Anda di halaman 1dari 18

Universitas Tidar

Modul Ajar
Konsep, Jenis, Tujuan dan Prinsip Buku Ajar

Disusun oleh :

Kedasih Kidungjati(2010301055)
Wulan Khusni Hita(2010301068)
Nisa Kirana Alfi S(2010301075)
Bela Olivia Inayah(2010301077)

MODUL BUKU AJAR i


MODUL
BAHAN AJAR CETAK
BAHASA INDONESIA

MODUL AJAR
KONSEP BUKU DAN BUKU AJAR
JENIS BUKU DAN BUKU AJAR
TUJUAN PENULISAN BUKU AJAR
PRINSIP PENULISAN BUKU AJAR

MODUL BUKU AJAR ii


PRAKATA

Puji Syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan karunia-

Nya, modul ajar mengenai konsep buku dan buku ajar ini dapat disusun

dengan baik. Modul ini disusun untuk memberikan gambaran dan panduan

pada mahasiswa maupun pembaca dalam mempelajari mata kuliah penulisan

buku ajar maupun pengembangan buku ajar.

Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan perkuliahan. Dalam modul ini disajikan

berbagai materi yang berkaitan dengan buku dan buku ajar yang mencakup

konsep buku dan buku ajar, jenis buku dan buku ajar, tujuan penulisan buku

ajar dan prinsip-prinsip penulisan buku ajar. Modul ini dilengkapi dengan

rangkuman materi dan soal evaluasi sehingga memudahkan para mahasiswa

maupun pembaca dalam mendalami materi.

Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen selaku

pengampu mata kuliah penulisan buku ajar dan kami mengucapkan banyak

terima kasih pula untuk seluruh pihak terkait dalam penyusunan modul ajar

ini.

Magelang, 11 Oktober 2022

Penyusun

MODUL BUKU AJAR iii


A. Konsep Buku dan Buku Ajar

Buku adalah kumpulan kertas berisi

informasi, tercetak, disusun secara

sistematis, dijilid serta bagian luarnya diberi

pelindung terbuat dari kertas tebal, karton

atau bahan lain.

Buku ajar merupakan buku yang dipakai

sebagai sumber informasi baku untuk

keperluan studi atau kajian formal tentang


Sumber : https://bit.ly/3TeYaKQ
Gambar 1.1 Contoh Buku Ajar

subject atau materi bidang kajian, khususnya mata kuliah tertentu sekaligus

merupakan instrumen atau sarana untuk kegiatan belajar-mengajar atau

pembelajaran (Graves, 2000, dalam Gak, 2011). Buku ajar merupakan

educational media atau media pendidikan, sarana mengkomunikasikan

pengetahuan tentang materi bidang kajian tertentu kepada pembelajar

khususnya mahasiswa (Klerides, 2010).

Ada dua alasan, legal dan profesional. Secara legal dua peraturan

perundangan yang menjadi dasar legitimasi kedudukan dan tugas dosen di

perguruan tinggi mengamanatkan hal itu. Pertama, pasal 49 ayat (2)

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

menyatakan antara lain bahwa dosen yang berjabatan akademik profesor

memiliki kewajiban khusus menulis buku. Benar, menurut ketentuan

tersebut hanya mereka yang berjabatan guru besar wajib menulis buku.

Namun ketentuan yang lebih mutakhir dan lebih spesialis karena hanya

terkait perguruan tinggi memperluas sasaran kewajiban tersebut.

MODUL BUKU AJAR 1


Pasal 12 ayat (3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

pendidikan tinggi secara tegas menyatakan bahwa “dosen secara

perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks

yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai

salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik

serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika”. Jadi, secara

legal ada alasan yang sah dan jelas mengapa pendidik perlu menulis buku

ajar.

Buku ajar dirancang untuk membantu pendidik sebagai instruktor

mengajarkan materi bidang kajian tertentu dan membantu mahasiswa

mempelajari materi tersebut. Buku ajar lazim berupa pengantar umum

tentang materi bidang kajian tertentu termasuk aneka permasalahan atau

fenomena, aneka konsep dan teori yang dipakai untuk menjelaskan aneka

permasalahan atau fenomena tersebut. Buku ajar jarang berupa kulminasi

atau produk akhir sebuah kegiatan riset tentang topik tertentu, melainkan

lebih berupa ringkasan, penyajian secara tertata atau sistematis dan analisis

terhadap wisdom atau kearifan yang sudah berhasil dihimpun tentang

bidang kajian tertentu, serta menyajikannya dengan cara yang mudah

diakses bagi pembelajar atau mahasiswa pada taraf kompetensi tertentu

(Luey, 2010).

