Anda di halaman 1dari 17

PERATURAN

ADVENTURE RODA DUA

INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION

Rev 21 November 2020

PAR.2-IOF-2021
1. PENDAHULUAN

Salam Off-Road.

Buku peraturan ini adalah buku peraturan resmi yang disiapkan oleh Indonesian
Offroad Federation (IOF) untuk me-akomodasi perkembangan perkembangan teknologi ,
keselamatan dan aspek kompetisi dari sebuah kegiatan otomotif di bidang Adventure
Offroad Roda Dua yang tidak lepas dari aspek keselamatan beroffroad roda dua dan
sangat peduli pada aspek lingkungan hidup.

IOF sangat memahami bahwa untuk menunjang olah raga otomotif yang sedang
berkembang ini khususnya bidang Adventure Offroad Roda Dua , harus didukung oleh
peraturan kegiatan yang menunjang keamanan jalur offroad keselamatan dan
kenyamanan peserta.

Tujuan utama dari IOF ialah untuk menjaga keserasian antara para Penyelenggara
dan Peserta dalam mengikuti kegiatan dan dalam menyesuaikan teknologi otomotif yang
terus berkembang dengan pesat.

Adalah menjadi tanggung jawab kita semua, IOF, Panitia Penyelenggara dan
Peserta untuk menjaga dan mematuhi peraturan peraturan yang telah disusun ini, yang
setiap saat bila perlu dapat di klarifikasi kan bersama.

Dengan telah di keluarkannya peraturan ini, IOF tidak bisa menjamin keselamatan
anggota ataupun bukan anggota yang menggunakan peraturan ini, Peraturan ini adalah
dipergunakan hanya sebagai petunjuk dalam mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan
sedang keselamatan peserta dan lain-lainnya adalah tanggung jawab masing masing pihak
yang bersangkutan dengan kegiatan.

IOF mempunyai hak untuk dari waktu kewaktu menambah dan mengurangi buku
peraturan ini yang tentu saja hasilnya akan terus di publikasi kan kepada seluruh anggota.

Wasallam.

PAR.2-IOF-2021
2. UMUM

2.1. HAK-HAK IOF

IOF merupakan organisasi yang berhak untuk mengawasi dan mengatur


seluruh kegiatan adventure off-road kendaraan bermotor roda dua di
Indonesia.

2.2. WEWENANG IOF

2.2.1. Mengawasi pelaksanaan kegiatan adventure off-road kendaraan bermotor


roda dua yang menggunakan peraturan-peraturan IOF.
2.2.2. Menetapkan Peraturan Kegiatan untuk setiap macam olahraga
Adventure Off-Road Kendaraan bermotor roda dua di Indonesia sesuai
dengan peraturan IOF
2.2.3. Mengawasi seluruh kegiatan kegiatan adventure off-road kendaraan
bermotor roda dua di Indonesia yang diselenggarakan oleh klub-klub
yang terdaftar sebagai IOF.
2.2.4. Menolak atau menyetujui peraturan-peraturan pelengkap yang
dikeluarkan oleh penyelenggara kegiatan, serta instruksi-instruksi khusus
yang dikeluarkan penyelenggara kegiatan Adventure Off-Road
Kendaraan bermotor roda dua.
2.2.5. Menyusun dan mengumumkan jadwal kegiatan kegiatan setiap tahunnya,
juga dengan perubahan-perubahan jadwal yang mungkin terjadi.
2.2.6. Mengeluarkan atau membatalkan rekomendasi izin suatu kegiatan
Adventure Off-Road Kendaraan bermotor roda dua yang tidak sesuai
dengan regulasi IOF.
2.2.7. Memberikan persetujuan kelaikan terhadap lintasan atau route kegiatan
termasuk Iingkungannya.
2.2.8. Mengatur pembagian tingkat kategori kegiatan Nasional, Regional,
Daerah maupun Klub.
2.2.9. Menjatuhkan sanksi kepada peserta, Club dan penyelenggara yang
melanggar peraturan IOF.

