Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN A1

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

A. URAIAN PEKERJAAN

Sebelum pekerjaan dilaksanakan, PIHAK KEDUA harus melaksanakan :


- Pengurusan formalitas kendaraan.
- Mobilisasi dan perlengkapan kendaraan.
- Pengurusan tenaga kerja (pengemudi), termasuk didalamnya Perjanjian Kerja dll.
- Test Kesehatan bagi seluruh tenaga kerja pengemudi tanpa terkecuali.
- Pemeriksaan dan serah terima kendaraan.

1. PIHAK PERTAMA membutuhkan Jasa Sewa 37 Unit Kendaraan Ringan Penumpang


(KRP) Berikut Tenaga Kerja Pengoperasiannya di Lingkungan Wilayah Kerja Asset 4 PT
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan rincian sebagai berikut :
a). 7 Unit SUV – Operasional, 4WD, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2400
cc, Dimensi (LxWxH) mm ≥ 4780x1800x1800, Ground Clearance ≥ 200 mm, Max.
Power ≥ 135 PS, Max Torque ≥ 30 Kg.m, Seat ≥ 7, Min. Tahun Pembuatan 2018,
SRS Air Bag, Warna Putih, AC, Entertainment equip, brake system, engine type, fuel
system, dan spesifikasi lainnya mengikuti standard pabrikan.
b). 7 Unit MPV - Operasional, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2390 cc,
Dimensi (LxWxH) mm ≥ 4730x1810x1790, Ground Clearance ≥ 150 mm, Max. Power
≥ 135 PS, Max Torque ≥ 30 Kg.m, Seat ≥ 7, Min. Tahun Pembuatan 2018, SRS Air
Bag, Warna Putih, AC, Entertainment equip, brake system, engine type, fuel system,
dan spesifikasi lainnya mengikuti standard pabrikan.
c). 6 Unit Single Cabin, 4WD, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2450 cc,
Dimensi overall (LxWxH) mm ≥ 5000x1750x1750, Dimensi Deck (LxWxH) mm ≥
1500x1400x400, Ground Clearance ≥ 200 mm, Max. Power ≥ 100 PS, Max Torque ≥
20 Kg.m, Seat ≥ 2, Min. Tahun Pembuatan 2018, SRS Air Bag, Warna Putih, AC,
Entertainment equip, brake system, engine type, fuel system, dan spesifikasi lainnya
mengikuti standard pabrikan. Dilengkapi dengan pelindung kaca belakang.
d). 13 Unit Double Cabin, 4WD, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2450 cc,
Dimensi overall (LxWxH) mm ≥ 5200x1750x1750, Dimensi Deck (LxWxH) mm ≥
1520x1500x470, Ground Clearance ≥ 200 mm, Max. Power ≥ 120 PS, Max Torque ≥
30 Kg.m, Seat ≥ 5, Min. Tahun Pembuatan 2018, SRS Air Bag, Warna Putih, AC,
Entertainment equip, brake system, engine type, fuel system, dan spesifikasi lainnya
mengikuti standard pabrikan.
e). 2 Unit MPV – Crewchange, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2500 cc,
Dimensi (LxWxH) mm ≥ 4800x1800x2000, Ground Clearance ≥ 180 mm, Max. Power
≥ 100 PS, Max Torque ≥ 20 Kg.m, Seat ≥ 15, Min. Tahun Pembuatan 2018, SRS Air
Bag, Warna Putih, AC, Entertainment equip, brake system, engine type, fuel system,
dan spesifikasi lainnya mengikuti standard pabrikan.
f). 1 Unit Medium Bus, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 3900 cc, Ground
Clearance ≥ 210 mm, EURO 3, 25 ≤ Seat ≤ 30, Warna Putih, dengan spesifkasi
lainnya sebagai berikut :
➢ Chassis untuk medium bus
➢ Model Body, model baru
➢ Rangka pipa baja
➢ Body plat galvanil
➢ Kaca depan laminated
➢ Kaca samping tempered rayban
➢ Kaca belakang tempered
➢ Pintu depan kanan sesuai dengan DISHUB AJ.403/4/14/DRJD/2007
➢ Pintu depan/tengah/belakang kiri swing/geser
➢ Lantai alumunium
➢ Karpet lantai standard
➢ Bangku/kursi alldila
➢ Lampu depan dan belakang model jetbus 2
➢ Wiper Motor SWF 80 cm
➢ Platform dan interior ABS
➢ Penerangan dalam LED
➢ Gordyn standard
➢ Cover interior PU Intgr. Skin
➢ 1 Pcs Jam digital
➢ Sirkulasi udara 1 pcs sunroof dengan emergency exit + fan
➢ Anti karat standard
➢ Tabung pemadam 2 Kg
➢ Hammer 4 pcs
➢ 1 Box kotak P3K
➢ Pintu darurat standard
➢ AC denso SD8
➢ Safety belt standard
g). 1 Unit Ambulance, 4WD, Transmisi Manual, Fuel Solar, Displacement ≥ 2400 cc,
Ground Clearance ≥ 200 mm, SRS Air Bag, Warna Putih, dengan spesifkasi lainnya
sebagai berikut :
➢ Body plat galvanil
➢ Lantai pollywood dilapisi vynil antibakteri
➢ Kaca depan original
➢ Kaca samping swing/geser
➢ Lampu rotary light bar oval LTF 2000, merah
➢ Sirine multi suara lengkap dengan mic / pengeras suara
➢ Tabung pemadam kebakaran 1 Kg
➢ Lampu sorot belakang model spot light
➢ 2 lampu tindakan operasi model geser (bukan neon/lampu biasa)
➢ Kaca film 60-80%
➢ Lemari obat finishing acrylic
➢ Gantuang infus model geser terbuat dari stainless steel sekurang-kurangnya 90 cm
diatas penderita
➢ Sabuk pengaman untuk pasien, pengemudi, dan petugas
➢ Stop kontak khusus 12V DC di ruang penderita
➢ Tempat duduk di ruang penderita ada 2 jenis, Menghadap penderita (dilengkapi box
peralatan) dan Menghadap kedepan (bisa diatur dan dilipat)
➢ Kapsitas air bersih 20 Ltr, wastafel dan penampung air limbah
➢ Tandu/brankas bisa dilipat dan beroda, serta tempat tandu beralur dan bisa dikunci
➢ Landasan tandu dilengkapi alat scoop stretcher
➢ Sentral Oksigen BBS System : 2 tabung O2 1 m3, 2 regulator std, 1 set selang O2
tekanan tinggi dengan system press, 1 set pengatur O2 dengan kran On/Off, 1 buah
keluaran dinding dengan tulisan "OXYGEN", 1 set flow meter & modifier, 1 buah
nasal cannula, 1 buah masker O2
➢ Tanda pengenal ambulance bahan pemantul sinar
➢ Dilengkapi radio komunikasi dengan frekuensi VHF
➢ Menggunakan pengatur udara / AC

