Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN TEKNIS METAL SILHOUTTE

BREMORO JAVAPRO OPEN CHAMPIONSHIP 2019

I. Ketentuan Senapan
1. Senjata adalah senapan angin kaliber 177/4,5 mm dengan mekanisme Pompa, Per/Pegas
maupun Udara Tekan/Pre Charge Pneumatic .
2. Bolt Action/grendel senapan wajib dibuka dan dipasang safety flag ketika senapan yang dibawa
dan pada lajur penembakan serta saat membawa kembali ke GunCaseBox
3. Tidak diperkenankan menggunakan magazine, hanya diperbolehkan single shot
4. Alat bidik berupa teleskop atau pijera, bukan diopter
5. Berat senapan angin standar maksimal 6,8 kg (beserta assesorisnya)
6. Tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan menembak bidang sasaran berupa diopter,
sarung tangan, sling atau laser pointer
7. Palm rest hanya berfungsi sebagai alat bantu yang disangga oleh telapak tangan bagian depan
8. Butt Plate yang digunakan adalah butt plate adjustable atau recoilpad (karet) tanpa tambahan
assesories lain termasuk hook butt plate dan assesoris lainnya.

II. Sikap Penembakan


A. PRONE / TIARAP
1. Atlit melaksanakan penembakan dengan posisi berbaring tengkurap (tiarap) di lajur
penembakan
2. Senapan ditopang oleh kedua tangan dan satu bahu
3. Kedua siku tangan bertumpu pada matras dan membentuk sudut minimal 30°
4. Tangan kanan dan kiri tidak boleh bersentuhan
B. KNEELING / BERLUTUT
1. Atlit melaksanakan penembakan dengan posisi berlutut di lajur penembakan
2. Siku tangan sebagai penopang senapan bertumpu pada lutut dengan ketentuan tidak lebih
10 cm melewati lutut dan 15 cm di belakang lutut
3. Tangan kanan dan kiri tidak boleh bersentuhan
4. Bila menggunakan kneeling roll (bantalan kaki) yang diganjalkan pada pergelangan kaki,
maka telapak kaki harus membentuk sudut minimal 45°
5. Bila tidak menggunakan kneeling roll, maka pergelangan kaki tidak harus diangkat dengan
sudut tertentu
C. STANDING / BERDIRI
1. Atlit melaksanakan penembakan dengan posisi berdiri di lajur penembakan
2. Tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu lain pada saat melaksanakan penembakan
3. Siku tangan yang menopang senapan bertumpu pada tulang panggul atau dada
4. Tangan kanan dan kiri tidak boleh bersentuhan
D. BENCHREST
1. Atlit melaksanakan penembakan dengan posisi duduk di kursi yang telah disediakan di lajur
penembakan
2. Laras senapan ditopang oleh sandbag
3. Butt plate menempel pada bahu tangan yang berfungsi menarik picu (trigger) dengan siku
pada bagian tangan itu menempel pada permukaan meja. Bagian bawah butt plate ditopang
oleh tangan yang lain
4. Tidak diperbolehkan menggunakan assesoris tambahan yang ditempatkan pada butt plate
5. Tidak diperbolehkan menggunakan handuk untuk menyangga bagian bawah butt plate
III. Peraturan Umum
1. Usia peserta tidak dibatasi, baik laki-laki maupun perempuan.
2. Peserta pemula adalah yang belum pernah menjadi juara dalam kejuaraan metal siluet tingkat
open di seluruh wilayah Indonesia.
3. Penentuan kategori peserta pemula sepenuhnya hak panitia dan tidak dapat diganggu gugat.
Apabila ada peserta yang ternyata bukan pemula atau pernah menjadi juara open maka
kepesertaannya akan didiskualifikasi dan akan mendapatkan sanksi tegas dari panitia
4. Peserta menggunakan pakaian atau kaos lengan pendek, celana panjang (tidak berbahan jeans)
dan wajib bersepatu.
5. Wajib menggunakan safety flag
6. Tidak diperbolehkan mengganti senapan pada saat melaksanakan pertandingan dengan alasan
apapun.
7. Dilarang merokok di Shooting Range.
8. Semua peserta wajib menjaga keamanan senjata, ketertiban dan menjaga kebersihan.
9. Peserta harus menunjukkan tiket lomba sebelum menembak.
10. Urutan gelombang menembak ditentukan oleh peserta sendiri dan harus bersiap setelah
dipanggil oleh panitia untuk memasuki garis penembakan. Panggilan dilakukan sebanyak 3
(tiga) kali, dan bila peserta tidak menanggapi panggilan panitia maka tiketnya dianggap hangus.
11. Peserta wajib mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan panitia, baik peraturan tertulis
ini maupun peraturan teknis lomba yang diputuskan saat lomba berlangsung.
12. Peserta dilarang mengganggu jalannya lomba dengan dalih/alasan apapun. Bila setelah
diperingatkan panitia, peserta tidak mengindahkannya maka peserta tersebut dapat
dikeluarkan dari lokasi lomba dan segala hasil tembakannya dinyatakan diskualifikasi/gugur.
Selanjutnya. panitia akan melaporkan kepada Pengkot Perbakin Surakarta dan Pengkab/
Pengkot Perbakin asal peserta tersebut atau Club yang mengirimnya agar diberikan sanksi tegas
terhadap yang bersangkutan sesuai aturan yang berlaku.
13. Hadir di lapangan 15 menit sebelum dimulai.
14. Tidak diberikan waktu tambahan bagi peserta yang melaksanakan pengisian ulang gas pada
senapannya saat melaksanakan penembakan.
15. Bila terjadi letupan senjata ketika pengisian peluru dan atau telah melakukan load meskipun
belum melakukan bidikan, maka dianggap telah melakukan tembakan.
16. Dilarang melaksanakan tembakan sighting atau untuk membuang gas pada saat berada di lajur
penembakan.
17. Peserta yang tidak sedang melaksanakan penembakan dilarang menggunakan senapan dan
atau menghadapkan laras senapan ke arah sasaran.
18. Sasaran ditembak dari arah kiri ke kanan, satu butir peluru untuk satu sasaran.

IV. Nomor Lomba yang dipertandingkan


1. KELAS SENAPAN PCP/GAS

A. 3 POSISI 33 METER
1. Penembakan menggunakan senapan angin udara tekan / pre charge pneumatic.
2. Jarak sasaran dari lajur penembakan adalah 33 meter.
3. Melaksanakan penembakan SEKALI (15 sasaran) dengan waktu 8 menit.
4. Sikap penembakan adalah tiarap dengan 5 sasaran siluet ayam, sikap berlutut dengan 5
sasaran siluet babi dan sikap berdiri dengan 5 sasaran siluet kalkun.
5. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
6. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaran yang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
7. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya.
8. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
9. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah ditembak.
10. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.
B. MULTIRANGE 18-41METER
1. Penembakan menggunakan senapan angin udara tekan/pre charge pneumatic (PCP).
2. Melaksanakan penembakan sekali (20 sasaran) dalam waktu 10 menit.
3. Sikap penembakan adalah berdiri dengan 5 sasaran siluet ayam pada jarak 18 meter, 5
sasaran siluet babi pada jarak 27 meter, 5 sasaran siluet kalkun pada jarak 33 meter dan 5
sasaran siluet domba pada jarak 41 meter.
4. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
5. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaran yang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
6. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya.
7. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
8. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah tertembak.
9. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.
C. BENCHREST 41 METER MOTE
1. Sasaran adalah 10 buah mote.
2. Jarak 41 meter, dengan waktu 8 menit
3. Hanya memakai perlengkapan front rest dan rear rest (sandbag) yang disediakan panitia
tanpa ada tambahan perlengkapan dari perserta.
4. Peserta hanya boleh menyiapkan mimis sebanyak 10 butir. Hal ini dimaksudkan agar
mempermudah control dari para score keeper dan Juri.
5. Penembakan dimulai dari mote sasaran pertama.
6. Setiap sasaran mote harus ditembak sampe kena/jatuh ke tanah (hilang dari atas penopang)
7. Apabila sudah jatuh, baru berpindah ke sasaran berikutnya sampe jumlah mimis dan waktu
habis.
8. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.
D. BENCHREST 25 METER KERTAS (WRABF)
1. Penembakan menggunakan senapan angin PCP.
2. Melaksanakan penembakan sekali (25 sasaran target kertas) dengan waktu 10 menit,
termasuk 5 sasaran percobaan.
3. Sikap penembakan duduk di kursi, senjata di atas meja dengan disandarkan pada sanbag.
4. Setiap sasaran terdapat nomor sasaran 1 hingga 25, dengan nilai tembakan 0, 4, 5 hingga 10
poin serta 10X.
5. Apabila tembakan tidak menyentuh kotak sasaran, maka nilai tembakan adalah 0.
6. Apabila tembakan tidak menyentuh lingkaran nilai 5, maka nilai tembakan adalah 4.
7. Apabila dalam satu sasaran terdapat 2 perkenaan tembakan, bila dikarenakan kesalahan
atlit itu sendiri, maka nilai yang akan diambil adalah nilai rendah dan pinalti 4 angka untuk
setiap kesalahan dalam penembakan itu.
8. Apabila dalam satu sasaran terdapat 2 perkenaan tembakan dikarenakan kesalahan atlit di
lajur lain, maka nilai yang akan diambil adalah nilai tinggi dan pinalti diskualifikasi untuk atlit
yang melakukan crossfire.
9. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap nilai perkenaan cross fire dinyatakan
sebagai nilai sah.

