Anda di halaman 1dari 36

PERATURAN

ENDURO RODA DUA


INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION
Rev 21 November 2020

PER.2-IOF-2021 1
1. PENDAHULUAN.

2. UMUM

3. KEGIATAN DAN PERATURAN

4. PENYELENGGARAAN

5. PERIJINAN PESERTA DAN KELAYAKAN

6. PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN ARENA LOMBA

7. JENIS PERLOMBAAN

8. KELAS YANG DIPERTANDINGKAN

9. PROTES

10. ETIKA

11. PERATURAN HAL LINGKUNGAN HIDUP

12. MEDIA CRISIS

PER.2-IOF-2021 2
1. PENDAHULUAN
Salam Off-Road.

Buku peraturan ini adalah buku peraturan resmi yang disiapkan


oleh Indonesian Offroad Federation (IOF) untuk me-akomodasi
perkembangan perkembangan teknologi , keselamatan dan aspek kompetisi
dari sebuah kegiatan otomotif di bidang Offroad Roda Dua khususnya
Enduro Competition yang tidak lepas dari aspek keselamatan beroffroad
roda dua dan sangat peduli pada aspek lingkungan hidup.

IOF sangat memahami bahwa untuk menunjang olah raga otomotif


yang sedang berkembang ini khususnya bidang Enduro Competition, harus
didukung oleh peraturan kegiatan yang menunjang keamanan jalur offroad
keselamatan dan kenyamanan peserta.

Tujuan utama dari IOF ialah untuk menjaga keserasian antara para
Penyelenggara dan Peserta dalam mengikuti kegiatan dan dalam
menyesuaikan teknologi otomotif yang terus berkembang dengan pesat.

Untuk melaksanakan suatu Event Offroad khususnya Enduro harus


melalui persiapan yang matang, sehingga pada saat pelaksanaannya dapat
diperoleh hasil yang maksimal baik dari ketepatan waktu, jumlah peserta,
factor keselamatan, kwalitas maupun jumlah target2 yang diperlukan oleh
pihak sponsor.

Adalah menjadi tanggung jawab kita semua, IOF, Panitia


Penyelenggara dan Peserta untuk menjaga dan mematuhi peraturan
peraturan yang telah disusun ini, yang setiap saat bila perlu dapat di
klarifikasi kan bersama.

Dengan telah di keluarkannya peraturan ini, IOF tidak bisa


menjamin keselamatan anggota ataupun bukan anggota yang menggunakan
peraturan ini, Peraturan ini adalah dipergunakan hanya sebagai petunjuk
dalam mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan sedang keselamatan
peserta dan lain-lainnya adalah tanggung jawab masing masing pihak yang
bersangkutan dengan kegiatan.

IOF mempunyai hak untuk dari waktu kewaktu menambah dan


mengurangi buku peraturan ini yang tentu saja hasilnya akan terus di
publikasi kan kepada seluruh anggota.

Wasallam.

PER.2-IOF-2021 3
2. UMUM

2.1 HAK-HAK IOF

IOF merupakan organisasi yang berhak untuk mengawasi dan


mengatur seluruh kegiatan Enduro Competition di Indonesia.

2.2 WEWENANG IOF

2.2.1 Mengawasi pelaksanaan kegiatan Enduro Competition yang


menggunakan peraturan-peraturan IOF.
2.2.2 Menetapkan Peraturan Kegiatan untuk setiap macam
olahraga Enduro Competition di Indonesia sesuai dengan
peraturan IOF
2.2.3 Mengawasi seluruh kegiatan kegiatan Enduro Competition di
Indonesia yang diselenggarakan oleh klub-klub yang terdaftar
sebagai IOF.
2.2.4 Menolak atau menyetujui peraturan-peraturan pelengkap
yang dikeluarkan oleh penyelenggara kegiatan, serta instruksi-
instruksi khusus yang dikeluarkan penyelenggara kegiatan
Enduro Competition.
2.2.5 Menyusun dan mengumumkan jadwal kegiatan kegiatan
setiap tahunnya, juga dengan perubahan-perubahan jadwal
yang mungkin terjadi.
2.2.6 Mengeluarkan atau membatalkan rekomendasi izin suatu
kegiatan Enduro Competition yang tidak sesuai dengan
regulasi IOF.
2.2.7 Memberikan persetujuan kelaikan terhadap lintasan atau
route kegiatan termasuk Iingkungannya.
2.2.8 Mengatur pembagian tingkat kategori kegiatan Nasional,
Regional, Daerah maupun Klub.
2.2.9 Menjatuhkan sanksi kepada peserta, Club dan penyelenggara
yang melanggar peraturan IOF.

PER.2-IOF-2021 4
3. KEGIATAN DAN PERATURAN
3.1. DEFINISI ENDURO COMPETITION
Kegiatan Enduro Competition adalah suatu kegiatan yang
mendatangkan peserta offroader roda dua untuk melaksanakan
kegiatan Kompetisi offroad dengan rute jalur yang sudah disediakan
oleh club penyelenggara, kegiatan ini bersifat Kompetisi dan ada
Prestasi di dalamnya. Apresiasi buat peserta bisa berupa Piala/Fresh
Money/Merchandise/Sertifikat/Medali.

3.2. PENYELENGGARA ENDURO COMPETITION


Kegiatan ENDURO COMPETITION di Indonesia hanya boleh
diselenggarakan oleh :
3.2.1. Klub atau Komunitas yang telah terdaftar menjadi anggota
IOF.
3.2.2. Instansi / Event Organizer yang menggandeng Klub atau
Komunitas yang telah terdaftar di IOF sebagai penanggung
jawab teknis kegiatan.

3.3. STATUS KEGIATAN


Tingkatan/status kegiatan ENDURO COMPETITION di Indonesia
dibagi atas empat tingkatan, yaitu:
3.3.1. Nasional
3.3.2. Regional
3.3.3. Daerah
3.3.4. Klub

3.4. KEGIATAN TINGKAT NASIONAL


KEGIATAN ENDURO COMPETITION TINGKAT NASIONAL
Suatu kegiatan yang bersifat Nasional dapat diselenggarakan oleh
Klub yang mendapat wewenang dan rekomendasi izin dari IOF.
Dimana para pesertanya dapat terdiri dari peserta dalam maupun luar
negeri, tergantung dari sifatnya, yang memiliki ijin, referensi atau
lisensi yang diperlukan serta kegiatan wajib memakai peraturan IOF .

3.5. KEGIATAN TINGKAT REGIONAL

KEGIATAN ENDURO COMPETITION TINGKAT REGIONAL


adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Klub yang diberi
wewenang dan rekomendasi izin oleh IOF. Kegiatan ini merupakan
Kegiatan ENDURO COMPETITION dalam satu regional/Provinsi.
Kegiatan Regional ini harus menggunakan peraturan IOF .

PER.2-IOF-2021 5
3.6. KEGIATAN TINGKAT DAERAH
KEGIATAN ENDURO COMPETITION TINGKAT DAERAH adalah
kegiatan yang diselenggarakan oleh KIub yang diberi wewenang dan
rekomendasi izin oleh IOF. Kegiatan ini merupakan Kegiatan
ENDURO COMPETITION dalam satu Daerah/Kabupaten. Kegiatan
ini harus menggunakan Peraturan IOF.

3.7. KEGIATAN TINGKAT KLUB


KEGIATAN ENDURO COMPETITION TINGKAT KLUB adalah
kegiatan yang diselenggarakan oleh KIub yang diberi wewenang dan
rekomendasi izin oleh IOF dimana pesertanya hanya terbatas diantara
anggota-anggota suatu Klub atau diantara beberapa klub. Kegiatan ini
harus menggunakan Peraturan IOF .

3.8. HADIAH DAN APRESIASI UNTUK PESERTA


Hadiah atau apresiasi apapun bagi peserta diatur dan dikelola oleh
panitia penyelenggara bisa berupa Piala / Fresh Money / Merchandise /
Sertifikat / Medali.

3.9. PERATURAN KEGIATAN


Peraturan Kegiatan berisi aturan menurut masing-masing jenis
kegiatan, Ketentuan-ketentuan Kegiatan ENDURO COMPETITION
IOF dan format Peraturan Pelengkap Kegiatan. Peraturan Kegiatan
ini merupakan Peraturan IOF dan wajib digunakan dalam tiap
kegiatan di bawah IOF.

3.10. PERATURAN PELENGKAP KEGIATAN


Peraturan-peraturan yang disusun oleh Panitia Penyelenggara
Kegiatan memuat hal-hal detail kegiatan serta petunjuk-petunjuk
khusus. Untuk itu peraturan pelengkap ini harus disetujui dahulu oleh
IOF. Pada semua peraturan-peraturan pelengkap, program maupun
formulir pendaftaran harus sesuai dengan jelas dicantumkan
pernyataan bahwa diselenggarakan sesuai dengan peraturan-
peraturan IOF.
3.10.1. Untuk setiap kegiatan, Panitia Penyelenggara harus
menyusun suatu peraturan pelengkap untuk disahkan oleh
IOF sebelum izin kegiatan dikeluarkan.
3.10.2. Setiap ketentuan yang tertera didalam peraturan pelengkap
yang mungkin bertentangan dengan peraturan IOF dianggap
sama sekali tidak berlaku.

PER.2-IOF-2021 6
3.11. INSTRUKSI KHUSUS

Panitia Penyelenggara dapat pula mengeluarkan Instruksi Khusus,


terutama pada saat briefing atau pada saat-saat tertentu baik secara
tertulis maupun secara lisan dan harus disampaikan kepada para
peserta dengan tanda terima (bukti) tertulis bahwa semua/tiap peserta
telah menerima Instruksi Khusus tersebut. Dan instruksi Khusus ini
harus disetujui oleh Technical Delegate Roda Dua dan secepatnya
dilaporkan kepada IOF.

3.12. PELAKSANAAN PERATURAN


Setiap penyelenggara, pelaksana, dan peserta yang terlibat langsung
dalam suatu kegiatan ENDURO COMPETITION, wajib :
3.12.1. Tunduk sepenuhnya pada peraturan IOF dan menerima
semua konsekuensi yang timbul karena peraturan-peraturan
tersebut.
3.12.2. Dianggap sudah mengetahui dan memahami peraturan-
peraturan IOF tersebut.
3.12.3. Menolak setiap badan di luar IOF untuk turut campur
dalam hal-hal Technical Delegate.

4. PENYELENGGARAAN
4.1. JADWAL KEGIATAN
IOF akan menyusun suatu Jadwal Kegiatan yang berisi jadwal
kegiatan olahraga off-road Adventure dan Enduro Competition
kendaraan bermotor roda dua berdasarkan permohonan yang masuk
serta seleksi terhadap penyelenggara-nya. Permohonan penjadwalan
kegiatan diajukan ke IOF maksimal 3 bulan sebelum hari
pelaksanaan. IOF PENGDA berhak mengelola jadwal kegiatan sesuai
kondisi didaerah masing-masing dan dikoordinasikan ke IOF.

4.2. ORGANISASI PENYELENGGARA


Organisasi penyelenggara suatu kegiatan terdiri dari beberapa bagian/
sub-organisasi dengan masing-masing kewajiban dan wewenangnya,
yaitu:
4.2.1. Panitia Penyelenggara (Organizing Committee)
4.2.2. Panitia Pelaksana ( Racing Committe )
4.2.3. Technical Delegate IOF Roda Dua.

PER.2-IOF-2021 7
Sedangkan yang menangani kegiatan, minimum terdiri dari:
4.2.4. Pengamat Kegiatan (bila diperlukan)
4.2.5. Technical Delegate
4.2.6. Panitia Pelaksana yang terdiri dari:
a. Pimpinan Kegiatan (Event Director).
b. Pemeriksa Teknis (Scrutineers).
c. Petugas Check Point.

Mereka boleh dibantu oleh beberapa asisten guna menjamin


penyelenggaraan yang sempurna dan dapat pula menambah jabatan-
jabatan petugas, antara lain:
4.2.7. Petugas Pendaftaran
4.2.8. Track Marshall
4.2.9. Flagman
4.2.10. Petugas Storing (mekanik)
4.2.11. Starter & Finisher
4.2.12. Petugas kesehatan
4.2.13. Petugas Evakuasi, dan lain sebagainya.

4.3. PROMOTOR
Promotor adalah suatu Badan Hukum atau Instansi atau Event
Organizer yang hendak menjalin kerja sama penyelenggaraan
dalam suatu kegiatan ENDURO COMPETITION. Kegiatan
ENDURO COMPETITION hanya dapat diselenggarakan oleh CIub
atau Komunitas yang sudah diakui dan terdaftar pada IOF.
Sedangkan Promotor harus menjalin kerjasama dengan Klub atau
Komunitas yang terdaftar di IOF.

4.4. KETUA PELAKSANA


Event Director bertanggung jawab untuk meyakinkan keseluruhan
pelaksanaan Event berjalan dengan sukses. Mengontrol dan men
support masing2 bagian atau devisi agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Mengontrol penggunaan dana sesuai dengan
kebutuhan, menyiapkan laporan apa bila event telah selesai. Event
Director harus mempunyai sertifikat dari IOF.

Event Director bertanggung jawab agar pelaksanaan event berjalan


dengan semestinya, meyakinkan event berjalan tepat waktu,
meyakinkan Marshall selalu siap untuk pelaksanaan event,
meyakinkan kamar hitung bekerja dengan baik, meyakinkan
Rescue dan Sweeper dapat menjalankan tugasnya, mencari jalan
keluar apabila masing seksi mendapat masalah, harus setiap saat
mengetahui kondisi jalannya lomba, mempelajari dan mendalami
buku peraturan lomba.

PER.2-IOF-2021 8
Selalu berkoordinasi dengan TD IOF apabila ada perubahan2 atas
pelaksanaan event, seperti perubahan jadwal event, peraturan
lomba, protes dari peserta lomba, atau apa saja yang dapat
menyebabkan event tidak berjalan dengan semestinya.
Setiap perubahan atas jalannya lomba harus mendapat persetujuan
dari TD IOF.

4.5. ORGANIZING COMMITTEE


Bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yang bersifat
pendukung untuk seksi lomba, misalnya administrasi, keuangan,
peralatan, manpower, akomodasi, perbekalan dan pekerjaan
pendukung lain2Nya.

4.6. RACE DIRECTOR


Race Director bertanggung jawab atas seluruh jalannya lomba,
meyakinkan seksi2 dibawah pengawasanya dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, meyakinkan jalannya lomba berjalan tepat
waktu dan berjalan dengan aman. Segera memberikan pengarahan
dan mengatasinya apa bila terjadi kesulitan di lapangan.
Untuk event yang besar atau durasinya panjang lebih dari tiga hari
Race Director bertanggung jawab atas jalannya lomba, segera
mengatasi jika ada masalah yang terjadi, segera meng evakuasi
apabila ada kendaraan peserta yang terjebak di track dan tidak
dapat meneruskan lomba, Race Director harus paham semua isi
buku peraturan lomba, dan bertanggung jawab langsung kepada
Event Director. Race Director harus mempunyai sertifikat dari IOF.

4.7. SEKRETARIS
Mencatat semua agenda kegiatan event, menyebarluaskan semua
informasi yang diperlukan untuk kegiatan event. Menyiapkan surat
menyurat, mencatat semua surat2 masuk dan keluar, menyiapkan
BULETIN / notulen rapat, mengatur jadwal rapat, memberikan
laporan kepada ketua pelaksana akan hasil yang telah dicapai.

4.8. TRACK MASTER


Track Koordinator bertanggung jawab terhadap Track yang
dikontrolnya meyakinkan semua kendaraan peserta dapat
melaluinya dengan tidak mendapat masalah, apabila ada kendaraan
yang terjebak atau rusak dan memerlukan perbaikan. Bekerja
sama dengan Sweeper untuk mengeluarkan kendaraan tersebut,
mengontrol peserta memasuki track sesuai dengan track yg
disediakan.

PER.2-IOF-2021 9
4.9. KAMAR HITUNG / SCORER
Bertanggung jawab menghitung semua hasil lomba, menyiapkan
starting list untuk regrouping, hasil lomba selambat2nya 1 jam
setelah lomba harus sudah dapat diumumkan.
Petugas Kamar Hitung minimum 1 (satu) orang dari anggotanya
harus mempunyai sertifikat IOF

4.10. MARSHAL
Mengawasi jalannya lomba dimasing2 track , memperhatikan
apabila ada pelanggaran2 yang dillakukan oleh peserta terhadap
aturan2 yang ada didalam buku peraturan lomba, misalnya
memutuskan pita, memberikan laporan ke Finisher untuk
dicatatkan di buku Kontrol. Peralatan Marshal adalah buku
peraturan dan Radio komunikasi. Pekerjaan Marshal kadang2
dapat dirangkap oleh Track Koordinator disesuaikan dengan
kebutuhan dan besarnya event. Marshall harus paham semua isi
buku peraturan lomba.
Petugas Marshall / Time Keeper untuk setiap Track minimum 1
(satu) dari anggotanya harus mempunyai sertifikat IOF.

4.11. TIME KEEPER


Time keeper terdiri dari Start dan Finish
Starter akan memanggil peserta untuk memasuki starting line
sesuai dengan starting list, mencocokkan data dengan Finisher, apa
bila peserta sudah siap akan melepaskan peserta tentunya
berkoordinasi terlebih dahulu dengan Marshall dan Finisher
apakah mereka sudah siap dan track sudah aman, sebelum
menghitung mundur Starter wajib menunjukkan kepada peserta
bahwa Stopwacth dalam posisi NOL.
Finisher bekerja sama dengan Starter dan Marshall akan mencatat
data peserta di Kartu Kontrol, setelah itu akan menunggu aba2
count down dari starter untuk menghidupkan stopwatch, setelah
peserta finish dan stopwatch telah dimatikan Finisher wajib melihat
kan hasil waktu di stopwatch kepada peserta, dan selanjutnya
dengan radio komunikasi menanyakan ke Marshall apa ada penalty
yang dilanggar, setelah semua dicatat di buku kontrol maka
Finisher dan Peserta masing2 membubuhkan tanda tangan di buku
kontrol yang selanjunya dirobek untuk bukti masing2 peserta dan
official.

