuhi oleh pihak pemohon tandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perdagangan
jika ingin mengajukan izin berupa dokumen dan kelengkapan surat- Daerah Tingkat II atas nama mentri dengan masa berlaku yang tidak
surat. Menurut Soehino, syarat izin bersifat konstitutif dan kondisional Selanjutnya izin perusahan lainnya harus segera diurus bagi pemilik
usaha dan kemudian harus dinilai oeh penilai adalah perizinan yang terbatas selama perusahaan yang di milikinyan masih menjalankan
1) Konstitutuf yaitu perbuatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu kegiatan usahanya.
yaitu pemberian izin ditentukan suatu perbuatan konkret yang sesuai dengan bidang usaha perussahaan tersebut. Izin tersebut
diantaranya Siup perusahaan besar diterbitkan dan di tandatangani oleh
apabila tidak dipenuhi dapat dikenai sanksi. Kepala Kantor Wilayah Departemen perdagangan Daerah Tingkat I
2) Kondisional yaitu penilaian yang baru ada dan dapat dinilai a) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
b) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) atas nama mentri dengan masa berlaku 5 tahun, berdasarkan tempat
setelah perbuatan atau tingkh laku diisyaratkan terjadi. kedudukan perusahaan serta berlaku untuk melkaukan kegiatan
c) Izin Usaha Tambang
d) Izin usaha perhotelan dan pariwisata perdagangan dalam negri di seluruh wilayah Republik Indonesia.
c) Waktu penyelesaian izin Ketentuan untuk mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan berlaku
Waktu penyelesaian izin ditentukan oleh instansi yang memberikan e) Izin usaha farmasi dan rumah sakit
f) Izin usaha peternakan dan pertanian pula untuk mengurus surat izinusaha industri.
izin dan pihak pemohon harus mampu menyelesaikan semua Prosedur Pembuatan SIUP:
persyaratan yang telah diberikan. Dengan demikian regulasi harus g) Izin domisisili yaitu lokasi dimana perusahaan didirikan
h) Izin mendikan banguanan (IMB)  Pemilik perusahaan atau melalui kuasa yang sudah dikuasakan
memenuhi kriteria: dapat mengurus langsung ke kantor dinas perdagangan setempat
1. Disebutkan dengan jelas. i) Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja
asing atau kepala kantor pelayanan perizinan selaku pejabat penerbit
2. Waktu yang ditetapkan sesingkat mungkin. SIUP di wilayah kerjanya.
3. Diinformasikan secara luas bersama dengan prosedur dan  Kemudian mengambil formulir pendaftaran atau surat
persyaratan. Kemudian disamping keabsahan dokumen, terdapat dokumen lain yang
dibutuhkan yaitu permohonan yang sudah disediakan oleh kantor dinas
a) Bukti diri (KTP dan SIM) perdagangan yang dilengkapi dengan syarat-syarat yang sudah
d) Biaya perizinan
ditentukan. Surat permohonan tersebut harus di tandatangani • PIL (Penyajian Informasi Lingkungan) pembeli dapat melunasi pembayaran selambat-lambatnya
diatas meterai cukup pemilik/direktur utama/penanggung jawab • KA (Kerangka Acuan) sampai dengan tanggal 31 Maret 2006.
perusahaan. • ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) c. 2/10, n/30; 2/10 artinya pembeli akan menerima potongan
 Pihak ketiga yang mengurus untuk mendapatkan SIUP, wajib • RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) harga sebesar 2% apabila pembayaran dilakukan paling lambat
melampirkan surat kuasa yang bermeterai cukup dan • RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) 10 hari setelah tanggal transaksi; n/30 artinya jangka waktu
ditandatangani oleh pemilik/direktur utama/penanggungjawab pelunasan adalah 30 hari.
perusahaan.
 Membayar sesuai dengan peraturan daerah masing-masing. PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN BARANG 3. Cara “Cash Devisa” dimana penjual memberi kredit kepada pembeli
dan pembeli harus membayar kembali dalam jangka waku tertentu
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pembayaran Barang seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pembayaran ini dilakukan
NPWP dalah nomor pokok wajib pajak yang di berikan kepada Pembayaran merupakan salah satu alasan terhapusnya melalui bank devisa.
setiap pajak yang mendaftarkan dirinya pada kantor pelayanan pajak perikatan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1381 KUHPerdata.
setempat, sedangkan yang disebut wajib pajak adalah : Menurut pasal 1457 KUH Perdata pembeli memiliki kewajiban untuk Penyerahan Barang
1. Setiap badan yang menjadi subyek pajak penghasilan yaitu : PT, membayar harga barang. Dilanjutkan pada pasal 1517 KUH Perdata yang
CV, Firma, BUMN/BUMD, Persekutuan, Perseroan, Koprasi dan menyatakan bahwa jika pembeli tidak membayar harga pembelian, maka Penyerahan barang dalam konteks umum
bentuk usaha tetap. penjual dapat menuntut pembatalan jual beli itu menurut ketentuan- Penyerahan adalah perbuatan hukum yang memindahkan hak
2. Setap orang pribadi yang menjadi subjek pajak penghaasilan ketentuan Pasal 1266 dan 1267. milik. Syarat suatu penyerahan dikatakan sah dalam pasal 584 KUH
yang mempunyai penghasilan neto di atas Penghasilan Tidak Perdata harus memenuhi 2 syarat, yaitu :
kena Pajak (PTKP) yang mulai berlaku 1 januari 2005, besarnya Macam-macam media pembayaran : 1. Penyerahan harus didasarkan atas sesuatu peristiwa perdata
adalah : a. Cek (rechtstilel) untuk memindahkan hak milik.
a. Rp. 12.000.000,00/tahun untuk diri wajib pajak Cek adalah surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik 2. Penyerahan harus dilakukan oleh orang yg berhak berbuat bebas
b. Rp. 1.200.000,00/tahun untuk wajib pajak yang kawin dana pada rekening giro (current account), kepada tertarik, dalam terhadap benda.
c. Rp. 1.200.000,00/tahun untuk setiap orang keluarga sedarah hal ini bank, untuk membayar tanpa syarat sejumlah dana kepada
dan semenda dalam garis lurus dan anak angkat yang pemegang pada saat diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat Penyerahan dalam konteks jual beli
menjadi tanggungan sepenuhnya, dan maksimal tiga orang. pembayaran tunai. Dalam pasal 1475 KUH Perdata mendefinisikan penyerahan
sebagai pemindahan barang yang telah dijual ke dalam kekuasaan dan
5. Nomor Register Perusahaan (NRP) b. Bilyet Giro hak milik si pembeli. Penyerahan juga merupakan kewajiban utama
NRP di sebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah pemilik dana penjual kepada pembeli (Pasal 1474).
Daftar Perusahaan ini harus dipasankan di tempat yang muda dilihat pada rekening giro, kepada bank atau tertarik untuk memindahkan
oleh umum dan harus dicantumkan pada papan nama perusahaan sejumlah dana kedalam rekening yang tertera dalam bilyet giro, Penyerahan benda bergerak berlaku Pasal 612, 613 KUH
serta pada dokumen yang di pergunakan dalam kegiatan usaha. dana mana tidak dapat dicairkan secara tunai. Perdata dan peraturan-peraturan khusus lainnya contohnya
Apabila TDP ini rusak atau hilang wajib mengajukan pemintaan penyerahan alat kendaraan bermotor. Penyerahan benda tetap (tanah)
tertulis kepada kantor pendaftaran perusahaan untuk memperoleh c. Letter of Credit (L/C) berlaku PP No. 10 Tahun 1961, dan penyerahan untuk kapal terdaftar
penggantinya dalam waktu tiga bulan setelah kehilangan atau rusak. Letter of credit atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau berlaku S. 1938 – 48 (Ordonansi Pendaftaran Kapal).
TDP dihapus apabila perusahaan menghentikan segala kegiatan LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang
usahanya, perusahaan berhenti pada waktu akta pendiriannya memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu Dalam hal jual beli, tidak mungkin selalu dihadiri oleh para
kadaluarsa serta perusahaan dihentikan berdasarkan suatu keputsan berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen pihak karena adanya faktor penghambat diantaranya faktor uang, maka
Pengadilan Negri yang telah memperoleh kekuatan hukum yang dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan). syarat penyerahan dalam jual beli dipengaruhi oleh syarat-syarat yang
tetap. telah ditentukan. Contohnya syarat f.o.b (Free on Board), maka saat
Cara pembayaran terdiri dari 3 cara yaitu : penyerahan terjadi di atas kapal yang disediakan oleh pembeli di
6. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 1. Cara pembayaran yang lazim digunakan dalam jual beli pelabuhan penjual, dan pada syarat franco, maka penyerahan terjadi
Amdal menurut PPP Nomor 27 tahun 1999 pasal 1 yaitu telaah perusahaan adalah “pembukaan kredit berdokumen” atau saat barang diletakkan di gudang pembeli.
secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting “pembukaan L/C”. Kredit berdokumen yaitu jaminan dari devisa
suatu rencana dan kegiatan. Artinya bahwa amdal adalah Teknik bank pembeli, bahwa ia akan membayar harga sesuai dengan yang a. Syarat penyerahan barang
untuk menganalisis apakah proyek yang dilakukan akan mencemari telah diperjanjikan dengan syarat penjual menyerahkan beberapa 1. Franco Gudang Penjual (Free on Board Shipping Point/FOB
lingkungan atau tidak, apabila akan mencemari lingkungan maka dokumen yang sudah ditentukan dengan cara penjuala Shipping point)
pihak pemohon harus menjalankan alternative pencegahannya. menerbitkan wesel atau dengan cara lain. FOB shipping point, artinya penjual menyerahkan
Kegunaan AMDAL : semua barang yang dijual kepada pembeli di gudang penjual.
a. Peran Amdal dalam pengelolaan lingkungan 2. Cara “Cash Payment” yaitu pembayaran yang dilakukan secara Pencatatan transaksi dan pemindahan hak pemilikan barang
Aktivitas pengelolaan lingkungan dapat dilakukan apabila tunai oleh pembeli. Uang tersebut disetorkan melalui “advising dagangan diakui sejak berada di gudang penjual. Jadi, pihak
rencana pembangunan telah diselesaikan bedrasarkan dampak bank” di negera penjual. yang menanggung beban pengiriman barang adalah pembeli.
lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang akan Adapun syarat khusus yang disepakatai kedua belah pihak yaitu : Jika terjadi kehilangan atau kerusakan dalam perjalanan maka
dibangun. a. n/30, artinya pembayaran seluruh harga barang dagangan ditanggung oleh pembeli.
b. Peran amdal dalam pengelolaan proyek dapat dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal Biaya pengangkutan barang dagangan tersebut akan
Disini peran amdal yaitu untuk mengetahui sejauh mana keadaan faktur (tanggal transaksi). menambah harga pokok barang yang dibeli. Contoh,
lingkungan yang dapat menunjang kegiatan/proyek terutama b. n/eom, (eom = end of month) artinya pembayaran seluruh perusahaan membeli sejumlah barang dagangan seharga
untuk masalah air, energi, manusia, dan lingkungan lainnya. harga barang dagangan dapat dilakukan selambat-lambatnya Rp10.000.000,00 dan biaya angkut/beban pengiriman dari
sampai akhir bulan yang bersangkutan. Misal, pembelian gudang penjual sebesar Rp800.000,00. Perusahaan sebagai
Komponen AMDAL terdiri dari : dilakukan tanggal 5 Maret 2006 dengan syarat “n/eom” maka
pihak pembeli akan mencatat harga pokok barang sebesar 1. Perjanjian pengangkutan bersifat konsensuil artinya kesepakatan 1. Kejadian-kejadian yang di luar perkiraan pengangkut/ di luar
Rp10.800.000,00. (tidak diperlkukan adanya perjanjian tertulis, asal mereka sepakat, kemampuan pengangkut sehingga terjadi hal-hal yang tidak
itu sudah sah untuk dilaksanakan memerlukan rasa saling percaya diinginkan oleh penumpang.
2. Franco Gudang Pembeli (Free on Board Destination antara para pihak). 2. Overmacht termasuk tindakan /kejadian yang dilakukan oleh
Point/FOB Destination Point) penumpang itu sendiri.
FOB Destination Point, artinya penjual menyerahkan barang 2. Asas koordinatif artinya para pihak yang terlibat dalam 3. Overmacht: sarana jalan/jembatan yang tidak layak untuk
yang dijual kepada pembeli di gudang pembeli. Pencatatan pengangkutan itu mempunyai kedudukan yang sejajar/setara. digunakan.
transaksi dan pemindahan hak pemilikan ke tangan pembeli
diakui setelah barang sampai di gudang pembeli. Segala 3. Hukum pengangkutan merupakan campuran dari 3 jenis perjanjian Izin Usaha Pengangkut
kerugian yang terjadi saat pengiriman ditanggung oleh penjual. yaitu:
pembeli tidak perlu mengeuluarkan biaya transport untuk - perjanjian pemberian kuasa Diberlakukan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
membawa pulang barang pembeliannya. - perjanjian penyimpanan barang bisnis pengangkutan.
- perjanjian melakukan perbuatan 1) memiliki NPWP.
3. Cost Insurance and Freight (CIF), artinya pihak penjual harus 2) memiliki akta pendirian perusahaan/akta pendirian koperasi.
menanggung beban pengiriman barang dan premi asuransi 4. Pengangkut tidak mempunyai hak retensi. 3) memiliki keterangan domisili perusahaan
kerugian barang yang dijual. Syarat CIF biasanya dilakukan 4) memiliki surat izin tempat usaha
pada transaksi ekspor dan impor. Akun pembelian barang 5. Pengangkutan itu dapat dibuktikan dengan dokumen. Dokumen 5) pernyataan kesanggupan untuk menyelenggarakan usahanya
dagangan termasuk ke dalam beban se- hingga pada awal dan tersebut berupa perjanjian pengangkutan yang tertulis antara para secara berkala baik itu dalam hal penyediaan maupun perawatan
akhir periode tidak akan terdapat saldo, setiap transaksi pihak yang terlibat dalam pengangkutan tersebut. dari alat angkut-angkut tersebut, serta kesanggupan menyediakan
pembelian barang dagangan akan dicatat pada sisi debit akun fasilitas penyimpanan kendaraan. Pernyataan kesanggupan untuk
pembelian, pada akhir periode, akun pembelian akun ditutup Sifat-sifat Perjanjian Pengangkutan memiliki alat angkut tersebut. Izin usaha dapat dikeluarkan oleh
dan saldonya akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi atau 1. Timbal balik dalam arti para pihak dalam melakukan perjanjian bupati, walikota madya dan gubernur. Sedangkan izin bagi badan
harga pokok penjualan. menimbulkan hak dan kewajibannya masing-masing. usaha yang berbentuk koperasi diberikan oleh Dirjen Perhubungan
2. Berupa perjanjian berkala seperti merupakan perjanjian yang Darat.
menggunakna jasa pengirim secara berkala di masyarakat
PENGANGKUTAN DAN PENGIRIMAN diistilahkan dengan “borongan”.
3. Perjanjian sewa menyewa, yang disewa adalah alat
Pengiriman Barang
Pengakungkutan Barang angkut/kendaraan untuk mengangkut barang disewa oleh pihak
Pengiriman Barang adalah segala upaya yang di
Menurut Soekardono, pengangkutan adalah perpindahan tempat pengirim untuk mengirim sendiri ke pihak penerima. Obyek sewa
selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
mengenai benda benda atau orang-orang, karena perpindahan itu mutlak menyewa adalah alat angkutnya.
organisasi untuk memberikan pelayanan jasa berupa pengiriman
diperlukan untuk mencapai manfaat serta efisiensi barang,baik antar kota,antar pulau dan antar negara. Pengiriman Barang
Prinsip-prinsip Tanggung Jawab Pengangkut juga dapat diartikan “Mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang
Aspek-aspek dalam pengangkutan 1. Tanggungjawab praduga tak bersalah. Prinsip ini intinya bahwa si ketempat tujuan yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan
1. Pelaku, yaitu orang yang melakukan pengangkutan. pengangkut selalu dianggap bersalah apabila hal-hal yang tidak pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan
2. Alat pengangkutan, yaitu alat yang digunakan untuk diinginkan kecuali dalam hal si pengangkut dapat membuktikan penanganan barangnya”
menyelenggarakan pengangkutan bahwa ia tidak bersalah (pasal 468 ayat 2 KUHD).
3. Obyek pengangkutan, yaitu muatan yang diangkut baik barang atau
penumpang. 2. Tanggungjawab atas dasar kesalahan (kebalikan praduga tak
4. Perbuatan yaitu kegiatan mengangkut barang/penumpang sejak bersalah). Intinya bahwa yang dirugikanlah yang seharusnya
pemuatan sampai dengan penurunan di tempat tujuan membuktikan bahwa si pengangkut bersalah baik pengirim maupun
penerima (pasal 1365 KUHPerdata). Pertemuan 14: Hukum Penyelesaian Sengketa
5. Fungsi pengangkutan, yaitu meningkatkan kegunaan dan nilai
barang
3. Tanggungjawab pengangkut mutlak. Sesuai dengan istilahnya, Setiap organisasi dalam hal apapun terdapat potensi atau
6. Tujuan pengangkutan yaitu sampai ditempat tujuan dengan
pengangkut bertanggungjawab mutlak atas kesalahan-kesalahan untuk melakukan kecurangan (fraud). Kecurangan tentu saja berdampak
selamat, biaya pengangkutan lunas.
yang menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak yang mengadakan buruk bagi organisasi terkait. Pada umumnya, kecurangan yang
perjanjian dalam pengangkutan. (bisa diterapkan tanpa dilakukan merupakan kombinasi dari adanya  Dorongan (Pressure),
Hukum pengangkutan darat, dapat dibagi menjadi 2:
pembuktian). Tanggungjawab ini bisa dialihkan ke perusahaan Kesempatan (Opportunity), dan Rasionalisasi (Rasionalization) atau yang
1. Angkutan darat yang berada di jalan
asuransi, pengangkut wajib mendaftarkan apa yang diangkutnya ke sering disebut sebagai Fraud Triangle (Sastradipraja,2013). Dengan
2. Angkutan darat yang menggunakan rel (perkeretaapian).
pihak asuransi agar jika terjadi kesalahan, tanggungjawab bisa banyaknya kasus kecurangan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme
Dasar hukum angkutan darat adalah UU No. 22 Tahun 2009
dialihkan ke perusahaan asuransi. (KKN) khususnya yang berhubungan dengan perkara tindak pidana,
tentang lalu lintas angkatan darat di jalan dan angkutan jalan. UU
salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan hal
ini bersifat umum, yang lebih rinci diatur dalam peraturan
tersebut adalah dengan melakukan proses litigasi.
menteri/PP. diatur dalam Bab X dari pasal 137 ada peran serta
pemerintah dalam pengadaan jalan, angkutan umum, terminal Angkutan Penumpang
Litigasi merupakn proses menuntaskan perselisihan hukum di
tetapi peraturannya masih umum, perizinan, dan lain-lain. UU Kewajiban dari pengangkut terhadap angkutan penumpang
pengadilan dimana setiap pihak yang bersengketa mendapatkan
No.23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian angkutan kereta api. adalah membawa penumpang ke tempat tujuan dalam keadaan
kesempatan untuk mengajukan gugatan dan bantahan. Selain litigasi,
selamat. Pengangkut akan dibebaskan dari tanggungjawabnya apabila
alternatif yang dapat digunakan dalam penyelesaian gugatan dapat pula
Asas Pengangkutan dalam keadaan overmacht, overmacht disini yaitu:
dilalui dengan alternatif mediasi, arbitrase dan konsiliasi.
Menurut Dr. Frans Hendra Winarta, S.H, M.H dalam bukunya walaupun demikin masih juga tetap menggunakan teknis audit secara Arbitrase ad hoc adalah arbitrase yang tidak dikelola oleh suatu
Hukum Penyelesaian Sengketa mengatakan bahwa secara konvensional, umum pengecekan fisik, rekonsiliasi dan konfirmasi. Audit forensik institusi. Para pihak akan menentukan peran mereka sendiri
penyelesaian sengketa dalam dunia bisnis, seperti dalam perdagangan, difokuskan pada area tertentu yang telah dipindai atau didugatengarai dalam aspek arbitrase, seperti penunjukan arbiter, aturan yang
perbankan, proyek pertambangan, minyak dan gas, energi, infrastruktur telah terjadi tindak kecurangan baik dari laporan pihak dalam atau orang berlaku, dan jadwal waktu untuk mengajukan berbagai
dan sebagainya dilakukan melalui proses litigasi. Dalam proses litigasi pihak ketiga/tip off atau petunjuk terjadinya kecurangan/red flags, maupun dokumen.Tanpa lembaga pengelola, para pihak dalam arbitrase
menempatkan para pihak saling berlawanan satu sama lain, selain itu dengan petunjuk lainnya ad hoc bebas untuk untuk menggunakan prosedur pilihan
penyelesaian sengketa secara litigasi merupakan sarana akhir (ultitum mereka. Dalam kasus-kasus di mana tidak ada aturan
remidium) seteleh alternatif penyelesaian sengketa lain tidak Penyelesaian Sengketa melalui Non- Pengadilan prosedural yang disepakati, majelis arbitrase akan mengelola
membuahkan hasil. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat Alternative dispute resolution (ADR) atau alternatif arbitrase dengan cara yang dianggapnya sesuai..
disimpulkan bahwa litigasi merupakan suatu proses hukum yaitu untuk penyelesaian sengketa (APS) ialah upaya menuntaskan sengketa di luar
menyelesaikan masalah ke pengadilan. litigasi (non-litigasi). Dalam ADR/APS memiliki berbagai bentuk b. Mediasi
penyelesaian sengketa. Bentuk-bentuk ADR/APS menurut Suyud Mediasi merupakan penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak
Dalam hubungannya dengan penyelesaian kasus dipengadilan Margono (2000:28-31) adalah: (1) konsultasi; (2) negosiasi; (3) mediasi; ketiga (mediator) yang netral/tidak memihak. Peranan mediator ialah
khususnya yang terkait dengan penyelesain sengketa dibidang akuntansi (4) konsiliasi; (5) arbitrase; (6) penilaian ahli. Adapun Jacqueline M. sebagai penengah (yang pasif) yang memberikan bantuan berupa
dan auditing, akuntansi forensik menjadi jalan dalam memberikan Nolan-Haley dalam bukunya yang berjudul “Alternative Dispute alternatif-alternatif penyelesaian sengketa untuk selanjutnya
dukungan atas keahlian yang dimilikinya dalam suatu proses legal hukum Resolution in A Nutshell, menjelaskan bahwa ADR “is an umbrella term ditetapkan sendiri oleh pihak yang bersengketa..Berdasarkan
untuk memberikan keterangan ahli dalam proses litigasi di pengadilan. which refers generally to alternatives to court adjudication of dispute such Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur
Audit forensik adalah audit yang berhubungan dengan hukun (Soejono as negotiation, mediation, arbitration, mini trial and summary jury trial”.  Mediasi di Pengadilan, mediasi diberikan arti sebagai cara
Karni, 2000). Audit forensik dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk
ahli atau kesaksian akuntan dibidang pemeriksaan dalam penyelesain Bentuk ADR/APS dalam Undang-Undang No.30 Tahun 1999 memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
kasus pelanggaran pidana yang berujung di pengadilan.  Kasus-kasus tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah Peran mediator membantu para pihak mencari berbagai
yang memerlukan kesaksian akuntan tersebut misalnya : konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Tidak kemungkinan penyelesaian sengketa dengan cara tidak memutus
1. Penggelapan pajak dijabarkan lebih lanjut pengertian dari masing-masing bentuk ADR/APS atau memaksakan pandangan atau penilaian atas masalah-masalah
2. Kredit macet, mark-up investasi tersebut dalam UU No.30/1999. Adapun, arbitrase dikeluarkan dari selama proses mediasi berlangsung.
3. Penggelapan keuangan oleh manajemen perusahaan lingkup ADR/APS dan diberikan definisi tersendiri dalam UU No.30/1999 Beberapa Poin Mediasi/Perdamaian:
4. Pelanggaran peraturan pasar modal yakni “cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum 1. Dalam setiap perkara perdata, apabila kedua belah pihak hadir di
5. Sengketa hutang piutang, dan yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis persidangan, hakim wajib mendamaikan kedua belah pihak.
6. Sengketa antar pemegang saham oleh para pihak yang bersengketa”. Usaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara tidak
Kasus tersebut terdapat kecenderungan diajukan ke pengadilan sebab terbatas pada hari sidang pertama saja, melainkan dapat
memiliki unsur pidana (Ngumar, 2001). dilakukan dalam sidang sidang berikutnya meskipun taraf
Berikut pengertian umum dari bentuk-bentuk ADR/APS yang dirangkum pemeriksaan lebih lanjut (Pasal 130 HIR/Pasal 154 RBg).
Dalam beberapa kasus proses pengadilan, sengketa dapat dari beberapa literatur sebagai berikut 2. Jika usaha perdamaian berhasil, maka dibuat akta perdamaian,
disebabkan oleh palsunya tuduhan dan bukti dan fakata yang masih yang harus dibacakan terlebih dahulu oleh hakim dihadapan para
kurang dari pihak-pihak terkait, sehingga dibanyak kasus tuduh-menuduh a. Arbitrase pihak sebelum hakim menjatuhkan putusan yang menghukum
atau saling menyalahkan yang hanya akan memperburuk situasi Arbitrase mempunyai karakteristik yang hampir serupa dengan kedua belah pihak untuk mentaati isi perdamaian tersebut. 3.
dipengadilan. Akuntan forensik dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyelesaian sengketa adjudikatif. Sengketa dalam arbitrase diputus Akta/ putusan perdamaian mempunyai kekuatan yang sama
seorang ahli, perlu mengumpulkan bukti-bukti yang berhubungan kasus oleh arbiter atau majelis arbiter yang mana putusan arbitrase tersebut dengan putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap dan
yang terjadi. menurut M. Yahya Harahap (1993) dalam Ngumar (2001) bersifat final and binding. Namun demikian, suatu putusan arbitrase apabila tidak dilaksanakan, eksekusi dapat dimintakan kepada
Bukti-bukti tersebut harus merupakan bukti yang kompeten dan andal, baru dapat dilaksanakan apabila putusan tersebut telah didaftarkan Ketua Pengadilan yang bersangkutan.
karena bukti-bukti tersebut merupakan bukti pendukung, apabila laporan ke Pengadilan Negeri (lihat Pasal 59 ayat (1) dan (4) UU 3. Akta/ putusan perdamaian tidak dapat dilakukan upaya hukum
audit dipakai dalam sidang pengadilan pada perkara pidana, sistem No.30/1999). Dalam hal para pihak sepakat untuk penyelesaian banding, kasasi dan peninjauan kembali.
pembuktian dalam audit forensik dikategorikan sebagai berikut : sengketa melalui arbitrase, maka sengketa tidak dapat diselesaikan 4. Jika usaha perdamaian tidak berhasil, hal tersebut harus dicatat
1. Covenction-in time, bahwa bukti keterlibatan terdakwa ditentukan melalui pengadilan dalam berita acara persidangan, selanjutnya pemeriksaan
oleh keyakinan hakim Arbitrase adalah bentuk penyelesaian sengketa alternatif perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan dalam
2. Convection-raisance, bahwa keterlibatan terdakwa selain ditentukan (ADR), yang digunakan sebagai pengganti litigasi dengan harapan bahasa yang dimengerti oleh para pihak, jika perlu dengan
oleh keyakinan hakim, tetapi faktor keyakinan itu dibatasi/ didasari menyelesaikan sengketa tanpa biaya dan waktu untuk pergi ke menggunakan penterjemah (Pasal 131 HIR/Pasal 155 RBg).
dengan alasan-alasan yang jelas pengadilan. Litigasi adalah proses dalam pengadilan yang melibatkan
keputusan yang mengikat kedua belah pihak.
Pembuktian menurut Undang-undang secara positip, bahwa c. Konsiliasi
kesalahan terdakwa didasarkan pada alat bukti yang sah. Sistem ini Jenis-Jenis Arbitrase Konsiliasi merupakan penyelesaian sengketa dengan ada
berpedoman pada prinsip pembuktian dengan alat-alat yang ditentukan 1. Arbitrase Institusional campur pihak ketiga (konsiliator), dimana konsiliator lebih bersifat
oleh Undang-undang Arbitrase institusional adalah arbitrase di mana lembaga khusus aktif, dengan mengambil inisiatif menyusun dan medefinisikan
ditunjuk dan mengambil peran mengelola proses arbitrase / langkah-langkah penyelesaian, yang selanjutnya ditawarkan kepada
Pembuktian menurut Undang-undang secara negatif, bahwa manajemen kasus. Setiap lembaga memiliki seperangkat aturan para pihak yang bersengketa. Jika pihak yang bersengketa tidak
keterlibatan terdakwa didasarkan atas keyakinan hukum dan pembuktian sendiri yang berkaitan dengan kerangka kerja, seperti jadwal mampu merumuskan suatu kesepakatan, maka pihak ketiga
menurut Undang-undang. pengajuan dokumen atau prosedur untuk membuat aplikasi dll mengajukan usulan jalan keluar dari sengketa. Meskipun demikian
untuk membantu proses arbitrase. konsiliator tidak berwenang membuat putusan, tetapi hanya
berwenang membuat rekomendasi, yang pelaksanaanya sangat
Prosedur audit forensik utamanya ditekankan pada analisis laporan
2. Arbitrase Ad Hoc bergantung pada itikad baik para pihak yang bersengketa sendiri.
/analytical review dan teknik wawancara mendalam/in depth interview
Dalam artikel Meniti Perdamaian di Jalur Hubungan Industrial
(1) terdapat bahwa seorang konsiliator baru dapat bertindak untuk Pada prinsipnya, ketentuan-ketentuan pokok tersebut tidak
menangani perkara ketika ada permintaan tertulis dari para hanya memberikan pedoman atau landasan bagi bank sebagai
pihak. Tentu saja permintaan tertulis itu baru ada setelah kedua belah kreditur untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, melainkan juga
pihak menyepakati siapa konsiliator yang dipilih. Dalam menjalankan dapat digunakan sebagai pegangan bagi para nasabah debitur
tugasnya, konsiliator yang nota bene adalah pihak swasta yang dalam memperoleh fasilitas kredit dari bank.
independen, dapat memanggil saksi atau ahli dalam sidang konsiliasi PEMBAHASAN
guna diminta dan didengar keterangannya Hukum Perjanjian Kredit
d. Negosiasi 3. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit 
Negosiasi merupakan cara bagi para pihak yang bersengketa Penjelasan Mengenai Perjanjian Kredit Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank
untuk membahas penyelesaiannya tanpa keterlibatan pihak ketiga 1. Pengertian Kredit untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan
sebagai penengah, sehingga tidak terdapa prosedur baku, akan Menurut Pasal 1(11) UU No.10/1998 tentang Perubahan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. Adapun penjelasan untuk
tetapi prosedur dan mekanismenya diserahkan kepada kesepakatan Atas UU No. 7/1992 tentang Perbankan (UU Perbankan) sebagai analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut: 
para pihak yang bersengketa tersebut. Penyelesaian sengketa berikut : a. Character
sepenuhnya dikontrol oleh para pihak, sifatnya informal, yang dibahas Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-
adalah berbagai aspek, tidak hanya persoalan hukum saja.. Dalam dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya,
praktik, negosiasi dilakukan karena 2 (dua) alasan, yaitu: (1) untuk kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang
mencari sesuatu yang baru yang tidak dapat dilakukannya sendiri, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi
misalnya dalam transaksi jual beli, pihak penjual dan pembeli saling jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kemudian yang seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaaan
memerlukan untuk menentukan harga, dalam hal ini tidak terjadi dimaksud dengan Perjanjian Kredit adalah perjanjian pemberian keluarga, hobi dan social standing-nya. Ini semua merupakan
sengketa; dan (2) untuk memecahkan perselisihan atau sengketa kredit antara pemberi kredit dan penerima kredit. Setiap kredit yang ukuran kemauan membayar. 
yang timbul di antara para pihak. Dengan demikian, dalam negosiasi, telah disetujui dan disepakati antara pemberi kredit dan penerima b. Capacity 
penyelesaian sengketa dilakukan sendiri oleh pihak yang kredit wajib dituangkan dalam bentuk perjanjian kredit. Pasal 1313 Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam
bersengketa, tanpa melibatkan pihak ketiga sebagai penengah Kitab UU Hukum Perdata (KUHPer) menyebutkan perjanjian adalah bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya,
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam
Setiap kegiatan negosiasi pasti ada tujuan yang ingin dicapai dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu
oleh pihak-pihak yang bernegosiasi. Adapun tujuan negosiasi adalah Dari perjanjian tersebut timbul suatu hubungan hukum pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya
sebagai berikut: antara dua pihak pembuatnya yang dinamakan perikatan. selama ini. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam
1. Untuk mencapai suatu kesepakatan yang dianggap Hubungan hukum yaitu hubungan yang menimbulkan akibat hukum mengembalikan kredit yang disalurkan. 
menguntungkan semua pihak. yang dijamin oleh hukum atau undang-undang. Apabila salah satu c. Capital 
2. Untuk menyelesaikan suatu masalah dan menemukan solusi pihak tidak memenuhi hak dan kewajiban secara sukarela maka Untuk melihat penggunaan modal efektif atau tidak,
dari masalah yang tengah dihadapi pihak-pihak yang salah satu pihak dapat menuntut melalui pengadilan. Sedangkan dapat dilihat pada laporan keuangan (neraca dan laporan laba
bernegosiasi. perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau rugi) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas,
3. Untuk mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan dua pihak: pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus
bagi pihak-pihak yang bernegosiasi dimana semuanya yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini. 
mendapatkan manfaat (win-win solution). tuntutan itu. Pihak yang menuntut sesuatu disebut kreditor d. Colleteral 
sedangkan pihak yang berkewajiban memenuhi tuntutan disebut Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah
Sebagai contoh, kegiatan negosiasi bisnis antara suatu debitor. baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya
perusahaan dengan perusahaan lainnya sangat bermanfaat dalam melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus
mengembangkan pasar dimana tujuannya adalah untuk diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka
meningkatkan angka penjualan jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat
2. Pedoman Pemberian Kredit
Bank harus memiliki serta menerapkan pedoman perkreditan mungkin. 
e. Konsultasi e. Condition 
atau pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Konsultasi adalah suatu tindakan yang bersifat “personal” Menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi
Otoritas Jasa Keuangan, dengan pokok-pokok pengaturan
antara suatu pihak tertentu (klien) dengan pihak lain yang merupakan dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai
perkreditan atau pembiayaan yang memuat antara lain: 
pihak konsultan, dimana pihak konsultan memberikan pendapatnya sektor masing-masing serta prospek usaha dari sektor yang
a. Pemberian Kredit atau Pembiayaan dibuat dalam bentuk
kepada klien sesuai dengan keperluan dan kebutuhan kliennya. nasabah jalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang
perjanjian tertulis; 
Marwan dan Jimmy P, menjelaskan arti konsultasi, sebagai dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik
b. Bank harus memiliki keyakinan atas kemampuan dan
berikut: “Permohonan nasihat atau pendapat untuk menyelesaikan sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. 
kesanggupan debitur yang diperoleh dari penilaian yang
suatu sengketa secara kekeluargaan yang dilakukan oleh para pihak
seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan
yang bersengketa kepada pihak ketiga” Dengan demikian dapat
prospek usaha dari debitur; 
disimpulan bahwa konsultasi adalah permintaan pendapat kepada
c. Kewajiban Bank untuk menyusun dan menerapkan prosedur Penilaian kredit dengan metode analsisi 7P adalah
pihak ketiga (konsultan) terkait sengketa yang dihadapi.
pemberian Kredit atau Pembiayaan;  sebagai berikut : 
d. Kewajiban Bank untuk memberikan informasi yang jelas a. Personality 
f. Penilaian Ahli
mengenai prosedur dan persyaratan Kredit atau Pembiayaan;  Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
Pendapat para ahli untuk suatu hal yang bersifat teknis
e. Larangan Bank untuk memberikan Kredit atau Pembiayaan lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga
sesuai dengan bidang keahliannya
dengan persyaratan yang berbeda kepada debitur dan/atau mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah
pihak terafiliasi; dalam menghadapi suatu masalah. 
f. Penyelesaian sengketa. b. Party 
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu 1. Pemberi Kredit atau kreditur adalah bank atau lembaga yang ikut menjamin tidak kehilangan kekayaan yang telah
atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas pembiayaan lain selain bank misalnya perusahaan leasing; dijaminkan kepada bank.
serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke 2. Penerima Kredit atau debitur, yaitu pihak yang bertindak 3. Memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak lembaga
golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang sebagai subyek hukum keuangan bahwa kreditnya akan tetap kembali dengan cara
berbeda dari bank.  mengeksekusi jaminan kredit. 
c. Perpose  4. Memberikan hak dan kekuasaan kepada lembaga keuangan
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil 6. Fungsi Perjanjian Kredit untuk mendapatkan pelunasan dari agunan apabila debitur
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan Fungsi perjanjian kredit, yaitu : melakukan cidera janji, yaitu untuk pengembalian dana yang telah
pengambilan kredit dapat bermacam-macam. Sebagai contoh 1. Sebagai perjanjian pokok  dikeluarkan oleh debitur pada waktu yang telah ditentukan.
apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau Artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang  
produktif, dan lain sebagainya.  menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang Mariam Darus Badrulzaman mengemukakan asas-asas hukum jaminan.
d. Prospect  mengikutinya, misalnya perjanjian pengikatan jaminan; Asas-asas itu meliputi :
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang 2. Sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan a. Asas Filosofis, asas dimana semua peraturan perundang-
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai kewajiban di antara kreditur dan debitur; undangan yang berlaku di Indonesia harus didasarkan pada
prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu 2. Sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit. falsafah yang dianut oleh bangsa Indonesia, yaitu Pancasila; 
fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan b. Asas Konstitusional, asas dimana semua peraturan
hanya bank yang rugi, tetapi juga nasabah.  perundangundangan dibuat dan disahkan oleh pembentuk
e. Payment  undang-undang harus didasarkan pada hukum dasar
7. Bentuk Perjanjian Kredit
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan (konstitusi), hukum dasar yang berlaku di Indonesia, yaitu UUD
Perjanjian kredit ada 2 bentuk, yaitu :
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana 1945; 
1. Perjanjian kredit yang dibuat dibawah tangan dinamakan akta
untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber c. Asas Politis, asas dimana segala kebijakan dan teknik di dalam
di bawah tangan artinya perjanjian pemberian kredit oleh bank
penghasilan debitor, akan semakin baik. Dengan demikian, jika penyusunan peraturan perundang-undangan didasarkan pada
kepada nasabahnya yang hanya dibuat di antara mereka
salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor Tap MPR; 
(kreditur dan debitur) tanpa notaris;
lainnya.  d. Asas Operasional (konkret) yang bersifat umum merupakan
2. Perjanjian kredit yang dibuat oleh dan dihadapan notaris yang
f. Profitability  asas yang dapat digunakan dalam pelaksaan pembebanan
dinamakan akta otentik atau akta notariil.
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam jaminan.
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah  
akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi Jenis-jenis Jaminan Kredit:
dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.  Jaminan Kredit 1. Jaminan Perorangan (Personal Guarantee)
g. Protection  Istilah jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda,
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan yaitu Zakerheid atau ceutie mencakup secara umum cara-cara kreditur
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa menjamin dipenuhinya tagihannya, di samping pertanggungan jawab
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.  umum debitur terhadap barang-barangnya.
Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
23/69/KEP/DIR pasal 2 ayat (1) tentang Jaminan Pemberian Kredit,
4. Jenis - Jenis Kredit Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk
Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dapat berupa : melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan.
 Kredit konsumtif
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperoleh/membeli barang-barang dan kebutuhan- Menurut Djamil (2010:44), terdapat dua fungsi jaminan dalam
kebutuhan lainnya yang bersifat konsumtif. pembiayaan, yaitu:
 Kredit produktif 1. Untuk pembayaran utang seandainya terjadi wanprestasi atas
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar pihak ketiga yaitu dengan jalan menguangkan atau menjual
jalannya proses produksi. jaminan tersebut. 
 Kredit perdagangan 2. Sebagai akibat dari fungsi pertama, atau sebagai indikator
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli penentuan jumlah pembiayaan yang akan diberikan kepada pihak
barang-barang untuk dijual lagi, yang terdiri atas kredit pihak ketiga. Pemberian jumlah pembiayaan tidak boleh melebihi
perdagangan dalam dan luar negeri. nilai harta yang dijaminkan.
 
Sedangkan menurut Usman (2003:286), manfaat jaminan adalah sebagai
berikut:
Sedangkan ditinjau dari jangka waktunya dapat berupa :
1. Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk
 Kredit Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun); membiayai usahanya sehingga kemungkinan untuk meninggalkan
 Kredit Jangka Menengah (maksimal 3 tahun); usaha atau proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau
 Kredit Jangka Panjang (lebih dari 3 tahun). perusahaannya dapat dicegah atau sekurang-kurangnya
kemungkinan untuk berbuat demikian dapat diperkecil. 
2. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi
5. Pihak - Pihak dalam Perjanjian Kredit janjinya, khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan
Pihak-pihak dalam perjanjian kredit antara lain : syarat-syarat yang telah disetujui agar debitur dan pihak ketiga
Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian antara Utama PT Pegadaian Sunarso mengatakan 9,5 juta nasabah
seorang berpiutang atau kreditur dengan seorang ketiga yang tersebut sebanyak 72 persen adalah perempuan. Dari 72
menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban si berhutang atau persen tersebut 19 persen adalah ibu-ibu rumah tangga.
2. Hak tanggungan; UU No.4/1996, yaitu jaminan yang
debitur. Dasar hukumnya Pasal 1820 KUHPerdata berbunyi:
dibebankan hak atas tanah, berikut atau tidak berikut benda-
“Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga benda lain yang merupakan suatu ketentuan dengan tanah
demi kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi untuk pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan
perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi yang diutamakan pada kreditur terhadap kreditur lain. 
perikatannya.” 3. Fiducia, UU No.42/1999, yaitu hak jaminan atas benda
Contoh Jaminan Perorangan:  Bank Z memberikan kredit bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan
sebesar 2 Miliar rupiah kepada PT X berdasarkan perjanjian benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dibebani
hak tanggungan sebagai agunan bagi pelunasan hutang
kredit dengan jangka waktu 1 (satu) tahun. Untuk menjamin
tertentu yang memberikan kedudukan utama terhadap kreditur
atau menanggung pelunasan utang PT X kepada Bank Z, Bank lain. 
Z meminta kepada pihak ketiga yaitu Komisaris bernama A dan
Direktur bernama B untuk menjadi penjamin atau penanggung
utang PT X. Kemudian Bank Z mengadakan perjanjian 3. Jaminan Fidusia
penjaminan atau penanggungan utang dengan A dan B untuk Kata Fiducia berasal dari bahasa kata "fidusia" berasal dari
menjamin dan menanggung utang PT X jika PT X lalai bahasa Latin, kata dasar "fido", artinya saya mempercayai
membayar utangnya. seseorang atau sesuatu, sedangkan istilah "fiducia" (kata benda),
Penanggungan harus dinyatakan secara tegas, bahkan artinya kepercayaan terhadap seseorang atau sesuatu,
pengharapan yang besar. Fiducia dimaksudkan peristiwa seorang
agar dapat lebih memberikan perlindungan bagi kreditor perlu
debitur menyerahkan suatu benda kepada krediturnya dengan
dibuat dalam bentuk akta notariil. Oleh karena itu ada atau mengadakan jual pura-pura, dengan maksud menerima benda itu
tidaknya suatu penanggungan ini tidak dapat dikira-kira atau kembali dari kreditur tersebut setelah utangnya dibayar, jadi
diasumsikan. Kedekatan hubungan kekerabatan antara 2 sebagai gadai. 
orang tidak secara otomatis menimbulkan adanya Isi janji yang dibuat oleh debitor dengan kreditornya adalah
penanggungan. Perlu dibuat suatu perjanjian tersendiri yang bahwa debitor akan mengalihkan kepemilikan atas suatu benda
kepada kreditornya sebagai jaminan untuk utangnya dengan
menegaskan hal tersebut. Akan tetapi dapat pula diberikan
kesepakatan bahwa debitor tetap akan menguasai secara fisik
atau dijamin untuk dipenuhi pihak ketiga yaitu orang pribadi benda tersebut dan bahwa kreditor akan mengalihkan kembali
atau badan hukum. kepemilikan tersebut kepada debitor bilamana utangnya sudah
2. Jaminan Kebendaan dibayar lunas. 
Jaminan kebendaan adalah penyerahan hak oleh debitur atau Dengan demikian berbeda dari pignus (gadai) yang
pihak ketiga atas barang-barang miliknya kepada bank untuk mengharuskan penyerahan secara fisik benda yang digadaikan,
dijadikan agunan atas kredit yang diperoleh debitur. dalam hal fiducua cum creditore pemberi fidusia tetap menguasai
Jaminan kebendaan terdiri dari:  benda yang menjadi objek fidusia, dengan tetap menguasai benda
a. Kebendaan berwujud yang terbagi menjadi:  tersebut pemberi fidusia dapat menggunakan benda dimaksud
1. Benda bergerak seperti logam mulia, kendaraan, dalam menjalankan usahanya, disamping lembaga jaminan fidusia
deposito, persediaan barang, dan mesin.  dimaksud, hukum Romawi juga mengenal suatu lembaga titipan
2. Benda tidak bergerak, seperti tanah/bangunan. yang dikenal dengan nama fiducua cum amico contracta (artinya,
b. Kebendaan tak berwujud misalnya hak tagih, yaitu suatu janji kepercayaan yang dibuat dengan teman).
piutang atau tagihan yang dimiliki oleh debitur terhadap orang Pengalihan hak kepemilikan dalam hal jaminan fidusia adalah
atau pihak lain, yang dalam jangka waktu tersebut piutang pengalihan hak kepemilikan atas suatu benda atas dasar
akan dibayar kepada debitur, yang saat ini telah dialihkan kepercayaan dengan janji bahwa benda yang hak kepemilikannya
kepada kreditur hak tagihnya dialihkan tetap berada dalam penguasaan pemberi jaminan fidusia
(Pemberi Fidusia). 

Jaminan kebendaan diatur dalam Buku II KUH Perdata serta


Undang-undang lainnya, dengan bentuk, yiatu: 
1. Gadai diatur dalam KUH Perdata Buku II Bab XX Pasal 1150-
1161, yaitu suatu hak yang diperoleh seorang kreditur atas
suatu barang bergerak yang diserahkan oleh debitur untuk
mengambil pelunasan dan barang tersebut dengan
mendahulukan kreditur dari kreditur lain. Contoh:
Liputan6.co.id - Perkembangan PT Pegadaian PT
Pegadaian (Persero) menggaet nasabah mencapai 9,5 juta
orang sepanjang 2017. Angka ini diperkirakan terus bertambah
setiap tahun seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Direktur

Anda mungkin juga menyukai