Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan nikmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat mempersiapkan dan
melaksanakan Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) PGRI Kalimantan Selatan.
Konkerprov kali ini adalah Konkerprov II setelah Konkerprov I dilaksanakan setahun
yang lalu, tepatnya pada tanggal 27 s.d. 29 Maret 2015 di Hotel Amaris, Jalan Jenderal
A. Yani Km 7 Kabupaten Banjar.
Alhamdulillah setelah hari-hari pertama Konferensi Provinsi yang diselenggarakan di
Hulu Sungai Selatan pada September 2014 dilalui, hingga hari ini kita masih terus
menjalani aktivitas, menjalankan tugas sebagai insan cendekia, sebagai abdi negara
melalui pengabdian kita di organisasi. Mudah-mudahan di Konkerprov II ini kita dapat
menghasilkan kesepakatan program sebagai panduan dalam menjalankan roda
organisasi satu tahun ke depan.
Untuk memandu tertibnya pelaksanaan, maka disusunlah buku dukomen ini sebagai
perwujudan dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun. Tema yang kami
rumuskan adalah “Meningkatkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi
Profesi Guru yang Kuat dan Independen untuk Pendidikan Bermutu.”
Soliditas dan solidaritas antaranggota ditekankan agar terwujud organisasi PGRI yang
kuat di tengah-tengah kegaduhan negara yang hampir memudarnya karakter dan
martabat bangsa. Revolusi mental sebagai mesin yang digunakan untuk
memprosesnya di masing-masing lembaga dan sektor pemerintahan, khususnya di
bidang pendidikan ternyata hanya slogan semata.
Buku panduan ini memuat: (1) kerangka acuan, (2) rancangan keputusan tatatertib, (3)
rancangan keputusan jadwal acara, (4) rancangan keputusan laporan pelaksanaan
program kerja tahun 2015 PGRI Provinsi Kalimantan Selatan, (6) rancangan program
kerja untuk tahun 2016, dan (7) rancangan keputusan pernyataan Konkerprov II dan
lampiran-lampiran yang kami sampaikan dari keputusan Konkernas III di Ambon
Provinsi Maluku yang baru dilaksanakan pada tanggal 29 Januari s.d. 1 Februari 2016.
Kami telah berupaya secara maksimal untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh
peserta agar pelaksanaan Konferensi Kerja II bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa dokumen laporan yang disajikan secara
sederhana ini masih banyak kekurangannya. Hal ini semata-mata karena keterbatasan
kami dalam mengemas dan menyuguhkan dokumen ini sebagai laporan. Kritik dan
saran, kami terima dengan tangan terbuka sebagai perbaikan yang akan datang.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang turut membantu terlaksananya aktivitas Konkerprov ini. Terimakasih kami
sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang
senantiasa membantu terselenggaranya kegiatan PGRI Kalimantan selatan. Terima
kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan Pengurus PGRI Provinsi Kalimantan
Selatan yang telah bekerja dengan kompak di tengah-tengah kesibukan tugasnya
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Semoga pengabdiannya bernilai ibadah,
Tuhan Yang Maha Kuasa memberkahinya. Amiin.
Hidup Guru!...Hidup PGRI !...Solidaritas!
Banjarmasin, 15 Februari 2016
Ketua
Drs.H.M.Hatta Hs, M.AP
NPA 16010401229
KERANGKA ACUAN
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI TAHUN 2014-2019
1. A. Pendahuluan
1. Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.
Konferensi Kerja ini adalah yang II (kedua) setelah dilaksanakannya Konferensi
Provinsi pada tanggal, 5-7 September 2014 di Hulu Sungai Selatan. Program
kerja yang dibahas oleh masing-masing komisi belum dijabarkan secara
operasional.
2. Tugas-tugas organisasi yang telah diamanatkan kepada Pengurus terpilih
pada bulan September 2014 yang lalu sesuai dengan konstitusi AD/ART pasal
69 ayat (1) bahwa Konferensi Kerja Provinsi diadakan paling lambat 1 (satu)
tahun sekali.
3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Konferensi Kerja Provinsi II
PGRI Kalimantan Selatan diselenggarakan pada tanggal, 18 s.d. 20 Maret 2016
bertempat di Hotel Aston Banua, Jalan Jend. A. Yani Km 11,8 Kabupaten
Banjar Kalimantan Selatan.
4. B. Landasan
1. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Nomor : J.A.5/82/12 tanggal
20 September 1954 tentang Pengesahan Anggaran Dasar PGRI dan
Pengakuan PGRI sebagai badan hokum, yang telah diperbaharui dan
terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor AHU.161.AH.01.07 Tahun 2011 tanggal
11 Oktober 2011;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
(Tambahan Lembaran Negara Nomor 157);
3. Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor IV/Kongres/XXI/ PGRI/2013
tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
4. Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor V/Kongres/XXI/ PGRI/2013
tentang Program Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Masa Bakti XXI;
5. Hasil Keputusan Konferensi Kerja Nasional III PGRI tanggal 29
Januari s.d. 1 Februari 2016 di Ambon-Maluku;
6. Keputusan Konferensi Provinsi PGRI Kalimantan Selatan tanggal,
5 s.d. 7 September 2014 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan;
7. Hasil Keputusan Konferensi Kerja Provinsi I PGRI Kalimantan
Selatan tanggal, 27 s.d. 29 Maret 2015 di Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan;
8. Keputusan Pengurus Provinsi PGRI Kalimantan Selatan Nomor
025/Org/KAS/XXI/2016 tentang Panitia Penyelenggara Konferensi Kerja
Provinsi II PGRI Kalimantan Selatan.
Tema Konferensi Kerja Provinsi II PGRI adalah “Meningkatkan Soliditas dan Solidaritas
PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Independen untuk Pendidikan
Bermutu.”
No Peserta Jumlah
1. Seluruh Pengurus PGRI Provinsi 25
2. Utusan PB.PGRI 1
3. Utusan Dewan Penasihat PGRI Provinsi 1
4. Utusan Dewan Kehormatan Guru Indonesia 1
5. IGTKI Provinsi 1
6. Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKSI) 1
7. Utusan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum PGRI 3
8. Utusan Pengurus Kabupaten Kota 65
9. Utusan Pengurus Cabang/Cabang Khusus 145
Peninjau Kepala Sekolah PGRI dan sekitarnya yg bukan
10. 11
pengurus PGRI
JUMLAH 254
1. H. Biaya
1. Biaya penyelenggaraan Konkerprov II ditanggung bersama oleh Pengurus
PGRI Provinsi dan Pengurus PGRI Kabupaten / Kota;
2. Biaya kontribusi setiap peserta/peninjau sebesar Rp 400.000,00 (empat
ratus ribu rupiah) untuk penginapan hotel selama dua malam;
3. Biaya konsumsi, snack, dan alat kelengkapan administrasi lainnya
ditanggung PGRI Provinsi;
4. Bantuan hibah penyelenggaraan Konkerprov II PGRI Kalimantan Selatan
dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
5. I. Ketentuan Umum Selama Kegiatan Konkerprov
1. Tiap kamar ditempati 2 (dua) orang peserta.
2. Biaya-biaya lain seperti: telepon, minibar, laundry dll menjadi
tanggungan peserta.
3. Peserta dan peninjau wajib mengikuti seluruh kegiatan Konkerprov
II tepat waktu, kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak setelah
mendapat izin dari Panitia Pelaksanan.
4. Peserta dan peninjau hendaknya mengenakan tanda pengenal (id
card) Konkerprov II saat mengikuti persidangan.
5. Selama berlangsungnya Konkerprov II peserta/peninjau wajib
memakai seragam batik PGRI motif putih hitam.
6. Dalam rapat pleno para peserta dan peninjau menempati tempat
duduk yang telah ditentukan.
7. Mengingat jumlah materi Konkerprov II sangat terbatas, selama
persidangan berlangsung, peserta dan peninjau diminta selalu membawa
materi tersebut;
8. Selama berlangsungnya sidang pleno dan rapat komisi,
peserta/peninjau hendaknya mematikan / tidak
membunyikan handphonenya.
9. J. Pedoman Sidang Komisi
1. Dalam Konkerprov II akan dibahas beberapa hal yang
merupakan pelaksanaan program kerja yang diamanatkan oleh
Konferensi pada tanggal, 5-7 September 2014 yang lalu di Hulu Sungai
Selatan.
2. Untuk membahas hal tersebut, peserta dikelompokkan
menjadi lima komisi. Komisi yang dibentuk dalam Konkerprov II ini yaitu:
1. Komisi A : Organisasi dan Keanggotaan
2. Komisi B : Program Kerja
3. Komisi C : Pengelolaan Keuangan
4. Komisi D : Pernyataan dan Rekomendasi
5. Komisi E : Pengelolaan Lembaga Pendidikan
PGRI
2. Pembahasan dan hasil yang diharapkan
1. a. Komisi A : Organisasi dan Keanggotaan
Membahas program kerja organisasi tahun 2016 tentu tidak terlepas dari hasil
Konferensi Provinsi yang dilaksanakan pada tahun 2014 di Hulu Sungai Selatan.
Program tersebut adalah untuk mewujudkan program yang disebut Sapta Karsa
PGRI, yaitu :
1) PGRI yang kuat dan bermartabat
2) Guru profesional, sejahtera, terlidungi dan bermartabat.
3) Membangun karakter bangsa.
4) Terpenuhinya hak-hak guru
5) Sistem pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan yang aktif.
6) Pendidikan yang berkualitas, dan
7) Peningkatan dan perluasan kerjasama serta kemitraan.
Program kerja tahun 2016 merupakan kelanjutan, perluasan, dan peningkatan, serta
penajaman program kerja tahun 2015. Titik berat program kerja secara umum adalah
sebagai berikut :
1) Penguatan kapasitas di semua tingkatan termasuk pelaksanaan:
2) Pengelolaan keanggotaan
Dalam pengelolaan keanggotaan kita mengenal Sistem Informasi Keanggotaan (SIK).
PGRI Provinsi Kalimantan Selatan mendapat penghargaan dalam mengelola anggota,
karena sudah mencapai 70% dari jumlah anggota pada hal target untuk Desember
2015 kita mencapai 95%. Masih tertinggal 25% dari target program yang seharusnya
kita capai, untuk mengejar itu mari kita programkan sehingga pada Konkernas IV di
Medan nanti ada perubahan perkembangan keanggotaan.
3) Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan alhamdulillah bahwa PGRI Provinsi Kalimantan Selatan lunas
sampai Desember 2015 dan mendapat penghargaan dari PB PGRI. Kita patut
bersyukur para Pengurus PGRI Kabupaten/Kota sudah berupaya mengelola keuangan
dengan baik. Yang perlu menjadi perhatian kita ke depan adalah mempertahankan
bahkan meningkatkan strategi agar penarikan iuran bisa lancar dan tidak bermsalah.
Dalam pengelolaan keuangan yang menjadi catatan kita adalah diselaraskan jumlah
guru yang menjadi anggota dengan jumlah iuran yang kita setorkan ke PGRI Provinsi
maupun ke PB PGRI.
4) Peningkatan dan perluasan hubungan kerja sama dan bermitra dengan
organisasi kemasyarakatan dan lembaga yang relevan, seperti Dinas Pendidikan,
Kantor Kementeria Agama, Legislatif, maupun lembaga lainnya.
1. Semua peserta dan peninjau wajib mengikuti rapat komisi. Pembagian komisi
diatur dan didaftarkan oleh pengurus kabupaten/kota masing-masing dengan
memperhatikan tugas dan fungsi pengurus dan asas pemerataan.
2. Narasumber / Pendamping Komisi :
1. a. Komisi A: Organisasi dan Keanggotaan
1. K. Ketentuan Umum
1. Tiap kamar ditempati 2 (dua) orang;
2. Peserta dilarang membawa tamu menginap selama konkerprov
berlangsung;
3. Peserta / peninjau wajib mengikuti seluruh kegiatan konkerprov tepat
waktu;
4. Selama kegiatan konkerprov berlangsung peserta/peninjau diwajibkan
memakai seragam batik PGRI (motif putih-hitam)
5. Dalam rapat pleno, peserta/peninjau menempati tempat duduk yang
disediakan;
6. Mengingat jumlah materi konkerprov sangat terbatas, selama persidangan
berlangsung, para peserta/peninjau diminta selalu membawa materi konkerprov
yang sudah dibagikan;
7. Selama berlangsungnya rapat-rapat pleno dan persidangan, para peserta
diminta tidak mengaktifkan nada rington handphonenya;
8. Pada saat sidang komisi, para peserta/peninjau memposisikan dirinya
pada masing-masing komisi yang sudah ditentukan.
PENGURUS PROVINSI
PGRI KALIMANTAN SELATAN
Ketua, Sekretaris Umum,
Drs.H.M.Hatta Hs.,M.AP Drs. H. Bakhrudin Noor
NPA 16010401229 NPA 1601002765
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Nomor : …./Konkerprov II/XXI/2016
Tentang
TATA TERTIB
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016 MASA BAKTI XXI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Menimbang : a. Bahwa sesuai ketentuan pasal 68 ayat (1) ART PGRI,
Konferensi Kerja Provinsi adalah instansi tertinggi di bawah
Konferensi Provinsi dan sesuai pula dengan pasal 69 ayat (1)
bahwa Konferensi Kerja Provinsi/Daerah Istemewa diadakan
1(satu) Tahun sekali.
b. Bahwa sesuai pasal 72 ayat (1) huru a,b,c, dan d tentang
kewajiban konferensi kerja adalah menetapkan hal-hal seperti
laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan keuangan,
laporan kegiatan perkembangan, penetapan program kerja dan
penggantian pengurus antarwaktu;
c. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Konferensi
Kerja Provinsi II sebagaimana dimaksudkan bunyi konsideran a
dan b di atas maka perlu ditetapkan Keputusan Konferensi Kerja
Provinsi (Konkerprov) II Tahun 2016 tentang Tata Tertib
Konferensi Kerja Provinsi II PGRI Kalimantan Selatan Masa
Bakti XXI Tahun 2014 – 2019;
Mengingat 1. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Nomor : J.A.5/82/12
tanggal 20 September 1954 tentang Pengesahan Anggaran
Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan hokum, yang
telah diperbaharui dan terakhir dengan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU.161.AH.01.07 Tahun 2011 tanggal 11 Oktober 2011;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. (Tambahan Lembaran Negara Nomor 157)
1. Tugas
1. Kewajiban
1. Membahas dan menilai pelaksanaan Konferensi Kerja Provinsi;
2. Menetapkan rencana kerja tahunan dan kebijakan sepanjang tidak
bertentangan dengan putusan Konferensi Provinsi;
3. Menetapkan penggantian pengurus antarwaktu Sekretaris Biro Advokasi,
Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi.
4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Organisasi (RAPBO) PGRI Kalimantan Selatan Tahun 2016.
5. Tema
1. Waktu
1. Waktu : 18 s.d. 20 Maret 2016
2. Tempat : Hotel Aston Banua,Jalan Jend.Ahmad Yani Km 11,8
1. Peserta
1. Utusan Pengurus Cabang/Cabang Khusus;
2. Utusan Pengurus Kabupaten/Kota;
3. Pengurus Provinsi;
4. Utusan Pengurus Besar;
5. Utusan Pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis;
6. Dewan Penasihat Pengurus Provinsi;
7. Utusan DKGI Provinsi;
8. Utusan LKBH Provinsi;
9. Utusan IGTKI Provinsi
10. Peninjau yang diundang.
11. Kuorum dan Kewajiban Peserta
1. Konferensi Kerja Provinsi dianggap sah jika utusan provinsi yang
hadir lebih dari ½ (seperdua) dari jumlah kepengurusan kabupaten/kota;
2. Rapat-rapat Konferensi Kerja Provinsi terdiri dari pembukaan, rapat
pleno, komisi, dan penutupan konferensi kerja;
3. Rapat pleno dipimpin Pengurus Provinsi, sedang rapat komisi
dipimpin oleh pimpinan komisi yang dipilih dalam/ dan oleh rapat komisi
4. Peserta dan peninjau wajib mengikuti semua rapat sesuai dengan
acara dan tata tertib yang ditetapkan.
