Anda di halaman 1dari 12

KING LAW FIRM

Jl. Prof. Dr. Syarief Thayeb, Meurandeh, Kota Langsa


Oleh: Furqan Prayoga (200101057)
Email: furqanprayoga711@gmail.com

LEGAL MEMORANDUM
PT. ARETE MESINDO ANDALAN

Kepada Yth : Bapak Syarifudin (staff PT. ARETE MESINDO ANDALAN)


Dari : Furqan Prayoga, S.H., M.H.
Perihal : Rencana penjualan 900 (sembilan ratus) saham kepada PT. Bauma
Culinary yang akan ditandatangani dalam waktu 2 minggu mendatang dan rencana
pemberhentian seorang Direktur Perseroan serta rencana pengangkatan seorang
Direktur Perseroan baru sebagai pengganti Direktur Perseroan lama
No. Kasus : 008/PT/IV/2023
Tanggal : 10 Maret 2022

I. POKOK PERMASALAHAN (ISSUES)


1. Ibu Rina, salah satu pemegang saham dalam Perseroan bermaksud
untuk menjual 900 (sembilan ratus) sahamnya kepada PT. Bauma
Culinary dan perjanjian jual beli tersebut akan ditandatangani 2 (dua)
minggu mendatang.
2. Pemberhentian Tuan Danu selaku Direktur Perseroan dan
pengangkatan seorang Direktur Perseroan yang baru sebagai pengganti
Tuan Danu. Hal ini dikarenakan sudah 2 (dua) bulan Tuan Danu
mengalami sakit keras yang membuat dirinya tidak dapat menjalankan
tugasnya sebagai Direktur Perseroan.

II. FAKTA-FAKTA (FACTS)


1. Perseroan merupakan Perusahaan Umum;
2. Perseroan didirikan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Perseroan berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
4. Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termasuk dalam Akta
no. 03, tanggal 12 April 2018 yang dibuat oleh Suryadi. S.H., M.H.
Notaris di Kota Tangerang;
5. Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tersebut di atas, telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-
0020016.AH.01.01. Tahun 2018, tanggal 14 April 2018.

III. JAWABAN SINGKAT (BRIEF ANSWER):


1. Hal-hal yang harus dilakukan berkaitan dengan permasalahan tersebut :
a. Penjualan 900 (sembilan ratus) saham kepada PT. Bauma Culinary
yang akan ditandatangani dalam waktu 2 minggu mendatang dapat
dilakukan oleh salah satu pemegang saham dalam Perseroan
dengan melakukan 2 (dua) cara, yaitu menjual saham tersebut
kepada sesama Rapat Umum Pemengang Saham di PT. Arete
Mesindo Andalan dan menjual saham tersebut kepada pihak ketiga
di luar Rapat Umum Pemegang Saham PT. Arete Mesindo Andalan
dengan persetujuan organ perseroan.
b. Melakukan pemberhentian Tuan Danu selaku Direktur Perseroan
dan melakukan pengangkatan seorang Direktur Perseroan yang
baru. Dilakukan dengan menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham atau berdasarkan persetujuan kuorum Rapat
Umum Pemegang Saham. Direksi dapat diberhentikan sewaktu-
waktu berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan menyebutkan alasannya. Tidak hanya itu, Direksi juga
dapat diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris dengan
menyebutkan alasannya.

2. Dokumen-dokumen yang perlu disiapkan :


a. Surat Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
b. Surat Pemindahan Hak Atas Saham
c. Surat Pemberhentian Tuan Danu selaku Direktur Perseroan

IV. DASAR PERATURAN (RULES)


1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (“UU PT”);
2. ANGGARAN DASAR PERSEROAN (PT. ARETE MESINDO
ANDALAN).

V. ANALISIS (ANALYSIS)
1. Mengenai penjualan saham atau pemindahan hak atas saham, dapat
dilakukan dengan memenuhi syarat yang tercantum dalam Pasal 57
UU PT.
A. Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai
pemindahan hak atas saham, yaitu:
a. keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang
saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham
lainnya;
b. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dariOrgan
Perseroan; dan/atau
c. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

B. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku


dalam hal pemindahan hak atas saham disebabkan peralihan hak
karena hukum, kecuali keharusan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c berkenaan dengan kewarisan.

2. Selain Pasal 57 UU PT, dalam menjual saham juga berpedoman pada


Pasal 58 UU PT. Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang
saham penjual menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada
pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain, dan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh hari) terhitung sejak tanggal
penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak
membeli, pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual
sahamnya kepada pihak ketiga.
a. Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan
sahamnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak menarik
kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
b. Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi
tertentu atau pemegang saham lain sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) hanya berlaku 1 (satu) kali.

3. Mengenai penjualan saham atau pemindahan hak atas saham harus


dilakukan dengan persetujuan para organ perseroan. Dalam Pasal 1
ayat 2 UU PT, yang termasuk dalam organ perseroan adalah RUPS,
Direksi dan Dewan Komisaris. Dalam hal anggaran dasar perseroan
mengatur keharusan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari organ perseroan, maka harus diperhatikan ketentuan Pasal 59
UUPT sebagai berikut:
a. Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang
memerlukan persetujuan Organ Perseroan atau penolakannya harus
diberikan secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak tangga l Organ Perseroan
menerima permintaan persetujuan pemindahan hak tersebut.
b. Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
lewat dan Organ Perseroan tidak memberikan pernyataan tertulis,
Organ Perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham
tersebut.
c. Dalam hal pemindahan hak atas saham disetujui oleh Organ
Perseroan, pemindahan hak harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dan dilakukan
dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung
sejak tanggal persetujuan diberikan.
4. Pengalihan saham dalam perseroan harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari RUPS sehingga dapat melindungi kepentingan
pemegang saham, dengan melihat salah satu hak pemegang saham
adalah untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS. Untuk
menyelenggarakan RUPS, pemegang saham harus terlebih dahulu
meminta Direksi untuk menyelenggarakan RUPS. Hal ini diatur di
dalam Pasal 79 dan 80 ayat (1) dan (2) UUPT sebagai berikut:
- Pasal 79 UU PT
A. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) dan RUPS lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (4) dengan
didahului pemanggilan RUPS.
B. Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan atas permintaan:
- 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-
sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran
dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau
- Dewan Komisaris.
C. Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan
kepada Direksi dengan Surat Tercatat disertai alasannya.
D. Surat Tercatat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
disampaikan oleh pemegang saham tembusannya disampaikan
kepada DewanKomisaris.
E. Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka
waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal
permintaanpenyelenggaraan RUPS diterima.
F. Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS
sebagaimana dimaksud pada ayat (5):
a. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a diajukan kembali kepada Dewan
Komisaris; atau
b. Dewan Komisaris melakukan pemanggilan sendiri RUPS,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b.
G. Dewan Komisaris wajib melakukan pemanggilan RUPS
sebagaimana dimaksud pada ayat huruf a dalam jangka waktu
paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal
permintaan penyelenggaraan RUPS diterima.
H. RUPS yang diselenggarakan Direksi berdasarkan panggilan
RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) membicarakan
masalah yang berkaitan dengan alasan sebaga imana dimaksud
pada ayat (3) dan mata acara rapat lainnya yang dipandang
perlu oleh Direksi.
I. RUPS yang diselenggarakan Dewan Komisaris berdasarkan
panggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b
dan ayat (7) hanya membicarakan masalah yang berkaitan
dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
J. Penyelenggaraan RUPS Perseroan Terbuka tunduk pada
ketentuan undang-undang ini sepanjang ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal tidak menentukan
lain.

- Pasal 80 ayat (1) dan ayat (2)


a. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan
pemanggilan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 79 ayat (5) dan ayat (7), pemegang saham yang
meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan
permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk
menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri
pemanggilan RUPS tersebut.
b. Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar
pemohon, Direksi dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan
pemberian izin untuk menyelenggarakan RUPS apabila
pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan
telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang
wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
5. Persetujuan RUPS harus dihadiri para pemegang saham yang memiliki
paling sedikit ¾ bagian dari jumlah saham yang telah dikeluarkan
Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari ¾
bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam
RUPS.
- Jika dalam RUPS yang pertama kuorum yang ditentukan tidak
tercapai, maka dapat diadakan RUPS kedua dengan syarat dihadiri
oleh sedikitnya 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham yang
dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui
oleh lebih dari ¾ bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam RUPS.
- Jika dalam RUPS yang kedua kuorum juga tidak tercapai, maka
BapepamLK dapat menentukan kuorum, jumlah suara untuk
mengambil keputusan panggilan rapat dan waktu penyelenggaraan
RUPS, atas permohonan Perseroan;

6. Berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Anggaran
Dasar Perseroan, maka RUPS diadakan di tempat kedudukan
Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang
utama.
- RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan sesuai
dengan ketentuan Pasal 82 UU PT.
a. Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan
tanggal RUPS.
b. Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat dan/atau
dengan iklan dalam Surat Kabar.
c. Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat,
dan mata acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang
akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan
sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan
tanggal RUPS diadakan.
d. Perseroan wajib memberikan salinan bahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) kepada pemegang saham secara cuma-
cuma jika diminta.
e. Dalam hal pemanggilan tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dan
panggilan tidak sesuai dengan ketentuan ayat (3), keputusan
RUPS tetap sah jika semua pemegang saham dengan hak suara
hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan tersebut
disetujui dengan suara bulat.
- Pemanggilan RUPS tidak diperlukan jika semua pemegang saham
hadir dan semua menyetujui agenda rapat dan keputusan disetujui
dengan suara bulat.

7. Berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7) dan
ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan, RUPS dipimpin oleh seorang
Direktur Utama. Dalam Hal Direktur Utama tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi
lainnya yang dipilih dari antara anggota direksi yang hadir dalam
RUPS. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan
karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang
dipilih dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPS.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan di
antara para pemegang saham atau kuasa para pemegang saham yang
hadir dalam RUPS. RUPS dapat juga diselenggarakan melalui media
elektronika sesuai dengan ketentuan Pasal 77 UUPT.

8. Berita acara RUPS ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang


pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang ditunjuk oleh dan
dari antara mereka yang hadir dalam RUPS
- Tanda Tangan tersebut di atas tidak perlu jika berita acara rapat
dibuat dalam bentuk akta Notaris.

9. Seorang Direksi dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan


keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya, hal ini tercantum
dalam Pasal 105 UUPT.
- Keputusan untuk memberhentikan anggota Direksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri dalam RUPS.
- Dalam hal keputusan untuk memberhentikan anggota Direksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan keputusan di
luar RUPS sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 91, anggota Direksi yang bersangkutan diberi tahu terlebih
dahulu tentang rencana pemberhentian dan diberikan kesempatan
untuk membela diri sebelum diambil keputusan pemberhentian.
- Pemberian kesempatan untuk membela diri sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak
berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
- Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak:
a. ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
b. tanggal keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
c. tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS
sebagaimana dimaksud pada ayat
d. tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).

10. Seorang Direksi juga dapat diberhentikan untuk sementara oleh Dewan
Komisaris dengan menyebutkan alasannya ( Pasal 106 UUPT)
- Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi yang
bersangkutan.
- Anggota Direksi yang diberhentikan sementara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berwenang melakukan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1) dan Pasal 98 ayat
(1).
- Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan RUPS.
- Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) anggota Direksi
yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
- RUPS mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian
sementara tersebut.
- Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara,
anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.
- Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari telah lewat RUPS
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diselenggarakan, atau
RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian sementara
tersebut menjadi batal.
- Bagi Perseroan Terbuka penyelenggaraan RUPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (8) berlaku ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang pasar modal.

11. Menurut Pasal 11 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan, Jabatan anggota
Direksi berakhir, jika:
a. Mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 7;
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan dan/atau
Anggaran Dasar ini;
c. Meninggal dunia;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

12. Mengenai pengangkatan pengganti Direktur Perseroan yang baru


diatur dalam Pasal 11 ayat (2), ayat (3), dan ayat (5) Anggaran Dasar
Perseroan.
- Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi hanya pihak-pihak
yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
- Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
sejak tanggal yang diputuskan dalam RUPS yang mengangkat
mereka sampai dengan tanggal penutupan RUPS Tahunan ketiga
berikutnya yang diselenggarakan setelah tanggal pengangkatan
mereka dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan mereka sewaktu-waktu.
- Dalam hal jabatan semua anggota Direksi lowong oleh sebab
apapun, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi
lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan
itu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan
anggaran dasar ini.

VI. KESIMPULAN (CONCLUSION)


Setelah melakukan analisis berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan pokok permasalahan dan Anggaran Dasar Perseroan,
maka untuk penjualan 900 (sembilan ratus) saham kepada PT. Bauma
Culinary yang akan ditandatangani 2 (dua) minggu mendatang dan
pemberhentian Direktur Perseroan yaitu Tuan Danu serta pengangkatan
seorang Direktur Perseroan baru, maka Direksi Perseroan harus melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPSLB”);
2. Membuat pengumuman panggilan RUPSLB Perseroan dengan agenda:
a. Penjualan 900 (sembilan ratus) saham kepada PT. Bauma Culinary
yang akan ditandatangani 2 (dua) minggu mendatang;
b. Pemberhentian Tuan Danu selaku Direktur Perseroan;
c. Pengangkatan seorang Direktur Perseroan baru.
3. Menyelenggarakan RUPS;
4. Jika hasil RUPSLB menyetujui pemberhentian Tuan Danu selaku
Direktur Perseroan, harus membuat surat pemberhentian Direktur
Perseroan;
5. Jika hasil RUPSLB menyetujui penjualan saham kepada PT. Bauma
Culinary, harus membuat surat akta pengalihan saham kepada
Perseroan;
6. . Direksi mencatat pemindahan hak atas saham mencakup tanggal dan
hari dalam daftar pemegang saham (daftar khusus);
7. Mengajukan kepada Menteri Hukum dan HAM RI melalui Berita
Acara Negara (BAN) tentang status pemindahan hak atas saham
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai