Anda di halaman 1dari 35

PERATURAN PERTANDINGAN IPSI

terdiri dari :

BAB I PERATURAN PERTANDINGAN


Pasal 1 Pengertian Setiap Kategori
Pasal 2 Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan Tentang
Umur Serta Berat Badan
Pasal 3 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini
Pasal 4 Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja
Pasal 5 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja
Pasal 6 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa
Pasal 7 Kategori dan Kelas Pertandingan Pendekar
Pasal 8 Perlengkapan Gelanggang dan Pertandingan
BAB II KETENTUAN BERTANDING
 Pasal 9 Kategori TANDING
 Pasal 10 Kategori TUNGGAL 
 Pasal 11 Kategori GANDA
 Pasal 12 Kategori REGU
 Pasal 13 Pengajuan Keberatan
 Pasal 14 Rapat Teknik Pertandingan 
BAB III PANITIA PERTANDINGAN
 Pasal 15 Susunan dan Penunjukan Panitia Pertandingan
 Pasal 16 Kriteria, Tugas dan Tanggung Jawab Panitia
Pertandingan
 Pasal 17 Pakaian Aparat Pertandingan

BAB IV KEJUARAAN PENCAK SILAT


 Pasal 18 Tingkat Kejuaraan Pencak Silat

BAB V PENUTUP
 Pasal 19 Penutup
 
 
Kategori pertandingan Pencak Silat (Pasal 1)
terdiri dari :
 Kategori TANDING
 Kategori TUNGGAL
 Kategori GANDA
 Kategori REGU
GELANGGANG (Pasal 8)
KATAGORI TANDING (Pasal 9)
 

1. Perlengkapan bertanding
a. Pakaian
pakaian Pencak Silat model standar warna hitam + sabuk
putih.
badge IPSI didada kanan,
bendera negara dilengan kiri
logo sponsor yang posisinya dilengan kanan
Nama negara di bagian belakang badan
b. Pelindung badan
 Standar IPSI
 Warna Hitam dengan ukuran (S, M, L, XL, XXL)
 Sabuk Pengenal sudut Merah & Biru (L=10cm)

c. Pesilat Putra/Putri wajib menggunakan


pelindung kemaluan
d. Pelindung Sendi, tungkai & lengan dari
bahan yang tidak keras ketebalan > 1cm
e. Joint taping, pelindung gigi.
2. Sistem dan Tahapan pertandingan
 Menggunakan sistem GUGUR
 Tahapan pertandingan tergantung jumlah peserta, untuk semua
kelas
 Setiap kelas minimal 2 peserta
3. Babak Pertandingan & Waktu
 Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak
 1 babak : - 1,5 Menit bersih (Usia dini, Pra
Remaja & Master/Pendekar I & II)
- 2 menit bersih (Remaja & Dewasa)
4. Pendamping Pesilat
 2 orang yang memahami Peraturan IPSI
 Berpakaian Pencaksilat standar IPSI
 Memberikan arahan pada waktu istirahat
 Salah seorang Pendamping harus berjenis kelamin
sama dengan pesilat yang bertanding
5. Tata cara Pertandingan
 Sebelum memasuki gelanggang Wasit Juri memberi
hormat dan melapor tentang akan dimulainya
pelaksanaan tugas kepada Ketua Pertandingan.
pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan Juri ke
gelanggang dari sebelah kanan Ketua Pertandingan.
 Pesilat yang akan bertanding, memasuki gelanggang dari
sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada
Wasit dan ketua Pertandingan, Selanjutnya melakukan
rangkaian gerak jurus perguruan 5 (lima) sampai 10
(sepuluh) gerakan, kemudian kembali ke sudut
 Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua
pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan
siap untuk memulai pertandingan.
 Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas
dengan isyarat tangan, Wasit memberi aba-aba kepada
kedua pesilat untuk memulai pertandingan
 Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali
ke sudut masing-masing
 Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun
berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit
 Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali
kesudut masing-masing atau wasit memanggil kedua
pesilat pada saat keputusan pemenang yang akan
diumumkan dan pemenang diangkat tangannya oleh
Wasit, dilanjutkan dengan member hormat kepada Ketua
Pertandingan.
 Selesai pemberian hormat, kedua pesilat saling
berjabatan tangan dan meninggalkan gelanggang
diikuti oleh Wasit dan para Juri yang memberi hormat
dan melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas kepada
Ketua Pertandingan. Wasit dan Juri setelah melaporkan
meninggalkan gelanggang dari sebelah kiri meja Ketua
Pertandingan.
6. Ketentuan Bertanding
1. Aturan Bertanding

 Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur


pembelaan dan serangan Pencak Silat yaitu
menangkis/mengelak, mengenakan sasaran dan
menjatuhkan lawan, menerapkan kaidah Pencak Silat
serta mematuhi aturan- aturan yang ditentukan
 Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola
dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan dan
pembelaan.
 Serangan beruntun yang dilakukan oleh seorang pesilat
harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan
berbagai cara kearah sasaran sebanyak- banyaknya 6
serangan.
 Serangan yang dinilai adalah serangan yang
menggunakan kaidah, mantap, bertenaga, tidak
terhalang oleh tangkisan.
2. Aba-aba pertandingan
 Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan
sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat
pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai.
 Aba-aba “MULAI” digunakan tiap pertandingan
dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat.
 Aba-aba “BERHENTI” digunakan untuk
menghentikan pertandingan.
 Aba-aba “PASANG”,”LANGKAH” dan “SILAT”
digunakan untuk pembinaan.
 Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai
dengan pemukulan gong.
3. Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai adalah
“Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan
dari pusat ke kemaluan :
 Dada
 Perut ( Pusat keatas )
1. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan kaidah,
mantap, bertenaga, tidak terhalang oleh tangkisan.
 Rusuk kiri dan kanan
 Punggung atau belakang badan
Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi
tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan.
4. Larangan
Pelanggaran Berat
1. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala
serta bawah pusat/pusar hingga kemaluan
2. Usaha mematahkan persendian secara langsung.
3. Sengaja melemparkan lawan keluar gelanggang.
4. Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang
dengan Kepala.
5. Menyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan
menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari Wasit,
menyebabkan lawan cidera.
6. Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram
dan menjambak (menarik rambut/jilbab).
7. Menentang, menghina, merangkul, menyerang,
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, meludahi,
memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap lawan
maupun terhadap Aparat Pertandingan
8. Menghempas/membanting lawan dengan sengaja di dalam atau
di luar gelanggang dalam waktu pertandingan.
9. Memegang, menagkap atau merangkul sambil melakukan
serangan.
Pelanggaran Ringan
1. Tidak menggunakan salah satu unsur kaidah ( sikap pasang &
pola langkah)
2. Keluar dari gelanggang secara sengaja atau tidak disengaja
3. Merangkul lawan dalam proses pembelaan
4. Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang,
guntingan sambil merebahkan diri untuk mengulur waktu
5. Berkomunikasi dengan orang luar/ pendamping dengan isyarat
dan perkataan.
6. Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari
5 detik.
7. Berteriak yang berlebihan selama bertanding
8. Lintasan serangan yang salah
9. Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan
pesilat/lawannya keluar garis bidang laga.
10. Membalikan badan dengan sengaja membelakangi
lawan
11. Taktik yang mengulur waktu (melepas ikatan sabuk,
ikatan rambut)
12. Mendapat hitungan wasit
13. Pembinaan hanya diberikan 1x untuk satu jenis
pelanggaran.
5. Kesalahan teknik pembelaan :
 Serangan yang sah dengan lintasan serangan yang benar, jika
karena kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah
(elakan yang menuju pada lintasan serangan), tidak dinyatakan
sebagai pelanggaran.
 Jika pesilat yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit
segera memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut
tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik.
 Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan
tidak dapat segera bangkit, Wasit langsung melakukan hitungan
teknik.
6. Hukuman
Tahapan dan bentuk hukuman :

