Anda di halaman 1dari 20

Draft

PANDUAN PRAKTIKUM
TEKNIK PEMBORAN DAN PENGGALIAN
HTKB 525

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROSEDUR MENGOPERASIKAN MESIN BOR JACRO PADA PRAKTIKUM TEKNIK
PEMBORAN DAN PENGGALIAN

Tujuan utama artikel ini dibuat adalah untuk memberikan panduan mengenai langkah
kerja yang benar dan aman dalam kegiatan Praktikum pengeboran dengan
menggunakan mesin bor tipe jacro 175 / 200.

RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Standar ini berlaku di semua operasi pengeboran dengan menggunakan
mesin jacro 175 / 200 system coring (core drilling).

PERINGATAN
PERINGATAN UMUM
1) Kelalaian dan ketidak telitian dapat menyebabkan cedera ringan hingga cedera
fatal.
2) Operator/asisten harus memiliki pengetahuan mengoperasikan mesin bor
3) Gunakan kaca mata, kaos tangan dan helmet saat berada disekitar rig saat rig
sedang operasi.
4) Kelalaian dan ketidak telitian akan menyebabkan data tidak benar / invalid
5) Sebelum men-servis, membersihkan, mengisi oli/bahan bakar, memperbaiki
atau menyetel setiap mesin/peralatan, mesin / peralatan tersebut harus
dihentikan/dimatikan.
6) Sebelum menghidupkan mesin/alat, netralkan semua handle hidraulik kontrol
panel dan pastikan tidak ada orang/praktikan menyentuh, memegang mesin
atau benda berputar atau benda bergerak dan pastikan bahwa anda tahu
bagaimana menghentikannya dalam keadaan darurat. Matikan mesin jika
terdapat kelainan dan/atau jika akan melakukan perbaikan, pastikan kunci
kontak terlepas.
7) Melakukan kontak mata dan komunikasi (koordinasi) jika pekerjaan dilakukan 2
orang atau lebih.
8) Desain tempat kerja harus kering
9) Jauhkan anggota badan dari semua benda/peralatan yang bergerak/berputar.
10) Apabila ada hal yang meragukan segera hubungi Ketua Laboratorium atau
asisten.
11) Hal yang bersifat umum dan tidak terdapat dalam Penuntun ini maka referensi
diambil pada aturan umum yang berlaku di lingkungan Laboratorium Teknologi
Pertambangan atau Kementerian ESDM

PERINGATAN “Peralatan Berputar dan Benda Bergerak”


1) Peralatan berputar seperti drill rod, Winch Roller, van belt, roda gila, motor
hydrilik adalah bagian peralatan yang sangat berbahaya, sehingga harus diberi
guard/pelindung agar orang tidak menyentuhnya (KEPMEN 555; 163).
2) Peralatan drill jika dioperasikan banyak menghasilkan getaran-getaran sehingga
baut-baut menjadi kendur untuk itu harus dilakukan pengecekan secara teliti di
awal shift.
3) Apabila jarak antara mesin penggerak tempat mengendalikan mesin penggerak
tersebut cukup jauh, maka alat yang efektif (emergency stop) harus dipasang
agar setiap orang dengan segera dapat menghentikan mesin atau motor apabila
sewaktu-waktu diperlukan (KEPMEN 555; 165 )
4) Bagian yang bergerak dari semua permesinan harus dilengkapi dengan pagar
pelindung yang cukup kuat. (KEPMEN 555; 209)
5) Roda gila, gigi transmisi, ban penggerak, rantai transmisi, poros, dan poros
transmisi serta bagian yang berputar lainnya yang dapat rnenimbulkan bahaya,
harus ditutup dengan kerangkeng atau pagar pengaman.
6) Bagian yang berputar dengan kecepatan tinggi yang dapat pecah dan terlempar
harus ditutup atau dipagar secara aman.
7) Apabila suatu mesin dalam percobaan jalan tanpa pagar pengaman atau alat
pelindung keselamatan, maka tanda bahaya harus dipasang dan tata cara kerja
yang aman dilaksanakan.
8) Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham
PERINGATAN “Penggunaan dan kekuatan Sling / Rantai”
1) Sling hanya digunakan untuk mengangkau atau menarik beban, sling tidak
digunakan untuk mengikat.
2) Sling yang cacat, berserabut, ukurannya sudah berubah dan kropos tidak boleh
dugunakan lagi karena bisa membahayakan pemakai atau orang yang ada
disekitarnya.
3) Dilarang mengangkat beban melebihi kemampuan sling
4) Prosedur kerja proses pengeboran wajib diketahui oleh driller.
5) Tabel kekuatan sling diwajibkan ada pada setiap rig.
6) Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham

OPERATOR RIG
1) Operator rig adalah orang yang sudah mendapat training dan sudah mendapat
surat ijin (SIMPER) untuk mengoperasikannya.
2) Surat ijin mengoperasikan rig berlaku untuk 2 tahun, setelah itu dapat
diperpanjang setelah direview oleh work place accessor, supervisor dan safety
coordinator untuk dilihat performance driller selama 2 tahun tersebut.
3) Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig, maka driller
bertanggung jawab melakukan check list setiap hari.
4) Jembatan atau panggung kerja untuk mengisi oli atau maksud lain yang sama,
yang tingginya lebih dari 1,2 meter dari lantai harus dilengkapi dengan pagar
pegangan tangan

MAINTENANCE
1) Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig maka penyimpangan
atau kerusakan yang ditemukan harus dicatat dalam check list kemudian
dilaporkan supervisor. Lihat prosedure pelaporan kerusakan.
2) Kerusakan rig dilaporkan pada supervisor atau kontrator mekanik yang
menangani maintenance rig. Maintenance bisa dilakukan pada hari itu atau pada
hari sabtu.
3) Maintenance besar (PM check berkala) dilakukan oleh supervisor atau kontrator
mekanik yang menangani maintenance rig. Maintenance tersebut berdasarkan
jam operasi yaitu 250, 500, 750 kemudian 1000 jam.
4) Setelah rig selesai diperbaiki maka rig tersebut harus dicek oleh driller atau
mechanic untuk memastikan rig tersebut baik.

ALAT PELINDUNG DIRI


Perlengkapan safety / pelindung diri yang standard:
1) Helmet
2) Bee-Net
3) Kaca mata
4) Sarung tangan
5) Sepatu Safety
6) Ear Plug (Operator)
7) Safety Belt

PERALATAN
Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya kegiatan
pengeboran di lapangan :
1) Rig Drill Machine Jacro 175 / 200 dan accesoriesnya.
2) Mesin pompa air
3) Selang polypipe dan aksesoris
4) Waterpas
5) Kendaraan Support (Dozer, L/V)
6) Core Box
7) Pipa peralon 4” yang dibelah untuk penahan sampel yang dikeluarkan baik
dari pipa rod maupun dari inner tube.
8) Radio Komunikasi
9) Parang , Equipment for Rig support,
10) Dan Lain-Lain
PROSEDUR KERJA
Persiapan
1) Buatlah pad serata mungkin, bersihkan area kerja terhadap pohon, batang,
dan ranting.
2) Tarik mesin bor jacro 175/200 pada titik plan yang akan dilakukan pemboran.
Pastikan mesin telah berada pada titik yang akan dilakukan pemboran.
3) Simpan dengan rapi kuda-kuda sandaran core barrel, kurang lebih 1,5 meter
di depan mesin.
4) Posisikan skit penyimpanan pipa rod agak dekat dengan posisi mesin agar
memudahkan dalam pengambilan pipa rod.
5) Buat saluran drainase dengan menggunakan cangkul untuk air pembuangan
dari dalam lubang bor dan di bawah kuda-kuda menuju pound yang telah
disediakan.
6) Simpan tong penampungan air di dekat pompa penghisap, masukkan selang
penghisap ke dalam tong penampungan.
7) Masukkan selang air supplay ke dalam tong penyimpanan.
8) Setting instalasi selang menuju mesin yang akan dipergunakan sebagai
pendingin mesin (coller).
9) Setting instalasi selang dari pompa menuju water swifel.
10) Pasang police line sebagai batas area kerja.
11) Lakukan pengecekan terhadap air radiator, kondisi oli, bahan bakar, accu.
12) Lakukan pengecekan terhadap mesin pompa air yang ada pada rig tersebut.

Menghidupkan mesin yang menggunakan Dinamo stater


1) Masukkan kunci mesin ke dalam lock.
2) Tarik gas mesin sesuai dengan kebutuhan.
3) Putar kunci searah jarum jam sampai pada akhir pemutaran sehingga mesin
melakukan starter.
4) Setelah mesin menyala, kecilkan kembali gas mesin.
Cara menghidupkan mesin diesel dengan engkol :
1) Pasang pengatur speed control lever atau tangkai gas pada posisi jalan
2) Tekan start handle atau engkol masuk dan putar sedikit hingga dirasakan
adanya tekanan.
3) Kemudiaan naikkan decomp lever atau tangkai cuk dengan tangan kiri dan putar
star handle. Apabila putaran mesin sudah terasa ringan lepaskan decomp lever
atau cuk dan putar mesin dengan kuat maka mesin akan hidup.
4) Perhatikan dengan benar untuk tidak melepaskan tangan anda dari star handle
segera setelah mesin hidup.star handle akan lepas dengan sendirinya setelah
mesin hidup. bahwa akan sangat berbahaya apabila melepaskan pegangan dari
star handle sebelum mesin hidup
5) .Jalankan mesin selama 4-5 menit dengan putaran 1000 rpm.
6) Ketika ingin mematikan mesin diesel yaitu dengan cara mengatur speed control
lever / tangkai gas pada posisi stop.dengan catatan pada waktu mematikan
mesin jangan menyentuh decomp lever, karena hal itu akan menyebabkan katup
menjadi rusak.

Mengecek kondisi mesin


1) Lakukan pengecekan terhadap mesin, apakah gas mesin, rotary, up-down,
preasure, sliding, lubang meja foot clamp, winch, dan wireline berjalan dengan
baik.
2) Gerakkan tuas panel, lakukan masing-masing pada perangkat tuas dan lihat
kinerja mesin.
3) Pastikan seling winch dan wireline dalam kondisi baik dan tergulung rapi.
4) Pastikan roller pada menara bagian atas berfungsi dengan baik.
5) Lakukan pengecekan terhadap selang hosting plug dan mesin, mengenai
kebocoran oli dan mesin dalam kondisi yang baik.
6) Apabila terdapat permasalahan, segera laporkan kepada supervisor lapangan
atau mechanic untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
Menyetel dudukan mesin pada pad
1) Gunakan gas kecil pada saat melakukan setting pendataran (leveling) mesin.
2) Gunakan waterpass untuk melihat apakah posisi mesin telah datar.
3) Pasang pipa rod HQ 1,5 meter pada sambungan sap dari gear box. Putar
berlawanan arah jarum jam pipa rod untuk menyambung pipa rod dengan sap
gear box.
4) Siapkan landasan jeck sebagai tumpuan pipa rod pada saat akan dilakukan
setting mesin.
5) Turunkan gear box, tepat pipa rod berada pada landasan jeck dengan hati-
hati. Lakukan preasure secara perlahan sehingga mesin bagian depan
terangkat.
6) Sesuaikan dengan kebutuhan untuk setting level mesin hingga posisi mesin
benar-benar datar.
7) Turunkan kembali mesin dengan cara mengangkat kembali gear box secara
perlahan.
8) Lakukan pengecekan selalu dengan menggunakan waterpass.
9) Apabila posisi mesin telah datar, pasang patok pada mesin agar tidak
bergerak pada saat melakukan penetrasi pemboran.
10) Pasang terpal untuk melindungi panas dan hujan.
11) Selanjutnya siap dilakukan pemboran coring