2. KELAS SENAPAN POMPA


A. 3 POSISI 27 METER POMPA
1. Penembakan menggunakan senapan angin pompa, per atau pegas.
2. Jarak sasaran dari lajur penembakan adalah 27 meter.
3. Melaksanakan penembakan sekali (15 sasaran setiap seri) dengan waktu 10 menit.
4. Sikap penembakan tiarap dengan 5 sasaran siluet ayam, sikap berlutut dengan 5 sasaran
siluet babidan sikap berdiri dengan 5 sasaran siluet kalkun.
5. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
6. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaranyang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
7. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya.
9. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
10. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah ditembak.
11. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.
B. MULTIRANGE POMPA
1. Penembakan menggunakan senapan angin pompa, per atau pegas.
2. Melaksanakan penembakan sekali (20 sasaran setiap seri) dalam waktu 12 menit.
3. Sikap penembakan adalah berdiri dengan 5 sasaran siluet ayam pada jarak 15 meter, 5
sasaran siluet babi pada jarak 22 meter, 5 sasaran siluet kalkun pada jarak 27 meter dan 5
sasaran siluet domba dengan jarak 33 meter.
4. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
5. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaran yang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
6. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya.
7. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
8. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah ditembak.
9. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.
C. BENCHREST 33 METER MOTE POMPA
1. Sasaran adalah 10 buah mote.
2. Jarak 33 meter, dalam waktu 10 menit.
3. Hanya memakai perlengkapan front rest yang disediakan panitia tanpa ada tambahan
perlengkapan dari perserta.
4. Peserta hanya boleh menyiapkan mimis sebanyak 10 butir. Hal ini dimaksudkan agar
mempermudah control dari para score keeper dan Juri. 10 mimis digunakan untuk
menembak mote.
5. Penembakan dimulai dari mote sasaran pertama.
6. Setiap sasaran mote harus ditembak sampe kena/jatuh ke tanah (hilang dari atas penopang)
7. Apabila sudah jatuh baru berpindah ke sasaran berikutnya sampe jumlah mimis dan waktu
habis.
8. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.

3. KELAS SENAPAN POMPA PEMULA

A. 3 POSISI 27 METER
11. Penembakan menggunakan senapan angin pompa, per/pegas.
12. Jarak sasaran dari lajur penembakan adalah 27 meter.
13. Melaksanakan penembakan sekali (15 sasaran setiap seri) dalam waktu 10 menit.
14. Sikap penembakan adalah sikap tiarap dengan 5 sasaran siluet ayam, sikap berlutut dengan
5 sasaran siluet babidan sikap berdiri dengan 5 sasaran siluet kalkun.
15. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
16. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaranyang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
17. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya
18. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
19. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah ditembak.
20. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.