PER.2-IOF-2021 10
Time Keeper / Marshall beserta seluruh jajarannya di bidang
penjurian bertanggung jawab langsung kepada Race Director,
semua keputusan penjurian tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun kecuali melalui proses protes dimana melibatkan
pengawas lomba yang berwenang dan ditunjuk langsung oleh IOF.
Petugas Marshall / Time Keeper minimum 1 (satu) dari anggotanya
harus mempunyai sertifikat IOF.

4.12. RESCUE / SWEEPER


Rescue / Sweeper bertugas meyakinkan semua peserta dapat
melalui track yang telah disediakan, apa bila terjadi kerusakan
pada kendaraan peserta atau tidak dapat meneruskan lomba maka
sweeper akan mengeluarkan kendaraan peserta tersebut keluar dari
jalur lomba. Sehingga perlombaan dapat diteruskan.

4.13. SCRUTINER
Petugas Scrut bertanggung jawab memeriksa kelayakan kendaraan
peserta sesuai dengan yang tertera di buku peraturan lomba, apa
bila ada kendaraan peserta tidak dapat memenuhi persyaratan
maka peserta dapat memperbaiki kekurangannya dan selanjutnya
dapat meminta untuk scrut ulang apa bila waktu memungkinkan.
Petugas Srut mengisi form scrut menentukan kelas peserta dan apa
bila lulus petugas scrut memberikan stiker tanda lulus scrut kepada
peserta dan menyerah kan form scrut yang telah lulus tersebut ke
kamar hitung. contoh form scrut dapat dilihat pada lampiran F-
IOF-026
Petugas Scrutineering minimum 1 (satu) orang dari anggotanya
harus mempunyai sertifikat IOF

4.14. PENGAMAT KEGIATAN


IOF wajib menunjuk seorang yang bertugas mengamati dan menilai
penyelenggaraan suatu kegiatan, pengamat kegiatan harus
mempunyai lisensi IOF untuk Technical Delegate Officer sesuai
dengan jenis kegiatan yang masih berlaku, baik mengenai
penyelenggaraan secara umum, maupun secara teknis kegiatan.
Hasil pengamatan dilaporkan kepada IOF yang akan merupakan
dasar penilaian bagi IOF untuk pertimbangan apakah
penyelenggara yang bersangkutan dengan penyelenggaraan
tersebut dapat ditunjuk kembali sebagai penyelenggara pada tahun
berikutnya.

PER.2-IOF-2021 11
4.15. PENGAWAS KEGIATAN/TECHNICAL DELEGATE
Pengawas Kegiatan/Technical Delegate terdiri dan petugas yang
berkualitas baik yang diangkat dan ditunjuk oleh IOF bertugas
mengawasi pelaksanaan, pengawas kegiatan harus mempunyai
lisensi IOF untuk Technical Delegate Officer sesuai dengan jenis
kegiatan yang masih berlaku, peraturan kegiatan yang ada serta
memutuskan persoalan- persoalan yang timbul dalam suatu
kegiatan.
Pengawas Kegiatan/Technical Delegate mempunyai wewenang dan
kekuasaan tertinggi dalam suatu kegiatan untuk melaksanakan
semua peraturan-peraturan IOF maupun peraturan Pelengkap
Kegiatan.

4.16. KEWAJIBAN TECHNICAL DELEGATE


Pengawas Kegiatan/Technical Delegate harus terlibat langsung pada
setiap kegiatan sejak awal sampai akhir kegiatan. Juga harus
sepenuhnya menguasai segala sesuatunya yang berhubungan
dengan kegiatan tersebut.

Wajib memeriksa hal-hal sebagai berikut:


4.16.1. Hal-hal yang berhubungan dengan perizinan.
a) Izin Lokasi kegiatan/Venue (pemilik lokasi, RT, RW,
Kelurahan, dll)
b) Izin pemakaian jalur/rute (warga pemilik lahan, RT, RW,
Instansi, perhutani, PTP, dll)
4.16.2. Peraturan-peraturan Pelengkap.
4.16.3. Kesiapan Penyelenggara mengenai petugas pendukung
(petugas marshal, petugas medis, petugas evakuasi, mekanik,
pemadam kebakaran dll)
4.16.4. Daftar peserta.
4.16.5. Susunan Acara, buku rute, dan lain sebagainya
4.16.6. Asuransi.
4.16.7. Memeriksa dan Meneliti :
4.16.7.1. Faktor keamanan dan jalur-jalur track atau lintasan
termasuk perlengkapan kesehatan, dokter, ambulans,
pemadam kebakaran, jalur pengalihan, jalur buangan,
jalur alternatif dan lain sebagainya.
4.16.7.2. Memeriksa semua hal yang berhubungan dengan
pemakaian, pemahaman dan penerapan regulasi lomba
sesuai dengan kualifikasi lomba.
4.16.7.3. Melakukan pengawasan secara random / acak terhadap
pelaksanaan scrutineering sesuai dengan kualifikasi lomba.

PER.2-IOF-2021 12
4.16.7.4. Mengikuti kegiatan briefing dan memahami semua aturan
yang diterapkan sesuai dengan regulasi dan kualifikasi
lomba, memberikan persetujuan pada BULETIN /
NOTULEN rapat apa bila terjadi perubahan.
4.16.7.5. Memeriksa apakah hasil lomba yang dikeluarkan kamar
hitung sudah benar dan fair. Setiap hasil perhitungan resmi
harus mendapat persetujuan Stewards
4.16.7.6. Apakah route atau lintasan dapat dilalui tanpa 
rintangan
yang berarti sesuai standar keamanan dan keselamatan
selama Kegiatan.
4.16.7.7. Daerah kegiatan/venue harus tertutup bagi lalu lintas dan
umum.
4.16.7.8. Mengingatkan Event Director jika terjadi suatu
penyimpangan / hal hal yang berbahaya dan perlu
diperhatikan dengan pertimbangan keselamatan
4.16.7.9. Menghentikan atau mengambil tindak lanjut dari suatu
kegiatan akibat force majeur atau membatalkan suatu
kegiatan setelah diadakan pertimbangan yang matang serta
pemeriksaan yang seksama.
4.16.7.10. Dalam hal terjadi kecelakaan fatal, segera harus diadakan
pemeriksaan terhadap sebab-sebab kecelakaan tersebut
dan haruslah dibuat laporan terperinci dengan disertai
pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh para saksi,
polisi, dokter dan panitia penyelenggara.
4.16.7.11. Bilamana terjadi perselisihan antara sesama peserta atau
antara peserta dengan petugas maka Pengawas / Technical
Delegate harus jadi penengah.
4.16.7.12. Setelah kegiatan berakhir, Pengawas/Technical Delegate
dengan bantuan Pimpinan Kegiatan harus secepatnya
Membuat dan mengirimkan laporan hasil pengawasan di
lapangan mengacu pada Form laporan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan standard IOF seperti :
a. Laporan Jalannya Lomba.
b. Laporan Kejadian / Kecelakaan
c. Surat Teguran (Jika ada)
Semua laporan tersebut diatas harus sudah diserahkan ke
IOF paling lambat 14 (empat belas) hari setelah event
selesai.

4.16.8. HAK TECHNICAL DELEGATE


4.16.8.1. Mendapat fasilitas transportasi, akomodasi, dan konsumsi
yang disiapkan oleh penjelengara kegiatan.
4.16.8.2. Berhak mencabut rekomendasi penyelengaraan jika panitia
tidak mengindahkan PERINGATAN / WARNING setelah
diperingatkan lebih dari 3 x secara tertulis.
4.16.8.3. Berhak menganulir hasil lomba jika terbukti dilapangan
pelaksanaan tidak memenuhi persyaratan penjurian resmi
IOF.
PER.2-IOF-2021 13
4.16.8.4. Berhak menimbang dan mengambil keputusan atas hasil
protes peserta terhadap panitia lomba.

4.17. WEWENANG TECHNICAL DELEGATE


4.17.1. Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan haruslah diawasi
sekurang- kurangnya oleh satu orang Pengawas/Technical
Delegate
4.17.2. Pengawas/Technical Delegate tidak bertanggung jawab
kepada penyelenggara tetapi hanya bertanggung jawab
kepada IOF.
4.17.3. Pengawas/Technical Delegate dapat mengambil tindakan-
tindakan sebagai berikut:
a. Merubah dan mengganti peraturan-peraturan pelengkap
kegiatan yang disebabkan oleh faktor keamanan, antara lain:
menetralisir bagian-bagian tertentu, jalur, pos-pos petugas,
serta merubah jadwal-jadwal yang ada.
b. Menunda, memberhentikan kegiatan sehubungan dengan force
majeur dan keamanan/ketentraman.
4.17.4. Menolak memberikan izin start kepada para peserta bila:
a. Peserta yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan
sesuai standar IOF.
b. Kendaraan yang tidak memenuhi syarat serta membahayakan.
c. Menurut peraturan mereka tidak berhak untuk ikut kegiatan.
d. Tindakan peserta yang curang dan melanggar peraturan.
e. Mengesahkan dan memutuskan dalam kasus-kasus yang
timbul, baik sengketa maupun kesalahan-kesalahan yang
terjadi.

