Anda di halaman 1dari 13

INDIKATOR DALAM PENGEMBANGAN KTSP

Disusun Oleh : Bayu Bimantara ( 2016.151.153 )


Derry Eko S ( 2016.151.121 )
Edwin Agustiawan ( 2016.151.130 )
Mawan Supardi ( 2016.151.156 )
M.yosy Ar ( 2016.151.122 )
Teguh Endrian (2016.151. 160 )

Dosen Pengasuh : Muhsana El Cintami Lanos M.Pd


Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Penjas
Kelompok : 5 (Lima)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Indikattor dalam Pengembagan KTSP”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Penjas.
Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palembang, Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Pembahasan......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian Indikator....................................................................................... 6
2.2 Fungsi dan Kegunaan Indikator.................................................................... 6
2.3 Komponen Indikator....................................................................................... 7
2.4 Mekanisme Pengembangan Indikator.......................................................... 8
2.4.1 Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD................................. 8
2.4.2 Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah.... 8
2.4.3 Merumuskan Indikator................................................................................. 10
2.4.4 Mengembangkan Indikator Penilaian.......................................................... 10
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yanng digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah
kurikulum oprasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing suatu
pendidikan. Tujuan diadakannya KTSP diantaranya :
 Tujuan Pendidikan dasar :
Melaksanakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut
 Tujuan pendidikan menengah :
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut
 Tujuan Pendidikan menengah Kejuruan :\
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dan pada suatu mata pelajaran
tertentu pasti mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian tersebut
dapat dicapai dengan merumuskan indikator yang baik. Rumusan indikator yang
baik (bagus) tak lepas dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam
sistem kurikulum KTSP sekolah mempunyai hak untuk mengembangkan kurikulum
berdasarkan pada standar yang ditentukan oleh kementrian pendidikan nasional
(MENDIKNAS), tidak hanya itu sekolah juga mempunyai hak mengembangkan
kurikulum dari muatan lokal.
Kurikulum akan tercapai dengan baik jika perumusan silabus dan RPP berjalan
dengan baik. Pencapaian RPP dan silabus terletak pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sedangkan pencapaian kompetensi dasar dan standar
kompetensi terdapat pada indikator. Oleh karena itu, merumuskan indikator

4
merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di kelas, jika
dalam suatu pembelajaran indikator belum tercapai maka bisa dianggap
pembelajaran tersebut gagal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa itu Indikator?
1.2.2 Fungsi dan kegunaan Indikator?
1.2.3 Komponen Indikator
1.2.4 Bagaimana Mekanisme Pengenmabangan Indikator?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Indikator
1.3.2 Untuk mengetahui Fungsi dan Kegunaan Indikator
1.3.3 Untuk mengetahui Mekanisme Pengembangan Indikator

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kurikulum ( KTSP )


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yanng digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah
kurikulum oprasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing suatu
pendidikan.

2.2 Pengertian Indikator


Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operational
yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan indikator perlu
mempertimbangkan: (1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja
yang digunakan dalam KD, (2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan
sekolah; dan (3) potensi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/
daerah.
Dalam mengembangkan petnbelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan
indikator, yaitu: (1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sehagai
indikator; dan (2) Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan
menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal. Indikator dirumuskan dalam
bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator
sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang
menjadi media pencapaian kompetensi.

6
2.3 Fungsi dan Kegunaan Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis mengembangkan
pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut :
 Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator
yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat
memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang
efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
 Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran. Desain
pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat
dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran
hendaknya sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena
indikator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang
efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi
dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kcgiatan
pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan
lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
 Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar Bahan ajar perlu
dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi
peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan
indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara
maksimal.
 Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengeveluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan
dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan
indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu
pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan
SK dan KD.

7
2.4 Komponen Indikator
Indikator harus mengandung unsur-unsur yang dapat memberikan petunjuk
kepada penyusun tes agar ia dapat mengembangkan tes yang benar-benar dapat
mengukur perilaku yang terdapat di dalamnya memiliki 4 unsur, diantaranya :
 Audience yaitu orang yang belajar
 Behavior yaitu perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh orang
yang belajar setelah selesai proses belajarnya dalam pelajaran tersebut.
Perilaku ini terdiri dari 2 bagian penting, yaitu: katakerja dan objek hasil
belajar. Komponen ini merupakan tulang punggung dari rumusan tujuan.
 Condition yaitu kondisi batasan yang dikenakan kepada siswa atau alat
yang digunakan siswa pada saat ia dites, bukan saat ia belajar. Misalnya,
diberikan berbagai rumus, menggunakan kriteria yang ditetapkan,
diberikan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia/Inggris/Arab,
diberikan kesempatan 3 kali percobaan.

2.5 Mekanisme Pengembangan Indikator


2.5.1 Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD
Langkah pertama pada pengembangan indikator adalah menganalisis
tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi
tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah
dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut.
Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang
digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga
bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata
kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun
penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi
yang diinginkan.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan
penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta
keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih

8
menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan
keterampilan yang diinginkan.

2.5.2 Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah


Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran,
peserta didik, dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian,
Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, karakteristik penilaian
kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut :

Kelompok Mata Mata Pelajaran Aspek yang Dinilai


Pelajaran
Agama dan Pendidikan Agama Afektif dan Kognitif
Akhlak Mulia
Kewarganegaraan Pendidikan Afektif dan Kognitif
dan Kepribadian Kewarganegaraan
Jasmani Olahraga Penjas Orkes Psikomotorik, Afektif, dan
dan Kesehatan Kognitif
Estetika Seni Budaya Afektif dan Psikomotorik
Ilmu Pengetahuan Matematika, IPA, IPS Afektif, Kognitif, dan/atau
dan Teknologi Bahasa, dan TIK. Psikomotorik sesuai
karakter mata pelajaran

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari


mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam
mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri
dari aspek mendengar, membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda
dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis.
Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran
sebagai acuan mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat
dikaji pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta
KD masing-masing mata pelajaran.
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta
didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam
intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu indikator selayaknya mampu
mengakomodir keragaman tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik

9
visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian
yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan
indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori
tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih
tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan
indikator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan
standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu
juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

2.5.3 Merumuskan Indikator


Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan
sebagai berikut:
 Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam
kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai
tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi
kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
 Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
 Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran.
 Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
 Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

2.5.4 Mengembangkan Indikator Penilaian


Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator
(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk
dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di
sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat
diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan
melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.

10
Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan
dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator
penilaian memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan
menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau
penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

11
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Adapun fungsi indikator adalah: (1) Pedoman dalam
mengembangkan materi pembelajaran, (2) Pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran, (3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar, (4) Pedoman dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Komponen-komponen
Indikator adalah Audience, behavior, condition, degree. Langkah-langkah dalam
mengembangan Indikator adalah sebagai berikut: (1) Menganalisis Tingkat
Kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (2) Menganalisis
Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah, (3) Menganalisis
Kebutuhan dan Potensi, (4) Merumuskan Indikator, (5) Mengembangkan Indikator
Penilaian.

1.2 SARAN

Demikian makalah yang dapat kami paparkan tentang “Indikator dalam Pengmbangan
KTSP” semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnyadan pada kami pada
khususnya. Dan tentunya Makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah
selanjutnya.

12
Bibliography
Adaptasi dan disarikan dar: Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Indikator

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengembangan-indikator-dalam-ktsp/

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (2006, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya).

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengembangan-indikator-dalam-ktsp/

Suryosubroto, B. 2005. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai