Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap VESPA CROSS INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan-Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan atau tambahan / pelengkap dari
Peraturan Dasar Olahraga balap off road skuter khusus Vespa, atau disebut juga VESPA CROSS
IINDONESIA, berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait guna penyelenggaraan dan pelaksanaan
kejuaraan Vespa Cross Indonesia. (*) kegiatan balap skuter tingkat Internasional, mengikuti regulasi
Internasional.
BAB II
PRINSIP DASAR
BAB III
KELAS-KELAS UTAMA VESPA CROSS INDONESIA
Adapun kelas-kelas lain yang belum tercantum dalam pembahasan, dikategorikan sebagai
Kelas Pendukung / Supporting Class
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIK VESPA CROSS INDONESIA
Spesifikasi teknis untuk masing-masing Vespa Cross, harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Peraturan yang merupakan pengembangan dari penggunaan
regulasi Vespa Cross tahun 2013 hingga 2017, sebagai berikut :
SUSPENSI DAN - Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3)
REM - Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai
standar rancang Vespa
- Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
BAN/RODA - Harus menggunakan Ban standar harian (kecuali trek basah boleh menggunakan ban
pacul/ trail/cross MAX R 10)
- Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya
SUSPENSI DAN - Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3)
REM - Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai
standar rancang Vespa
- Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
Regulasi Vespa Cross indonesia dibukukan pada bulan Maret 2017
SUSPENSI DAN - Shock depan bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi)
REM - Shock belakang bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi)
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
MESIN - Head diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Block/boring diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Piston/seher diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Tranmisi bebas
- Perbandingan gigi / gear ratio bebas
- Pengapian bebas
- Magnet bebas
- Karburator bebas
- Knalpot bebas
BAB V
SIRKUIT
BAB VI
KEPANITIAAN
Susunan, anggota dan pengangkatan Panitia Pelaksana diatur sebagaimana tercantum dalam
pasal 40, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional. Diusahakan agar panitia pelaksana
balap Vespa Cross Indonesia melibatkan minimal 3 orang mekanik khusus Vespa atau mekanik yang
mengerti standar mesin Vespa, dan melibatkan sekurang kurang nya 2 daerah propinsi (asal domisili
mekanik)
BAB VII
PEMBALAP
7.2. JUMLAH
Jumlah Pembalap yang diperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan
dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan. Satu kelas, harus diikuti oleh setidak-tidaknya 10 (sepuluh)
orang Pembalap. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 10 (sepuluh)
orang, maka lomba kelas tersebut digabungkan dengan kelas yang diatasnya (atau atas persetujuan
minimal 3 orang pembalap dari kelas yang dibawahnya atau berdasarkan keputusan dari pimpinan
perlombaan). Jika peserta kurang dari 10 (sepuluh) starter, maka hadiah baik piala maupun uang
akan diputuskan oleh pimpinan perlombaan.
a. Masuk dalam peringkat atau posisi 1 s/d 5 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada
tahun sebelumnya atau tercantum dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah
pada balap skuter di kelas lainnya diluar balap skuter khusus Vespa.
b. Kepada para Pembalap tersebut di atas, diberikan Nomor Start yang tetap, sesuai dengan
nomor urut peringkatnya atau berdasarkan pesanan dari peserta, dan wajib mengajukan minimal 1
bulan sebelum acara balap dimulai dengan disertai pelunasan biaya pendaftaran.
c. Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan kepada/dipakai oleh Pembalap lain
yang belum mendapatkan peringkat, baik di kejuaraan balap Vespa Cross atau balap skuter lainnya
diluar Vespa.
d. Telah mendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama.
Namanya tercantum dalam Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang
sama.
7.4.2. DAERAH
Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh daerah masing masing, berdasarkan
hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun
sebelumnya.
Daftar tersebut dapat menjadi pedoman Panitia Penyelenggara, dalam menentukan prioritas
penerimaan pendaftaran dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam
perlombaan yang diselenggarakan
Daftar Peringkat Daerah dapat dikirim juga ke perkumpulan Vespa, IVI dan PP. IMI, sebagai
data dan peringkat sementara, sampai ada balap regular khusus Vespa Cross Indonesia.
BAB VIII
PEMERIKSAAN TEKNIK UNTUK PEMBALAP DAN KENDARAAN (SCRUTINEERING)
PAKAIAN BALAP
Disarankan menggunakan pakaian khusus balap motocross atau Jersey set yang sesuai
dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional.
SEPATU BALAP
Disarankan menggunakan sepatu yang menutupi sampai batas betis dan terbuat dari bahan
yang tidak mudah sobek serta memiliki pengaman pada bagian tumit dan jari kaki, samping luar
serta bagian depan sepatu, yang sesuai dengan standar minimal (safety) balap motocross nasional.
Disarankan menutupi 1/3 lengan, terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek, menutupi
seluruh jari, memiliki pelindung tambahan pada bagian luar jari, yang sesuai dengan standar minimal
balap motor nasional.
Regulasi Vespa Cross indonesia dibukukan pada bulan Maret 2017
HELMET
Disarankan menggunakan Helmet standar SNI dan wajib menggunakan jenis Full Face yang
lengkap dengan pelindung mata / google dari bahan plastik atau sejenis (minimal standar SNI) yang
sesuai dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional.
BAB IX
DRAFT JADWAL LATIHAN VESPA CROSS INDONESIA
HARI SABTU
Kode Waktu Maximal Kegiatan
SC 240 menit / 4 jam Scrutineering bagian luar
kendaraan & pemeriksaan
kelengkapan administrasi
SCP 30 menit Pemeriksaan kelengkapan
pembalap :
Helmet, Pakaian, Sepatu,
Sarung Tangan
Brief 30 menit Briefing ke seluruh peserta :
pembalap dan mekanik
Rest 60 menit Istirahat Istirahat /disesuaikan
dengan jadwal Shalat Dzuhur
P1 60 menit Latihan kelas STANDAR
P2 60 menit Latihan kelas TUNE UP
P3 60 menit Latihan kelas FFA
Keseluruhan latihan diselenggarakan disesuaikan dengan Peraturan Umum Balap Motor dan
Peraturan Panitia Penyelenggara.
BAB X
POSISI START PEMBALAP
BAB XI
DRAFT JADWAL BALAPAN VESPA CROSS INDONESIA
HARI MINGGU
Kode Minimal Kegiatan
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
PENYISIHAN S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Penyisihan Kelas
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Standar
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Tune up masuk
ke sirkuit
PENYISIHAN T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Penyisihan Kelas
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Tune up
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas FFA masuk ke
sirkuit
PENYISIHAN FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Penyisihan Kelas
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Tune up
Rest 60 menit Istirahat / Dzuhur
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
SEMI FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Semi final Kelas
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Standar
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Tune Up masuk
ke sirkuit
SEMI FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Semi final Kelas Tune
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya up
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas FFA masuk ke
sirkuit
SEMI FINAL FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Semi final Kelas FFA
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Rest 45 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Final Kelas Standar
3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapan kendaraan
kelas Tune Up masuk
ke sirkuit
FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Final Kelas Tune Up
Regulasi Vespa Cross indonesia dibukukan pada bulan Maret 2017
BAB XII
SISTEM PERLOMBAAN
BAB XIII
START
Dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal
7.1.1. Peraturan Umum Balap Motor. Berdasarkan keputusan pemimpin perlombaan dengan tetap
memperhatikan faktor keamanan pembalap, untuk start dibatasi sampai 20 peserta. Balapan dimulai
dengan tanda dikibarkannya bendera start atau Grid Star terbuka.
XIV
PADA SAAT PERLOMBAAN
Start ditandai dengan pengibaran bendera start atau Grid Star terbuka
Melakukan jump start dikenakan sanksi hukuman masuk pit
Dilarang menyusul pada saat terjadi kecelakaan atau gangguan di lintasan balap, ditandai
dengan dikibarkannya bendera kuning, dimana peserta dilarang untuk mendahului peserta yang
didepannya.
Peserta yang dioverlap wajib member jalan kepada peserta yang dibelakangnya maksimal 3
tikungan, ditandai dengan pengibaran bendera berwarna biru (sanksi hukuman masuk pit).
Junjung tinggi sportivitas selama balapan.
XV
TATA CARA PEMBAGIAN KELAS DAN HADIAH
Apabila peserta pada 1 kelas kurang banyak (tidak mencapai minimal 5 peserta, maka digunakan
sistem balap Vespa Cross kelas campuran mengikuti kelas yang lebih tinggi, dimana kelas kelas yang
dapat digabungkan adalah sebagai berikut :
a. Kelas Standar (Kelas S) digabungkan dengan kelas Tune Up (Kelas T)
b. Kelas Tune Up (Kelas T) digabungkan dengan Kelas FFA (Kelas Bebas)
Tata cara pembagian hadiah
a. Untuk starter dengan jumlah minimal 5 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan
kepada juara 1 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 3
b. Untuk starter dengan jumlah 6 sampai 15 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan
kepada juara 1 sampai 3 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5
c. Untuk starter dengan jumlah 16 starter keatas, hadiah uang (jika ada) diberikan kepada
juara 1 s/d 5 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5
Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.
Regulasi Vespa Cross indonesia dibukukan pada bulan Maret 2017
XVI
PROTES DAN BANDING
Hak dan tatacara pengajuan protes dan atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang
Disiplin dan Peradilan (Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional) atau berdasarkan
sepekatan penyelenggara balap motor khusus Vespa atau mengacu pada peraturan no 8 tentang
Pemeriksaan Teknik (Scrutineering)
Protes harus dilakukan dengan mengajukan secara tertulis di atas kertas dan ditanda tangani
oleh pihak yang melakukan protes. Dokumen protes wajib menuliskan nama / team yang
melakukan protes, hal yang ingin diprotes maksimum 3 hal yang dicurigai / dugaan
kecurangan. Protes tidak dapat diterima jika hanya bersifat lisan.
Protes (khusus untuk Vespa 2T) hanya dapat dilakukan jika ada protes minimal 3 pembalap
dan atau 3 team balap, dan harus mewakili 3 bengkel yang berbeda, dan masing masing
pihak yang protes memberikan uang jaminan Rp. 500.000,- /pembalap kepada panitia
penyelenggara. Dana digunakan untuk keperluan penggantian biaya bongkar mesin dan
kerusakan parts akibat pembongkaran.
Jika tidak terjadi titik temu, maka keputusan terakhir diambil berdasarkan musyawarah 3 org
saja, yaitu ketua umum VBI, ketua bidang balap VBI / Ketua panitia perlombaan dan RC
Balap. Keputusan yang diambil berdasarkan :
- Asas musyawarah dan mufakat
- Asas kekeluargaan sesama pencinta Vespa
- Asas kekeluargaan sesama pecinta olahraga balap
- Kepentingan kemajuan pengembangan mesin Vespa : modifikasi dengan biaya lebih murah
yang diutamakan
- Kepentingan pengembangan bengkel modifikasi : bengkel kelas kecil lebih diutamakan