B. 3 POSISI VISIR 17 METER (Non diopter/visir bulat)


1. Penembakan menggunakan senapan angin pompa, per atau pegas
2. Alat bantu bidik berupa pijera/visir berbentuk U atau V dan visir belakang bukan berbentuk
bulat, diopter, atau tambahan bulat.
3. Jarak sasaran dari lajur penembakan adalah 17 meter.
4. Melaksanakan penembakan sekali (15 sasaran setiap seri) dalam waktu 10 menit.
5. Sikap penembakan adalah sikap tiarap dengan 5 sasaran siluet ayam, sikap berlutut dengan
5 sasaran siluet babi dan sikap berdiri dengan 5 sasaran siluet kalkun.
6. Setiap sasaran yang tertembak dan jatuh ke tanah bernilai 10 poin.
7. Apabila dalam melaksanakan tembakan terdapat lebih dari satu sasaran yang jatuh, maka
sasaran yang ikut jatuh karena ricochet akan ditata ulang setelah atlit melaksanakan
tembakan pada sasaran terakhir pada setiap seri.
8. Apabila atlit menembak salah sasaran, maka sasaran yang terlewatkan dan sasaran yang
ditembak dianggap miss (nilai 0) dan harus melanjutkan pada urutan sasaran berikutnya.
9. Apabila atlit menembak salah lajur, maka dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan bagi atlit
pada lajur lain yang sasarannya tertembak, dianggap ricochet dan akan ditata ulang.
10. Apabila atlit mengalami kendala sehingga tidak dapat menyelesaikan penembakan, sisa
sasaran dinilai 0 dan dituliskan Do Not Finish. Hak mendapatkan nilai hanya pada sasaran
yang telah ditembak.
11. Tembakan kosong wajib dilakukan pada saat sebelum aba-aba dimulai dan terpimpin.

V. Penentuan Peringkat / Pemenang


1. Pada semua Nomor Menembak Metal Siluet dan Benchrest penentuan peringkat dan
pemenang berdasarkan score tertinggi hingga terendah.
2. Apabila terjadi persamaan nilai, maka untuk menentukan peringkat berdasarkan Count Back
Rule sebagai berikut :
a. Nomor Metal Siluet 3 Positions penentuan peringkat atau pemenang berdasarkan
perbandingan nilai sikap menembak berdiri (sasaran kalkun), sikap berlutut (sasaran babi)
dan sikap tiarap (sasaran ayam).
Apabila masih terjadi kesamaan nilai, maka penentuan peringkat atau pemenang harus
dilaksanakan melalui Shoot-Off, dengan menembak 5 sasaran kalkun dalam waktu 150 detik
(2,5 menit) dengan sikap menembak berdiri.
b. Nomor Metal Siluet Multi Range penentuan peringkat atau pemenang berdasarkan
perbandingan nilai jarak terjauh hingga terdekat (sasaran domba, kalkun, babi hingga ayam)
Apabila masih terjadi kesamaan nilai, maka penentuan peringkat atau pemenang harus
dilaksanakan melalui Shoot-Off dengan menembak 5 sasaran kalkun dalam waktu 150 detik
(2,5 menit) dengan sikap menembak berdiri.
c. Nomor Benchrest 41M Mote, penentuan peringkat berdasarkan jumlah mote terbanyak
yang berhasil ditembak dan jatuh ke tanah (hilang dari penopang sasaran). Apabila terjadi
persamaan nilai maka penentuan peringkat akan dilaksanakan Shoot-Off dengan menembak
5 sasaran mote dalam waktu 150 detik (2,5 menit)
d. Nomor Metal Siluet Benchrest WRABF penentuan peringkat atau pemenang berdasarkan
perbandingan jumlah X’s Factor hingga First Miss. Apabila masih terjadi kesamaan nilai,
maka penentuan peringkat atau pemenang harus dilaksanakan melalui Shoot-Off dengan
menembak 5 sasaran dalam waktu 150 detik (2,5 menit)

VI. Protes
Protes dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku dengan mengisi Form Protes disertai uang
jaminan protes sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) atau Rp. 2.500.000,- (Dua Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah) untuk uang jaminan protes banding.
Hak protes diberikan untuk dipergunakan atlit/peserta itu sendiri bukan untuk memprotes
atlit/peserta lainnya

Anda mungkin juga menyukai