Anda di halaman 1dari 5

Senin, 13 Agustus 2012

Program Latihan yang baik untuk Atlit Panjat Tebing


CONTOH PROGRAM LATIHAN panjat tebing 
1. Bulan Mei 2009 = 31 Hari = 3 hari rest / minggu X 4 = 12 Hari = 31 – 12 = 19 Hari
efektif latihan Endurance = 40% ( 0,4 X 19 ) = 7,6 ( 8 hari ) Fisik = 20% ( 0.2 x 19 ) =
3,8 ( 4 Hari ) Technik = 25 % ( 0,25 x 19 ) = 4,75 ( 5 Hari ) Tactic dan strategi = 15%
( 0.15 X 19 ) = 1,9 ( 2 Hari ) ------------------------------------------------ + 19 Hari
2. Bulan Juni 2009 = 30 Hari = 2 hari rest / minggu = 8 hari X = 30 – 8 hari Istirahat =
22 Hari efektif latihan Endurance = 30% ( 0,3 X 22 ) = 6.6 ( 6 hari ) Fisik = 15% ( 0,15 x
22 ) = 3,3 ( 3 hari ) Technic = 30% ( 0,3 X 22 ) = 6,6 ( 7 hari ) Tactic dan strategi = 25%
( 0,25 X 22 ) = 5,5 ( 6 Hari ) ------------------------------------------------------------------------
+ 22 Hari
3. Bulan Juli 2009 = 20 Hari Efektit = 2 X Hari rest / minggu = 8X = 20 – 8 = 12 Hari
efektif latihan Endurance = 20% ( 0,20 X 12 ) = 2,4 ( 2 hari ) Fisik = 10% ( 0.10 x 12 ) =
1,2 ( 1 hari ) Technic = 20% ( 0,25 X 12 ) = 3 ( 3 hari ) Tactic dan strategi = 50% ( 0,50
X 12 ) = 6 ( 6 hari ) -------------------------------------------------------------------- + 12 Hari
Dari gambaran jumlah alokasi waktu yang tersedia seperti di atas, diharapkan pelatih
bisa memanfaatkan waktu dengan membuat schedule latihan untuk atlet, secara
sistematis dan cermat. Agar komponen tim dapat menentukan kapan waktu latihan,
istirahat, latihan berat, latihan ringan, rekreasi, simulasi, test fisik/konsultasi psikologi,
dan kapan saatnya melakukan tahap tapering atau unloading menjelang kompetisi.
Semua proses latihan dapat di-planing secara akurat, sehingga kemampuan atlet dan
prestasi dapat diprediksi secara akurat dan tidak terlalu melenceng jauh saat latihan yang
dicapai dengan hasil kompetisi pada Porprov nanti.
Dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk latihan, alangkah baiknya seorang pelatih
menyusun program latihan untuk atletnya secara sederhana, sistematis dan terinci.
Sehingga atlet dapat memahami dan menjalankan latihan secara efektif yang berdampak
naiknya kemampuan fisik, teknik, mental dan prestasi atlet.
Seyogyanya latihan harus pandai memfaatkan waktu luang atlet, disela-sela sekolah dan
kesibukan lain. Seperti latihan di pagi hari sebelum berangkat sekolah jam 05.00 – 06.00
pelatih wajib memberikan menu latihan tambahan yang harus dilakukan oleh atlet.
Sehingga dengan waktu latihan tambahan 1 jam saja, apabila efektif dijalankan tentu
akan meningkatkan performance atlet. 4. Volume, dan intensitas 1. Bulan Mei 2009
Volume = Tinggi antara 80% - 90% Intensitas = Rendah, antara 10% - 20% 2. Bulan
Juni 2009 Volume = Sedang, Cenderung Menurun 40% - 50% Intensitas = Sedang,
semakin NAIK 60% - 70% 3. Bulan Juli 2009 Volume = Rendah, 10% - 20% Intensitas
= Tinggi, 80% - 90% 5. Materi Latihan A. Latihan Fisik B. Latihan Teknik C. Latihan
Psikologi D. Latihan Taktik dan Strategi Pertandingan 6. Periodesasi, meliputi Tahap-
Tahap Latihan untuk : - Persiapan Umum -Persiapan Khusus -Pra Kompetisi -Kompetisi
Utama - Transisi / Pemulihan Berbagai Persiapan : 1. Penekanannya untuk latihan fisik
baik aerob maupun anaerob, serta latihan kekuatan otot untuk Seluruh tubuh, dan tenaga
eksplosif. Baik dengan beban diri sendiri maupun menggunakan metode weight
training/latihan beban luar. Sebelum memulai latihan alangkah baiknya di adakan test
fisik secara multilateral, dan test kesehatan oleh dokter atau ahli kesehatan. Karena
dengan kondisi fisik umum yang baik program latihan teknik akan mudah dilakukan
tanpa resiko cedera dan terhambatnya program latihan. 2. Latihan Teknik, mengajarkan
berbagai teknik dasar, agar atlet dapat menguasai teknik dasar secara benar, sehingga
latihan akan menjadi efektif apabila atlet telah menguasai teknik dasar secara sempurna.
Sehingga untuk berlatih teknik tinggi untuk tahap selanjutnya atlet dan pelatih tidak
mengalami kesulitan yang berarti. 3. Latihan Psikologi, melatih mental atlet untuk
disiplin latihan, tepat waktu, mentaati instruksi pelatih, mengikuti jadwal yang sudah
ditentukan, mengabaikan latihan pada kondisi panas karena terik matahari, dingin,
gaduh/ramai, banyak di tonton orang, dan menjaga sopan santun dengan siapapun. Serta
secara berkala melakukan konsultasi dan pelatihan dengan psikolog (Hypnotherapy, test
psikologi) 4. Latihan Taktik dan Strategi, mensiasati agar dapat menjalankan latihan
dengan baik dan efektif (dengan keadaan waktu dan falisilitas terbatas), cerdas dan
efektif membaca jalur dalam latihan dan kompetisi, melakukan persiapan-persiapan
secara matang sebelum, saat dan menjelang kompetisi. Membuat catatan-catatan
mengenai grafik latihan hari per hari. Sehingga dapat termonitoring peningkatan grafik
prestasi baik fisik, teknik, strategi/taktik dan kematangan mental bertanding/psikologi.
Contoh penjabaran program latihan Teknik, fisik dan taktik. 2. Endurance ( Daya tahan )
2.1. Lead / Rintisan a. Up Down dengan runner ( Limit, Repetisi ) b. Up Down dengan
dengan top rope ( Limit, Repetisi ) c. Up dengan Top rope ( Repetisi ) d. Multiple
Endurance Climbing e. Stick Games Endurance Climbing 2.2. Boulder / jalur pendek a,
Interval in boulder ( Repetisi ) - Dengan kaki bebas bertumpu. - Dengan kaki diatur /
ditata tumpuannya b. Up Down ( Limit, Repetisi ) - Top point dan start point ditentukan
2.3. Speed / kecepatan a. Up Down ( Repetisi ) b. Interval in speed ( Repetisi ) - 4
Tahapan Top - Bisa 1 jalur atau 2 jalur - 30”, 35”, 40”, 45”, ? 45”, 40”, 35”, 30”. c.
Dyno ( Repetisi ) d. One Hand/Foot to Climbing ( Repetisi ) 2.4. Fisik khusus a. Joging
30’ ? 35’ ( Lead, boulder, speed ) b. Joging 10’ untuk warming up ( Lead, boulder,speed)
c. Lead / Rintisan - Fartlex ( Repetisi ) - Lari tangga ( Repetisi ) - Sprint 25 m
( Repetisi ) - Speed Running Play - Multiple Running d. Boulder jalur pendek - Fartlex
( Repetisi ) - Sprint 25 m ( Repetisi ) - Shutle run ( Repetisi ) - Lari Tangga ( Repetisi ) -
Plyometrik, latihan eksplosif power 3. Technic 3.1. Lead / Boulder a. Pembenahan
technic gerak panjat - Hand work (tukar tangan, silang tangan, lay back, dll) - Balance,
( jamming, body moving dll) - Foot work (edging, hooking, silang kaki, twice lock dll)
b. Orientasi jalur - Penempatan Tangan kanan / kiri dan kaki 3.2. Speed / kecepatan a.