PAR.2-IOF-2021
3. KEGIATAN DAN PERATURAN
3.1. DEFINISI ADVENTURE OFFROAD RODA DUA
Kegiatan adventure offroad roda dua adalah suatu kegiatan yang mendatangkan
peserta offroader roda dua untuk melaksanakan kegiatan adventure offroad
dengan rute jalur yang sudah disediakan oleh club penyelenggara, kegiatan ini
hanya bersifat rekreasi/wisata offroad dengan tidak ada aspek kompetisi
didalamnya. Apresiasi buat peserta bisa berupa undian dorprize, merchandise,
sertifikat keikutsertaan atau medali kelengkapan pengumpulan check poin.

3.2. PENYELENGGARA ADVENTURE OFF-ROAD RODA DUA

Kegiatan adventure offroad roda dua di Indonesia hanya boleh diselenggarakan


oleh :
3.2.1. Klub atau Komunitas yang telah terdaftar menjadi anggota IOF.
3.2.2. Instansi/Event Organizer yang menggandeng Klub atau Komunitas yang
telah terdaftar di IOF sebagai penanggung jawab teknis kegiatan.

3.3. STATUS KEGIATAN

Tingkatan/status kegiatan ADVENTURE OFFROAD RODA DUA di Indonesia


dibagi atas empat tingkatan, yaitu:
3.3.1. Nasional
3.3.2. Regional
3.3.3. Daerah
3.3.4. Klub

3.4. KEGIATAN TINGKAT NASIONAL

KEGIATAN ADVENTURE OFF-ROAD TINGKAT NASIONAL Suatu kegiatan


yang bersifat Nasional dapat diselenggarakan oleh Klub yang mendapat
wewenang dan rekomendasi izin dari IOF. Dimana para pesertanya dapat terdiri
dari peserta dalam maupun luar negeri, tergantung dari sifatnya, yang memiliki
ijin,referensi atau lisensi yang diperlukan serta kegiatan wajib memakai
peraturan IOF .

PAR.2-IOF-2021
3.5. KEGIATAN TINGKAT REGIONAL

KEGIATAN ADVENTURE OFF-ROAD TINGKAT REGIONAL adalah


kegiatan yang diselenggarakan oleh Klub yang diberi wewenang dan
rekomendasi izin oleh IOF. Kegiatan ini merupakan Kegiatan Adventure Off-
Road dalam satu regional/Provinsi. Kegiatan Regional ini harus menggunakan
peraturan IOF .

3.6. KEGIATAN TINGKAT DAERAH


KEGIATAN ADVENTURE OFF-ROAD TINGKAT DAERAH adalah kegiatan
yang diselenggarakan oleh KIub yang diberi wewenang dan rekomendasi izin
oleh IOF. Kegiatan ini merupakan Kegiatan Adventure Off-Road dalam satu
Daerah/Kabupaten. Kegiatan ini harus menggunakan Peraturan IOF.

3.7. KEGIATAN TINGKAT KLUB


KEGIATAN ADVENTURE OFF-ROAD TINGKAT KLUB adalah kegiatan
yang diselenggarakan oleh KIub yang diberi wewenang dan rekomendasi izin
oleh IOF dimana pesertanya hanya terbatas diantara anggota-anggota suatu
Klub atau diantara beberapa klub. Kegiatan ini harus menggunakan Peraturan
IOF .

3.8. HADIAH DAN APRESIASI UNTUK PESERTA


Hadiah atau apresiasi apapun bagi peserta diatur dan dikelola oleh panitia
penyelenggara bisa berupa undian dorprize, merchandise, sertifikat
keikutsertaan atau medali kelengkapan pengumpulan check poin.

3.9. PERATURAN KEGIATAN


Peraturan Kegiatan berisi aturan menurut masing-masing jenis kegiatan,
Ketentuan-ketentuan Kegiatan Adventure Off-Road IOF dan format Peraturan
Pelengkap Kegiatan. Peraturan Kegiatan ini merupakan Peraturan IOF dan
wajib digunakan dalam tiap kegiatan di bawah IOF.

PAR.2-IOF-2021
3.10. PERATURAN PELENGKAP KEGIATAN
Peraturan-peraturan yang disusun oleh Panitia Penyelenggara Kegiatan memuat
hal-hal detail kegiatan serta petunjuk-petunjuk khusus. Untuk itu peraturan
pelengkap ini harus disetujui dahulu oleh IOF. Pada semua peraturan-peraturan
pelengkap, program maupun formulir pendaftaran harus sesuai dengan jelas
dicantumkan pernyataan bahwa diselenggarakan sesuai dengan peraturan-
peraturan IOF.
3.10.1. Untuk setiap kegiatan, Panitia Penyelenggara harus menyusun suatu
peraturan pelengkap untuk disahkan oleh IOF sebelum izin kegiatan
dikeluarkan.
3.10.2. Setiap ketentuan yang tertera didalam peraturan pelengkap yang
mungkin bertentangan dengan peraturan IOF dianggap sama sekali
tidak berlaku.

3.11. INSTRUKSI KHUSUS

Panitia Penyelenggara dapat pula mengeluarkan Instruksi Khusus, terutama


pada saat briefing atau pada saat-saat tertentu baik secara tertulis maupun
secara lisan dan harus disampaikan kepada para peserta dengan tanda terima
(bukti) tertulis bahwa semua/tiap peserta telah menerima Instruksi Khusus
tersebut. Dan instruksi Khusus ini harus disetujui oleh Technical Delegate Roda
Dua dan secepatnya dilaporkan kepada IOF.

3.12. PELAKSANAAN PERATURAN

Setiap penyelenggara, pelaksana, dan peserta yang terlibat langsung dalam suatu
kegiatan adventure Off-road, wajib :
3.12.1. Tunduk sepenuhnya pada peraturan IOF dan menerima semua
konsekuensi yang timbul karena peraturan-peraturan tersebut.
3.12.2. Dianggap sudah mengetahui dan memahami peraturan-peraturan IOF
tersebut.
3.12.3. Menolak setiap badan di luar IOF untuk turut campur dalam hal-hal
Technical Delegate.

PAR.2-IOF-2021
4. PENYELENGGARAAN

4.1. JADWAL KEGIATAN


IOF akan menyusun suatu Jadwal Kegiatan Adventure Offroad Roda Dua, berisi
jadwal kegiatan olahraga off-road Adventure kendaraan bermotor roda dua
berdasarkan permohonan yang masuk serta seleksi terhadap penyelenggara-nya.
Permohonan penjadwalan kegiatan diajukan ke IOF maksimai 3 bulan sebelum
hari pelaksanaan. IOF PENGDA berhak mengelola jadwal kegiatan sesuai
kondisi didaerah masing-masing dan dikoordinasikan ke IOF.

4.2. ORGANISASI PENYELENGGARA


Organisasi penyelenggara suatu kegiatan terdiri dari beberapa bagian/ sub-
organisasi dengan masing-masing kewajiban dan wewenangnya, yaitu:
4.2.1. Panitia Penyelenggara (Organizing Committee)
4.2.2. Panitia Pelaksana ( Racing Committe )
4.2.3. Technical Delegate IOF Roda Dua.

Sedangkan yang menangani kegiatan, minimum terdiri dari:


4.2.4. Pengamat Kegiatan (bila diperlukan)
4.2.5. Technical Delegate
4.2.6. Panitia Pelaksana yang terdiri dari:
a. Pimpinan Kegiatan (Event Director).
b. Pemeriksa Teknis (Scrutineers).
c. Petugas Check Point.

Mereka boleh dibantu oleh beberapa asisten guna menjamin penyelenggaraan


yang sempurna dan dapat pula menambah jabatan-jabatan petugas, antara lain:
4.2.7. Petugas Pendaftaran
4.2.8. Track Marshall
4.2.9. Flagman
4.2.10. Petugas Storing (mekanik)
4.2.11. Starter & Finisher
4.2.12. Petugas kesehatan
4.2.13. Petugas Evakuasi, dan lain sebagainya.