Membunyikan pompa air


1) Ambil tuas pemutar mesin pompa air yang ada pada pompa tersebut.
2) Besarkan gas pompa mesin air
3) Masukkan tuas pemutar pada tempat pemutaran mesin.
4) Tarik kopling ke arah atas dengan menggunakan tangan kiri.
5) Putar tuas pemutar searah jarum jam sekuat mungkin, posisi kepala pada
posisi aman, dagu berada di atas mesin.
6) Lepaskan tuas pemutar dan kopling secara bersamaan.
7) Atur gas pompa air sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan pemboran awal (1 meter pertama)
1) Pada awal pemboran (1 meter pertama), penetrasi pemboran dilakukan tanpa
menggunakan core barrel, tetapi menggunakan pipa rod untuk mengambil
sampel.
2) Basahi tanah dengan menggunakan air secukupnya agar pipa rod dapat lebih
mudah masuk.
3) Olesi pipa rod bagian dalam lubang dengan menggunakan polimer secukupnya
untuk memudahkan pada saat pengeluaran sampel coring.
4) Lalu turunkan gear box dan tekan hingga pipa rod masuk, apabila dirasakan
agak keras, maka berikan air kembali dan putar rotary secara perlahan.
5) Lakukan penetrasi penusukan pada awal dengan pengambilan sampel sebanyak
2 kali (setiap 0,5 meter) atau sebanyak 3 kali (0,4 meter, 0,3 meter, 0,3 meter).
6) Pada setiap penetrasi yang dilakukan dengan interval total perhitungan setiap 1
meter. Misal dari kedalaman 0 meter ke 1 meter. Metode penetrasi dengan cara
seperti di atas.
7) Pada saat mengangkat sampel, angkat kembali gear box, lepas pipa rod dari
sambungan sap gear box. Jepit pipa rod dengan menggunakan lubang meja foot
clamp dan putar rotary berlawanan jarum jam sambil mengangkat perlahan-
lahan up-down.
8) Letakkan pipa rod di atas kuda-kuda, kemudian tahan menggunakan kunci pipa.
9) Keluarkan sampel dengan mendorong ke dalam pipa rod dengan menggunakan
tongkat kayu yang diberi bantalan seukuran diameter pipa rod.
10) Menadah sampel coring dengan menggunakan pipa peralon penahan sampel.
11) Lakukan secara berulang sampai mendapat penetrasi interval 1 meter.

Pemasangan Inner tube


Pemasangan Inner tube pada core barrel di awal pemboran (tanpa menggunakan pipa
rod)
1) Angkat core barrel ke atas kuda-kuda yang dilakukan oleh dua orang.
2) Sebelum memasukkan inner tube ke dalam core barrel, oleskan polimer
secukupnya ke dalam lubang inner tube. Lakukan berulang-ulang dari bottom
menuju top, agar memudahkan dalam memudahkan sampel masuk ke dalam
inner tube.
3) Masukkan inner tube ke dalam core barrel. Dorong kuat-kuat dan lepaskan
secara cepat atau dorong dengan menggunakan relies. Pastikan inner tube
sampai pada dasar atau ujung dari core barrel bit diamond.
4) Pastikan ulang, angkat bagian bottom core barrel apakah posisi inner dalam
keadaan lending secara benar.
5) Pasang hosting plug pada core barrel bagian top, putar searah jarum jam.
Kemudian tarik winch secara perlahan dan arahkan menuju posisi di bawah gear
box.
6) Masukkan ke dalam lubang meja foot clamp dan jepit core barrel. Lepas hosting
plug dengan memutar berlawanan arah jarum jam.
7) Turun gear box hingga mengenai top core barrel, putar secara perlahan
sehingga sap gear box masuk ke dalam top core barrel.
8) Lepaskan jepitan rod foot clamp, dan mulai lakukan penetrasi pemboran.

Pemasangan Inner tube pada core barrel untuk penetrasi berikutnya


1) Arahkan overshoot yang ada pada wireline ke arah inner tube yang dipandu
oleh crew drilling.
2) Hentakkan antara overshoot pada sparehead point inner tube.
3) Pasang salah satu ujung safety inner tube pada lubang back hand, kemudian
ujung berikutnya kaitkan pada ujung bagian atas overshoot (lintingan wireline)
4) Pasang safety mangkok inner tube pada bagian bottom inner tube pada saat
mengangkat inner tube ke arah lubang pipa rod.
5) Tarik wireline dan arahkan ke pipa rod yang telah berada pada titik lubang bor
dengan posisi vertikal. Aktivitas ini diarahkan oleh crew drilling yang dipandu
oleh operator drilling.
6) Lepaskan safety mangkok inner tube sebelum memasukkan inner tube ke
dalam lubang pipa rod.
7) Apabila posisi inner tube sudah masuk kedalam pipa rod, lepaskan safety inner
tube satu per satu.
8) Turunkan inner tube pada lubang pipa. Turunkan hingga berada di dasar dan
pastikan sudah landing dengan benar.
9) Tegangkan terlebih dahulu wireline dengan menggunakan tangan kanan.
10) Masukkan belahan relies pada wireline dengan posisi belahan searah dengan
posisi kita dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan digunakan
untuk memegang wireline. Hal ini dilakukan agar relies tidak terlepas dari
wireline saat dijatuhkan.
11) Jatuhkan relies melalui wireline, hingga mengenai lifting dog yang ada pada
overshoot, sehingga antara overshoot dan sparehead point terlepas.
12) Tarik kembali overshoot yang ada pada wireline ke atas hingga keluar dari
lubang pipa lalu posisikan pada tempat yang aman.
13) Sliding gear box dan turunkan hingga sap gear box mengenai top pipa rod.
14) Sambungkan antara sap gear box dan pipa rod.
15) Lepaskan jepitan rod foot clamp.
16) Lalu lanjutkan lagi penetrasi pemboran.

Memasukkan core barrel ke dalam titik lubang bor dan memulai penetrasi
pemboran
1) Pemboran dengan menggunakan core barel dilakukan setelah kedalaman 1
meter.
2) Gerakkan tuas untuk mengulur winch dan arahkan hosting plug menuju top
core barrel.
3) Sambungkan dan pasang hosting plug pada top core barrel dengan cara
memutar searah jarum jam.
4) Dua orang crew drilling memegang core barrel dengan cara menggunakan
kedua tangan.
5) Gerakkan tuas untuk menarik winch dan arahkan pada posisi lubang bor.
Posisi core barrel vertikal terhadap lubang bor.
6) Masukkan core barrel ke dalam lubang meja foot clamp.
7) Tariklah tuas untuk menjepit core barrel pada meja foot clamp.
8) Lakukan sliding gear box ke arah dalam, lalu turunkan secara perlahan, atur
hingga sap gear box masuk dalam top core barrel. Tarik tuas secara perlahan
sehingga sap gear box masuk ke dalam core barrel.
9) Selanjutnya tarik tuas untuk melepaskan penjepit meja foot clamp.
10) Setelah lubang meja foot clamp penjepit dilepaskan, selanjutnya lakukan
penetrasi pemboran.
11) Buka kran air yang mengarah menuju water swifel.
12) Lakukan putaran tanpa menurunkan gear box dan melakukan preasure.
Lakukan hingga air keluar dari dalam lubang,
13) Setelah air keluar dari dalam lubang, buka kran pembuangan air yang ada
pada bypass system.
14) Tekan handle rotary, sehingga posisi rotary berputar searah jarum jam dan
lakukan penekanan (preasure) ke bawah dengan tekanan sesuai kebutuhan.
15) Lakukan penetrasi hingga interval penetrasi 1 meter (kecuali kondisi geologi,
penetrasi dapat dilakukan kurang dari 1 meter, tetapi total penetrasi harus 1
meter).

Mengangkat dan mengeluarkan sampel coring dari inner tube


1) Angkat gearbox, posisikan sambungan pipa pada posisi yang nyaman untuk
melakukan proses pembukaan pipa.
2) Tarik tuas untuk menjepit pipa / core barrel pada meja foot clamp.
3) Angkat gear box hingga memperoleh posisi sambungan pipa yang nyaman
untuk mengaitkan kunci pipa pada saat membuka pipa rod.
4) Rapatkan meja foot clamp untuk mengunci pipa rod atau core barrel, sehingga
core barrel tidak bergerak.
5) Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Lakukan
dengan posisi kaki dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa
dengan menggunakan kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat.
6) Letakkan kunci pipa pada posisi sambungan pipa rod, putar berlawanan arah
jarum jam. Lakukan dengan cara menyentak dan dilakukan secara
bersamaan.
7) Apabila pipa rod sudah mulai berputar, cobalah untuk menekan tuas rotary
dan up-down secara bersamaan untuk memutar rotary berlawanan arah jarum
jam secara perlahan sambil mengangkat gear box perlahan.
8) Apabila sap gear box sudah terlepas dari core barel, maka sliding core barrel
ke arah samping kiri mesin dengan menggerakkan panel sliding agar tidak
menggangu dalam proses pengangkatan inner tube dari dalam core barrel.
9) Turunkan wireline, tarik tuas untuk mengulur wireline dan masukkan overshoot
untuk mengait inner tube dalam corebarrel.
10) Selanjutnya tarik tuas untuk menarik wireline hingga ujung inner tube berada
pada posisi aman di atas mulud pipa rod.
11) Pasang salah satu ujung safety inner tube pada lubang back hand, kemudian
ujung berikutnya kaitkan pada ujung bagian atas overshoot (lintingan wireline)
12) Pasang safety mangkok inner tube pada bagian bottom inner tube pada saat
mengangkat inner tube ke arah kuda-kuda.
13) Dua crew drilling memegang inner tube dan mengarahkan inner tube menuju
kuda-kuda yang sudah disiapkan.
14) Lepaskan overshoot pada ujung atas (sparehead point) dengan cara menekan
lifting dog dengan posisi jari ibu jari tangan dan jari telunjuk secara
bersamaan, kemudian tarik overshoot tersebut.
15) Setelah terlepas, posisikan overshoot pada posisi yang aman.
16) Pasang salah satu kunci farmalin pada ujung inner (core case) dan satu kunci
farmalin lain letakkan pada holding inner tube. Tahan pada bagian holding dan
putar dengan hentakan pada bagian core case. Setelah core case terbuka,
pindahkan kunci farmalin yang ada pada holding inner tube ke arah beck hand
dan kemudian kunci farmalin yang berada pada core case pindahkan kunci
tersebut pada holding inner tube. Kemudian lakukan hentakan untuk
membuka sambungan drat antara holding inner tube dan beck hand.
17) Apabila posisi drat sudah bergerak, salah satu crew menarik inner ke arah
belakang, kemudian putar beck hand berlawanan arah jarum jam dengan
menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang ujung beck hand agar
tidak jatuh dan mudah terlepas dari sambungan kedua drat tersebut (antara
beck hand dan holding inner tube).
18) Lepaskan core case dan letakkan di atas core box.
19) Keluarkan sampel yang berada pada core case.
20) Sebelum memasang selang water block, masukkan piston ke dalam lubang
inner tube bagian atas. Posisikan piston dengan benar.
21) Pasangkan ujung selang water block pada drat bagian atas (top) inner tube
kemudian putar inner tube searah jarum jam hingga rapat.
22) Kemudian buka kran ke arah water block dan tutup kran ke arah water swifel
dan kran pembuangan sehingga air menekan keras pada inner tube yang
mendorong sampel pada spliter hingga keluar.
23) Tahan sampel dengan menggunakan pipa peralon penahan agar tidak jatuh
ke tanah.

Menyimpan sampel coring ke dalam core box


1) Lakukan koordinasi dengan driller untuk informasi penetrasi pemboran.
2) Pindahkan dan letakkan sampel coring dari peralon ke core box.
3) Pengaturan sampel dari atas ke bawah dan pisahkan sampel coring setiap
interval penetrasi 1 meter.
4) Pengaturan untuk sampel dari top ? botom yaitu dari sebelah kiri ? kanan.
5) Berikan label pada sampel berisi keterangan informasi project, block, spasi bor,
from – to, dan recovery untuk masing-masing tiap penetrasi.
6) Lakukan pencatatan pada form recovery (control run) yang telah disediakan
untuk setiap melakukan penetrasi pada sampel yang dimasukkan.

Menyambung pipa rod


1) Tarik tuas, ulurkan winch dan arahkan hosting plug pada pipa rod yang dipandu
oleh crew drilling.
2) Pasang hosting plug pada pipa rod. Putar searah jarum jam untuk memasang
hosting plug dengan rapat.
3) Tarik tuas winch dan arahkan pipa rod menuju lubang bor dan posisikan secara
vertikal..
4) Sambungkan dan pasang secara manual pipa rod ke dalam pipa yang telah
berada pada lubang bor, kemudian putar searah jarum jam.
5) Buka meja foot clamp penjepit pipa rod, lalu turunkan perlahan winch sehingga
pipa rod berada di bawah posisi gear box.
6) Jepit kembali pipa rod dengan menggunakan meja foot clamp, kemudian
lepaskan hosting plug dari pipa.
7) Posisikan hosting plug ke tempat yang aman.
8) Tarik tuas untuk sliding gear box pada posisi di atas lubang, lalu tarik tuas up-
down untuk menurunkan gear box secara perlahan.
9) Arahkan sap gear box menuju pipa rod. Putar searah jarum jam secara
perlahan-lahan\ sehingga sambungan rapat.
10) Lepaskan lubang meja foot clamp penjepit dari pipa rod.
11) Selanjutnya kembali lakukan penetrasi pemboran.

Mengangkat dan melepas pipa rod


1) Naikkan terlebih dahulu gear box hingga posisi sambungan pipa nyaman untuk
di buka.
2) Rapatkan lubang meja foot clamp untuk mengunci pipa rod, sehingga pipa rod
tidak bergerak.
3) Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Pasang
kunci pipa pada sambungan bagian atas pipa rod, lakukan dengan posisi kaki
dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa dengan menggunakan
kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat. Putar berlawanan arah jarum
jam.
4) Apabila pipa rod sudah mulai berputar, tarik tuas rotary dan up-down secara
bersamaan untuk memutar rotary berlawanan arah jarum jam sambil
mengangkat gear box secara perlahan.
5) Apabila pipa rod sudah terlepas, tarik tuas untuk sliding gear box ke arah
samping kiri mesin untuk memudahkan dalam membuka membuka,
mengangkat, dan memindahkan pipa rod.
6) Tarik tuas untuk ulurkan winch dan arahkan hosting plug pada bagian atas (top)
pipa rod.
7) Salah satu crew drilling memasang hosting plug pada bagian top pipa rod
dengan memutar searah jarum jam sampai benar-benar rapat.
8) Tarik tuas winch hingga posisi tegang, kemudian tarik tuas untuk membuka meja
foot clamp.
9) Tarik tuas winch untuk menaikkan pipa rod.
10) Posisikan sambungan kedua pipa rod hingga nyaman untuk di buka.
11) Rapatkan lubang meja foot clamp untuk mengunci pipa rod, sehingga pipa rod
tidak bergerak.
12) Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Pasang
kunci pipa pada sambungan bagian atas pipa rod, lakukan dengan posisi kaki
dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa dengan menggunakan
kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat. Putar berlawanan arah jarum
jam.
13) Salah satu crew drilling memutar pipa secara manual hingga pipa rod benar-
benar terlepas dari sambungan drat.
14) Setelah pipa rod terlepas dari sambungan, tarik tuas winch secara perlahan
kemudian ulurkan tuas winch secara perlahan sambil salah satu crew
mengarahkan ke tempat penyimpanan pipa (skit).
15) Lepaskan hosting plug yang berada pada pipa dengan cara memutar hosting
plug berlawanan arah jarum jam.

mesin bor nikel jacro


Gambar Tuas Hidrolik Mesin Bor Jacro 175/200.
Finishing
1) Pemboran dinyatakan finish apabila diputuskan oleh Wellsite atau telah pada
kedalaman finish safety.
2) Lakukan pengecekan total penetrasi kedalaman. Total kedalam adalah ”(Panjang
pipa rod + Panjang Core Barrel) – Stick Up”
3) Apabila seluruh pipa sudah terangkat dan disimpan dalam skit, selanjutnya
rapikan dan bersihkan semua aksesoris alat bor.
4) Turunkan / rebahkan menara apabila hendak moving.
5) Tutup sampel dengan terpal atau langsung antar sampel menuju sample house.
6) Rapikan daerah tempat pemboran yang telah terselesaikan.
7) Tutup kembali safety pound dengan tanah (pakai dozer).

Acuan
ISO 9001:2008
OHSAS 18001:2007
KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995
Cara pembersihan dan perawatan mesin diesel sebagai berikut :
1. Ganti air radiator dan untuk mengeluarkan air pendingin dari radiator, lebih
sempurna buka drain plug pada bagian bawah cil head kemudiaan buka presure
cap dan putar mesin beberapa kali.
2. Jangan membuka tutup radiator selama atau segera setelah mesin hidup karena
air panas akan menyembur keluar dan mengakibatkan luka bakar.
3. Bersihkan saringan oli setelah 50 jam pertama pemakaian dan kemudiaan
lakukan secara rutin untuk 100 jam pemakaian.
4. Bersihkan saringan bahan bakar setiap 100 jam pemakaian. jika pada elemen
saringan ada yang rusak gantilah dengan yang baru, karena akan mengurangi
usia pemakaian Nozzle dan injection pump.
5. Bersihkan air cleaner setiap 100 jam pemakaian. bila mesin di gunakan pada
daerah berdebu pastikan untuk memeriksa air cleaner setiap hari.
6. Sebaiknya lakukan perawatan mesin diesel ini secara berkala agar mesin
menjadi awet serta performa mesin diesel selalu terjaga, apabila melakukan
penggantian oli mesin maka gunakan oli mesin yang di rekomendasikan agar
proses pelumasan mesin berjalan optimal. lakukan pemeriksaan pada katup klep
mesin setiap 50 jam kerja agar suara dan tenaga mesin tidak berubah.

sampai di sini dahulu perjumpaan kita semoga bisa memberikan manfaat dan
sampai bertemu lagi pada artikel yang selanjutnya selain dari cara
menghidupkan mesin diesel termudah.
Langkah:

Memeriksa air pendingin mesin

1. Kita perlu memerikas air pendingin pada tangki, tangki air ini dekat dan
menempel bersama tangki bahan bakar solar. Jika air kurang, tambahkan air.
2. Periksa bahan bakar, jika kosong, isi bahan bakar secukupnya.
3. Perhatikan selang bahan bakar, jika bahan bakar tidak ada yang mengalir,
saatnya kita bekerja extra untuk membuang angin pada saluran sistem bahan
bakar, istilah tekniknya bleeding. Lihat catatan! Untuk proses mem-bleeding.
Pastikan bahan bakar sudah sampai kedalam ruang bakar
4. Sambil menekan katup dekompressi, engkol mesin sekuat tenaga sampai terasa,
putaran mampu melakukan kompress apabila katup decompressi dilepaskan.
5. Lepaskan katup dekompressi, setelah katup dilepas bantu mesin dengan terus
mengengkol mesin, sampai mesin menunjukkan tanda-tanda hidup.

Catatan : Cara membleeding adalah:

 lepaskan injektor dari dudukannya.


 engkol mesin perlahan sambil menekan katup decompressi
 Biarkan bahan bakar menyemprot beberapa kali (10-20 semprotan)
 Sambil diengkol, pasang injektor kembali pada dudukannya.

Anda mungkin juga menyukai