Pembenahan irama kecepatan - Tangan - Kaki b. Orientasi jalur c. Pemantapan crossing
jalur/memotong jalur d. Pemantapan dyno/melompat e. Pengaturan napas dan
konsentrasi pada saat memulai pemanjatan dan pergantian jalur pemanjatan. 4. Tactic
dan strategi 4.1. Lead / Rintisan a. Jalur simulasi - 2 jalur pa / 2 jalur pi perhari - Limit
pemanjatan b. Top rope / runner, Strategi posisi pemasangan tali pada runner. c.
Pengaturan rest position d. Peraturan kompetisi terbaru ( sosialisasi ) e. Nilai atau atau
mengamankan diri f. Membaca dan mensiasati jalur pada saat orientasi jalur (Ormed)
4.2. Boulder / jalur pendek a. Jalur / simulasi - 7 jalur pa / 7 jalur pi perhari ( 4 menit
perjalur ) - 1 jalur dengan waktu 7 menit / atlet; harus berbeda – beda gerakannya, -
Membaca jalur secara efektif dan tepat, sesuai kemampuan sehingga waktu dan tenaga
tidak habis saat melakukan pemanjatan. 4.3. Speed / kecepatan a. Repetition speed - 2
X / 2 Jalur langsung b. Head to head ( 2 X 2 jalur langsung ) c. Trick of the speed - Salah
satu pemanjat start terlebih dahulu, kemudian pada ketinggian tertentu disusul oleh
pemanjat selanjutnya. - 2 X 2 jalur langsung CONTOH JADWAL LATIHAN UNTUK
BULAN MEI 2009 NO HARI TEMPAT LATIHAN JAM 1 MINGGU Stadion Atletik
Fisik 07.00 – 11.00 Wall Climbing Endurance 13.00 – 17.00 2 SENIN REST TOTAL 3
SELASA Wall Climbing Jalur Onsighting 14.00 – 17.00 4 RABU Media Bouldering
Boulder/Problem 08.00 / 14.00 5 KAMIS Multi Wall Endurance + Fisik 08,00 / 14.00 6
JUM’AT Kolam Renang REST AKTIF 7 SABTU Multi Wall Endurance, interval Lead
& Speed/Boulder 08.00 / 14.00 Jadwal ini merupakan contoh saja, untuk penyusunan
jadwal diharapkan disesuaikan dengan tersedianya waktu atlet disela-sela sekolah misal
(pagi hari jam 05.00 - 06.00 atau malam hari setelah latihan sore antara jam 19.00 -
20.30). Hal ini dilakukan agar bisa menutup kekurangan porsi latihan yang seharus
dilakukan, agar periodesasi dalam perencaan latihan dapat tercapai peak performance.
Porprov Panjat Tebing di Solo akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli - 1 Agustus 2009,
tinggal menyisakan 40 hari efektif. Tentu hal ini merupakan PR besar bagi pelatih dan
atlet untuk menjalani proses latihan guna mencapai peak performance pada Porprov
nanti. Berikut contoh program latihan yang kami share dengan Pelatih dari Pengcab
FPTI Banyumas, program ini juga dilaksanakan untuk atlet FPTI Banyumas sebagai
gudangnya / barometer atlet panjat Tebing Jawa Tengah. Program ini dapat menjadi
referensi bagi pelatih panjat tebing dan atlet panjat tebing di Jawa Tengah dalam
menghadapi Porprov XIII nanti. CONTOH PROGRAM LATIHAN TIM PANJAT
TEBING MENGHADAI PORPROV XIII DI SOLO, 27 JULI – 1 AGUSTUS 2009 1.
Bulan Mei 2009 = 31 Hari = 3 hari rest / minggu X 4 = 12 Hari = 31 – 12 = 19 Hari
efektif latihan Endurance = 40% ( 0,4 X 19 ) = 7,6 ( 8 hari ) Fisik = 20% ( 0.2 x 19 ) =
3,8 ( 4 Hari ) Technik = 25 % ( 0,25 x 19 ) = 4,75 ( 5 Hari ) Tactic dan strategi = 15%
( 0.15 X 19 ) = 1,9 ( 2 Hari ) ------------------------------------------------ + 19 Hari 2. Bulan
Juni 2009 = 30 Hari = 2 hari rest / minggu = 8 hari X = 30 – 8 hari Istirahat = 22 Hari
efektif latihan Endurance = 30% ( 0,3 X 22 ) = 6.6 ( 6 hari ) Fisik = 15% ( 0,15 x 22 ) =
3,3 ( 3 hari ) Technic = 30% ( 0,3 X 22 ) = 6,6 ( 7 hari ) Tactic dan strategi = 25% ( 0,25
X 22 ) = 5,5 ( 6 Hari ) ------------------------------------------------------------------------ + 22
Hari 3. Bulan Juli 2009 = 20 Hari Efektit = 2 X Hari rest / minggu = 8X = 20 – 8 = 12
Hari efektif latihan Endurance = 20% ( 0,20 X 12 ) = 2,4 ( 2 hari ) Fisik = 10% ( 0.10 x
12 ) = 1,2 ( 1 hari ) Technic = 20% ( 0,25 X 12 ) = 3 ( 3 hari ) Tactic dan strategi = 50%
( 0,50 X 12 ) = 6 ( 6 hari ) -------------------------------------------------------------------- + 12
Hari Dari gambaran jumlah alokasi waktu yang tersedia seperti di atas, diharapkan
pelatih bisa memanfaatkan waktu dengan membuat schedule latihan untuk atlet, secara
sistematis dan cermat. Agar komponen tim dapat menentukan kapan waktu latihan,
istirahat, latihan berat, latihan ringan, rekreasi, simulasi, test fisik/konsultasi psikologi,
dan kapan saatnya melakukan tahap tapering atau unloading menjelang kompetisi.
Semua proses latihan dapat di-planing secara akurat, sehingga kemampuan atlet dan
prestasi dapat diprediksi secara akurat dan tidak terlalu melenceng jauh saat latihan yang
dicapai dengan hasil kompetisi pada Porprov nanti. Dengan terbatasnya waktu yang
tersedia untuk latihan, alangkah baiknya seorang pelatih menyusun program latihan
untuk atletnya secara sederhana, sistematis dan terinci. Sehingga atlet dapat memahami
dan menjalankan latihan secara efektif yang berdampak naiknya kemampuan fisik,
teknik, mental dan prestasi atlet. Seyogyanya latihan harus pandai memfaatkan waktu
luang atlet, disela-sela sekolah dan kesibukan lain. Seperti latihan di pagi hari sebelum
berangkat sekolah jam 05.00 – 06.00 pelatih wajib memberikan menu latihan tambahan
yang harus dilakukan oleh atlet. Sehingga dengan waktu latihan tambahan 1 jam saja,
apabila efektif dijalankan tentu akan meningkatkan performance atlet. 4. Volume, dan
intensitas 1. Bulan Mei 2009 Volume = Tinggi antara 80% - 90% Intensitas = Rendah,
antara 10% - 20% 2. Bulan Juni 2009 Volume = Sedang, Cenderung Menurun 40% -
50% Intensitas = Sedang, semakin NAIK 60% - 70% 3. Bulan Juli 2009 Volume =
Rendah, 10% - 20% Intensitas = Tinggi, 80% - 90% 5. Materi Latihan A. Latihan Fisik
B. Latihan Teknik C. Latihan Psikologi D. Latihan Taktik dan Strategi Pertandingan 6.
Periodesasi, meliputi Tahap-Tahap Latihan untuk : - Persiapan Umum -Persiapan
Khusus -Pra Kompetisi -Kompetisi Utama - Transisi / Pemulihan Berbagai Persiapan : 1.
Penekanannya untuk latihan fisik baik aerob maupun anaerob, serta latihan kekuatan otot
untuk Seluruh tubuh, dan tenaga eksplosif. Baik dengan beban diri sendiri maupun
menggunakan metode weight training/latihan beban luar. Sebelum memulai latihan
alangkah baiknya di adakan test fisik secara multilateral, dan test kesehatan oleh dokter
atau ahli kesehatan. Karena dengan kondisi fisik umum yang baik program latihan teknik
akan mudah dilakukan tanpa resiko cedera dan terhambatnya program latihan. 2. Latihan
Teknik, mengajarkan berbagai teknik dasar, agar atlet dapat menguasai teknik dasar
secara benar, sehingga latihan akan menjadi efektif apabila atlet telah menguasai teknik
dasar secara sempurna. Sehingga untuk berlatih teknik tinggi untuk tahap selanjutnya
atlet dan pelatih tidak mengalami kesulitan yang berarti. 3. Latihan Psikologi, melatih
mental atlet untuk disiplin latihan, tepat waktu, mentaati instruksi pelatih, mengikuti
jadwal yang sudah ditentukan, mengabaikan latihan pada kondisi panas karena terik
matahari, dingin, gaduh/ramai, banyak di tonton orang, dan menjaga sopan santun
dengan siapapun. Serta secara berkala melakukan konsultasi dan pelatihan dengan
psikolog (Hypnotherapy, test psikologi) 4. Latihan Taktik dan Strategi, mensiasati agar
dapat menjalankan latihan dengan baik dan efektif (dengan keadaan waktu dan falisilitas
terbatas), cerdas dan efektif membaca jalur dalam latihan dan kompetisi, melakukan
persiapan-persiapan secara matang sebelum, saat dan menjelang kompetisi. Membuat
catatan-catatan mengenai grafik latihan hari per hari. Sehingga dapat termonitoring
peningkatan grafik prestasi baik fisik, teknik, strategi/taktik dan kematangan mental
bertanding/psikologi. Contoh penjabaran program latihan Teknik, fisik dan taktik. 2.
Endurance ( Daya tahan ) 2.1. Lead / Rintisan a. Up Down dengan runner ( Limit,
Repetisi ) b. Up Down dengan dengan top rope ( Limit, Repetisi ) c. Up dengan Top
rope ( Repetisi ) d. Multiple Endurance Climbing e. Stick Games Endurance Climbing
2.2. Boulder / jalur pendek a, Interval in boulder ( Repetisi ) - Dengan kaki bebas
bertumpu. - Dengan kaki diatur / ditata tumpuannya b. Up Down ( Limit, Repetisi ) -
Top point dan start point ditentukan 2.3. Speed / kecepatan a. Up Down ( Repetisi ) b.
Interval in speed ( Repetisi ) - 4 Tahapan Top - Bisa 1 jalur atau 2 jalur - 30”, 35”, 40”,
45”, ? 45”, 40”, 35”, 30”. c. Dyno ( Repetisi ) d. One Hand/Foot to Climbing ( Repetisi )
2.4. Fisik khusus a. Joging 30’ ? 35’ ( Lead, boulder, speed ) b. Joging 10’ untuk
warming up ( Lead, boulder,speed) c. Lead / Rintisan - Fartlex ( Repetisi ) - Lari tangga
( Repetisi ) - Sprint 25 m ( Repetisi ) - Speed Running Play - Multiple Running d.
Boulder jalur pendek - Fartlex ( Repetisi ) - Sprint 25 m ( Repetisi ) - Shutle run
( Repetisi ) - Lari Tangga ( Repetisi ) - Plyometrik, latihan eksplosif power 3. Technic
3.1. Lead / Boulder a. Pembenahan technic gerak panjat - Hand work (tukar tangan,
silang tangan, lay back, dll) - Balance, ( jamming, body moving dll) - Foot work
(edging, hooking, silang kaki, twice lock dll) b. Orientasi jalur - Penempatan Tangan
kanan / kiri dan kaki 3.2. Speed / kecepatan a. Pembenahan irama kecepatan - Tangan -
Kaki b. Orientasi jalur c. Pemantapan crossing jalur/memotong jalur d. Pemantapan
dyno/melompat e. Pengaturan napas dan konsentrasi pada saat memulai pemanjatan dan
pergantian jalur pemanjatan. 4. Tactic dan strategi 4.1. Lead / Rintisan a. Jalur simulasi -
2 jalur pa / 2 jalur pi perhari - Limit pemanjatan b. Top rope / runner, Strategi posisi
pemasangan tali pada runner. c. Pengaturan rest position d. Peraturan kompetisi terbaru (
sosialisasi ) e. Nilai atau atau mengamankan diri f. Membaca dan mensiasati jalur pada
saat orientasi jalur (Ormed) 4.2. Boulder / jalur pendek a. Jalur / simulasi - 7 jalur pa / 7
jalur pi perhari ( 4 menit perjalur ) - 1 jalur dengan waktu 7 menit / atlet; harus berbeda –
beda gerakannya, - Membaca jalur secara efektif dan tepat, sesuai kemampuan sehingga
waktu dan tenaga tidak habis saat melakukan pemanjatan. 4.3. Speed / kecepatan a.
Repetition speed - 2 X / 2 Jalur langsung b. Head to head ( 2 X 2 jalur langsung ) c.
Trick of the speed - Salah satu pemanjat start terlebih dahulu, kemudian pada ketinggian
tertentu disusul oleh pemanjat selanjutnya. - 2 X 2 jalur langsung CONTOH JADWAL
LATIHAN UNTUK BULAN MEI 2009 NO HARI TEMPAT LATIHAN JAM 1
MINGGU Stadion Atletik Fisik 07.00 – 11.00 Wall Climbing Endurance 13.00 – 17.00 2
SENIN REST TOTAL 3 SELASA Wall Climbing Jalur Onsighting 14.00 – 17.00 4
RABU Media Bouldering Boulder/Problem 08.00 / 14.00 5 KAMIS Multi Wall
Endurance + Fisik 08,00 / 14.00 6 JUM’AT Kolam Renang REST AKTIF 7 SABTU
Multi Wall Endurance, interval Lead & Speed/Boulder 08.00 / 14.00 Jadwal ini
merupakan contoh saja, untuk penyusunan jadwal diharapkan disesuaikan dengan
tersedianya waktu atlet disela-sela sekolah misal (pagi hari jam 05.00 - 06.00 atau
malam hari setelah latihan sore antara jam 19.00 - 20.30). Hal ini dilakukan agar bisa
menutup kekurangan porsi latihan yang seharus dilakukan, agar periodesasi dalam
perencaan latihan dapat tercapai peak performance. Menjadi Seorang Atlet yang Baik
Siapa yang gak kenal Taufik Hidayat, Chris John? Ya, mereka adalah pahlawan yang
sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional melalui prestasinya
sebagai atlet setelah meraih gelah juara dunia. Ya.... Memang untuk menjadi seorang
Atlet seperti mereka tidaklah mudah, tidak seperti membalikan telapak tangan. Tapi
harus melalu proses latihan yang panjang, tekun, sabar, dan perlu pengorbanan. Proses
itu pernah saya jalankan selama kurang lebih 12 tahun, meskipun prestasi saya tidak
segemilang Taufik Hidayat dan Chris John. Awalnya, pada tahun 1995 saya mulai
mengenal olahraga BILIAR dan saya langsung jatuh cinta saat mencoba. Singkat cerita
perjalanan saya, tahun 2003 pertama kalinya saya menjadi seorang atlet, tahun 2005 ikut
kejuaraan nasional dan langsung dapat medali, dan tahun 2007 saya berhenti "gantung
stick". Alasannya adalah saya lebih memilih study dan bekerja. Kecintaan saya terhadap
biliar tidak sampai di situ saja. Saya mulai sering berbagi pengalaman kepada teman-
teman melalui pelatihan, sharing, ataupun sesekali menulis. Dan dengan tulisan inilah
saya ingin berbagi sedikit pengalaman kepada semua orang tentang bagaimana menjadi
seorang atlet yang baik? Kuncinya adalah KOMITMENT!!! Komitment untuk
melakukan latihan dan memperlihatkan penampilan yang terbaik dapat diperoleh melalui
hal berikut : • Tentukan target atau tujuan dari latihan setiap hari • Sebelum berlatih
luangkan waktu sejenak untuk mempersiapkan mental sehingga diperoleh sesuatu setiap
kali mengikuti atau melakukan latihan. Buatlah komitmen pribadi untuk menjalankan
keterampilan dengan upaya maksimal • Dalam latihan, simulasikan apa yang diinginkan
dan apa yang harus dilakukan dalam pertandingan. Lakukan hal ini melalui perencanaan
dari langkah-langkah yang akan dilakukan hingga selesai • Bayangkan keberhasilan
menjalankan keterampilan yang sedang dilatih untuk mencapai tujuan yang sebaik-
baiknya • Dalam upaya mempersiapkan diri untuk mengahadapi pertandingan yang
penting, istirahatlah yang cukup, dengarkanlah “fisik” dan hindari latihan yang terlalu
berlebihan (over training) agar tetap kuat dan sehat • Latihlaah untuk mengatasi
gangguan-gangguan pada waktu latihan dan pergunakan tenaga sebaik-baiknya. Namun
gejala yang sering dialami oleh para atlet saat bertanding adalah hilangnya konsentrasi.
Banyak hal yang menjadi penyebab konsentrasi hilang, diantaranya : • Pressure /tekanan
lawan atau penonton • Demam panggung • Kurang fokus • Belum siap • Tidak percaya
diri • Kurang latihan • Dan banyak hal lagi Namun hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan pada saat kehilangan konsentrasi adalah : • Kembali kedasar atau permulaan,
ikuti rencana awal permainan sebelum pertandingan • Pusatkan pada target atau sasaran
yang segera terjadi • Yakinkan kembali bahwa atlet telah berlatih dengan baik dan telah
siap menghadapi pertandingan, misalnya dengan kata-kata terhadap diri sendiri (self-
talk, self-suggestion) seperti : “ saya dapat melakukan dengan baik” • Ingatkan diri
sendiri mengenai keterampilan terbaik pernah dilakukan, ingat kembali perasaan dan
konsentrasi yang dialami saat itu • Ingat sasaran yang dituju memang realistis, bahwa
yang ingin dicapai adalah sesuatu yang memang diinginkan oleh kita • Pusatkan pada
hal-hal yang berjalan dengan baik dan benar, ketimbang pada kesalahan • Bayangkan
penampilan yang sempurna pada keterampilan yang dimaksud, lalu lakukan yang terbaik
• Ingatkan pada diri sendiri untuk tetap berada pada saat atau moment tersebut. Lupakan
yang telah terjadi, atlet lain, lawan atau skor terakhir. Konsentrasi pada penampilan •
Tingkatkan perhatian pada bentuk atau formasi penampilan • Ingatlah pada diri sendiri
bahwa hanyalah pertandingan atau penampilan lain yang harus diselesaikan • Lakukan
analisis mendalam setelah pertandingan mengenai penampilan yang baik dan buruk •
Latihan dan pertandingan harus dinikmati. Jangan lakukan tersebut jika tidak
menyukainya Semoga tulisan ini sedikit bisa bermanfaat bagi kita semua Salam
Olahraga

Anda mungkin juga menyukai