PAR.2-IOF-2021
4.3. PROMOTOR
Promotor adalah suatu Badan Hukum atau Instansi atau Event Organizer
yang hendak menjalin kerja sama penyelenggaraan dalam suatu kegiatan
adventure off-road. Kegiatan Adventure Offroad roda dua hanya dapat
diselenggarakan oleh CIub atau Komunitas yang sudah diakui dan terdaftar
pada IOF.
Sedangkan Promotor harus menjalin kerjasama dengan Klub atau Komunitas
yang terdaftar di IOF.

4.4. PENGAMAT KEGIATAN


IOF wajib menunjuk seorang yang bertugas mengamati dan menilai
penyelenggaraan suatu kegiatan, pengamat kegiatan harus mempunyai lisensi
IOF untuk Technical Delegate Officer sesuai dengan jenis kegiatan yang masih
berlaku, baik mengenai penyelenggaraan secara umum, maupun secara teknis
kegiatan.
Hasil pengamatan dilaporkan kepada IOF yang akan merupakan dasar
penilaian bagi IOF untuk pertimbangan apakah penyelenggara yang
bersangkutan dengan penyelenggaraan tersebut dapat ditunjuk kembali
sebagai penyelenggara pada tahun berikutnya.

4.5. PENGAWAS KEGIATAN/TECHNICAL DELEGATE


Pengawas Kegiatan/Technical Delegate terdiri dan petugas yang berkualitas
baik yang diangkat dan ditunjuk oleh IOF bertugas mengawasi pelaksanaan,
pengawas kegiatan harus mempunyai lisensi IOF untuk Technical Delegate
Officer sesuai dengan jenis kegiatan yang masih berlaku, peraturan kegiatan
yang ada serta memutuskan persoalan- persoalan yang timbul dalam suatu
kegiatan.
Pengawas Kegiatan/Technical Delegate mempunyai wewenang dan kekuasaan
tertinggi dalam suatu kegiatan untuk melaksanakan semua peraturan-
peraturan IOF maupun peraturan Pelengkap Kegiatan.

PAR.2-IOF-2021
4.6. KEWAJIBAN TECHNICAL DELEGATE

Pengawas Kegiatan/Technical Delegate harus terlibat langsung pada setiap


kegiatan sejak awal sampai akhir kegiatan. Juga harus sepenuhnya menguasai
segala sesuatunya yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.

Wajib memeriksa hal-hal sebagai berikut:


4.6.1. Hal-hal yang berhubungan dengan perizinan.
a) Izin Lokasi kegiatan/Veneu (pemilik lokasi, RT, RW, Kelurahan, dll)
b) Izin pemakaian jalur/rute (warga pemilik lahan, RT, RW, Instansi,
perhutani, PTP, dll)
4.6.2. Peraturan-peraturan Pelengkap.
4.6.3. Kesiapan Penyelenggara mengenai petugas pendukung (petugas
marshal, petugas medis, petugas evakuasi, mekanik, dll)
4.6.4. Daftar peserta.
4.6.5. Susunan Acara, buku rute, dan lain sebagainya
4.6.6. Asuransi.
4.6.7. Memeriksa dan Meneliti :
4.6.7.1. Faktor keamanan dan jalur-jalur track atau lintasan termasuk
perlengkapan kesehatan, dokter, ambulans, pemadam kebakaran,
jalur pengalihan, jalur buangan, jalue alternatif dan lain sebagainya.
4.6.7.2. Apakah route atau lintasan dapat dilalui tanpa 
rintangan yang
berarti sesuai standar keamanan dan keselamatan selama Kegiatan.
4.6.7.3. Daerah kegiatan/venue harus tertutup bagi lalu lintas dan umum.
4.6.7.4. Menghentikan atau mengambil tindak lanjut dari suatu kegiatan
akibat force majeur atau membatalkan suatu kegiatan setelah
diadakan pertimbangan yang matang serta pemeriksaan yang
seksama.
4.6.7.5. Dalam hal terjadi kecelakaan fatal, segera harus diadakan
pemeriksaan terhadap sebab-sebab kecelakaan tersebut dan haruslah
dibuat laporan terperinci dengan disertai pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh para saksi, polisi, dokter dan panitia
penyelenggara.
4.6.7.6. Bilamana terjadi perselisihan antara sesama peserta atau antara
peserta dengan petugas maka Pengawas/Technical Delegate harus jadi
penengah.
4.6.7.7. Setelah kegiatan berakhir, Pengawas/Technical Delegate dengan
bantuan Pimpinan Kegiatan harus secepatnya membuat dan
mengirimkan laporan kepada lOF mengenai hasil pengawasannya
juga sanksi maupun rekomendasi seperlunya.

PAR.2-IOF-2021
4.7. WEWENANG TECHNICAL DELEGATE
4.7.1. Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan haruslah diawasi sekurang-
kurangnya oleh satu orang Pengawas/Technical Delegate
4.7.2. Pengawas/Technical Delegate tidak bertanggung jawab kepada
penyelenggara tetapi hanya bertanggung jawab kepada IOF.
4.7.3. Pengawas/Technical Delegate dapat mengambil tindakan-tindakan
sebagai berikut:
a. Merubah dan mengganti peraturan-peraturan pelengkap kegiatan yang
disebabkan oleh faktor keamanan, antara lain: menetralisir bagian-bagian
tertentu, jalur, pos-pos petugas, serta merubah jadwal-jadwal yang ada.
b. Menunda, memberhentikan kegiatan sehubungan dengan force majeur
dan keamanan/ketentraman.
4.7.4. Menolak memberikan izin start kepada para peserta bila:
a. Peserta yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan sesuai
standar IOF.
b. Kendaraan yang tidak memenuhi syarat serta membahayakan.
c. Menurut peraturan mereka tidak berhak untuk ikut kegiatan.
d. Tindakan peserta yang curang dan melanggar peraturan.
e. Mengesahkan dan memutuskan dalam kasus-kasus yang timbul, baik
sengketa maupun kesalahan-kesalahan yang terjadi.

4.8. KEWAJIBAN PANITIA PENYELENGGARA

Panitia Penyelenggara adalah sebuah klub/promotor yang disetujui oleh IOF


dan diberi kuasa serta wewenang menyelenggarakan suatu kegiatan dan
melaksanakan peraturan yang berlaku serta peraturan- peraturan
tambahannya
Kewajiban Panitia Penyelenggara adalah sebagai berikut:
4.8.1. Menyelenggarakan serta membagi tugas kepada para anggota dan
petugas.
4.8.2. Mendaftarkan jadwal dan mengajukan rekomendasi kegiatannya
kepada IOF.
4.8.3. Mengajukan permohonan izin penyelenggaraan kepada pihak yang
berwajib.
4.8.4. Menyediakan jalur/rute yang aman, nyaman dan mampu menampung
semua jumlah peserta.
4.8.5. Memasang rambu rambu jalur sesuai standarisasi IOF.
4.8.6. Menyediakan lokasi kegiatan/venue yang mampu menampung semua
peserta termasuk lokasi parkir.

PAR.2-IOF-2021
4.8.7. Menyusun peraturan-peraturan pelengkap, jadwal dan program
kegiatan bersama-sama dengan Pimpinan Kegiatan.
4.8.8. Menjamin penyelenggaraan dan bertanggung jawab atas setiap kegiatan
baik terhadap bidang administrasi, teknis, keuangan, keabsahannya, dan
lain sebagainya.
4.8.9. Mengatur keamanan dan keselamatan umum, peserta dan petugas
dengan berkoordinasi dengan Pimpinan Kegiatan & Pengawas
Kegiatan/Technical Delegate.
4.8.10. Panitia Penyelenggara bertanggung jawab terhadap pihak ketiga atas
kerugian yang timbul selama acara kegiatan berlangsung.
4.8.11. Mengumumkan dan melaporkan hasil-hasil resmi kegiatan kepada IOF
diketahui oleh Pengawas Kegiatan.

4.9. PESERTA
Peserta adalah orang yang pendaftarannya sudah diterima dan memenuhi
syarat untuk suatu kegiatan.

4.10. PERSYARATAN PESERTA

Untuk dapat memenuhi syarat sebagai peserta kegiatan Off-Road Kendaraan


bermotor roda dua, maka kepada setiap calon peserta harus memenuhi syarat
syarat sebagai berikut :
4.10.1. Kendaraan bermotor roda dua yang dipakai peserta wajib memenuhi
spesifikasi tehnis Kendaraan Off-road antara lain:
a) Kendaraan offroad roda 2 (dua), dengan system penggerak roda
belakang 2x1.
b) Ukuran diameter Roda 16/19 inc atau 18/21 inc
c) Menggunakan ban tipe Offroad
d) Kapasitas/cc mesin tidak dibatasi.
e) Rem depan dan belakang harus berfungsi dengan baik, kondisi kampas
rem masih layak minimal kondisi 70%.
f) Stang harus dalam kondisi baik dan tidak ada bagian yang runcing yang
bisa membahayakan pengendara sendiri maupun offroader lain.
g) Busa pengaman stang atau riser harus ada.
h) Handle rem dan handle kopling harus dalam kondisi utuh dan tumpul.
i) Lampu depan menjadi suatu kewajiban apabila kegiatan Offroad
dilaksanakan trip malam.
j) Setiap kendaraan wajib memasang switc On Off engine Stop yang
berfungsi dengan baik dan ditempatkan pada posisi yang mudah
terjangkau oleh rider.

PAR.2-IOF-2021
4.10.2. Peserta wajib mengenakan atribut keselamatan dan keamanan yang
tercantum dalam safety golden rules roda dua.
a) Mengenakan Helm Full Face standar offroad memenuhi persyaratan
SNI
b) Mengenakan pakaian standar offroad (jersey panjang dan celana
panjang offroad)
c) Mengenakan Sepatu boot offroad melindungi ujung jari sampai betis
d) Memakai Sarung tangan menutupi semua bagian tangan dari
pergelangan sampi ujung jari.
e) Mengenakan goggles atau pelindung mata standar offroad.
f) Mengenakan pelindung leher atau Neck Brace.
g) Mengenakan Body Protector pelindung dada dan punggung.
h) Mengenakan pelindung lutut dan siku.
(Semua peralatan pelindung di atas harus dalam kondisi baik.)
4.10.3. Peserta wajib memiliki KTA IOF dan SIM yang berlaku.
4.10.4. Peserta dilarang mengkonsumsi minuman beralkohol, obat-obat
terlarang, dan narkotika selama kegiatan berlangsung.

5. PERIZINAN

5.1.PERMOHONAN PENYELENGGARAAN
Setiap permohonan Rekomendasi izin penyelenggaraan ditujukan kepada
IOF untuk kegiatan- kegiatan yang bersifat, Nasional, Regional, Daerah
dan KIub atau Komunitas dengan disertai keterangan-keterangan sebagai
berikut:
a. Tanggal, tempat, jenis tingkat kegiatan.
b. Nama dan alamat pemohon.
c. Rencana peraturan lengkap.
d. Alamat sekretariat.
e. Nomor registrasi Klub pemohon.
f. Buku rute dan keterangan-keterangan detailnya.
g. Melampirkan surat izin dan lingkungan,instansi terkait yang
berkompeten secara langsung dalam kegiatan seperti :
a) Izin dari lingkungan terkait baik lokasi kegiatan maupun jalur jelajah
yang digunakan (Warga, RT,RW,Kelurahan, Perhutani, PTP dan
lain-lain )
b) Izin dari Aparat terkait ( Kepolisian,TNI dan lain-lain )
c) Izin – izin tambahan yang diperlukan, disesuaikan dengan kondisi
penyelenggaraan di setiap wilayah berdasarkan tingkatan
penyelenggaraan kegiatan.

PAR.2-IOF-2021
5.2. ASURANSI
5.2.1. Penyelenggara diharuskan memberikan fasilitas asuransi kepada
peserta dan panitia yang teregistrasi dalam event.
5.2.2. Penyelenggara diwajibkan megirim berita acara pengajuan klaim asuransi
maksimal 1 x 24 jam.

5.3. PENDAFTARAN PESERTA

Pendaftaran peserta yang sah harus tercatat pada formulir pendaftaran:


a) Alamat dan Nama Lengkap pendaftar sesuai identitas.
b) Nomor KTA IOF.
c) Tanda tangan peserta.
d) Jenis kendaraan.

5.4. KELENGKAPAN DAN KELAYAKAN JALUR/RUTE

Jalur/rute yang layak untuk kegiatan Adventure Offroad Roda Dua


adalah:
5.4.1. Jalur yang mampu menampung semua jumlah peserta.
5.4.2. Jalur yang aman untuk keselamatan peserta, yang dimaksud jalur
aman adalah terhindar dari benturan yang mebahayakan peserta
misalkan jalur tipis yang sebelahnya jurang, tanjakan/turunan yang
banyak batu dan pohon yang rapat serta jalur yang banyak
bersinggungan dengan lalulintas jalan raya dan juga jalur lebar lurus
yang lebih dari 100m dimana bisa memicu peserta untuk memacu
motornya dengan kecepatan tinggi.
5.4.3. Jalur yang nyaman buat peserta adalah meliputi jalur jalur yang bebas
dari antrian dan kemacetan yang panjang dan lama, kondisi ini dapat
memicu peserta dehidrasi sehingga terjadi pingsan bahkan kalau tidak
tertolong bisa menimbulkan serangan jantung dan kematian.
5.4.4. Menyediakan alternatif jalur yang sesuai untuk semua kalangan
offroader berdasarkan skill / kemampuan dan jenis kendaraan yang
dipakai.
5.4.5. Menyediakan jalur alternative khususnya di area rintangan (obstacle)
ekstrim atau rawan terjadi kemacetan.
5.4.6. Meminimalisir jalur single track (tentative).
5.4.7. Meminimalisir jalur yang melewati pemukiman dan jalan raya.
5.4.8. Menyediakan jalur evakuasi.
5.4.9. Menyediakan peta jalur untuk peserta.

PAR.2-IOF-2021
5.4.10. Tanda jalur/rambu-rambu harus jelas sesuai dengan aturan IOF yang
berlaku.
5.4.11. Tanda bahaya di jalur ekstrim harus ada.
5.4.12. Obstacle tanjakan dan turunan harus lolos uji dan tidak
membahayakan peserta.
5.4.13. Klasifikasi tipe jalur sungai adalah :
a. Sungai berbatu
Sungai dengan jalur bebatuan yang dapat dilewati oleh kendaraan
bermotor offroader.
b. Sungai berlumpur
Kedalaman maksimal tekstur lumpur maksimal 30 cm.
c. Sungai berpasir
Kedalaman maksimal tekstur pasir maksimal 30 cm.
5.4.14. Lebar minimal jalur sungai adalah 3 meter dan maksimal 10 meter.
5.4.15. Kedalaman sungai maksimal 50 cm (tidak membahayakan peserta).
5.4.16. Arus sungai tidak membahayakan.
5.4.17. Disediakan jembatan (bila diperlukan), dengan lebar jembatan
minimal 2,5 meter (jika melalui arus deras).
5.4.18. Jalur melalui goa atau terowongan diperbolehkan apabila :
a. Aman dari binatang yang membahayakan.
b. Tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan peserta
5.4.19. Jarak tempuh dan waktu tempuh jalur disesuaikan dengan rundown
acara dari penyelenggara.

5.5. RAMBU – RAMBU


Rambu jalur berguna untuk mengarahkan peserta supaya tetap berada di
jalur yang direncanakan agar peserta tidak tersesat dan tidak melewati
jalur yang tidak dijinkan serta peringatan/himbauan mengenai prilaku
peserta saat berada di jalur.
Rambu rambu ini dibagi menjadi tiga katagori yaitu:

PAR.2-IOF-2021
5.5.1. RAMBU PETUNJUK

Rambu ini berupa petunjuk arah Kanan, Kiri dan Lurus. Rambu ini
berfungsi untuk memberikan petunjuk arah baik kekanan kekiri maupun
lurus. Rambu ini dipasang dipersimpangan perempatan, pertigaan
maupun tikungan. Pemasangan rambu ini dititik titik yang terlihat jelas
dari arah datangnya peserta dan dipasang 5 meter sebelum titik
persimpangan atau pas dipersimpangan yang dimaksud. Untuk
pemasangannya bisa ditempel diobyek yang paling jelas dari arah
datangnya offroader bias dipasang dipohon atau dibatu dengan
menggunakan tali atau staples, khusus untuk rambu yang dipasang
dipohon dilarang menggunakan paku agar ramah lingkungan . Rambu
petunjuk berisikan tulisan petunjuk arah arah panah dengan warna-
warna berbeda.
Adapun warna warna standar petunjuk arah adalah:
a) Lurus dengan warna Biru
b) Belok Kanan dengan warna Merah
c) Belok Kiri dengan warna Kuning

5.5.2. RAMBU PENGARAH

Rambu ini bertujuan untuk mengarahkan peserta agar tetap berada


dijalur yang direncanakan. Rambu ini bisa berupa pita line atau
potongan kertas yang dipasang atau disebar maksimal per 100m, jadi
apabila peserta sudah melebihi 200m tidak menemui rambu pengarah
ini berarti peserta berada dijalur yang salah dan diharapkan peserta
bisa putar balik untuk mencari rambu2 sebelumya sehingga tidak
terjadi peserta yang tersesat sampai berkilo kilo. Untuk dilokasi
persimpangan dan ditikungan rambu ini bisa dipasang dan disebar di
lokasi setelah titik persimpangan atau tikungan sehingga apabila
rambu petunjuk hilang/lepas/ dicopot oleh orang2 yang tidak
bertanggung jawab maka masih ada jejak rambu cadangan.

PAR.2-IOF-2021
5.5.3. RAMBU INFORMASI DAN PERINGATAN

Rambu ini berupa informasi, peringatan dan himbauan kepada peserta


misalnya:
a) “AWAS JURANG”
b) “AWAS TIKUNGAN TAJAM”
c) “HATI-HATI MASUK PERKAMPUNGAN”
d) “HARAP PELAN-PELAN”
e) “HATI-HATI PERSIMPANGAN JALAN RAYA”
f) dan lainnya yang dianggap perlu .

6. PERATURAN HAL LINGKUNGAN ALAM.

6.1. Daerah Rest Area harus bersih pada saat ditinggalkan , semua sampah
dikumpulkan diplastik sampah dan harus dibawa, tidak boleh ditinggal,
dibakar atau ditimbun ditanah.
6.2. Dilarang membuat suara berisik di Rest Area setelah jam 24.00 malam,
semua mesin, generator, radio dan lain2 harus dimatikan hingga jam
06.00 pagi, mencoba motor harus jauh dari base camp.
6.3. Buang air besar disarankan minimal 100 mtr dari Rest Area atau Sumber
air dan jika selesai harus ditimbun.
6.4. Dilarang merusak / menebang pohon hidup, kecuali untuk keperluan
perbaikan jembatan ditempat tersebut.
6.5. Bila rute menyusuri pantai, kendaraan harus mengikuti tanda rute yang
telah ada, atau mengikuti jejak kendaraan yang didepannya dan jangan
merusak bukit pasir.
6.6. Peserta dilarang membuang sampah sembarangan , baik dijalan maupun
dihutan.
6.7. Pada saat merokok, peserta harus menjaga tidak timbulnya bahaya
kebakaran. Pada saat selesai api harus dimatikan, dan tidak membuang
puntung rokok sembarangan.
6.8. Sebelum meninggalkan Rest Area wajib memeriksa kebersihan ditempat
masing2 yang juga merupakan tanggung jawab panitia untuk
penertibannya.
6.9. Peserta tidak diperbolehkan mengambil/merusak/membunuh ekosistem
alam yang ada selama kegiatan berlangsung.
6.10. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan diberikan sanksi teguran
atau pinalti dan bila perlu dikenakan sanksi pemecatan

PAR.2-IOF-2021
7. MEDIA CRISIS

Statement atau penyataan resmi mengenai liputan atau informasi dari


kegiatan hanya dikeluarkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara.

SAFETY FIRST

PAR.2-IOF-2021

Anda mungkin juga menyukai