2. Penyediaan tenaga kerja driver KRP sebanyak 65 (enam puluh lima) orang dan
mandor/dispatcher sebanyak 3 (tiga) orang dengan batas usia tenaga kerja tidak lebih dari
56 tahun pada waktu di mulainya kontrak. Proses rekruitmen tenaga kerja pengemudi
harus mengutamakan tenaga kerja domisili Cepu dan sekitarnya.
3. Seluruh KRP harus diberi nomor register kendaraan yang akan di atur oleh PIHAK
PERTAMA. Nomor register berbentuk sticker dengan tipe/ukuran meyesuaikan.
4. Warna cat kendaraan karoseri desain dan warna seuai logo Pertamina dan akan
disampaikan kepada Pemenang Lelang.
5. Kaca film yang digunakan selain ambulance adalah 20% untuk kaca depan, 40% kaca
samping, dan 60% kaca belakang.
6. Selama jangka waktu perjanjian, PIHAK PERTAMA dapat melakukan perubahan tarif
sesuai surat yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA khusus terkait
upah tenaga kerja. Surat pemberitahuan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari PERJANJIAN.
7. Standard kelengkapan bagi tiap-tiap kendaraan yang harus ada dan menjadi beban PIHAK
KEDUA selama masa kontrak adalah :
a) Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b) Dongkrak dan kunci roda
c) Segitiga Pengaman
d) Kaca film pelindung matahari
e) Kotak P3K beserta isinya
f) Tool Kit
g) Senter, ember dan payung
h) Safety belt sesuai standar keamanan
i) Terpal penutup untuk Pick Up (double cabin)
j) Ban Heavy Duty untuk kendaraan double cabin dan single cabin.
k) Dan perlengkapan lainnya yang tidak dapat dirinci satu per satu sesuai standrad
pabrikan dengan kondisi baik dan siap pakai.
l) Penggantian spare part harus dengan merk yang sama dengan bawaan pabrik atau
dengan spesifikasi lebih tinggi atas izin PIHAK PERTAMA.

8. Perawatan dan inspeksi harus dilakukan secara rutin pada setiap kendaraan untuk
menjaga agar setiap saat selalu siap dioperasikan. Pelaksanaan inspeksi atas kendaraan
tersebut harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA cq Pengawas Angkutan yang diberi
otorisasi untuk itu.
9. PIHAK KEDUA wajib melakukan inspeksi harian kendaraan dan laporan hasil inspeksi
dituangkan kedalam logbook atau sejenisnya.
10. Penyediaan kendaraan yang dibutuhkan sewaktu-waktu oleh PIHAK PERTAMA di luar
jumlah kendaraan sewa akan dilakukan dengan sistem spot chartered dan tarif sesuai
pada lampiran B2 tentang spot chartered.
11. Khusus untuk sewa spot chartered, dengan rincian sebagai berikut:
a) Spesifikasi unit terdiri dari :
• SUV 4WD min. 7 seater (Sejenis Pajero)
• SUV 2WD min. 7 seater (sejenis Pajero)
• MPV min. 7 seater (sejenis Innova)
• MPV min. 6 seater (sejenis Alphard)
• MPV min. 11 seater (sejenis H-1)
• Single cabin 4WD
• Double cabin 4WD
b) Delivery time (ketersediaan) unit kendaraan selambat-lambatnya 1x24 jam.
c) Penawaran sewa sudah termasuk fuel (non subsidi), driver (upah, makan,
akomodasi), tol dan parkir.
d) Driver spot chartered harus memakai seragam kerja dan mengetahui jalur utama
yang umum digunakan antara Cepu, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan
tidak menutup kemungkinan di daerah lainnya.
e) Unit spot chartered yang ditagihkan adalah unit spot chartered yang digunakan
sesuai lama penggunaannya dengan perhitungan lumpsum per hari.
f) PIHAK KEDUA bertanggung jawab memastikan standard kelengkapan unit
sebagaimana point A.7 diatas.
12. Vehicle Tracking System (VTS)
a) Rincian pekerjaan dari kontrak sewa dan instalasi vehicle tracking system (VTS) ini sebagai
berikut :
• Persiapan
• Pemasangan peralatan di setiap kendaraan yang diperjanjikan.
• Pengetesan peralatan dan sistem monitoring
• Tutorial pengoperasian
• Penyediaan pulsa/sistem komunikasi data
• Akses ke software monitoring VTS
• Supervisi
• Reporting mingguan dan bulanan
• Perawatan, perbaikan, dan penggantian peralatan yang rusak
• Pelepasan / pembongkaran unit VTS setelah kontrak berakhir

b) Spesifikasi minimal VTS yang disewakan antara lain:


i. Sekurang-kurangnya memiliki fitur-fitur sebagai berikut,
• Perhitungan jarak tempuh kendaraan dan lama waktu berkendara
• Sistem Geo-fencing / dapat memonitor alur jalan yang seharusnya
• Alarm akan berbunyi apabila melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan untuk
daerah-daerah tertentu (Komplek, Jalan biasa, Jalan Toll)
• Monitoring batas kecepatan dan rash driving (perilaku pengemudi dalam
berkendara)
• Stop limit/tampilan posisi kendaraan saat mesin hidup maupun mati
• Pemantauan dan pelacakan posisi kendaraan
• Fuel Estimation Report
• Sensor bahan bakar (mengetahui pemakaian BBM data realtime)
• Informasi kondisi darurat kendaraan
• Memiliki fasilitas peta sampai dengan jalanan dan dapat di-update sesuai dengan
kebutuhan.
• Memiliki fasilitas yang berguna untuk identifikasi dan otorisasi pengguna kendaraan
serta ter-update secara otomatis di sistem, siapa yang membawa kendaraan pada
saat kendaraan beroperasi.
• Sistem pelaporan meliputi waktu, jarak, kecepatan, lokasi, koordinat, status
kendaraan (berhenti/jalan), peta, dan recording riwayat perjalanan setiap
kendaraan, serta laporan fuel consumption per kendaraan.
• Memiliki fasilitas driveright untuk manajemen kendaraan dan investigasi kecelakaan.
• Memliki proteksi unit VTS yang tidak dapat di dismantle / dimatikan kecuali yang
memiliki otorisasi dan juga tidak mudah dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.
ii. Dapat diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas GSM operator seluler komersial yang
ada di Indonesia dan dapat menjangkau seluruh wilayah kerja dan wilayah operasi PT
Pertamina EP Asset 4.
iii. Monitoring berbasis web dan dapat dilakukan pada PC PT Pertamina EP Asset 4, dengan
OS Microsoft Windows 10.
iv. Sistem yang ditawarkan bisa diintegrasikan dengan aplikasi intranet – sistem reservasi
online PT Pertamina EP Asset 4.
v. Sistem yang digunakan mempunyai kemampuan pengiriman data dengan
kkerapan/frekuensi maksimal setiap 3 menit dan update pendeteksian lokasi maksimal
per 1 menit.
vi. Frekuensi pengiriman data dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari PT Pertamina EP
Asset 4, yaitu berdasarkan arah, waktu dan jarak yang ditempuh.
vii. VTS yang ditawarkan harus mempunyai internal baterai pada perangkat yang dipasang di
kendaraan sebagai cadangan power sekurang-kurangnya selama empat jam apabila
mesin atau baterai kendaraan tidak berfungsi.
viii. Peralatan yang digunakan tidak mengganggu system elektrik kendaraan dan atau
menyebabkan kerusakan kendaraan dan atau mengurangi keamanan dan kenyamanan
kendaraan.
ix. Peralatan yang ditawarkan adalah barang terbaru (brand new) dengan teknologi paling
mutakhir dan PIHAK KEDUA menjamin peralatan tersebut dapat dipasang baik di unit
KRP PIHAK KEDUA dan unit-unit lain yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
x. Sistem yang ditawarkan harus dapat menampilakn dan mengakomodir peta wilayah kerja
dan wilayah operasi PT Pertamina EP Asset 4 meliputi provinsi Jawa Tengah, DIY, Jawa
Timur.
xi. Sistem yang ditawarkan harus dapat menampilkan dan mengakomodir perubahan atau
penambahan peta wilayah kerja dan wilayah operasi PT Pertamina EP Asset 4 selama
masa sewa tanpa tambahan biaya.
xii. Software monitoring VTS harus mampu mengakomodir kebutuhan pelaporan
beradasarkan kebutuhan PT Pertamina EP Asset 4.
xiii. Software monitoring VTS harus mampu mengakomodir kebutuhan interfacing data untuk
integrasi dengan aplikasi lain milik PT Pertamina EP Asset 4.
xiv. Kontraktor harus membukan akses yang seluas-luasnya bagi PT Pertamina atas server
monitoring dan pelaporan VTS yang ada ditempat kontraktor.
xv. Kontraktor harus membackup seluruh data dari awal kontrak dampai kontrak berakhir,
agar apabila diminta sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pihak pertamina, kontraktor dapat
menyediakan.
xvi. Data dan informasi terkait dengan pengoperasian VTS merupakan milik PT Pertamina EP
Asset 4 Setiap penggunaan data dan informasi tersebut oleh pemborong untuk pihka
selain PT Pertamina EP Asset 4 harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu PT
Pertamina EP Asset 4.
xvii. Peralatan yang ditawarkan merupakan produk asli yang dinyatakan dengan surat jaminan
keaslian barang yang dikeluarkan oleh manufaktur.
xviii. PT Pertamina EP Asset 4 dibebaskan dari segala tuntutan hokum yang berkaittan
dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas seluruh peralatan yang disewa.
xix. Peralatan yang ditawarkan harus dilengkapi guaranty letter yang berlaku selama masa
sewa.
xx. Semua perbaikan kerusakan pada unit VTS yang bukan disebabkan karena kesalahan
operator Pertamina dalam bentuk pengurusan menjadi tanggung jawab dan beban
kontraktor sepenuhnya. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan atau penggantian
peralatan atas kerusakan tersebut paling lambat 1 X 24 Jam sejak
laporan/pemberitahuan kerusakan diterima kontraktor atau sejak sistem mengetahui
adanya kerusakan alat, mana yang terjadi lebih dulu.
xxi. Semua kerusakan pada semua kendaraan yang timbul sebagai akibat dari pemasangan
peralatan VTS menjadi tanggung jawab kontraktor VTS. Kontraktor VTS diwajibkan
memperbaiki kerusakan tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam sejak
timbulnya kerusakan tersebut.
xxii. Permintaan VTS sebanyak 37 unit atau sejumlah unit yang ditawarkan.
xxiii. Proses dismantle dan instalasi pada pemindahan alat sesuai dengan permintaan dari
PIHAK PERTAMA tidak dikenakan biaya tambahan.
xxiv. Garansi alat diberikan selama masa sewa.

c) Jumlah Peralatan
Jumlah unit VTS dan kelengkapannya yang diperjanjikan adalah :
i. Fixed quantity adalah sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) unit, termasuk fasilitas pulsa /
komunikasi data.
ii. Hak penggunaan software monitoring VTS 100% atau sesuai jumlah fixed quantity unit.

B. SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. Jumlah dan Spesifikasi kendaraan adalah sebagaimana tersebut dibawah ini (terlampir).
2. Spesifikasi kendaraan di atas adalah spesifikasi minimal yang harus ditawarkan dan
disupply oleh PIHAK KEDUA dan telah memenuhi ketentuan EURO2 sesuai dengan
Kepmen. LH No. 141 tahun 2003.
3. Kendaraan produksi minmal tahun 2018 (standard ATPM) dengan perlengkapan standard
pabrik. Khusus untuk bus standard karoseri.
4. Kendaraan harus dilengkapi dengan surat-surat yang diperlukan untuk dapat beroperasi
serta dilengkapi dengan peralatan sesuai dengan peraturan Dinas Lalu Lintas Angkutan
Jalan dengan kondisi On-Road.
5. Semua kendaraan harus berplat nomor Blora / Bojonegoro kecuali kendaraan spot
chartered.
6. Semua surat-surat kendaraan (BPKB dan STNK) harus atas nama PIHAK KEDUA, kecuali
kendaraan spot chartered. PIHAK KEDUA dapat bekerja sama dengan pihak lain khusus
pemenuhan kendaraan spot chartered.
7. PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan (All Risk) kendaraan yang ditawarkan selama
masa kontrak. Bukti asuransi tersebut harus diserahkan ke PIHAK PERTAMA paling
lambat 1 (satu) bulan setelah penyerahan kendaraan.
8. Semua perbaikan atas kerusakan ringan maupun berat serta perawatan rutin menjadi
tanggung jawab dan beban PIHAK KEDUA sepenuhnya, antara lain tetapi tidak terbatas
hanya pada :
a) Penyediaan pelumas (mengutamakan penggunaan produk PERTAMINA)
b) Penyediaan suku cadang
c) Penggantian Ban standard (Baru) apabila kondisi ban sudah tidak layak operasi atau
umur ban melebihi batas waktu kadaluarsa ban pabrikan.
d) Penggantian shock absorber
e) Penyediaan alat-alat, kunci-kunci sesuai standard bengkel, termasuk tenaga teknisi
yang berkualitas dan standby 24 jam di Pool Angkutan atau alamat yang mudah
dihubungi di sekitar wilayah Blora dan Bojonegoro terutama via telepon.
f) PIHAK KEDUA harus mempunyai kantor (milik/sewa) perwakilan resmi yang aktif
yang berfungsi juga sebagai kantor administrasi ( untuk mengawasi dan melayani
kegiatan operasi kendaraan tersebut sejak awal kontrak), bengkel perawatan ringan
dan fasilitas pencucian mobil (beserta tenaga pencucinya) di wilayah Cepu atau
sekitarnya.
9. PIHAK KEDUA dianjurkan bekerjasama dengan bengkel dealer resmi yang terdapat di
wilayah Blora dan Bojonegoro untuk perawatan dan perbaikan kendaraan yang ditunjukkan
dengan surat asli bukti kerjasama tersebut.
10. Penggantain suku cadang oleh PIHAK KEDUA harus sama merk dan spsifikasinya
dengan kendaraan eksisting.
11. PIHAK PERTAMA sewaktu-waktu dapat menugaskan petugasnya untuk melakukan
inspeksi terhadap kendaraan sewa, dan pemborong wajib melaksanakan rekomendasi
yang disampaikan PIHAK PERTAMA. Jika dalam waktu 2x24 jam PIHAK KEDUA tidak
menindaklanjuti rekomendasi hasil inspeksi, maka PIHAK PERTAMA akan melaksanakan
rekomendasi hasil inspeksi tersebut, segala biaya yang timbul akan dibebankan kepada
PIHAK KEDUA sebesar 120% dari biaya yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA dan
dipotongkan pada tagihan bulan berjalan.
12. Jika kendaraan mengalami perbaikan kecil / perbaikan perawatan rutin lebih dari 4 (empat)
jam, PIHAK KEDUA wajib mengganti kendaraan dimaksud dengan kendaraan yang sama
spesifikasinya.
13. Apabila oleh pengawas angkutan PIHAK PERTAMA, kendaraan dinyatakan terdapat
kerusakan dan/ atau tidak laik jalan, PIHAK KEDUA harus segera memperbaiki atau
mengganti dengan kendaraan sejenis siap pakai dalam waktu maksimal 4 (empat) jam
sejak pemberitahuan oleh Pengawas Angkutan kepada PIHAK KEDUA.
14. Jika sampai dengan waktu yang ditentukan PIHAK KEDUA tidak dapat menyediakan
kendaraan pengganti, PIHAK PERTAMA akan menyewa sendiri kendaraan dari pihak
ketiga.
15. Keterlambatan penggantian kendaraan sejenis sebagaimana disebutkan dalam point 11
dan 12, maka kepada PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sesuai Lampiran C.
16. Seluruh beban PIHAK KEDUA terkait dengan denda sebagaimana disebutkan dalam point
14 akan dipotongkan pada tagihan bulan berjalan.
17. PIHAK KEDUA harus menyediakan uang cash untuk operasional Dinas Luar Sopir , setiap
bulan minimal Rp. 20.000.000,00 ( dua puluh juta rupiah ).
18. PIHAK KEDUA harus memiliki tempat pencucian/bekerja sama dengan pencucian
kendaraan (dengan maksimal radius 5 km dari kantor Field Cepu) untuk pencucian
rutin/harian.
19. PIHAK KEDUA harus menyediakan 1 (satu) orang tenaga kerja administrasi dan 1 (satu)
orang tenaga kerja mandor di luar kontrak PIHAK PERTAMA yang bertugas di Kantor
perwakilannya di Field Cepu.
20. Delivery time kendaraan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender untuk KRP (SUV,
MPV, Dpuble Cabin, Single Cabin), untuk karoseri (Medium Bus dan Ambulance) selama
90 (sembilan puluh) hari kalender.
C. KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB PIHAK KEDUA
1. Terkait Kendaraan
a. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menggunakan kendaraan yang disewa PIHAK
PERTAMA di luar kepentingan operasi PIHAK PERTAMA dan berkewajiban
menyimpan kendaraan di pool dan sub pool yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
Pool yang dimaksud berada di daerah operasi kerja PIHAK PERTAMA yaitu di
kantor angkutan atau sub pool yang ditentukan kemudian oleh pengawas PIHAK
PERTAMA yang ditunjuk.
b. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan dan peralatannya
selama dalam penggunaan maupun penyimpanan.
c. PIHAK KEDUA berkewajiban mentaati dan melaksanakan dengan baik rencana
kerja yang telah ditetapkan oleh Pengawas PIHAK PERTAMA, baik dalam
pengangkutan barang, peralatan, maupun penumpang dan bertanggung jawab
penuh atas keselamatan barang, peralatan dan penumpang tersebut.
d. PIHAK KEDUA berkewajiban mentaati dan melaksanakan peraturan keselamatan
kerja yang berlaku di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA serta mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan, kebakaran dan menjamin keselamatan kerja para
karyawannya yang bertugas di daerah operasi migas / panas bumi, dan semua biaya
yang timbul akibat kelalaian tersebut adalah menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA sepenuhnya. Selain itu wajib mentaati peraturan yang ada baik yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA maupun pemerintah.
e. PIHAK KEDUA harus membuat pemberitahuan kendaraan yang disewakan kepada
Kepolisian Resort Blora sesuai BPKB & STNK.
2. Terkait Tenaga Kerja
a. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala
tuntutan-tuntutan / gugatan pihak ketiga, para pekerjanya maupun sub PIHAK
KEDUAnya, baik di dalam maupun di luar pengadilan serta menanggung seluruh
beban dan tanggung jawab atas akibat-akibat berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Ketidakpuasan para karyawan dari segi gaji, uang cuti, dinas luar, dll (hak
karyawan) diselesaikan oleh PIHAK KEDUA sendiri, tanpa melibatkan PIHAK
PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan memenuhi segala kewajiban formil berdasarkan
ketentuan / peraturan yang berlaku baik di tingkat pusat maupun daerah yang
menyangkut bidang tenaga kerja khususnya dalam bidang perburuhan dan
selanjutnya akan mentaati ketentuan-ketentuan materinya atas beban tanggung
jawab PIHAK KEDUA sesuai dengan hukum yang berlaku.
c. Setiap pengemudi yang akan dikaryakan harus lulus test yang dilaksanakan oleh TIM
dari PIHAK PERTAMA bersama-sama PIHAK KEDUA serta berbadan sehat jasmani
terutama semua panca indra dapat berfungsi baik yang dibuktikan dengan hasil MCU
dan MCU wajib dilakukan oleh PIHAK KEDUA setiap tahun menjadi beban /
ditagihkan ke PIHAK PERTAMA sesuai Actual Cost.
