Anda di halaman 1dari 17

ANGGARAN

RUMAH TANGGA
BAB I
FUNGSI & TUJUAN ORGANISASI

Pasal 1
Fungsi
SUPERMOTO INDONESIA berfungsi :
(1) Sebagai wahana peningkatan komunikasi sesama anggota;
(2) Sebagai referensi dan penyalur kepentingan para anggota untuk memahami dan
menambah wawasan tentang seluk beluk kendaraan, khususnya kendaraan roda dua
jenis trail dengan ban aspal di Indonesia dan dunia otomotif pada umumnya;
(3) Sebagai wadah kesetiakawanan sosial antara sesama anggota serta masyarakat pada
umumnya.
(4) Menjembatani anggota SUPERMOTO INDONESIA dengan ATPM dan Main Dealer.

Pasal 2
Tujuan
SUPERMOTO INDONESIA bertujuan untuk:
(1) Menyalurkan minat dan hobi dengan jalan memberikan nilai tambah kepada para
anggotanya baik sebagai pemilik, pengguna dan atau pecinta kendaraan roda dua
khususnya jenis supermoto.
(2) Sebagai wadah peningkatan kepuasan anggota atas kepemilikan dan penggunaan
kendaraan roda dua jenis trail dengan ban aspal.
(3) Meningkatkan pengetahuan anggota tentang teknik dan pengetahuan dasar tentang
otomotif, termasuk hal-hal yang menyangkut keselamatan pengemudi, penumpang
dan kendaraannya.
(4) Mewujudkan rasa kekeluargaan, rasa setia kawan, rasa kebersamaan antara sesame
anggota SUPERMOTO INDONESIA.
(5) Membina komunikasi dan interaksi antara para anggota SUPERMOTO INDONESIA
dengan organisasi atau komunitas otomotif lainnya di Indonesia.
BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 3
Anggota SUPERMOTO INDONESIA
(1) Anggota Biasa, adalah individu yang telah dilantik menjadi anggota melalui mekanisme
yang telah ditentukan.
(2) Anggota Kehormatan, adalah individu yang berjasa bagi kemajuan dan perkembangan
SUPERMOTO INDONESIA.

Pasal 4
Ketentuan dan Syarat Menjadi Anggota SUPERMOTO INDONESIA
Pengurus SUPERMOTO INDONESIA menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh calon anggota SUPERMOTO INDONESIA.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Anggota
(1) Hak-Hak Anggota SUPERMOTO INDONESIA:
a. Hak memilih dan dipilih dalam kepengurusan (tidak berlaku bagi Anggota
Kehormatan).
b. Hak berbicara, mengajukan kritik/pendapat dan saran untuk kemajuan SUPERMOTO
INDONESIA baik langsung melalui pengurus dan Rapat Umum Anggota.
c. Turut aktif dalam setiap pelaksanaan kegiatan dan menjalankan keputusan
SUPERMOTO INDONESIA.
d. Mendapat perlindungan dan pembelaan dalam menjalankan tugas SUPERMOTO
INDONESIA berdasarkan nilai-nilai kebenaran; dan
e. Memperoleh dan menggunakan segala informasi, Atribut-Atribut SUPERMOTO
INDONESIA dan fasilitas - fasilitas yang disediakan oleh SUPERMOTO INDONESIA.
(2) Kewajiban-kewajiban Anggota SUPERMOTO INDONESIA :
a. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Keputusan, Peraturan Internal dan Tata Tertib SUPERMOTO INDONESIA;
b. Menjaga dan membela serta menjunjung tinggi nama baik SUPERMOTO INDONESIA;
c. Membantu Pengurus dalam menjalankan kegiatan organisasi;
d. Menjalankan dan melaksanakan keputusan/peraturan SUPERMOTO INDONESIA yang
ditetapkan dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan wajib organisasi;
e. Memperjuangkan dan mengamankan kebijakan SUPERMOTO INDONESIA;
f. Mencegah setiap usaha dan tindakan yang dapat merugikan kepentingan
SUPERMOTO INDONESIA;
g. Membayar iuran-iuran wajib (tidak berlaku bagi Anggota Kehormatan) dan dana-
dana lain berdasarkan kepentingan SUPERMOTO INDONESIA; dan
h. Menghadiri rapat – rapat SUPERMOTO INDONESIA yang membutuhkan persetujuan
para Anggota.

Pasal 6
Berakhirnya Keanggotaan
(1) Berakhirnya kenggotaan apabila :
a. Mengundurkan diri secara tertulis atas permintaan sendiri karena sesuatu hal;
b. Diberhentikan oleh Pengurus SUPERMOTO INDONESIA.
c. Meninggal dunia;
(2) Berakhirnya keanggotaan artinya individu tersebut kehilangan dan kewajiban sebagai
anggota.
BAB III
KEPENGURUSAN

Pasal 7
Struktur Pengurus
(1) Pengurus Pusat merupakan pemegang mandat Musyawarah Nasional (MUNAS) yang
secara kolektif mengelola, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan SUPERMOTO
INDONESIA sehari - hari;
(2) Susunan Pengurus SUPERMOTO INDONESIA terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris dan
Bendahara, Humas, Wakil Region, Divisi

Pasal 8
Bagan Sruktur Pengurus

Pasal 9
Ketua Umum
(1) Menetapkan kebijakan dari pelaksaan rapat umum anggota yang berlandaskan yang
AD/ART SUPERMOTO INDONESIA.
(2) Bertanggung jawab kepada rapat umum atas kelancaran organisasi.
(3) Berhak memberikan pernyataan umum berlaku secara internal maupun eksternal
Pasal 10
Bendahara
1) Mengelola dan mengawasi seluruh dana yang terkumpul.
2) Mengatur keungan organisasi secara umum
3) Membuat laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran) organisasi secara
4) Bendahara memiliki laporan tanggung jawab yang diberikan kepada pengurus nasional.

Pasal 11
Sekretaris
1) Menerima pendiktean & mendikte laporan wakil region baik usulan, kritik & saran
2) Menyiapkan surat-menyurat, memeriksa atas laporan wakil region
3) Pemberkasan laporan wakil region atas keorganisasian dan membership
4) Seluruh kegiatan di laporkan di forum pengurus pusat

Pasal 12
Humas dan Medsos
1) Sebagai pusat mediator SUPERMOTO INDONESIA dalam berbagai informasi baik untuk
kepentingan internal maupun eksternal SUPERMOTO INDONESIA serta membuat akses
di internet atau didunia maya.
2) Mewakili pengurus sebagai mediator dengan pihak diluar SUPERMOTO INDONESIA yang
berhubungan langsung maupun tidak langsung untuk menunjang kinerja pengurus
SUPERMOTO INDONESIA.
3) Mensosialisasikan segala bentuk program dan kegiatan SUPERMOTO INDONESIA
kepada seluruh pengurus dan anggota.
4) Mendokumentasikan segala jenis agenda atau kegiatan untuk kepentingan SUPERMOTO
INDONESIA.
Pasal 13
Wakil Region

Adalah unsur pembantu pemimpin (wakil) atau pimpinan di Wilayah Regional pulau
tersebut yang mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi
1) Koordinasi korwil & chapter provinsi
2) Menentukan korwil di wilayahnya
3) Memverifikasi chapter baru yang akan berdiri, laporkan ke sekretaris
4) Memfasilitasi & menyelesaikan usulan korwil dan chapter
5) Keanggotaan & membership di korwil dan chapter (diteruskan ke sekretaris, Ketua
Umum dan pengurus pusat)
6) Mendata keseluruhan member dibawah wilayahnya
Tahap-tahap pembentukan chapter baru :
a. Chapter terdekat mengetahui adanya calon chapter
b. Chapter terdekat melaporkan kepada Korwil
c. Korwil memverifikasi layak dan tidaknya terbentuknya chapter
d. Korwil membuatkan logo calon chapter
e. Korwil melaporkan adanya chapter baru dan acc logo kepada wakil region untuk di
verifikasi kembali lalu ditembuskan ke pengurus pusat.

Pasal 14
Hak & kewajiban korwil

1) Sebagai perpanjangan tangan wakil regional

2) Pendataan chpater dibawah naungannya

3) Hak mengeluarkan logo dengan persetujuan wakil regional & pusat

4) Bertanggungjawab penuh terhadap chapter yg berada dibawah naungannya

5) Kewajiban report dan komunikasi kepada wakil regional


6) Wajib melaporkan keberadaan calon chapter kepada wakil regional

Chapter kordinator wilayah

1) Minimal 4 (empat) chapter

2) Korwil chapter propinsi

3) Apabila tidak ada chapter propinsi maka chapter tertua berhak menjadi korwil

Pasal 15
Divisi Merchandise dan Usaha
1) Memberikan ide-ide kreatif untuk merchandise SMI
2) Mencari inisiatif untuk menghasilkan dana dari penjualan merchandise SMI
Catatan Merchaindase yang wajib beli handtag
a. Segala jenis produk kaos, hoodie, topi, kemeja dan apapun jenis produk
jual/merchandise baik yang digunakan oleh member ataupun dijual keluar, segala
sesuatu marchandise yang menggunakan logo SMI dan SMI chapter ataupun tulisan
SUPERMOTO INDONESIA wajib membeli hangtag/label kepada SMI pusat sesuai
dengan jumlah produksi kaos, hoodie, topi, kemeja dan apapun jenis produk
jual/merchandise dan lain sebagainya.
b. Pembuatan Merchandise harus melalui persetujuan pengurus dimana design hak dari
chapter.

Pasal 16
Divisi Event dan Sosial
1) Mengawasi dan memantau event nasional (Munas & Kobar)
2) Menyiapkan agenda untuk kegiatan sosial bersekala nasional
3) Memberikan ide-ide untuk melakukan kegiatan kemanusiaan
Pasal 17
Keamanan dan Pengawasan
1) Menegur chapter yang melakukan provokasi di medsos dengan menggunakan akun
resmi.
2) Melakukan penindakan terhadap chapter yang sudah ditegur namun masih melakukan
sesuai dengan point (1) penindakan diantaranya meminta pengurus chapter tersebut
untuk mengeluarkan admin medsos sebagai member dan jika itu dilakukan oleh
pengurus maka keamanan/pengawasan melaporkan kepada Ketua Umum agar chapter
tersebut dilakukan perubahan kepengurusan dan pusat berhak membekukan chapter
tersebut sampai chapter tersebut bisa melakukan perubahan kepengurusan.
3) Melakukan semua koordinasi terhadap semua chapter baru, logo/aturan dan
sebagainya.
4) Melakukan pengawasan merchandise dimana pembuatan merchandise tersebut
diwajibkan beli handtag jika menggunakan logo SMI ataupun logo SMI chapter serta
tulisan SUPERMOTO INDONESIA.
5) Jika point (4) dilanggar maka akan ada denda dimana bidang keamanan dan
pengawasan yang berhak menentukan dan hasil denda tersebut dialokasikan ke kas
pusat.
6) Melakukan pengawasan pemalsuan hangtang, pemalsuan produk jual (merchandise),
dan legalisasi produksi SMI.
7) Apabila ditemukan tindakan yang tersebut pada point (6) maka Pengawas/keamanan
mempunyai kewajiban untuk memberikan teguran tertulis hingga hukuman berupa
denda.
8) Apabila ditemukan tindakan kecurangan jumlah hangtag yang tidak sesuai dengan
jumlah produksi seperti disebut pada pasal 12 point 2.b maka badan
pengawas/keamanan berkewajiban meberikan teguran secara tertulis, dan yang
melanggar akan di kenakan denda sedikitnya dua kali lipat dari harga hangtag dengan
jumlah marchendise yang diproduksi.
9) Pengawas/keamanan berkewajiban melakukan teguran atas segala sesuatu aturan
aturan yang diterapkan oleh SMI.
Pasal 18
Chapter
1) Jangka waktu Kepengurusan Chapter sedikitnya 1 (satu) tahun dan sebanyak-banyaknya
2 (dua) tahun.
2) Pemilihan pengurus chapter ditentukan oleh seluruh anggota chapter berdasarkan
musyawarah dan mufakat.
3) Hasil susunan pengurus chapter wajib dilaporkan kepada pengurus pusat.
4) Data seluruh keanggotaan yang aktif wajib diserahkan kepada pengurus pusat.

Pasal 19
Pengangkatan Pengurus
1) Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum SUPERMOTO INDONESIA diangkat dan
diberhentikan oleh Musyawarah Nasional.
2) Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum SUPERMOTO INDONESIA diangkat untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun lamanya dan setelah itu dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan saja.
3) Persyaratan menjadi Pengurus SUPERMOTO INDONESIA
a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Anggota SUPERMOTO INDONESIA yang tidak sedang dicabut keanggotaannya;
c. Bertanggung jawab dan bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga serta pikiran
untuk kemajuan SUPERMOTO INDONESIA.
d. Memahami SUPERMOTO INDONESIA pada umumnya serta hak dan kewajiban dari
masing-masing organisasi SUPERMOTO INDONESIA pada khususnya.
Pasal 20
Tugas dan Wewenang Pengurus
(1) Pengurus mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang lebih terperinci, antara
lain:
a. Menyusun, melaksanakan dan menjalankan program kerja dalam usaha pencapaian
tujuan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SUPERMOTO
INDONESIA;
b. Memimpin dan membina SUPERMOTO INDONESIA secara menyeluruh berdasarkan
Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga;
c. Menyusun laporan dan memberikan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas-
tugasnya program kerja yang telah dilaksanakan kepada Rapat Umum Anggota;
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan – kegiatan SUPERMOTO
INDONESIA.
e. Menentukan kegiatan – kegiatan pelaksanaan rencana kerja dalam bidangnya &
mengelola keuangan.
f. Menjalankan tata usaha kepengurusan SUPERMOTO INDONESIA;
g. Menampung aspirasi para anggota dan mengupayakan penyelesaian yang terbaik
bagi seluruh pihak terkait.

Pasal 21
Rapat Pengurus
Rapat Pengurus diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

BAB IV
TATA TERTIB DAN ETIKA

Pasal 22
Tata Tertib Anggota SUPERMOTO INDONESIA
(1) Anggota SUPERMOTO INDONESIA wajib untuk saling menghormati, saling menghargai,
tenggang rasa dan saling menjaga kerukunan antara anggota tanpa membeda-bedakan
suku, agama, ras dan kedudukan serta status sosialnya dalam masyarakat;
(2) Anggota SUPERMOTO INDONESIA wajib memenuhi peraturan dan ketentuan yang
berlaku diseluruh wilayah Republik Indonesia;
(3) Anggota SUPERMOTO INDONESIA wajib memenuhi ketentuan yang berlaku dalam
organisasi SUPERMOTO INDONESIA, termasuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga yang ditetapkan oleh Rapat Umum Anggota;
(4) Anggota SUPERMOTO INDONESIA wajib menerapkan disiplin dalam berlalu lintas;
(5) Atribut-atribut SUPERMOTO INDONESIA yang berisi lambang atau bentuk tulisan
SUPERMOTO INDONESIA hanya berlaku sebagai pengenal bagi anggota SUPERMOTO
INDONESIA;
(6) Anggota SUPERMOTO INDONESIA dilarang menggunakan nama SUPERMOTO
INDONESIA atau mengatasnamakan SUPERMOTO INDONESIA untuk kepentingan pribadi
tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari Pengurus Harian;
(7) Anggota SUPERMOTO INDONESIA dilarang melakukan hal-hal yang menimbulkan
keresahan umum serta mengganggu ketertiban umum;
(8) Anggota SUPERMOTO INDONESIA wajib menghadiri acara – acara yang diadakan oleh
SUPERMOTO INDONESIA;
(9) Anggota SUPERMOTO INDONESIA adalah bagian dari masyarakat, oleh karena itu wajib
berbaur dan menyatu dengan masyarakat serta tidak berlaku ekslusif.

Pasal 23
Etika Anggota SUPERMOTO INDONESIA
Setiap Anggota SUPERMOTO INDONESIA tidak dibenarkan untuk:
(1) Bertindak untuk dan atas nama SUPERMOTO INDONESIA melakukan tindakan atau
kegiatan selain yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga;
(2) Menimbulkan perpecahan diantara sesama anggota yang dapat menimbulkan
suasana tidak tentram yang dapat merusak kerukunan anggota;
(3) Memboikot dan mempengaruhi/ menghasut anggota lain untuk menentang
kebijakan/program organisasi;
(4) Mengingkari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan dan
kebijakan – kebijakan SUPERMOTO INDONESIA;
(5) Melakukan perbuatan – perbuatan yang bertentangan dengan azas dan tujuan
SUPERMOTO INDONESIA;
(6) Melakukan tindakan – tindakan atau perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik
SUPERMOTO INDONESIA.

Pasal 24
Tindakan Disiplin dan Pemecatan
(1) Tindakan disiplin dilakukan terhadap anggota SUPERMOTO INDONESIA apabila:
a. Melalaikan kewajiban sebagai anggota SUPERMOTO INDONESIA;
b. Melanggar tata tertib dan etika SUPERMOTO INDONESIA;
c. Melanggar keputusan dan peraturan SUPERMOTO INDONESIA;
d. Merugikan nama baik dan martabat SUPERMOTO INDONESIA.
(2) Tindakan disiplin dilakukan dengan bijaksana dan bersifat mendidik dengan maksud
memberi kesempatan kepada anggota SUPERMOTO INDONESIA yang bersangkutan
untuk memperbaiki diri.
Tindakan disiplin yang dikenakan dapat berbentuk:
a. pemberian teguran secara lisan;
b. peringatan secara tertulis;
c. pemberhentian sementara (schorsing).
(3) Sesudah teguran dan peringatan tertulis diberikan sampai 3 (tiga) kali, namun anggota
SUPERMOTO INDONESIA yang bersangkutan tidak menunjukkan perilaku yang baik,
maka tindakan disiplin ditingkatkan menjadi pemberhentian sementara (schorsing).
(4) Tindakan disiplin dan lamanya masa waktu pemberhentian sementara (schorsing)
kepada anggota SUPERMOTO INDONESIA dilakukan dan ditentukan oleh Pengurus.
(5) Pemecatan/ pencabutan keanggotaan secara permanent bagi anggota SUPERMOTO
INDONESIA dilakukan apabila anggota SUPERMOTO INDONESIA bersangkutan dinilai
telah melakukan kesalahan besar dan sangat mencemarkan nama baik SUPERMOTO
INDONESIA yang tidak dapat ditoleransi lagi.
(6) Pemecatan/ pencabutan keanggotaan secara permanent kepada anggota SUPERMOTO
INDONESIA dilakukan dan ditentukan oleh Pengurus Harian.

Pasal 25
Pembelaan
Seorang anggota SUPERMOTO INDONESIA yang menerima tindakan disiplin dan pemecatan
dapat mengajukan pembelaan kepada Pengurus untuk didengar alasannya, Apabila anggota
SUPERMOTO INDONESIA tersebut tidak puas mengenai putusan terhadap pembelaan yang
diajukan, maka dapat mengajukan pembelaannya sekali lagi namun hasil keputusan dari
periode ini merupakan bersifat final dan mutlak dan hanya bisa diperbaiki atau dibatalkan
melalui Rapat Umum Anggota.

BAB V
ATRIBUT ORGANISASI SUPERMOTO INDONESIA

Pasal 26
Lambang
Pasal 27
Bendera
TO BE ADVISED

Pasal 28
Penggunaan Lambang SUPERMOTO INDONESIA
Penggunaan atribut SUPERMOTO INDONESIA diatur dan ditetapkan berdasarkan izin tertulis
dari Pengurus Harian SUPERMOTO INDONESIA dan digunakan untuk kepentingan
SUPERMOTO INDONESIA.

BAB VI
KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 29
Kekayaan Organisasi
(1) Kekayaan Organisasi sebagaimana diuraikan dalam Pasal 21, Pasal 22 dan Pasal 23
Anggaran Dasar SUPERMOTO INDONESIA;
(2) Pengurus Harian menetapkan besarnya jumlah uang iuran bagi anggota SUPERMOTO
INDONESIA.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 30
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga disetujui dan ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional.
(2) Usulan perubahan Anggaran Rumah Tangga disiapkan oleh Pengurus Harian, untuk
selanjutnya diajukan dalam Musyawarah Nasional
(3) Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan atas kekuatan keputusan
Musyawarah Nasional yang khusus diadakan untuk itu.
(4) Perubahan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh Musyawarah Nasional yang
disetujui oleh ½ dari jumlah suara sah yang hadir dalam Musyawarah Nasional.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31
Aneka Ketentuan
(1) Hal-hal lain yang belum ditentukan di dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
lebih lanjut di dalam peraturan tersendiri serta berbagai kebijakan yang akan dibuat
kemudian selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar SUPERMOTO INDONESIA
dan Rumah Tangga ini.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini dibuat dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional dan
berlaku pada tanggal ditandatanganinya.

Pasal 32
Berlakunya Anggaran Rumah Tangga
Dengan disahkannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah Tangga ini
merupakan pedoman SUPERMOTO INDONESIA sampai diadakan perubahan terhadap
Anggaran Rumah Tangga ini.
Disahkan oleh Rapat Pleno
Rapat Umum Anggota Supermoto Indonesia Tahun 2011
Jakarta, 08 Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai