Pengendara Motor!!!
Jangan anggap enteng terpaan angin yang terus-menerus menampar bagian wajah. Paparan
secara intens ini berpotensi mengakibatkan kelumpuhan di wajah.
“Bahasa medisnya Bell’s Palsy. Ini semacam stroke di wajah. Bedanya stroke dalam keadaan
tak sadar. Bell’s Palsy penderita masih dalam keadaan siuman,” jelas dr. Enrico A. Rina ldi,
kepala klinik PT Ristra Indolab..
Penyebab Bell’s Palsy yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau Foramen Stilo
Mastoideum. Angin dingin dari arah depan ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu
membesar. Akibatnya syaraf terjepit. Ini yang menyebabkan kelumpuhan
Hal ini yang dialami oleh Widiarko Guruh, staf desain grafis Majalah MOTOR. “Wajah
terasa kaku. Mata sulit digerakkan. Sekarang dalam proses fisioterapi. Kejadian yang sama
juga dialami oleh beberapa pengendara di lokasi pengobatan,” jelasnya.
Dari pengalamannya dan rekannya yang sesama penderita terungkap, mereka tidak
menggunakan helm tertutup. Akibatnya, angin yang rutin menerpa bagian muka
mengakibatkan syaraf nomor tujuh mengalami pembengkakan.
“Syaraf itu bernama Nervous Fascialis. Biasanya penderita mengalami gejala awal rasa nyeri
di kepala, di dalam telinga dan sudut rahang. Timbulnya mendadak dan di pagi hari,” jelas
dokter yang juga pengendara Yamaha Mio 2006 ini.
Untuk itu, dr. Enrico mewanti agar pengendara motor tidak asal menggunakan perlengkapan
keselamatan. “Helm fullface yang benar satu-satunya cara agar terhindar dari Bell’s Palsy.
Pilihlah helm yang tidak terlalu ketat juga tidak longgar,” jelasnya.
Ia juga menegaskan penggunaan helm halfface ditambah google tidak cukup membantu.
Sebab, peranti itu hanya melindungi bagian mata. Muke ente masih tetap kan tampar angin.
Penderita Bell’s Palsy mesti mendapat perawatan yang cepat. Dikasih Preadnisone.
“Kecenderungannya mata juga kering. Teteskan tiap hari. Sebagian besar penderita akan
sembuh spontan. Makin cepat pengobatan makin baik,” ungkapnya.
atang diam-diam, gejalanya pun aneh. Itulah yang dirasakan Farida, 25 tahun. Suatu pagi setelah
bangun tidur, dia merasa ada yang aneh dengan matanya, seperti orang yang kurang tidur dan masih
mengantuk. “Awalnya saya pikir karena sering tidur larut malam. Ternyata sorenya saya mengalami
kedutan cukup lama, berlanjut di malam hari, “ ungkapnya.
Gangguan tersebut meningkat keesokan harinya dan makin aneh. Mulut terasa kurang bebas
bergerak, seperti ada sesuatu yang mengganjal, tulang pipi kanan kurang bebas diangkat, sementara
mata kanan kerap mengeluarkan air mata dan tidak menutup sempurna.
Saat bercermin, terlihat kedua sisi wajahnya tidak simetris. Sesuatu yang membuatnya shock ketika
mengeryitkan alis, tak ada garis kerutan di atas alis kanan, berbeda dengan sebelah kiri. Terpaan
yang terus menerus dan berlebihan tanpa disadari bisa memicu kelumpuhan akut pada wajah yang
dinamakan Bell’s palsy (nama penyakit diambil dari nama penelitinya, Sir Charles Bell). Umumnya
kelumpuhan hanya pada satu sisi wajah sehingga wajah menjadi tidak simetris. Spesialis saraf RS PGI
Cikini Jakarta Pusat Dr. Sudin Sitanggang SpS menjelaskan, Bell’s palsy merupakan kelainan pada
saraf perifer, yakni cranial nerve atau sering disebut saraf ke 7. posisi saraf ini sekitar 1 jari di depan
telinga kiri atau kanan dan berfungsi mengontrol pergerakan wajah. “Antara lain mengangkat dahi,
menutup mata dan mengerutkan sudut mulut,” sebutnya.
Prosesnya, angin dingin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum, membuat
saraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan saraf nomor 7 ini menyebabkan
pasokan darah ke saraf tersebut terhenti. Saraf pun seperti terjepi sehinga fungsi menghantar impuls
atau rangsang terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat
diteruskan. Selain udara dingin sebagai pemicu, banyak faktor yang diduga menjadi penyebabnya.
Antara lain infeksi virus (diduga sejenis herpes), kelainan imun, dan aspek congenital (bawaan sejak
lahir, di mana saluran tempat keluar saraf tersebut lebih kecil). “Namun secara pasti, fisiologi
penyebabnya hingga kini belum jelas. Siapa pun bisa terkena, biasanya kisaran usia 15-60 tahun,”
kata Sudin seraya menambahkan faktor predis-posisi yang menyebabkan seseorang lebih rentan
terkena, yakni penyandang diabetes, ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS), dan wanita hamil.
Tidak ada pengobatan khusus untuk Bell’s palsy. Pasalnya, gejalanya unik dan spesifik, tiap pasien
bisa berbeda. Namun, ihwalnya Bell’s palsy merupakan kelainan saraf karena sarafnya itu sendiri
yang tertekan (terjebak). Dengan demikian, pengobatan dan terapi dilakukan dengan misi utama
membebaskan saraf yang terjepit tadi. “Harus segera diobati, paling telat 3 hari pasca timbul gejala.
Tujuannya menyelamatkan aliran darah supaya terpulihkan dengan benar. Kalau sudah seminggu
atau lebih, biasanya lebih sulit dan lama penyembuhannya. Bisa berbulan-bulan,” sebut Sudin. Untuk
perbaikan saraf, umumnya diberikan obat-obatan yang memperlancar aliran darah (vasodilator) dan
mengurangi pembengkakan (inflamasi). Ada pula yang digabung dengan obat virus, konon
kesembuhannya lebih bagus. Sementara untuk perawatan, biasanya digunakan pelembab seperti
tetes mata atau salep mata. “Selama pengobatan disarankan pakai kacamata waktu naik kendaraan
atau di ruang ber-AC supaya jangan langsung terkena udara dingin,” saran dia. Seminggu setelah
pengobatan, pasien diberikan terapi dengan alat bernama TENS (Trans Electrical Nerve Simulation).
Tujuannya meningkatkan sirkulasi jaringan di tempat yang lemah, meningkatkan kekuatan otot, dan
merangsang saraf supaya kontraktif sehingga saluran lebih bagus. “Sebelumnya dilakukan
pemanasan supaya pembuluh darah melebar dan aliran darah pun lancar. Ditambah latihan yang bisa
dilakukan sendiri di rumah, seperti buka tutup mata, bersiul, berkumur dengan sedotan, serta
pemijatan,” ujar fisioterapis RS PGIA Harsono. Kesabaran dan ketelatenan pasien berperan besar
terhadap kecepatan proses penyembuhan.
atang diam-diam, gejalanya pun aneh. Itulah yang dirasakan Farida, 25 tahun. Suatu pagi setelah
bangun tidur, dia merasa ada yang aneh dengan matanya, seperti orang yang kurang tidur dan masih
mengantuk. “Awalnya saya pikir karena sering tidur larut malam. Ternyata sorenya saya mengalami
kedutan cukup lama, berlanjut di malam hari, “ ungkapnya.
Gangguan tersebut meningkat keesokan harinya dan makin aneh. Mulut terasa kurang bebas
bergerak, seperti ada sesuatu yang mengganjal, tulang pipi kanan kurang bebas diangkat, sementara
mata kanan kerap mengeluarkan air mata dan tidak menutup sempurna.
Saat bercermin, terlihat kedua sisi wajahnya tidak simetris. Sesuatu yang membuatnya shock ketika
mengeryitkan alis, tak ada garis kerutan di atas alis kanan, berbeda dengan sebelah kiri. Terpaan
yang terus menerus dan berlebihan tanpa disadari bisa memicu kelumpuhan akut pada wajah yang
dinamakan Bell’s palsy (nama penyakit diambil dari nama penelitinya, Sir Charles Bell). Umumnya
kelumpuhan hanya pada satu sisi wajah sehingga wajah menjadi tidak simetris. Spesialis saraf RS PGI
Cikini Jakarta Pusat Dr. Sudin Sitanggang SpS menjelaskan, Bell’s palsy merupakan kelainan pada
saraf perifer, yakni cranial nerve atau sering disebut saraf ke 7. posisi saraf ini sekitar 1 jari di depan
telinga kiri atau kanan dan berfungsi mengontrol pergerakan wajah. “Antara lain mengangkat dahi,
menutup mata dan mengerutkan sudut mulut,” sebutnya.
Prosesnya, angin dingin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum, membuat
saraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan saraf nomor 7 ini menyebabkan
pasokan darah ke saraf tersebut terhenti. Saraf pun seperti terjepi sehinga fungsi menghantar impuls
atau rangsang terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat
diteruskan. Selain udara dingin sebagai pemicu, banyak faktor yang diduga menjadi penyebabnya.
Antara lain infeksi virus (diduga sejenis herpes), kelainan imun, dan aspek congenital (bawaan sejak
lahir, di mana saluran tempat keluar saraf tersebut lebih kecil). “Namun secara pasti, fisiologi
penyebabnya hingga kini belum jelas. Siapa pun bisa terkena, biasanya kisaran usia 15-60 tahun,”
kata Sudin seraya menambahkan faktor predis-posisi yang menyebabkan seseorang lebih rentan
terkena, yakni penyandang diabetes, ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS), dan wanita hamil.
Tidak ada pengobatan khusus untuk Bell’s palsy. Pasalnya, gejalanya unik dan spesifik, tiap pasien
bisa berbeda. Namun, ihwalnya Bell’s palsy merupakan kelainan saraf karena sarafnya itu sendiri
yang tertekan (terjebak). Dengan demikian, pengobatan dan terapi dilakukan dengan misi utama
membebaskan saraf yang terjepit tadi. “Harus segera diobati, paling telat 3 hari pasca timbul gejala.
Tujuannya menyelamatkan aliran darah supaya terpulihkan dengan benar. Kalau sudah seminggu
atau lebih, biasanya lebih sulit dan lama penyembuhannya. Bisa berbulan-bulan,” sebut Sudin. Untuk
perbaikan saraf, umumnya diberikan obat-obatan yang memperlancar aliran darah (vasodilator) dan
mengurangi pembengkakan (inflamasi). Ada pula yang digabung dengan obat virus, konon
kesembuhannya lebih bagus. Sementara untuk perawatan, biasanya digunakan pelembab seperti
tetes mata atau salep mata. “Selama pengobatan disarankan pakai kacamata waktu naik kendaraan
atau di ruang ber-AC supaya jangan langsung terkena udara dingin,” saran dia. Seminggu setelah
pengobatan, pasien diberikan terapi dengan alat bernama TENS (Trans Electrical Nerve Simulation).
Tujuannya meningkatkan sirkulasi jaringan di tempat yang lemah, meningkatkan kekuatan otot, dan
merangsang saraf supaya kontraktif sehingga saluran lebih bagus. “Sebelumnya dilakukan
pemanasan supaya pembuluh darah melebar dan aliran darah pun lancar. Ditambah latihan yang bisa
dilakukan sendiri di rumah, seperti buka tutup mata, bersiul, berkumur dengan sedotan, serta
pemijatan,” ujar fisioterapis RS PGIA Harsono. Kesabaran dan ketelatenan pasien berperan besar
terhadap kecepatan proses penyembuhan.
Beranda
HERBAL
KOTAK KONSULTASI
PENYEMBUHAN BELLS PALSY
PENYEMBUHAN EPILEPSI
PENYEMBUHAN SYARAF KECEPIT
CARANYA UNTUK BAGIAN MUKA PIPI LAKUKAN URUT DENGAN KRIM PIJAT
ATAU LOTION AGAR LICIN
ARAH PEMIJATAN BAGIAN PIPI ADALAH KE BELAKANG DENGAN MENGURUT
MEMAKAI EMPAT JARI
pada bagian rahan
cobalah buka mulut lebar dan rasakan pada jari anda pada garis ,anda akan merasakan otot yg
tegang ,lakukan pengurutan sesuai arah panah,pemijatan atau pengurutan cukup 5 x gerakan,
dan pindahkan tangan ke pemijatan yang lain ,dan bisa di pijat lagi berurutan atau bergantian
,/tidak monoton
tanda titik pada wajah dimaksudkan untuk melakukan penekanan dengan telunjuk agak keras
sehingga terasa sakit, LALU UNTUK DAGU LAKUKAN KE BAWAH BERURUTAN
UNTUK MATA ARAH PEMIJATAN KE BAWAH DAN DI ATAS ALIS DI URUT KE
ATAS atau MELINGKAR
BAGIAN LEHER JUGA DIPIJAT KE BAWAH
periode 3= HARI SEKALI pada pagi dan teruskan sampai sembuh pada periode ke 3
di bawah ini menunjukkan gambar dengan titik hitam yang akan dipijir ,jika mata mengalami
kejulingan karena penarikan otot pada mata,
dan pemijatan titk pada kaki dan tangan juga dimaksudkan agar otot pada selatut mata bisa
menutup, karena beberapa kasus bells palsi juga ada yang mengakibatkan tidak normalnya
selaput penutup mata dan, mata mengalami kejulingan,dan itupun tergantung pada ,parah atau
tidaknya kondisi kerusakan syaraf
tidak disarankan melakukan pemijatan lebih dari 15 menit ,satu titik adalah 5 x pengurutan
LAKUKAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT 2 KALI SIANG DAN MALAM
LAKUKAN JEMUR PADA PAGI HARI PADA MATAHARI LANGSUNG
JIKA ANDA BINGUNG KARENA tak kunjung SEMBUH BISA DATANG PADA KAMI
dibutuhkan beberapa kali terapi dengan interval 4 hari masa terapi intensif 1 bulan
INSYAALLAH KAMI BISA BANTU ANDA SAMPAI SEMBUH
ALAMAT DESA KWADUNGAN JURANG RT 3 RW2 KECAMATAN KLEDUNG
KABUPATEN TEMANGGUNG. 08985550496 NO COMERSIAL
Bell’s palsy merupakan kelumpuhan dari syaraf wajah yg diduga karena virus atau juga
karena angin dingin,, pengobatannya diberi obat anti virus dan diberi obat yang dapat
mengurangi reaksi inflamasi yaitu obat golongan corticosteroid
Hampir semua suplemen vitamin penambah vitalitas mengandung ketiga unsur ini. Begitu
juga dalam susu kemasan baik untuk balita maupun dewasa. Bahkan ketiga vitamin ini juga
mempunyai peran penting untuk memulihkan kesehatan bagi orang yang baru sembuh dari
sakit yang biasanya dikombinasikan dengan vitamin C.
Saat ini banyak produk vitamin yang sudah dikemas sebagai produk olahan pabrik sehingga
dapat dikonsumsi secara bebas oleh masyarakat. Akan tetapi rekomendasi utama dari para
ahli gizi dan pakar kesehatan ialah tetap mengutamakan konsumsi vitamin secara alami
melalui sumber nabati maupun hewani karena dinilai lebih aman. Terlebih lagi jika didapat
dari produk organik yang terbebas dari pengaruh zat-zat kimia.
Vitamin B1
Manfaatnya :
memperlancar metabolisme
memperlancar sirkulasi darah
mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak
mencegah terjadinya kerusakan syaraf
memulihkan gangguan syaraf pusat dan tepi
Vitamin B6
Sumber : Ragi kering, daging, hati, ginjal, ikan, lemak, kacang-kacangan, beras tumbuk
Manfaatnya :
memperlancar metabolisme
membantu transmisi impuls syaraf
meningkatkan kekebalan tubuh
menjaga keseimbangan garam-garam mineral
membantu sintetis RNA dan DNA
Vitamin B12
Sumber : hati, ikan, susu dan olahannya, daging, telur dan rumput laut
Manfaatnya :
Yang jelas, mengkonsumsi makanan bergizi yang mengandung ketiga unsur di atas akan
lebih nikmat dan mantap. Apalagi jika disantap bersama keluarga, rekan maupun sahabat
dalam sebuah perjamuan makan.
Pada musim pancaroba ini alangkah baiknya kalau kita bisa menjaga dan mempertahankan
kesehatan kita sehingga terhindar dari penyakit yang kerap menyerang akibat stamina yang
menurun. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi
yang cukup bagi tubuh.
Bukankah bahan-bahan makanan yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12 ini mudah kita
temui dalam kehidupan sehari-hari?
Bell’s Palsy adalah penyakit saraf yang mengenai saraf fasialis (wajah), menyebabkan
kelumpuhan otot-otot salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris, karena salah
satu sisi wajah tampak melorot/ mencong. Hanya salah satu sisi wajah penderita saja yang
dapat tersenyum, dan selain itu, hanya satu mata saja yang dapat menutup dengan sempurna.
Penyebab dari Bell’s Palsy belum diketahui secara pasti, namun beberapa sumber
menyebutkan bahwa penyebab Bell’s Palsy adalah proses peradangan saraf yang mengontrol
otot-otot salah satu sisi wajah. Ada pula yang mengatakan bahwa kerusakan saraf ini
merupakan akibat dari infeksi virus.
Bell’s Palsy dapat terjadi pada semua golongan usia, baik pria maupun wanita. Pada
kebanyakan orang, kelumpuhan saraf tersebut bersifat sementara, yakni selama beberapa hari
hingga beberapa minggu, serta dapat kembali pulih setelah kurang lebih 6 bulan. Walaupun
demikian, ada juga beberapa kasus dimana kelumpuhan saraf wajah tersebut terjadi secara
permanen seumur hidup.
Gejala
Gejala Bell’s Palsy secara umum:
Terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi wajah,
menyebabkan pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah
yang terpengaruh
Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh
Kadang timbul nyeri kepala
Penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh
Penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena
Pada beberapa kasus, Bell’s Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun hal
tersebut jarang terjadi
Kerusakan saraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula
Pertumbuhan saraf yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan
pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah
Buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan
terjadinya kerusakan pada kornea mata yang kering
Pemeriksaan
Umumnya dokter akan memeriksa wajah dan meminta pasien untuk melakukan gerakan
seperti menutup mata, mengangkat alis, memperlihatkan gigi, dan mengerutkan wajah. Selain
itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG untuk menentukan kerusakan saraf dan melihat
seberapa parah saraf tersebut rusak, sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain
yang juga dapat menyebabkan kelemahan pada wajah, seperti stroke, infeksi, tumor, dll.
Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan radiologi, seperti CT Scan atau MRI kepala
untuk menyingkirkan penyebab kelumpuhan yang mungkin terjadi.
Penanganan yang biasa dilakukan adalah melalui obat-obatan dan fisioterapi. Meskipun bisa
sembuh dalam kurun waktu tertentu, dengan bantuan obat dan fisioterapi diharapkan proses
pemulihan dapat berlangsung lebih cepat.
Dibaca: 5080
Komentar: 0
|
Share:
meetdoctor.com
Ilustrasi kelumpuhan pada wajah akibat penyakit Bell's Palsy.
TERKAIT:
Penyakit Bell's Palsy bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling umum terjadi pada usia
30-60 tahun. Penyebabnya sendiri belum diketahui.
Bell's Palsy cenderung terjadi secara tiba-tiba. Biasanya timbul rasa nyeri di belakang telinga
yang mendahului kelumpuhan tersebut satu atau dua hari sebelumnya.
Kondisi itulah yang menimpa Aliya Nurlela (38) pada 2009 silam. Ketika menjadi panitia
sebuah seminar bisnis di Nganjuk, Jawa Timur, tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit.
"Padahal saya berangkat dalam keadaan sehat dan tidak terasa apapun. Saking tidak tahannya
saya ke kamar mandi, ketika bercermin saya melihat ada yang berbeda dengan wajah," ujar
ibu 2 anak yang hobi menulis ini.
Saat bercermin, kata Aliya, bibirnya terlihat miring ke sebelah kiri. Mata kanannya juga
sedikit menutup, dengan letak alis yang tak lagi seimbang. Dirinya tak bisa tersenyum seperti
biasa, karena bibirnya akan tertarik miring ke kiri. Senyum manis berubah seperti sinis.
Aliya memutuskan istirahat semalam di rumah sebelum esoknya memeriksakan diri ke dokter
spesialis saraf. Saat itu dirinya merasa sakit kepala bertambah kuat. Ketika pemeriksaan
itulah Aliya terdiagnosa menderita bell's palsy.
Sampai saat ini, Aliya masih tak mengerti kenapa penyakit itu menyerangnya. "Dokter juga
mengatakan demikian. Sekedar perkiraan mungkin dipicu udara dingin, misalnya tidur
menggunakan kipas angin. Padahal saya tak pernah melakukan itu," katanya.
Kelumpuhan pada otot wajahnya itu sempat membuat Aliya kurang percaya diri, sedih, dan
mengurung diri. Namun dukungan seluruh keluarga memulihkan kondisi mentalnya. Apalagi
kegemaran memulis membuatnya seolah lupa pada penyakit yang hingga kini masih
dideritanya.
Atas saran dokter, Aliya menjalani fisioterapi yang meliputi kompres dan kejutan listrik di
wajah. Saat awal pengobatan, terapi dilakukan setiap hari selama 25 menit.
Setelah dua tahun menjalani terapi, perlahan rasa kaku dan bibir yang miring mulai
menghilang. Perlahan tapi pasti ia mulai "sembuh", meski Bell's Palsy sendiri belum ada
obatnya.
"Sekarang bisa dikatakan kesembuhannya sudah mencapai 80 persen. Terapi mungkin hanya
dilakukan seminggu sekali," katanya.
Aliya mengatakan, bell's palsy memberi hikmah bagi dirinya. Aliya menjadi lebih peduli
pada hal kecil seperti memakai helm tertutup atau masker saat berkendaraan, tidak mandi di
malam hari, tidak banyak keluar malam, tidak menghidupkan kipas angin apalagi sampai
menyemprot muka, atau tidur-tiduran di lantai. Anjuran ini disarankannya pada seluruh
keluarga dan orang terdekatnya.
"Sekarang saya berusaha mencintai wajah baru saya. Hobi menulis juga membantu saya terus
semangat dan merasa sehat," ujar penggagas Forum Aktif Menulis (FAM) ini.
Serangan saraf
Menurut penjelasan dr.Roeslan Yusni Hasan, Sp.BS, dari RS.Mayapada Jakarta, kelumpuhan
pada Bell's Palsy dapat disebabkan karena serangan pada saraf kranial nomer 7, bagian tepi
(perifier).
"Saraf ini unik karena dia panjang dan menikung, melewati lorong yang disebut facialis
kanalis. Lorong ini terletak di dasar tulang tengkorak," katanya.
Peradangan pada bagian saraf tersebut menyebabkan bengkak sehingga saraf menyempit dan
terjadi perubahan pada otot wajah. Gejala lain yang menyertai bell's palsy adalah mata yang
tidak bisa dipejamkan dan telinga yang lebih peka (hiperakuisisi).
Meski belum diketahui pasti, virus herpes diduga menjadi penyebab peradangan. "Penyebab
pastinya belum diketahui. Namun untuk peradangan mungkin diakibatkan serangan virus,"
kata Roslan.
Ia menambahkan, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan terkena Bell's Palsy,
yakni ibu hamil, penderita diabetes, dan penderita infeksi saluran nafas. Hal ini dikarenakan
penurunan daya tahan, dan buruknya sistem aliran darah (vaskulerisasi).
Meski belum ada obatnya, Roslan menyarankan penderita bell's palsy tidak perlu khawatir.
"Sekitar 60-85 persen penderita bell's palsy sembuh sendiri karena sifat penyakit yang self
limiting disease. Yang penting tetap hidup sehat dan kontrol pola makan," katanya.
Namun Roslan tidak mengatakan berapa lama penyakit tersebut akan sembuh. Penggunaan
obat antiradang dan antivirus bisa membantu mengatasi penyakit ini. Selain itu, pasien yang
sulit memejamkan mata juga disarankan menggunakan penutup mata untuk menghindari
infeksi.
Bell’s Palsy
Apa itu Bell’s Palsy ?
Bell’s Palsy atau yang dikenal juga sebagai facial palsy, merupakan penyakit yang
menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah.
Disfungsi saraf yang terjadi berkaitan dengan motorik wajah, termasuk mimik.
Bell’s Palsy disebabkan oleh kerusakan saraf yang disebabkan oleh radang, penekanan, atau
pembengkakan. Penyebab Bell’s Palsy ini sering juga dikaitkan dengan paparan infeksi virus.
Bagaimana gejalanya ?
Bagaimana diagnosisnya ?
Pengobatan
Kebanyakan pasien Bell’s Palsy dapat sembuh dengan atau tanpa pengobatan. Namun,
biasanya dokter akan merekomendasikan terapi obat (kortikosteroid dan obat antivirus) atau
terapi fisik untuk mempercepat pemulihan. Pembedahan jarang sekali menjadi pilihan untuk
terapi Bell’s Palsy.
Pencegahan
Komplikasi
yuhuu.... nih info yang aku dapet dari tabloidnova.com tentang Bell's Palsy... semoga cukup
membantu yah....
Pagi sebenarnya itu tak ada hal istimewa yang dirasakan Fenty. Namun, alangkah kagetnya ia
ketika terbangun di pagi hari, wajahnya tampak tak normal. Bibirnya menjadi miring
sebagian dan otot wajahnya terasa sulit digerakkan. Berkedip pun ia tak bisa. Ia merasakan
bagian wajahnya mati separuh.
Kenyataan ini membuat Fenty panik bukan kepalang. Ia merasa usianya masih muda, 25
tahun, dan tak punya riwayat penyakit jantung atau hipertensi. Ia mengira, mungkin telah
mengalami serangan stroke. Tapi, bagaimana bisa?
Ya, ilustrasi ini sebenarnya bisa terjadi kepada siapa pun, tak terbatas usia dan aktivitas
seseorang. dr. Rocksy F. V. Situmeang, Sp.S, spesialis syaraf dari Siloam Hospital Karawaci
menjelaskan, belum tentu wajah yang tiba-tiba mencong itu akibat stroke.
“Bisa saja itu gejala Bell’s palsy, atau gangguan pada syaraf kranial ke-7 yang ditemukan
oleh Sir Charles Bell,” ujar Rocksy. Gangguan ini bisa menyebabkan perintah otak yang
menggerakkan wajah jadi terganggu. Mengakibatkan wajah lumpuh sebagian dan membuat
bentuk wajah jadi miring sebelah.
Bukan Stroke
Bell’s palsy pada dasarnya merujuk pada kelumpuhan salah satu syaraf wajah
(mononeuropati) yakni syaraf ke-7. Kelumpuhan ini murni disebabkan jepitan pada syaraf ke-
7, bukan dari penyebab lain seperti pembuluh darah pecah atau tersumbat.
Berbeda dengan stroke, Bell’s palsy hanya menyebabkan kelumpuhan pada separuh wajah.
Bukan kelumpuhan separuh bagian badan. Kelumpuhan ini terjadi akibat adanya himpitan
yang menekan serabut syaraf ke-7 sehingga tak bisa menyampaikan impuls dari pusat syaraf
pada batang otak.
Syaraf yang bekerja pada wajah sebenarnya ada 12 dengan pusat pada batang otak. Masing-
masing memiliki fungsi berbeda. Misalkan, syaraf 1 untuk hidung, syaraf 2 untuk
penglihatan, syaraf 3-4-6 untuk gerakan bola mata, syaraf 5 untuk merasakan sentuhan dan
syaraf 7 untuk menggerakkan otot wajah.
Syaraf ke-7 memiliki keistimewaan, terdapat serabut panjang dari dalam tempurung kepala
keluar melalui kanal di bawah telinga menuju sisi wajah. Panjangnya serabut syaraf ke-7 ini
menyebabkannya rentan terjepit atau tertekan. Bila terjadi gangguan, akan menyebabkan
kelumpuhan pada otot-otot wajah sesisi.
Sejumlah keluhan Bell’s palsy juga disertai sakit kepala tak spesifik. Umumnya Bell’s palsy
tak disertai keluhan lain seperti rasa kebas, karena syaraf perasa di wajah dipengaruhi syaraf
5, bukan 7. Namun, karena terjadi kekakuan pada otot wajah, penderitanya merasa sedikit
tebal pada kulit wajahnya.
Banyak asumsi dikaitkan dengan Bell’s palsy. Beberapa pendapat di masa lalu mempercayai,
Bell’s palsy disebabkan angin yang menyusup ke daerah belakang telinga dan mengganggu
syaraf ke-7.
Ada pula yang berpendapat, kondisi ini diakibatkan serangan virus cytomegalovirus, atau
herpes. Kenyataannya, tanpa bepergian atau terkena angin, maupun mendapat serangan virus
sekalipun, seseorang tetap bisa terserang Bell’s palsy.
Pada wanita hamil, saat kelelahan, orang dengan gangguan auto imun atau orang dengan
diabetes juga rentan terserang Bell’s palsy. Rocksy lebih sependapat bila penyebab Bell’s
palsy merupakan idiopati (tak bisa dijelaskan).
Namun, Rocksy juga tak menyalahkan bila beberapa orang menganggap gangguan ini terkait
dengan aktivitas malam, berkendara tanpa helm full face, menggunakan air conditioner, dan
lainnya.
“Beberapa teori lama, memang menyebutkan angin yang menyusup ke belakang telinga
sering jadi penyebab Bell’s palsy. Sebenarnya angin hanya membawa virus. Dan virus ini
bertanggung jawab atas terjadinya pembengkakan penyebab Bell’s palsy,” paparnya.
Sembuh Sendiri
Menghadapi wajah yang mencong tiba-tiba akibat Bell’s palsy sebaiknya jangan panik.
Menurut Rocksy, Bell’s palsy bisa sembuh hingga 100 persen dan tak meninggalkan
kecacatan. Bahkan 80 persen serangan Bell’s palsy akan sembuh sendiri dalam waktu 4
sampai 7 hari.
Asalkan ditangani tepat dan tak terlambat, bisa sembuh sempurna. Tepat artinya ditangani
kurang dari 24 jam setelah serangan (golden period). Dan tidak dilakukan pengobatan
alternatif atau tindakan tanpa pertimbangan medis. “Bila terlambat atau lebih dari 24 jam,
obat-obatan yang digunakan jadi kurang maksimal,” ungkap Rocksy.
Namun, yang terpenting lagi penderita Bell’s palsy sebaiknya beristirahat atau mengurangi
aktivitas wajah selama beberapa hari setelah terkena serangan. Dan segera berkonsultasi ke
dokter syaraf selama masih dalam golden period.
Bila pengobatan dengan obat anti inflamasi atau anti-viral tak menunjukkan hasil, dan setelah
dilakukan MRI tampak adanya penekanan pada syaraf ke-7, pilihan akhir yang diambil
dokter adalah tindakan operasi dekompresi atau pembebasan tekanan.
Namun, sekali lagi, ini pilihan terakhir yang jarang sekali diambil. Setelah lewat fase akut 3-4
hari, barulah bisa dimulai latihan fisioterapi di depan kaca atau mengunyah permen karet.
Sebaiknya fisioterapi tak terburu-buru dilakukan, karena memicu terjadinya nerve sprouting
atau syaraf tak kembali sempurna, atau tumbuh melenceng. Nerve sprouting bisa
menyebabkan timbulnya gerakan tak terkontrol yang menyertai maksud gerakan pada wajah.
Misalnya, kedutan di wajah.
Pada penderita diabetes, kemungkinan untuk sembuh akan berbeda dengan orang tanpa
diabetes. Rocksy menerangkan, penderita diabetes yang terserang bell’s palsy akan sembuh
sekitar 60 persen saja, karena kemampuan penyembuhannya relatif tak sebaik orang tanpa
diabetes. Biasanya wajahnya masih akan terlihat sedikit mencong.
Metode Penyembuhan Bell’s Palsy
January 16, 2014 By Editor 0 Comments
Tahukah Anda yang disebut dengan penyembuhan bell’s palsy? dan bagaimana cara
penyembuhan? nah dibawah ini adalah metode penyembuhan bell’s palsy.
Bell’s palsy ada penyakit kelumpuhan otot wajah akibat gangguan saraf otak facial. Sehingga
bagian muka tampak miring, karena saraf yang mengatur pergerakkan otot-otot wajah
terganggu. Penyakit ini tidak pandang usia, bisa menyerang baik pria maupun wanita.
Penyakit bell’s palsy bisa terjadi akibat dari perjalanan saraf facial dari otak ke wajah terjadi
peradangan, saraf facial membengkak dan dapat menekan dan menjepit ke bagian lainnya.
Patut menjadi perhatian, penyakit ini belum diketahui apa penyebabnya. Meskipun virus
herpes diduga sebagai salah satu pemicunya. Seseorang yang kemungkinan mempunyai
risiko lebih tinggi dibanding orang lain dan harus berhati-hati yaitu wanita hamil, penderita
yang sedang terinfeksi saluran pernapasan, orang dengan riwayat keluarga pernah terserang
Bell’s palsy juga penderita kencing manis.
Bila ditanya apa gejala timbulnya penyakit ini agak susah, karena penyakit ini timbul dengan
mendadak, yaitu terjadi pada watu sisi wajah dengan ditandai beberapa hal berikut ini; nyeri
kepala, mulut kehilangan rasa, wajah turun atau miring sehingga susah berekspresi, kelopak
mata tak bisa ditutp serta mata kering dan telinga menjadi hipersensitif atau peka terhadap
rangsang suara.
Bagi yang belum pernah mengenali penyakit ini mulanya akan mengira sebagai stroke. Tapi
bell’s palsy berbeda dengan stroke. Sebab stroke terjadi akibat adanya jaringan otak yang
rusak yang disebabkan oleh pembuluh darah otak pecah atau tersumbat. Gejala stroke adaah
kelumpuhan lidah sebelah, ganguan kesadaran dan kemapuan berbicara meburun. Sedangkan
bell’s palsy, seluruh sisi wajah yang terkena akan terpengaruh dan tidak bisa berkeskpresi.
Pada stroke sering terjadi kelumpuhan separoh badan termasuk lengan dan tungkai, sedang
otot wajah atas yaitu dahi masih bisa mengerut karena yang lumpuh hanya bagian wajah
bawah.
Untuk mendiagnosis penyakit bell’s palsy biasanya dokter akan melihat riwayat penyakit
serta dihubungkan dengan riwayat keluarga apakah ada yang menderita bell’s palsy atau
tidak, juga dilakukan pemeriksaan fisik. Namun, pada kasus tertentu, bila dokter mencurigai
adanya penyakit lain maka akan disarankan untuk pemeriksaan MEC, MRI kepala atau CT
scan untuk bisa mengetahui penyakit bell’s palsy dan cara penyembuhan bell’s palsy.
Pada umumnya penderita akan sembuh sendiri tanpa harus melakukan penyembuhan bell’s
palsy yaitu sekitar 60-85 % penderita meski memerlukan waktu hingga 6 bulan. Sedang
lainnya bisa melakukan penyembuhan bell’s palsy berupa; Pertama, fisioterapi yaitu dengan
massage dan latihan. Kedua, menjaga kondisi mata yang tidak menutup dan kering denga
memberikan obat tetes atau salep pelembab secara teratur, memakai kaca mata, dan saat tidur
memakai kain penutup mata. Ketiga, dapat menggunakan obat-obatan, yaitu untuk
mengurangi peradangan berikan prednisone, dan anti virus seperti acyclovir. Selain itu dapat
mengunjungi berbagai pengobatan alternatif dengan teknik pemijatan.
Penyakit bell’s palsy merupakan penyakit yang terjadi akibat kelumpuhan syaraf wajah
secara tiba-tiba pada satu sisi tanpa penyebab pasti. Sebenarnya, kelumpuhan syaraf ini
disebabkan oleh radang pada syaraf wajah ketika berjalan dalam tulang tengkorak. Penyakit
ini dapat disembuhkan, sekitar 2 dari 3 orang penderita sembuh secara sempurna dalam
hitungan minggu hingga 6 bulan.