Teguran
 Diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran
ringan setelah melalui 1x pembinaan
 Teguran dapat diberikan langsung apabila pesilat
melakukan pelanggaran berat yang tidak
menyebabkan lawan cidera.
Hukuman
Tahapan dan bentuk hukuman
 Peringatan I
Diberikan bila Pesilat:
- Melakukan pelanggaran Berat yang mengakibatkan cidera
- Mendapat teguran yang ketiga akibat pelanggaran ringan
 Peringatan II
Pesilat kembali melakukan satu lagi pelanggaran berat setelah
peringatan I
.
Setelah Peringatan II masih dapat diberikan teguran terhadap
jenis pelanggaran ringan yang lain dalam babak yang sama
 Peringatan III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan
setelah peringatan II dan langsung dinyatakan diskualifikasi.
Peringatan III harus diperlihatkan oleh Wasit.
 Diskualifikasi
a. Mendapat peringatan setelah peringatan II
b. Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur-unsur
kesengajaan dan bertentangan dengan norma sportivitas.
c.Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman peringatan I atau
minimal teguran I, namun lawan cidera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
d. Setelah penimbangan 15 menit sebelum pertandingan, berat
badannya tidak sesuai dengan kelas yang diikuti.
e.Pesilat terkena Doping
f. Pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan sehat sebelum
pertandingan dimulai.
Penilaian
1.Ketentuan Nilai
Nilai Prestasi Teknik
Nilai 1 Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran,
tanpa terhalang
Nilai 1+1 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti
dengan serangan balik tangan
Nilai 2 Serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran, tanpa
terhalang
Nilai 1+2 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti
dengan serangan balik kaki
Nilai 3Teknik serangan langsung yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai 1+3 berhasil menangkap serangan lawan, diikuti dengan
keberhasilan menjatuhkan lawan
.
2 Teknik
Nilai (Pemberian Nilai):
A. Tangkisan/elakan/ menahan yang
disertai dengan serangan balik/balas yang sah
B. Serangan dengan tangan yang sah
C. Serangan dengan kaki yang sah
D. Jatuhan yang sah
.
2 Nilai Hukum
Pengurangan nilai Hukuman:
a. Nilai – 1 ( kurang 1 ) diberikan bila pesilat mendapat Tegoran I
b. Nilai – 2 ( kurang 2 ) diberikan bila pesilat mendapat Tegoran
II
c. Nilai – 5 ( kurang 5 ) diberikan bila pesilat mendapat
Peringatan I
d. Nilai – 10 ( kurang 10 ) diberikan bila pesilat mendapat
Peringatan II
.
2 Penentuan Kemenangan
a. Menang Angka

Total Jumlah kemenangan angka masing2 Juri

Bila Jumlah hasil nilai sama, penentuan pemenang Berdasarkan:
Hukuman yang terendah
Nilai Teknik terbanyak
Tambah 1 babak penuh
Timbangan pesilat yang paling ringan
KP membuat undian koin
b. Menang Teksik

Lawan tidak bila melanjutkan pertandingan

Keputusan Dokter (setelah 120 menit)

Atas permintaan pendamping

Atas keputusan wasit (setelah hitungan 10)
c. Menang Mutlak

Serangan Sah, lawan nanar/tidak bisa bangkit setelah

hitungan 10 dari wasit tidak dapat melakukan sikap pasang


d. Menang WMP
wasit menghentikan pertandingan karena tidak seimbang
e.Menang Undur Diri
Lawan tidak muncul di gelanggang setelah panggilan ke-3 dengan interval 30 detik
f. Menang Diskualifikasi
Lawan mendapatkan peringatan III

Lawan melakukan pelanggaran berat yang langsung mendapatkan hukuman
diskualifikasi

Keputusan Dokter pertandingan

Berat badan tidak sesuai dengan katagori kelas

Tidak dapat menunjukan surat keterangan
sehat sebelum pertandingan di mulai
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai