DISADUR DARI:
International Federation of Sport Climbing
(IFSC) Rules 2022
Version No. 2.0.1
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 0728/SKP/PP.NAS/VII/2022
TENTANG
PERATURAN KOMPETISI 2022
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia
Menimbang : (1) Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 76
Anggaran Rumah Tangga Federasi Panjat Tebing
Indonesia (FPTI) dimana penyelenggaraan kejuaraan
mengacu kepada peraturan kompetisi yang
diberlakukan oleh FPTI, maka perlu dibuat peraturan
kompetisi oleh FPTI.
(2) Bahwa untuk melakukan pembinaan atlit nasional
dalam rangka mencapai prestasi maksimal di
kejuaraan nasional dan internasional, maka
peraturan kompetisi yang diberlakukan oleh FPTI
perlu menyesuaikan dengan peraturan terkini yang
diberlakukan oleh International Federation of Sport
Climbing (IFSC).
(3) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam butir (1) dan butir (2) di atas, perlu
menetapkan Keputusan Peraturan Kompetisi 2022.
Mengingat : (1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Federasi Panjat Tebing Indonesia.
(2) Surat Keputusan Komite Olahraga Nasional Indonesia
Pusat Nomor 115 Tahun 2021 Tentang Penggantian
Antar Waktu (PAW) Personalia Pengurus Pusat
Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Masa
Bakti 2019 - 2023 tanggal 30 Oktober 2021.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Peraturan Kompetisi Federasi Panjat Tebing Indonesia
Tahun 2022 adalah peraturan tentang penyelenggaraan
kejuaraan panjat tebing di Indonesia yang dibuat oleh FPTI
yang telah disesuaikan dengan IFSC Rules 2022 Version No.
2.0.1 sebagaimana yang terlampir dalam lampiran Surat
Keputusan ini yang merupakan satu kesatuan dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini
(“Peraturan Kompetisi 2022”).
Kedua : Setiap penyelenggaraan kejuaraan FPTI baik Kejuaraan
Nasional, Kejuaraan Provinsi, Kejuaraan Kabupaten/Kota
dan Sirkuit Panjat Tebing, termasuk kejuaraan lainnya yang
diselenggarakan atau direkomendasikan oleh FPTI wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Kompetisi 2022.
Ketiga : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku seluruh peraturan
kompetisi, keputusan dan/atau peraturan lainnya yang
mengatur penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing yang
berlaku sebelum diberlakukannya Surat Keputusan ini.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan maka
terhadap Surat Keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 28 Juli 2022
PENGURUS PUSAT
FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA
KATA PENGANTAR 1
TIM PENYADUR 2
GLOSARY 3
BAGIAN I – UMUM
1. FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA 15
2. ANGGOTA FEDERASI 21
3. PERATURAN UMUM 26
4. PROSEDUR KEDISIPLINAN 36
5. ANTI DOPING 41
6. PROTES 42
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 – Route Scoring Values 153
Lampiran 2 – Ranking Points 154
Lampiran 3 – Race/Lane Pairing (Speed) 155
KATA PENGANTAR
Salam Olahraga,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku FPTI
Rules 2022 dapat selesai dengan baik, dan akan menjadi pegangan bagi
para atlet, pelatih, juri, pembuat jalur maupun pengurus FPTI dalam
melaksanakan kompetisi mulai dari tingkatan klub, tingkat kabupaten/kota,
provinsi hingga tingkat nasional.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun yang telah
bekerja keras dalam menyiapkan seluruh bahan dan meramu menjadi
semua buku dan FPTI Rules 2022 ini telah disesuaikan dengan IFSC Rules
2022 V.2.0.1
Adalah menjadi tanggung jawab PP. FPTI menerbitkan FPTI Rules sehingga
dapat menjadi buku pegangan disetiap kompetisi dengan harapan buku ini
menjadi buku peraturan yang hidup, berkembang dan dikritisi langsung dari
lapangan oleh seluruh pelaku kompetisi panjat tebing Indonesia.
Semoga buku ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh penggiat panjat
tebing Indoensia, agar kompetisi yang diselenggarakan dapat berjalan
dengan baik dan memenuhi standard kompetisi Internasional.
Pengurus Pusat
Federasi Panjat Tebing Indonesia
Hak cipta dipegang oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia. Jika mengutip
isi buku ini mohon disebut pemegang hak cipta.
Buku ini dapat diperbanyak tanpa ijin, kecuali untuk tujuan komersil harus
mendapat ijin tertulis dari FPTI.
bidangkompetisi@fpti.or.id
atau
sekertariat@fpti.or.id
Call Zone berati area yang didesain dimana Atlet harus melapor
sebelum memulai pemanjatan pada tiap babak kompetisi;
Controll
Control berarti untuk tujuan penjurian dan penilaian, bahwa atlet telah
menggunakan objek/struktur untuk meraih atau merubah posisi stabil,
dan kata Controls , Controlled , Controlling akan digunakan pula
sesuai tujuan tersebut;
Ilegal Aid berarti Controlling atau Using dari salah satu dibawah ini:
a) Dengan tangan:
i). Lubang T-Nuts pada permukaan dinding panjat atau Struktur
yang lain;
Invalid Results Mark atau IRM berati hasil tanpa nilai, seperti Did
Not Start, Disqualified atau Disqualified for Behaviour. Atlet akan
mendapatkan IRM yang berlaku untuk:
a) Setiap race, boulder atau jalur dalam sebuah tahap/babak (ketika
sebuah tahap/babak yang relevan terdiri lebih dari satu race,
boulder atau jalur), tidak akan memiliki hasil pada race, boulder atau
jalur tersebut; atau
b) Setiap tahap/babak terakhir, tidak akan memiliki peringkat untuk
babak ini (dan jika relevan, kompetisi)
Kondisi Isolasi berarti bahwa atlet yang masuk pada babak suatu
kompetisi harus dibuat agar pengetahuan mereka terkait dengan
jalur/boulder terbatas untuk percobaan mereka pada jalur/boulder yang
relevan:
a) Dapat melakukan pengamatan dari luar Area Kompetisi sebelum
penutupan Zona Isolasi untuk Kategori yang akan bertanding;
b) Diperoleh selama periode observasi untuk jalur/boulder, dari area
yang diperuntukan sebagai area observasi, termasuk informasi yang
didapatkan antara Atlet yang akan bertanding selama waktu
observasi (dan hanya jika Atlet belum melakukan pemanjatan atau
menyelesaikan pemanjatan mereka); atau
c) Diperoleh selama atlet melakukan pemanjatan pada jalur/boulder.
Manager Tim berarti Official Tim senior yang ditunjuk oleh anggota
federasi untuk setiap kompetisi, bertanggung jawab atas perilaku semua
Offiicial Tim dan atlet di tim mereka.
Official Results berarti hasil resmi yang dikeluarkan oleh FPTI sebagai
kesimpulan dari sebuah kompetisi (atau babak dari sebuah kompetisi)
yang harus diberi judul Official dan ditanda tangani oleh Official FPTI
yang berwenang;
Open Sport Class (Kelas Umum) berarti kelas dari para atlet yang
tidak memiliki (atau dinilai tidak memiliki) beberapa kecacatan yang
memenuhi syarat;
Para Sport Class (Kelas Difable) berarti kelas dari atlet yang telah
diklasifikasikan/dikelompokkan oleh FPTI memiliki beberapa kecacatan
yang memenuhi syarat;
Protes Valid mempunyai arti yang tertuang pada pasal 6.5 peraturan
ini;
Qualifying Event berati Calendar Event apa pun yang digunakan untuk
penghitungan peringkat nasional, sesuai ketetapan dari Annex 1;
Sinyal Start (Start Signal) berarti nada yang unik yang dikeluarkan
oleh sistem pencatat waktu otomatis untuk menandakan awal dari
penghitungan waktu pemanjatan;
Sport Class Status memiliki arti sesuai yang dijabarkan dalam aturan
tersendiri untuk FPTI Paraclimbing;
Starting Grup berarti beberapa bagian dari atlet yang mengikuti babak
dari sebuah kompetisi yang seluruhnya bertanding pada jalur/boulder
yang sama;
Starting List berarti daftar dari semua atlet yang memenuhi syarat
untuk memulai sebuah babak kompetisi atau beberapa bagian dari
babak tersebut, sesuai dengan jadwal yang ditentukan di dokumen. Tiap
Starting List akan menampilkan:
a) Kategori dan Babak;
b) Urutan pemanjatan;
c) Nama dan Kode/Nama Provinsi untuk tiap Atlet;
d) Waktu:
i). Menjelaskan kapan Zona Isolasi atau Area Pemanasan akan
dibuka dan ditutup;
ii). Observasi atau Demonstrasi;
iii). Awal dimulainya babak tersebut;
Top Hold (Pegangan TOP) memiliki arti yang diberikan di Artikel 8.2
dari aturan ini;
TOPO berarti gambar dari sebuah jalur, yang diberikan nilai untuk tiap
pegangan pada jalur tersebut;
Use berarti untuk tujuan penjurian dan penilaian, bahwa atlet telah
menggunakan objek/struktur yang menghasilkan dua kondisi (i)
gerakan progresif dari center of mass atau pinggulnya; dan (ii)
gerakan salah satu tangan atau kedua tangan mengarah:
a) Pegangan selanjutnya sesuai sumbu pemanjatan; atau
b) Pegangan lain yang lebih jauh sesuai sumbu pemanjatan yang telah
berhasil di Controlled oleh atlet lain dari pegangan yang sama,
Dan kata Used , Uses , Using akan digunakan pula sesuai tujuan
tersebut;
Waktu Valid (Valid Time) memiliki arti yang dijelaskan dalam Pasal
9.13 Peraturan ini;
Zona Transit berati area khusus yang diperuntukan bagi atlet untuk
melakukan persiapan (atau beristirahat setelah) pemanjatan pada
jalur/boulder.
Pendahuluan
1.1. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) bertanggung jawab
terhadap semua aspek Kompetisi Panjat Tebing Indonesia. FPTI
adalah otoritas paling tinggi terhadap semua hal yang
berhubungan dengan Kompetisi Panjat Tebing Indonesia.
1.2. FPTI telah diakui sebagai anggota federasi oleh Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Internasional (KOI),
International Olympic Committee (IOC) dan anggota Association
of IOC Recognised International Sports Federations (ARISF),
General Association of International Sports Federations (GAISF)
dan International World Games Association (IWGA). International
Federation Sport Climbing (IFSC), dan Union Internationale Des
Associations D Alphinisme (UIAA).
1.3. FPTI memiliki kewenangan terhadap semua Kompetisi Panjat
Tebing Indonesia. Yang mana bertanggung jawab untuk:
A) Melakukan pengawasan pada semua aspek teknis dan aspek
lain yang berhubungan dengan olahraga panjat tebing;
B) Menerima permohonan dari calon-calon penyelenggara untuk
menyelenggarakan kompetisi;
C) Menyetujui permohonan tersebut jika dianggap sejalan
dengan kepentingan olahraga panjat tebing dan jika dinilai
sudah sesuai dengan peraturan dan regulasi FPTI yang
mengatur kompetisi tersebut.
1.4. Semua kompetisi yang telah diakui oleh FPTI harus diatur,
diselenggarakan, dan dijalankan berdasarkan pada peraturan dan
regulasi yang mengatur kompetisi tersebut secara ketat.
Tugas FPTI
1.6. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan
kompetisi panjat tebing Indonesia, tugas-tugas FPTI adalah
sebagai berikut:
A) Menerima semua permohonan untuk menyelenggarakan
Kompetisi yang disetujui FPTI.
B) Mengurusi semua hal, baik yang berhubungan dengan
masalah umum maupun yang berhubungan dengan
kompetisi yang diakui.
C) Menyampaikan semua informasi mengenai Kompetisi yang
diakui oleh FPTI
D) Khususnya, menyampaikan informasi mengenai semua
kompetisi dan formulir pendaftaran tiap kompetisi kepada
pengprov FPTI. Setiap pengprov FPTI yang berkeinginan
untuk mendaftarkan atletnya pada suatu kompetisi harus
mengirimkan satu salinan formulir pendaftaran kepada PP
FPTI. Semua atlet dan official tim harus didaftarkan oleh
Pengprov FPTI dalam batas waktu yang sudah ditentukan.
E) Menerbitkan peraturan FPTI, regulasi dan pemberitahuan
lainnya. Amandemen bisa diterbitkan untuk dokumen-
dokumen tersebut, yang harus dibaca bersama dan harus
ditempatkan lebih tinggi kedudukannya dari dokumen
asalnya. Setiap amandemen harus mencantumkan tanggal
mulai diberlakukan.
F) Melakukan publikasi resmi mengenai semua hasil kompetisi,
Peringkat Nasional FPTI dan informasi resmi lainnya.
G) Perjanjian dari pihak-pihak resmi FPTI untuk kompetisi yang
diakui.
Kompetisi
1.7. Hanya anggota FPTI, atau organisasi-organisasi yang secara
khusus diakui oleh FPTI yang berhak untuk mengajukan
permohonan menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diakui
oleh FPTI.
1.8. Hanya anggota FPTI yang berhak mendaftar untuk memasukkan
atletnya dalam kompetisi.
1.9. Kompetisi panjat tebing nasional yang memerlukan rekomendasi
untuk disetujui dan diakui FPTI adalah sebagai berikut:
A) Jenis kejuaraan yang terdiri dari:
- Terbuka
- Militer
- Kelompok Umur
- Pelajar
B) Tingkat kejuaraan
- Nasional
- Regional (beberapa provinsi yang berada dalam satu
wilayah)
- Provinsi
- Kabupaten/kota
C) Kejuaraan yang direkomendasi FPTI, yaitu:
- National Series/Sirkuit Nasional
- Kejuaraan Nasional FPTI
- Kejuaraan Nasional FPTI Kelompok Umur
- Kejuaraan Provinsi
- Kejuaraan Kabupaten/kota
- Even Kompetisi Nasional, Provinsi dan Kabupaten /Kota
Ofisial Kompetisi
1.13. FPTI secara resmi menunjuk official kompetisi berikut ini untuk
tiap kompetisi yang diakui oleh FPTI:
A) Technical Delegate
Technical Delegate berhubungan dengan semua persoalan
organisasi yang berkaitan dengan FPTI selama jalannya
Kompetisi. Technical Delegate memiliki wewenang untuk
memastikan bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan
penyelenggara Kompetisi (seperti pendaftaran atlet dan
lainnya; penilaian dan hasil; dan fasilitas medis, media dan
lainnya) sesuai dengan regulasi dan/atau ketentuan-
ketentuan khusus lainnya yang disepakati antara
Penyelenggara Kompetisi dan FPTI. Technical Delegate
memiliki hak untuk menghadiri semua rapat dengan
penyelenggara Kompetisi. Jika Jury President berhalangan
hadir atau belum tiba di Area Kompetisi, Technical Delegate
bertindak atas nama Jury President berkaitan dengan
pengaturan Kompetisi di Zona Kompetisi. Dalam keadaan luar
biasa,Technical Delegate memiliki wewenang untuk
memutuskan menerapkan langkah darurat, misalnya
penyesuaian format kompetisi. Langkah tersebut ditentukan
secara terpisah oleh FPTI. Technical Delegate harus
D) Chief Routesetter
Chief Routesetter berkordinasi dengan anggota tim pembuat
jalur yang ditunjuk oleh penyelenggara sebelum Kompetisi
untuk merencanakan dan mengkoordinasi semua persoalan
E) FPTI Routesetter
FPTI Routesetter adalah Routesetter nasional yang ditunjuk
untuk membantu Chief Routesetter dalam menjalankan
segala aspek terkait pembuatan jalur dalam kompetisi. FPTI
Routesetter tambahan dapat ditunjuk. FPTI juga dapat
menunjuk Routesetter tambahan yang sedang dalam tahap
pelatihan atau program magang.
Pendahuluan
2.1. FPTI menghormati sepenuhnya otonomi Pengprov
FPTI/organisasi yang berkaitan dengan kegiatan diwilayahnya
masing-masing.
Registrasi Tim
2.7. Setiap Pengprov FPTI harus menghormati batas waktu untuk
pendaftaran anggota tim seperti yang diatur pada Bagian 3 dari
aturan ini.
2.8. Ketika diberlakukan, biaya pendaftaran yang dibayarkan oleh
Pengprov FPTI untuk seluruh Anggota Tim di setiap kompetisi
akan dihitung berdasarkan dari jumlah Anggota Tim saat tanggal
pendaftaran, dengan ketentuan:
A) Apabila di bagian 3 dari aturan ini mengatur tentang waktu
tambahan setelah tanggal pendaftaran resmi yang ditujukan
untuk perubahan komposisi; dan
B) Pengprov FPTI melayangkan pernyataan tertulis untuk
membatalkan Anggota Tim yang sudah terdaftar selama
periode ini, maka biaya pendaftaran yang sudah dibayarkan
akan dikembalikan sebesar 50% dikarenakan pembatalan.
2.9. Ketika mendaftarkan Anggota Tim, harus memberikan informasi
kontak (yang menerangkan detail akomodasi, jadwal
kedatangan dan keberangkatan) untuk seluruh Anggota Tim.
Disiplin
3.1. Kompetisi Panjat Tebing Nasional yang diatur oleh peraturan ini
mencakup beberapa disiplin tersendiri atau kombinasi:
A) Lead, atlet diberikan peringkat berdasarkan dari hasil mereka
di satu atau dua jalur;
B) Bouldering, atlet diberikan peringkat berdasarkan jumlah
boulder yang diselesaikan;
C) Speed, atlet diberikan peringkat berdasarkan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan jalur standar;
Keselamatan
3.2. Penyelenggara kompetisi bertanggung jawab menjaga keamanan
di dalam zona kompetisi dan zona publik, dan semua aktivitas yang
berhubungan dengan jalannya pertandingan yang sedang
berlangsung.
3.3. Setiap atlet dianggap telah menyadari dan sepenuhnya
bertanggung jawab untuk peralatan dan pakaian yang mereka
pakai ketika bertanding dan/atau selama kompetisi berlangsung.
3.4. Jury President, berkonsultasi dengan Chief Routesetter, memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan terkait permasalahan
safety dalam Zona Kompetisi, termasuk menolak untuk memberi
ijin untuk memulai atau melanjutkan suatu babak dalam kompetisi.
Official Kompetisi atau orang lain yang menurut Jury President
melanggar prosedur keselamatan, atau dianggap dapat
membahayakan keselamatan, maka orang tersebut dapat dibebas
tugaskan dalam kompetisi dan/atau dikeluarkan dari arena
kompetisi.
Personil Medis
3.6. Jury President harus memastikan bahwa seorang dokter medis
(Dokter Kompetisi) ada untuk merespon secara cepat setiap
kecelakaan atau cedera yang dialami seorang atlet atau official
team. Dokter kompetisi harus hadir sejak dari pembukaan Zona
Isolasi/Zona Pemanasan sampai akhir dari percobaan
pemanjatan yang dilakukan oleh atlet terkahir pada setiap babak
kompetisi.
Seragam Tim
3.16. Anggota tim yang mewakili provinsi mereka pada saat upacara
resmi dan pertemuan-pertemuan (termasuk wawancara, dan
konferensi pers yang diselenggarakan oleh FPTI atau panitia
penyelenggara) harus, kecuali ditentukan lain oleh Technical
Delegate, memakai seragam khas, yang harus termasuk atasan
lengan panjang yang menunjukan:
A) Nama Provinsi atau kode provinsi, dan;
B) Logo Provinsi.
3.17. Atlet yang mewakili provinsi nya, ketika memanjat, harus
mengenakan seragam tim khas:
A) Baju atasan (baik lengan panjang atau pendek) dengan
warna olahraga provinsi atau dengan design/warna khas.
Atasan tersebut harus memiliki:
1) Logo Provinsi, dan;
2) Nama Provinsi atau kode huruf provinsi di bagian
belakang atau samping baju atasan dengan warna
kontras;
B) Design dari seragam tim mungkin berbeda untuk atlet pria
dan wanita. Warna dari seragam tim untuk atlet pria dan
wanita harus sama.
Pemeliharaan Dinding
3.19. Chief Routesetter harus menguji bahwa tim maintenance yang
berpengalaman tersedia sepanjang kompetisi bertujuan untuk
melakukan pemeliharaan apapun dan perbaikan yang diminta
oleh FPTI Judge secara efisien dan aman. Prosedur keselamatan
harus ditegakkan dengan ketat.
Pendahuluan
4.1. Jury President memiliki wewenang penuh atas segala kegiatan
dan keputusan yang mempengaruhi kompetisi dalam Zona
Kompetisi.
4.2. Baik Jury President dan FPTI Judge akan diberi wewenang untuk
mengambil tindakan berikut sehubungan dengan pelanggaran
atas aturan kompetisi dan berkenaan dengan hal-hal
ketidakdisiplinan yang dilakukan oleh anggota tim yang terdaftar
pada kompetisi:
A) Informal, peringatan lisan;
B) Peringantan resmi yang ditandai dengan pemberian kartu
kuning.
4.3. Segera setelah pemberian kartu kuning atau merah, Jury
President harus:
A) Memberikan pernyataan tertulis kepada manajer tim (atau
ketika tidak memungkinkan, langsung ke) orang yang
melakukan pelanggaran dan Jury President akan
mempertimbangkan apakah akan melakukan tindakan
disiplin lebih lanjut sesuai dengan aturan;
B) Memberikan salinan dari pernyataan tertulis bersamaan
dengan laporan rinci atas pelanggaran peraturan, bukti-bukti,
dan rekomendasi mengenai pertimbangan sanksi tambahan
kepada FPTI untuk dirujuk kepada Komisi Disiplin FPTI yang
berada di bawah naungan Bidang Organisasi FPTI.
Diskualifikasi (DSQ)
4.6. Jury President mempunyai wewenang untuk mendiskualifikasi
anggota tim yang terdaftar dalam kompetisi, diskualifikasi akan
disertai dengan menunjukan kartu merah.
Personil Lain
4.12. Jury President berwenang untuk langsung mengeluarkan
siapapun yang melakukan pelanggaran peraturan dan, bila perlu
menunda semua kegiatan kompetisi sampai permintaan ini telah
dipenuhi.
Penerapan
5.2. Kode Anti-Doping Dunia berlaku untuk semua kompetisi.
5.3. Setiap orang yang memasuki, mempersiapkan, atau
berpartisipasi sebagai apapun –atlet, pelatih, pelatih, ofisial,
tenaga medis atau paramedis– dalam kompetisi tersebut
dianggap telah setuju untuk mematuhi dan tunduk kepada Kode
dan Pasal 5.5 dari peraturan ini.
Umum
6.1. Para juri protes harus ditunjuk untuk tiap Kompetisi yang
diselenggarakan berdasarkan aturan ini dan terdiri dari :
A) Technical Delegate; dan
B) Jury President (atau FPTI Judge jika protes berhubungan
dengan keputusan yang diambil oleh Jury President).
6.2. Protes dan jawaban atas protes, harus ditulis dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6.3. Protes harus diberikan kepada:
A) Anggota dari Juri Protes; atau
B) FPTI Judge, yang kemudian meneruskan hal ini kepada
anggota Juri Protes.
Protes Keselamatan
6.4. Terlepas dari ketentuan lain dari aturan ini, protes dapat diajukan
jika ada permasalahan keselamatan yang serius ( Protes
Keselamatan ). Protes Keselamatan harus :
A) Dibuat secara tertulis dan tidak ada biaya protes;
B) Ditanda tangani oleh para official tim paling sedikit dari tiga
(3) tim yang berbeda. Dan Juri Protes harus segera
menentukan dan melakukan tindakan untuk memperbaiki
masalah yang teridentifikasi.
Managemen Protes
6.5. Dalam menerima sebuah protes, anggota Juri Protes harus
menilai apakah protes tersebut :
A) Invalid , dalam hal ini lembar protes akan dikembalikan dan
tidak ada biaya proses yang harus dibayar, dengan diberikan
keterangan pada lembar protes;
Managemen Protes
6.9. Segala keputusan dari Juri Protes adalah final dan tidak ada
protes lanjutan.
Jika ada dua Starting Group untuk tiap Kategori, kuota untuk
babak berikutnya harus dibagi rata dan diterapkan untuk
kedua grup;
B) Kuota untuk babak final akan ditentukan dari jumlah peserta
yang terdaftar di masing-masing kategori Sport Class berikut:
1) Untuk Open Sport Class, kuota tetap delapan (8) orang;
2) Untuk Para Sport Class, Kuota bervariasi sebagai berikut:
Peserta Terdaftar Para Sport Class
n<6 3
6 < n < 15 4
n >15 6
Prosedur Observasi
7.14. Observasi:
A) Tiap jalur kualifikasi harus didemontrasikan oleh
Forerunners:
1) Dengan demo video yang akan diputar secar terus
menerus di Area Pemanasan, dimulai tidak kurang dari
60 menit sebelum jadwal dimulainya babak kualifikasi;
atau
Prosedur Kompetisi
8.8. Semua babak pada Kompetisi Boulder harus berlaku dengan
aturan Isolasi. Atlet yang berhak untuk bertanding pada tiap
babak harus melapor ke Zona Isolasi sesuai waktu yang
ditentukan pada Start List resmi untuk babak tersebut, atlet yang
tidak melapor ke Zona Isolasi dan tidak berada di Zona Isolasi
dengan waktu yang ditentukan tidak berhak melakukan
pemanjatan di babak tersebut.
8.9. Apabila babak pada kompetisi dilaksanakan secara berturut-turut
pada hari yang sama, maka harus ada jeda waktu minimal dua
Prosedur Observasi
8.12. Observasi
A) Tidak ada waktu observasi untuk babak Kualifikasi dan Semi-
Final;
B) Babak Final harus dimulai dengan observasi terpisah selama
dua (2) menit untuk masing-masing boulder.
1) Selama periode ini, atlet bisa menyentuh (hanya) Point
yang ditandai sebagai Start dan dilarang untuk
menggunakan alat perekam;
2) Pada akhir periode ini, atlet akan kembali ke Zona Isolasi
atau ke Zona Transit sesuai dengan perintah Official
FPTI.
Prosedur Pemanjatan
8.13.
A) Periode Percobaan dalam Babak Kualifikasi dan Semi-Final
terdiri dari Periode Persiapan tetap dimana atlet dapat
mempersiapkan diri untuk percobaan mereka sebelum
memasuki Area pertandingan (Field of Play), dan Periode
Pemanjatan. Durasi periode-periode ini adalah:
Safety
9.4. Tiap Atlet wajib menggunakan Harness. Jury President tidak
akan mengijinkan atlet untuk melakukan pemanjatan jika
diyakini bahwa harness yang digunakan tidak aman. Atlet dapat
menggunakan pelindung siku dan/atau pelindung lutut.
Prosedur Kompetisi
9.6A Tiap jalur harus dibersihkan setelah:
A) Selesainya Periode Practice, dan
B) Selesainya babak kualifikasi untuk tiap kategori.
9.7. Ketika periode Practice diadakan, atlet harus diberi kesempatan
untuk mencoba sebanyak satu kali untuk tiap jalur. Atlet tidak
akan dihentikan jika terjadi False Start. Periode Practice:
A) Harus disertai dengan peragaan dari sinyal False Start dari
sistem pencatat waktu; dan
B) Harus dilaksanakan dengan format pra-pelaksanaan babak
Kualifikasi, tiap atlet yang berhak untuk ikut serta pada babak
Kualifikasi melakukan pemanjatan sesuai dengan urutan
pemanjatan yang ditentukan untuk babak Kualifikasi. Jury
President dapat memvariasikan waktu dan format dari
periode Practice untuk mencerminkan keadaan khusus dari
kompetisi.
Ranking
9.17. Ranking Kualifikasi:
A) Tiap atlet yang gagal atau tidak memenuhi syarat untuk
memulai race yang terjadwal pada babak ini dan hasil mereka
akan diberi tanda Did Not Start (DNS) atau dengan IRM
(istilah) lain yang sesuai.
B) Tiap atlet yang melakukan False Start pada salah satu race
mereka akan diberi peringkat yang sama diurutan terakhir
pada babak ini.
C) Berdasarkan dari point (A) dan (B) diatas, tiap atlet yang
gagal mencatatkan waktu valid pada salah satu atau kedua
race akan diberi peringkat sama, diatas dari para atlet yang
melakukan False Start.
D) Berdasarkan point (A), (B) dan (C) diatas, tiap atlet yang
mencatatkan waktu valid paling tidak pada salah satu race
mereka akan diberi peringkat dengan urutan kecil ke besar
(ascending) dari waktu valid terbaik (atau hanya), dihitung
ke 1/1000s. apabila terdapat dua atlet yang mempunyai
Prosedur Kompetisi
11.7. Tiap tahapan boulder akan dilaksanakan dengan mengikuti
ketentuan prosedur kompetisi sebagai berikut:
A) Artikel 11.9 (menggantikan artikel 8.8);
B) Artikel 11.10 (menggantikan artikel 8.9);
C) Artikel 11.11 (menggantikan artikel 8.11(A)); dan
D) Artikel 11.12 (menggantikan artikel 8.10 dan 8.11(B)).
11.8. Tiap tahapan lead akan dilaksanakan dengan mengikuti
ketentuan prosedur kompetisi sebagai berikut:
A) Artikel 7.11 dan 7.12;
B) Artikel 11.9 (menggantikan artikel 7.9); dan
C) Artikel 11.10 (menggantikan artikel 7.10); dan
D) Artikel 11.11 (menggantikan artikel 7.13).
11.9. Tiap tahapan pada masing-masing babak harus berada dalam
kondisi isolasi. Atlet yang berhak bertanding:
A) Di setiap tahapan pada babak Kualifikasi dan Semi-Final,
harus melapor pada petugas isolasi tidak kurang dari 30
menit sebelum jadwal dimulainya tahapan tersebut dan tetap
berada diisolasi sampai selesainya percobaan mereka pada
Prosedur Observasi
11.13. Para atlet bisa melakukan observasi terhadap boulders dan jalur
pada tiap tahapan dari area yang diperuntukan untuk umum
sebelum waktu yang ditentukan bagi mereka untuk melapor ke
Prosedur Pemanjatan
11.14. Percobaan pemanjatan para atlet pada suatu boulder akan diatur
berdasarkan bagian prosedur pemanjatan berikut:
A) Artikel 8.14 dan 8.15; dan
B) Artikel 11.16 (menggantikan Artikel 8.13).
11.15. Percobaan pemanjatan para atlet pada suatu jalur akan diatur
berdasarkan bagian prosedur pemanjatan berikut:
A) Artikel 7.17 dan 7.18; dan
B) Artikel 11.17 (menggantikan Artikel 7.15).
11.16. Periode percobaan dalam sebuah tahapan boulder harus terdiri
dari waktu persiapan 15 detik dimana mereka dapat melakukan
General Ranking
11.25. Terikat selalu pada pasal 4.10 dari peraturan ini, Peringkat
Umum akan ditentukan berdasarkan:
A) Pertama, atlet yang memiliki peringkat Final dalam urutan
itu;
B) Kedua, atlet yang memiliki peringkat Semi-Final dalam urutan
itu;
C) (jika relevan) ketiga, atlet yang mempunyai peringkat
Kualifikasi dalam urutan itu.
Prosedure Kompetisi
12.5. Tiap jalur harus dibersihkan setelah berakhirnya (bila diadakan)
periode Practice, dan setelah berakhirnya babak kualifikasi untuk
setiap kategori.
12.6. Babak kualifikasi dapat didahului dengan periode Practice. Dalam
keadaan pengecualian, sebuah demonstrasi dari jalur dapat
dilakukan untuk menggantikan periode Practice. Jury President
dapat mengumumkan waktu dan durasi dari Practice saat
Technical Meeting (dan jika tidak memungkinkan, maka periode
Practice dan demonstrasi jalur dapat ditiadakan).
Prosedur Pemanjatan
12.10. Seluruh Race harus dimulai dengan sinyal yang jelas terdengar
yang dikeluarkan oleh Assigned Starter, yang bukan termasuk
Offisial FPTI. Starter harus memposisikan dirinya dimana dia
tidak terlihat oleh atlet. Sumber dari Sinyal Start harus
ditempatkan sama jaraknya untuk tiap atlet.
12.11. Tiap race harus dimulai dengan menggunakan Protokol yang
Umum:
A) Setelah dipanggil untuk memulai pemanjatan, tiap atlet:
1) Harus, dalam sepuluh (10) detik setelah dipanggil,
mengatur posisi starting pad sesuai dengan posisi start
yang mereka sukai. Selama periode ini atlet dapat
menyentuh (hanya) pegangan pertama dari jalur tanpa
meninggalkan dasar;
2) Harus menghampiri belayer yang bertugas, yang akan
memastikan:
a) Harness dari atlet telah terpasang dengan benar; dan
b) Harness dari atlet terpasang secara aman ke auto
belay atau top-rope.
3) Mengambil posisi pada tempat yang telah ditentukan
(Assembly Position) oleh Assigned Starter, tidak lebih dari
Safety
Sesuai dengan pasal 9.4
Prosedure Kompetisi
Sesuai dengan pasal 9.6A
9.76A
9.6A sampai dengan pasal 9.9
Prosedure Pemanjatan
Sesuai dengan pasal 9.10 sampai dengan pasal 9.14
Ranking
Sesuai dengan pasal 9.17 sampai dengan pasal 9.18
Prosedur Kompetisi
Sesuai dengan pasal 7.9 sampai dengan pasal 7.13
Prosedur Observasi
14.11. Untuk prosedur observasi Lead Tim merujuk pada Artikel 7.14.B
dengan perubahan Babak Kualifikasi dan Final harus diawali
dengan waktu observasi tidak lebih dari sepuluh (10) menit,
untuk semua Tim.
A) Selama periode ini, Anggota Tim dapat:
1) Menyentuh (hanya) pegangan pertama pada jalur tanpa
meninggalkan dasar;
2) Menggunakan teropong untuk mengamati jalur;
3) Membuat gambar dan catatan,
4) Tetapi tidak boleh menggunakan alat perekam.
B) Pada akhir periode ini, Anggota Tim harus kembali ke Zona
Isolasi atau Zona Transit sesuai dengan arahan dari Official
FPTI, untuk berkoordinasi dan menyerahkan lembar strategi
kepada Official FPTI tidak lebih dari dua (2) menit.
Prosedur Pemanjatan
Sesuai dengan pasal 7.15 sampai 7.18
Rangking
14.12. Sesuai dengan Artikel 7.22
14.13. Ranking Kualifikasi, merujuk pada Artikel 7.23 dengan
perubahan:
A) Tiap atlet/tim yang gagal atau tidak memenuhi syarat untuk
memulai pada seluruh jalur pemanjatan tidak akan diberikan
peringkat pada babak ini dan hasil mereka akan diberi tanda
Did Not Start (DNS) atau dengan IRM (Istilah) yang sesuai.
B) Tiap tim yang mengikuti paling sedikit satu jalur pada babak
kualifikasi harus diberikan Ranking Points untuk tiap jalur
kualifikasi yang sama dengan peringkat tersendiri
( Fractional Ranking ) di jalur yang relevan.
C) Peringkat dari tim harus diurutkan dari kecil ke besar
( Ascending ) dari point kualifikasi yang didapatkan oleh tiap
atlet (contoh: Point Kualifikasi terkecil lebih baik), dihitung
berdasarkan rumus berikut:
𝑄𝑃 √ 𝑃1 ∗ 𝑃2 ∗ 𝑃3
Dimana:
QP = Qualification Points, dibulatkan tiga (3) angka
dibelakang koma.
P1 = Ranking point dari jalur pertama.
P2 = Ranking point dari jalur kedua.
P3 = Ranking point dari jalur ketiga.
D) Point data yang ditampilkan pada Official Result harus
dengan format dua (2) desimal.
14.14. Ranking Final, merujuk pada Artikel 7.24. dengan perubahan
sebagai berikut:
Safety
Sesuai dengan pasal 8.4
Prosedur Kompetisi
Sesuai dengan pasal 8.8 sampai 8.9
15.7. Artikel 8.10 digantikan dengan: Pada Babak Kualifikasi, tiap tim:
A) Akan melakukan pemanjatan pada tiap Boulder sesuai urutan
yang tertera pada Start List. Tidak ada pengulangan yang
akan diberikan jika tim tidak dapat memulai pada waktu yang
telah ditentukan;
B) Tiap atlet akan mencoba jalur sesuai urutan yang telah
ditentukan oleh kapten tim;
C) Setelah seluruh anggota tim selesai melakukan pemanjatan,
mereka akan kembali ke Zona Transit;
D) Tim yang sedang masa istirahat harus tetap berada di Area
Kompetisi sampai periode istirahatnya berakhir.
15.8. Artikel 8.11 digantikan dengan: Pada Babak Final:
A) Harus dimulai dengan sesi perkenalan dari para finalis;
B) Sesuai dengan Pasal 15.7.A sampai dengan 15.7.D
Prosedur Observasi
15.9. Sesuai dengan Pasal 8.12 dengan perubahan: Untuk tiap Babak
Boulder, tim harus dimulai dengan observasi terpisah selama dua
(2) menit untuk masing-masing boulder yang dilakukan oleh
kapten tim.
A) Selama periode ini, kapten tim bisa menyentuh (hanya) point
yang ditandai sebagai start dan dilarang untuk menggunakan
alat perekam.
Prosedur Pemanjatan
Sesuai dengan Pasal 8.13 sampai dengan 8.15
Ranking
15.10. Sesuai dengan Pasal 8.19 dengan mengganti kata atlet menjadi
tim.
15.11. Jika setelah selesainya babak final terdapat tim yang memiliki
peringkat sama, peringkat mereka dipisahkan dengan
menggunakan ketentuan dari pasal 8.20.
15.12. General Ranking
Merujuk pada pasal 8.21, dengan perubahan sebagai berikut:
Terkait selalu pada paragraf 4.10 dari peraturan ini, peringkat
akhir ( General Ranking ) akan ditentukan berdasarkan:
A) Tim yang mempunyai Ranking Final dalam urutan itu; dan
B) Tim yang mempunyai Ranking Kualiikasi dalam urutan itu.
Ketentuan-Ketentuan Umum
16.1. FPTI dapat menyetujui setiap tahun pengorganisasian:
A) Untuk Kelas Olahraga Umum, serangkaian kompetisi di
masing-masing Disiplin Boulder, Lead dan Speed; dan
B) Untuk Kelas Para Olahraga, serangkaian kompetisi Disiplin
Lead saja,
Untuk tiap kasus dengan maksimal delapan (8) kompetisi di
masing-masing Disiplin yang relevan.
16.2. Kompetisi Seri Nasional:
A) Harus terdiri dari kategori putra dan putri dan dapat terdiri
dari satu atau lebih pisiplin.
B) Harus menyertakan Kelas-Kelas Olahraga hanya jika minimal
enam (6) atlet dari setidaknya tiga (3) Pengprov yang
berbeda telah terdaftar di kelas tersebut.
C) Harus:
1) Berlangsung selama akhir pekan;
2) Diselenggarakan dengan jangka waktu paling lama:
a) Jika kompetisi di satu (1) Kelas Olahraga atau Disiplin
diadakan, dua (2) hari;
b) Jika kompetisi di dua (2) Kelas Olahraga atau Disiplin
diadakan, tiga (3) hari
c) Jika kompetisi di tiga (3) atau lebih Kelas Olahraga
atau Disiplin diadakan, lima (5) hari.
Untuk setiap kasus, maksimal +1 hari untuk penambahan
hari pelaksanaan.
Pendaftaran Tim
16.4. Kelayakan untuk berpartisipasi dalam acara Seri Nasional
terbatas pada:
A) Atlet yang berusia atau akan setidaknya 14 tahun pada tahun
acara dan yang memegang KIAT yang valid; dan
B) Ofisial Tim yang dengan surat mandat dari Pengprov terkait.
16.5. Pengprov dapat mendaftarkan Anggota Tim yang memenuhi
syarat dalam jumlah dan kapasitas sebagai berikut:
A) Ofisial Tim
1) Satu (1) manajer tim;
2) Dua (2) pelatih per Disiplin;
3) Dua (2) personel medis atau paramedis yang memenuhi
syarat, dan
4) Satu (1) asisten atlet atau Pemandu Penglihatan (Sight
Guide) yang ditunjuk untuk setiap peserta yang terdaftar
di Kelas Para Olahraga.
Prosedur kompetisi
16.7. Format setiap kompetisi Seri Nasional harus sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Pasal yang relevan dari Bab 2 Peraturan ini.
Dalam keadaan tertentu:
A) Jury President dapat:
Anti-Doping
16.24. Penyelenggara Kompetisi harus mengatur tes anti-doping:
A) Untuk dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional yang
mengatur olahraga internasional di negara mereka, Kode
Anti-Doping Dunia, dan Kebijakan dan Prosedur Anti-Doping
FPTI dan Peraturan Kedisiplinan.
B) Untuk dilakukan minimal kepada:
1) Para pemenang di masing-masing Kategori Kelas
Olahraga Umum; dan
2) Para pemenang di masing-masing Kategori Kelas Para
Olahraga, dengan ketentuan jumlah Kategori Kelas Para
Olahraga melebihi enam (6), maka atlet yang akan diuji
akan diambil secara acak dari daftar pemenang.
Pendaftaran Tim
17.4. Kelayakan untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Nasional
terbatas pada:
A) Atlet yang berusia atau akan setidaknya 14 tahun pada tahun
kompetisi dan yang memegang KIAT yang valid; dan
B) Official team yang dengan surat mandat dari Penprov terkait.
17.5. Pengprov dapat mendaftarkan Anggota Tim yang memenuhi
syarat dalam jumlah dan kapasitas sebagai berikut:
A) Official team:
1) Satu (1) manajer tim;
2) Dua (2) pelatih per Disiplin;
3) Dua (2) personel medis atau paramedis yang memenuhi
syarat, dan
4) Satu (1) asisten atlet atau Sight Guide yang ditunjuk
untuk setiap peserta yang terdaftar di Kelas Para Sport.
B) Atlet:
1) Juara Nasional (dewasa) saat ini dalam kategori dimana
mereka menjadi juara;
2) Lima (5) atlet lagi untuk setiap kategori kompetisi.
Tanggal pendaftaran selambat-lambatnya 42 hari sebelum
hari pertama kompetisi, atau 15 hari jika kompetisi terbatas
pada Kelas Olahraga Umum.
Setelah tanggal pendaftaran dan sampai 5 hari sebelum hari
pertama kompetisi, Pengprov dapat, dalam keadaan
Prosedur kompetisi
17.7. Kecuali ada kebijakan lain dari FPTI, format setiap kompetisi
dalam Kejuaraan Nasional harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Pasal yang relevan dari Bab 2 Peraturan ini, diubah
sebagai berikut:
A) Boulder
Tidak ada perubahan
B) Lead
Tidak ada perubahan
C) Speed
Tidak ada perubahan
D) Boulder & Lead
1) Di mana kompetisi Boulder & Lead kombinasi diadakan
(termasuk Semifinal dan Final sebagaimana diatur dalam
pasal 11 Peraturan ini), medali dan gelar akan diberikan
Start List
17.10. Starting List untuk setiap kompetisi akan ditentukan
sebagaimana diatur dalam bagian yang relevan dari Bagian 2
pada Peraturan dan Starting List yang disiapkan:
A) Untuk babak Kualifikasi, pada Technical Meeting sebelum
kompetisi terkait dan setelah konfirmasi partisipasi.
B) Untuk setiap babak lainnya, segera setelah publikasi Hasil
Resmi dari babak sebelumnya dan kesimpulan dari setiap
prosedur protes,
17.11. Tidak digunakan.
17.12. Jika atlet gagal melapor ke Zona Isolasi pada waktu penutupan
yang diumumkan; atau ke Call Zone saat dipanggil, atlet akan
ditandai dengan DNS (Did Not Start) di Official Starting List
untuk babak yang bersangkutan.
Anti-Doping
17.17. Penyelenggara Kompetisi harus mengatur tes anti-doping:
A) Untuk dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional yang
mengatur olahraga internasional di negara mereka, Kode
Anti-Doping Dunia, Kebijakan dan Prosedur Anti-Doping
FPTI, dan Peraturan Kedisiplinan FPTI; dan
B) Untuk diberlakukan paling tidak kepada:
1) Para pemenang di masing-masing kategori Kelas
Olahraga Umum; dan
2) Pemenang pada masing-masing kategori Kelas Para
Olahraga, dengan ketentuan jumlah kategori Kelas Para
Olahraga melebihi enam (6), maka atlet yang akan diuji
akan diambil secara acak dari daftar pemenang.
Ketentuan umum
18.1. Frekuensi dan durasi
A) FPTI harus mengatur penyelenggaraan Kejuaraan Nasional
Kelompok Umur setiap tahun sesuai dengan Anggaran Dasar
FPTI.
B) Kejuaraan Nasional Kelompok Umur harus mencakup
kategori:
1) Untuk setiap Disiplin yang disahkan oleh FPTI;
2) Untuk peserta Putra dan Putri; dan
3) Untuk kelompok usia berikut;
a) Youth D: atlet yang lahir 12 atau 13 tahun sebelum
tahun kompetisi;
b) Youth C: atlet yang lahir 10 atau 11 tahun sebelum
tahun kompetisi
c) Youth B: atlet yang lahir 14 atau 15 tahun sebelum
tahun kompetisi;
d) Youth A: atlet yang lahir 16 atau 17 tahun sebelum
tahun kompetisi;
e) Juniors: atlet yang lahir 18 atau 19 tahun sebelum
tahun kompetisi,
Youth
Tahun Tahun Kelahiran
Kompetisi Youth B Youth A Junior
2022 2008 2007 2006 2005 2004 2003
2023 2009 2008 2007 2006 2005 2004
2024 2010 2009 2008 2007 2006 2005
2025 2011 2010 2009 2008 2007 2006
Pendaftaran Tim
18.3. Hanya Anggota Tim yang memegang surat mandat dari
Pengprov (KIAT yang valid bagi atlet) yang memenuhi syarat
untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Nasional Kelompok Umur.
Prosedur Kompetisi
18.4. Kecuali ditentukan lain oleh FPTI, format setiap kompetisi dalam
Kejuaraan Nasional Kelompok Umur harus sesuai dengan Pasal
yang relevan dari Bab 2 Peraturan ini, diubah sebagai berikut:
A) Boulder
1) Di mana dua (2) grup pemanjatan (starting groups)
digunakan, atlet akan dialokasikan secara acak untuk
masing-masing grup.
B) Lead
1) Di mana dua (2) grup pemanjatan (starting groups)
digunakan, atlet akan dialokasikan secara acak untuk
masing-masing grup.
C) Speed
1) Tidak ada perubahan
D) Boulder & Lead
1) Di mana kompetisi Boulder & Lead kombinasi diadakan
(termasuk Semifinal dan Final sebagaimana diatur dalam
Start List
18.7. Daftar atlet yang terdaftar dalam setiap Kategori akan
dipublikasikan di situs web FPTI selambat-lambatnya sehari
setelah tanggal pendaftaran.
18.8. Start List untuk setiap kompetisi akan ditentukan sebagaimana
diatur dalam bagian yang relevan dari Bab 2 Peraturan ini dan
Starting List yang disiapkan:
A) Untuk babak Kualifikasi, pada Technical Meeting sebelum
kompetisi terkait dan setelah konfirmasi partisipasi.
B) Untuk tiap babak lainnya, segera setelah publikasi Hasil
Resmi dari babak sebelumnya dan kesimpulan dari setiap
prosedur banding yang relevan, dan dalam setiap kasus yang
dipublikasikan di situs FPTI, papan pengumuman kompetisi
resmi; dan salinannya disediakan untuk Official Team, juru
bicara kompetisi dan media.
18.9. Tidak digunakan.
18.10. Jika atlet gagal melapor ke Zona Isolasi pada waktu penutupan
yang diumumkan; atau ke Call Zone saat dipanggil, atlet akan
ditandai dengan DNS di Official Start List untuk babak terkait.
Anti-Doping
18.15. Penyelenggara kompetisi harus mengatur tes anti-doping:
A) Untuk dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional yang
mengatur olahraga internasional di negara mereka, Kode
Anti-Doping Dunia, Kebijakan dan Prosedur Anti-Doping
FPTI, dan Peraturan Kedisiplinan FPTI; dan
B) Untuk dilakukan minimal oleh para pemenang dari setidaknya
enam (6) kategori yang diadakan.