Untuk menyembuhkan kelumpuhan syaraf wajah ini, Anda bisa melakukan beberapa tips
berikut ini.
• Minumlah obat yang diberikan dokter secara rutin. Jangan lupa untuk mengontrol kesehatan
ke dokter syaraf jika sudah habis tetapi penyakit belum sembuh.
• Kompres wajah yang lumpuh sesering mungkin menggunakan air dan handuk. Saat malam
hari, kompres wajah dengan air hangat yang dimasukkan ke dalam botol.
• Urutlah wajah yang lumpuh menggunakan minyak urut atau lotion. Ingat, pemijatan
dilakukan dengan cara menempelkan keempat jari di area wajah yang lumpuh.
• Saat memijat, usahakan untuk memejamkan mata meskipun sulit menutup sempurna.
• Latihan mengolah berbagai ekspresi wajah, misalnya cemberut, senyum, dan nyengir.
Lakukan cara ini sambil becermin.
• Jika 1 minggu penyakit bell’s palsy tak kunjung sembuh, sebaiknya menjalani fisioterapi.
Namun, tanpa fisioterapi pun penyakit ini bisa disembuhkan asal Anda bersabar sambil terus
berusaha memijat dan menggerakkan wajah yang lumpuh.
• Untuk membunuh virus penyebab penyakit ini, lakukanlah penguapan sekitar area wajah
dan telinga. Caranya sangat mudah, yaitu menempatkan air yang sudah mendidih pada
sebuah wadah terbuka, lalu arahkan uapnya ke wajah dan telinga.
• Berkumurlah dengan air hangat sesering mungkin meskipun air tercecer kembali karena
mulut tidak bisa menutup sempurna.
• Jika bepergian ke luar rumah, tutupi wajah dan mata menggunakan masker ataupun kain.
• Perbanyak konsumsi makanan dan minuman bergizi karena tidak ada pantangan makanan
bagi penderita penyakit bell’s palsy. Asupan gizi yang cukup tentu akan sangat membantu
penyembuhan penyakit ini.
Jika serangan stroke dipicu oleh darah tinggi, kolesterol dan pengerasan pembuluh darah,
maka penyebab penyakit saraf 7 ini belum bisa dipastikan hingga kini. Beberapa dugaan yang
muncul, penyakit ini disebabkan oleh virus atau faktor keturunan. Dugaan lain penyebab
sakit saraf 7 ini adalah suhu dingin yang bisa mempengaruhi saraf.
Nah, serangan penyakit saraf 7 atau Bell’s Palsy ini bisa terjadi secara tiba-tiba. Berikut ini
beberapa gejala serangan penyakit saraf 7.
• Penderita secara tiba-tiba tidak bisa berkedip atau tidak bisa menutup kelopak matanya
Gejala terakhir inilah yakni kelumpuhan separuh wajah, kerap disalahartikan sebagai
serangan stroke. Bila gejala-gejala ini dirasakan, maka sebaiknya penderita segera dibawa ke
dokter saraf. Sama seperti pada penderita serangan stroke, penderita serangan sakit saraf 7
harus segera mendapatkan pertolongan maksimal 3×24 jam.
Penyembuhan ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu hingga empat bulan.
Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menangani serangan ini agar tidak terjadi
kesalahan pertumbuhan saraf dan sinkinesis atau keadaan kontraktur yang tidak normal pada
otot muka. Pengobatan penyakit saraf 7 ini dilakukan dengan pemberian obat dan fisioterapi.
Penyebab serangan penyakit saraf 7 memang belum diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari resiko terkena serangan penyakit saraf 7
atau bell’s palsy ini. Berikut ini hal-hal tersebut.
• Hindari tidur atau duduk berlama-lama tepat di depan AC. Sebab hembusan AC akan
menerpa langsung ke tubuh dan wajah. Hal ini diduga bisa memicu terjadinya serangan sakit
saraf 7.
• Seperti halnya penggunaan AC, hindari pula menempatkan kipas angin tepat menghadap
wajah atau tubuh.
• Saat berkendara dengan roda dua, gunakan helm dengan benar. Pakailah helm yang
dilengkapi dengan kaca bagian depan untuk menahan hembusan angin yang bisa langsung
menerpa wajah.
• Ketika berkendara dengan mobil, hindari membuka kaca bagian depan lebar-lebar sebab hal
ini akan menyebabkan bagian wajah terkena hembusan angin yang keras secara langsung.
• Hindari mandi, berendam atau berenang dalam air dingin di malam hari.
• Hindari minum-minuman yang dingin terutama di malam hari dan pagi hari.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu dihindari untuk mengurangi resiko serangan sakit saraf 7.
Tentunya lebih baik mencegah terjadinya serangan penyakit ini daripada harus menjalani
masa pengobatan yang cukup lama.
nursingcomments.com
Wajah menjadi aneh dan kurang menarik dengan tiba-tiba tentunya sangat tidak
menyenangkan apalagi bagi kaum wanita tentu hal ini akan menjadi sebuah mimpi buruk.
Pernah hal ini terjadi pada suamiku, aku seperti melihat sesuatu yang salah pada wajahnya.
Pertama yang kulihat adalah matanya, matanya selalu berair. Ketika kutanyakan, dia bilang
matanya terkena debu, tapi anehnya tak kunjung sembuh meski telah diberikan obat tetes
mata. Lalu aku mulai tersadar bahwa tidak hanya bagian mata saja yang berubah, ternyata
bibirnyapun agak sedikit mencong, akan terlihat jelas kalau dia tertawa. Dalam hati aku
berpikir, jangan-jangan suamiku ini terkena stroke ringan.
Setelah aku suruh suamiku bercermin untuk memperhatikan wajahnya, barulah dia tersadar
kalau wajahnya mengalami gangguan syaraf. Pantas saja katanya dia sulit sekali mengunyah
makanan atau meniup makanan, minumpun agak sedikit kesulitan. Merasa terkejut karena dia
merasa tidak ada darah tinggi dalam riwayat penyakitnya. Keesokan harinya dia segera
menemui dokter umum, dan benar saja dokter bilang syaraf pada wajahnya mengalami
gangguan. Dokter bilang penyakit ini bukan stroke seperti yang biasa dialami para penderita
darah tinggi, penyakit ini bernama Bell’s Palsy, nama yang keren bukan? hehehe. Ternyata
penyakit ini memang sering dialami banyak pasien akhir-akhir ini, khususnya pengendara
motor. Penyebab salah satunya adalah angin.
Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan
kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis).
Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan
sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli
menyatakan penyebab Bell’s Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi
bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat2an jenis steroid dapat mengurangi
pembengkakan. Selain itu harus melakukan fisiotherapy baik dilakukan sendiri atau oleh
ahlinya di rumah sakit.
Kata Bell’s Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell, orang
pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada saraf
wajah.
Penyakit yang disebut Bell’s Palsy ini menyerang dengan tidak pandang bulu, tua, muda,
pria, wanita, bahkan anak-anakpun bisa kena penyakit ini. Tapi, jangan khawatir penyakit ini
bisa disembuhkan, asal ada kemauan dan rajin melakukan theraphy sendiri di rumah,
disamping fisiotheraphy oleh ahlinya pula. Jadi untuk theraphynya wajah harus sering-sering
mendapatkan kehangatan alias harus sering dikompres air hangat, dan pijatan-pijatan ringan.
Bell’s palsy terjadi secara tiba-tiba. Beberapa jam sebelum terjadinya kelemahan pada otot
wajah, penderita bisa merasakan nyeri di belakang telinga. Kelemahan otot yang terjadi bisa
ringan sampai berat, tetapi selalu pada satu sisi wajah.
Sisi wajah yang mengalami kelumpuhan menjadi datar dan tanpa ekspresi, tetapi penderita
merasa seolah-olah wajahnya terpuntir.
Sebagian besar penderita mengalami mati rasa atau merasakan ada Beban di wajahnya,
meskipun sebetulnya sensasi di wajah adalah normal.
Jika bagian atas wajah juga terkena, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam
menutup matanya di sisi yang terkena.
Kadang penyakit ini mempengaruhi pembentukan ludah, air mata atau rasa di lidah.
Saran saya, untuk mencegah terserangnya penyakit ini, harap menghindari terlalu banyak
menggunakan kipas angin atau AC, atau untuk pengendara motor selalu melindungi tubuh
dan wajahnya dari terpaan angin. Tidak ada pemeriksaan khusus untuk Bell’s palsy. Jadi,
ketika kita mengalami hal ini, jangan langsung panik karena penyakit ini tidak
terlalu membahayakan dan bisa disembuhkan. Dan Alhamdulillah, setelah suamiku
mendapatkan therapy sebanyak 10 kali, wajahnya kembali normal dan tidak aneh lagi.
sumber: http://indonesiaindonesia.com/f/13804-bell%92s-palsy-dianggap-serangan-stroke/
@Qillahealth01062012
Pengobatan dan Terapi Penyakit Bell’s Palsy
May 31st, 2012 Santi Sulastri
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, anak saya, Micky, terkena gangguan saraf wajah
atau Bell’s Palsy. Gangguan saraf ke tujuh ini menyebabkan sebelah wajahnya kaku dan tidak
mampu bereaksi dan berekspresi seperti biasa, sehingga wajahnya jadi terlihat asimetris
seperti yang kena stroke.
Dan seperti kebanyakan penyakit, datang dengan begitu mudah dan tiba-tiba, tapi pergi
dengan begitu lambatnya. Kalau menurut istilah ibu saya, “Datang naik pesawat dan pergi
naik undur-undur.” hiks…
Begitupun dengan Bell’s Palsy. Butuh kesabaran ekstra untuk mendapatkan kesembuhan dan
kondisi wajah seperti biasa. Pengobatan dilakukan oleh dokter saraf yang memberikan
beberapa obat yang harus dikonsumsi secara teratur setiap hari. Kontrol ke dokter dilakukan
seminggu sekali. Dokter saraf bekerja sama dengan dokter fisioterapi untuk
merekomendasikan terapi fisik.
Fisioterapi dilakukan oleh terapis seminggu tiga kali. Dimulai dengan terapi hangat. Wajah
Micky disinari dengan lampu dari jarak dekat dan matanya ditutup. Setelah penyinaran,
kemudian wajah yang kaku “disetrum” atau dialiri listrik tegangan rendah dengan
menempelkan alat khusus. Setelah itu langkah terakhir, yaitu pemijatan oleh terapis. Semua
rangkaian terapi ini makan waktu sebanyak 60 menit, masing-masing terapi dilakukan selama
20 menit.
Yang dibutuhkan selama proses ini adalah kesabaran dan do’a yang tak putus-putus. Sampai
sekarang pun, Micky masih mendapatkan terapi ini. Get well soon, dear…. :’)
Update:
Akhirnya saya menjalani terapi alternatif untuk penyembuhan penyakit Bell’s Palsy Micky.
Bagi yang ingin mengetahui terapi alternatifnya silakan baca di link ini:
1. demam tinggi dan kaku terutama pada bagian leher pundak dan kepala
2. sakit kepala bagian belakang dan atas
3. terjadi kedutan pada bawah bibir,leher samping pipi bawah mata dan berlangsung lebih dari
3 hari sebelumnya
4. pegal dan panas pada bagian punggung atas,pundak sampai tangan atas,dan sakit kepala
5. merasakan berkurangnya pendengaran pada bagian yang terserang bells palsy dan telinga
akan mendengung
gejala awal terjadinya bell’s palsy ini berbeda beda satu sama lainya,dan bagi orang awam
ada yang mengira bahwa terjadi stroke karena beberapa kasus terdapat pasien yang
mengalami kidal ,kaku lidah dan penyempitan pada selaput penutup mata dan mata terlihat
menjadi menyempitan dan bola mata tampak seperti masuk kedalam ,sementara pada bagian
sebelah terlihat sebaliknya,yaitu tampak menonjol dan merah.
Tanda tanda awal penyakit bells palsy adalah
muka tidak simetris /menceng ketika senyum bibir akan lari ke samping
tidak bisa berkumur,atau meniup,dan ketika makan ,makanan akan tertaut pada mulut
bawah
mulut akan bergeser bagian lingkar menjadi miring
tidak bisa mengerutkan dahi,dan alis tidak bergerak
tidak bisa menggerakkan tonjolan pada pipi dan terasa kaku seperti mati gerak
telinga mengalami kurang pendengaran dan mendengung
mengalami penarikan otot mata dan memicu kejulingan
nyeri pada bagian bagian tertentu pada area leher ke atas
mata tidak bisa berkedip bersamaan dan akan menyempit,dan pada bagian sebelahnya akan
cenderung menonjol dan lambat berkedip,maka air akan masuk pada mata ketika
mandi,karena tidak bisa melakukan gerakan reflek menutup
terjadi kedutan berangsur angsur ,pada bagian bawah bibir dan bagian lainya
lidah terasa keluh dan kaku sehingga tidak bisa lancar ketika bicara
pada beberapa kasus terjadi kurangya respon aroma penciuman pada salah satu hidung
penderita bels palsy biasanya tidak menyadari ketika bangun ,sudah sulit untuk berkumur
kumur dan kaget,panik melihat perubahan pada muka yang terjadi ketika dalam keadaan
tertidur,
perbedaan gejala yang timbul dikarenakan penyebab yang berbeda pula,berikut penyebab
awal terjadinya bells palsy
1. terjadinya stres berat pada bagian otot otot terutama leher,mata,pundak dan punggung
2. terdapat tumor pada jalur saraf ke 7
3. berada dalam ruangan atau tempat dengan suhu rendah 15 derajad celcius ke bawah
termasuk hempasan angin dan berlangsung berangsur angsur lalu terakumulasi dalam
jangka waktu lama ,dan kondisi badan kurang sehat yang berpengaruh pada kekuatan saraf
menahan pembekuan saat terjadi penurunan suhu di sekitar.
4. Benturan atau penarikan spontan yang mempengaruhi salah satu jalur atau simpul otot dan
saraf yang terhubung pada saraf ke 7 sehingga memicu pergeseran saraf menimbulkan
pembengkakan dan berlanjut menjadi bells palsy,biasanya terjadi pada olah ragawan dan
pekerja fisik,dan kecelakaan
5. Pola tidur yang tidak sehat .sebagai contoh ,tidur telungkup yang membuat otot leher
menjadi melintang dan tanpa disadari proses berlanjut pada tidur,dan juga kebiasaan
menempelkan muka pada lantai,sehinga peredaran darah pada area muka terganggu karena
suhu rendah lantai membuat setting pembekuan saraf pada bagian muka
Jika anda mengalaminya maka tidak perlu panik segeralah lakukan pertolongan cepat dengan
memberikan kompres dengan air hangat,dan segeralah periksakan pada dokter saraf terdekat
untuk mendapatkan pertolongan,dan melakukan terapi ,atau vitamin tertentu untuk
menghindari lebih parah,
saya sertakan gambar titik pijat untuk bells palsy semoga bisa bermanfaat
cara mengobati bells palsy muka menceng (1)
Pengobatan lanjutan anda bisa memilih mulai dari visio terapi pada dokter
ahli,akupunturis,akupresur ahli yang berpengalaman menangani kasus kerusakan saraf
ketujuh.
Pilihlah tempat untuk pengobatan dengan bijak dan realistis ,untuk menghindari kesalahan
analisa penyakit anda sehingga penangannanya pun salah,dan bukan kesembuhan yang anda
dapatkan melainkan bertambah parah.
Pergunakan masker muka ketika bepergian,lakukan pengomprsan dengan air hangat rutin
sehingga aliran darah pada bagian leher dan muka lebih lancar.
Berikut saya sertakan gambar cara terapi pengobatan bels palsy dengan pemijatan untuk bels
palsy ,anda bisa melakukan sendiri ataupun dibantu orang yang paham mengenai jalur
saraf.dan berpengalaman
Penanganan lebih cepat biasanya akan lebih cepat pula proses pemulihan penyakit bells palsy
ini.
Tidak ada pantangan makanan untuk penyakit ini kecuali minuman yang menggunakan
es,dan memang ada beberapa penyakit anda yang memang memiliki pantangan makanan
tertentu.
Anda pun saya perbolehkan datang kerumah saya jika memungkinkan,walau saya tidak buka
praktek tetapi di sela kesibukan saya insyaallah saya akan bantu sampai sembuh,saya hanya
perantara ,namun hanya allah lah yang menentukan sakit dan sembuhnya seseorang,
mas yono
”Cepetan lama sekali, nanti telat,” ujar Agus (23 tahun) kepada teman kuliahnya
Bambang. Sejak semester satu, Bambang dijuluki Mr telat oleh Agus. Karena,
rutinitas Bambang menggunakan syal, sarung tangan, dan helm tertutup saat akan
menggunakan motor membuat Agus selalu menunggu Bambang.Tindakan Mr telat itu
ternyata sangat penting. Karena, rupanya terpaan angin yang terus menerus menampar bagian
wajahnya ketika mengendarai motor berpotensi mengakibatkan kelumpuhan wajah atau bell’s
palsy. Hal itu pula yang dialami Agus. Keengganannya menggunakan helm tertutup karena
gerah membuat dia harus melewati perawatan psioterapi.
Bell’s palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya
menghindari terpaan angin secara langsung pada bagian tubuh. ”Orang yang duduk dekat
jendela kendaraan, kereta api, tiduran di atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di
lantai berpotensi mengalami bell’s palsy,” ujar dokter ahli syaraf RS Gatot Subroto, Dr
Hardhi Pranata SpS MARS, kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar
dari potensi penyakit ini. Bell’s palsy juga bisa menyerang orang yang
bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut
memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu
dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC
hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan
penyakit tersebut. Penyebab bell’s palsy, kata Hardhi, yakni
angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo
mastoideum. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar
wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan
syaraf nomor tujuh atau nervous fascialis ini
mengakibatkan pasokan darah ke syaraf
tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga
fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu.
Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah
tidak dapat diteruskan. ”Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga
akhirnya kelumpuhan terjadi.”Bell’s palsy diambil dari nama
Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama
menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan
kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan
mengganggu secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Artinya muka yang
terlihat cantik dan bagus di depan kaca itu tidak terjadi dengan sendirinya.
Karena, bila salah satu saja syarafnya minta istirahat, maka proporsi wajah menjadi tidak
seimbang. Jika tidak ditangani maka akan terjadi kecacatan dengan muka mupeng atau
penyok.
Pasien bell’s palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi
penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf
konsonan, dan lain-lain. Kondisi seperti ini tentunya tidak diinginkan oleh
pasien.
Tanda-tanda bell’s palsy adalah terjadi asimetri pada wajah , rasa baal/kebas
di wajah, air mata tidak dapat dikontrol dan sudut mata turun. Selain itu, tanda lainnya adalah
kehilangan refleks konjungtiva sehingga tidak dapat menutup mata, rasa sakit pada telinga
terutama di bawah telinga, tidak tahan suara keras pada sisi yang terkena, sudut mulut turun,
sulit untuk berbicara, air menetes saat minum atau setelah membersihkan gigi, dan
kehilangan rasa di bagian depan lidah.
Kasus ini, kata Hardhi, banyak terjadi pada musim dingin. Biasanya yang mengalami adalah
lelaki dan tergolong usia dewasa. ”Mungkin lelaki banyak beraktivitas di luar seperti
bekerja,” cetus dia.
Hardhi menjelaskan, orang yang terkena penyakit ini harus segera dibawa ke dokter.
Biasanya pasien akan mengikuti program fisioterapi selama satu bulan ditambah pemberian
sejumlah obat dan vitamin. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan semakin parah terutama
pada bagian mata karena akan terjadi iritasi pada mata dan otomatis penglihatanpun
terganggu. Penyakit ini tidak akan memicu penyakit lainnya. Namun, jika penderita
kelumpuhan wajah mengalami kelumpuhan di daerah lain seperti tangan atau kaki, maka itu
disebut stroke.
Semakin panasnya bumi maka penggunaan AC terus bertambah. Selain itu, pertumbuhan
kendaraan terus berlangsung. Dari data Gaikindo, volume kendaraan baru di DKI Jakarta
setiap harinya mencapai 800-1.200 unit. Itu berarti jika masyarakat kurang menjaga
kesehatan dan keamanan, orang yang berpotensi mengalami bell’s palsy semakin banyak.
”Walau penyakit ini bisa disembuhkan, tapi sebaiknya melakukan pencegahan sebelum
terjadi,” katanya menjelaskan.
Maka, ungkapnya, bagi pengendara motor sebaiknya menggunakan helm full face, dengan
kaca yang dibiarkan tertutup. Sedangkan pengguna kendaraan umum, sebaiknya menghindari
kontak langsung dengan angin. Begitu pun, untuk orang yang bekerja di ruangan ber AC.
Iktisar:
- Bell’s palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama
menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah.
- Pasien bell’s palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi
penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf
konsonan, dan lain-lain.
(ren)
Kemudian pagi hari pas bangun tidur mata aku terasa berat banget, aku cuci muka kemudian aku coba ngaca,
Haaaaaaaaah….. aku terkejut banget waktu aku liat mulut aku udah miring dan mata ku sebelah kiri udah engak
bisa berkedip, anehnya lagi alis pun ikutan tak mau naik sebelah, aku jadi bingung mata dan mulut ku udah gk
simetris,kemudian aku bilang sama orang tua aku, mereka pun terkejut melihat aku,kamu knapa............????
karena kalau aku bicara makin berat nampak mulut ku mencong, aku jadi enggak tau harus berbuat apa,aku fikir
kalau aku kena penyakit stroke,setelah itu aku langsung ke bidan desa aku tensi darah, ternyata darah aku
normal, bidan tersebut bilang kalau aku harus ke dokter saraf,untuk memeriksa lebih lanjut, tetapi hari itu aku tak
langsung pergi ke dokter saraf aku cuma di obatin sama tabit, muka aku di urut pakek minyak kelapa dan
kemudian malamnya aku tarok sari daun sirih,lumayan sih ada sedikit perubahan,
Setelah beberapa hari aku masih seperti itu walau ada sedikit perubahan, aku berfikir sepertinya aku harus cek
ke dokter saraf, kemudian hari senin aku langsung menemui dokter saraf di tempat prakteknya, aku cerita semua
keluhan ku sama dokter tersebut, setelah di cek dokter bilang kalau saraf wajah sebelah kiri aku lemah dan tidak
berfungsi, kemudian aku tanya sama dokter apa penyebab timbul penyakit ini..? dokter bilang karena pengaruh
angin, dan terlalu sering kena angin malam, ataupun sering tidur di lantai da menempelkan pipi kelantai di saat
tidur, kemudian aku di obati dengan cara di akupuntur dan di kasih obat lainya, tapi dokter menyarankan aku
supaya fisioterapi karena dengan fisioterapi sangat membantu untuk penyembuhan penyakit ini,setelah aku di
akupuntur pipi ku udah merasa enak akan tetapi tidak cukup dengan ini aku harus fisioterapi lagi.
semoga aku cepat sembuh ya.... !!
Pada pasien belpasi, yang terserang hanya syaraf tepi, sedangkan pasien stroke yg terserang adalah syaraf
pusat. Karena itu, pasien belpasi tidak akan mengalamai gangguan pada ingatan, lain halnya dengan pasien yg
mengalami stroke.
Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai
dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb.
Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak
akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat2an jenis steroid dapat mengurangi pembengkakan.
Bell's palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya menghindari terpaan
angin secara langsung pada bagian tubuh. ''Orang yang duduk dekat jendela kendaraan, kereta api, tiduran di
atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di lantai berpotensi mengalami bell's palsy,'' ujar dokter ahli syaraf
RS Gatot Subroto, Dr Hardhi Pranata SpS MARS, kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar dari potensi penyakit ini. Bell's
palsy juga bisa menyerang orang yang bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut
memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC
hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan penyakit tersebut.
Penyebab bell's palsy, kata Hardhi, yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum.
Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh
atau nervous fascialis ini mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan
kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk
menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. ''Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga akhirnya
kelumpuhan terjadi.''
Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini
dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan mengganggu
secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Artinya muka yang terlihat cantik dan bagus di depan kaca itu tidak
terjadi dengan sendirinya. Karena, bila salah satu saja syarafnya minta istirahat, maka proporsi wajah menjadi
tidak seimbang. Jika tidak ditangani maka akan terjadi kecacatan dengan muka mupeng atau penyok.
Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak
jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain. Kondisi seperti ini
tentunya tidak diinginkan oleh pasien.
Tanda-tanda bell's palsy adalah terjadi asimetri pada wajah , rasa baal/kebas di wajah, air mata tidak dapat
dikontrol dan sudut mata turun. Selain itu, tanda lainnya adalah kehilangan refleks konjungtiva sehingga tidak
dapat menutup mata, rasa sakit pada telinga terutama di bawah telinga, tidak tahan suara keras pada sisi yang
terkena, sudut mulut turun, sulit untuk berbicara, air menetes saat minum atau setelah membersihkan gigi, dan
kehilangan rasa di bagian depan lidah.
Kasus ini, kata Hardhi, banyak terjadi pada musim dingin. Biasanya yang mengalami adalah lelaki dan tergolong
usia dewasa. ''Mungkin lelaki banyak beraktivitas di luar seperti bekerja,'' cetus dia.
Hardhi menjelaskan, orang yang terkena penyakit ini harus segera dibawa ke dokter. Biasanya pasien akan
mengikuti program fisioterapi selama satu bulan ditambah pemberian sejumlah obat dan vitamin. Jika penyakit
ini dibiarkan, maka akan semakin parah terutama pada bagian mata karena akan terjadi iritasi pada mata dan
otomatis penglihatanpun terganggu. Penyakit ini tidak akan memicu penyakit lainnya. Namun, jika penderita
kelumpuhan wajah mengalami kelumpuhan di daerah lain seperti tangan atau kaki, maka itu disebut stroke.
Semakin panasnya bumi maka penggunaan AC terus bertambah. Selain itu, pertumbuhan kendaraan terus
berlangsung. Dari data Gaikindo, volume kendaraan baru di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 800-1.200 unit.
Itu berarti jika masyarakat kurang menjaga kesehatan dan keamanan, orang yang berpotensi mengalami bell's
palsy semakin banyak. ''Walau penyakit ini bisa disembuhkan, tapi sebaiknya melakukan pencegahan sebelum
terjadi,'' katanya menjelaskan.
Maka, ungkapnya, bagi pengendara motor sebaiknya menggunakan helm full face, dengan kaca yang dibiarkan
tertutup. Sedangkan pengguna kendaraan umum, sebaiknya menghindari kontak langsung dengan angin. Begitu
pun, untuk orang yang bekerja di ruangan ber AC.
Sekitar 80-85% kasus, dapat sembuh spontan dalam 3 bulan. Akan tetapi beberapa penelitian mengatakan obat
antivirus dan antiinflamasi efektif mempercepat proses penyembuhan apalagi jika pemberiannya sedini mungkin.
Sedangkan nyeri dapat diatasi dengan analgetik seperti parasetamol dan ibuprofen, untuk pertumbuhan serabut
saraf yang rusak dapat digunakan terapi vitamin dengan menggunakan vitamin B6 dan B12. Evaluasi terhadap
derajat kerusakan saraf dapat dilakukan setelah melewati fase akut dengan menggunakan pemeriksaan
elektromiografi (EMG) pada minggu kedua dengan memeriksa refleks kedip (blink reflex). Dengan demikian
pemeriksaan ini dapat digunakan untuk memprediksi prognosis penyakit.
Botolinum toxin type A atau yang lebih dikenal dengan botox merupakan alternatif terapi yang dapat digunakan
dan berfungsi untuk relaksasi otot-otot wajah. Alternatif terapi lainnya berupa akupuntur, stimulasi galvanik dan
biofeedback.
Selain terapi utama, hal penting yang menjadi perhatian dalam tatalaksana penyakit ini adalah mata. Kelopak
mata yang tidak dapat menutup sempurna akan dapat menimbulkan masalah baru, iritasi serta infeksi mata akan
rentan terjadi jika tidak dilakukan perhatian khusus pada masalah ini. Hal yang dapat dilakukan berupa
pemberian air mata buatan, mengedipkan mata secara manual, penggunaan pemberat kelopak mata hingga
tindakan operatif.
Latihan wajah
Komponen lain yang tidak kalah pentingnya dalam optimalisasi terapi adalah latihan wajah. Latihan ini dilakukan
minimal 2-3 kali sehari, akan tetapi kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya. Sehingga latihan wajah ini
harus dilakukan sebaik mungkin. Pada fase akut dapat dimulai dengan kompres hangat dan pemijatan pada
wajah, hal ini berguna mengingkatkan aliran darah pada otot-otot wajah. Kemudian latihan dilanjutkan dengan
gerakan-gerakan wajah tertentu yang dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakan
otot-otot wajah. Sebaiknya latihan ini dilakukan di depan cermin. Gerakan yang dapat dilakukan berupa:
* Tersenyum
* Mencucurkan mulut, kemudian bersiul
* Mengatupkan bibir
* Mengerutkan hidung
* Mengerutkan dahi
* Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menarik sudut mulut secara manual
* Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari
Menutup mata
Kesimpulannya, bahwa Belpasi, sampai saat ini belum bisa dipastikan apa penyebabnya.
Beberapa sumber menyatakan:
1. Viruz influenza bisa menyebabkan belpasi
2. Terpaan angin pada bagian muka/terlalu sering terkena angin
3. Stress, tegang, serta kecapean juga bisa menjadi penyebab dari belpasi.
4. Sering tidur di lantai dan menempelkan salah satu bagian pipi kelantai juga bisa menyebabkan belpasi.
Pesan : Bagi anda yang merasa waktu bangun pagi ujung lidah pahit dan mata sebelah sisi tidak bisa
berkedip, bearti itu awal dari gejala Bell's Palsy, jangan di biarkan periksa diri anda langsung ke Dokter
Ahli Saraf.
BELL'S PALSY???
Yth, All...
Semoga bermanfaat...
Bulan November kemarin, saya merasakan sesuatu yang aneh pada wajah saya. Ketika
saya menggelembungkan mulut, bibir kiri saya tidak bisa menutup. Begitu juga ketika
memicingkan mata. Mata kiri saya sama sekali tidak bergerak. Wajah bagian kiri saya sangat
kaku. Mata kiri tidak bisa menutup. Hidung ketarik ke atas. Dan bibir bagian kiri menekuk
ke bawah. Sekilas, wajah saya seperti orang
ngambek. Lebih parah kalo lagi tertawa. Mimik wajah saya seperti orang yang sinis dan
sangat menyebalkan.
Saya melakukan cek ke Dokter Spesialis Syaraf dan saya diberitahu kalau mengalami
penyakit yang dikenal dengan sebutan Bell 's Palsy.
Berbeda dengan Stroke (yang sama-sama membuat salah satu bagian wajah mencong /
ketarik), Bell's Palsy hanya menyerang syaraf wajah. Sedangkan fungsi tubuh berjalan
normal. Namun ada beberapa kasus di mana Bell's Palsy menyerang syaraf otak, sehingga
ada penderita yang tidak mampu berbicara jelas seperti penderita Stroke. Walau demikian,
pikirannya masih sangat jernih dan dia masih dapat
berkomunikasi dengan cara menulis.
Jika Anda terkena Bell's Palsy, segeralah berobat ke Rumah Sakit. Maksimal 2 hari
setelah Anda mengalami kelainan itu. Jika tidak,
syaraf yang kaku dapat mengganggu otak yang menyebabkan penderita lumpuh. Selain itu,
wajah yang kaku akan semakin sulit dikembalikan ke bentuk asalnya.
Pengobatan yang disarankan dokter adalah fisiotherapy, di mana wajah penderita akan
dikompres dengan lampu sinar dan diberi kejutan listrik di sekitar wajah. Namun Anda bisa
juga menggunakan alternatif pengobatan lain, seperti akupuntur. Asal saya sarankan
untuk tidak mencampur pengobatan fisioterapi dan akupuntur di waktu bersamaan. Saya
dengar kabar ada seorang penderita yang wajahnya kaku total karena mencampur kedua
pengobatan itu.
Waktu pengobatan cukup lama. Baik fisioterapi maupun akupuntur bisa 2-3 bulan baru
sembuh, bahkan ada penderita yang hingga tahunan diobati tidak sembuh2. Semua itu
tergantung dari ketelatenan kita dalam berobat. Jika ingin cepat sembuh, begitu mengalami
kelainan, segera ke Rumah Sakit. Dan selama berobat, rutinlah mengikuti sesi pengobatan.
PENCEGAHAN
Seperti disarankan oleh Dokter Syaraf yang menangani saya, agar Bell's Palsy tidak
mengenai kita, cara-cara yang bisa ditempuh
adalah :Jika berkendaraan motor, gunakan helm penutup wajah full untuk mencegah angin
mengenai wajah.
Jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angina menerpa wajah
langsung. Arahkan kipas angin itu ke arah lain. Jika
kipas angin terpasang di langit-langit, jangan tidur tepat di bawahnya. Dan selalu gunakan
kecepatan rendah saat pengoperasian kipas.
Kalau sering lembur hingga malam, jangan mandi air dingin di malam hari.Selain tidak
bagus untuk jantung, juga tidak baik untuk kulit
dan syaraf.
Bagi penggemar naik gunung, gunakan penutup wajah / masker dan pelindung mata.
Suhu rendah, angin kencang, dan tekanan atmosfir yang rendah berpotensi tinggi
menyebabkan Anda menderita Bell's Palsy.
Setelah berolah raga berat, JANGAN LANGSUNG mandi atau mencuci wajah dengan air
dingin.
Saat menjalankan pengobatan, jangan membiarkan wajah terkena angin langsung. Tutupi
wajah dengan kain atau penutup. Takut dibilang "orang aneh"? Pertimbangkan dengan
biaya yang Anda keluarkan untuk pengobatan.
Sebagai catatan:
Wanita hamil berpotensi 3x lebih mudah terkena Bell's Palsy daripada wanita yang
tidak hamil.
Terakhir, ini adalah catatan beberapa orang terkenal yang pernah menderita Bell's
Palsy. Beberapa di antaranya sembuh
total, namun tidak sedikit yang tidak sembuh sehingga hingga kini, wajah mereka masih
tampak mencong akibat penyakit itu.
Mereka adalah :
a. Sylvester Stallone
b. John Travolta.
c. Jean Chretien (Perdana Menteri Canada )
d. John McCain (senator Arizona )
e. Jim Ross (komentator World Wrestling Entertainment)
f. Rick Savage (bassis grup metal Def Leppard)
g. Ayrton Senna (pembalap)
h. Tom Holland (sutradara)
i. Andrew Llyod Webber (komposer)
j. Pete Maravich (pebasket)
iya aku dah beli/minum Neurobion 5000mcg, 1step isi 10 tablet Rp24.ribu
Winda
Mamanya Haikal n Nadine
Dear all,
rgds,
nita
________________________________
Dari: "vessha_viryadh...@yahoo.com" <vessha_viryadh...@yahoo.com>
Kepada: balita-anda@balita-anda.com
Dikirim: Senin, 15 Agustus 2011 13:31
Judul: Re: Bls: [balita-anda] Nanya pengobatan bell's palsy
Bell's Palsy merupakan suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan
kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di salah satu sisi wajah.
Meskipun kelumpuhan wajah ini tidak dikuti dengan kelumpuhan anggota tubuh
lainnya, seperti yang pada gangguan peredaran darah otak pada umumnya,
namun
kondisi ini dapat mencemaskan karena biasanya terjadi tanpa gejala awal dan
menyebabkan wajah tampak miring.
Istilah bell's palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir
Charles
Bell. Dia adalah dokter yang pertama kali menggambarkan kondisi ini dan
menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah.
Bell's palsy erat kaitannya dengan cuaca dingin dan bisa menyerang orang
yang
bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Angin dingin membuat syaraf di
sekitar wajah sembab dan membesar. Pembengkakan syaraf nervous fascialis
ini
mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Bell's palsy
terjadi
secara tiba-tiba namun tidak menular. Penyakit ini berisiko menyerang
remaja
berusia 20-an, perempuan hamil, dan lanjut usia setelah 60 tahun. Penderita
diabetes melitus dan pasca flu juga tak luput dari risiko penyakit ini.
Apa Penyebabnya?
Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun diduga terjadi
pembengkakan pada saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus.
Akibatnya
pasokan darah ke saraf terhenti dan menyebabkan kematian sel sehingga
fungsi
menghantar impuls/rangsangnya menjadi terganggu dan perintah otak untuk
menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. Infeksi virus yang
dimaksud adalah semacam virus herpes simpleks, dimana virus tersebut dapat
"tidur" selama beberapa tahun dan akan aktif jika seseorang terkena stres
fisik
ataupun psikis.
Bagian wajah yang mengalami kelumpuhan terlihat datar, tanpa ekspresi dan
bahkan miring.
Kelopak mata tidak dapat menutup sehingga bola mata akan berair terus-
menerus,
namun akan kering di malam hari ketika tidur.
Langkah pengobatan
Tidak ada pemeriksaan dan pengobatan khusus untuk Bell's palsy. Untuk
membedakan Bell's palsy dengan penyakit lainnya, perlu dilakukan
pemeriksaan
rontgen, CT scan atau MRI serta melihat riwayat penyakit.
Bagi kelumpuhan otot wajah yang menyebabkan Kelopak mata tidak dapat
menutup,
sebaiknya mata dilindungi dari kekeringan dengan menggunakan tetes mata
pelumas
setiap beberapa jam.
Pada kelumpuhan yang berat, pemijatan pada bagian otot yang lemah dan
perangsangan saraf bisa membantu mencegah terjadinya kekakuan otot wajah.
Bila kelumpuhan bertahan sampai 6-12 bulan atau lebih, tindakan pembedahan
untuk pencangkokan saraf ke dalam otot wajah yang lumpuh, bisa dilakukan.
Biasanya pencangkokan diambil dari lidah
Regards,
-vessha-
Follow me @vessha
-----Original Message-----
From: dina_sug...@yahoo.com
Date: Mon, 15 Aug 2011 06:10:58
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: Bls: [balita-anda] Nanya pengobatan bell's palsy
Mom vessha,
-----Original Message-----
From: vessha_viryadh...@yahoo.com
Date: Mon, 15 Aug 2011 05:51:34
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: Bls: [balita-anda] Nanya pengobatan bell's palsy
Hai..
Sekedar info niy, kemarn sodaraku tnyata kena belly's pally..
Setelah ke dokter, tnyata dy hrs disuntik setiap hari, selama 20 hari..
Skr udh rada mendingan katanya, mukanya sdh tdk terlalu miring..
Duh, ak malah cerita doang jadinya yaa..
Regards,
-vessha-
Follow me @vessha
-----Original Message-----
From: Nita Hiu <nita...@yahoo.com>
Date: Mon, 15 Aug 2011 13:36:11
To: balita-anda@balita-anda.com<balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Bls: [balita-anda] Nanya pengobatan bell's palsy
Dear moms,
terimakasih
Bbrp info ttng Bell's Palsy ini yg ane rangkum hasil dari browsing
:
Top
Joined: Sat Apr 06, Kepala pusing dan nyeri setengah (sebelah kiri)
2013 1:53 am Hidung sebelah kiri mati rasa,
Posts: 12 Telinga sebelah kiri kurang mendengar,
Daerah skitar mata kiri,pipi kiri, bibir kiri dan graham atas bawah
mati rasa..
Bell's Palsy
Author Message
Bbrp info ttng Bell's Palsy ini yg ane rangkum hasil dari browsing :
Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui
sebabnya. Syaraf muka adalah syaraf yang mengontrol otot-otot pada
sisi muka. Ia mengizinkan kita untuk menunjukan ekspresi, senyum,
menangis, dan kedipan. Luka pada syaraf muka menyebabkan kerusakan
fisik yang menghancurkansecara sosial dan psikologi; perawatan
mungkin memerlukan rehabilitasi yang ekstensif atau prosedur-prosedur
yang berkali-kali. Syaraf muka adalah syaraf yang ketujuh dari dua belas
syaraf-syaraf cranial. Setiap orang mempunyai dua syaraf muka, satu
untuk setiap sisi muka. Syaraf muka berjalan dengan syaraf pendengaran
( syaraf cranial kedelapan ) ketika ia berjalan didalam dan sekitar
struktur-struktur dari telinga bagian tengah. Ia keluar meninggalkan
bagian depan dari telinga pada stylomastoid foramen ( sebuah lubang
pada dasar tengkorak ), dimana ia kemudian berjalan melalui kelenjar
parotid. Pada kelenjar parotid ia membagi kedalam banyak cabang-
cabang yang menyediakan fungsi motor untuk beragam otot-otot dan
kelenjar-kelenjar dari kepala dan leher.
Top
Top
http://youtu.be/ZsJ-R55_64E
Joined: Sat Apr 06, 2013
1:53 am Tapi ane jadi camera-man ny,yg jadi pmeran utama ny bini belahan hati,.
Posts: 12 Monggo klo mau diliat,klo skalian mau ng-rate video ny,ane ucapkan
bnyk terima kasih..
Top
Post subject: Re: Bell's Palsy
Gyo
Posted: Tue Jun 18, 2013 5:50 pm
Turut prihatin dengan kejadian yang dialami, Mas.. Tapi, ngomong2, jadi
penyebab utamanya itu kenapa ya? Apakah freedive setelah scuba diving
atau gimana?
Top
saya pernah dengar kasus serupa, tapi beda penyebab, bukan karena
diving, tapi akibat kelelahan sehabis berolahraga kemudian terkena
udara malam (biasanya yang kena pengendara motor dengan helm half
face)
Joined: Fri Aug 25, 2006 menurut penjelasan sih, memang ada gangguan di syaraf muka
10:33 am
Posts: 1413
_________________
Hernando Alkausar
--
Warung Selam
+62-81-768-NANDO (call/SMS/Telegram)
Top
Gyo wrote:
Turut prihatin dengan kejadian yang dialami, Mas.. Tapi, ngomong2, jadi
Joined: Sat Apr 06, 2013 penyebab utamanya itu kenapa ya? Apakah freedive setelah scuba diving
1:53 am atau gimana?
Posts: 12
Tp memang sblm pake tabung saat itu,ane bbrp kali turun freedive di
kdalaman 10-12 meter.. lalu istirahat setengah jam dikapal, baru
nyemplung pake tabung bos..
Top
oceanographer wrote:
Thanks sepuh, thread ane udah di tengokin aja ane udah seneng,
Smoga bisa brguna buat diver yg baca jg,
Dan ane bisa cepet pulih supaya cepet nyemplung lg..
Ditunggu japri ny, buat anak2 forsel yg mau nyemplung di NTT atau Alor,
ane siap jadi Buddy klo udah smbuh..hehehe
Top
Top
Gyo wrote:
Turut prihatin dengan kejadian yang dialami, Mas.. Tapi, ngomong2, jadi
penyebab utamanya itu kenapa ya? Apakah freedive setelah scuba diving
atau gimana?
Joined: Fri Aug 25, 2006
10:33 am
Posts: 1413
Kemungkinan besar karena perubahan tekanan yg sangat cepat pada
kedalaman tsb diatas, tanpa di barengi dengan Equalize yg baik..
Mungkin karena ane ngrasa sdikit ng-remehin jg sih bos, maklum, diving
ny kn di kandang sndiri..
Tp memang sblm pake tabung saat itu,ane bbrp kali turun freedive di
kdalaman 10-12 meter.. lalu istirahat setengah jam dikapal, baru
nyemplung pake tabung bos..
kalo ceritanya begitu, bisa jadi kena DCS mas, microbubbles yg terbentuk
terperangkap diantara syaraf muka
Udah consider terapi hiperbarik? Kalo bener seperti dugaan saya itu,
harusnya bisa pulih.
_________________
Hernando Alkausar
--
Warung Selam
+62-81-768-NANDO (call/SMS/Telegram)
Top
sebelumnya saya ikut prihatin atas kasus yang terjadi. satu hal masih
Joined: Tue Mar 20, harus disyukuri adalah kasus bell's palsy ini pada umumnya bisa sembuh
2007 5:58 pm normal kembali dalam hitungan minggu. ada teman baik yang pernah
Posts: 979 kena juga walaupun bukan ketika diving dan bisa sembuh normal setelah
1,5 bulan.
saya setuju bahwa bell's palsy penyebabnya ndak jelas. bahkan ada
anekdot kalo penyakit itu disebabkan karena 'ditabok setan' ada juga
yang percaya bahwa itu adalah stroke ringan. tapi semua itu masih
asumsi dan sampai hari ini belum ada diagnosa apa yang menyebabkan
dan kasus ini bisa terjadi pada siapapun - walaupun sehat walafiat
jasmani rohani. teman baik saya yang pernah kena itu malah boleh
dibilang kondisi kesehatannya nyaris setara atlet & menjalani pola hidup
sehat.
tapi memang untuk urusan ekualisasi, saya setuju kalau ini harus menjadi
refleks seorang penyelam - tanpa harus menunggu kuping sakit terlebih
dahulu dan dilakukan secara benar & hati-hati.
selamat membaca
_________________
BanyuBiru Explorer Indonesia - Center for Diving Excellence | GUE
Affiliate | Dive Training & EFR Training | Halcyon Dive Systems Dealer |
DAN Asia Pacific Supporter | W: www.banyubiru.org | F: Banyu Biru
Explorers | T: @banyubiru_xplor
Top
Post subject: Re: Bell's Palsy
rendra
Posted: Wed Jun 19, 2013 3:22 pm
Turut prihatin....
Gejala yang diceritakan mirip sekali dengan DCS Type I. Bell's palsy
adalah salah satu akibat yang disebabkan oleh permasalahan pada
Joined: Thu Jul 09, 2009 syaraf.
5:51 pm
Posts: 1550 Semakin cepat ditangani, semakin tinggi kemungkinan pulih. Tolong
Location: Jakarta jangan remehkan masalah DCS ini, karena DCS bisa saja terjadi pada
setiap diver, meskipun hanya menyelam sebentar dan dalam rentang
waktu dan kedalaman no decompression.
Salam,
Rendra
_________________
BBeXplorers - Indonesia's Center for Diving Excellence | GUE Affiliate |
We provide: Diver Training, EFR Training, Halcyon Dive Systems | Need
info on joining DAN? E-mail me: rendra [at] banyubiru.org | Join our
group on facebook: Banyu Biru Explorers
Top
Nanti klo ke alor japri2 aja bang, siapa tau mudah2n udah sembuh pas di
bulan agustus. untuk la petite ny coba sy nanti kontak2 dulu, mudah2 sy
bisa carikan slot,kbetulan kenal baik dengan alor dive..
Ktika shoot freediving, sy freedive jg, kbetulan untuk ngirit tabung pas
scuba diving.
Top
hantulaut wrote:
saya setuju bahwa bell's palsy penyebabnya ndak jelas. bahkan ada
anekdot kalo penyakit itu disebabkan karena 'ditabok setan' ada juga
yang percaya bahwa itu adalah stroke ringan. tapi semua itu masih
asumsi dan sampai hari ini belum ada diagnosa apa yang menyebabkan
dan kasus ini bisa terjadi pada siapapun - walaupun sehat walafiat
jasmani rohani. teman baik saya yang pernah kena itu malah boleh
dibilang kondisi kesehatannya nyaris setara atlet & menjalani pola hidup
sehat.
tapi memang untuk urusan ekualisasi, saya setuju kalau ini harus menjadi
refleks seorang penyelam - tanpa harus menunggu kuping sakit terlebih
dahulu dan dilakukan secara benar & hati-hati.
selamat membaca
Terimakasih buat bacaan ny berguna bgt buat sy, dam mdh2n brguna jg
buat yg lain.
Makasih jg buat sepuh2 yg lain yg udah nengokin, ane mrasa di dukung
scara moril untk smbuh..
Top
Post subject: Re: Bell's Palsy
ullyrully
Posted: Tue Jun 25, 2013 12:13 pm
Joined: Sat Apr 06, 2013 Ane baru aja periksa di dokter syaraf, yg di rekomendasi oleh teman yang
1:53 am kbetulan dokter ny diver juga..
Posts: 12 Jadi week kmrn ane ngga nongol di forum, krn sdang pulang dr Kupang
ke Jakarta,
Pngalaman terbang yg dirasakan dgn sakit ini kurang lebih ane tulis di
bawah,
Ketika landing akan mrasakan nyeri di sinus, mata ,hidung dan gigi serta
ada cairan berwarna kuning kemerahan kluar dari hidung serta air mata
mengalir deras disaat psawat akan landing, dan nyeri baru hilang ktika
psawat ada di darat kira2 10 menit setelah landing.
Karena penerbangan dari Kupang ke Jakarta adalah rute dengan 1 kali
transit di Surabaya (Sriwijaya Air), alhasil nyeri yang ane dapat 2 kali
Ktika landing di Surabaya dan landing Jakarta,
Sesampai nya di dokter (ralat : ibu dokter) yang nama ny tidak mau di
sebut di forum karena alasan privacy,
Ane melalui serangkaian wawancara dan pemeriksaan,
Ibu dokter menyebutkan sakit ini bukan Bell's Palsy malainkan Trigeminal
Neuralgy
Dan Diving bukan penyebabnya, hanya tekanan yg di dapat ketika diving
kmungkinan jadi penyebab,
Tekanan yg didapat bisa bukan dari Diving saja, contoh lain : terpukul
atau sakit gigi yang sangat hebat sehingga mengganggu syaraf
Tp tetap ane disarankan jgn Diving dulu hingga ada perkembangan lebih
lanjut..
Penyebab
Gejala
Nyeri, yang dating dan pergi, terasa seperti ledakan tajam, menusuk,
aliran listrik yang melibatkan pipi, hidung, bibir atas atau rahang. Pada
hamper semua kasus (lebih dari 95%), nyeri terbatas pada satu sisi wajah
Anda. Nyeri ini dapat bertahan dari beberapa detik hingga beberapa
menit. Aktivitas harian umum seperti makan, minum atau menyikat gigi
dapat membawa nyeri.
Diagnosa
Pilihan Pengobatan
Jika pengobatan medis gagal atau terbatas oleh efek samping yang
signifikan, kami memiliki pilihan operasi yang baik untuk pasien dengan
trigeminal neuralgia.Operasi biasanya tidak efektif untuk atipikal
trigeminal.
Pilihan Operasi
Pasien lebih tua (usia >65-70 tahun) memiliki resiko komplikasi bedah
meningkat. Tetapi karena harapan hidup keseluruhan lebih pendek,
mereka mungkin membutuhkan lebih sedikit pengulangan prosedur
perkutan dengan kurang bertumpuknya gejala sisa denervasi.
Top
Sembari menimang2 dan baik buruk nya suatu pengobatan, ane di kasih
resep :
Top
Who is online
Users browsing this forum: No registered users and 1 guest
Sear
ch
for: Jump to:
forumselam.com
Komunitas Selam Indonesia
Powered by phpBB © 2000, 2002, 2005, 2007 phpBB Group • Register • Login
melly liando
salam,
- dr. melly -
Melyanti
DUNIA TIWUL
Full Happiness
Home
It’s Me
Pernah dengar penyakit bells palsy nggak? pasti banyak yang nggak tahukan. Penyakit ini
bahasa umumnya adalah wajah petot alias wajah menceng. Bells palsy adalah salah penyakit
yang menyerang syaraf ketujuh diwajah kita. Dan membuat kita tidak bisa menutup mata,
meniup dan bersiul. Tapi ini bukan penyakit stroke karena hanya menyerang disisi wajah
yang terkena.
Penyakit inilah yang sedang aku alami saat ini. Hampir tiga bulan terakhir ini aku terapi.
Setiap minggu aku harus melakukan terapi yang terkadang sangat melelahkan. Saking
melelahkan rasanya timbul rasa mual dan muak dari hati. Nah kalau sudah begini aku pasti
ingin menangis. Tapi air mata ternyata nggak bisa menyelesaikan masalah. Menciptakan
masalah ia tapi setidak sedikit kelegaan ada…..
Aku terkena penyakit ini berawal dari typhus. Aku masuk rumah sakit hampir sepuluh hari
gara-gara penyakit tersebut. Nah ketika aku mulai sembuh dan masih perawatan di rumah
sakit, wajahku tiba-tiba langsung miring berubah bentuk. Awal penyakit ini muncul aku
sempat shock dan nggak percaya diri. Tapi karena muka dah tebal aku pede aja. Wajahku
selalu aku tutup tapi belakangan aku pede aja. Kadang yang membuat bete adalah ketika
orang melihat wajahku dengan iba..duh rasanya aku benar-benar mangkel..tapi gimana lagi
faktanya begituu.
Sampai sekarang tidak ada yang tahu penyebab pasti penyakit tersebut. Ada yang bilang seh
kena angin malam, mandi terlalu malam dan air dingin..terus kecapekaan yang sangat ..ada
juga yang bilang kena virus herpes..duh nggak tahu dehhh..aku nggak mau ikutan
memperdebat itu..yang pasti kita harus mewaspadai penyakit ini karena bisa menimpa
siapa saja..usia berapapun..tapi yang pasti penyakit ini bukan stroke …..mau kurus mau
gendut bisa kena dehhh…
Yang pasti terapi dan pengobatan yang tiada henti bisa menyembuhkan penyakit ini. Nah
bagi yang punya pengalaman kena penyakit ini kita bisa bergabung untuk bercerita dan
curhat gituu……So, it’s not gonna be the end of everything
blogdetik.com Daftar Blog
DUNIA TIWUL
Full Happiness
Home
It’s Me
Pernah dengar penyakit bells palsy nggak? pasti banyak yang nggak tahukan. Penyakit ini
bahasa umumnya adalah wajah petot alias wajah menceng. Bells palsy adalah salah penyakit
yang menyerang syaraf ketujuh diwajah kita. Dan membuat kita tidak bisa menutup mata,
meniup dan bersiul. Tapi ini bukan penyakit stroke karena hanya menyerang disisi wajah
yang terkena.
Penyakit inilah yang sedang aku alami saat ini. Hampir tiga bulan terakhir ini aku terapi.
Setiap minggu aku harus melakukan terapi yang terkadang sangat melelahkan. Saking
melelahkan rasanya timbul rasa mual dan muak dari hati. Nah kalau sudah begini aku pasti
ingin menangis. Tapi air mata ternyata nggak bisa menyelesaikan masalah. Menciptakan
masalah ia tapi setidak sedikit kelegaan ada…..