Tujuan utamanya bukan diseminasi gagasan atau temuan riset baru

seperti monograf atau multiauthor books, melainkan menyajikan

pengetahuan terkait bidang kajian tertentu serta bagaimana pengetahuan

tersebut telah dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (Luey,

2010; “Academic genres”, 2014). Mengingat tujuan utamanya adalah to

inform atau menyampaikan informasi serta to instruct atau mengajarkan

materi tentang bidang kajian khususnya mata kuliah tertentu, maka buku

MODUL BUKU AJAR 2


ajar yang baik lazimnya memenuhi ciri-ciri: (1) memuat unsur-unsur yang

appropriate atau sesuai-relevan dan complete atau lengkap; (2) memuat

aktivitas (soal untuk dijawab, topik untuk diskusi, dan sejenisnya) untuk

latihan; (3) mengikuti sekuensi yang benar atau baik; dan (4) relevan

dengan konteks dan situasi, khususnya kondisi pembelajar yang menjadi

khalayak sasaran (“Academic genres”, 2014; Williams, 1983).

Jika ciri baik tersebut sungguh-sungguh terpenuhi, sebuah buku ajar

tentang bidang kajian atau mata kuliah tertentu lazimnya dipandang

memberikan manfaat sebagai berikut (Gak, 2011): (1) menyajikan silabus

atau outline pengajaran mata kuliah terkait sebab penulis buku ajar bisa

dipastikan sudah menentukan cakupan serta sekuensi penyajian materi

ajar; (2) memberikan rasa aman kepada mahasiswa sebagai pembelajar

sebab memiliki sejenis road map mata kuliah dalam arti mahasiswa menjadi

tahu apa yang bisa mereka harapkan sekaligus apa yang diharapkan dari

mereka dengan mempelajari mata kuliah terkait; (3) menyediakan aneka

bagan, gambar, aktivitas, bacaan dan sebagainya yang relevan dengan

materi yang sedang dibahas, sehingga dosen tidak perlu menyusun atau

mencarinya sendiri kendati hal itu kini sangat dimudahkan dengan

tersedianya Internet; (4) menyediakan dasar bagi dosen untuk

mengevaluasi hasil belajar mahasiswa sebab sebagaimana sudah

disinggung, buku ajar yang baik dan lengkap lazim menyediakan tes dan

sarana evaluasi lainnya; (5) menyediakan berbagai jenis supporting materials

atau sarana pendukung seperti teacher manual atau pegangan dosen, lembar

kerja, CD, video dan sebagainya; dan (6) menjamin konsistensi dan

kesetaraan program pembelajaran mata kuliah terkait pada tingkat tertentu

seandainya semua dosen yang mengajar mata kuliah sama pada satuan

kelas berbeda menggunakan buku ajar yang sama, serta menjamin

MODUL BUKU AJAR 3


konsistensi antar tingkat misal introductory-intermediate-advanced jika buku

ajar memang disusun mengikuti sekuensi semacam itu.

B. Jenis Buku dan Buku Ajar

1. Jenis-Jenis Buku

Dalam bukunya, Bambang Trim (2013: 7) membedakan sebuah

buku menurut bidang kreativitasnya, sebagai berikut:

a. Buku fiksi, merupakan buku yang diciptakan penulis

sesuai dengan imajinasinya, bukan merupakan

bukudengan cerita yang tidak nyata, namun pembaca

merasa seolah-olah cerita tersebut nyata. Jenis buku ini

adalahkumpulan cerita pendek, kumpulan puisi,

kumpulan drama, serta novel.

b. Buku faksi, merupakan buku berdasarkan cerita nyata

dengan tidak menyamarkanpara pelaku cerita dan

dikreasikan dengan imajinasi penulis. Jenis buku ini

adalah biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar,

cerita-cerita dari kitab suci.

c. Buku nonfiksi, merupakan buku berdasarkan data

valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data

tersebut. Jenis buku ini adalah buku referensi, buku

petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus,

ensiklopedia, directory, peta.

Adapun pengelompokkan lain jenis buku menurut dari

isi buku tersebut, yaitu sebagai berikut:

MODUL BUKU AJAR 4


a. Novel, merupakan karya fiksi prosa yang tertulis dan

narasi, biasanya dalam bentuk cerita. Novel biasanya

berisi kurang lebih 4.000 kata, lebih kompleks dari

cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan

sajak.

b. Ensiklopedia, merupakan sejumlah buku yang

berisi penjelasan mengenai ilmu pengetahuan yang

tersusun menurut abjad atau kategori singkat dan

padat.

c. Antologi, merupakan kumpulan karya sastra, seperti

puisi, syair, pantun, cerita pendek, novel pendek, prosa.

Antologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti

“karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, yang

berarti sebuah kumpulan karya-karya sastra.

d. Biografi atau Autobiografi, merupakan buku yang

memuat kisah seseorang, mulai dari kehidupan tokoh

tersebut sejak kecil hingga tua, bahkan sampai

meninggal dunia.

e. Catatan Harian (Jurnal/Diary), merupakan buku

yang berisi catatan harian atau catatan harianitu

sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank.

f. Buku panduan, disebut juga buku petunjuk, berisi

tentang tata cara dalam melakukan suatu pekerjaan

atau aktivitas. Misalnya panduan dalamberkebun

MODUL BUKU AJAR 5


kelapa sawit, panduan beternak ayam, dan lain-

lain.g.Fotografi, meruapakan proses melukis/menulis

dengan manggunakan media cahaya. Secara umum

buku fotografi meruapakan kumpulan gambar-

gambar yang diambil menggunakan alat kamera.

g. Atlas, merupakankumpulan peta yang dijilid menjadi

satu kesatuan berupa buku.

h. Komik, merupakan suatu bentuk karya seni yang

menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang

disusun sedemikian rupa sehingga membentuk

jalinan cerita. Komik biasanya dicetak pada kertas

dengan terdapat teks didalamnya.

i. Dongeng, merupakan cerita tradisional atau sastra

lama yang bercerita tentang kejadian luar biasa yang

penuh khayalan yang tidak benar-benar dianggap

terjadi oleh masyarakat. Dongeng biasanya ditujukan

untuk menyampaikan ajaran moral dan mendidik, serta

menghibur anak.

j. Cergam, menurut seorang pengamat budaya

bernama Arswendo Atmowiloto (1986) cergam

merupakan komik, yang berupa gambar yang

dinarasikan. Istilah cergam atau cerita bergambar

pertama kali dicetuskan oleh seorang komikus Medan

bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.

2. Jenis-Jenis Buku Ajar

Menurut Ellington dan Race (1993) mengelompokkan jenis buku

ajar berdasarkan bentuknya. Buku ajar dikelompokkan dalam tujuh

MODUL BUKU AJAR 6


jenis, yaitu:

a. Buku ajar cetak seperti handout, lembar kerja, dan buku ajar

mandiri;

b. Buku ajar display yang tidak diproyeksikan (seperti poster,

model, dan foto serta buku ajar display yang diproyeksikan

seperti slide suara, dan film strips bersuara;

c. Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide,

film strips, dan lain-lain;

d. Buku ajar audio seperti audio disc dan tapes;

e. Bahan ajar audio, yang dihubungkan bahan visual diam

(seperti program slide suara dan film strips bersuara);

f. Buku ajar video (siaran TV dan rekaman video); dan

g. Buku ajar Komputer (computer Assisted Instruction).

C. Tujuan Penulisan Buku Ajar

Buku ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan.

Melalui buku ajar guru atau dosen akan lebih mudah dalam melaksanakan

pembelajaran dan mahasiswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.

Buku ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan

dan

karakteristik materi yang disajikan. Buku ajar disusun dengan tujuan

menyediakan buku ajar yang sesuai kebutuhan pembelajar, yakni buku ajar

yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial

mahasiswa, membantu pembelajaran dalam memperoleh alternatif buku

ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, buku ajar

juga memudahkan guru atau dosen dalam melaksanakan pembelajaran.

MODUL BUKU AJAR 7


Depdiknas (2008) penulisan buku ajar bermanfaat untuk:

1. Membantu dosen/guru dalam proses pembelajaran;

2. Memudahkan penyajian materi dikelas;

3. Membimbing mahasiswa/siswa belajar dalam waktu yang lebih

banyak;

4. Mahasiswa/siswa tidak tergantung kepada dosen atau guru sebagai

satu-satunya sumber informasi; dan

5. Dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa/siswa untuk

mengembangkan diri dalam mencerna dan memahami pelajaran.

Hasruddin (2013) buku ajar yang handal dan penggunaan media animasi

dapat membawa mahasiswa lebih mampu mendalami materi ajar, karena

dengan banyak membaca buku ajar yang disusun dengan sistematis,

menarik, tepat sasaran perlu dikembangkan. Selanjutnya apabila dosen/guru

mengembangkan buku ajar sendiri, manfaat yang diperoleh adalah, yaitu:

1. Diperoleh buku ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan

sesuai dengan kebutuhan belajar mahasiswa/siswa, sekolah dan

daerah;

2. Tidak perlu tergantung pada teks;

3. Buku ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan berbagai

referensi;

4. Menambah khasanah dosen /guru dalam menulis;

5. Membangun komunikasi pembelajaran efektif antara dosen/guru dan

mahasiswa/siswa; dan

6. Mahasiswa/siswa lebih percaya pada dosen/guru serta kegiatan

belajar mengajar akan lebih menarik

MODUL BUKU AJAR 8


D. Prinsip Penulisan Buku Ajar

Dalam menulis buku teks atau buku ajar juga harus berpedoman pada

prinsip-prinsip pembuatan buku. Degeng 2001 dalam Wajimin 2014

memberikan empat prinsip pembuatan buku ajar sebagai berikut.

1. Prinsip relevansi, artinya materi kuliah hendaknya relevan, yaitu

memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar ;

2. Konsistensi, artinya adanya ketegasan antara bahan ajar dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa; dan

3. Kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu mahasiswa dalam menguasai kompetensi

dasar yang diajarkan.

4. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.

5. Menyusun tabel, gambar atau ilustrasi.

Menurut Muslich (2010), bahan yang diperoleh dari berbagai

sumber dapat disajikan dalam bentuk verbal dan visual. Penyajian

dikatakan verbal apabila bahan atau data tersebut disajikan secara

terurai dalam rangkaian kalimat baik secara deskriptif, naratif dan

ekspositoris atau argumentatif.

Penyajian dikatakan visual apabila bahan atau data tersebut

disajikan dalam bentuk tabel atau gambar. Penayajian tabel agar

mudah dipahami, isi atau bagian-bagian yang terdapat di dalamnya

tidak perlu terlalau banyak sebab akan mengurangi nilai penyajian

tabel. Penyajian gambar selain bisa membantu penyajian verbal, juga

dapat mempercepat pemahaman secara utuh. Oleh karena itu,

gambar yang disajikan haruslah jelas, sederhana dan sistematis.

6. Menyusun rangkuman

MODUL BUKU AJAR 9


Rangkuman merupakan pengulangan secara singkat susunan

dan hubungan dari isi yang dipelajari (Degeng, 1989). Banyak

penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh rangkuman

sebagai komponen strategi pembelajaran, dan Sereau (1978),

demikian pula Ros dan Divesta (1976) menemukan bahwa siswa-

siswa yang diajar atau disuruh membuat rangkuman tentang apa

yang telah dibaca, memperlihatkan unjuk kerja yang lebih baik dalam

tes mengingat isi teks daripada mereka yang hanya membaca teks

berulang-ulang tanpa membuat rangkuman.

7. Menyusun soal-soal latihan, kunci jawaban soal dan balikan,

menyusun soal latihan, kunci jawaban soal balikan sesuai dengan

pencapaian kompetensi dasar.

Dengan soal-soal latihan diharapkan akan menambah

pengetahuan mahasiswa terhadap materi yang disajikan pada setiap

pokok bahasan. Soal latihan merupakan bagian dari proses

pembelajaran, bukan merupakan tes. Melalui latihan soal diharapkan

mahasiswa lebih aktif terhadap materi yang dipelajari. Soal latihan

yang dikerjakan dilengkapi koreksi atas kesalahan yang dibuatnya.

1
MODUL BUKU AJAR
0
LATIHAN SOAL

A. Soal

1. Apakah Sama Buku Ajar dan Buku Teks?

2. Apa Perbedaan antara Buku Ajar dan Bahan Ajar?

3. Apa Perbedaan Signifikan antara Buku Ajar, Buku Referensi, dan

Buku Ilmiah Populer?

4. Apakah Monografi Dapat Dijadikan Buku Ajar?

5. Bagaimana Alur Menulis Buku Ajar?

B. Jawaban

1. Buku ajar dan buku teks adalah istilah yang sama untuk menyebut

buku yang digunakan sebagai manual pemelajaran di perguruan

tinggi. Padanannya dalam bahasa Inggris sama kita ketahui yaitu text

book. Berbeda halnya dengan buku untuk jenjang pendidikan dasar

dan menengah yang disebut buku sekolah (school book) atau buku

pelajaran.

Definisi buku ajar/buku teks menurut Pedoman Publikasi Ilmiah

Dikti 2017 adalah sebagai berikut. Buku ajar atau buku teks

(textbook) merupakan manual untuk pengajaran dalam suatu cabang

ilmu sebagai pegangan untuk suatu mata kuliah dan sarana

pengantar ilmu pengetahuan. Buku ajar dibuat dengan bahasa yang

mudah dimenge[r]ti oleh mahasiswa dengan banyak ilustrasi untuk

memperjelas konsep, biasanya tersedia soal latihan dan penugasan.

Umumnya buku ajar berwujud cetakan tetapi sekarang ini semakin

banyak yang berupa e-book dalam format PDF, sistem tutor daring,

dan bahkan kuliah lewat video.

1
MODUL BUKU AJAR
1
Buku ajar ditulis dan disusun oleh pakar di bidangnya dan

memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan

disebarluaskan.

2. Jadi, secara mudah saya berikan ungkapan berikut: Buku ajar sudah

pasti merupakan bahan ajar. Namun, tidak semua bahan ajar adalah

buku ajar. Ada bahan ajar yang disebut bahan ajar primer yaitu

bahan ajar yang ditulis atau disusun mengacu pada silabus atau

satuan acara perkuliahan (SAP). Bentuk bahan ajar primer itu dapat

berupa risalah materi (handout), presentasi salindia (slide), diktat,

modul, dan buku ajar. Khusus untuk modul meskipun berupa buku,

ia secara khas digunakan sebagai bahan ajar mandiri dalam

pemelajaran jarak jauh.

3. Di dalam ranah penulisan buku ilmiah memang terdapat beberapa

jenis buku di antaranya buku referensi dan buku ilmiah populer

(popular scientific book). Buku referensi adalah buku yang dijadikan

rujukan utama yang biasa digunakan berulang, seperti kamus,

ensiklopedia, atlas, buku pintar, farmakope (daftar obat), direktori,

dan katalog. Adapun buku ilmiah populer adalah buku yang disusun

dari hasil penelitian, penemuan, atau pemikiran penulisnya yang

ditulis berdasarkan kaidah ilmiah dan disajikan secara populer untuk

pembaca sasaran lebih luas.

Buku referensi dan buku ilmiah populer jelas tidak mengacu pada

silabus/kurikulum dalam penulisannya. Itulah letak perbedaan

signifikan dengan buku ajar. Selain itu, buku referensi dan buku

1
MODUL BUKU AJAR
2
ilmiah populer dapat dijadikan bahan ajar, tetapi disebut bahan ajar

sekunder sehingga keberadaannya tidak wajib. Dalam hal angka

kredit, buku referensi dan buku ilmiah populer dinilai lebih tinggi

karena secara teknis lebih sulit disusun daripada buku ajar. Buku

ilmiah populer bernilai angka kredit 40, sedangkan buku ajar bernilai

angka kredit 20.

4. Monografi adalah buku yang ditulis ulang dari hasil penelitian

dengan pendalaman satu topik oleh satu orang. Karena itu, disebut

monografi. Hal yang jelas monografi bukanlah buku ajar, tetapi dapat

dijadikan bahan ajar–dengan kedudukan sebagai bahan ajar

sekunder. Sebuah hasil penelitian dapat saja dimasukkan ke dalam

materi buku ajar sebagai materi pengayaan. Namun, hasil penelitian

tidak dapat dibukukan sebagai buku ajar, tetapi sebagai bahan ajar

jelas boleh.

5. Alur menulis buku ajar sebenarnya sama dengan alur penulisan

karya lainnya, yaitu pratulis-menulis draf-merevisi-menyunting-

menerbitkan. Fase utama yang harus disiapkan adalah pratulis yaitu

mengonversi muatan kurikulum menjadi bab dan subbab di dalam

buku ajar. Jadi, dari tabel atau daftar satuan acara perkuliahan (SAP)

maka penulis fokus pada pokok bahasan setiap pertemuan.

Judul bab tidak harus identik dengan judul pokok bahasan, tetapi

muatannya harus sama karena pokok bahasan berhubungan dengan

tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan kompetensi mahasiswa dari

segi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap

1
MODUL BUKU AJAR
3
(attitude).

1
MODUL BUKU AJAR
4
DAFTAR PUSTAKA

“Academic genres”. (2014). Diunduh dari


https://sokogskriv.no/en/reading/academic-genres

Asih. (2015). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Kosasih, E. (2021). Pengembangan bahan ajar. Bumi Aksara.

Gide, A. (1967). Hakikat Buku Ajar. Angewandte Chemie International Edition,


6(11), 951–952., 5–24.

Wibowo, Wahyu. (2016). Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi. Depok:


Rajawali Pers

1
MODUL BUKU AJAR
5

Anda mungkin juga menyukai