4.18. KEWAJIBAN PANITIA PENYELENGGARA


Panitia Penyelenggara adalah sebuah klub/promotor yang
disetujui oleh IOF dan diberi kuasa serta wewenang
menyelenggarakan suatu kegiatan dan melaksanakan peraturan
yang berlaku serta peraturan- peraturan tambahannya
Kewajiban Panitia Penyelenggara adalah sebagai berikut:

4.18.1. Membuka pendaftaran paling tidak 1 bulan sebelum event dan


ditutup paling lambat 1 hari sebelum scrutineering.
4.18.2. Menyiapkan formulir pendaftaran yang mencatat dg lengkap
Data Pribadi / Data Kesehatan / Data dan Spec Kendaran /
Data surat-surat Kendaraan.
4.18.3. Menyerahkan / membagikan kelengkapan Atribut event,
Stiker, Nomor Start, Buku Peraturan Lomba, Rundown Acara
dll selambat-lambatnya pada saat pendaftaran ulang
dilakukan.
4.18.4. Membatasi peserta maksimum 250 orang.

PER.2-IOF-2021 14
4.18.5. Menyelenggarakan serta membagi tugas kepada para anggota
dan petugas.
4.18.6. Mendaftarkan jadwal dan mengajukan rekomendasi
kegiatannya kepada IOF.
4.18.7. Mengajukan permohonan izin penyelenggaraan kepada pihak
yang berwajib.
4.18.8. Menyediakan jalur/rute yang aman, nyaman dan mampu
menampung semua jumlah peserta.
4.18.9. Memasang rambu rambu jalur sesuai standarisasi IOF.
4.18.10. Menyediakan lokasi kegiatan/venue yang mampu menampung
semua peserta termasuk lokasi parkir.
4.18.11. Menyusun peraturan-peraturan pelengkap, jadwal dan
program kegiatan bersama-sama dengan Pimpinan Kegiatan.
4.18.12. Menjamin penyelenggaraan dan bertanggung jawab atas
setiap kegiatan baik terhadap bidang administrasi, teknis,
keuangan, keabsahannya, dan lain sebagainya.
4.18.13. Mengatur keamanan dan keselamatan umum, peserta dan
petugas dengan berkoordinasi dengan Pimpinan Kegiatan &
Pengawas Kegiatan/Technical Delegate.
4.18.14. Mengasuransikan Peserta dan Panitia yg ter register dalam
Event tersebut.
4.18.15. Panitia Penyelenggara bertanggung jawab terhadap pihak
ketiga atas kerugian yang timbul selama acara kegiatan
berlangsung.
4.18.16. Mengumumkan dan melaporkan hasil-hasil resmi kegiatan
kepada IOF diketahui oleh Pengawas Kegiatan.

4.19. PESERTA
Peserta adalah orang yang pendaftarannya sudah diterima dan
memenuhi syarat untuk suatu kegiatan.

4.20. PERSYARATAN PESERTA

Untuk dapat memenuhi syarat sebagai peserta kegiatan ENDURO


COMPETITION, maka kepada setiap calon peserta harus memenuhi
syarat syarat sebagai berikut :
4.20.1. Peserta wajib memiliki Kartu keanggotaan IOF yg masih
berlaku.
4.20.2. Peserta wajib menyerahkan surat keterangan kesehatan dari
Rumah Sakit / Dokter
4.20.3. Kendaraan bermotor roda dua yang dipakai peserta wajib
memenuhi spesifikasi tehnis Kendaraan Off-road antara lain:
a) Kendaraan offroad roda 2 (dua), dengan system penggerak
roda belakang 2x1.
b) Ukuran diameter Roda 16/19 inc atau 18/21 inc

PER.2-IOF-2021 15
c) Menggunakan ban tipe Offroad (ban Trial tidak
diperkenankan)
d) Kapasitas/cc mesin tidak dibatasi.
e) Rem depan dan belakang harus berfungsi dengan baik,
kondisi kampas rem masih layak minimal kondisi 70%.
f) Stang harus dalam kondisi baik dan tidak ada bagian yang
runcing yang bisa membahayakan pengendara sendiri
maupun rider lain.
g) Busa pengaman stang atau riser harus ada.
h) Handle rem dan handle kopling harus dalam kondisi utuh dan
tumpul.
i) Lampu depan menjadi suatu kewajiban apabila kegiatan
Enduro dilaksanakan malam.
j) Setiap kendaraan wajib memasang switc On Off engine Stop
yang berfungsi dengan baik dan ditempatkan pada posisi yang
mudah terjangkau oleh rider.
4.20.4. Peserta wajib mengenakan atribut keselamatan dan
keamanan yang tercantum dalam safety golden rules roda dua.
a) Mengenakan Helm Full Face standar offroad memenuhi
persyaratan SNI
b) Mengenakan pakaian standar offroad (jersey panjang dan
celana panjang offroad)
c) Mengenakan Sepatu boot offroad melindungi ujung jari
sampai betis
d) Memakai Sarung tangan menutupi semua bagian tangan dari
pergelangan sampi ujung jari.
e) Mengenakan goggles atau pelindung mata standar offroad.
f) Mengenakan pelindung leher atau Neck Brace.
g) Mengenakan Body Protector pelindung dada dan punggung.
h) Mengenakan pelindung lutut dan siku.
(Semua peralatan pelindung di atas harus dalam kondisi baik.)

4.20.5. Peserta dilarang mengkonsumsi minuman beralkohol, obat-


obat terlarang, dan narkotika selama kegiatan berlangsung.

PER.2-IOF-2021 16
5. PERIZINAN, PESERTA DAN KELAYAKAN
5.1.PERMOHONAN PENYELENGGARAAN
Setiap permohonan Rekomendasi izin penyelenggaraan
ENDURO COMPETITION ditujukan kepada IOF untuk
kegiatan- kegiatan yang bersifat, Nasional, Regional, Daerah dan
KIub atau Komunitas dengan disertai keterangan-keterangan
sebagai berikut:
a. Tanggal, tempat, jenis tingkat kegiatan.
b. Nama dan alamat pemohon.
c. Rencana peraturan lengkap.
d. Alamat sekretariat.
e. Nomor registrasi Klub pemohon.
f. Buku rute dan keterangan-keterangan detailnya.
g. Melampirkan surat izin dan lingkungan, instansi terkait yang
berkompeten secara langsung dalam kegiatan seperti :
a) Izin dari lingkungan terkait baik lokasi kegiatan maupun
jalur jelajah yang digunakan (Warga, RT,RW,Kelurahan,
Perhutani, PTP dan lain-lain )
b) Izin dari Aparat terkait ( Kepolisian,TNI dan lain-lain )
c) Izin – izin tambahan yang diperlukan, disesuaikan dengan
kondisi penyelenggaraan di setiap wilayah berdasarkan
tingkatan penyelenggaraan kegiatan.

5.2. ASURANSI
5.2.1. Penyelenggara diharuskan memberikan fasilitas asuransi
kepada peserta dan panitia yang teregistrasi dalam event.

5.2.2. Penyelenggara diwajibkan megirim berita acara pengajuan


klaim asuransi maksimal 1 x 24 jam.

5.3. PENDAFTARAN PESERTA

Pendaftaran peserta yang sah harus tercatat pada formulir


pendaftaran:
a) Alamat dan Nama Lengkap pendaftar SESUAI
IDENTITAS.
b) Nomor KTA IOF.
c) Tanda tangan peserta.
d) Data dan Spesifikasi kendaraan.

PER.2-IOF-2021 17
5.4. KELENGKAPAN DAN KELAYAKAN
JALUR/RUTE

Jalur/rute yang layak untuk kegiatan ENDURO


COMPETITION :

5.4.1. Jalur yang mampu menampung Starter dengan layak.


5.4.2. Jalur yang aman untuk keselamatan peserta, yang dimaksud
jalur aman adalah terhindar dari benturan fatal yang
mebahayakan peserta.
5.4.3. Menyediakan alternatif jalur yang sesuai berdasarkan skill /
kemampuan dan jenis kendaraan yang dipakai.
5.4.4. Menyediakan jalur alternative khususnya di area rintangan
(obstacle) ekstrim atau rawan terjadi kemacetan.
5.4.5. Meminimalisir jalur yang melewati pemukiman dan jalan
raya.
5.4.6. Menyediakan jalur evakuasi.
5.4.7. Menyediakan peta jalur untuk peserta.
5.4.8. Tanda jalur/rambu-rambu harus jelas sesuai dengan aturan
IOF yang berlaku.
5.4.9. Tanda bahaya di jalur ekstrim harus ada.
5.4.10. Obstacle tanjakan dan turunan harus lolos uji dan tidak
membahayakan peserta.
5.4.11. Klasifikasi tipe jalur sungai adalah :
a. Sungai berbatu
Sungai dengan jalur bebatuan yang dapat dilewati oleh
kendaraan bermotor offroader.
b. Sungai berlumpur
Kedalaman maksimal tekstur lumpur maksimal 50 cm.
c. Sungai berpasir
Kedalaman maksimal tekstur pasir maksimal 50 cm.

5.4.12. Lebar minimal jalur sungai adalah 2 meter dan maksimal 10


meter.
5.4.13. Kedalaman sungai maksimal 50 cm (tidak membahayakan
peserta).
5.4.14. Arus sungai tidak membahayakan.
5.4.15. Disediakan jembatan (bila diperlukan), dengan lebar
jembatan minimal 2,5 meter (jika melalui arus deras).
5.4.16. Jalur melalui goa atau terowongan diperbolehkan apabila :
a. Aman dari binatang yang membahayakan.
b. Tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan peserta
5.4.17. Jarak tempuh dan waktu tempuh jalur disesuaikan dengan
rundown acara dari penyelenggara.

PER.2-IOF-2021 18
5.5. RAMBU – RAMBU
Rambu jalur berguna untuk mengarahkan peserta supaya tetap
berada di jalur yang direncanakan agar peserta tidak tersesat
dan tidak melewati jalur yang tidak dijinkan serta peringatan /
himbauan mengenai prilaku peserta saat berada di jalur.
Rambu rambu ini dibagi menjadi tiga katagori yaitu:

5.5.1. RAMBU PETUNJUK

Rambu ini berupa petunjuk arah Kanan, Kiri dan Lurus.


Rambu ini berfungsi untuk memberikan petunjuk arah baik
kekanan kekiri maupun lurus. Rambu ini dipasang
dipersimpangan perempatan, pertigaan maupun tikungan.
Pemasangan rambu ini dititik titik yang terlihat jelas dari arah
datangnya peserta dan dipasang minimal 5 meter sebelum titik
persimpangan atau pas dipersimpangan yang dimaksud. Untuk
pemasangannya bisa ditempel diobyek yang paling jelas dari
arah datangnya offroader bisa dipasang dipohon atau dibatu
dengan menggunakan tali atau staples, khusus untuk rambu
yang dipasang dipohon dilarang menggunakan paku agar
ramah lingkungan . Rambu petunjuk berisikan tulisan
petunjuk arah arah panah dengan warna-warna berbeda.

Adapun warna warna standar petunjuk arah adalah:


a) Lurus dengan warna Biru
b) Belok Kanan dengan warna Merah
c) Belok Kiri dengan warna Kuning

5.5.2. RAMBU PENGARAH

Rambu ini bertujuan untuk mengarahkan peserta agar tetap


berada dijalur yang direncanakan. Rambu ini bisa berupa
pita line atau potongan kertas yang dipasang atau disebar
maksimal per 100m, jadi apabila peserta sudah melebihi
200m tidak menemui rambu pengarah ini berarti peserta
berada dijalur yang salah dan diharapkan peserta bisa putar
balik untuk mencari rambu2 sebelumya sehingga tidak
terjadi peserta yang tersesat sampai berkilo kilo. Untuk
dilokasi persimpangan dan ditikungan rambu ini bisa
dipasang dan disebar di lokasi setelah titik persimpangan
atau tikungan sehingga apabila rambu petunjuk hilang/lepas/
dicopot oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab maka
masih ada jejak rambu cadangan.

PER.2-IOF-2021 19
5.5.3. RAMBU INFORMASI DAN PERINGATAN

Rambu ini berupa informasi, peringatan dan himbauan


kepada peserta misalnya:
a) “AWAS JURANG”
b) “AWAS TIKUNGAN TAJAM”
c) “HATI-HATI MASUK PERKAMPUNGAN”
d) “HARAP PELAN-PELAN”
e) “HATI-HATI PERSIMPANGAN JALAN RAYA”
f) dan lainnya yang dianggap perlu .

6. PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN ARENA


LOMBA
Untuk Peralatan atau pun perlengkapan event, disini akan diambil
contoh dengan simulasi event 3 hari dengan total lomba 6 kelas.

6.1. SEKRETARIAT EVENT

Kantor atau sekretariat event diperlukan supaya para peserta


dapat menghubungi panitia untuk mendaftar, kantor harus
dilengkapi dengan Telepon , mesin Faxcimiles dan Email,
kantor dan sekretariat Event harus sudah disiapkan minimum 1
bulan sebelum event berlangsung atau pada saat pendaftaran
mulai dibuka..
Pada saat pelaksanaan event, Sekretariat akan dipindahkan
ketempat Scrutineering, untuk memudahkan peserta pada
pendaftaran ulang.

6.2. TEMPAT SCRUTINEERING

Tempat scrut harus mempunyai tempat parkir yang luas, tidak


jauh dari Sekretariat, bila Tempat Scrut menjadi acuan maka
Sekretariat harus dipindah ketempat scrut. Tempat scrut
menpunyai fasilitas , tenda, meja, kursi , toa, toilet dan tempat
sampah. Petugas kamar hitung juga harus siap dengan
peralatannya di tempat scrut / sekretariat untuk memasukkan
data peserta ke komputer.
Scrut dapat dilakukan 1 hari sebelum event dan bisanya
dimulai jam 9.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, petugas
scrut harus sudah siap ditempat 30 menit sebelum scrut.
Petugas Scrut harus dengan teliti memeriksa kelengkapan
kendaraan sesuai dengan yang tertera di buku peraturan
perlombaan.

PER.2-IOF-2021 20
Tahapan yang pada umumnya dilakukan pada saat
Scrutineering adalah memeriksa kendaraan terutama
menyangkut keselamatan sesuai dengan daftar isian pada form
scrut sbb ;

 Minta Form Scrut dan Kwitansi Pendaftaran


 Isi nama Driver / Nomer Polisi / Nomer Start.
 Periksa STNK (bila perlu) dan SIM.
 Tanyakan apakah calon peserta sudah memahami buku
peraturan lomba.
 Sehat Jasmani dan rohani serta tidak dibawah pengaruh
Minuman Keras, Norkotika dan Zat terlarang lainya.
 Periksa peralatan Kendaraan dan Keselamatan.

1. Helmet.
a) Full Face
b) Memenuhi persyaratan standard SNI, dengan Straps pengunci
c) Dianjurkan pada helmet dicantumkan nama Rider, golongan
darah, alergi atau keterangan medical.

2. Protective Clothing
a) Baju melindungi badan dari leher ke mata kaki dan
pergelangan tangan.
b) Boots panjang/Sepatu (tidak terbuat dari bahan karet seprti AP
Boot dan sejenisnya) melindungi ujung jari sampai betis
c) Sarung tangan menutupi semua bagian tangan dari
pergelangan sampi ujung jari.
d) Goggle melindumgi mata dari debu kerikil atau material dari
lontaran roda motor didepannya.
e) Neck Brace melindungi leher dari goncangan yang keras.
f) Body Protector menutupi dada sampai atas pusar dibagian
depan sedangkan bagian belakang menutupi seluruh punggung.
g) Knee Protector melindungi siku tangan dan lutut kaki.
Semua peralatan protector diatas harus dalam kondisi baik.

3. Peralatan Steering & Pengereman.


a) Rem depan dan belakang harus berfungsi dengan baik, kondisi
kampas Rem masih layak minimal kondisi 70%.
b) Stang harus dalam kondisi baik dan tidak ada bagian yang
runcing yang bisa membahayakan pengendara maupun rider
lain.
c) Busa pengaman stang atau riser harus ada.
d) Handle Rem dan Handle Kopling harus dalam kondisi utuh dan
tumpul.

PER.2-IOF-2021 21
4. Peralatan Kelistrikan.
a) Batteries/ Accu Harus ditempatkan ditempat yang aman dan
diikat dengan metal. Battere harus dilindungi sehingga pada
saat kendaraan terbalik, air accu tidak mengenai Rider
b) Instalasi kelistrikan harus dalam kondisi tertutup dan aman
terlindungi. Sambungan kabel kabel harus tertutup oleh
isolator.
c) Lampu depan menjadi suatu kewajiban apabila perlombaan
dilaksanakan Race malam terutama dalam perlombaan Enduro
Rally.
d) Setiap kendaraan wajib memasang switc On Off engine Stop
yang berfungsi dengan baik dan ditempatkan pada posisi yang
mudah terjangkau oleh rider.

5. System Bahan bakar.


a) Bahan bakar bebas menggunakan buatan produsen manapun
yang diedarkan di Indonesia. Tidak diperbolehkan alcohol atau
nitromethane. Kemungkinan panitia perlombaan mengambil
contoh bahan bakar, sebelum atau sedang atau setelah
perlombaan.
b) Tangki bahan bakar harus aman dan kondisi baik dan tidak
bocor. Tutup tangki bahan bakar harus dilindungi sehingga
tidak terbuka pada saat terjadi kecelakaan atau terbaik.
c) Selang tangki disarankan terbuat dari bahan karet yang dilapisi
serabut metal/braided hose. Selang tangki pengisi dan tutupnya
harus diposisi yang tidak terbuka apabila terjadi benturan atau
gerakan dari kendaraanya.

 Periksa perlengkapan / Perbekalan / Peralatan lainnya.


 Periksa Mesin / Transmisi / Roda (Sesuai Kelas).
a) Kapasitas/cc mesin harus sesuai dengan spesifikasi dan
kemungkinan panitia akan memeriksanya.
b) Transmisi gear depan dan belakang harus dalam kondisi baik
mminimal 70%.
c) Exhaust / Knalpot harus terpasang dan posisi exhaust harus
dibelakang mesin dan jauh dari tangki bahan bakar
d) Kendaraan roda 2 (dua), dengan system penggerak roda
belakang 2x1.
e) Ukuran diameter Roda 16/19 inc atau 18/21 inc
f) Menggunakan ban tipe Offroad

 Jika lulus serahkan form scrut ke Kamar Hitung.


Pengawas perlombaan berhak memilih kendaraan yang akan
diperiksa setelah perlombaan meskipun tidak ada protes. Peserta
yang dengan segala alasan menghindar/menolak untuk
Kendaraannya diperiksa ulang terkena sanksi dikeluarkan dari
perlombaan

PER.2-IOF-2021 22
6.3. TEMPAT START / OPENING CEREMONY
Tempat start diusahakan mempunyai ruang parkir yang luas
atau tempat antrian kendaraan yang cukup, bila perlu
dilengkapi dengan Gerbang start, tenda tamu VIP, kursi tamu,.
Tempat start harus sudah siap paling lambat 6 (enam) jam
sebelum pelaksanaan.
Starter akan memanggil dan mengatur kendaraan perserta
untuk line-up sesuai dengan tatacara lomba event tersebut.
Aba-aba start dengan Lampu atau Bendera KUNING, MERAH
dan HIJAU.

6.4. BRIEFING
Breifing dilakukan sebelum lomba dimulai paling lambat
dilakukan 2 jam sebelum lomba, breifing sebaiknya dilakukan
setiap pagi sebelum lomba, breifing yang Pertama kali sebaiknya
dilakukan pada malam sebelum lomba. Breifing harus dilakukan
tepat waktu , panitia yang terlibat harus sudah berada ditempat
breifing 30 (tiga puluh) menit sebelum dimulai.
Breifing wajib dihadiri Event Director, Race Director dan
Stewards dari IOF

Pada saat breifing harus dijelaskan dengan detail masalah


peraturan lomba, jadwal lomba memperkenalkan panitia inti,
tempat2 yang penting, tempat2 yang berbahaya, target ini hari,
tata cara konvoy, tata cara base camp, dan tentu saja tanya jawab.
Apabila terdapat perubahan2 dari aturan, jadwal, dan lain2 nya
Buletin / Notulen rapat harus dibuat segera dan ditanda tangani
oleh Event Director dan di setujui oleh Stewards IOF.

Duduk di kursi untuk memberikan briefing ialah panitia yang


terkait sbb :
 Event Director.
 Race Director
 IOF Technical Delegate.
 Sponsor (bila ada)
 Sekretaris / Kamar Hitung.

PER.2-IOF-2021 23
Tahapan yang perlu dilakukan pada saat briefing adalah sbb ;

 Isi daftar hadir.


 Pembukaan. (pembukaan / perkenalan panitia yang duduk
didepan)
 Kata sambutan (bila ada)
 Pembahasan Jadwal acara Event.
 Tata cara line-up. (pada acara pembukaan atau
pelaksanaan race).
 Tata cara konvoy. (jika ada)
 Tata cara Camping. (jika ada)
 Pembahasan Peraturan lomba.
 Tanya jawab.
 Penerbitan Buletin (jika ada)
 Pengumuman Starting list.
 Penutupan.

Apabila panitia menyiapkan makan malam, dapat dilakukan


sebelum atau sesudah brieffing disesuaikan dengan waktu dan
kondisi setempat.
Peserta yg tidak mengikuti Breifing / Technical Meeting dianggap
menyetujui hasil Breifing / Technical Meeting dan Hak Protest nya
akan dicabut / gugur

6.5. PERALATAN MARSHALL DAN TIME


KEEPER
o Stop watch 8 Buah.
 (sebaiknya menggunakan Transponder).
o Bendera Start 2 Buah.
o Peluit. 4 Buah.
o Clip Board 4 Buah.
o Starting list. 2 set.
o Buku peraturan lomba 2 buah.
o Pita kuning 6 Roll.
o Pita merah 6 Roll.
o HandyTalky 12 Buah.
o Toa 2 Buah.
o Senter 4 Buah.
o Jas hujan 12 Buah.
o Map Plastik 6 Buah.
o Alat Tulis 2 Set.
o Bendera merah 8 Buah
o Bendera kuning 8 Buah.
o Bendera hijau 8 Buah.
o Papan tulis putih (50 cm x 100 cm ) 2 Buah.
o Pemadam kebakaran (3 Kg) 2 Buah.
o Pisau lipat / Gunting besar 2 buah.

PER.2-IOF-2021 24
o Note : Pisau lipat diperlukan pada saat darurat untuk memotong
seat belt bila terjadi kecelakaan dan seat belt peserta tidak bisa
dibuka sehingga peserta terjebak didalam kendaraannya.

6.6. SCORER / KAMAR HITUNG

Hasil akhir sementara diumumkan 1 jam setelah pelaksanaan


lomba selesai, diberikan waktu 30 (tiga puluh) menit untuk
peserta melakukan koreksi, apabila terjadi protes, peserta wajib
menyampaikannya dengan tertulis disertai uang pembayaran
tanda protes. Kalau tidak ada protes maka hasil akhir menjadi
keputusan tetap dan harus ditanda tangani oleh Event /
Competition Director dan IOF Stewards.

Inti dari tugas Kamar Hitung sbb ;


 Memasukkan data peserta pada saat pendaftaran ulang.
 Memasukkan data / kelas peserta pada saat selesai scrut.
 Menyiapkan starting list hari pertama lomba berdasarkan
undian.
o 1 copy untuk ditempel.
o 1 copy untuk Event / Competition Director.
o 2 copy untuk masing2 Marshall setiap Race.
o 1 copy untuk MC.
o 1 copy untuk IOF Stewards.
o Secukupnya untuk media.
o 1 copy untuk arsip.
 Setiap malam selesai lomba menyiapkan hasil sementara
dari hasil lomba untuk regrouping keesok harinya antara
lain ;
1. Hasil masing-masing Race.
2. Hasil keseluruhan.
o 1 copy untuk ditempel.
o 1 copy untuk Event / Competition Director.
o 1 copy untuk MC.
o 1 copy untuk IOF Stewards.
o Secukupnya untuk media.
o 1 copy untuk arsip.
 Setiap malam selesai lomba menyiapkan starting list untuk
lomba keesok harinya berdasarkan hasil lomba hari ini.
o 1 copy untuk ditempel.
o 1 copy untuk Event / Competition Director.
o 2 copy untuk masing2 Marshall setiap Race.
o 1 copy untuk MC.
o 1 copy untuk IOF Stewards.
o Secukupnya untuk media.
o 1 copy untuk arsip.

PER.2-IOF-2021 25
 Pada hari terahir, menyiapkan hasil akhir lomba yang
lengkap paling lambat 1 (satu) jam setelah lomba berahir.
 Segera memeriksakan setiap hasil perhitungan kepada
Event Director / Competition Director.
 Segera menempelkan hasil lomba sementara setiap pagi
paling lambat pukul 06.00 pagi dan paling lambat 1 (satu)
jam setelah lomba berahir pada hari terahir lomba.
 Apabila 30 (tiga) puluh menit setelah hasil akhir sementara
diumumkan dan tidak ada protes maka segera minta
persetujuan atau tanda tangan dari Event Director dan
IOF Stewards untuk pengesahan hasil ahir tersebut dan
selanjutnya menyiapkan copy sebagai berikut ;
o 1 copy untuk ditempel.
o 1 copy untuk Event / Competition Director.
o 1 copy untuk MC.
o 1 copy untuk IOF Stewards.
o Secukupnya untuk media.
o 1 copy untuk arsip.
 Metode Kamar Hitung
1. Metode Konvensional
Metode sederhana yang sering digunakan dalam dalam
Enduro dengan cara peserta di Startkan bersama di
starting grid dalam satu race perlombaan kemudian
diambil beberapa sesuai urutan finish tercepat untuk
dimasukan dalam race final. Di Race Final penentuan
pemenang juga sama dengan metode penyisihan dengan
mengambil urutan finish tercepat dalam race final.
Metode ini hanya bisa dilaksanakan dalam perlombaan
jenis Enduro Race.
2. Metode Waktu
3. Metode Point

Point System untuk setiap kelas / Perlombaan adalah


sebagai berikut :

 Juara I Point 25 Juara IX Point 7


 Juara II Point 20 Juara X point 6
 Juara III Point 16 Juara XI Point 5
 Juara IV Point 13 Juara XII Point 4
 Juara V Point 11 Juara XIIII Point 3
 Juara VI Point 10 Juara XIV Point 2
 Juara VII Point 9 Juara V Point 1
 Juara VIII Point 8

Point System dapat diberlakukan atau dapat


diperhitungkan apabila jumlah peserta yang Start
sedikitnya 10 (sepuluh) starter.

PER.2-IOF-2021 26
Jika terjadi Kesamaan point pada series yang sedang
berlangsung maka posisi teratas adalah pemenang yang
memiliki fastest lap per event , dan jika terjadi pada
putaran event akhir maka pemenang diambil dari pemilik
point tertinggi pada putaran awal event. Juara SODA
final Series adalah peserta yang mengikuti 3 Series.

6.7. SURVEY
Survey lokasi harus sudah dilakukan minimum 1 bulan sebelum
event. Survey yang paling ideal dilakukan 3 kali, survey awal,
survey kedua dan survey final, harus dipertimbangkan keadaan
cuaca yang paling buruk pada saat pelaksanaan event, siapkan
jalur alternatif bila terjadi kesulitan termasuk jalur recovery.

6.8. BASE CAMP


Apa bila disiapkan Base Camp atau camping ground harus
dipilih dimana fasilitas parkir yang cukup untuk semua
kendaraan peserta , service car dan panitia, diusahakan
disiapkan fasilitas MCK, diusahakan didekat sungai,
diusahakan jauh dari permukiman penduduk. Apabila
pemakaian lahan memerlukan izin segera menghubungi bagian
administrasi untuk mengurusnya.

6.9. PRACTICE / LATIHAN

Peserta yang telah terdaftar dan lulus scrutineering yang


diperbolehkan latihan / Walking Session. Maksimal 3 laps per
peserta.
Waktu latihan 1 hari sebelum hari event.

6.10. BANTUAN KERUSAKAN

Dalam perlombaan bila terjadi kerusakan kendaraan, panitia


akan membantu mambawanya hanya keluar jalur lomba.
Peserta mengusahakan sendiri perbaikan kendaraanya dan
bergabung setelah perbaikan untuk melanjutkan kegiatan
apabila masih memungkinkan sesuai denga tatacara lomba
event tersebut.

PER.2-IOF-2021 27
6.11. BANTUAN KESEHATAN

Apabila terjadi kecelakaan dan korban memerlukan perawatan


medis lebih lanjut, maka korban akan dievakuasi ke rumah
sakit Kabupaten terdekat, dan apabila diperlukan atas
rekomendasi Dokter maka korban akan dibawa ke rumah sakit
Propinsi terdekat.
Panitia segera menghubungi Perusahaan Ansuransi yang
terlibat, dan segera membuatkan laporan terjadinya kecelakaan
dengan berkoordinasi dengan IOF stewards dan pihak yang
terkait.

6.12. ARENA LOMBA / TRACK


Area lomba harus disiapkan seluas mungkin, harus dipikirkan
parkir kendaraan untuk peserta, Service car, kendaraan
penonton, penonton, masyarakat yang berjualan, dan
keamanan, kemacetan lalu lintas yang mungkin terjadi dll.
Apabila pemakaian lahan memerlukan izin segera
menghubungi bagian administrasi untuk mengurusnya.

Persiapan untuk arena pendukung lomba sbb ;


6.12.1. Siapkan dan atur posisi tribun kehormatan (bila ada).
6.12.2. Siapkan dan atur posisi sound system yang cukup lengkap
dengan generatornya.
6.12.3. Siapkan ruangan untuk kamar hitung.
6.12.4. Siapkan tower untuk MC.
6.12.5. Siapkan ruang parkir atau padock yang cukup untuk
peserta lomba.
6.12.6. Siapkan ruang parkir yang cukup untuk service car.
6.12.7. Siapkan ruang parkir untuk Ambulan atau Paramedis dan
Pemadam kebakaran,
6.12.8. Siapkan dan atur yang rapi ruang parkir kendaran roda
empat dan roda dua untuk para penonton.
6.12.9. Siapkan dan atur ruang untuk tenda sponsor ataupun
penjualan merchandise.
6.12.10. Siapkan dan atur yang rapi ruang untuk para penjual
makanan dan minuman.
6.12.11. Siapkan MCK yang cukup.
6.12.12. Siapkan tempat sampah yang cukup.

Setiap Track harus dicoba dahulu sebelum siap untuk


diperlombakan, dimana harus dipikirkan factor keselamatan,
dan waktu tempuh yang diperlukan, biasanya waktu tempuh
pada saat lomba minimum 2 kali waktu tempuh survey.

PER.2-IOF-2021 28
7. JENIS PERLOMBAAN
7.1. ENDURO RACE
Suatu Perlombaan Enduro kompetisi dimana lintasan enduro
terletak dalam satu lokasi venue dan Gate Start dan Finish juga
masih dalam satu lokasi venue. Panjang Lintasan Jenis Ring
Sirkuit ini antara 1 km sampai dengan 10 km tergantung kondisi
obstacle buatan maupun kontur geografis yang akan dijadikan
menjadi obstacle alam

7.2. ENDURO RALLY


Suatu perlombaan Enduro Kompetisi yang menggunakan alam
bebas sebagai lintasan enduro dengan jarak tempuh lebih dari 10
kilometer tidak dalam satu lokasi venue dimana lokasi Start
berbeda dengan lokasi finish maupun lokasi Start dan Finish
dalam satu lokasi yang sama. Jenis perlombaan Cross Country ini
dibagi menjadi 3 yaitu :
7.2.1. Short Trip jarak 10 km - 30 km
7.2.2. Medium Trip jarak 30 km - 100 km
7.2.3. Long Trip jarak 100 km lebih

8. KELAS YANG DIPERTANDINGKAN


8.1. E1 (Kelas motor Built Up Pembalap)
8.1.1. Motor : Built Up Bebas
8.1.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.1.3. Suspenssi : Bebas
8.1.4. Peserta : Sudah pernah 1 kali menjuarai
perlombaan urutan 1-3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini atau peserta lainya
yang merasa mampu.

8.2. E2 (Kelas motor Built Up Non Pembalap)


8.2.1. Motor : Built Up Bebas
8.2.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.2.3. Suspenssi : Bebas
8.2.4. Peserta : Belum pernah menjuarai
perlombaan urutan 1 - 3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini.

8.3. E3 (Kelas motor Built Up Hobies umur 35+)


8.3.1. Motor : Built Up Bebas
8.3.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.3.3. Suspenssi : Bebas
8.3.4. Peserta : Hobies umur 35 tahun keatas
PER.2-IOF-2021 29
8.4. E4 (Kelas motor Built Up Hobies umur 40+)
8.4.1. Motor : Built Up Bebas
8.4.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.4.3. Suspenssi : Bebas
8.4.4. Peserta : Hobies umur 40 tahun keatas

8.5. E5 (Kelas motor Built Up Yunior)


8.5.1. Motor : Built Up Bebas
8.5.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.5.3. Suspenssi : Bebas
8.5.4. Peserta : Yunior umur maksimal 16 th

8.6. E6 (Kelas motor Built Up Wanita)


8.6.1. Motor : Built Up Bebas
8.6.2. Silinder Mesin : 150cc -500cc
8.6.3. Suspenssi : Bebas
8.6.4. Peserta : Jenis kelamin wanita

8.7. E7 (Kelas Motor Lokal Pabrikan Pembalap)


8.7.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya
8.7.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.7.3. Suspenssi : Bebas
8.7.4. Peserta : Sudah pernah 1 kali menjuarai
perlombaan urutan 1-3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini dikelas ini atau
peserta lainya yang merasa mampu.

8.8. E8 (Kelas Motor Lokal Pabrikan Non Pembalap)


8.8.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya
8.8.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.8.3. Suspenssi : Bebas
8.8.4. Peserta : Belum pernah menjuarai
perlombaan urutan 1 - 3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini dikelas ini.

8.9. E9 (Kelas Motor Lokal Pabrikan Khusus)


8.9.1. Motor : dengan jenis tertentu yang
diproduksi pabrikan di Indonesia baik mesin dan sasis
motor masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya
termasuk OMR atau motor dengan langkah tertentu.
8.9.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.9.3. Suspenssi : Bebas
8.9.4. Peserta : Bebas

PER.2-IOF-2021 30
8.10. E10 (Kelas Motor Lokal Pabrikan Yunior)
8.10.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya
8.10.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.10.3. Suspenssi : Bebas
8.10.4. Peserta : Yunior umur maksimal 16 th

8.11. E11 (Kelas Motor Lokal Pabrikan Wanita)


8.11.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya
8.11.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.11.3. Suspenssi : Bebas
8.11.4. Peserta : Jenis kelamin wanita

8.12. E12 (Kelas Motor Lokal Modifikasi Pembalap)


8.12.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia
8.12.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.12.3. Suspenssi : Bebas
8.12.4. Peserta : Sudah pernah 1 kali menjuarai
perlombaan urutan 1-3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini atau peserta lainya
yang merasa mampu.

8.13. E13
(Kelas Motor Lokal Modifikasi Non Pembalap)
8.13.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia
8.13.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.13.3. Suspenssi : Bebas
8.13.4. Peserta : Belum pernah menjuarai
perlombaan urutan 1 - 3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini.

8.14. E14 (Kelas Motor Lokal Modifikasi Khusus)


8.14.1. Motor : diproduksi dan dirakit di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya dengan
bentuk khusus misalkan vintage dan yang lainya
8.14.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.14.3. Suspenssi : Bebas
8.14.4. Peserta : Bebas

PER.2-IOF-2021 31
8.15. E15 (Kelas Motor Lokal Modifikasi Yunior)
8.15.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia
8.15.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.15.3. Suspenssi : Bebas
8.15.4. Peserta : Yunior umur maksimal 16 th

8.16. E16 (Kelas Motor Lokal Modifikasi Wanita)


8.16.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia
8.16.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.16.3. Suspenssi : Bebas
8.16.4. Peserta : Jenis kelamin wanita

8.17. E17 (Kelas Motor Lokal Hobies 35+)


8.17.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya atau yang sudah dimodifikasi baik mesin
dan sasisnya atau motor rakitan dengan mesin motor yang
diproduksi pabrikan di Indonesia
8.17.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.17.3. Suspenssi : Bebas
8.17.4. Peserta : Hobies umur 35 tahun keatas

8.18. E18 (Kelas Motor Lokal Hobies 40+)


8.18.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
baik mesin dan sasis motor masih bawaan aslinya sesuai
jenis motornya atau yang sudah dimodifikasi baik mesin
dan sasisnya atau motor rakitan dengan mesin motor yang
diproduksi pabrikan di Indonesia
8.18.2. Silinder Mesin : 150cc -250cc
8.18.3. Suspenssi : Bebas
8.18.4. Peserta : Hobies umur 40 tahun keatas

PER.2-IOF-2021 32
8.19. E19 (Kelas Motor Bebek Pembalap)
8.19.1. Motor : mesing dengan silinder tidur yang
diproduksi pabrikan di Indonesia baik mesin dan sasis
motor masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya atau
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia termasuk motor dengan mesin matic
8.19.2. Silinder Mesin : 110cc -150cc
8.19.3. Suspenssi : Bebas
8.19.4. Peserta : Sudah pernah 1 kali menjuarai
perlombaan urutan 1-3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini atau peserta lainya
yang merasa mampu.

8.20. E20 (Kelas Motor Bebek Non Pembalap)


8.20.1. Motor : mesin dengan silinder tidur yang
diproduksi pabrikan di Indonesia baik mesin dan sasis
motor masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya atau
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia termasuk motor dengan mesin matic
8.20.2. Silinder Mesin : 110cc -150cc
8.20.3. Suspenssi : Bebas
8.20.4. Peserta : Belum pernah menjuarai
perlombaan urutan 1 - 3 dikejuaraan Enduro Kompetisi
yang direkomendasi oleh IOF dikelas ini.

8.21. E21 (Kelas Motor Bebek Matic)


8.21.1. Motor : bebek matic yang diproduksi
pabrikan di Indonesia baik mesin matic dan sasis motor
masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya atau yang
sudah dimodifikasi baik mesin matic dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor matic yang diproduksi
pabrikan di Indonesia
8.21.2. Silinder Mesin : 110cc -150cc
8.21.3. Suspenssi : Bebas
8.21.4. Peserta : bebas

8.22. E22 (Kelas Bebek Yunior)


8.22.1. Motor : mesin dengan silinder tidur yang
diproduksi pabrikan di Indonesia baik mesin dan sasis
motor masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya atau
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia termasuk motor dengan mesin matic
8.22.2. Silinder Mesin : 110cc -150cc
8.22.3. Suspenssi : Bebas
8.22.4. Peserta : Yunior umur maksimal 16 th
PER.2-IOF-2021 33
8.23. E23 (Kelas Bebek Wanita)
8.23.1. Motor : mesin dengan silinder tidur yang
diproduksi pabrikan di Indonesia baik mesin dan sasis
motor masih bawaan aslinya sesuai jenis motornya atau
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia termasuk motor dengan mesin matic
8.23.2. Silinder Mesin : 110cc -150cc
8.23.3. Suspenssi : Bebas
8.23.4. Peserta : Jenis kelamin wanita

8.24. E24 ( Fre For All Lokal - FFA Lokal)


8.24.1. Motor : Bebas yang disebutkan di katagori
kelas diatas kecuali motor Built Up
8.24.2. Silinder Mesin : 110cc -250cc
8.24.3. Suspenssi : Bebas
8.24.4. Peserta : Bebas

8.25. E25 (Kelas Trial Built Up)


8.25.1. Motor : Trial Built Up Bebas
8.25.2. Silinder Mesin : 125cc -350cc
8.25.3. Suspenssi : Bebas
8.25.4. Peserta : Bebas

8.26. E26 (Kelas Trial Lokal)


8.26.1. Motor : diproduksi pabrikan di Indonesia
yang sudah dimodifikasi baik mesin dan sasisnya atau
motor rakitan dengan mesin motor yang diproduksi
pabrikan di Indonesia yang dimodifikasi menjadi bentuk
motor Trial
8.26.2. Silinder Mesin : 125cc -250cc
8.26.3. Suspenssi : Bebas
8.26.4. Peserta : Bebas

9. PROTES
Waktu protest diberikan 30 (tiga puluh) menit setelah pengumuman
hasil lomba sementara. Protest dilakukan secara tertulis dengan
mengisi form F-IOF-032 , diserahkan ke Event Director dengan
disertai uang Protest, dan tidak dikembalikan bila protes ditolak.
Event Director dengan berkoordinasi dengan IOF Stewards
mengusahakan mengambil keputusan dengan bijaksana, sehingga
hasil yang diputuskan dapat diterima oleh semua pihak.

PER.2-IOF-2021 34
10. ETIKA
Sebagai penutup perlu di perhatikan bahwa semua persiapan yang
matang, pelaksanaan yang tepat waktu, dan jerih payah semua
panitia akan menjadi percuma jika tingkah laku dan gaya di
tunjukkan dengan gaya yang arogan. Disiplin waktu harus dijaga ,
panitia harus lebih dahulu hadir pada setiap kegiatan. Secara
prosedur memang panitia mempunyai kekuasaan yang penuh untuk
menghakimi peserta, tetapi kita harus ingat dengan ikut sertanya kita
sebagai panitia event secara tidak langsung kita semua untuk
sementara menjadi pelayan masyarakat offroad, tidak bertindak
arogan, hadapi masalah dengan kepala dingin, tidak menunjukkan
kekuasaan, bertindak sopan, murah senyum, hindari pertengkaran
terhadap perserta maupun sesama panitia, Jika ada masalah
usahakan penyelesaian dengan musyawarah. Dengan demikian
mudah-mudahan event dapat berlangsung dengan sukses dan selalu
dikenang oleh peserta dan masyarakat pada umumnya.

11. PERATURAN HAL LINGKUNGAN ALAM.

11.1. Daerah Rest Area harus bersih pada saat ditinggalkan , semua
sampah dikumpulkan diplastik sampah dan harus dibawa,
tidak boleh ditinggal, dibakar atau ditimbun ditanah.
11.2. Dilarang membuat suara berisik di Rest Area setelah jam 24.00
malam, semua mesin, generator, radio dan lain2 harus
dimatikan hingga jam 06.00 pagi, mencoba motor harus jauh
dari base camp.
11.3. Buang air besar disarankan minimal 100 mtr dari Rest Area
atau Sumber air dan jika selesai harus ditimbun.
11.4. Dilarang merusak / menebang pohon hidup, kecuali untuk
keperluan perbaikan jembatan ditempat tersebut.
11.5. Bila rute menyusuri pantai, kendaraan harus mengikuti tanda
rute yang telah ada, atau mengikuti jejak kendaraan yang
didepannya dan jangan merusak bukit pasir.
11.6. Peserta dilarang membuang sampah sembarangan , baik
dijalan maupun dihutan.
11.7. Pada saat merokok, peserta harus menjaga tidak timbulnya
bahaya kebakaran. Pada saat selesai api harus dimatikan, dan
tidak membuang puntung rokok sembarangan.
11.8. Sebelum meninggalkan Rest Area wajib memeriksa kebersihan
ditempat masing2 yang juga merupakan tanggung jawab
panitia untuk penertibannya.
11.9. Peserta tidak diperbolehkan mengambil/merusak/membunuh
ekosistem alam yang ada selama kegiatan berlangsung.
11.10. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan diberikan sanksi
teguran atau pinalti dan bila perlu dikenakan sanksi pemecatan
PER.2-IOF-2021 35
12. MEDIA CRISIS
Statement atau penyataan resmi mengenai liputan atau informasi dari
kegiatan hanya dikeluarkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara.

PER.2-IOF-2021 36

Anda mungkin juga menyukai