Anda di halaman 1dari 19

Draft Peraturan Balap Vespa 2014

1. PENDAHULUAN.
Peraturan-Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan/atau tambahan/ pelengkap dari Peraturan Dasar Olahraga balap
motor khusus Vespa, berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait, guna mengatur penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan
balap sepeda motor khusus Vespa di Indonesia (kecuali kegiatan tingkat Internasional, mengikuti peraturan Internasional).

2. PRINSIP DASAR.
Peraturan-peraturan Perlombaan beserta Peraturan-peraturan lain, termasuk Peraturan Dasar Olahraga Nasional dan Lampiran-
lampirannya yang terkait, mohon agar dapat diikuti oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan balap motor
khusus Vespa, baik Panitia Penyelenggara, Panitia Pelaksana maupun Peserta (lihat pasal 80.1 tentang Peraturan Dasar
Nasional).

3. KELAS-KELAS UTAMA BALAP MOTOR KHUSUS VESPA.


Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor khusus Vespa di Indonesia atau disebut juga BALAP VESPA
adalah :
1. Kelas Standart (2T) : S
2. Kelas Tune up (2T), disingkat : T
3. Kelas FFA (2T), disingkat : FFA
4. Kelas 150cc Tune up (4T) : T 150 4T
5. Kelas 190cc Tune up (4T) : T 190 4T
6. Kelas FFA (4T) : FFA 4T
Adapun kelas-kelas lainnya - termasuk dalam kategori balap motor khusus Vespa yang tidak tercantum dalam pembahasan
dibawah ini - merupakan Kelas Pendukung (Supporting Class).

4. SPESIFIKASI TEKNIK SEPEDA MOTOR.


Spesifikasi teknik untuk masing-masing sepeda motor balap khusus Vespa, harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Peraturan dibawah ini (merupakan pengembangan dari regulasi balap Vespa tahun 2011 dan regulasi balap
Vespa tahun 2012) :

Kelas Standart 2T

Bagia Sub bagian Keteranga


n n
Body Kemudi / Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.tetapi harus produk
disain vespa
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)

Body Motor.
3. Body bebas (kecuali Small body dilarang dipergunakan
pada kelas standart)
4. Dilarang melubangi body bagian depan, kecuali lubang
lampu sein atau lubang bekas emblem.
5. spakbord depan harus terpasang
6. box samping kiri kanan wajib terpasang, box samping
boleh di bobok
7. seluruh lampu harus dilepas
8. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
9. Posisi pedal rem belakan boleh dimodifikasi.
10. Jok bebas
11. seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus
dilepas
12. spoiler bagian bawah boleh dipasang. (harus berbahan
dasar plastic atau logam)
13. hal lain yang dianggap (oleh panitia penyelenggara
lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta
lain wajib dilepas.
Suspen 14. Fork depan bebas, tetapi harus menggunakan
si dan disain standart vespa (kaki 2 atau kaki 3)
Rem
15. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem
depan dan belakang, jika bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengereman,dan tidak
membahayakan pembalap atau peserta lain.
16. Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem
cakram(disk brake) pada roda depan dan
belakang.
17. Matrial kampas rem bebas.
18. Shock Absorber depan dan belakang menggunakan
desain standart Vespa
19. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg max
10
20. Ban bebas
Mesin Block
21. Block harus menggunakan Block 3 Port
(standart disain port Vespa 150cc dimana lubang
port berjumlah 3 buah tetapi ukuran lubang boleh
diperbesar), diperbolehkan menggunakan produk
diluar brand vespa / piaggio.
22. Tidak diperbolehkan menggunakan Block 5 port yang
diubah menjadi 3 port.
23. Piston harus menggunakan original design
Vespa (dengan 3 lubang), matrial bebas, boleh
dimodifikasi.
24. ukuran piston maximum 12M atau diameter
60,2mm.
25. kapasitas cylinder max 180cc
26. Head standart disain vespa (boleh di
modifikasi /memperkecil ruang bakar), tidak
diperbolehkan merubah posisi lubang busi, diluar
standart disain vespa.
27. Lubang hisap boleh diperbesar
28. Kruk As menggunakan standart disain vespa
dimana boleh dimodifikasi (bentuk, matrial dan
ukuran bebas)
29. Stang seher bentuk, matrial dan ukuran bebas,
boleh dimodifikasi.

Mesin

Transmisi
30. Gear bebas (max 4 speed)
31. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas, tetapi
wajib menggunakan disain standart vespa.
32. Rumah plat kopling tidak boleh dibubut atau dilubangi
diluar standart, dengan tujuan untuk mengurangi beban.
33. Per plat kopling boleh dimodifikasi
34. Plat kopling menggunakan disain standart vespa
35. Dilarang menggunakan plat kopling berbahan dasar
veramic (plat kopling jenis kompetisi)

Pengapian
36. Kipas pendingin harus standart design Vespa
(diperbolehkan menggunakan brand Bajaj),
37. dilarang mengurangi beban kipas magnet dengan cara
apapun.
38. Tidak diperkenankan menggunakan kipas pendingin
yang siripnya sudah patah atau pecah lebih dari 2.
39. Tidak diperkenankan menggunakan kipas berbahan
dasar pelastik
40. Besi penutup kipas wajib terpasang (safety).
41. Pengapian harus standart design Vespa (sistim AC)
42. Boleh menggunakan Platina atau CDI (bebas)
43. Spul harus standart disain vespa, tidak boleh
dimodifikasi dengan cara apapun.
44. Spul magnet lampu boleh dilepas
45. Plat tatakan Spul magnet harus standart disain vespa
46. Coil bebas
47. Busi bebas
48. Bahan dan matrial kabel busi bebas
49. Bahan dan matrial kabel listrik bebas

Karburator
50. Karburator Max 20/20 produk standart disain Vespa.
a. Karburator boleh dimodifikasi, tetapi
diameter ventury max 20mm, (Tidak
diperkenankan memperbesar ventury
Karburator)
b. saringan Karburator boleh dilepas.
c. Tutup Karburator harus terpasang, boleh
dimodifikasi.
d. tidak diperbolehkan menggunakan intake
tambahan
e. tidak diperbolehkan menggunakan katup buluh.

Knalpot
51. Knalpot harus disain standart Vespa.
52. Knalpot boleh menggunakan produk asli Vespa
atau after market tetapi harus produk lokal dalam
negri (bentuk luar knalpot harus sesuai standart
produk vespa).
53. bagian dalam knalpot boleh di modifikasi.
54. bagian pipa pembuangan knalpot boleh
ditambah, diperpanjang, atau diperbesar.

Kelas Tune Up 2T
(nama lama pada tahun 2011 adalah kelas NBR )

Bagia Sub bagian Keteranga


n n
Body Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.tetapi harus produk
disain vespa
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)

Body Motor
3. Body bebas, bagian depan boleh dilubangi atau
dimodifikasi
4. Small body dilarang dipergunakan pada kelas Tune Up.
5. Spakbord depan harus terpasang
6. Box samping kiri kanan wajib terpasang, box samping
boleh di bobok
7. Seluruh lampu harus dilepas
8. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
9. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi.
10. Jok bebas
11. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus
dilepas
12. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (harus berbahan
dasar plastic atau logam)
13. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau
mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara
lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta
lain wajib dilepas.
Suspen 14. Fork depan bebas, tetapi harus menggunakan
si dan disain standart vespa (kaki 2 atau kaki 3)
Rem
15. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem
depan dan belakang, jika bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengereman,dan tidak
membahayakan pembalap atau peserta lain.
16. Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem
cakram(disk brake) pada roda depan dan
belakang.
17. Matrial kampas rem bebas.
18. Shock Absorber depan dan belakang
menggunakan desain standart Vespa, boleh
dimodifikasi.
19. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg max
10
20. Ban bebas
Mesin Block
21. Block harus menggunakan Block 3 Port
(standart disain port Vespa 150cc dimana lubang
port berjumlah 3 buah tetapi ukuran lubang boleh
diperbesar), diperbolehkan menggunakan produk
after market diluar brand vespa / piaggio.
22. Tidak diperbolehkan menggunakan Block 5 port yang
diubah menjadi 3 port.
23. Kruk As menggunakan standart disain vespa
dimana boleh dimodifikasi (bentuk, matrial dan
ukuran bebas)
24. Stang seher bentuk, matrial dan ukuran bebas,
boleh dimodifikasi.

Piston
25. Piston bebas, matrial bebas, boleh dimodifikasi.
26. ukuran piston maximum 62mm.
27. kapasitas cylinder max 200cc

Mesin

Head
28. Head standart disain vespa (boleh di modifikasi
seperti memperkecil ruang bakar, merubah sudut
mangkok head,tetapi tidak diperbolehkan
merubah posisi lubang busi, diluar standart disain
vespa)
29. Tidak diperkenankan menggunakan produk after
market khusus kompetisi

Transmisi
30. Gear Box bebas (max 5 speed)
31. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas, tetapi
wajib menggunakan disain standart vespa.
32. Rumah plat kopling boleh di mkodifikasi.
33. Per plat kopling boleh dimodifikasi
34. Plat kopling menggunakan disain standart
vespa, boleh dimodifikasi

Pengapian
35. Kipas pendingin harus standart design Vespa
(diperbolehkan menggunakan brand Bajaj), boleh
dimodifikasi.
36. Tidak diperkenankan menggunakan kipas produk after
market khusus kompetisi.
37. Tidak diperkenankan menggunakan kipas berbahan
dasar plastik (faktor keamanan pengemudi dan orang
lain)
38. Besi penutup kipas wajib terpasang.
39. Pengapian harus standart design Vespa (sistim AC)
40. Boleh menggunakan Platina atau CDI
41. Jika menggunakan Platina bebas dimodifikasi
(tidak harus disain standart Vespa)
42. Jika menggunakan CDI bebas dimodifikasi
(tidak harus disain standart Vespa)
43. Spul Magnet boleh dimodifikasi dengan cara
apapun (bebas).
44. Magnet stadart disain Vespa, boleh dimodifikasi
45. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi
(bebas).
46. Coil (bebas)
47. Busi (bebas)
48. Bahan dan matrial kabel busi (bebas)
49. Bahan dan matrial kabel listrik (bebas)

Karburator
50. Karburator Max 26/26 produk standart disain Vespa.
a. Karburator boleh dimodifikasi, tetapi diameter
ventury max 26mm, (Tidak diperkenankan
memperbesar ventury Karburator diatas
diameter 26mm)
b. Diperbolehkan menggunakan intake tambahan
c. Diperbolehkan menggunakan katup buluh.

Knalpot
51. Knalpot (bebas).

Kelas FFA 2T

Bagia Sub bagian Keteranga


n n
Body Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.tetapi harus produk
disain vespa
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)
Body
3. Body bebas, tetapi tetap menggunakan produk
Vespa atau Bajaj
4. Spakbord depan harus terpasang
5. Box samping kiri kanan boleh dibobok atau
dilepas
6. Seluruh lampu harus dilepas
7. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
8. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi.
9. Jok bebas
10. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus
dilepas
11. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (harus berbahan
dasar plastic atau logam)
12. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau
mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara
lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta
lain wajib dilepas.
Suspen 13. Fork depan bebas, tetapi harus menggunakan
si dan disain standart vespa (kaki 2 atau kaki 3)
Rem
14. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem
depan dan belakang, jika bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengereman,dan tidak
membahayakan pembalap atau peserta lain.
15. Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem
cakram(disk brake) pada roda depan dan
belakang.
16. Matrial kampas rem bebas.
17. Shock Absorber bebas.
18. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg max
10
19. Ban bebas
Mesin Block
20. Block Bebas.
21. Kruk As (bentuk, matrial dan ukuran bebas)
22. Stang seher (bentuk, matrial dan ukuran bebas)

Piston
23. Piston (bentuk, matrial dan ukuran bebas).
24. Kapasitas cylinder max 250cc (masalah safety)

Head
25. Head (bentuk, matrial dan ukuran bebas).

Transmisi
26. Gear Box (bentuk, matrial dan ukuran bebas)

Kipas pendingin
27. Kipas pendingin (bentuk, matrial dan ukuran
bebas)
28. Tidak diperkenankan menggunakan kipas berbahan
dasar plastik (faktor keamanan pengemudi dan orang
lain)
29. Besi penutup kipas wajib terpasang (safety).

Pengapian
30. Sistim Pengapian (sistim, bentuk, matrial dan
ukuran bebas)

Karburator
31. Karburator Max 36/36 produk bebas.
a. Karburator boleh dimodifikasi, tetapi
diameter ventury max 36mm
(pembatasan untuk faktor keamanan safety),
b. Diperbolehkan menggunakan intake
tambahan
c. Diperbolehkan menggunakan katup
buluh.

Knalpot
32. Knalpot (bentuk, matrial dan ukuran bebas)
Kelas 125 s/d 150cc Tune Up 4T
(peraturan baru 2014 )

Bagia Sub bagian Keteranga


n n
Body Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)

Body Motor
3. Body bebas, bagian depan boleh dilubangi atau
dimodifikasi
4. Spakbord depan harus terpasang
5. Box samping kiri kanan wajib terpasang, box samping
boleh di bobok
6. Seluruh lampu harus dilepas
7. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
8. Jok bebas
9. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
diperkirakan berbahaya, harus dilepas
10. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau
mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara
lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta
lain wajib dilepas.
Suspen 11. Fork depan bebas,
si dan
12. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem
Rem
depan dan belakang, jika bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengereman,dan tidak
membahayakan pembalap atau peserta lain.
13. Matrial kampas rem bebas.
14. Kabel rem bebas
15. Slang rem bebas
16. Shock Absorber depan dan belakang bebas.
17. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg max
12
18. Ban bebas
Mesin Block
19. Kompresi mesin bebas
20. Block harus menggunakan standart vespa 4T,
kapasitas 150cc, tidak diperbolehkan
menggunakan produk after market (diluar brand
vespa / piaggio).
21. Kruk As bebas (bentuk, matrial dan ukuran
bebas)
22. Stang seher bentuk, matrial dan ukuran bebas,
boleh dimodifikasi.

Piston
23. Piston bebas, matrial bebas, boleh dimodifikasi.
24. kapasitas cylinder max 150cc (Pemeriksaan
setelah pertandingan)
Head
25. Head bebas.
26. Head boleh di modifikasi seperti memperkecil
ruang bakar,
27. Head boleh merubah sudut mangkok head,
28. Cylinder Head boleh di Porting, Polish & Bubut
29. Jumlah Klep dan ukuran bebas, batang boleh dirubah,
tetapi tidak menggunakan material khusus (Titanium)
30. Camshaft (Noken as) Bebas
31. Spring Valve (per klep) Bebas
32. Mekanis system penggerak klep bebas (rocker arm
atau direct / shim under bucket)
Mesin 33. Tidak diperbolehkan merubah posisi lubang
busi, diluar standart disain vespa 4T
34. Tidak diperkenankan menggunakan produk after
market khusus kompetisi

Transmisi (bebas)
35. Gear Box bebas
36. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas.
37. Plat kopling boleh di modifikasi.
38. Per plat kopling boleh dimodifikasi
39. Mangkok kopling std tetapi boleh dimodifikasi agar
cocok dengan kopling dengan per CVT
40. Per CVT bebas
41. Roller Bebas
42. Rumah Roller CVT bebas dan boleh di modifikasi
43. Belt CVT bebas

Pengapian
44. Kipas pendingin bebas, boleh dimodifikasi.
45. Penutup kipas pendingin wajib terpasang.
46. Pengapian bebas
47. CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain
standart Vespa)
48. Spul Magnet (bebas).
49. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi
(bebas).
50. Coil (bebas)
51. Busi (bebas)
52. Bahan dan matrial kabel busi (bebas)
53. Bahan dan matrial kabel listrik (bebas)

Sistim karburasi / Injection


54. Sistim karburasi / Injection bebas, Max ventury 36/36
produk bebas.
a. karburasi / Injection boleh dimodifikasi,
tetapi diameter ventury max 36mm
(pembatasan untuk faktor keamanan safety),
b. Diperbolehkan modifikasi intake

Knalpot
c. Knalpot (bebas).

Kelas 190cc Tune Up 4T


(peraturan baru 2014 )

Bagia Sub bagian Keteranga


n n
Body Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)

Body Motor
3. Body bebas, bagian depan boleh dilubangi atau
dimodifikasi
4. Spakbord depan harus terpasang
5. Box samping kiri kanan wajib terpasang, box samping
boleh di bobok
6. Seluruh lampu harus dilepas atau ditutup sticker.
7. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
8. Jok bebas
9. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
diperkirakan berbahaya, harus dilepas
10. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau
mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara
lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta
lain wajib dilepas.
Suspen 11. Fork depan bebas,
si dan
12. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem
Rem
depan dan belakang, jika bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengereman,dan tidak
membahayakan pembalap atau peserta lain.
13. Matrial kampas rem bebas.
14. Kabel rem bebas
15. Slang rem bebas
16. Shock Absorber depan dan belakang bebas.
17. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg max
12
18. Ban bebas
Mesin Block
19. Kompresi mesin bebas
20. Block bebas, kapasitas190cc..
21. Kruk As bebas (bentuk, matrial dan ukuran
bebas)
22. Stang seher bentuk, matrial dan ukuran bebas,
boleh dimodifikasi.
Piston
23. Piston bebas, matrial bebas, boleh dimodifikasi.
24. kapasitas cylinder max 190cc (Pemeriksaan
setelah pertandingan)

Head
25. Head bebas.
26. Head boleh di modifikasi seperti memperkecil
ruang bakar,
27. Head boleh merubah sudut mangkok head,
28. Cylinder Head boleh di Porting, Polish & Bubut
29. Jumlah Klep dan ukuran bebas, batang boleh dirubah,
tetapi tidak menggunakan material khusus (Titanium)
30. Camshaft (Noken as) Bebas
31. Spring Valve (per klep) Bebas
32. Mekanis system penggerak klep bebas (rocker arm
atau direct / shim under bucket)
33. Tidak diperbolehkan merubah posisi lubang
busi, diluar standart disain vespa 4T
34. Tidak diperkenankan menggunakan produk after
Mesin market khusus kompetisi

Transmisi (bebas)
35. Gear Box bebas
36. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas.
37. Plat kopling boleh di modifikasi.
38. Per plat kopling boleh dimodifikasi
39. Mangkok kopling std tetapi boleh dimodifikasi agar
cocok dengan kopling dengan per CVT
40. Per CVT bebas
41. Roller Bebas
42. Rumah Roller CVT bebas dan boleh di modifikasi
43. Belt CVT bebas

Pengapian
44. Kipas pendingin bebas, boleh dimodifikasi.
45. Penutup kipas pendingin wajib terpasang.
46. Pengapian bebas
47. CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain
standart Vespa)
48. Spul Magnet (bebas).
49. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi
(bebas).
50. Coil (bebas)
51. Busi (bebas)
52. Bahan dan matrial kabel busi (bebas)
53. Bahan dan matrial kabel listrik (bebas)

Sistim karburasi / Injection


54. Sistim karburasi / Injection bebas, Max ventury 36/36
produk bebas.
a. karburasi / Injection boleh dimodifikasi,
tetapi diameter ventury max 36mm
(pembatasan untuk faktor keamanan safety),
b. Diperbolehkan modifikasi intake

Knalpot
55. Knalpot (bebas).

Kelas FFA 4T
(peraturan baru 2014 )

Bagian Sub bagian Keteranga


n
Body Stang
1. Stang boleh dimodifikasi.tetapi harus produk
disain vespa
2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi
(penggunaan gas spontan)

Body
3. Body bebas,
4. Seluruh lampu harus dilepas atau ditutup sticker (factor
keamanan)
5. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step)
tambahan
6. Jok bebas
7. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim
keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg
membahayakan tetapi melekat di bod, untuk alasan
keselamatan harus dilepas.
8. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau
mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba)
dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib
dilepas.
Suspens 9. Fork depan bebas,
i dan
10. Diperbolehkan melakukan modifiksasi rem depan
Rem
dan belakang, jika bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pengereman,dan tidak membahayakan
pembalap atau peserta lain.
11. Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem
cakram(disk brake) pada roda depan dan belakang.
12. Matrial kampas rem bebas.
13. Shock Absorber bebas.
14. Bahan dan bentuk Velg bebas, Diameter Velg bebas
15. Ban bebas
Mesin Block
16. Block Bebas, max 300cc.
17. Kruk As (bentuk, matrial dan ukuran bebas)
18. Stang seher (bentuk, matrial dan ukuran bebas)

Piston
19. Piston (bentuk, matrial dan ukuran bebas).
20. Kapasitas cylinder max 300cc (masalah safety)

Head
21. Head (bentuk, matrial dan ukuran bebas).

Transmisi
22. Gear Box (bentuk, matrial dan ukuran bebas)

Kipas pendingin
23. Kipas pendingin (bentuk, matrial dan ukuran
bebas)
24. Penutup kipas wajib terpasang (safety).

Pengapian
25. Sistim Pengapian (sistim, bentuk, matrial dan
ukuran bebas)

Sistim karburasi / Injection


26. Sistim karburasi / Injection bebas, Max ventury 36/36
produk bebas.
a. Karburator / Injection boleh dimodifikasi, tetapi
diameter ventury max 36mm
(pembatasan untuk faktor keamanan safety),
b. Diperbolehkan modifikasi intake

Knalpot
27. Knalpot (bentuk, matrial dan ukuran bebas)

5. SIRKUIT.
a. Perlombaan sepeda motor harus dilaksanakan di sirkuit yang memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan telah
diakui/disahkan atau dinyatakan laik oleh PP. IMI atau Pengda IMI sesuai dengan tingkat perlombaan tersebut.
Pengecualian terhadap peraturan tersebut diatas, dapat diberikan sepanjang menyangkut panjang lintasan balap dan/atau
infrastruktur pendukung misalnya
paddock, pit dan lain-lain selama tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang berada
di arena perlombaan (think safety).
b. Lintasan balap diusahakan agar dapat diberi pagar pengaman, atau pembatas lintasan, menggunakan bahan yang
aman bagi pembalap (safety).
c. Lintasan balap diusahakan agar dapat diberi pembatas yang membatasi antara penonton dengan arena balapan
(safety)
6. PANITIA PELAKSANA.
Susunan, anggota dan pengangkatan Panitia Pelaksana diatur sebagaimana tercantum dalam pasal : 40, Peraturan Dasar
Olahraga Sepeda Motor Nasional.
Diusahakan agar panitia pelaksana balap motor khusus Vespa melibatkan minimal 3 orang mekanik khusus Vespa atau
mekanik yang mengerti standart mesin Vespa, dan melibatkan sekurang kurang nya 2 daerah propinsi (asal domisili
mekanik)

7. PEMBALAP.
7.1. Lisensi / KIS (Kartu Izin Start).
Para Pembalap yang mengikuti perlombaan, harus memiliki Kartu Ijin Start yang sesuai dengan cabang Olahraga
Perlombaan tersebut (lihat pasal : 90, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional).
Jika balapan motor Vespa merupakan balap internal Vespa (tidak diikuti oleh peserta balap motor lainnya
dari merek yang berbeda), dan sifatnya adalah eksebisi (atau pertandingan internal persahabatan antara
sesama penggemar Vespa), maka Izin Start dikeluarkan khusus oleh penyelenggara dengan tetap mengacu
kepada persyaratan IMI atau persyaratan lainnya yang tercantum pada buku ini, dengan tetap
memperhatikan hal yang sifatnya untuk keselamatan pembalap, dan penonton.
7.2. Jumlah.
Jumlah Pembalap yang diperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap
Perlombaan.
Satu kelas, harus diikuti oleh setidak-tidaknya 5 (lima) orang Pembalap.
Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 5 (lima) orang, maka lomba kelas tersebut
digabungkan dengan kelas yang diatasnya (atas persetujuan minimal 3 orang pembalap dari kelas yang dibawahnya).

7.3. Prioritas Penerima Pendaftaran.


Penerimaan pendaftaran untuk mengikuti nomor-nomor utama, diutamakan secara berturut kepada Pembalap atau
Pembalap-Pembalap yang :
1.Masuk dalam peringkat / posisi 1 s/d 5 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada tahun 2010-2011 atau tercantum
dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah pada balap motor di kelas lainnya diluar balap motor
khusus Vespa.
2.Kepada para Pembalap tersebut di atas, diberikan Nomor Start yang tetap, sesuai dengan nomor urut peringkatnya.
Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan kepada/dipakai oleh Pembalap lain yang belum mendapatkan
peringkat, baik di kejuaraan balap motor khusus Vespa atau balap motor lainnya diluar Vespa.
3.Telah mendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama. Namanya tercantum dalam
Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang sama.

7.4. Daftar Peringkat.


7.4.1. Nasional.
Setiap tahun akan dikeluarkan Daftar Peringkat Nasional, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing
Pembalap tersebut dalam seri Kejurnas tahun sebelumnya.
Daftar tersebut dapat dijadikan pedoman oleh Panitia Penyelenggara dalam menerima pendaftaran dan menentukan
Nomor Start para Pembalap yang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan
7.4.2. Daerah.
Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh daerah masing masing, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang
diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun sebelumnya.
Daftar tersebut dapat menjadi pedoman Panitia Penyelenggara, dalam menentukan prioritas penerimaan pendaftaran
dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam perlombaan yang diselenggarakan
Daftar Peringkat Daerah dapat dikirim juga ke perkumpulan Vespa, IVI dan PP. IMI, sebagai data dan peringkat
sementara, sampai ada balap regular khusus Vespa.
7.4.3. Perubahan Daftar Peringkat.
PP. IMI atau Pengda IMI, berhak untuk mengadakan perubahan atau perubahan-perubahan pada Daftar Peringkat yang
dikeluarkannya.
Perubahan-perubahan tersebut beserta tanggal mulai berlakunya, harus segera diumumkan.

7.5. Kategori Pembalap.


Pembalap road race dibagi menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut :

Seeded

Pemula A

Pemula B

Daftar Pembalap untuk masing-masing kategori ditentukan dan dikeluarkan oleh PP. IMI .
Daftar tersebut harus menjadi pedoman untuk menentukan kelas/nomor lomba yang diijinkan untuk diikuti oleh
seorang Pembalap.

Adapun kelas / nomor lomba tersebut adalah sebagai berikut :

Kategori / Kelas SEEDED PEMULA A PEMULA B


(Pernah menjadi (Pernah (Belum pernah
juara dalam mengikuti mengikuti
kejuaraan balap kejuaraan balap kejuaraan balap
motor khusus motor khusus motor khusus
Vespa atau Vespa atau Vespa atau
kejuaraan motor kejuaraan motor kejuaraan motor
lainnya) lainnya, tetapi lainnya)
belum pernah
menang dalam
perlombaan)
S (Standart) Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut
T (Tune Up) Boleh Ikut Boleh Ikut
FFA (Bebas) Boleh Ikut Boleh Ikut
CATATAN :
1. Setiap pembalap kategori apapun, hanya diijinkan untuk mengikuti sebanyak-banyaknya 2 (dua) kelas termasuk
kelas/nomor pendukung yang diperuntukkan bagi kategori pembalap yang bersangkutan. (hal ini tidak berlaku pada
kondisi peserta minim dimana kelas tertentu hanya diikuti oleh kurang dari 5 peserta.
2. Pembalap yang diperbolehkan mengikuti lomba (start) kelas-kelas yang dilaksanakan di sirkuit permanen adalah
mereka yang catatan waktu terbaiknya dalam latihan kualifikasi (QTT), tidak melampaui batas yang ditentukan yaitu
130% dari catatan waktu terbaik pembalap yang tercepat. Atau berdasarkan keputusan dari panitia penyelenggara balap
motor.
3. Apabila peserta pada 1 kelas kurang banyak (tidak mencapai minimal 5 peserta, maka digunakan sistem balap motor
Vespa kelas campuran mengikuti kelas yang lebih tinggi, dimana kelas kelas yang dapat digabungkan adalah sebagai
berikut :
Kelas Standart (Kelas S) digabungkan dengan kelas Tune Up (Kelas T)
Kelas Tune Up (Kelas T) digabungkan dengan Kelas FFA (Kelas Bebas)
4. Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.

7.6. Kriteria Pembalap Seeded.


1. Pembalap yang menduduki peringkat I, II, dan III dalam daftar peringkat Nasional/ Regional/Lokal/, pada kelas S,
kelas T atau kelas FFA di tahun 2010-2011.
2. Pembalap yang selama 2(dua) tahun menjadi masuk 5 besar pada kelas kelas S, kelas T atau kelas FFA, pada kegiatan
tingkat Daerah, kegiatan balapan satu merek, kegiatan balap motor lainnya dan kelas Pendukung.
3. Pembalap yang selama 1(satu) tahun sebelumnya pernah menjadi juara minimal 1(satu) kali atau lebih pada kelas S,
kelas T atau kelas FFA di tahun 2010-2011 pada kegiatan tingkat Nasional/ Regional.
4. Atas usulan dari IVI, atau usulan dari sekurang kurangnya 15 bengkel Vespa dari 2 propinsi, atau usulan dari Pengda
IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI Pusat.
Catatan :
Daftar Seeded Daerah berlaku secara Nasional.
Pembalap kategori Seeded tidak dapat turun ke peringkat Pemula A.
Pembalap kategori Seeded boleh mengikuti semua kelas (Kelas S, Kelas T dan Kelas FFA)
Pembalap kategori Seeded disarankan tidak mengikuti kelas S (Kelas Standart) jika peserta Kelas S yang
masuk dalam kategori Pemula A dan Pemula B, telah melebihi 10 Peserta.

7.7. Kriteria Pembalap Pemula A.


1. Pembalap Kategori Pemula A, pada tahun 2011 telah berusia diatas 20 tahun.
2. Pembalap yang pernah mengikuti balap sepeda motor Vespa atau balap motor lainnya, tetapi belum pernah menjuarai
balap motor.
3. Atas usulan dari setiap Pengda IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI.
Catatan :
Daftar Pemula A Daerah berlaku secara Nasional.

Pembalap kategori Pemula A dapat mengikuti semua kelas yang dipertandingkan (tetapi tidak disarankan untuk
mengikuti kelas FFA).
7.8. Kriteria Pembalap Pemula B.
1. Pembalap Kategori Pemula tahun 2011 berusia minimal 17 tahun s/d 20 tahun. Pembalap yang pada saat tahun 2011
berusia dibawah 17 tahun DILARANG IKUT SERTA.
2. Pembalap yang tidak termasuk dalam Daftar Pembalap Seeded dan Pemula A
3. Pembalap yang belum pernah mengikuti kejuaraan balap motor Vespa atau balap motor lainnya pada tahun 2011.
Catatan :
Daftar Pemula B Daerah berlaku secara Nasional.

Pembalap kategori Pemula B hanya dapat ikut di kelas S (Kelas Standart).

8. PEMERIKSAAN TEKNIK (SCRUTINEERING) untuk Pembalap dan kendaraan.


Pemeriksaan yang dilakukan sebelum acara latihan
Dilakukan terhadap bagian luar sepeda motor dan pembalap (perlengkapan yang akan dikenakan oleh Pembalap).
Pemeriksaan sepeda motor meliputi :
1. Spesifikasi Teknis bagian luar kendaraan sesuai dengan daftar batasan kendaraan Vespa balap pada kategori masing
masing (Kelas S, Kelas T dan Kelas FFA), sesuai daftar pada Bab 4 tentang SPESIFIKASI TEKNIK SEPEDA MOTOR.
2. Hal-hal yang menyangkut faktor pengamanan/keselamatan (safety) pada sepeda motor yang menurut Panitia
Penyelenggara dianggap dapat membahayakan peserta atau penonton, wajib diperiksa sebelum balapan berlangsung,
dan wajib untuk dipatuhi oleh semua pembalap,
meliputi :
Pakaian Balap (disarankan menggunakan Helmet standart FIA masalah safety)
wajib menggunakan pakaian khusus balap motor berbahan dasar kulit, dengan ketebalan se kurang kurang nya
2mm, memiliki pelindung minimal pada bagian bahu, siku, tangan bagian bawah, punggung, pantat, dengkul, kaki
bagian samping luar, yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional.
Sepatu Balap
disarankan menggunakan sepatu yang menutupi sampai batas betis dan terbuat dari bahan yang tidak mudah
sobek serta memiliki pengaman pada bagian jari kaki, samping luar sepatu dan bagian tumit, yang sesuai dengan
standart minimal balap sepeda motor nasional.
Sarung tangan khusus balap,
disarankan menutupi 1/3 lengan, terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek, menutupi seluruh jari, memiliki
pelindung tambahan pada bagian luar jari, yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional.
Bagi pembalap yang menggunakan kacamata atau google.Tidak disarankan untuk mengikuti balapan khusus
Vespa (masalah safety), dimana untuk yang berkacamata disarankan untuk menggantinya dengan contact lens.
Helmet (disarankan menggunakan Helmet standart FIA masalah safety)
disarankan menggunakan jenis Full Face, yang lengkap dengan pelindung mata dari bahan plastic atau sejenis
(minimal standart SNI), yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional.
3. Pemeriksaan teknis kendaraan (Scrutineering kendaraan) diusahakan dapat dilaksanakan sebelum balapan
berlangsung, terutama untuk pemeriksaan bagian luar motor apakah telah sesuai atau tidak dengan peraturan Kelas yang
diikuti (kecuali bagian dalamnya) dengan Ketentuan-ketentuan atau Peraturan yang ditentukan dan tercantum dalam
Peraturan tentang Teknik dan Peraturan-peraturan lainnya, meliputi pemeriksaan body, pemeriksaan suspensi dan rem,
pemeriksaan mesin bagian luar. (termasuk Peraturan Pelengkap Perlombaan )
Pemeriksaan yang dilakukan setelah acara balapan selesai
4. Pemeriksaan bagian dalam mesin, wajib dilakukan oleh semua kendaraan peserta yang menjuarai perlombaan, dimana
begitu peserta yang menjuarai perlumbaan menyentuh garis finish, wajib diarahkan oleh panitia ke area / zona
pemeriksaan kendaraan, yang telah ditentukan oleh panitia .
5. Jika ada salah satu peserta yang mencurigai terjadi kecurangan bagian dalam mesin, dan dianggap tidak sesuai
dengan kelas yang diikuti, maka dapat melakukan protes ke Panitia minimal 1 jam sebelum acara pembagian piala
berlangsung, dengan membayar biaya protes sesuai ketentuan yang berlaku dari pihak panitia penyelenggara atau jika
oleh panitia, pelaksanaan pemeriksaan bagian dalam mesin diserahkan kepada pembalap yang bersangkutan, dapat
dilakukan dengan menghadirkan saksi, sekurang kurangnya 3 orang perwakilan dari 3 bengkel yang berbeda, dan seluruh
biaya pemeriksaan bagian dalam mesin ditanggung oleh pihak yang protes (minimal Rp. 150.000,-), dimana jika ternyata
ternyata tidak ditemukan kecurangan, maka pihak yang protes wajib untuk membayar denda 2x dari biaya bongkar
bagian dalam mesin dan mengganti seluruh matrial yang rusak pada saat pembongkaran bagian dalam mesin.
6. Kendaraan pemenang perlombaan yang tidak bersedia diperiksa bagian dalam mesinnya, dapat dikanakan sanksi
diskualifikasi / pembatalan kejuaraan, dan seberat beratnya sanksi skorsing dari panitia lomba.
7. Pelaksanakan pemeriksaan (Scrutineering bagian dalam mesin), bagi pemenang lomba, dilakukan setelah lomba
selesai meliputi semua spesifikasi teknik sepeda motor tersebut, dan hanya dilakukan untuk bagian dalam mesin saja.
(tidak diperbolehkan melakukan protes untuk bagian luar kendaraan seperti bagian body, suspensi atau hal lainnya yang
dapat dilihat sebelum pertandingan dilakukan)
Pemeriksaan yang dilakukan selama acara balapan berlangsung
8. Bagian Box samping kiri dan kanan jika lepas selama balapan berlangsung, maka kendaraan yang lepas Box nya, wajib
untuk berhenti dan memasang kembali Box nya (sanksi diskualifikasi jika ada minimal 3 pembalap yang protes)
9. Knalpot setelah lomba harus dalam keadaan utuh tidak boleh patah atau ada bagian yang hilang. Pelanggaran ini akan
di kenakan sanksi diskualifikasi.
10. Pihak panitia perlombaan, dapat melakukan pemeriksaan ulang menyeluruh terhadap semua aspek teknik, terhadap
sepeda motor Vespa, jika terjadinya kecelakaan, mencakup semua aspek keamanan dan keselamatan (Safety), sanksi
scorsing .

9. JADWAL BALAPAN VESPA


JADWAL Latihan dan Penentuan Posisi

Waktu
Kode Jam Kegiatan
Maximal

240mnt (4 Scrutineering bagian luar kendaraan &


SC
Jam) pemeriksaan kelengkapan Administrasi

Pemeriksaan kelengkapan Pembalap (Helmet,


SCP 30 mnt
Pakaian, Sepatu, Sarung Tangan)

Briefing seluruh Peserta (mekanik balap ikut


Brief 30 mnt
serta dalam briefing pembalap)

Rest 10 mnt Istirahat

P1 30 mnt Latihan kelas S

P2 45 mnt Latihan kelas T dan kelas FFA

Rest 45 mnt Istirahat (disesuaikan dengan jadwal Shalat


Dzuhur)

15 mnt atau
QTT 1 balap QTT 5 QTT Kelas S
lap

Rest 15 mnt Istirahat

15 mnt atau
QTT 2 balap QTT 5 QTT Kelas T
lap

Rest 15 mnt Istirahat

15 mnt atau
QTT 3 balap QTT 5 QTT Kelas FFA
lap
Latihan-latihan termasuk Latihan Kualifikasi diselenggarakan disesuaikan dengan Peraturan Umum Balap Sepeda Motor dan
Peraturan Panitia Penyelenggara.

POSISI START PEMBALAP.


Penentuan Posisi Start.
Pada babak Kualifikasi (QTT), maka posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing
Pembalap
Apabila tidak dilakukan babak Kualifikasi (berdasarkan waktu tercepat)
Maka dapat dilakukan dengan cara start bersamaan untuk mencari grid position, (QTT 5 lap), maka penentuan posisi start
pada saat QTT 5 Lap, harus dilakukan dengan cara undian, dimana dipisahkan undian untuk pembalap kelas FFA (start
pada row terdepan), Pemula A (start pada row tengah), Pemula B (start pada row belakang)
Apabila tidak diadakan penentuan grid dengan cara waktu tercepat atau , QTT 5 Lap
maka posisi start dapat ditentukan dengan cara :
Sesuai Daftar Peringkat Nasional dan/atau Daftar Peringkat Daerah (posisi row terdepan) kemudian dilanjutkan dengan
cara undian, dimana dipisahkan undian untuk pembalap Seeded (start pada row terdepan), Pemula A (start pada row
tengah), Pemula B (start pada row belakang).
Penentuan posisi start bagi Pembalap-Pembalap yang tidak masuk daftar tersebut dilakukan dengan cara diundi.

Susunan Posisi Start.


berdasarkan posisi grid pada sirkuit
(jarak antara pembalap minimal 180cm diukur dari ban ke ban, pada kondisi sirkuit tanpa tanda
grid)

Posisi Start disusun miring (eselon) dengan jarak minimal 1 x ukuran ban untuk setiap row nya
Baris pertama (row 1) : minimal 3 pembalap, maksimal 5 pembalap,
(pada kondisi sirkuit tanpa tanda grid)
Baris kedua : minimal 3 pembalap, maksimal 4 pembalap,
(posisi baris kedua di sela sela baris pertama)
Baris ketiga : minimal 3 pembalap, maksimal 5 pembalap,
(posisi baris ketiga di sela sela baris kedua)
Dst
Maksimal Baris 7 baris
Maksimal jumlah peserta dalam 1 x balapan 30 peserta (minimal panjang lintasan balap diatas >1.000Meter)
Jika panjang lintasan balap (sirkuit) dibawah <1.000Meter, maka peserta dibatasi hanya 20 Peserta.
Posisi Start 1 (Pole Position) berada di sisi yang berlawanan dengan arah tikungan pertama.

Jadwal Balapan Vespa

Kode Jam Minimal Kegiatan

Persiapan kendaraan kelas S masuk ke


5 mnt
sirkuit

WL1 1 Lap (10 mnt) Warming Up Lap


30 Menit atau
Jarak 10Km atau
RACE1 Balapan Kelas S
Min 8 Lap (max 10
Lap)

Rest 5 mnt Istirahat

Persiapan kendaraan kelas T masuk ke


5 mnt
sirkuit

WL2 1 Lap (10 mnt) Warming Up Lap Kelas T

30 Menit atau
Jarak 10Km atau
RACE2 Balapan Kelas T
Min 8 Lap (max 10
Lap)

Rest 5 mnt Istirahat

Persiapan kendaraan kelas FFA masuk


5 mnt
ke sirkuit

WL3 1 Lap (10 mnt) Warming Up Lap Kelas FFA

30 Menit atau
Jarak 10Km atau
RACE3 Balapan Kelas FFA
Min 8 Lap (max 10
Lap)

Rest 30 mnt Istirahat

Scrutineering bagian dalam mesin (khusus


SCE 90 mnt
pemenang perlombaan)

Piala 1 10 mnt Pembagian piala Kelas S

Piala 2 10 mnt Pembagian piala Kelas T

Piala 3 10 mnt Pembagian piala Kelas FFA

11. SISTEM PERLOMBAAN.


Dengan mempertimbangkan jumlah Pembalap yang mengikuti perlombaan serta panjang dan lebar jalur balap, serta hal-hal
lain yang berkaitan dengan aspek Safety, maka perlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem-sistem sebagai berikut :
11.1. Sistem Nilai/Point System.
Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh nilai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (lihat pasal : 17, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor).
Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh masing-
masing Pembalap pada kelas yang di ikuti.
Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan
sesuai peraturan yang berlaku (lihat pasal 17 : Peraturan Umum Balap Motor Indonesia). Dimana pembalap yang
mengikuti kejuaraan seri VBI,
wajib mengikuti seluruh seri kejuaraan atau berdasarkan keputusan panitia penyelenggara.

11.2. Sistem Penyisihan (khusus untuk balapan dimana 1 kelas diikuti lebih dari 30 peserta).
Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi Babak Penyisihan dan Babak Final.
Pembalap yang mengikuti perlombaan ini, dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti Babak Penyisihan.
11.2.1 Babak Penyisihan.
Babak Penyisihan dilaksanakan secara kelompok demi kelompok. Pembalap seeded berhak langsung mengikuti
Babak Final, tanpa melalui babak penyisihan.
Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti Babak Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak
penyisihan.
peserta yang mengikuti babak penyisihan diumumkan pada saat Briefing Peserta.
11.2.2 Babak Final.
Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti ke Babak Final, ditentukan dan tercantum dalam Peraturan Pelengkap.
Tenggang waktu (interval) antara start Babak Final dengan start Babak Penyisihan, setidak-tidaknya 30 menit.

12. START.
Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal 7.1.1. Peraturan Umum Balap
Motor.
Untuk start dengan jumlah peserta diatas 25 peserta, untuk faktor keamanan, maka start dilakukan dengan cara rolling
start sebanyak sekurang kurangnya 1 lap atau berdasarkan keputusan pemimpin perlombaan dengan tetap
memperhatikan faktor keamanan pembalap.
Balapan dimulai dengan tanda dikibarkannya bendera start atau tanda lampu hijau menyala.

13. PADA SAAT PERLOMBAAN


Start ditandai dengan pengibaran bendera start atau lampu hijau menyala
Melakukan jump start (sanksi hukuman masuk pit)
Dilarang menyusul pada saat terjadi kecelakaan atau gangguan di lintasan balap (ditandai dengan dikibarkannya bendera
kuning), dimana peserta dilarang untuk mendahului peserta yang didepannya.
Peserta yang di over lap, wajib member jalan kepada peserta yang dibelakangnya maksimal 3 tikungan, ditandai dengan
pengibaran bendera berwarna biru (sanksi hukuman masuk pit).
Junjung tinggi sportivitas selama balapan.

14. URUTAN PEMENANG / PERINGKAT.


Penentuan peringkat, di sesuai dengan pasal : 14.1, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor Nasional atau berdasarkan
sepekatan penyelenggara kejuaraan serie khusus Vespa.

15. PROTES DAN BANDING.


Hak dan tatacara pengajuan protes dan/atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang Disiplin dan Peradilan
(Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional) atau berdasarkan sepekatan penyelenggara balap motor khusus Vespa
atau mengacu pada peraturan no 8 tentang PEMERIKSAAN TEKNIK (SCRUTINEERING)
Jika tidak terjadi titik temu, maka keputusan terakhir diambil oleh ketua penyelenggara balapan.

Anda mungkin juga menyukai