Anda di halaman 1dari 17

PERATURAN PERLOMBAAN

REMOTE CONTROL

INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION

Rev 21 November 2020

PA.R/C-IOF-2021
1. PENDAHULUAN

Salam Off-Road
Remote Control scale adalah hobby khusus yang mengarah k e kejuaraan
ataupun perlombaan kendaraan m o t o r b e r p e n g g e r a k 4 empat roda
dilakukan dalam lintasan khusus yang diberi nama Special Competition
Stage (SCS) yang menempuh total jarak minimal 50 (lima puluh) meter dan
terdiri dari minimal 4 (empat) SCS kelas scale 1.9 dan FFA serta minimal 2 (
dua ) SCS untuk kelas hard body yang dirancang untuk semua peminat R/C.
Perlombaan ini dapat diikuti oleh kendaraan-kendaraan yang memiliki
spesifikasi modifikasi seperti yang tercantum dalam peraturan perlombaan
Remote Control IOF. Peserta terbuka untuk semua Off-Roader tanpa batasan
umur dan jenis kelamin. Peserta hanya terdiri dari 1 (satu) awak Driver , hanya
Driver yang terdaftar dengan resmi yang boleh mengemudikan kendaraan saat
lomba.
Lintasan SCS dirancang untuk mengasah kemampuan Off-Roader dalam
menaklukkan rintangan-rintangan antara lain berupa curve (tikungan), jumping,
jalan menanjak/menurun, jalan dengan kemiringan ekstrim, memiliki variasi
trek lurus, serta lain-lainnya yang tentunya rintangan tersebut dibuat tanpa
adanya jebakan dan dengan tanpa adanya sesi uji coba track.
Perlombaan ini memperebutkan m i n i m a l Juara 1, 2, dan 3 (Driver ) di
masing- masing Kelas dan memperebutkan Individual atau Kejuaraan Team,
namun tidak menutup kemungkinan apabila dilakukan perlombaan ber-seri
dengan minimal 3 (tiga) putaran dalam setahun dapat mengambil/menyandang
istilah gelar "The Best R/C Ad v en tu re Driver " dalam masing-masing
Kelasnya serta untuk team memperebutkan gelar "The Best R/C Adventure
Team".
Peraturan R/C Adventure IOF sepakat menjunjung tinggi kejujuran dan
nilai- nilai sportifitas serta sepakat untuk saling menghormati antar peserta,
IOF mempunyai hak untuk dari waktu kewaktu menambah dan mengurangi
peraturan ini yang tentu saja hasilnya akan dipublikasikan kepada seluruh
masyarakat R/C Adventure di Indonesia.

Wassalam

PA.R/C-IOF-2021
2. PERSIAPAN KENDARAAN
2.1 Kendaraan yang diperbolehkan untuk digunakan adalah type R/C
Adventure dengan system penggerak 4x4.
2.2 Untuk kategori Adventure Extreme hanya kendaraan dengan tipe scale
1.9 dan FFA yang diperlombakan.
2.3 Untuk kategori Adventure Hard Body hanya kendaraan dengan skala
body 1:8 dan 1:10 yang diperlombakan.
2.4 Peserta wajib memiliki KTA IOF yang masih berlaku.

3. DEFINISI KELAS
3.1. Kategori Adventure Extreme kelas dibagi menjadi
3.1.1. Kelas scale 1.9
3.1.2. Kelas FFA
3.2. Kategori Adventure Hard Body

4. SPESIFIKASI KENDARAAN
4.1. KATEGORI ADVENTURE EXTREME SCALE 1.9
4.1.1. Chassis :
4.1.1.1. Pada kelas scale 1.9 harus menggunakan chassis model ladder
frame.
4.1.1.2. Chassis ladder frame buatan diperbolehkan asalkan sesuai
dengan geometri chassis yang ditentukan.
4.1.1.3. Tidak diperbolehkan menggunakan chassis tubular.
4.1.1.4. Penambahan chassis tubular yang ditempelkan langsung pada
ladder frame diperbolehkan.
4.1.1.5. Tidak diperbolehkan memodifikasi chassis diluar geometri
chassis yang ditentukan sesuai gambar.
4.1.1.6. Wheelbase Tidak diperbolehkan melebihi dari 320mm/32cm.
4.1.1.7. Penggunaan bemper depan dan belakang bebas (boleh
digunakan atau tidak).

PA.R/C-IOF-2021
4.1.2. Body
4.1.2.1. Body yang dipergunakan bebas.
4.1.2.2. Harus memasang body.
4.1.2.3. Ukuran body yang diperbolehkan berskala 1:10.
4.1.2.4. Body Tidak diperbolehkan lebih kecil dari chassis.
4.1.2.5. Over fender minimal harus menutupi ½ dari lebar ban depan
maupun belakang.
4.1.2.6. Penggunaan body open wheel atau tanpa spakbor tidak
diperbolehkan.
4.1.2.7. Pemotongan bodi diperbolehkan asal bentuk masih utuh dari
depan sampai belakang.
4.1.2.8. Lampu depan dan grill harus ada walaupun dalam bentuk
sticker.

PA.R/C-IOF-2021
Pemotongan gril depan tidak diperbolehkan

4.1.3. Ban dan Gardan


4.1.3.1 Pada kelas scale 1.9 ukuran diameter velg yang di perbolehkan
adalah 1.9 .
4.1.3.2 Ukuran lingkar terluar dari ban sesuai dengan ban bawaan
pabrikan 1.9 .
4.1.3.3 Tidak diperbolehkan menggunakan ban yang dimodifikasi
baik bentuk kembangan tapak ban dan ukuran ban.
4.1.3.4 Tidak diperbolehkan menambahkan alat bantu pada ban
seperti rantai,paku, dll.
4.1.3.5 Penggunaan pemberat dibagian dalam ban diperbolehkan.
4.1.3.6 Gardan diwajibkan menggunakan sistem shaft driven axle
(gardan solid).
4.1.3.7 Tidak boleh menggunakan sistem Rear Whell Steering.
4.1.3.8 Tidak diperbolehkan menggunakan sistem MOA (motor on
axle).
4.1.3.9 Tidak diperbolehkan menggunakan sistem disconnect pada
transmisi, yang dapat memutuskan daya gerak masing-masing
roda.
4.1.3.10 Tidak diperbolehkan menggunakan independent
suspension,wajib menggunakan rigid suspension.
PA.R/C-IOF-2021
4.1.4 Sistem Elektrical
4.1.4.1 Kendaraan yang diperbolehkan hanyalah kendaraan dengan
tenaga baterai.
4.1.4.2 Penggunaan jenis baterai bebas.
4.1.4.3 Penggunaan motor penggerak dan ESC bebas.
4.1.4.4 Penggunaan servo dan peletakannya bebas.
4.1.4.5 Penggunaan alat elektrikal tambahan yang bertujuan
meningkatkan kemampuan diperbolehkan.
4.1.4.6 Demi keamanan seluruh perangkat elektronik dianjurkan
untuk dibuat menjadi tahan air (waterproof).
4.1.4.7 Demi keamanan seluruh perangkat elektronik harus ditata
dengan baik.
Apabila kendaraan tidak memenuhi salah satu ketentuan diatas maka
kendaraan tersebut akan dimasukan ke dalam kelas FFA

4.2 KATEGORI ADVENTURE EXTREME FFA

4.2.1 Chasis
4.2.1.1 Pada kelas FFA, chassis bebas.
4.2.1.2 Chassis tubular diperbolehkan.
4.2.1.3 Modifikasi chassis seperti pemotongan chassis depan dan
belakang diperbolehkan.
4.2.1.4 Wheelbase bebas.
4.2.1.5 Penggunaan bemper depan dan belakang bebas (boleh
digunakan atau tidak).

PA.R/C-IOF-2021
4.2.2 Body
4.2.2.1 Bodi yang dipergunakan bebas.
4.2.2.2 Pemotongan bodi diperbolehkan.
4.2.2.3 Penggunaan open wheel body diperbolehkan.

4.2.3 Ban dan Velg


4.2.3.1 Pada kelas FFA diameter velg yang di perbolehkan adalah
maksimal 2.2 inci.
4.2.3.2 Ukuran lingkar terluar dari ban sesuai dengan ban bawaan
pabrikan.
4.2.3.3 Penggunaan pemberat dibagian dalam ban diperbolehkan.
4.2.3.4 Tidak diperbolehkan menambahkan alat bantu pada ban
seperti rantai, paku, dll.
4.2.3.5. Diperbolehkan menggunakan ban yang dimodifikasi baik
bentuk kembangan tapak ban dan ukuran ban.
4.2.3.6 Tidak diperbolehkan menggunakan sistem MOA(motor on
axle).
4.2.3.7 Dibolehkan menggunakan independent suspension.
4.2.3.8 Tidak boleh menggunakan sistem Rear Whell Steering.
4.2.3.9 Tidak diperbolehkan menggunakan sistem disconnect pada
transmisi, yang dapat memutuskan daya gerak masing-masing
roda.

4.2.4 Sistem Elektrical

4.2.4.1 Kendaraan yang diperbolehkan hanyalah kendaraan dengan


tenaga baterai.
4.2.4.2 Penggunaan jenis baterai bebas.
4.2.4.3 Penggunaan motor penggerak dan ESC bebas.
4.2.4.4 Penggunaan servo dan peletakanya bebas.
4.2.4.5 Penggunaan alat elektrikal tambahan yang bertujuan
meningkatkan kemampuan diperbolehkan.
4.2.4.6 Demi keamanan seluruh perangkat elektronik dianjurkan
untuk dibuat menjadi tahan air (waterproof).
4.2.4.7 Demi keamanan seluruh perangkat elektronik harus ditata
dengan baik.

PA.R/C-IOF-2021
4.3 KATEGORI ADVENTURE HARD BODY

4.3.1 Chasis

4.3.1.1 Chasis wajib menggunakan type leader frame,chasis tubular


tidak diperbolehkan.

4.3.2 Body

4.3.2.1 Wajib menggunakan body keras.


4.3.2.2 Body yang boleh digunakan dengan skala 1:8 atau 1:10

4.3.3 Ban

4.3.3.1 Ban tidak diperbolehkan lebih maju atau lebih mundur dari
bumper.
4.3.3.2 Ukuran ban maksimal 1.9 inchi
4.3.3.3 Ban yang keluar dari over fender tidak lebih dari ¾ lebar ban
yang terpasang.

4.3.4 Ekterior dan Interior

4.3.4.1 Wajib dilengkapi dengan dashboard


4.3.4.2 Wajib dilengkapi dengan setir kemudi
4.3.4.3 Wajib dilengkapi dengan jok
4.3.4.4 Wajib dilengkapi dengan boneka figure manusia minimal
setengah badan atas
4.3.4.5 Lantai kabin wajib tertutup
4.3.4.6 Wajib dilengkapi dengan kaca depan lengkap beserta wiper.
4.3.4.7 Wajib dilengkapi dengan spion lengkap kiri dan kanan
4.3.4.8 Over fender berbahan keras,tidak diperbolehkan
menggunakan spon atau karet.
4.3.4.9 Headlamp wajib menyala
4.3.4.10 Bemper lengkap depan belakang dengan bahan plastic atau
metal
4.3.4.11 Wajib winch pabrikan

PA.R/C-IOF-2021
5 PERSYARATAN PESERTA
5.1 Hanya peserta yang terdaftar yang berhak untuk start berlomba dan
masing- masing hanya boleh mendaftar 1 (satu) kali tiap kelas.
Terkecuali ada aturan lain yang diterapkan oleh pelaksana perlombaan.
5.2 Peserta wajib memiliki KTA IOF yang masih berlaku.
5.3 Dilarang keras menggunakan obat-obatan terlarang, minuman keras
dan bahan sejenisnya yang memabukkan selama perlombaan berlangsung
5.4 Pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan diberikan sanksi teguran
dan bila perlu dikenakan sanksi pemecatan.

6. KETENTUAN LINTASAN LOMBA

6.1 Lintasan terbuat dari tanah dengan kontur yang disesuaikan pada
kebutuhan masing-masing lomba.
6.2 Lintasan akan dicoba oleh zero car dan apabila zero car bisa
menyelesaikan sampai finish maka dianggah lintasan sah untuk
digunakan dalam perlombaan.
6.3 Lebar lintasan minimal 50 cm.
6.4 Penambahan lintasan berupa kolam lumpur, jembatan kayu, jungkat-
jungkit, sungai buatan, hamparan batu, dll diperbolehkan.
6.5 Pembatasan lintasan menggunakan pita yellow line yang di tempelkan
dengan tiang patok penyangga dengan ketinggian maksimal tidak
melebihi kap kendaraan scale 1.9 (10cm dari tanah).
6.6 Pada lintasan lomba diusahakan bersih dari rumput atau alang-alang
yang menutupi lintasan lomba.
6.7 Apabila memungkinkan lintasan terbebas dari blank spot.
6.8 Lintasan sebaik-baiknya mengutamakan keselamatan dan keamanan
peserta.

7. PENDAFTARAN, SCRUTINEERING, DAN


BRIEFING

7.1 PENDAFTARAN
7.1.1 Setiap peserta wajib mengisi formulir pendafataran
dengan lengkap dan diserahkan kepada sekertariat dan
melunasi biaya pendaftaran.
7.1.2 Setiap peserta wajib memiliki KTA IOF yang bmasih berlaku.
7.1.3 Dilarang membuat perubahan sendiri pada formulir
pendaftaran untuk penggantian awak atau kendaraan, sanksi
berupa pemecatan.

PA.R/C-IOF-2021
7.1.4 Penggantian awak, kendaraan dan personil tim h a n y a dapat
dilaksanakan sebelum perlombaan dimulai.
7.1.5 Dengan menandatangani formulir pendaftaran berarti
peserta dan anggota personil lainnya menerima untuk
melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku.
7.1.6 Uang pendaftaran akan dikembalikan sebagian apabila:
7.1.6.1 Peserta menolak/ditolak untuk mengikuti perlombaan
sebelum briefing dimulai, dan uang pendaftaran
dikembalikan sebesar 50%.
7.1.6.2 Perlombaan R/C Adventure batal atau tidak jadi
dilaksanakan yang dikarenakan force majeure. Keadaan
force majeure dinyatakan oleh induk organisasi IOF
lewat rapat pengurus R/C Adventure IOF, dan uang
pendaftaran dikembalikan sebesar 80%

PA.R/C-IOF-2021
7.2 SCRUTINEERING
7.2.1 Setiap kendaraan wajib melapor pada saat scrutineering
sesuai dengan jadwal.
7.2.2 Pemeriksaan perlengkapan-perlengkapan kendaraan
maupun peserta meliputi:
7.2.2.1 Administrasi kwitansi pendaftaran
7.2.2.2 KTA IOF yang berlaku
7.2.2.3 Pemeriksaan kendaraan dan persyaratan kendaraan
lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
7.2.3 Setiap kendaraan yang tidak layak untuk mengikuti
perlombaan atau sama sekali tidak bisa di inspeksi akan ditolak
pendaftarannya.
7.2.4 Peserta yang tidak lulus scrutineering atau terlambat
sampai batas waktu yang ditentukan, akan dilaksanakan re-
scrutineering berdasarkan permintaan apabila waktunya
memungkinkan, dan dikenakan denda.
7.2.5 Kendaraan yang tidak lulus scrutineering tidak
diperbolehkan mengikuti perlombaan dan uang pendaftaran
tidak dapat dikembalikan
7.2.6 Tanpa stiker "Passed Scrut", kendaraan tidak diperkenankan
start.
7.2.7 Petugas scrutineering bertanggungjawab untuk memeriksa
keadaan mekanis dari kendaraan-kendaraan lomba, apakah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7.2.8 Petugas scrutineering berwenang untuk menolak kendaraan
peserta untuk meneruskan lomba apabila kendaraan tersebut
sudah tidak memenuhi syarat lagi.

7.3 BRIEFING

7.3.1 Peserta diwajibkan hadir pada saat briefing sesuai jadwal


yang ditentukan.
7.3.2 Peserta yang tidak mengikuti briefing d e n g a n t i d a k
m e n g i s i a b s e n s i b r i e f i n g tidak mempunyai Hak
Protes.
7.3.3 Pelaksana perlombaan wajib menyebarluaskan notulen hasil
briefing paling lambat sebelum perlombaan dimulai dan hasil
briefing mengikat.
8. KARTU KONTROL

8.1 Kartu kontrol akan diberikan oleh panitia pada saat setelah lolos
scrutineering sejumlah SCS yang dijadwalkan dalam perlombaan.
8.2 Peserta bertanggung jawab atas pemeliharaan kartu kontrolnya.
8.3 Setiap koreksi atau perubahan pada kartu kontrol tanpa persetujuan
petugas yang bersangkutan, dikenakan sanksi pemecatan
8.4 Peserta bertanggung jawab dan memeriksa atas laporan waktunya
masing-masing pada setiap petugas.
8.5 Hanya petugas pos waktu yang berhak mengisi data-data hasil catatan
waktu pada kartu kontrol peserta.

9 SISTEM PENILAIAN

9.1 KATEGORI ADVENTURE EXTREME


Penilaian peserta ditentukan oleh akumulasi waktu tempuh dan penalti yang
dikenakan pada tiap SCS. Pemenang lomba pada tiap seri hanya ditentukan
oleh akumulasi waktu tempuh tercepat dan penalti terkecil.

Jenis penalti dan jumlah hukumannya :


9.1.1 Banner (memutuskan banner) hukuman waktu 5 detik :
Kendaraan atau peserta sengaja ataupun tidak sengaja
memutuskan banner pada lintasan pada saat berlangsungnya suatu
SCS, pita terlilit kendaraan pinalty.
9.1.2 Patok (mematahkan atau merubuhkan patok), hukuman waktu 5
detik :
Apabila kendaraan atau peserta sengaja ataupun tidak sengaja
merubuhkan patok pada lintasan pada saat berlangsungnya suatu
SCS.
9.1.3 Reposisi, hukuman waktu 10 detik :
Apabila kendaraan peserta terbalik didalam lintasan dan hanya
apabila kendaraan tidak bisa membalikan sendiri, maka pada saat
kendaraan dibalikan oleh Peserta, maka mendapatkan penalti
reposisi dengan disentuh.
9.1.4 Out (keluar lintasan) hukuman waktu reposisi 10 detik :
Peserta dinyatakan out apabila ke 4 roda kendaraan berada di luar
lintasan yang dibatasi banner masuk lagi di tempat keluar.
9.1.5 Recovery, hukuman waktu 60 detik :
Penalti recovery diberikan kepada peserta yang tidak mampu
melewati rintangan pada lintasan, dengan syarat peserta harus
minimal mencoba rintangan tersebut sebanyak 3x percobaan.
Apabila pada percobaan ke-3 peserta masih juga tidak dapat
melewati rintangan tersebut, maka peserta berhak memindahkan
kendaraannya melewati rintangan tersebut, dan peserta
mendapatkan penalti recovery.
9.1.6 Perbaikan
Perbaikan tidak diberikan penalti waktu tambahan. Pada saat
reparasi dilakukan, waktu tempuh terus berjalan. Perbaikan
hanya boleh dilakukan di lintasan dan diberikan batas waktu 3
menit. Apabila perbaikan selesai di bawah 3 menit, maka peserta
dapat melanjutkan SCS tersebut dengan waktu terus berjalan.
Apabila perbaikan tidak selesai maka peserta dinyatakan DNF.
Dan ditambahkan penalti BWTM (Batas Waktu Tempuh
Maksimum).
9.1.7 BWTM (Batas Waktu Tempuh Maksimum) :
Penalti BWTM diberikan kepada peserta yang tidak mampu
menyelesaikan SCS dibawah batas waktu tempuh maksimum yang
telah ditentukan pada masing-masing SCS. Lamanya BWTM pada
masing-masing SS berbeda-beda.
Penentuan BWTM didasari pada lamanya waktu tempuh zero car dengan
spec 1.9 standart yang melintasi SCS dikalikan 2,5 ditambah 1 menit 30
detik.
Misal zero car menempuh SCS tersebut dengan waktu 2 menit 15 detik,
maka BWTM menjadi 2’ 15” x 2.5= 4’ 30”,, 4’30”+1’30”= 6’ jadi lamanya
BWTM adalah 6menit.

9.1.8 DNF (Did Not Finish) dengan hukuman waktu BWTM :


Pinalty DNF dihitung dengan 3x waktu BWTM.
9.1.9 DNS (Did Not Start) dengan hukuman waktu DNS :
Pinalty DNS dihitung dengan 5x waktu BWTM.
9.2 KATEGORI ADVENTURE HARD BODY

9.2.1 Besaran penalti :


9.2.1.1 Gate warna : merah : -10 poin
kuning : -5 poin
biru : -2 poin
Penalti gate diberikan apabila salah satu bagian dari
kendaraan maupun driver menyentuh gate, dengan nilai sesuai
dengan warna gate tersebut.
9.2.1.2 Keluar Lintasan dan Reposisi : -10 poin
Penalti keluar lintasan & Reposisi diberikan pada saat 4 roda
keluar dari batas luar track yg dibatasi oleh banner/police
line+patok. Kit harus kembali ke track di patok tersebut.
Apabila kit out dan masuk ke patok berikutnya(titik kembali
ke track nya maju), maka akan dikenakan penalty DNF
(dianggap keluar jalur).
Reposisi adalah proses membalikkan kit oleh marshal/driver
kembali pada titik semula, tanpa merubah arah kendaraan.
9.2.1.3 Recovery : -20 poin
Recovery adalah proses memindahkan kit maximal sejauh
panjang kit tersebut. Apabila melewati gate, maka penalti gate
warna dihitung.
9.2.1.4 Winch / Strap : -10 poin
Penalti winch akan diberikan apabila terjadi kesalahan
penarikan/menahan seling winch, dan atau menginjak hook
tanpa ground anchor.
Penalti strap akan diberikan apabila kit mengalami perubahan
posisi yang disebabkan karena strap di/ter-tarik oleh tangan.
9.2.1.5 DNF : -100 poin
Kendaraan yang tidak finish akan dikenakan penalty DNF dan
sisa gate sesuai warna poin dihitung.
9.2.1.6 Waktu BWTM menyesuaikan tiap SCS
9.2.2 Penilaian Umum
9.2.2.1 Pinalty menggunakan sistem poin.
9.2.2.2 Penilaian berdasarkan jumlah penalti paling sedikit. Apabila
terjadi jumlah penalti yang sama, maka akan dilihat total
waktu tempuh yang lebih cepat.
9.2.2.3 Perbaikan kit yang rusak hanya boleh dilakukan di samping
track (didekat posisi terakhir kit tsb rusak) tidak boleh dbawa
ke paddock, agar supaya ingat posisi terahir di dalam jalur,
dan waktu tetap berjalan.
9.2.2.4 Alat bantu seperti : snatch block, ground anchor, strap, shackle
dsb boleh dipergunakan di saat lomba, dan harus ditempatkan
di kit tersebut.
9.2.2.5 1 kit hanya boleh dipergunakan oleh 1 starter. 1 starter hanya
boleh maksimal 1 kit.
9.2.2.6 Peserta dimohon untuk menjaga sikap dan perkataan terhadap
Marshall / Navigator / Helper yang sedang bertugas dalam
keadaan benar ataupun melakukan kesalahan.

10. POIN DALAM KEJUARAAN SERI

Besaran Poin di setiap seri-nya :


1st = 25 poin 6th = 10 poin 11st = 5 poin
2nd = 20 poin 7th = 9 poin 12nd = 4 poin
3rd = 16 poin 8th = 8 poin 13rd = 3 poin
4th = 13 poin 9th = 7 poin 14th = 2 poin
5th = 11 poin 10th = 6 poin 15th = 1 poin dst

Juara umum dinilai dari akumulasi poin terbesar dari tiap seri yang dikurangi 1
seri yang terburuk.
Yang berhak menerima piala juara umum hanya peserta yang hadir di seri
terakhir.

Apabila pada perhitungan akhir ada 2 peserta dengan poin yang sama, maka
penentuan juara umum nya ditentukan oleh :
Pertama : Jumlah keikut sertaan di semua seri.
Kedua : Paling banyak mendapat point 25 di tiap seri.
Ketiga : Poin tertinggi dari seri terakhir.
11. HAK ORGANISASI PENYELENGGARA.

11.1 Panitia Penyelenggara (OC) berhak menolak setiap pendaftaran


peserta, tanpa harus memberikan alasan. Tetapi wajib mengirimkan
alasan penolakannya kepada PP.IOF.
11.2 Panitia Penyelenggara (OC) dengan persetujuan Panitia Pelaksana
(RC) dapat membatalkan perlombaan, memundurkan waktu atau
mempersingkat perlombaan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu, peserta tidak dapat protes.
11.3 Apabila dipandang perlu, Panitia Pelaksana (RC) dapat meninjau
ulang SCS apabila terjadi 5 (lima) peserta berturut-turut tidak
dapat menyelesaikan SCS, termasuk bila beberapa peserta telah
menyelesaikannya.
11.4 Tidak memberi izin start bila peserta atau kendaraannya tidak lulus
scrutineering / inspeksi.
11.5 Memberikan pemecatan bila peserta tidak mengikuti peraturan
perlombaan.
11.6 Memberikan hukuman pemecatan apabila peserta memberikan
keterangan palsu . dalam formulir pendaftaran.
11.7 Masalah yang tidak diatur pada buku peraturan ini akan
menjadi bahan pemikiran dari Pengawas Perlombaan yang
memiliki wewenang tertinggi untuk mengambil keputusan,
termasuk untuk merobah, mengurangi atau menambah
peraturan yang ada, menambah sanksi-sanksi atau pinalti yang
belum tercakup dalam peraturan.

12. KEJUARAAN DAN PROTES

12.1 HASIL KEJUARAAN


12.1.1 Catatan hasil akhir Waktu tempuh dinyatakan dalam
Menit,Detik dan Secon penuh

12.2 PROTES
12.2.1 Peserta yang tidak mengikuti Briefing dengan mengisi absensi
tidak berhak mengajukan Protes.
12.2.2 Protes mengenai jalannya lomba, hanya dapat diajukan
maksimum 30 (tiga puluh) menit setelah peserta terakhir Finish
pada masing-masing Leg/etape.
12.2.3 Protes mengenai hasil perhitungan waktu dapat diajukan
paling lambat 30 (tiga puluh) menit setelah pengumuman hasil
sementara dikeluarkan.
12.2.4 Selain protes mengenai perhitungan waktu, protes harus
diajukan secara resmi yaitu secara tertulis yang
kemudian diserahkan kepada Ketua Penyelenggara dengan
disertai uang protes sebesar Rp. 500.000,- dan tidak
dikembalikan bila protes ditolak.
12.2.5 Protes hanya dapat diajukan oleh peserta.
12.2.6 Manager team yang terdaftar resmi, diperbolehkan
mengajukan protes sebagai perwakilan salah satu peserta
anggota team nya.
12.2.7 Alasan protes harus jelas dan ditujukan kepada siapa serta
surat protes harus dicantumkan waktu pengajuannya saat
diterima panitia
12.2.8 Protes dapat dilakukan hanya untuk satu masalah saja, protes
kolektif tidak dibenarkan.
12.2.9 Semua biaya yang timbul untuk pemeriksaanlpembongkaran
kendaraan akan dibebankan kepada pembuat protes apabila
protesnya ditolak, sebaliknya akan menjadi beban yang
diprotes apabila diterima.
12.2.10Bagaimanapun juga suatu protes tidak bisa mengakibatkan
pengulangan perlombaan.

13. PENGHARGAAN

13.1 Peserta yang berhalangan hadir pada pembagian piala hams


melapor kepada Pimpinan Perlombaan secara tertulis agar tidak
kehilangan hak atas hadiah yang diraihnya.
13.2 Apabila satu peserta mendapatkan kemenangan ganda maka
peserta tersebut berhak mendapatkan piala serta hadiah uang di tiap
kategori kemenangannya.
13.3 Peserta yang mendapatkan penghargaan diwajibkan menggunakan
sepatu dan celana panjang atau pakaian yang sopan.
13.4 Hadiah penghargaan berupa uang untuk
juara adalah :
Juara 1 minimal 3 x biaya pendaftaran
Juara 2 minimal 2 x biaya pendaftaran
Juara 3 minimal 1 x biaya pendaftaran

14. MEDIA CRISIS


Statement atau penyataan resmi mengenai liputan atau informasi dari
kegiatan hanya dikeluarkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara.

Anda mungkin juga menyukai