Aku terkena penyakit ini berawal dari typhus. Aku masuk rumah sakit hampir sepuluh hari
gara-gara penyakit tersebut. Nah ketika aku mulai sembuh dan masih perawatan di rumah
sakit, wajahku tiba-tiba langsung miring berubah bentuk. Awal penyakit ini muncul aku
sempat shock dan nggak percaya diri. Tapi karena muka dah tebal aku pede aja. Wajahku
selalu aku tutup tapi belakangan aku pede aja. Kadang yang membuat bete adalah ketika
orang melihat wajahku dengan iba..duh rasanya aku benar-benar mangkel..tapi gimana lagi
faktanya begituu.
Sampai sekarang tidak ada yang tahu penyebab pasti penyakit tersebut. Ada yang bilang seh
kena angin malam, mandi terlalu malam dan air dingin..terus kecapekaan yang sangat ..ada
juga yang bilang kena virus herpes..duh nggak tahu dehhh..aku nggak mau ikutan
memperdebat itu..yang pasti kita harus mewaspadai penyakit ini karena bisa menimpa
siapa saja..usia berapapun..tapi yang pasti penyakit ini bukan stroke …..mau kurus mau
gendut bisa kena dehhh…
Yang pasti terapi dan pengobatan yang tiada henti bisa menyembuhkan penyakit ini. Nah
bagi yang punya pengalaman kena penyakit ini kita bisa bergabung untuk bercerita dan
curhat gituu……So, it’s not gonna be the end of everything
Jadilah orang pertama yang menyukai tulisan ini
keep it strong! jgn letih untuk kebaikan diri km sndr bro… mudah2an cepet kembali
lagi seperti sediakala… banyak berdo’a juga dan minta diberi kekuatan dan
kesabaran…
Lilis baru denger ada penyakit tsb. Langkah anda benar untuk bersikap tdk malu ato
minder karenanya. Coz itu ga akan menyembuhkan penyakit. Dengan menghadapinya
secara ikhlas apapun yg menimpa qta, insaallah beban sakit tak akan qta rasa begitu
berat. Lilis doain semoga anda bisa sembuh segera.
Hai..slm knal
Skrg gmn kndisiny?sdh smbuh kah?
Ak jg nglmin bells palsy pas hamil,skrg msh pngobatan..
Memang bkin down bgt y..
belum mbak ratih..aku masih terapi nehhh …wajahku dah nggak masalah tapi saraf
mataku kena juga…sedih tapi tetap semangat..jangan pernah menyerah
periksa ke dokter syaraf mas ..konsultasi ..kalau ke dokter seh diatas Rp 100 ribu ..aku
seh terapi secara alternatif dan juga dokter …
RBH
salam kenal
sy baru sembuh dari penyakit bells palcy pertengahan desember
sy kena penyakit ini tgl 8nov stlh pulang liburan
awal taunya kumur2 muncrat, mata sll keluar air ga bisa merem
selama sebulan sy terapy
sangat2 ga enak rasanya
kepala berat, mulut menyong, nguyah makan susah, rebahan ga bisa
apalagi tidur
Salam kenal buat kamu2 semua yang buka laman ini. Saya sebagai teman senasib dan
sepenganggungan dah lama banget kena penyakit ini. Hampir 8 tahun gw ngalamin
penyakit ini. Gw memang sempat kepikiran kalo yang aku alami adalah stroke ringan
yang gak bisa disembuhkan, trakhir gw pasrah aja selama ini sekaligus selimuti rasa
tidak percaya diri.Untuk kamu2 yang dah pernah kena taulah gmana down nya rasa
percaya diri kan??? tapi mudah2anlah buat kamu yang gak kena ga ampe kena deh.
semalam itu gw sempat kena ambeien ringan trus waktu konsultasi ke perawat, karna
dokternya pada keluar, dia kasih gw obat dalam waktu 3 hari ambein gw gak kambuh
lagi ya sekalian lah makan yang banyak serat dan buah2an.
Trus gw jadi percaya diri toh ternyata obat2 dokter mujarab juga ya!? Lalu pikiran
Gw kenapa ga aku coba aja yan konsultasi ke dokter saraf aja ya yang kebetulan buka
praktek di apotek Kimia Farma biasa aku beli obat2an. Trus waktu Gw ditanyain
mungkin tujuannya untuk diagnosa kali, bayangin gmana gw harus tersenmyum
dengan mulut gak simetris and disuruh bersiul atau kek mau ciuman gitulah.
ha..ha..ha.. gw jadi grogian gitulah sama dokter cewe yang cakep. trus dia ngeyakinin
Gw kalo apa yang aku alami bukan stroke tapi Bell’s Palsy yang bisa nyerang siapa
aja gak pandang gender apalagi usia. ya gw senang deh dibilang gak kena stoke tau ga
pembaca kalo penyakit yang gw takutin didunia ini ada satunya Stroke yang satunya
lagi HIV/Aids. Karena dokternya bilang ada gangguan pada saraf di wajah berarti
masih ada toh kesempatan gw mirip kek Bradfit lagi choi. ya sekedar info aja buat
yang laen yang tidak kena dan mudah2an ga sampe kenalah, Gw disuruh fisioterapi
sama rekan dia dan dikasih obat2an sampe 4 minggu bayangin choi yang biasa anda
kalo sakit paling jatah obatnya cukup untuk 3 hari, gmana kalo minum obat sampe
sebulan? kalo bukan karna pengen sembuh da gw buang tuh obat ke tong sampah.
he..he..he..
Buat teman2 yang dah kena tapi da sembuh dan yang gak kena kepengen gak kena,
doain gw donk mudah2an gw bisa cepat sembuh dan kegantengan gw kembali lagi.
makluh choi kalo dekatin cewe serba salah and minder apalagi kalo ngomong ama
calon mertua kek serba salah lah ngomong salah gak ngomong dikirain sombong
padahal karna penyakit yang buat minder ini lah yang ngejadikan suasana gak
nyaman.
so gw berarap dengan dibukanya laman ini oleh orang orang yang pengen tahu jenis2
penyakit saraf sebagai referensi atau untuk sekedar tau teman2an yang sepenyakit
sependeritaan mari kita tetap jaga kesehatan dengan pola hidup sehat, dan mau
melihat sekeliling kita untuk tidak segan2 memberi tau jalan ke tempat dmana
Bell’Palsy bisa disembuhkan.
Gw berarap ada seberkas harapan buat kesembuhan ini yang pada awalnya gw
berperinsip kek maen judi, sembuh Puji Tuhan gak sembuh nerimo aja. dan buat
teman2an yang kena cepat sembuh ya!!! lanjutkan perjuangan menjadi sehat untuk
meraih harapan dan cita2 yang sempat karam.
Buat yang gak kena harap maklum kalo ada teman2 lain yang kek kami yang kena ini
harap berempati, bersimpati lah sedikit, karna gak ada orang didunia ini yang pengen
sakit apalagi cacat ya toh???
akhir kata gw ngucapin terima kasih buat orang yang mbuat site ini and salam sehat
buat kamu semua
pilu …
saya sementara dapat Bell’s palsy, muka sebelah kanan lumpuh, jadi mata gak bisa
tertutup rapat, kedipnya gak bersamaan.
sekarang lagi diterapi n konsumsi obat. saya juga konsumsi obat herbal.
udah agak baikan sih.
istri sy udh kena hampir 3 thn, dl kena swktu hamil. Sdh menjalani fisioterapi,
akupuntur, smp alternatif. Alhamdullilah sdh agak pulih. Yg blm pulih: mata msh
kaku,jd klo melotot/ketawa tdk balance. Pipi agak tertarik ke atas, jd nampak ada
garis dalam dipipi(kyk mimik org lg sinis). Kesimpulan, smp skg msh tampak
beda.Denger2 ada operasi yg bs dilakukan jika dlm waktu yg lm penyakitnya (bells
palsy) msh juga blm sembuh.Rekan2 ada yg tau tentang itu tdk?
Sembuh Sendiri
Menghadapi wajah yang mencong tiba-tiba akibat Bells palsy sebaiknya jangan panik.
Menurut Rocksy, Bells palsy bisa sembuh hingga 100 persen dan tak meninggalkan
kecacatan. Bahkan 80 persen serangan Bells palsy akan sembuh sendiri dalam waktu
4 sampai 7 hari.
Asalkan ditangani tepat dan tak terlambat, bisa sembuh sempurna. Tepat artinya
ditangani kurang dari 24 jam setelah serangan (golden period). Dan tidak dilakukan
pengobatan alternatif atau tindakan tanpa pertimbangan medis. Bila terlambat atau
lebih dari 24 jam, obat-obatan yang digunakan jadi kurang maksimal, ungkap Rocksy.
Namun, yang terpenting lagi penderita Bells palsy sebaiknya beristirahat atau
mengurangi aktivitas wajah selama beberapa hari setelah terkena serangan. Dan
segera berkonsultasi ke dokter syaraf selama masih dalam golden period.
Bila pengobatan dengan obat anti inflamasi atau anti-viral tak menunjukkan hasil, dan
setelah dilakukan MRI tampak adanya penekanan pada syaraf ke-7, pilihan akhir yang
diambil dokter adalah tindakan operasi dekompresi atau pembebasan tekanan.
Namun, sekali lagi, ini pilihan terakhir yang jarang sekali diambil. Setelah lewat fase
akut 3-4 hari, barulah bisa dimulai latihan fisioterapi di depan kaca atau mengunyah
permen karet.
Pada penderita diabetes, kemungkinan untuk sembuh akan berbeda dengan orang
tanpa diabetes. Rocksy menerangkan, penderita diabetes yang terserang bells palsy
akan sembuh sekitar 60 persen saja, karena kemampuan penyembuhannya relatif tak
sebaik orang tanpa diabetes. Biasanya wajahnya masih akan terlihat sedikit mencong.
sumber :
http://www.tabloidnova.com/Nova2/Kesehatan/Umum/Bell-s-Palsy-Bikin-Lumpuh-
Separuh-Wajah
Yang paling banyak adalah pembengkakan syaraf nomor 7 yang dipicu virus. Daya
tahan tubuh penderita menurun sehingga virus dapat berkembang, terang dr Sofyan
panggilannya.
Dokter yang mendalami ilmu bedah syaraf hingga ke Jepang ini menjelaskan, hingga
saat ini tak obat yang menyembuhkan bells palsy. Sebab, syaraf akan kembali secara
spontan. Namun, berapa lama syaraf kembali spontan belum diketahui secara pasti.
Sambil menunggu syaraf kembali spotan, kata dr Sofyan, bisa diberikan obat anti
inflamasi (anti pembengkakan) dan vitamin-vitaman untuk stamina tubuh. Selain itu,
pasien bells palsy juga harus menjalani fisioterapi, penghangatan di sekitar wajah
serta latihan intensif di otot-otot wajah.
Dengan teknik pengobatan itu diharapkan otot terus menerima rangsangan. Kalau
dibiarkan lumpuh minimal 2 minggu, dikhawatirkan akan terjadi disuse atrophy atau
otot-otot mengecil dan melemah karena tak terpakai, paparnya.
Apa saja gejala bells palsy? Menurut dr Sofyan, tidak ada gejala sistemik. Paling
banyak penderita langsung mendapatkan wajahnya penceng saat bangun tidur.
Dengan wajah terasa tebal, kemampuan sensorik (merasakan) kulit melemah, daerah
pipi dan bibir melorot serta mata yang tidak bisa dipejamkan. Pencegahan adalah
menjaga daya tubuh dan tidak terpapar angin dingin secara terus menerus dalam
waktu yang lama, sebutnya.
Sedangkan untuk hemifacial spasm, kata dr Sofyan, syaraf nomor 7 terjepit pembuluh
darah dalam otak hingga terjadi penekanan di syaraf pengatur wajah tersebut.
Terjadilah kontraksi tak terkendali dan wajah kedutan terus-menerus hingga menceng.
Berbeda dengan bells palsy, pasien hemifacial spasm akan mengalami mata tertutup
dan sulit dibuka serta pipi dan bibir tertarik ke atas, bukan menggelantung ke bawah.
Berbeda dengan bells palsy, hemi facial spasm ini terjadi karena spontan dan tidak
dapat dicegah, ungkapnya.
Operasi Micro
Kesamaannya, sambung dia, adalah terjadi pada usia 40 tahunan. Baik pria maupun
wanita memiliki prevelansi yang sama untuk terjadinya syaraf nomor 7 terjepit. Untuk
pengobatan, hemifacial spasm hanya bisa dilakukan melalui operasi micro surgery
atau operasi mikro. Dengan membebaskan syaraf nomor 7 yang terjepit dan
memasang bantalan yang terbuat dari serabut teflon.
Keberhasilan micro surgery ini mencapai 95 persen dan tidak akan menyebabkan
kelumpuhan. Sebab, tidak ada kerusakan pada jaringan otak yang sehat, tegasnya.
sumber :
http://idisidoarjo.org/index.php?option=com_content&view=article&id=57:bells-
palsy&catid=34:berita-baru&Itemid=57
Saya umur 12 tahun kena bell’s palsy sejak 1,5 tahun yl. Sudah beroabat ke dokter
spesialis syaraf selama 1,5 th tidak sembuh2. Dokter kasi ke saya obat anti virus trus.
wlp sudah per tes virus tidak ditemukan adanya virus yg dites. Saya sudah bolak balik
ke fisioterapi atas anjuran dokter selama 1,5 tahun tiap minggi 2 kali pada beberapa
bulan pertama dan seminggu sekali selanjutnya. Apk yg hrs saya lakukan? Saya sudah
hamoir pitus asa. krn dokter saya juga kelihatan bingung dan tidak tahun apa yg hrs
dilakukan. Dokter suruh saya minum obat yg sama trus menrus wlp tanpa kemajuan
apa pun. Saya juga sudah disuruh tes macam-macam. Jangan2 bukan bell’s palsy.
Tapi dokter sm sekali tidak berpikir adanya kemungkinan lain wlp sudah sekian lama
ditangani tanpa menunjukkan kemajuan yg berarti. Tiap saya mau tersenyum mulut
saya miring ke salah satu arah shg yg tanpak hy sebagian gigi pada bibir yg terbuka.
Saya jadi sangat tertekan dan minder dalam pergaulan. Sering saya menangis sambil
melihat ke cermin. Wajah saya nampak mengerikan jika saya tersenyum. Apakah ada
yg bisa memberi setitik cahaya agar saya bisa kel luar dari dunia saya yang gelap dan
menakan selama 1,5 tahun ini? Jika bukan bell’s palsy apakah ada kemungkinan lain?
Apk ada bell’s yg tidak sembuh2 wlp sudah berjalan 1,5 tahun? Apk saya hrs
mencoba akupunktur? atau terapi lain apa yg bisa menolong? Apakah di antara
pembaca surat ini ada yg mengalami hal serupa yaitu bell’s yg tidak sembuh2 setelah
sekian lama? Informasi anda mungkin dapat mengubah dunia saya dari gelap gulita
spt sekrang ini menjadi dunia yg cerah kembali spt sedia kala . . .
Salam seperjuangan…
Saya terkena pada 09/09/09, selain dengan minum obat,
Terapi apa saja yang dilakukan?
Apa tidak bisa disembuhkan dengan pemijatan?
Terima kasih.
Walaupun bkn sy yg kena, tp setiap mandang wajah istri yg blm bs pulih kena
bellpalsy.. rasanya sedih bgt!
Untung istriku lebih tabah & ikhlas
Udh berbagai macam pengobatan medis/non medis udh dicoba, tp tetep aja blm ada
kemajuan
Ya Allah, tunjukkan keagunganmu, pulihkan wajah istriku… dan juga temen2x yg
senasib…. AMIN!!
ya sutra lah… gw salut sama semua penderita bell palsy dalam menghadapi
kehidupan ini…!!! wish you all the best guys…
hiks…
baru kemarin gue kena penyakit ini
walaupun belum periksa kedokter
tapi hasil browsing menjelaskan semua yang gue rasain sekarang
sedihnya gue termasuk orang yang ekspresif
terutama ketawa dan hobby makan
sekarang gue ga bisa ketawa-ketiwi sebebas-bebasnya
coz gue harus nutupin ketawa gue yang mencong ini
juga kalo makan ngga bisa didepan banyak orang
karena kalo ngunyah muka gue bentuknya aneh
sedih…
Mas, saya mau tanya apakah dulu pada saat istri mas terkena bell’s palsy dan hamil
juga mengkonsumsi banyak obat ? karena sekarang ini saya juga sedang terkena bell’s
palsy dan sedang hamil juga. dan saya dikasih obat banyak. Dan bagaimana dengan
baby mas ? apakah baik2 saja ? terus terang saya agak khawatir.
Ya kita berdoa aja mas agar orang2 yang terkena bell’s palsy dapat segera sembuh.
Amin.
saya lg kena BP jg neh teman2… kena nya dr tgl 27 desember kemaren.. tolong share
informasi lg donk sebanyak banyak nya ttg pengobatan apa yg teman2 sdh jalanin dan
gimana progres teman2 yg udah pernah kena dan skrg udah sembuh. brp lama waktu
nya, makanan apa yg tdk boleh di makan, dll.. sebanyak2 nya informasi ya teman2.
Terima kasih atas sharing informasi nya dan saya sangat yakin informasi ini jg sangat
berharga utk yg baru kena BP ini.
salam.
Indra
sorry bukan 27 desember aku kena nya tp 27 november. udah lbh dari seminggu yg
lalu.
Q dah kena penyakit ini dah sekitar 2 tahunan, sampe sekarang bLum pulih benar . . .
ikut fisioterapy 1 tahun Lebih gag menunjukkan perkembangan yg signifikan,,,
Q terkena di wajah sebeLah kanan, akibaT fisioterapy mataQ sebeLah kanan Lbih
keciL dari yg sebeLah kiri
bibirQ jga yg sebeLah kanan bLum bisa ketarik dg sempurna
kna penyakit ini memang bikin down,,, apalg kLw teman yg suka mengejek dan gtw
betapa menderitanya Q . . .
pengobatan mulai dari dokter dan aLternatif pun dah Q coba tapi hasiLx :((
ada gag c cara Lain selain operasi???
Hi nama saya Maria, saya kena Bell’s Palsy (kata ibu saya pada saat saya umur 3
tahun) so udah around 33 tahun yang lalu…dan baru tahu kalo cacat yang saya alami
BP sekitar 3 tahun yang lalu. Sebenarnya, kalau saya tidak ngomong dan ketawa, BP
saya sih udah gak keliatan. Pengen banget bisa sembuh normal, apa masih mungkin
gak ya bisa balik normal (alias bisa senyum, ketawa dan ngomong tidak menceng
lagi). Waktu kecil, saya ingat sering dibawa ke dokter bahkan ke tukang urut,
mungkin agak membantu buat saya tapi pengen banget bisa lebih baik. Kalau teman2
ada saran dokter syaraf yang biasa nanganin BP, tolong info ke saya ya ( aruanmaria
at yahoo.com). Thanks ya…anyway mengalami BP adalah hal yang paling sulit yang
pernah saya hadapi karena berpengaruh banget sama perkembangan psikologis saya
apalagi kenanya dari kecil…untungnya saya sekarang sudah lebih bisa menerima
keadaan saya apa adanya dan tetap bersyukur atas kebaikan Tuhan yang memberikan
kesembuhan sedikit demi sedikit. Yang saya baca dari referensi, BP sebenarnya bisa
sembuh total asal pengobatannya dilakukan secara cepat. Doain juga saya bisa
menemukan ahli syaraf yang baik dan saya masih sembuh ya. thanks ya guys, saya
baru tahu kalo ada blog ini….
slm knal smua… mama sya jg sdg trkena pnyakit ini… sjak tgl 2 feb 2010
lalu…wjahnya mencong… sya sbgai anak hanya bisa mendoakan dan memberi
smagat… bgi yg trkena pnyakit ini,,,sbaiknya tabah sja, sllu brusaha dan berdoa…
smga yg trkena bsa cpat smbuh,,dan yg sdah smbuh sbaiknya membri smagat kpd
sauda2 kta yg blm smbuh…trima kasih
hi,aq jd ngerasa g sendirian stlh buka blog ini…jujur aja aq blm prnah ketemu sm
org2 penderita BP…btw,kena BP uda dr taon 2006,uda nyoba ke dtr saraf, terapi,
akupuntur, akupresur, shiatsu, kompres air panas (sangking sengatnya kalo ada
benda2 ygg mshh hangat pasti aku tenpelin di pipi), berdoa (namanya jg usaha
kan….) cuma ke dukun aja yg g brani aq coba…Hal positif yg aku dpt stlh kena
penyakit ini, aku jd makin sabar n menghargai orang…Ada yg uda sembuh 100% yg
bs kasih saran????
Slm knal,..
Q jg kmrn kna BP tgl 26feb skrng lg fisioterapi ke dokter truz jg ma alternatif.
Tp yum ada hasilnya
hiks…hiks sdih deh.
Btw wat tmen-tmen yg uda prnh kna BP truz da sembuh gmana caranya?
ikhtiar dan pasrahkan sama Allah.. kata suamiku aku pasti sembuh dan bisa tersenyum
dengan sempurna, semoga penyakit ini bisa menjadi sarana pengampunan dosa2 kita
:) amin, lagipula masih banyak teman2 kita yang memiliki cacat yang melebihi BP.
tetap semangat ya teman2 ;)
membaik dan tinggal 20 persen lagi …tapi lagi malas ke dokter lagi ..kumat bosannya
..
hai semuaa…
aku juga kena bells palsy sekitar 2 taunan yg lalu, dan sampe skrg ga sembuh.. udah
coba fisioterapy dan juga obat2an china.. sekarang aku memutuskan untuk operasi aja.
soalnya ga kuat lagi dengan keadaan yang seperti ini.. sangat mengganggu kehidupan
soaial ku.. ada yg tau ga kira2 bagusnya operasi dimana, dan biayanya kira2 berapa??
sebelumnya terimakasih teman2 buat sahringnya… semoga kita bisa sembuh 100%.
^_^
salam..
saya org Malaysia..sy suka baca semangat yg ada pada mereka yang terkena Bell’s
Palsy..
saya jug mengalaminya dan bermula lebih kurang seminggu yang lau..Ya
Allah..gelapnya dunia saya..saya ingatkan stroke..saya malu sangat..semua orang
berfikir yang saya nie terkena serangan stroke..darah tinggi..kolestrol
tinggi..walaupun puas saya terangkan tapi mereka sukar untuk percaya..yelah..ramai
yang tak tau pasal penyakit nie..
Pada awalnya saya malu sangat nak berhadapan dengan orang..tapi
Alhamdulillah..tuhan memberi saya kekuatan untuk terus berdepan dengan orang
ramai ditambahkan pula dengan sokongan suami tersayang..
Ada pendapat kata..penyakit ini boleh segera sembuh dengan pengambilan steroid..
tapi saya tak berani ambil risiko.. so, saya ambil keputusan untuk biar di abaik dengan
sendiri.. saya hanya dapatkan khidmat urut dari bidan2
kampung..Alhamdulillah..selepas 3-5 hari..muka saya sudah boleh digerakkan sedikit
demi sedikit..
Lagi satu..amalkan mengunyah chewing gum..ia boleh membantu. Saya amalkan ini
kerana saya tak ada banyak masa untuk pergi fisioterapi..
cuba lah..harap2 boleh membantu..kita sembuh cepat2 bersama-sama..
42. By Ted Kenshi on Jul 8, 2010 | Reply
berhubung istri sy saat itu sdg hamil maka terpaksa istri sy tdk meminum obat BP,
hny fisioterapi sj. Seandainya minum obat, mungkin hasilnya lebih baik.
Kini stlh 4 thn lamanya, jika diam ms nampak garis pipi dalam dan agak naik sprt
orang lg sinis, klo mata bru nampak jika kecil sebelah klo ketawa.
intinya ms keliahatan.
Sy denger dr teman ktnya klo mata yg sipit sebelah bs di operasi ke dokter mata
Namun teman sy operasinya bkn disebabkan karena BP tp karena bawaan lahir.
Ada2 aja penyakit di dunia ini
Hi, salam kenal. Saya Depy.. saya juga merasa senasib dengan kalian semua.. sejak
tanggal 14 July’2010 lalu saya di’diagnosa oleh dokter syaraf ( Dr.Edison Sp.S )
menderita penyakit bells palsy. Otomatis saya menjadi shock. Karena sebelumnya
tidak pernah terlintas didalam benak hati saya akan mendapat serangan penyakit
Syaraf ( Kelumpuhan Syaraf Wajah ) seperti itu. Sebelumnya saya menderita Bells
Palsy awalnya saya menderita Cacar Air ( Chikebfox ) selama seminggu. Dan Begitu
cacar air saya sembuh, tiba2 bibir saya sedikit menyon. Lalu mata saya agak sulit
untuk menutup. Namun Ibu saya mencoba meyakinkan saya bahwa semuanya akan
baik-baik saja dan kebetulan Ibu saya sedikit tahu mengenai berbagai penyakit syaraf
termasuk bells palsy dan menyarankan saya agar segera ke Dokter. Alhasil yach saya
divonis menderita penyakit ini. Namun saya Tetap berusaha untuk ikhlas dan
bersabar. Bukankah Allah tidak akan memberikan ujian berat kepada kita semua
apabila kita tidak mampu..??? Allah masih sayang kepada kita, Allah memberikan
Ujian kepada kita karena Allah sedang menguji ketabahan hambanya. Disini saya
baru menjalani 5 kali Fisiotheraphy di RS FMC - Ciluar, Bogor. Tetap semangat yach
Temand-temand… Kita Pasti sembuh Koqz.. Allah pasti mendengar Do’a Kita
semua.. Amien..
Ass..slm knal.
Sy jg terkena BP sebulan lalu.
Skarang udah mendingan..tp syaraf mata sepertinya kena..dan sampai skarang blom
beres. Setiap bangun tidur, mata sbelah kanan selalu merah. Ada yg pernah punya
engalaman sama nggak ya..sy udh brobat ke dokter syaraf mata 2 kali..tp ngga
menyelesaikan masalah. Bingung mau kmana lagi..
salam kenal…
bs kasih info gak, rempat terapi belpalsy yg bagus dmn?
krn sdh 3 bln ini ak menderita belpalsy.
trus, terapy apa yg paling cepat untuk menyembuhkan penyakit ini. terima kasih
Gue jg pernah kena hal tsb diatas ..2x malahan.saat yg pertama x (2007 an)..kata
dokter ahli syaraf..” Syaraf ke 7 yg kejepit”. Gue pake 2 cara pengobatan nya
;1.Fisioterapi R.sakit (minta surat rujukan dulu dr dokter) 2.ke dokter Akupuntur
(Dr.YOGA di Pinangsia Timur 2F -jkt pusat ;tlp.6266865 ),di tusuk jarum muka gue -
/+ 10 jarum trus dialirin listrik (tp kecil kok..cm buat getar2x in jarum yg nancep di
muka )..15 x dateng..Sembuh deh..Normal kembali .Pertama x dtg -/+ 400.rb..skalian
bli jarum..yg nantinya akan digunakan hanya utk kita doang..jd gak ketuker2x / steril
gt lah..dtng slnjutnya 200.rb an deh.. !! GUE gak tau pasti itu BP atau apa,tp gejala
nya sm dengan kalian semua…kumur2 brantakan,minum=makan gak sempurna,kl
ngomong ky org pelo,..STress deh.NAH kurang lbih thn lalu..Kambuh lg..persis sm
pengobatan nya ..syukur SEMBUH nih…!!! Semoga berguna sharing gue ini buat
kalian semua & silahkan mencoba .
waktu itu hari rabu tanggal 27 oktober udah mulai merasakan badan ngga enak, lidah
udah mulai terasa kebas.
Tanggal 28 oktober mulai sakit kepala bagian belakang sebelah kanan, cirinya mirip
migren.. makanya hanya diantisipasi dengan panadol saja.
Jum’at pagi tanggal 29 oktober, terasa ada yang aneh ketika kumur2 dan membasuh
muka.
Setelah siap2 berangkat pergi kerja, berkaca dulu sebentar kemudian tersenyum..
daaaan mulai terasa janggal (-_-)
Setibanya di kantor, mulai browsing.. ternyata inilah ciri khas bells palsy, cuma mata
yang sebelah kanan masih bisa ditutup walau gerakannya tidak sama dengan yang
sebelah kiri, dan menutupnya pun tidak sempurna.
Untuk pertolongan pertama, segera saya membeli neurobion dan malam sebelum
tidur, muka dikompres dengan air hangat.
Pagi hari sabtu tanggal 30, langsung berangkat ke RSUD bagian syaraf.. baru saja
bertemu dokternya, beliau langsung bisa menebak sakit yang saya derita :p
Dengan modal semangat untuk sembuh akhirnya saya mulai rajin browsing mengenai
bells palsy.. mencari cara singkat agar segera sembuh, karna 20 hari lagi mau
melangsungkan akad nikah..
sampai pada suatu blog, saya membaca komen seseorang tentang hubungan antara
bells palsy dan agama.
Bagaimana beliau menghadapi bells palsy dengan pendekatan secara agama.
Alhamdulillah, tepat hari juma’at seminggu sesudah saya ke dokter syaraf, alis,
telinga, mulut dan cuping hidung sudah bisa saya gerakkan.
untuk mata dan bibir memang belum sempurna, tapi kalo tersenyum sudah ngga aneh
lagi ^_^
So, awalnya bells palsy saya anggap musibah..sekarang saya anggap berkah, berkah
secara spritual.
Walapun, “anggaplah” tidak sembuh.. tetapi secara batiniah saya sembuh :)
slm knal….
untuk smuanya smoga lekas sembuh y,, sy mgalami hal yg sma dg kalian,sudah 1
mggu bibir merot dan mata kanan g bsa mjam rapat,stiap mandi or cuci muka psti air
msuk ke mata..sya sdah ke dkter syaraf dan di ksih obat 3 mcam,katanya stu mggu lgi
sya harus mlkukan terapi,, sya hanya bisa berdoa smoga pnyakit saya ini bisa smbuh
tnpa harus mlkukan terapi,.. amien y allah… doakan y kawan2…
mbak..
thanks untuk sedikit tulisannya.. yg bikin ku semangat.. uk sembuh
hampir 2 minggu lalu, ku kena penyakit ini.
awalnya sama.. kaget.. sedih,. bingung
alhamdulillah begitu ku kena penyakit ini pagi2. siangnya langsung ke RS. dan segera
di fisioterapi. 3 hari berikut ku mau ke Bali, tiket semua sudah siap..
bingung, bete. mau liburan malah sakit yg bingungin gini
Tapi kata dokter gpp, asal jgn kena angin dan selalu pakai kacamata,. biar mata ga
sakit..
besok adalah fisioterapi ku yg ke 10.
akhir tahun gini, banyak acara. ga pede uk show up.
ini hari pertama ku masuk kerja. uk lingkungan kerja, karena mereka sudah tau ku
sakit, jadi ku pede2 aja, tapi uk lingkungan yg lain, apalagi keluarga, kemarin ku ga
datang di acara keluarga..
bentar lagi sepupuku yg udah lama ku rindukan kedatrangannya bakal mudik ke Indo..
pengen ketemu dia, cuma dg sakit ku ini
kenapa ga pede? ku udah menerima penyakit ku ini, tapi yah sama,. kayak mbak. ku
males liat pandangan2 kasian dan bertanya2 dr orang2. udah puluhan sms dan email.
atau private message yg isinya uk jelasin penyakit ini, selain uk jelasin penyebab ku
juga ga mau teman/sodara ku kena penyakit ini.
salam kenal
Nurul
mbak iwul.
terapi alternatif dimana?
bangkrut juga nih.. fisioterapi tiap hari :)
yaa awalnya ku di RS jakarta. sekali terapi 100 aja gitu.. dan karena udah mulai kerja
lagi, kantor di karawaci, ku langsung cari RS di tangerang. alhamdulillah ada.. dan
ternyata lebih murah. jadi tadi pagi, sampe kantor lebih awal.trus antri pagi2 uk
terapi,. baru deh kerja..
dear all ..wajahku sudah 90 persen kembali ke posisi awal ..aku kini udah berhenti
terapi ..aku biasanya terapi di tempat praktek dokter budi –seorang ahli syaraf. Beliau
dokter di RSU AL di Jalan Ahmad Yani Surabaya
dan praktek di Apotek Kimia Farma di Jalan Raya Darmo Surabaya –setiap Senin,
Rabu dan Jumat …
Hi…. All, kayaknya aklo aku baru kena kemarin……. mau ke RS pada tutup ini kan
hari minggu…… duh musti gmn yah… sebelum terlambat
57. By Ihsan on Jan 2, 2011 | Reply
3 thn menderita penyakit bp, hiks, hiks, sedih bgt … bru smbuh 50 % …
Post a Comment
Name (required)
Website
Tags
Add new tag piala dunia sospol
October 2008
M T W T F S S
« Sep Nov »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Meta
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.org
Recent Posts
o “MUSIM PANAS” ala DEMOKRASI INDONESIA
o Happiness - Alfred D. Souza
o back again …….
o wajahku masih menceng
o Kembali ke Titik Nol
Recent Comments
o risky febrian on Wajah Petot = Bell’s Palsy
o BANCI on Menjadi Seorang Pemimpin Harus Bisa Berjiwa Besar
o Ihsan on Wajah Petot = Bell’s Palsy
o dabil on Wajah Petot = Bell’s Palsy
o iwul on Wajah Petot = Bell’s Palsy
Pages
o It’s Me
Archives
Categories
o Politik
o Tak Berkategori
o curhat
o hukum dan kriminal
Tempat Ngerumpi Yang Paling Asyik
Recent Comments
Recent Post
o Happiness - Alfred D. Souza
o back again …….
o wajahku masih menceng
o Kembali ke Titik Nol
o musim sweeping dan musim razia (selamat datang)
o Musim Blokir Dimulai (Negaraku Emang Ajaib) …
o Jerman Kalah..Spain Layak Juara
o Marhaban ya Piala Dunia
o kesal
o Jenuh ..
DUNIA TIWUL is proudly powered by WordPress Entries (RSS) and Comments (RSS). Designed by Blog
Oh Blog.
Bell's Palsy Bikin Lumpuh Separuh Wajah
Jumat, 19 Juni 2009
Pagi sebenarnya itu tak ada hal istimewa yang dirasakan Fenty. Namun, alangkah kagetnya ia
ketika terbangun di pagi hari, wajahnya tampak tak normal. Bibirnya menjadi miring
sebagian dan otot wajahnya terasa sulit digerakkan. Berkedip pun ia tak bisa. Ia merasakan
bagian wajahnya mati separuh.
Kenyataan ini membuat Fenty panik bukan kepalang. Ia merasa usianya masih muda, 25
tahun, dan tak punya riwayat penyakit jantung atau hipertensi. Ia mengira, mungkin telah
mengalami serangan stroke. Tapi, bagaimana bisa?
Ya, ilustrasi ini sebenarnya bisa terjadi kepada siapa pun, tak terbatas usia dan aktivitas
seseorang. dr. Rocksy F. V. Situmeang, Sp.S, spesialis syaraf dari Siloam Hospital
Karawaci menjelaskan, belum tentu wajah yang tiba-tiba mencong itu akibat stroke.
“Bisa saja itu gejala Bell’s palsy, atau gangguan pada syaraf kranial ke-7 yang ditemukan
oleh Sir Charles Bell,” ujar Rocksy. Gangguan ini bisa menyebabkan perintah otak yang
menggerakkan wajah jadi terganggu. Mengakibatkan wajah lumpuh sebagian dan membuat
bentuk wajah jadi miring sebelah.
Bukan Stroke
Bell’s palsy pada dasarnya merujuk pada kelumpuhan salah satu syaraf wajah
(mononeuropati) yakni syaraf ke-7. Kelumpuhan ini murni disebabkan jepitan pada syaraf ke-
7, bukan dari penyebab lain seperti pembuluh darah pecah atau tersumbat.
Berbeda dengan stroke, Bell’s palsy hanya menyebabkan kelumpuhan pada separuh wajah.
Bukan kelumpuhan separuh bagian badan. Kelumpuhan ini terjadi akibat adanya himpitan
yang menekan serabut syaraf ke-7 sehingga tak bisa menyampaikan impuls dari pusat syaraf
pada batang otak.
