PERATURAN PERLOMBAAN
DIVISI RACING OFF-ROAD
RACING ADVENTURE
(RA)
1. PENDAHULUAN
Salam Off-Road
Peraturan Racing Adventure IOF ini tidak dapat menjamin sepenuhnya keselamatan
anggota IOF ataupun bukan anggota, maka dari itu para peserta Racing Adventure
sepakat untuk mengutamakan aspek keselamatan, menjunjung tinggi kejujuran dan nilai-
nilai sportifitas serta sepakat untuk saling menghormati antar peserta. IOF mempunyai
hak untuk dari waktu kewaktu menambah dan mengurangi peraturan ini yang tentu saja
hasilnya akan dipublikasikan kepada seluruh masyarakat Off-Road di Indonesia.
Wassalam
1
2. PERSIAPAN KENDARAAN
2
2.1.10 Bagian atas BATTERY/ACCU wajib diberi penutup, BATTERY basah tidak
boleh di ruang kemudi.
2.1.11 Ukuran ban minimum 27inch maksimum 37inch (yang tertera di Ban). Jenis
ban bebas (Rantai ban, ban paku, ban Rally dan ban yang berasal atau
diperuntukkan bagi traktor DILARANG).
2.1.12 Wajib mempersiapkan lampu penerangan minimal sama dengan standart
manufacturing – 2 lampu terpasang dan berfungsi dengan baik, hal ini untuk
mengantisipasi jika diadakan Special Competition Stage malam hari.
2.1.13 Disarankan memasang mud flaps (kepet) di keempat roda.
2.1.14 Driver diharuskan menggunakan Gloves (sarung tangan) dan sepatu balap.
Disarankan menggunakan Racing Suit (Baju Balap).
2.1.15 Kendaraan yang memakai kaca berbahan Acrylic harus dilapisi kaca film.
2.1.16 Pada waktu menjalani SCS semua peserta wajib menggunakan helm, sabuk
pengaman, serta perlengkapan keselamatan lainnya.
2.2 Kategori Racing Adventure yang dipertandingkan adalah Kategori D yang dibagi
menjadi 4 (empat) Kelas, yaitu:
2.2.1 Kelas 1 1 s/d 1000 cc bensin / diesel.
2.2.2 Kelas 2 1 s/d 2000 cc bensin / diesel.
2.2.3 Kelas 3 1 s/d 4800 cc bensin/diesel.
2.2.4 Kelas 4 FFA bebas.
3
2.3.2.2 Mesin kapasitas maksimal 2000cc Naturally Aspirated (N/A).
2.3.2.3 Mesin motor, mesin snow mobile, mesin utv tidak diperbolehkan.
2.3.2.4 Jumlah silinder maksimal 4.
2.3.2.5 Sistem bahan bakar bebas, ECU bawaan pabrik, Piggybag
dilarang.
2.3.2.6 Pengapian bebas.
2.3.2.7 Chassis bawaan pabrik, panjang minimal chassis sama dengan
panjang wheelbase, di luar bagian tersebut penggunaan tubular
frame/rollcage diperbolehkan.
2.3.2.8 Sistem suspensi standard pabrik.
2.3.2.9 Air Shock, Coilover Shock dilarang digunakan.
2.3.2.10 Differential Locker bebas.
2.3.2.11 Gardan bebas.
2.3.2.12 Sistem steering gardan belakang dilarang.
2.3.2.13 Cutting brake dilarang.
2.3.2.14 Ukuran ban maksimal 33".
2.3.3 Kelas 3 : 1 s/d 4800cc bensin / diesel
2.3.3.1 Mesin kapasitas maksimal 4800cc bensin.
2.3.3.2 Mesin kapasitas maksimal 4800cc diesel Turbocharger ECU /
commonrail diperbolehkan.
2.3.3.3 Mesin yang menggunakan Forced Induction, kapasitas mesin
dikalikan 1,6.
2.3.3.4 Jumlah silinder maksimum 6.
2.3.3.5 Sistem bahan bakar bebas.
2.3.3.6 Pengapian bebas.
2.3.3.7 ECU standar dengan penambahan piggybag diperbolehkan
(bensin & diesel).
2.3.3.8 Chassis / tubular chassis bebas.
2.3.3.9 Sistem suspensi bebas.
2.3.3.10 Gardan bebas.
2.3.3.11 Sistem steering gardan belakang dilarang.
2.3.3.12 Differential Locker bebas.
2.3.3.13 Rem bebas.
2.3.3.14 Ukuran ban maksimal 37".
2.3.4 Kelas 4 : Free For All (FFA)
2.3.4.1 Mesin kapasitas bebas.
2.3.4.2 Jumlah silinder bebas.
2.3.4.3 Force induction, NOS, WMI diperbolehkan.
2.3.4.4 ECU bebas.
2.3.4.5 Pengapian bebas.
4
2.3.4.6 Chassis / tubular chassis bebas.
2.3.4.7 Sistem suspensi bebas.
2.3.4.8 Gardan bebas.
2.3.4.9 Differential locker bebas.
2.3.4.10 Sistem steering gardan belakang dilarang.
2.3.4.11 Rem bebas.
2.3.4.12 Ukuran ban maksimal 37".
3. PERSYARATAN PESERTA
3.1 Hanya peserta yang terdaftar yang berhak untuk start berlomba dan masing-
masing hanya boleh mendaftar 1 (satu) kali. Terkecuali ada aturan lain yang
diterapkan oleh pelaksana perlombaan.
3.2 Selama perlombaan berlangsung hanya peserta yang boleh berada di
kendaraannya, dan dari 2 peserta tersebut harus ditetapkan siapa sebagai Driver
dan Navigatornya.
3.3 Lembar identitas peserta yang berisi data, foto, serta tanda tangan peserta harus
ditempel di dalam kendaraan dan mudah dilihat oleh petugas lomba.
3.4 Pada saat mengendarai kendaraan di jalan umum peserta harus mentaati peraturan
lalu lintas yang berlaku.
3.5 Dilarang keras menggunakan obat-obatan terlarang, minuman keras dan bahan
sejenisnya yang memabukkan selama perlombaan berlangsung.
3.6 Pelanggaran terhadap ketentuan di atas akan diberikan sanksi teguran dan bila
perlu dikenakan sanksi pemecatan.
5
4.1.6.2 Racing Adventure batal atau tidak jadi dilaksanakan yang dikarenakan
force majeure. Keadaan force majeure dinyatakan oleh induk
organisasi IOF lewat rapat pengurus Racing Adventure IOF, dan uang
pendaftaran dikembalikan sebesar 80%.
4.1.7 Kendaraan service dapat didaftarkan kepada panita lomba, jatah jumlah
kendaraan service tergantung kebijaksanaan panita lomba. Kendaraan service
dan crew meskipun bukan merupakan peserta akan tetapi adalah menjadi
tanggungjawab dari peserta yang bersangkutan.
4.3. BRIEFING
6
4.3.1. Peserta (Driver dan atau Navigator) diwajibkan hadir pada saat briefing
sesuai jadwal yang ditentukan.
4.3.2. Peserta yang tidak mengikuti briefing tidak mempunyai Hak Protes.
4.3.3. Pelaksana perlombaan wajib menyebarluaskan notulen hasil briefing paling
lambat sebelum perlombaan dimulai dan hasil briefing mengikat.
7
6.9. Pada pos waktu, petugas akan menuliskan catatan waktu lapor pada kartu kontrol
masing-masing peserta.
6.10. Prosedur lapor pada pos waktu pada saat peserta menyerahkan Kartu Kontrol
kepada petugas dan kendaraannya berada didepan pos tersebut, atau Navigator
dapat turun menuju meja pos waktu untuk mengambil waktu lapornya.
6.11. Waktu lapor peserta yang sebenarnya akan dicatat pada saat menyerahkan Kartu
Kontrol kepada petugas pos dalam menit penuh.
Contoh misalkan jadwal lapor peserta telah ditentukan pukul 16.02 maka peserta
harus lapor kepada petugas pos dalam range waktu 16.02 00” sampai 16.02 59”.
6.12. Start dan finish dihitung dari posisi As Roda depan.
6.13. Waktu tiba di flying finish (FF) akan dicatat pada Kartu Kontrol di pos Finish
Stop (FS) dimana kendaraan peserta harus berhenti di Finish Stop (FS) tersebut.
6.14. Peserta dilarang berhenti di pos Flying Finish (FF) karena akan membahayakan
peserta dibelakangnya. Peserta terus berjalan dengan mengurangi kecepatannya
untuk menuju Finish Stop (FS).
6.15. Waktu finish akan dicatat saat roda depan kendaraan melewati Flying Finish (FF)
dalam keadaan mesin hidup atau mati.
6.16. Petugas pencatat waktu (time keeper) wajib berdiri tepat disamping garis finish.
6.17. Pencatatan waktu diambil hingga detik penuh, dan kemudian catatan waktu
tersebut dikonversi ke dalam Point.
6.18. Petugas pencatat waktu mengatur/mengukur/menghitung waktu berangkat dan
waktu tiba setiap peserta memakai alat-alat pencatat waktu yang akurat.
6.19. Dalam keadaan terpaksa karena situasi tidak berjalan sesuai rencana, maka
kepada peserta akan diberikan jadwal baru untuk melapor di pos berikutnya.
6.20. Para petugas pencatat waktu berada langsung di bawah pimpinan perlombaan dan
diangkat atas persetujuan IOF.
8
7.6. Kendaraan yang ke-empat rodanya keluar dari lintasan (pita kuning) maka
dikenakan sanksi diskualifikasi.
7.7. Dilarang memutuskan pita pembatas lintasan (pita kuning), hukuman 10 point.
7.8. SCS harus berada dalam jalur atau lintasan tertutup khusus untuk perlombaan ini
dimana perlombaan ini melombakan kecepatan dengan penilaian waktu tempuh.
7.9. Lintasan SCS berjarak minimum 600meter.
7.10. Lintasan SCS memilki rintangan antara lain berupa curve (tikungan), jumping,
jalan menanjak/menurun, jalan dengan kemiringan extreme, memiliki variasi trek
jalan lurus, serta lain-lainnya.
7.11. Lintasan SCS dapat dipelajari/disurvey oleh peserta beberapa hari sebelum
perlombaan berlangsung.
7.12. Pengenalan lintasan/survey hanya boleh dilakukan dengan jalan kaki. Survey
menggunakan kendaraan roda 2 diperbolehkan diluar hari perlombaan.
7.13. Setiap peserta harus lapor pada pos PTC sesuai jadwal waktunya masing-masing.
7.14. Pada saat lapor di Pos Start SCS, peserta harus menyerahkan Kartu Kontrolnya
kepada petugas pos untuk diberikan jadwal waktu start atau diberikan waktu start
baru apabila terjadi penundaan.
7.15. 30 (tiga puluh) detik sebelum waktu start peserta, petugas akan mengembalikan
Kartu Kontrol kepada peserta dan memberikan aba-aba 15 (lima belas) detik
dan 10 (sepuluh) detik untuk start.
7.16. 5 (lima) detik menjelang waktu Start peserta, petugas akan menghitung mundur
dan memberikan aba-aba “GO!!!” sebagai tanda keberangkatan/start peserta.
7.17. Peserta yang melakukan “Jump Start” dalam pengertian kendaraan bergerak
kedepan sebelum aba-aba “GO!!!” dikenakan hukuman 1 (satu) menit.
7.18. Finish SCS dilakukan dengan Flying Finish (FF) dan peserta wajib berhenti di
Finish Stop (FS) yang berjarak minimal 50 (lima puluh) meter dari Flying Finish
(FF) untuk mencatatkan hasil waktu tempuh SCS pada Kartu Kontrol.
7.19. Start dan finish SCS dihitung dari posisi As Roda depan kendaraan peserta.
7.20. Pos Route Control (PRC) disarankan ada didalam SCS tanpa prosedur lapor dan
hanya mencatat peserta yang lewat saja atau melaporkan kepada pimpinan
perlombaan apabila terjadi pelanggaran oleh peserta. Letak PRC harus tergambar
dalam Buku Route.
7.21. Dalam menjalankan SCS peserta tidak boleh mendapatkan bantuan dari pihak
lain, dalam hal ini diberikan sanksi diskualifikasi.
7.22. Bantuan spontanitas penonton (tanpa alat bantu) dapat dilakukan dalam kondisi
darurat / kecelakaan dengan tujuan mengembalikan ke jalur yang aman bila
menghalangi jalur peserta lain. Dalam suatu SCS apabila dibantu oleh kendaraan
Rescue/Sweeper maka dianggap DNF (Did Not Finish).
7.23. Dilarang berbuat tidak sportif dalam hal ini menutupi/menghalangi jalan bagi
kendaraan lain yang berada dibelakang untuk menyusul, sanksi diskualifikasi.
9
7.24. Peserta yang tidak berhasil menyelesaikan SCS dan tidak melapor pada Finish
Stop (FS), maka peserta tersebut dianggap DNF (Did Not Finish).
7.25. Pos Finish di tiap SCS akan tutup minimal 30 (tiga puluh) menit setelah waktu
start peserta terakhir.
7.26. Dalam keadaan tertentu (force majeure) SCS dapat dihentikan, dan peserta yang
belum menjalani SCS akan diberi waktu tempuh sama dengan waktu tempuh
normal peserta terlama yang telah menjalani SCS, tidak termasuk peserta yang
rusak atau mogok di SCS.
7.27. Pada perlombaan ini diterapkan aturan Re-Grouping dan Re-Seeding yang
bertujuan untuk mengurangi jarak antar peserta atau mengatur posisi peserta
berdasarkan hasil prestasi pada Leg/etape sebelumnya.
7.28. Re-Grouping adalah menaikkan urutan Start peserta karena peserta yang berada di
depannya tidak dapat Start atau tidak Finish pada SCS sebelumnya.
7.29. Re-Seeding adalah perubahan urutan Start yang dilaksanakan pada akhir suatu
Leg/etape berdasarkan prestasi peserta pada Leg/etape sebelumnya.
9. HANDICAP
9.1. Handicap adalah kompensasi/keuntungan yang diberikan kepada peserta lain
untuk menyamakan peluang menang per setiap Grupnya. Pada prinsipnya peserta
10
yang berada pada Kelas lebih tinggi yang dirugikan, dengan tujuan untuk
memberi peluang/kemungkinan peserta yang Kelas nya lebih rendah untuk dapat
bersaing dengan Kelas diatasnya, tentunya tetap dengan mempertahankan
keadilan.
9.2. Tidak ada Handicap didalam kejuaraan ini.
11
11.1.1. Catatan hasil akhir Waktu tempuh dinyatakan dalam Jam, Menit, dan Detik
penuh.
11.1.3. Kepada peserta yang tidak DNF dan telah berusaha menyelesaikan SCS
tetapi hanya menempati urutan ke 50 dan seterusnya akan diberikan 20
point.
11.1.4. Kepada peserta yang tidak DNF dan telah berusaha menyelesaikan SCS
tetapi hasil dari perolehan point dikurangi pinalti yang hasilnya kurang dari
point DNF, maka tetap akan diberikan bonus hasil akhir sama seperti point
DNF.
11.1.5. Bila jumlah peserta 50 atau lebih, dalam menyelesaikan SCS atau sebagian
dari-nya melebihi waktu tempuh yang ditentukan diberikan bonus DNF 20
point.
11.1.6. Semua peserta yang DNF, maka pinaltinya gugur.
11.1.7. Apabila peserta kurang dari 40 peserta maka bonus DNF diambil dari point
terendah dari peserta dikurangi 10 angka.
Contoh : Jumlah peserta 37 kendaraan, maka point terendah sesuai table
adalah 33 point. Maka bonus DNF adalah 33 – 10 = 23 point.
11.1.8. Apabila peserta kurang dari 10 peserta, maka bonus DNF diambil dari point
terendah dari peserta dikurangi 20 angka.
11.1.9. Apabila total point peserta ada yang sama, maka pemenangnya adalah
peserta yang lebih banyak mencetak waktu terbaik di setiap SCS-nya.
12
Apabila masih sama, penilaian berikutnya adalah dengan menentukan siapa
yang mendapatkan waktu tercepat di SCS terakhir.
11.1.10. Setiap peserta yang mencapai Finish, dengan sendirinya akan memperoleh
Point Kejuaraan Umum dan point Kejuaraan Team disetiap Kelas-nya.
11.2. PROTES
11.2.1. Peserta yang tidak mengikuti Briefing tidak berhak mengajukan Protes.
11.2.2. Protes mengenai jalannya lomba, hanya dapat diajukan maksimum 30 (tiga
puluh) menit setelah peserta terakhir Finish pada masing-masing Leg/etape.
11.2.3. Protes mengenai hasil perhitungan waktu dapat diajukan paling lambat 30
(tiga puluh) menit setelah pengumuman hasil sementara dikeluarkan.
11.2.4. Selain protes mengenai perhitungan waktu, protes harus diajukan secara
resmi yaitu secara tertulis yang kemudian diserahkan kepada Ketua
Penyelenggara dengan disertai uang protes sebesar Rp. 1.000.000 dan tidak
dikembalikan bila protes ditolak.
11.2.5. Protes hanya dapat diajukan oleh peserta.
11.2.6. Manager team yang terdaftar resmi, diperbolehkan mengajukan protes
sebagai perwakilan salah satu peserta anggota teamnya.
11.2.7. Alasan protes harus jelas dan ditujukan kepada siapa serta surat protes harus
dicantumkan waktu pengajuannya saat diterima panitia.
11.2.8. Protes dapat dilakukan hanya untuk satu masalah saja, protes kolektif tidak
dibenarkan.
11.2.9. Semua biaya yang timbul untuk pemeriksaan/pembongkaran kendaraan akan
dibebankan kepada pembuat protes apabila protesnya ditolak, sebaliknya
akan menjadi beban yang diprotes apabila diterima.
11.2.10. Bagaimanapun juga suatu protes tidak bisa mengakibatkan pengulangan
perlombaan.
12. PENGHARGAAN
12.1. Peserta yang berhalangan hadir pada pembagian piala harus melapor kepada
Pimpinan Perlombaan secara tertulis agar tidak kehilangan hak atas hadiah yang
diraihnya.
12.2. Apabila satu peserta mendapatkan kemenangan ganda maka peserta tersebut
berhak mendapatkan piala serta hadiah uang di tiap kategori kemenangannya.
12.3. Hadiah penghargaan berupa uang untuk juara adalah:
- Juara 1 minimal 3 x biaya pendaftaran
- Juara 2 minimal 2 x biaya pendaftaran
- Juara 3 minimal 1 x biaya pendaftaran
12.4. Kejuaraan Kelas 1 1 s/d 1000 cc bensin / diesel
Juara 1 : Piala + Rp. ……
Juara 2 : Piala + Rp. ……
13
Juara 3 : Piala + Rp. ……
14
13.13. Berlawanan arah dalam SCS : Pemecatan
13.14. Menolak diperiksa Re-Scrutineering : Pemecatan
13.15. Melakukan keributan/berkelahi : Pemecatan
13.16. Menggunakan Narkoba & Miras : Pemecatan
13.17. Bertindak tidak Sportif : Pemecatan
=================================================================
15