d. Setiap pengemudi harus memiliki sertifikat Defensive Driving Training (DDT) dan
DDT wajib dilakukan oleh PIHAK KEDUA setiap tahun menjadi beban / ditagihkan
ke PIHAK PERTAMA sesuai Actual Cost.
e. Setiap pengemudi yang akan dikaryakan kepada PIHAK PERTAMA harus memiliki
minimal SIM B1 dan minimal ijazah SMA atau sederajat.
f. Setiap pengemudi yang akan dikaryakan harus sanggup tidak melakukan perbuatan
yang dilarang Pemerintah / PIHAK PERTAMA yang akan berakibat pada diri sendiri /
orang lain (misal : Minum Miras ; judi dll).
g. PIHAK KEDUA wajib membuat Surat Perjanjian Kerja dengan pengemudi /
karyawannya dan dilaporkan ke PIHAK PERTAMA paling lambat pada bulan ketiga
terhitung mulai tanggal berlakunya kontrak. Jika pada bulan ketiga tersebut PIHAK
PERTAMA belum dapat laporannya, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menolak
tagihan PIHAK KEDUA sampai dengan adanya laporan perihal sudah dibuatnya
Surat Perjanjian Kerja dengan karyawannya.
h. PIHAK KEDUA wajib memberikan pakaian kerja dan perlengkapan kerja lainnya ke
karyawannya paling lambat pada bulan II (kedua) untuk tahun I (pertama) kontrak
dan paling lambat bulan I (pertama) untuk tahun berikutnya dan ditagihkan ke PIHAK
PERTAMA pada bulan berikutnya setelah menyerahkan perlengkapan tersebut
dengan melampirkan bukti tanda terima dari para karyawannya. Tagihan akan
diproses setelah PIHAK KEDUA melampirkan bukti tanda terima dimaksud.
i. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaan yang menimpa para
karyawan dari PIHAK KEDUA, disebabkan kelalaian, kecerobohan atau
kesengajaan, sehingga mengakibatkan luka, luka parah, cacat tubuh atau meninggal
dunia, maka segala biaya yang timbul untuk pengobatan atau biaya lainnya,
merupakan beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
j. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dan berkewajiban mengganti rugi apabila para
tenaga kerjanya dalam melaksanakan pekerjaan melakukan perbuatan melanggar
hukum atau ketertiban umum, sehingga menimbulkan kerugian material baik
terhadap PIHAK PERTAMA maupun pihak ketiga.
k. PIHAK KEDUA tidak boleh memperkerjakan karyawannya (sopir dan mandor) untuk
kepentingan lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan PIHAK PERTAMA.
l. PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta ganti pengemudi atau mandor/dispatcher
jika dipandang / dinilai sopir atau mandor tersebut tidak layak atau tidak cakap dalam
menjalankan tugasnya dan merugikan kepentingan PIHAK PERTAMA.
m. Apabila terdapat pengemudi atau mandor yang berhalangan hadir atau cuti, maka
PIHAK KEDUA wajib menyediakan pengemudi atau mandor pengganti dan biaya
pengemudi atau mandor pengganti menjadi beban PIHAK KEDUA.
n. Apabila PIHAK PERTAMA menganggap perlu diadakan penggantian / penambahan
tenaga kerja, maka PIHAK KEDUA wajib memenuhinya paling lambat 1 (satu)
minggu setelah diterimanya permintaan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
o. PIHAK KEDUA tidak berhak atas tuntutan kenaikan harga borongan, berdasarkan
alasan apapun terkecuali tindakan pemerintah dalam bidang moneter dan dinyatakan
secara resmi oleh instansi Pemerintah yang berwenang, yang secara langsung dapat
merubah harga unsur / beberapa unsur dari harga borongan tersebut. Dalam hal ini
PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut keuntungan tambahan atas kenaikan harga
tersebut.
p. PIHAK KEDUA wajib menjalin kerjasama dengan Pengawas Pekerjaan dan
Pengguna Jasa KRP maupun pihak terkait lainnya guna kelancaran operasi PIHAK
PERTAMA.
q. PIHAK KEDUA wajib menyediakan dana operasional (cash) dalam kas Pool yang
akan dipergunakan untuk keperluan opersional supir yang DL dan kebutuhan
operasional yang mendesak.
r. PIHAK KEDUA wajib membayarkan gaji karyawannya yaitu sopir dan mandor
maksimum tanggal 1 (satu) setiap bulannya.