Syaraf yang bekerja pada wajah sebenarnya ada 12 dengan pusat pada batang otak. Masing-
masing memiliki fungsi berbeda. Misalkan, syaraf 1 untuk hidung, syaraf 2 untuk
penglihatan, syaraf 3-4-6 untuk gerakan bola mata, syaraf 5 untuk merasakan sentuhan dan
syaraf 7 untuk menggerakkan otot wajah.
Syaraf ke-7 memiliki keistimewaan, terdapat serabut panjang dari dalam tempurung kepala
keluar melalui kanal di bawah telinga menuju sisi wajah. Panjangnya serabut syaraf ke-7 ini
menyebabkannya rentan terjepit atau tertekan. Bila terjadi gangguan, akan menyebabkan
kelumpuhan pada otot-otot wajah sesisi.
Sejumlah keluhan Bell’s palsy juga disertai sakit kepala tak spesifik. Umumnya Bell’s palsy
tak disertai keluhan lain seperti rasa kebas, karena syaraf perasa di wajah dipengaruhi syaraf
5, bukan 7. Namun, karena terjadi kekakuan pada otot wajah, penderitanya merasa sedikit
tebal pada kulit wajahnya.
Ada pula yang berpendapat, kondisi ini diakibatkan serangan virus cytomegalovirus, atau
herpes. Kenyataannya, tanpa bepergian atau terkena angin, maupun mendapat serangan virus
sekalipun, seseorang tetap bisa terserang Bell’s palsy.
Pada wanita hamil, saat kelelahan, orang dengan gangguan auto imun atau orang dengan
diabetes juga rentan terserang Bell’s palsy. Rocksy lebih sependapat bila penyebab Bell’s
palsy merupakan idiopati (tak bisa dijelaskan).
Namun, Rocksy juga tak menyalahkan bila beberapa orang menganggap gangguan ini terkait
dengan aktivitas malam, berkendara tanpa helm full face , menggunakan air conditioner , dan
lainnya.
“Beberapa teori lama, memang menyebutkan angin yang menyusup ke belakang telinga
sering jadi penyebab Bell’s palsy. Sebenarnya angin hanya membawa virus. Dan virus ini
bertanggung jawab atas terjadinya pembengkakan penyebab Bell’s palsy,” paparnya.
Sembuh Sendiri
Menghadapi wajah yang mencong tiba-tiba akibat Bell’s palsy sebaiknya jangan panik.
Menurut Rocksy, Bell’s palsy bisa sembuh hingga 100 persen dan tak meninggalkan
kecacatan. Bahkan 80 persen serangan Bell’s palsy akan sembuh sendiri dalam waktu 4
sampai 7 hari.
Asalkan ditangani tepat dan tak terlambat, bisa sembuh sempurna. Tepat artinya ditangani
kurang dari 24 jam setelah serangan (golden period ). Dan tidak dilakukan pengobatan
alternatif atau tindakan tanpa pertimbangan medis. “Bila terlambat atau lebih dari 24 jam,
obat-obatan yang digunakan jadi kurang maksimal,” ungkap Rocksy.
Namun, yang terpenting lagi penderita Bell’s palsy sebaiknya beristirahat atau mengurangi
aktivitas wajah selama beberapa hari setelah terkena serangan. Dan segera berkonsultasi ke
dokter syaraf selama masih dalam golden period .
Bila pengobatan dengan obat anti inflamasi atau anti-viral tak menunjukkan hasil, dan setelah
dilakukan MRI tampak adanya penekanan pada syaraf ke-7, pilihan akhir yang diambil
dokter adalah tindakan operasi dekompresi atau pembebasan tekanan.
Namun, sekali lagi, ini pilihan terakhir yang jarang sekali diambil. Setelah lewat fase akut 3-4
hari, barulah bisa dimulai latihan fisioterapi di depan kaca atau mengunyah permen karet.
Sebaiknya fisioterapi tak terburu-buru dilakukan, karena memicu terjadinya nerve sprouting
atau syaraf tak kembali sempurna, atau tumbuh melenceng. Nerve sprouting bisa
menyebabkan timbulnya gerakan tak terkontrol yang menyertai maksud gerakan pada wajah.
Misalnya, kedutan di wajah.
Pada penderita diabetes, kemungkinan untuk sembuh akan berbeda dengan orang tanpa
diabetes. Rocksy menerangkan, penderita diabetes yang terserang bell’s palsy akan sembuh
sekitar 60 persen saja, karena kemampuan penyembuhannya relatif tak sebaik orang tanpa
diabetes. Biasanya wajahnya masih akan terlihat sedikit mencong .
Awan Rimbawan
General
No Comments
Karena di SMS Ari Sandi, dan juga sulitnya mencari informasi pengobatan di Bell’s Palsy di
Bandung, maka saya putuskan menuliskannya di sini.
Jadi ceritanya pada 27 Mei yang lalu saya mendapatkan hadiah ulang tahun yang sangat unik.
Pagi-pagi bangun, mata sebelah kiri serasa berat. Saya kira karena kecapekan saja gara2
sehari sebelumnya baru saja pulang dari Jakarta.
Besoknya, kok masih sama. Ketika saya berkaca, terasa aneh karena mata kanan sudah
menutup, tapi mata kiri terasa menutup cuman sebelah.
Yang lebih aneh, ketika tersenyum tidak simetris antara bagian kanan dan bagian kiri. Wah
ada yang nggak beres nih batin saya. Yang paling melihat perbedaannya adalah istri saya.
Saya pikir jangan-jangan ini stroke ringan, langsung saja saya browsing2 dan mendapatkan
informasi tentang Bell’s Palsy.
Cari-cari info di mana harus mengkonfirmasi kondisi ini, susah sekali menemukan informasi
tentang Bell’s Palsy di Bandung. Kebetulan oleh tante di rekomendasikan ke Dokter Syaraf di
Apotek Santi dekat BIP. Nama Dokter nya adalah Ahmad Rizal. Beliau adalah dokter ramah
yang informatif. Bell’s Palsy sendiri bukan stroke ringan, terjadi karena syaraf di belakang
telinga membengkak sehingga mengakibatkan terganggunya otot di muka. Akibatnya muka
jadi tidak simetris. Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Ada yang
bilang karena virus, ada juga yang bilang karena terpapar angin sebelah. Namun belum ada
yang bisa membuktikan bagaimana virus atau angin bisa menjangkau bagian syaraf yang
letaknya jauh di dalam.
Oleh beliau saya diberi obat Prednison dan Methylcobal. Setelah dua minggu saya cek lagi ke
sana, ada progress mungkin sekitar 60% dari kondisi semula. Dokter Rizal sendiri
menyebutkan bahwa di usia muda biasanya Bell’s Palsy akan sembuh dalam jangka waktu
kurang dari 3 bulan. Namun agar lebih cepat, maka di sarankan untuk melakukan Fisioterapi.
Kemudian Saya pun dirujuk ke RS Hasan Sadikin untuk melakukan terapi. Terapinya berupa
memberi rangsangan elektrik ke otot muka. Jadi selama syaraf telinga terganggu maka otot di
muka tidak mempunyai asupan listrik, oleh karena itu diberi stimulasi dari luar. Juga
disarankan untuk mengkonsumsi vitamin yang berfungsi untuk memberi asupan syaraf
seperti Neurobion. Di sana saya bertemu dengan Dokter Novitri, sama seperti Dokter Rizal
beliau adalah tipikal Dokter yang ramah dan informatif.
Di minggu ketiga ini kondisi muka sudah pulih 90%. Di harapkan pada minggu ke empat atau
ke lima sudah pulih secara normal.
Bagi yang mengalami hal yang sama, segera cek di Dokter Syaraf setempat agar bisa
mendapatkan informasi dan penanganan langsung.
Comments
0 comments
Bell’s Palsy: ‘Si keren’ yang Bikin Ngeri
Pernahkah kamu membayangkan, terbangun di pagi hari yang cerah dan menyadari bahwa sebagian
wajahmu tidak bisa bergerak karena lumpuh sebelah?
Tentu ada rasa kaget dan takut yang tak terbayangkan, bukan?
Ya, itulah perasaanku saat terkena Bell’s Palsy tepat pada hari kemerdekaan negeri ini.
Pagi itu, Sabtu, 17 Agustus 2013, seperti biasa aku terbangun di pagi hari. Hari ini adalah hari yang
bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena Bangsa Indonesia sedang merayakan Hari Ulang
Tahunnya yang ke-68 tahun. Dan sebagai seorang abdi negara, dengan penuh semangat aku berniat
akan pergi ke lapangan Balaikota Depok untuk mengikuti upacara pengibaran bendera sekaligus
meliput rangkaian acara detik-detik proklamasi. Meskipun hari libur, tapi aku tetap bergegas dengan
penuh semangat, beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Namun, alangkah terkejutnya aku. Saat menyikat gigi dan berkumur, aku merasakan mulutku
bergerak (seperti ketarik) ke sebelah kanan. Seolah tak percaya, aku mengulangi lagi kegiatan
berkumurku. Tapi tetap saja, mulutku bergerak semakin ke kanan. Perlu waktu beberapa menit
buatku untuk menyadari bahwa ternyata mata kiriku juga tidak bisa berkedip, alis mata bagian kiri
tidak bisa terangkat, cuping hidung sebelah kiri tak bisa mengembang dan mengempis, dan
wajahku..
“Ah, ‘gak mungkin. Usiaku ‘kan baru 31 tahun,” Jawabku dalam hati
“Tapi, pola hidupku ‘kan nggak sehat. Aku tak menjaga makananku, tak pernah berolah raga, selalu
begadang di depan komputer, dan sebagainya.”
“Ya Allah.. Saat ini banyak anak muda yang terkena stroke. Apakah aku juga?”
Dalam balutan rasa panik, aku bergegas menghampiri suamiku. Sambil terengah, aku menerangkan
semua keanehan-keanehan yang terjadi pada wajah bagian kiriku. Karena tidak bisa meredakan
resahku, akhirnya suamiku mengajak aku untuk diperiksa ke rumah sakit.
Di rumah sakit, aku diminta melakukan beberapa macam tes untuk orang yang terindikasi sakit
stroke (seperti tes menendang, menyebut huruf “R”, tes kolesterol dan tensi darah). Karena tidak
ada gejala-gejala stroke dalam kasus medisku, akhirnya oleh dokter umum aku segera dirujuk ke
dokter spesialis saraf. Di dokter spesialis saraf, aku diminta untuk menutup mata, tersenyum, dan
menyeringai. Dan setelah melihat upayaku, rupanya Sang dokter tidak perlu waktu lama untuk
memvonis bahwa aku terkena Bell’s Palsy.
Bell’s Palsy?
Hmm.. keren sekali nama penyakitnya ya. Tapi, dampak yang ditimbulkannya rruuaarr biasa.
Kata dokter, Bell’s Palsy adalah lumpuhnya saraf wajah nomor 7 akibat adanya radang yang
mengakibatkan pembengkakan di daerah sekitar belakang telinga. Pembengkakan ini akhirya
menekan saraf tepi no. 7 yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan di salah satu bagian wajah (bisa
kanan saja, atau kiri saja). Akibatnya, wajah jadi tidak bisa bergerak, karena saraf ini mengatur
ekspresi wajah seperti tersenyum, tertawa, termasuk berkedip (karena ada hubungannya ke saluran
air mata).
Penyebab Bell’s Palsy hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan karena
virus, tapi dokter bilang, mayoritas orang yang terkena Bell’s Palsy umumnya disebabkan oleh udara
dingin seperti tidur di lantai dingin atau terpapar AC/kipas angin secara terus menerus di salah satu
bagian wajah (kiri saja atau kanan saja). Untuk kasus yang terjadi padaku, aku sendiri masih mencari
penyebabnya. Karena terus terang aku termasuk orang yang tidak pernah pakai AC maupun kipas
angin (karena tidak kuat dengan udara dingin).
Kata dokter, kemungkinan karena aku sering naik motor dengan tidak menggunakan helm full-face
sehingga terpapar angin di bagian wajah. Kalau alasan ini memang bisa diterima, karena setiap hari
aku bolak-balik kantor pakai motor dan kaca helmnya tidak pernah diturunkan untuk menutupi
wajah. Tapi ‘kan kantornya juga dekat, dan kecepatanku kalau pakai motor rata-rata 20 Km/jam
(maklum penakut hehe..). jadi, kemungkinan angin yang menerpa pun tidak terlalu keras, bukan?
Tapi, tidak ada gunanya kalau berkutat terus mencari-cari penyebab penyakitnya. Jadi, aku
memutuskan untuk terus berpikir positif saja. Mungkin Allah sedang menyayangiku dengan
memberikan ujian berupa penyakit yang tak biasa seperti itu. Karena dengan begitu, aku jadi
semakin menyadari betapa besarnya nikmat yang Allah berikan selama ini padaku, dan aku tidak
cukup mensyukurinya. Dengan terkena Bell’s Palsy, aku jadi bisa menyadari betapa mahalnya arti
sebuah senyuman dan kedipan sehingga aku jadi bisa lebih bersabar dan bersyukur (ternyata, baru
dilumpuhkan satu titik saraf saja, efeknya sudah luar biasa dahsyat.. Maha Besar Allah yang Maha
Menciptakan).
Jreng .. Jreng .. Perlengkapan wajib kalau mau keluar rumah (gak boleh kena angin)
Meskipun masih bertanya-tanya, apa yang membuatku sampai terkena Bell’s Palsy, tapi aku
berusaha tidak terfokus pada masalah tersebut. Aku berusaha mencari tahu informasi sebanyak-
banyaknya tentang Bell’s Palsy baik dari internet, dokter-dokter dari beberapa rumah sakit, maupun
sharing dengan orang-orang yang pernah terkena penyakit ini. Dari semua itu, akhirnya aku
berkesimpulan bahwa:
Bell’s Palsy bisa terjadi kapan saja, dan pada siapa saja baik orang tua maupun anak-anak
(karena ada temanku yang bercerita bahwa dia pernah terkena Bell’s Palsy saat berusia di
bawah 5 tahun).
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, hampir semua menyebutkan bahwa Bell’s Palsy
disebabkan oleh angin/AC atau udara dingin yang menerpa wajah secara terus menerus
Bell’s Palsy merupakan penyakit saraf yang bisa disembuhkan. Orang yang terkena Bell’s
Palsy bisa kembali normal asalkan melakukan terapi dan pengobatan yang tepat dan cepat.
Dari beberapa dokter dan teman-teman yang pernah mengalami Bell’s Palsy, obat-obatan
yang diminum umumnya sama, yakni terdiri dari jenis kortikosteroid (aku dikasihnya merk
Medixon), Neurobion, dan Methycobalt yang diminum sesuai resep dokter. Untuk Medixon,
dokter memberikan dosis 3X4 mg sehari dan dikurangi dosisnya saat radang sudah
menghilang.
Katanya, sebenarnya Bell’s Palsy ini bisa sembuh dengan sendirinya. Hanya prosesnya sangat
lama mengingat regenerasi saraf hanya 1 mm/hari. Dan bila terlalu lama tidak diobati atau
tidak dilatih dengan melakukan terapi, dikhawatirkan bisa terjadi cacat permanen pada
bagian wajah yang lumpuh tersebut. Jadi, supaya wajah bisa kembali berfungsi secara
normal lebih cepat, diperlukan terapi yang kontinyu dan tepat. Jenis terapi yang diberikan
oleh dokter Rehab Medisku adalah terapi sinar (IRRI), terapi listrik bertegangan rendah
(Electric Stimulation), massage, dan mirror exercise (semacam senam wajah untuk melatih
fungsi mulut, hidung, alis, dan mata).
Untuk menyembuhkan Bell’s Palsy, diperlukan waktu yang cukup lama. Aku sendiri
menghabiskan waktu sekitar 2-3 minggu untuk bisa kembali berkedip, mengangkat alis,
tersenyum, dan tertawa lebar lagi. Namun, ada juga eberapa teman yang sembuh lebih
cepat, dan ada juga yang lebih lambat. Katanya, Pada anak-anak proses penyembuhannya
bisa lebih cepat mengingat regenerasi saraf pada anak-anak masih sangat cepat, sedangkan
untuk orang dewasa proses pengembalian fungsi wajahnya lebih lama.
Untuk bisa kembali normal, aku melakukan 8 kali terapi sinar infrared, 5 kali terapi listrik, 8
kali pijat, dan mirror exersice sebanyak 2Xsehari di rumah (beberapa teman menggunakan
pengobatan alternative selama 3-4 kali pertemuan, tapi kurang tahu juga dimana
alternative-nya).
Hmm.. apalagi ya infonya (lupa lagi hehe..). Oh iya, karena mata tidak bisa dipejamkan
secara sempurna, maka saat tidur sebaiknya mata ditutup oleh kassa steril atau plester
supaya tidak ada benda asing (debu, kotoran, binatang, dll) yang masuk saat kita terlelap.
Kemudian, setiap 3-5 kali sehari, mata ditetesi dengan air mata buatan (lyeteers) supaya
tidak kering.
Setelah 2 Minggu kena Bell's Palsy, Alhamdulillah bisa tersenyum lagi
Sepertinya itu dulu, karena lupa lagi informasi apa yang kemarin di dapat ya hehe.. pokoknya, buat
yang mengalami Bell’s Palsy, jangan langsung panik ya. InsyaAllah, dengan berdo’a, bersabar, dan
berobat, penyakit ini bisa disembuhkan dan kita bisa kembali normal seperti biasa. Jangan
melakukan tindakan-tindakan yang ‘berlebihan’ dulu, takutnya malah memperparah penyakitnya
atau bahkan menimbulkan efek lain yang malah jadi berbahaya.
Alhamdulillah, setelah saat ini aku bisa berkedip, tersenyum, dan tertawa lagi seperti semula.
Meskipun masih belum boleh sering-sering terkena angin, tapi sudah bisa beraktivitas seperti
semula. Semoga penyakit ini enggak kembali lagi, dan semoga Allah SWT senantiasa
menganugerahkan kesehatan kepada kita semua. Tetap semangat, karena Allah selalu menitipkan
hikmah dalam setiap peristiwa. Wallahu alam bishawab.