Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN

SIDANG MUSAYAWARAH BESAR TAHAP II


SERIKAT KARYAWAN PETROKIMIA GRESIK
Nomor : 03/05/MUBES II-PUK/2017
Tentang

PERATURAN TATA TERTIB


SIDANG MUSYAWARAH BESAR
SERIKAT KARYAWAN PETROKIMIA GRESIK

SIDANG MUSYAWARAH BESAR


SERIKAT KARYAWAN PETROKIMIA GRESIK

Menimbang : a. bahwa untuk ketertiban penyelenggaraan Sidang Musyawarah


Besar Serikat Karyawan Petrokimia Gresik, dipandang perlu
menetapkan Peraturan Tata Tertib Sidang Musyawarah Besar
Serikat Karyawan Petrokimia Gresik.
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam Keputusan Sidang
Musyawarah Besar Serikat Karyawan Petrokimia Gresik

Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. No. 21 Tahun 2000, tentang Serikat Pekerja/


Serikat Buruh;
2. Keputusan Presiden R.I. No. 83 Tahun 1998, tentang Pengesahan
Konvensi ILO No. 87 Tahun 1984 tentang Kebebasan Berserikat
dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi;
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
KEP.16/MEN/2001, tentang Tata Cara Pencatatan Serikat
Pekerja/ Serikat Buruh;
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Karyawan
Petrokimia Gresik yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Sidang Badan Musyawarah Karyawan ke II Nomor :
012/04/S.BMK-II/1999 tanggal 21 April 1999 yang beberapa kali
diubah dan terakhir dalam Sidang Musyawarah Luar Biasa Serikat
Karyawan Petrokimia Gresik Nomor : 02/04/MUSLUB/2017
tanggal 28 April 2017 tentang Perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Serikat karyawan Petrokimia Gresik.

Memperhatikan : Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam Sidang Musyawarah


Besar Serikat Karyawan Petrokimia Gresik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH BESAR


SERIKAT KARYAWAN PETROKIMIA GRESIK TAHUN 2017.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :


1. Sidang Musyawarah Besar Serikat Karyawan Petrokimia Gresik Lembaga
Musyawarah Tertinggi bagi Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (disingkat SKPG)
yang telah ditetapkan untuk diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2017, selanjutnya
dalam Keputusan ini disebut Sidang;
2. Sidang diselenggarakan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat;
3. Peserta Sidang adalah anggota PUK,
4. Anggota PUK adalah anggota Perwakilan Unit Kerja yang telah terdaftar di
Sekretariat SKPG;
5. Sidang Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh Anggota PUK;
6. Panitia Sidang adalah Panitia yang dibentuk oleh Pengurus SKPG periode 2014 –
2017 untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan Sidang, selanjutnya dalam
Keputusan ini disebut Panitia Mubes Tahap I.

Pasal 2

(1) Kedaulatan Organisasi SKPG ada di tangan Anggota SKPG dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Sidang.
(2) Sidang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
SKPG serta Peraturan Tata Tertib ini.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3

Sidang mempunyai tugas dan wewenang untuk mengesahkan perubahan Anggaran


Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SKPG, menetapkan Pokok-pokok Program Kerja
dan Rekomendasi-rekomendasi.

BAB III
PESERTA
Pasal 4

1. Peserta Sidang adalah anggota PUK;


2. Anggota PUK yang menghadiri Sidang mengisi daftar hadir yang disediakan oleh
Panitia Mubes.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5

Peserta Sidang memiliki hak bicara dan hak suara.


Pasal 6

(1) Setiap Peserta Sidang berhak mengajukan pendapat, saran dan tanggapan, baik
secara lisan maupun tertulis dalam rapat-rapat sesuai waktu dan kesempatan yang
diberikan Ketua Sidang.
(2) Pendapat, saran dan tanggapan yang diajukan harus disusun secara singkat dan
jelas.

Pasal 7

(1) Setiap Peserta Sidang berkewajiban :


a. Mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini;
b. Memelihara kelancaran dan ketertiban Sidang.
(2) Peserta Sidang yang akan meninggalkan sidang wajib memberitahukan kepada
Ketrua sidang.

BAB V
KELENGKAPAN SIDANG
Pasal 8

Sidang mempunyai kelengkapan sebagai berikut :


a. Pimpinan Sidang Pleno;
b. Panitia Mubes
Pasal 9

(1) Ketua sidang merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif berjumlah 3 (tiga) orang
yang berasal dari PUK dan terdiri dari :
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota.
b. 2 (dua) orang Anggota.

(2) Wewenang Pimpinan Sidang adalah :


a. Memimpin Sidang Pleno;
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban Sidang.
c. Mengesahkan dan menetapkan dengan menandatangani Keputusan Musyawarah
Besar.

BAB VI
SIDANG
Pasal 10

Jenis Sidang adalah Sidang Pleno


Pasal 11

(1) Sebelum menghadiri Sidang, setiap Peserta Sidang wajib menandatangani daftar
hadir.
(2) Tepat pada waktu yang ditentukan, Ketua Sidang atau Ketrua sidang membuka sidang
dan menghitung kuorum.
(3) Setelah Sidang dibuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, dan ternyata
kuorum belum tercapai, maka Ketua Sidang bertindak sesuai Pasal 30 Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG)
Pasal 12

(1) Setelah Sidang dinyatakan sah, Ketua Sidang menjelaskan secara singkat Agenda
pokok Sidang.
(2) Ketua Sidang memberikan kesempatan yang cukup kepada setiap Peserta Sidang
untuk berperan serta dalam setiap Sidang dengan menggunakan hak dan
kewajibannya secara tertib.
(3) Ketua Sidang dapat menentukan urutan dan waktu Peserta Sidang berbicara.
(4) Ketua Sidang dapat memperingatkan pembicara yang menyimpang dari pokok
pembicaraan dan meminta supaya kembali kepada pembicaraan Sidang.

Pasal 13

(1) Ketrua sidang mencatat pendapat atau usul yang diajukan oleh Peserta Sidang.
(2) Apabila Ketua Sidang menganggap pendapat Peserta Sidang belum jelas, kepada
yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk mengulanginya dengan singkat.
(3) Ketua Sidang berhak mengambil kesimpulan berdasarkan pendapat-pendapat yang
diajukan dalam Sidang.

Pasal 14

(1) Ketua Sidang mengatur Peserta Sidang yang akan berbicara.


(2) Peserta Sidang berbicara setelah mendapat ijin dari Ketua Sidang dan selama
berbicara tidak boleh diganggu.

Pasal 15

(1) Peserta Sidang dapat mengadakan interupsi tentang :


a. Minta penjelasan tentang pokok materi yang dibicarakan;
b. Mengajukan usul tata cara pembahasan materi mengenai hal yang sedang
dibicarakan.
c. Mengajukan usul penundaan rapat.
(2) Interupsi tidak boleh melebihi waktu 5 (lima) menit dan terhadap pembicaraan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak diadakan perdebatan.

Pasal 16

Apabila Peserta Sidang dalam menggunakan hak bicara telah melanggar peraturan Tata
Tertib ini sehingga mengganggu jalannya Sidang, Ketua Sidang dapat melakukan
tindakan sebagai berikut :
a. memberikan peringatan;
b. Memberikan peringatan kedua;
c. Membatalkan hak bicara untuk sebagian atau seluruh acara bagi yang bersangkutan;
d. Mempersilakan untuk meninggalkan Sidang.

Pasal 17

(1) Apabila Ketua Sidang menganggap perlu, maka ia dapat menunda Sidang dengan
persetujuan peserta yang hadir.
(2) Lamanya penundaan Rapat tidak boleh melebihi waktu 30 (tigapuluh) menit
Pasal 18

Setiap Sidang dibuat risalah/notulen yang memuat antara lain :


a. Tempat, jenis dan acara Sidang;
b. Hari /Tanggal Sidang dan jam permulaan serta penutupan Sidang;
c. Nama-nama dari Ketua, Sekretaris dan anggota Sidang
d. Jumlah peserta Sidang yang hadir
e. Dinamika & Keputusan Sidang.

BAB VII
KUORUM DAN TATA CARA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19

(1) Setiap Sidang memerlukan Kuorum


(2) Sidang adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta Sidang
yang mempunyai hak suara.
(3) Sidang Pleno menetapkan :
a. Hasil pertanggungjawaban pengurus SKPG periode 2008 - 2011;
b. Pemberhentian Ketua Umum SKPG karena telah selesai masa bhakti
kepengurusan

Pasal 20

(1) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 ayat (2) tidak tercapai, maka
Sidang ditunda paling lama 1 (satu) jam.
(2) Setelah Sidang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dan kuorum
belum juga terpenuhi, maka Ketua Sidang dapat melangsungkan Sidang dan Sidang
dinyatakan sah.

Pasal 21

(1) Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Setelah musyawarah untuk mencapai mufakat yang diupayakan dengan sungguh-
sungguh tidak berhasil, maka putusan dengan suara terbanyak melalui pemungutan
suara dapat dilakukan secara tertutup.
(3) Apabila sampai 2 (dua) kali pemungutan suara ternyata jumlah suara sama banyaknya
maka keputusan akhir ditetapkan Ketrua sidang.

Pasal 22

Setiap keputusan baik sebagai hasil mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak,
harus diterima dan dilaksanakan dengan kesungguhan hati, kejujuran dan penuh rasa
tanggung jawab.

BAB IX
LAIN - LAIN
Pasal 23

(1) Bahan-bahan Sidang disiapkan oleh Panitia Musyawarah Besar Tahap I


(2) Setiap keputusan Sidang ditandatangani oleh Ketrua sidang

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini ditentukan lebih
lanjut oleh Ketrua sidang.
Pasal 25

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Gresik
Pada tanggal : 24 Mei 2017

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH BESAR


SERIKAT KARYAWAN PETROKIMIA GRESIK TAHUN 2017

Ketua,

……………………

Anggota Anggota,

…………………… ……………………

Anda mungkin juga menyukai