D. JASA PEKERJA PERUSAHAAN JASA PENUNJANG


Tarif pembayaran Upah dan Tunjangan Pekerja Jasa Penunjang (Pengemudi dan
Mandor), sesuai dengan peraturan PIHAK PERTAMA yang berlaku. PIHAK KEDUA
wajib membayarkan 100% upah dan tunjangan pekerjanya sesuai SK GM PT
PERTAMINA EP Asset 4 No. Kpts–007/EP3800/2018-S8 perihal estimasi upah pekerja
perusahaan jasa penunjang di lingkungan Pertamina EP Asset 4 (terlampir).
Selama jangka waktu perjanjian, PIHAK PERTAMA dapat melakukan perubahan tarif
sesuai surat yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA khusus terkait
upah tenaga kerja. Surat pemberitahuan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari PERJANJIAN.

E. KEWAJIBAN PIHAK KEDUA TERHADAP PEKERJANYA

1. Terkait Pemenuhan Hak Pekerja


a. PIHAK KEDUA wajib membayarkan gaji penuh kepada tenaga kerjanya maksimal
tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya.
b. Dalam hal terjadi kecelakaan kerja yang menimpa pekerja PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA harus segera mengambil langkah-langkah tegas untuk memberikan
jaminan kesehatan dan keamanan bagi tenaga kerjanya.
c. Satu bulan setelah terbit SPMK/SPMP, PIHAK KEDUA harus segera menyerahkan
biodata lengkap seluruh pekerjanya, serta menyelesaikan surat perjanjian kerja
bersama, kartu Jamsostek, kartu JPK, kartu askes, dll yang diserahkan ke Pengawas
Angkutan.

2. Terkait Perlengkapan Kerja


b. PIHAK KEDUA wajib memberikan pakaian kerja sebanyak 3 (tiga) stel per orang per
tahun, ID Card sebanyak 1 (satu) Pcs dan sepatu kerja sebanyak 1 (satu) stel per
orang per tahun.
c. Pakaian kerja sebagaimana dimaksud dalam point di atas, harus disediakan oleh
PIHAK KEDUA dalam tiga warna yang berbeda, dengan ketentuan pemakaian
sebagai berikut :
Hari Senin dan Selasa : Warna pakaian A
Hari Rabu : Batik
Hari Kamis dan Jum’at : Warna pakaian B
d. Bukti serah terima pakaian kerja dan sepatu kerja harus diketahui Pengawas/Manajer
Proyek pekerjaan dan dipakai sebagai bukti untuk kelengkapan tagihan.

3. Terkait Program Pembinaan Pekerja


a. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan program – program pembinaan
untuk tenaga kerjanya.
b. Bentuk – bentuk pembinaan meliputi namun tidak terbatas pada :
1. Olahraga rutin mingguan.
2. Pertandingan olahraga pada saat hari Kemerdekaan RI dan pada saat Ulang
Tahun Pertamina.
3. HSE Meeting yang dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali.

F. KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA


1. PIHAK PERTAMA menyediakan BBM untuk kendaraan yang disewa disesuaikan dengan
kebutuhan operasi dan speedometer setiap kendaraan harus selalu dalam keadaan baik,
jika terjadi kerusakan tidak boleh dioperasikan dan harus diganti dengan kendaraan
sejenis.
2. Agar operasi kendaraan berjalan lancar, diwajibkan kepada PIHAK KEDUA untuk selalu
meningkatkan koordinasi dengan PIHAK PERTAMA terutama untuk hal-hal prinsip guna
mencapai hasil yang optimal.
3. Pengawasan pekerjaan. Manajer dan atau pengawas berhak menegur PIHAK KEDUA,
baik lisan ataupun tertulis apabila PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan
melakukan penyimpangan-penyimpangan dari rencana atau syarat-syarat kerja yang telah
ditentukan.

G. FORCE MAJEUR
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure atau keadaan kahar yaitu antara lain meliputi :
bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah longsor, dll), epidemi, kebakaran, huru hara,
perang, dimana sudah ada pernyataan resmi dari instansi Pemerintah yang berwenang.
2. Dalam hal terjadi keadaan Force Majeure yang menghambat kegiatan PIHAK KEDUA
dalam hal menyediakan jasa transportasi kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis, lengkap dengan bukti-bukti dari instansi
yang berwenang kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 x 24 jam setelah
kejadian.
3. Dalam keadaan Force Majeure, baik PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA
dibebaskan dari segala tanggung jawab.

H. LAIN-LAIN
1. Semua pelumas menggunakan produk Pertamina.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam RKS ini akan ditentukan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai