BUKU I
TAHUN 2019
DOKUMEN 1
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
2
SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES RATO
Alamat : Jl. Pendidikan no.32 Desa Rato Kec.Bolo Kab.Bima Kode Pos 84161
E-mail: sdninpresratobolo@gmail.com
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SD NEGERI INPRES RATO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DOKUMEN 1
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan
dengan ini Kurikulum SD Negeri Inpres Rato Tahun Pelajaran 2019/2020 ditetapkan dan
disahkan untuk diberlakukan.
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Bima
JUNAIDIN,S.SOS,MM
NIP.
3
Pada hari ini Selasa tanggal 16 Juli 2019 telah disusun Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Inpres
Rato Tahun Peajaran 2019/2020 oleh tim yang terdiri dari:
5 ANGGOTA 6 ANGGOTA
7 ANGGOTA 8 ANGGOTA
9 ANGGOTA 10 ANGGOTA
11 ANGGOTA 12 ANGGOTA
13 ANGGOTA 14 ANGGOTA
4
15 ANGGOTA 16 ANGGOTA
17 ANGGOTA 18 ANGGOTA
19 ANGGOTA 20 ANGGOTA
21 ANGGOTA 22 ANGGOTA
23 ANGGOTA 24 ANGGOTA
25 ANGGOTA 26 ANGGOTA
27 ANGGOTA 28 ANGGOTA
29 ANGGOTA 30 ANGGOTA
31 ANGGOTA 32 ANGGOTA
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Sekolah Dasar Negeri Inpres Rato dapat mengembangkan Standar Isi menjadi
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Inpres Rato . Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Inpres Rato
ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk
Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Inpres Rato Dokumen 1 ini melalui proses
diskusi, workshop, dan pembentukan tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57, 61, 62, 63, dan 79 Tahun 2014 dan
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat
langsung atau tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Inpres Rato
ini.
Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan
akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar Negeri
Inpres Rato umumnya masyarakat desa Pagar agung dan lingkungan kabupaten Kepahiang
Tim Pengembang
6
DAFTAR ISI
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 65 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI, serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
8
Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta Masyarakat, sebagaimana hal ini sesuai dengan
mengenai pengelolaan sekolah dengan sistem MBS yang sudah mulai dilaksanakan sejak
1. Landasan Filosofis
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai budaya
yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat, kewaktuan,
kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
2. Landasan Yuridis
perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan
b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan Nasional Bab II
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
9
manusia yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2, “Kurikulum
Pendidikan.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66, dan 67 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi lebih baik.
10
Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan memfasilitasi
- Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Rato mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
Pendidikan dan Kebudayaan dan BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
serta tuntutan lingkungan. Hal tersebut memiliki posisi sentral yang berarti kegiatan
11
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,
dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh
pengembangannya.
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
12
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
13
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
pada Bab II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
Berkaitan dengan hal di atas, SD Negeri Inpres Rato termasuk dalam jenjang
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
14
g. Menciptakan suasana yang Aman dan tertib di lingkungan SDN Inpres Rato dan
lingkungan sekitar.
c. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah SD Negeri Inpres Rato dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut
15
Toleransi
Kerja keras
Kreatif
Peduli kesehatan
Nilai intelektual
Religius
Empati
Mandiri
Disiplin
Toleransi
Hati-hati
2 II Peduli lingkungan,
Jujur
Toleran
Disiplin
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Bersahabat/komunikatif
Kasih sayang
Rukun (persatuan)
Bersahabat/komunikasi
Peduli sosial
Tanggung jawab
Peduli lingkungan
Nilai susila
Rasa ingin tahu
Senang membaca
Estetika
3 III Rasa ingin tahu
Percaya
Respek
Bertanggung jawab
16
Saling berbagi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Berani
Kritis
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Tahu diri
Penghargaan
Kebahagiaan
Kerendahan hati
Teliti
Menghargai prestasi
Pantang menyerah
Terbuka
Jujur
Cinta damai
Objektif
Hemat
Percaya diri
4 IV Semangat kebangsaan
Cinta tanah air
Menghargai Prestasi
Bersahabat
Komunikatif
Cinta Damai
Senang membaca
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kemanusiaan
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Religius
17
Toleransi
Disiplin
Kreatif
Peduli kesehatan
Nilai intelektual
Religius
Empati
Mandiri
Disiplin
Toleransi
Hati-hati
5 V Peduli sosial
Peduli lingkungan,
Religius
Jujur
Toleran
Disiplin
Kerja keras
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Demokratis
Rasa ingin tahu
Semangat kebangsaan
Menghargai prestasi
Bersahabat/komunikasi
Peduli sosial
Tanggung jawab
Peduli lingkungan
Nilai susila
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Senang membaca
6 VI Kreatif
Mandiri
18
Demokratis
Rasa ingin tahu
Percaya
Respek
Bertanggung jawab
Saling berbagi
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Terbuka
Terbuka
Humor Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Bersahabat
Senang membaca
Peduli lingkungan
Estetika
Kreatif
Teliti
Septis
Mnghargai prestasi
Pantang menyerah
Terbuka
Jujur
Cinta damai
19
3. Mengembangkan indikator dan
instrumen penilaian pembelajaran
LH.
4. Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun di luar
kelas.
5. Mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat
dalam program pembelajaran LH
6. Mengkomunikasikan hasil-hasil
inovasi pembelajaran LH.
B. Peserta didik 1. Mengkaitkan pengetahuan
melakukan konseptual dan prosedural dalam
kegiatan pemecahan masalah LH, serta
pembelajaran penerapannya dalam kehidupan
tentang sehari-hari.
perlindungan dan 2. Menerapkan pengetahuan LH
pengelolaan yang diperoleh untuk
lingkungan memecahkan masalah LH dalam
hidup. kehidupan sehari-hari.
3. Mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH dengan
berbagai cara dan media.
20
B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan narasumber untuk
dalam rangka meningkatkan pembelajaran
perlindungan dan lingkungan hidup.
2. Mendapatkan dukungan dari
pengelolaan
kalangan yang terkait dengan
lingkungan hidup
sekolah (orang tua, alumni, Media
dengan berbagai
(pers), dunia usaha, pemerintah
pihak (masyarakat,
daerah, LSM, Perguruan Tinggi,
pemerintah,
sekolah lain untuk meningkatkan
swasta, media,
upaya perlindungan dan
sekolah lain).
pengelolaan lingkungan hidup di
sekolah.
3. Meningkatkan peran komite
sekolah dalam membangun
kemitraan untuk pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
4. Menjadi nara sumber dalam
rangka pembelajaran lingkungan
hidup.
5. Memberi dukungan untuk
meningkatkan upaya perlindungan
dan pengelolaan LH.
3 Pengelolaan A. K 1. Menyediakan sarana
Sarana etersediaan sarana prasarana untuk mengatasi
Pendukung prasarana permasalahan lingkungan hidup
Ramah pendukung yang di sekolah.
Lingkungan. ramah 2. Menyediakan sarana prasarana
lingkungan. untuk mendukung pembelajaran
lingkungan hidup di sekolah.
B. Peningkatan 1. Memelihara sarana dan prasarana
kualitas sekolah yang ramah lingkungan.
pengelolaan dan 2. Meningkatkan pengelolaan dan
pemanfaatan sarana pemeliharaan fasilitas sanitasi
21
perempuan memperoleh
kesempatan dan hakhaknya
Menghargai Kemajemukan
Demokrasi
Menghargai Kemajemukan
Demokrasi
4. Nilai-Nilai Kewirausahaan
22
Sabar
Mudah / bias berkomunikasi
Pemmaaf
Tidak dendam
Tegas
Menjadi komandan upacara bendera
BAB III
23
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
24
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
C. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini
sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum
25
tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang
sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
26
berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga.
Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang
sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.
27
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam dan percaya diri dalam dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru,
dan tetangganya dan tetangganya serta dan tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual dan
dengan cara mengamati dan konseptual dengan konseptual dengan cara
dan menanya cara mengamati, mengamati, menanya
berdasarkan rasa ingin menanya dan mencoba dan mencoba
tahu tentang dirinya, berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
makhluk ciptaan Tuhan tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
dan kegiatannya, dan makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan
benda-benda yang dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah, benda-benda yang benda-benda yang
di sekolah dan tempat dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah,
bermain di sekolah dan tempat di sekolah dan tempat
bermain bermain
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual dan
dalam bahasa yang dan konseptual dalam konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya yang sistematis, logis dan sistematis, logis dan
estetis, dalam gerakan kritis, dalam karya yang kritis, dalam karya yang
yang mencerminkan estetis, dalam gerakan estetis, dalam gerakan
anak sehat, dan dalam yang mencerminkan yang mencerminkan
tindakan yang anak sehat, dan dalam anak sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku tindakan yang tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
berakhlak mulia anak beriman dan anak beriman dan
berakhlak mulia berakhlak mulia
B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata
pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut
Tabel 3: Struktur Kurikulum SD/MI
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi
4 4 4 4 4 4
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
28
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.
D. Muatan Pembelajaran
29
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan
pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti,dan Matematika dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
30
KELAS IV KELAS V KELAS VI
Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam
satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi
Dasar-Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain
(integrasi interdisipliner).
31
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masing-masing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,
dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan
daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
E. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi
Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta
didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.
Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang
32
1. Pramuka Agar Peserta didik memiliki kemampuan
kehidupan berwarganegaraan.
komputer.
bulu tangkis.
33
bulu tangkis.
tangkis.
tangkis.
5 Seni Budaya Agar peserta didik memiliki kemampuan.
budaya daerah
berdasarkan daerah
6 Baca Tulis Agar Peserta didik memiliki kemampuan
B. BEBAN BELAJAR
Beban belajar pada siswa siswi SD Negeri Inpres Rato diatur dalam beberapa butir
34
b. Jam pembelajaran pada setiap mata pelajaran untuk satu kali pertemuan
dialokasikan sama yaitu 35 menit. Untuk kelas I : 34 JP, kelas II : 36 JP, kelas III :
38 JP, kelas IV : 40 JP, kelas V : 40 JP, kelas VI : 40 JP tatap muka per minggu..
Setelah ditambah 4 jam pembelajaran per minggu untuk setiap kelas, dengan
c. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan mandiri, tidak terstruktur dalam sistem
bersangkutan.
d. Alokasi waktu praktek 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam
tatap muka, 4 jam praktek di luar sekolah sama dengan satu jam tatap muka.
Adapun lebih jelasnya kami sajikan tabel beban belajar yang berlaku di SD Negeri
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk SD Negeri Inpres Rato
(40.145 menit)
35
II 35 36 37 1.184 jpl 691 jam
(41.440 menit)
(41.440 menit)
VI (46.620 menit)
C. KETUNTASAN BELAJAR
- Sekolah menetapkan minimal 70% indikator yang dianggap penting dan dapat
- Sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai situasi dan
- Jika semua indikator dalam KD sudah memenuhi kriteria, peserta didik dianggap
36
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 70
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 70 70 70 70 70
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 70 70 70 70 70
dan Kesehatan
4. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Daerah Bima 70 70 70 70 70 70
2. Sejarah Daerah Bima 70 70 70 70 70 70
kelas yang diikuti/ jenjang kelas, kecuali peserta didik pindahan dari sekolah
kerajinan
6. Kenaikan kelas dipertimbangkan dari nilai rapor semester gasal & genap.
7. Tingkat kehadiran di sekolah tanpa alasan 10% dari jumlah hari efektif
c. Nilai minimal batas lulus untuk semua mata pelajaran pada tabel berikut.
37
2 Pendidikan Kewarganegaraan 6,5
3 Bahas Indonesia 5,5
4 Matematika 5,0
8 Penjasorkes 7,0
9 Muatan Lokal
mencapainya
38
(6) kecakapan berwirausaha
karier
lingkungan
lingkungan
2. kecakapan berpikir, meliputi :
c. kecakapan menyelesaikan
d. kecakapan mengambil
39
2 Kecakapan Academic Skill 1. kecakapan berpikir ilmiah,
Ilmuwan) a. penelitian,
b. merumuskan,
c. merancang
1.kecakapan vocational dasar :
psikomotorik )
GLOBAL
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dikembangkan pada semua mata pelajaran dan
40
memperhatikan, menyesuaikan, dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal lebih difokuskan pada pembelajaran mata pelajaran
Sekolah memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan berbasis
keunggulan lokal dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang sudah
memperoleh akreditasi.
Waktu
No Kelas Materi Pokok
Kegiatan
1 I 1. Pengenalan bagian-bagian komputer Selasa,
2. Menyalakan dan mematikan computer 10.45-11.20
3. Memainkan salah satu game
2 II 1. Menyalakan dan mematikan computer Rabu,
dengan urutan secara tepat 10.45-11.20
2. Memainkan salah satu game
3 III Kamis,
1. Mengetik huruf dan angka
11.00-11.35
2. Memainkan beberapa macam game
4 IV 5. Membuat dan mengetik surat dan Jum’at,
menggambar. 10.45-11.20
6. Membuat kolom/ tabel jadwal pelajaran
mengetik naskah surat
7. Memainkan beberapa macam game
5 V 1. Membuat ketikan word Sabtu,
2. Membuat exel 09.00-09.35
3. Mengoperasikan CD interaktif
6 VI 1. Menguasai word dan exel Senin,
2. Membuat power point 12.10-12.45
3. Mengenal internet
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum SD Negeri Inpres Rato pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.
41
A. Kalender Pendidikan
C. Jadwal Pelajaran
42
OKTOBER 2019 NOPEMBER 2019 DESEMBER 2019
MINGG
MINGGU 6 13 20 27 U 3 10 17 24 MINGGU 1 8 15 22
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 SENIN 2 9 16 23
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26 SELASA 3 10 17 24
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 RABU 4 11 18 25
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 4 11 18 25 JUM'AT 1 8 15 22 29 JUM'AT 6 13 20 27
Minggu
JULI 2020 Kegiatan Awal Masuk Sekolah Efektif
MINGGU 5 12 19 26 Libur Resmi Nasional I
43
B. PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Perkiraan Ujian:
US SD bulan April 2019
1
PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF BELAJAR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KELAS VI
Jumlah Hari
Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Hari Pengisian
Minggu Hari Libur Awal Hari Awal Hari Mid Hari
No BULAN Hari Hari Libur dan
Belajar Libur Puasa dan Masuk Tes, Ulum Belajar
Kalender Minggu Semester Pembagian
Efektif Resmi Idul Fitri Sekolah dan Ujian Efektif
Raport
1 JULI 2019 31 3 4 3 12 12
2 AGUSTUS 2019 31 5 4 2 25
3 SEPTEMBER 2019 30 3 5 6 19
4 OKTOBER 2019 31 5 4 27
5 NOPEMBER 2019 30 4 4 26
6 DESEMBER 2019 31 0 5 1 13 6 6 0
SEMESTER GANJIL 184 20 26 3 0 3 25 12 6 109
7 JANUARI 2020 31 5 4 2 25
8 FEBRUARI 2020 29 4 4 25
9 MARET 2020 31 3 5 1 6 19
10 APRIL 2020 30 1 4 1 3 18 4
11 MEI 2020 31 0 31 0
12 JUNI 2020 30 0 30 0
SEMESTER GENAP 182 13 78 4 3 0 0 24 0 73
JUMLAH 366 33 104 7 3 3 25 36 6 182
2
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KELAS I - V
Jumlah Hari
Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Hari Pengisian
Minggu Hari Libur Awal Hari Awal Hari Mid Hari
No BULAN Hari Hari Libur dan
Belajar Libur Puasa dan Masuk Tes, Ulum Belajar
Kalender Minggu Semester Pembagian
Efektif Resmi Idul Fitri Sekolah dan Ujian Efektif
Raport
1 JULI 2019 31 3 4 3 12 12
2 AGUSTUS 2019 31 5 4 2 25
3 SEPTEMBER 2019 30 3 5 6 19
4 OKTOBER 2019 31 5 4 27
5 NOPEMBER 2019 30 4 4 26
6 DESEMBER 2019 31 0 5 1 13 6 6 0
SEMESTER GANJIL 184 20 26 3 0 3 25 12 6 109
7 JANUARI 2020 31 5 4 2 25
8 FEBRUARI 2020 29 4 4 25
9 MARET 2020 31 3 5 1 6 19
10 APRIL 2020 30 1 4 1 3 10 12
11 MEI 2020 31 3 5 3 8 15
12 JUNI 2020 30 1 4 1 2 8 10 5
SEMESTER GENAP 182 17 26 8 11 0 2 24 10 101
366 37 52 11 11 3 27 36 16 210
Perkiraan Ujian:
US SD bulan April 2019
3
C. JADWAL PELAJARAN
Untuk mengatur proses pembelajaran maka perlu disusun jadwal pelajaran untuk masing-
masing kelas sesuai kurikulum SD Negeri Inpres Rato Adapun jadwal pelajaran SD Negeri
1
48
BAB V
PENUTUP
nasional yang sesuai dengan tuntutan global seperti yang diamanatan Undang Undang
Republik Indonesia, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang siap untuk
perkembangan dirinya.
dapat berkembang sejalan dengan perkembangan global dan tuntutan daerah serta
mampu menjawab tantangan dan masalah yang muncul sehubungan dengan era
globalisasi saat ini. Sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai dengan
sekolah kami dapat berkembang dan dapat mewujudkan visi sekolah sesuai dengan
indikator - indikatornya melalui misi yang telah kami tetapkan . Sehingga Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetepkan oleh Badan Standar Nasional
38
VISI MISI
VISI SEKOLAH
BERPRESTASI
MISI SEKOLAH
TUHAN YME
MISI SEKOLAH
MENGOPTIMALKAN PENGHAYATAN
39