Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN PERLOMBAAN

RACING ADVENTURE

INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION

Rev 21 November 2020

PRAO-IOF-2021
1. PENDAHULUAN

Salam Off-Road

Racing Adventure adalah kejuaraan ataupun perlombaan kendaraan berpenggerak


Empat Roda dilakukan dalam lintasan khusus yang diberi nama Special
Competition Stage (SCS) yang menempuh total jarak minimal 2,4 (dua koma
empat) kilometer dan maksimal 10 (sepuluh) kilometer terdiri dari minimal 4
(empat) SCS dirancang untuk semua peminat pengendara kendaraan kecepatan
tinggi di medan Off-Road.
Perlombaan ini dapat diikuti oleh kendaraan-kendaraan yang memiliki spesifikasi
modifikasi seperti yang tercantum dalam peraturan perlombaan Racing Adventure
IOF.
Lintasan Racing Adventure dirancang untuk mengasah kemampuan Off-Roader
dalam menaklukkan rintangan-rintangan antara lain berupa curve (tikungan),
jumping, jalan menanjak/menurun, jalan dengan kemiringan ekstrim, memiliki
variasi trek lurus, serta lain-lainnya yang tentunya rintangan tersebut dibuat tanpa
adanya jebakan dan lintasan Racing Adventure dapat dipelajari oleh peserta
beberapa hari sebelum perlombaan berlangsung.
Perlombaan ini memperebutkan Juara 1, 2, dan 3 (Driver dan Navigator) di
masing-masing Kelas dan memperebutkan Kejuaraan Team, namun tidak menutup
kemungkinan apabila dilakukan perlombaan ber-seri dengan minimal 3 (tiga) seri
dalam setahun dapat mengambil/menyandang istilah gelar “The Best Racing
Adventure Driver and Navigator” dalam masing-masing Kelasnya serta untuk team
memperebutkan gelar “The Best Racing Adventure Team”.
Peraturan Racing Adventure IOF ini tidak dapat menjamin sepenuhnya
keselamatan anggota IOF ataupun bukan anggota, maka dari itu para peserta
Racing Adventure sepakat untuk mengutamakan aspek keselamatan, menjunjung
tinggi kejujuran dan nilai-nilai sportifitas serta sepakat untuk saling menghormati
antar peserta. IOF mempunyai hak untuk dari waktu kewaktu menambah dan
mengurangi peraturan ini yang tentu saja hasilnya akan dipublikasikan kepada
seluruh masyarakat Off-Road di Indonesia.

Wassalam

PRAO-IOF-2021 1
2. PERSIAPAN KENDARAAN

2.1 Aturan Umum Persiapan Kendaraan Racing Adventure

2.1.1 Semua Kendaraan harus memasang Roll-cage atau Roll-bar dari pipa
besi dengan ukuran sbb :
2.1.1.1 1 s/d 2500 cc ukuran pipa pilar utama (Pilar B) minimum diameter
pipa 38,1 x 2.6 mm, atau pipa Chromolly diameter 38.1 x 2.2 mm.
2.1.1.2 Upper 2500cc ukuran pipa pilar utama (Pilar B) minimum
diameter pipa 44.0 x 2.9 mm, atau pipa Chromolly diameter 38.1 x
2.5 mm.
2.1.1.3 Roll bar terpasang dengan baik. Apa bila pipa dipasang pada
lantai kendaraan maka harus dilapisi pelat besi luas dan tebal 100
mm2 x 5 mm di bagian atas dan di bagian bawah lantai
kendaraan, terhubung ke chasis dengan menggunakan baut
minimal 4xM10.
2.1.1.4 Jika kemudian ditemui ada kekurangan / tidak memenuhi
persyaratan baik secara teknis maupun material maka
penyelenggara berhak menolak keikutsertaan peserta dengan
kendaraan tersebut dengan dasar pertimbangan keselamatan.
2.1.2 Wajib dilengkapi dengan safety belt minimal 5 titik lebar 3inch bagi
Driver dan Co-Driver, safety belt memenuhi persyaratan kualifikasi
kompetisi dan terpasang dengan baik dan benar pada kendaraan.
2.1.3 Wajib menggunakan bucket seat, dan dipasang dengan menggunakan
bracket yang benar,reclining seat dilarang.
2.1.4 Wajib menggunakan safety helmet dengan sistem pengunci double "D-
ring" yang memenuhi standarisasi D.O.T dan SNI.
2.1.5 Wajib menggunakan safety window nett, dan dipasang dengan benar.
Berbahan strap minimal 1.5cm, dengan lubang maksimum 12cm dan
mentupi 70% dari lubang jendela kendaraan
2.1.6 Wajib memasang pintu dengan ketinggian minimal 20 cm dari dasar jok.
2.1.7 Wajib dilengkapi Racun api / Tabung Pemadam Kebakaran pada
kendaraan minimal 2 (dua) kilogram terisi penuh dan harus
menggunakan bracket khusus Tabung Pemadam Kebakaran, serta harus
diposisikan secara baik agar mudah dicapai oleh Driver dan Navigator.

PRAO-IOF-2021 2
2.1.8 Wajib memasang engine cut off di dalam kabin yang berfungsi baik dan
terjangkau oleh Driver dan Navigator dalam kondisi safety-belt
terpasang.
2.1.9 Wajib memasang safety bonnet pins pada kap mesin.
2.1.10 Kendaraan yang menempatkan radiator di belakang, harus dilengkapi
dengan bidang pemisah antara radiator dengan ruang kemudi. Pipa /
selang radiator tidak boleh melalui ruang kemudi.
2.1.11 Bagian atas battery/accu wajib diberi penutup, battery basah tidak boleh
di ruang kemudi.
2.1.12 Type ban minimum type MT ukuran 27inch maksimum 37inch (ukuran
yang tertera di Ban). Jenis ban bebas (Rantai ban, ban paku, ban Rally
dan ban yang berasal atau diperuntukkan bagi traktor dilarang).
2.1.13 Wajib memasang Fly Whell Protector, bahan plat besi minimum
ketebalan 5 mm, minimal meng cover 70% pada bagian samping
kiri,kanan dan atas,bagian bawah terbuka.
2.1.14 Wajib mempersiapkan lampu penerangan minimal sama dengan
standart manufacturing – 2 lampu terpasang dan berfungsi dengan baik,
hal ini untuk mengantisipasi jika diadakan Special Competition Stage
malam hari.
2.1.15 Disarankan memasang mud flaps (kepet) di keempat roda.
2.1.16 Driver disarankan menggunakan Gloves (sarung tangan) dan sepatu
balap. Disarankan menggunakan Racing Suit (Baju Balap).
2.1.17 Bagi Co-Driver wajib menggunakan sarung tangan saat melakukan
recovery (sarung tangan bangunan tidak diperbolehkan).
2.1.18 Kendaraan yang memakai kaca berbahan Acrylic harus dilapisi kaca
film.
2.1.19 Pada waktu menjalani SCS semua peserta wajib menggunakan helm,
sabuk pengaman, serta perlengkapan keselamatan lainnya.

PRAO-IOF-2021 3
2.2 Kategori Racing Adventure yang dipertandingkan adalah
Kategori D yang dibagi menjadi 6 (enam) Kelas, yaitu:

2.2.1 Kelas 1000 standart 1 s/d 1000 cc bensin / diesel standart.


2.2.2 Kelas 1000 modif 1 s/d 1000 cc bensin / diesel modifikasi
2.2.3 Kelas Under 1 s/d 2500 cc bensin / diesel modifikasi.
2.2.4 Kelas Upper 1 s/d 4800 cc bensin/diesel modifikasi.
2.2.5 Kelas UTV Khusus kendaraan UTV
2.2.6 Kelas FFA FFA bebas.

2.3 Definisi Kelas


2.3.1 Kelas 1000 standart 1 s/d 1000cc bensin / diesel
2.3.1.1 Kendaraan berbasis atau berkategori Jip, SUV, Pick-up.
2.3.1.2 Mesin sesuai dengan jenis sasis yang dipakai.
2.3.1.3 Mesin kapasitas maksimal 1000cc Naturally Aspirated (N/A).
2.3.1.4 Jumlah silinder maksimal 4 inline.
2.3.1.5 Sistem bahan bakar injeksi dilarang.
2.3.1.6 Pengapian standart.
2.3.1.7 Chassis bawaan pabrik, panjang minimal chassis sama dengan
panjang wheelbase, diluar bagian tersebut penggunaan tubular
frame/rollcage diperbolehkan.
2.3.1.8 Sistem suspensi standar pabrik.
2.3.1.9 Bypass Shock, Air Shock, Coilover Shock dilarang digunakan.
2.3.1.10 Differential Locker depan dilarang.
2.3.1.11 Cutting brake dilarang.
2.3.1.12 Rear whell steering dilarang.
2.3.1.13 Gardan sesuai dengan jenis sasis yang dipakai.
2.3.1.14 Ukuran ban maksimal 33".

PRAO-IOF-2021 4
2.3.2 Kelas 1000 modifikasi 1 s/d 1000cc bensin/diesel
2.3.2.1 Kendaraan berbasis atau berkategori Jip, SUV, Pick-up.
2.3.2.2 Mesin kapasitas maksimal 1000cc.
2.3.2.3 Mesin motor, mesin snow mobile, mesin utv tidak diperbolehkan.
2.3.2.4 Mesin yang menggunakan Forced Induction, kapasitas mesin
dikalikan 1,6 dengan kapasitas mesin yang terpasang.
2.3.2.5 Jumlah silinder maksimal 4 inline.
2.3.2.6 Sistem bahan bakar bebas.
2.3.2.7 Pengapian bebas.
2.3.2.8 Chassis bebas.
2.3.2.9 Sistem suspensi bebas.
2.3.2.10 Shock bebas.
2.3.2.11 Differential Locker bebas.
2.3.2.12 Gardan depan bebas.
2.3.2.13 Gardan belakang wajib rigid.
2.3.2.14 Cutting brake bebas.
2.3.2.15 Rear whell steering dilarang
2.3.2.16 Ukuran ban maksimal 33”

2.3.3 Kelas Under 1 s/d 2500cc bensin / diesel


2.3.3.1 Kendaraan berbasis atau berkategori Jip, SUV, Pick-up.
2.3.3.2 Mesin kapasitas maksimal 2500cc.
2.3.3.3 Mesin yang menggunakan Forced Induction, kapasitas mesin
dikalikan 1,6 dengan kapasitas mesin yang terpasang.
2.3.3.4 Mesin motor, mesin snow mobile, mesin utv tidak diperbolehkan.
2.3.3.5 Jumlah silinder maksimal 4.
2.3.3.6 Sistem bahan bakar bebas, ECU & Piggybag bebas.
2.3.3.7 Pengapian bebas.
2.3.3.8 Chassis bebas.
2.3.3.9 Sistem suspensi bebas.
2.3.3.10 Shock bebas.
2.3.3.11 Differential Locker bebas.
2.3.3.12 Gardan depan bebas.
2.3.3.13 Gardan belakang wajib rigid.
2.3.3.14 Sistem steering gardan belakang dilarang.
2.3.3.15 Cutting brake bebas.
2.3.3.16 Ukuran ban maksimal 33".
PRAO-IOF-2021 5
2.3.4 Kelas Upper 1 s/d 4800cc bensin / diesel
2.3.4.1 Mesin kapasitas maksimal 4800cc bensin/diesel.
2.3.4.2 Mesin yang menggunakan Forced Induction, kapasitas mesin
dikalikan 1,6 dengan kapasitas mesin yang terpasang.
2.3.4.3 Jumlah silinder maksimum 6.
2.3.4.4 Sistem bahan bakar bebas.
2.3.4.5 Pengapian bebas.
2.3.4.6 ECU bebas dengan penambahan piggybag diperbolehkan.
2.3.4.7 Chassis / tubular chassis bebas.
2.3.4.8 Sistem suspensi bebas.
2.3.4.9 Gardan depan bebas.
2.3.4.10 Gardan belakang wajib rigid.
2.3.4.11 Sistem steering gardan belakang dilarang.
2.3.4.12 Differential Locker bebas.
2.3.4.13 Cutting brake bebas.
2.3.4.14 Ukuran ban maksimal 37".

2.3.5 Kelas UTV Khusus Kendaraan UTV


2.3.5.1 Mesin bawaan pabrikan
2.3.5.2 Force Induction diperbolehkan
2.3.5.3 ECU bebas
2.3.5.4 Pengapian bebas
2.3.5.5 Sistem Suspensi bebas
2.3.5.6 Gardan bebas
2.3.5.7 Differential locker bebas
2.3.5.8 Cutting Brake bebas
2.3.5.9 Ban maksimal 33”.

PRAO-IOF-2021 6
2.3.6 Kelas FFA Free For All (FFA)
2.3.6.1 Mesin kapasitas bebas.
2.3.6.2 Jumlah silinder bebas.
2.3.6.3 Force induction, NOS, WMI diperbolehkan.
2.3.6.4 ECU bebas.
2.3.6.5 Pengapian bebas.
2.3.6.6 Chassis / tubular chassis bebas.
2.3.6.7 Sistem suspensi bebas.
2.3.6.8 Gardan depan bebas.
2.3.6.9 Differential locker bebas.
2.3.6.10 Cutting Brake bebas.
2.3.6.11 Ukuran ban maksimal 37".

3. PERSYARATAN PESERTA

3.1 Hanya Driver yang terdaftar yang berhak untuk mengemudikan kendaraan
saat lomba dan masing-masing hanya boleh mendaftar 1 (satu) kali. Crew
hanya bisa menggantikan sebagai Co-Driver.
3.2 Selama perlombaan berlangsung hanya peserta yang boleh berada di
kendaraannya, dan dari 2 peserta tersebut harus ditetapkan siapa sebagai
Driver dan Co-Driver sesuai registrasi.
3.3 Lembar identitas peserta yang berisi data, foto, serta tanda tangan peserta
harus ditempel di dalam kendaraan dan mudah dilihat oleh petugas lomba.
3.4 Pada saat mengendarai kendaraan di jalan umum peserta harus mentaati
peraturan lalu lintas yang berlaku.
3.5 Dilarang keras menggunakan obat-obatan terlarang, minuman keras dan
bahan sejenisnya yang memabukkan selama perlombaan berlangsung.
3.6 Pelanggaran terhadap ketentuan di atas akan diberikan sanksi teguran dan
bila perlu dikenakan sanksi pemecatan.

4. PENDAFTARAN, SCRUTINEERING, DAN BRIEFING

4.1 Pendaftaran
4.1.1 Setiap peserta wajib mengisi formulir pendafataran dengan lengkap dan
diserahkan kepada sekertariat dan melunasi biaya pendaftaran.

PRAO-IOF-2021 7
4.1.2 Dilarang membuat perubahan sendiri pada formulir pendaftaran untuk
penggantian awak atau kendaraan, sanksi berupa pemecatan.
4.1.3 Penggantian awak, kendaraan dan personil tim dapat dilaksanakan
sebelum melakukan scrutineering.
4.1.4 Dengan menandatangani formulir pendaftaran berarti peserta dan
anggota/personil lainnya menerima untuk melaksanakan peraturan-
peraturan yang berlaku.
4.1.5 Uang pendaftaran akan dikembalikan sebagian apabila:
4.1.5.1 Peserta menolak/ditolak untuk mengikuti perlombaan sebelum
briefing dimulai, dan uang pendaftaran dikembalikan 25%.
4.1.5.2 Perlombaan batal atau tidak jadi dilaksanakan yang dikarenakan
force majeure. Keadaan force majeure dinyatakan oleh induk
organisasi IOF lewat rapat pengurus IOF, dan uang pendaftaran
dikembalikan sebesar 50%.
4.1.6 Kendaraan service dapat didaftarkan kepada panita lomba, jatah jumlah
kendaraan service tergantung kebijaksanaan panita lomba. Kendaraan
service dan crew meskipun bukan merupakan peserta akan tetapi adalah
menjadi tanggungjawab dari peserta yang bersangkutan.

4.2. Scrutineering (Pemeriksaan Teknis)

4.2.1. Setiap kendaraan wajib melapor pada saat scrutineering sesuai dengan
jadwalnya masing-masing.
4.2.2. Pemeriksaan perlengkapan-perlengkapan kendaraan maupun peserta
meliputi:
4.2.2.1. SIM Driver dan Navigator yang masih berlaku.
4.2.2.2. Administrasi/kwitansi pendaftaran.
4.2.2.3. KTA IOF yang berlaku.
4.2.2.4. Pemeriksaan kendaraan dan persyaratan kendaraan lainnya sesuai
peraturan yang berlaku.
4.2.3. Setiap kendaraan yang tidak layak untuk mengikuti perlombaan atau
sama sekali tidak bisa di inspeksi akan ditolak pendaftarannya.
4.2.4. Peserta yang tidak lulus scrutineering atau terlambat sampai batas
waktu yang ditentukan, akan dilaksanakan re-scrutineering
berdasarkan permintaan apabila waktunya memungkinkan, dan
dikenakan denda.

PRAO-IOF-2021 8
4.2.5. Pengawas perlombaan berhak memilih kendaraan yang akan diperiksa
setelah perlombaan berlangsung meskipun tidak ada protes. Peserta
yang menolak/menghindar pemeriksaan ulang tersebut maka akan
dikenakan sanksi pemecatan.
4.2.6. Petugas scrutineering bertanggungjawab untuk memeriksa keadaan
mekanis dari kendaraan-kendaraan lomba, apakah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku maupun kepentingan untuk hal
keselamatannya.
4.2.7. Petugas scrutineering berwenang untuk menolak kendaraan peserta
untuk meneruskan lomba apabila kendaraan tersebut sudah tidak
memenuhi syarat lagi.

4.3. Briefing

4.3.1. Peserta (Driver dan atau Navigator) diwajibkan hadir pada saat briefing
sesuai jadwal yang ditentukan.
4.3.2. Peserta yang tidak mengikuti briefing dan tidak mengisi daftar
kehadiran maka tidak mempunyai Hak Protes.
4.3.3. Pelaksana perlombaan wajib menyebarluaskan notulen hasil briefing
paling lambat sebelum perlombaan dimulai dan hasil briefing mengikat.

5. KARTU KONTROL DAN BUKU ROUTE


5.1. Kartu Kontrol
5.1.1. Kartu kontrol akan diberikan oleh panitia pada saat briefing atau pada
saat lapor MPTC atau saat registrasi.
5.1.2. Peserta bertanggungjawab atas pemeliharaan kartu kontrolnya.
5.1.3. Setiap koreksi atau perubahan pada kartu kontrol tanpa persetujuan
petugas yang bersangkutan, dikenakan sanksi pemecatan.
5.1.4. Peserta bertanggungjawab dan memeriksa atas laporan waktunya
masing-masing pada setiap petugas MPTC / PTC.
5.1.5. Hanya petugas pos waktu yang berhak mengisi data-data hasil catatan
waktu pada kartu kontrol peserta.
5.1.6. Hilangnya kartu kontrol dikenakan sanksi pemecatan.

PRAO-IOF-2021 9
5.2. Buku Route
5.2.1. Buku route dan jadwal perjalanan (itinerary) diberikan kepada peserta
pada saat pendaftaran.
5.2.2. Buku route wajib menggunakan istilah-istilah yang umum digunakan
pada tulip standard IOF.

6. POS MPTC, POS PTC DAN PROSEDURNYA

6.1. Alat pencatat waktu minimal menggunakan stop watch dengan menghitung 3
(tiga) angka dibelakang detik.
6.2. MPTC adalah Main Post Time Control.
6.3. PTC adalah Post Time Control di SCS.
6.4. Contoh prosedur pencatatan waktu SCS adalah sebagai berikut:
PTC – Start SCS –Finish Box
6.5. Semua pos memiliki tanda pengenal pos yang memakai standard IOF.
6.6. Memasuki pos dari arah berlawanan atau memasuki dan melewati pos yang
sudah dilewati, dikenakan sanksi Diskualifikasi.
6.7. Jam induk diletakkan di setiap pos PTC. Peserta mencocokkan waktu sesuai
dengan jam induk tersebut.
6.8. Untuk mendapatkan waktu lapor yang benar pada setiap pos waktu
merupakan tanggung jawab peserta, oleh karena itu setiap pos waktu
disediakan jam di depan petugas pos untuk diketahui waktunya oleh
peserta.
6.9. Pada pos waktu, petugas akan menuliskan catatan waktu lapor pada kartu
kontrol masing-masing peserta.
6.10. Prosedur lapor pada pos waktu pada saat peserta menyerahkan Kartu
Kontrol kepada petugas dan kendaraannya berada didepan pos
tersebut, atau Navigator dapat turun menuju meja pos waktu untuk
mengambil waktu lapornya.
6.11. Waktu lapor peserta yang sebenarnya akan dicatat pada saat menyerahkan
Kartu Kontrol kepada petugas pos dalam menit penuh.
Contoh misalkan jadwal lapor peserta telah ditentukan pukul 14.02 maka
peserta harus lapor kepada petugas pos dalam range waktu 14.02 00”
sampai 14.02 59”.
6.12. Finish dihitung dari posisi As Roda belakang setelah memasuki finish box.
6.13. Finish tanpa co-driver dikenakan penalty 10 poin.

PRAO-IOF-2021 10
6.14. Petugas pencatat waktu (time keeper) wajib berdiri tepat disamping garis
finish.
6.15. Pencatatan waktu diambil hingga detik penuh, dan kemudian catatan waktu
tersebut dikonversi ke dalam Point.
6.16. Petugas pencatat waktu mengatur/mengukur/menghitung waktu berangkat
dan waktu tiba setiap peserta memakai alat-alat pencatat waktu yang
akurat.
6.17. Dalam keadaan terpaksa karena situasi tidak berjalan sesuai rencana, maka
kepada peserta akan diberikan jadwal baru untuk melapor di pos
berikutnya.
6.18. Para petugas pencatat waktu berada langsung di bawah pimpinan
perlombaan dan diangkat atas persetujuan IOF.

7. SPECIAL COMPETITION STAGE (SCS) DAN


PERATURAN KOMPETISI

7.1. Hanya Driver yang terdaftar yang diperkenankan mengemudikan


kendaraan di jalur SCS,crew hanya bisa menggantikan posisi sebagai Co-
Driver (sangsi DIS).
7.2. Dilarang mengemudikan kendaraan berlawanan arah dijalur SCS (sangsi
DIS).
7.3. Lebar lintasan untuk Racing Adventure minimal 6 meter.
7.4. Selama menjalani SCS peserta wajib menggunakan Helmet dan Safety Belt,
(sanksi penalty).
7.5. Didalam SCS perbaikan teknis diperkenankan hanya oleh 2 awak kendaraan
yang terdiri dari Driver dan CO-Driver sewaktu start sampai dengan
BWTM.
7.6. Dilarang memotong jalur atau mempersingkat jarak dan menghindari
rintangan/handicap (sanksi DIS).
7.7. Kendaraan yang ke-empat rodanya keluar dari lintasan (pita kuning) maka
wajib masuk kembali dari tempat kendaraan tersebut keluar,apabila tidak
dikenakan sanksi DNF.
7.8. Dilarang memutuskan pita pembatas lintasan warna kuning/merobohkan
patok lintasan, hukuman 10 point.
7.9. Dilarang memutuskan pita pembatas lintasan warna merah hukuman 20
point.

PRAO-IOF-2021 11
7.10. SCS harus berada dalam jalur atau lintasan tertutup khusus untuk
perlombaan ini dimana perlombaan ini melombakan kecepatan dengan
penilaian waktu tempuh.
7.11. Lintasan SCS berjarak minimum 400 meter di tiap SCS nya.
7.12. Lintasan SCS memilki rintangan antara lain berupa curve (tikungan),
jumping, jalan menanjak/menurun,gate, jalan dengan kemiringan extreme,
memiliki variasi trek jalan lurus, serta lain-lainnya.
7.13. Pengenalan lintasan/survey hanya boleh dilakukan dengan jalan kaki.
Survey menggunakan kendaraan roda 2 diperbolehkan diluar hari
perlombaan.
7.14. Setiap peserta harus lapor pada pos PTC sesuai jadwal waktunya masing-
masing.
7.15. Pada saat lapor di Pos Start SCS, peserta harus menyerahkan Kartu
Kontrolnya kepada petugas pos untuk diberikan waktu lapor.
7.16. 5 (lima) detik menjelang waktu Start peserta, petugas akan menghitung
mundur dan memberikan aba-aba “GO!!!” sebagai tanda
keberangkatan/start peserta.
7.17. Peserta yang melakukan “Jump Start” dalam pengertian kendaraan
bergerak kedepan sebelum aba-aba “GO!!!” dikenakan hukuman 1 (satu)
menit ditambahkan dalam waktu tempuh pada SCS tersebut.
7.18. Finish SCS dilakukan dengan Finish Box untuk mencatatkan hasil waktu
tempuh SCS pada Kartu Kontrol.
7.19. Finish SCS dihitung dari posisi As Roda belakang kendaraan peserta.
7.20. Dalam menjalankan SCS peserta tidak boleh mendapatkan bantuan dari
pihak lain, dalam hal ini diberikan sanksi DNF.
7.21. Apabila 5 (lima) peserta pertama tidak dapat menyelesaikan SCS maka
Pimpinan Perlombaan bisa meninjau ulang track apakah track perlu
dirubah atau tidak.
7.22. Bantuan spontanitas penonton dapat dilakukan dalam kondisi darurat /
kecelakaan di bawah petunjuk dan pengawasan petugas lintasan. Dalam
suatu SCS apabila dibantu oleh kendaraan Rescue/Sweeper maka dianggap
DNF (Did Not Finish).
7.23. Peserta yang tidak berhasil menyelesaikan SCS, maka peserta tersebut
dianggap DNF (Did Not Finish).
7.24. SCS akan tutup minimal 30 (tiga puluh) menit setelah waktu finish peserta
terakhir.

PRAO-IOF-2021 12
7.25. Dalam keadaan tertentu (force majeure) SCS dapat dihentikan, dan peserta
yang belum menjalani SCS akan diberi waktu tempuh sama dengan waktu
tempuh normal peserta terlama yang telah menjalani SCS, tidak termasuk
peserta yang rusak atau mogok di SCS.
7.26. Pada perlombaan ini diterapkan aturan Re-Grouping dan Re-Seeding yang
bertujuan untuk mengurangi jarak antar peserta atau mengatur posisi
peserta berdasarkan hasil prestasi pada Leg/etape sebelumnya.
7.27. Re-Grouping adalah menaikkan urutan Start peserta karena peserta yang
berada di depannya tidak dapat Start atau tidak Finish pada SCS
sebelumnya.
7.28. Re-Seeding adalah perubahan urutan Start yang dilaksanakan pada akhir
suatu Leg/etape berdasarkan prestasi peserta pada Leg/etape sebelumnya.

8. HAK ORGANISASI PENYELENGGARA.

8.1. Panitia Penyelenggara (OC) berhak menolak setiap pendaftaran peserta,


tanpa harus memberikan alasan. Tetapi wajib mengirimkan alasan
penilakannya kepada PP IOF.
8.2. Panitia Penyelenggara (OC) dengan persetujuan Panitia Perlombaan (RC)
dapat membatalkan perlombaan, memundurkan waktu atau mempersingkat
perlombaan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, peserta tidak
dapat protes.
8.3. Apabila dipandang perlu, Panitia Perlombaan (RC) dapat membatalkan
atau merubah SCS apabila terjadi 5 (lima) peserta berturut-turut tidak
dapat menyelesaikan SCS, termasuk bila beberapa peserta telah
menyelesaikannya.
8.4. Tidak memberi izin start bila peserta atau kendaraannya tidak lulus
scrutineering / inspeksi.
8.5. Racing committee wajib mencoba semua rintangan saat sebelum
perlombaan.Bisa dilakukan beberapa hari sebelum perlombaan atau di hari
perlombaan.
8.6. Memberikan pemecatan bila peserta tidak mengikuti peraturan perlombaan.
8.7. Memberikan hukuman pemecatan apabila peserta memberikan keterangan
palsu dalam formulir pendaftaran.

PRAO-IOF-2021 13
8.8. Masalah yang tidak diatur pada buku peraturan ini akan menjadi bahan
pemikiran dari Pengawas Perlombaan yang memiliki wewenang tertinggi
untuk mengambil keputusan, termasuk untuk merobah, mengurangi atau
menambah peraturan yang ada, menambah sanksi-sanksi atau pinalti yang
belum tercakup dalam peraturan ini.

9. HANDICAP

9.1. Handicap adalah kompensasi/keuntungan yang diberikan kepada peserta


lain untuk menyamakan peluang menang per setiap Grupnya. Pada
prinsipnya peserta yang berada pada Kelas lebih tinggi yang dirugikan,
dengan tujuan untuk memberi peluang/kemungkinan peserta yang Kelas
nya lebih rendah untuk dapat bersaing dengan Kelas diatasnya, tentunya
tetap dengan mempertahankan keadilan.
9.2. Tidak ada Handicap didalam kejuaraan ini.

10. SISTEM POINT


10.1. Standing Point Kejuaraan Seri
10.1.1. Sistem point hasil akhir kejuaraan per putaran untuk Driver dan
Navigator adalah sebagai berikut:
Juara 1 = 25 Juara 6 = 10 Juara 11 =5
Juara 2 = 20 Juara 7 =9 Juara 12 =4
Juara 3 = 16 Juara 8 =8 Juara 13 =3
Juara 4 = 13 Juara 9 =7 Juara 14 =2
Juara 5 = 11 Juara 10 =6 Juara 15 =1
10.2. Sistem point di atas adalah berdasarkan urutan hasil akhir pada setiap
Kelas-nya.
10.3. Apabila terjadi nilai sama (Ex-Equo) pada akhir kejuaraan seri, maka
penentuan pemenangnya adalah :
10.2.1 Peserta yang memiliki keikutsertaan terbanyak dalam putaran yang
diunggulkan.
10.2.2 Apabila masih terjadi point sama maka peserta yang memiliki point 25
tiap putaran terbanyak yang diunggulkan
10.2.3 Apabila masih terjadi point sama, maka peserta yang memiliki poin
terbesar di putaran terakhir akan muncul sebagai pemenang.

PRAO-IOF-2021 14
10.3 Kejuaraan Team diambil dari total point tertinggi yang diraih oleh anggota
Team di tiap Kelas-nya. Dalam satu team maksimal 3 (tiga) anggota team
yang diakumulasi jumlah pointnya.

11 KEJUARAAN DAN PROTES

11.1 Hasil Kejuaraan


11.1.1. Catatan hasil akhir Waktu tempuh dinyatakan dalam Menit, Detik
dan 3 ( tiga ) digit dibawah detik penuh.
11.1.2. Peserta yang menyelesaikan SCS catatan waktunya di konversi
kedalam point mendapat nilai sesuai urutan dari yang tercepat ke yang
paling lambat sebagai berikut :

1st = 100 11th = 67 21st = 49 31st = 39 41st = 29


2nd = 95 12th = 65 22n4 = 48 32nd = 38 42nd = 28
3rd = 90 13th = 63 23rd = 47 33rd = 37 43rd = 27
4th = 87 14th = 61 24th = 46 34th = 36 44th = 26
5th = 84 15th = 59 25th = 45 35th = 35 45th = 25
6th = 81 16th = 57 26th = 44 36th = 34 46th = 24
7th = 78 17th = 55 27th = 43 37th = 33 47th = 23
8th = 75 18th = 53 28th = 42 38th = 32 48th = 22
9th = 72 19th = 51 29th = 41 39th = 31 49th = 21
10th = 69 20th = 50 30th = 40 40th = 30 50th = 20

11.1.3. Kepada peserta yang tidak DNF dan telah berusaha menyelesaikan
SCS tetapi hanya menempati urutan ke 50 dan seterusnya akan
diberikan 20 point.
11.1.4. Kepada peserta yang tidak DNF dan telah berusaha menyelesaikan
SCS tetapi hasil dari perolehan point dikurangi pinalti yang hasilnya
dibawah dari point DNF, maka tetap akan diberikan bonus hasil akhir
sama seperti point DNF.
11.1.5. Bila jumlah peserta 50 atau lebih, dalam menyelesaikan SCS atau
sebagian dari-nya melebihi waktu tempuh yang ditentukan diberikan
bonus DNF 20 point.
11.1.6. Semua peserta yang DNF, maka pinaltinya gugur.

PRAO-IOF-2021 15
11.1.7. Apabila peserta kurang dari 40 peserta maka bonus DNF diambil dari
point terendah dari peserta dikurangi 10 angka.
Contoh : Jumlah peserta 37 kendaraan, maka point terendah sesuai
table adalah 33 point. Maka bonus DNF adalah 33 – 10 = 23 point.
11.1.8. Apabila peserta kurang dari 10 peserta, maka bonus DNF diambil dari
point terendah dari peserta dikurangi 20 angka.
11.1.9. Apabila total point peserta ada yang sama, maka pemenangnya adalah
peserta yang lebih sedikit penalty nya,apabila masih sama maka
peserta yang banyak mencetak waktu terbaik di setiap SCS-nya.
Apabila masih sama, penilaian berikutnya adalah dengan menentukan
siapa yang mendapatkan waktu tercepat di SCS nomor terakhir.
11.1.10. Setiap peserta yang mencapai Finish, dengan sendirinya akan
memperoleh Point Kejuaraan Umum dan point Kejuaraan Team
disetiap Kelas-nya.

11.2 Protes

11.2.1 Peserta yang tidak mengikuti Briefing tidak berhak mengajukan


Protes.
11.2.2 Protes mengenai jalannya lomba, hanya dapat diajukan maksimum 30
(tiga puluh) menit setelah peserta terakhir Finish pada masing-masing
Leg/etape.
11.2.3 Protes mengenai hasil perhitungan waktu dapat diajukan paling lambat
30 (tiga puluh) menit setelah pengumuman hasil sementara
dikeluarkan.
11.2.4 Selain protes mengenai perhitungan waktu, protes harus diajukan
secara resmi yaitu secara tertulis yang kemudian diserahkan kepada
Ketua Penyelenggara dengan disertai uang protes sebesar Rp. 2.000.000
dan tidak dikembalikan bila protes ditolak.
11.2.5 Protes hanya dapat diajukan oleh peserta.
11.2.6 Manager team yang terdaftar resmi, diperbolehkan mengajukan protes
sebagai perwakilan salah satu peserta anggota teamnya.
11.2.7 Alasan protes harus jelas dan ditujukan kepada siapa serta surat protes
harus dicantumkan waktu pengajuannya saat diterima panitia.
11.2.8 Protes dapat dilakukan hanya untuk satu masalah saja, protes kolektif
tidak dibenarkan.

PRAO-IOF-2021 16
11.2.9 Semua biaya yang timbul untuk pemeriksaan/pembongkaran
kendaraan akan dibebankan kepada pembuat protes apabila protesnya
ditolak, sebaliknya akan menjadi beban yang diprotes apabila diterima.
11.2.10 Bagaimanapun juga suatu protes tidak bisa mengakibatkan
pengulangan perlombaan.

12 PENGHARGAAN

12.1 Peserta yang berhalangan hadir pada pembagian piala harus melapor
kepada Pimpinan Perlombaan secara tertulis agar tidak kehilangan haknya.
12.2 Apabila satu peserta mendapatkan kemenangan ganda maka peserta
tersebut berhak mendapatkan piala serta hadiah uang di tiap kategori
kemenangannya.
12.3 Hadiah minimal penghargaan berupa uang untuk juara adalah:
- Juara 1 minimal 3 x biaya pendaftaran
- Juara 2 minimal 2 x biaya pendaftaran
- Juara 3 minimal 1 x biaya pendaftaran

13 HUKUMAN-HUKUMAN MPTC dan PTC


13.1 Terlambat lapor di MPTC : semua peserta mendapatkan bonus 30
point,bagi peserta dikenakan pinalti 1 (satu point) untuk setiap menit
keterlambatan melapor sesuai jadwal, maksimum pinalti adalah 30 point.
13.2 Terlalu cepat melapor di PTC : 2 point/menit
( maksimal 20 point )
13.3 Terlambat melapor di PTC : 2 point/menit
( maksimal 20 point )
13.4 Lapor Perbaikan : 5 point
13.5 Tepat lapor tetapi tidak siyap start : 8 point
(setelah ditunggu selama 3 menit)
13.6 Menolak urutan start : 30 point
13.7 Kesalahan Start : 1 menit
penambahan pada waktu tempuh
13.8 Tidak melapor di PTC : DNS
13.9 Tidak menjalani SCS : DNS
13.10 Memotong jarak dalam SCS : Diskualifikasi

PRAO-IOF-2021 17
13.11 Tidak menggunakan helm dalam SCS : Diskualifikasi
13.12 Tidak memakai safetybelt dlm SCS : Diskualifikasi
13.13 Memasuki pos berlawanan arah : Diskualifikasi
13.14 Merobohkan pohon hidup : Diskualifikasi
( diameter lebih dari 10 cm tanpa kulit )
13.15 Dibantu pihak lain dalam SCS : DNF
13.16 Berlawanan arah dalam SCS : Pemecatan
13.17 Menolak diperiksa Re-Scrutineering : Pemecatan
13.18 Melakukan keributan/berkelahi : Pemecatan
13.19 Menggunakan Narkoba & Miras : Pemecatan
13.20 Bertindak tidak Sportif : Pemecatan

14 ASURANSI
14.1. Seluruh peserta harus memiliki asuransi kecelakaan jiwa selama mengikuti
perlombaan yang diatur oleh penyelenggara.
14.2. Penyelenggara diwajibkan megirim berita acara pengajuan klaim asuransi
maksimal 1 x 24 jam.

15 MEDIA CRISIS

Statement atau penyataan resmi mengenai liputan atau informasi dari kegiatan hanya
dikeluarkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara.

PRAO-IOF-2021 18

Anda mungkin juga menyukai