5. Pengambilan Keputusan
1. Keputusan ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat;
2. Apabila segala upaya guna memperoleh keputusan seperti
yang dimaksud butir 1 tidak berhasil, keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.
3. Hak Bicara dan Hak Suara
Berdasarkan ART pasal 71, hak bicara dan hak suara diatur sebagai berikut :
H. Lain-lain
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini ditetapkan bersama oleh pimpinan
dan peserta berdasarkan musyawarah.
Ditetapkan di Martapura
Tanggal, 18 Maret 2016
Ketua, Sekretaris Umum,
Drs.H.M.Hatta Hs.,M.AP Drs.H.Bakhruddin Noor
NPA 16010401229 NPA 1601002765
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Nomor : …./Konkerprov II/XXI/2016
Tentang
JADWAL ACARA
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016 MASA BAKTI XXI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan pasal 68 ayat (1) ART PGRI,
Konferensi Kerja Provinsi adalah instansi tertinggi di bawah
Konferensi Provinsi dan sesuai pula dengan pasal 69 ayat (1)
bahwa Konferensi Kerja Provinsi/Daerah Istemewa diadakan 1
(satu) Tahun sekali.
b. bahwa sesuai pasal 72 ayat (1) huru a,b,c, dan d tentang
kewajiban konferensi kerja adalah menetapkan hal-hal seperti
laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan keuangan,
laporan kegiatan perkembangan, penetapan program kerja dan
penggantian pengurus antarwaktu;
c. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Konferensi
Kerja Provinsi II sebagaimana dimaksudkan bunyi konsideran a
dan b di atas maka perlu ditetapkan Keputusan Konferensi Kerja
Provinsi (Konkerprov) II Tahun 2016 tentang Jadwal Acara
Konferensi Kerja Provinsi II PGRI Kalimantan Selatan Masa
Bakti XXI Tahun 2014 – 2019;
Mengingat 1. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Nomor : J.A.5/82/12
tanggal 20 September 1954 tentang Pengesahan Anggaran
Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan hokum, yang
telah diperbaharui dan terakhir dengan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU.161.AH.01.07 Tahun 2011 tanggal 11 Oktober 2011;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. (Tambahan Lembaran Negara Nomor 157)
1. Laporan Pelaksanaan
Program Kerja PGRI Dr. Hj. Rasuna, MPd.
11.45 -12.45 Pengurus PGRI Kal-Sel
Tahun 2015 Drs. H. Suradi, MPd.
2. Pengantar Program
Kerja PGRI Kalsel 2016
Laporan Panitia
1.
Sambutan Ketua
2.
09.30-10.30 PGRI Kalsel Panitia HA
3. Penyerahan
Cenderamata
4. Do’a
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI
KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 MASA BAKTI XXI
TENTANG PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA PENGURUS PROVINSI PGRI
KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015
Pertama : Mengesahkan Laporan Pelaksanaan Program Kerja Pengurus
Provinsi PGRI Kalimantan Selatan Tahun 2015;
Kedua : Laporan Pelaksanaan Program Kerja Pengurus Provinsi PGRI
Kalimantan Selatan Tahun 2015 selengkapnya tercantum dalam
lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari keputusan
ini;
Ketiga Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki
seperlunya.
Ditetapkan di Martapura
Pada tanggal ........ Maret 2016
Ketua, Sekretaris Umum,
Drs, H, M. Hatta Hs, M.AP. Drs, H, Bakhruddin Noor
NPA 16010401229 NPA 1601002765
Lampiran : Rancangan Keputusan Konkerprov II PGRI Kalimantan Selatan Tahun
2016
Nomor : ...../Konkerprof II/XXI/2016
Tentang : .....
LAPORAN
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PENGURUS PROVINSI
PGRI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2015
1. A. Latar Belakang
Dalam perjalanan pendidikan nasional tahun 2015 syarat dengan problematika dari
persoalan nasional sampai persoalan regional, kabupaten/kota: seperti mulai persoalan
mendapatkan pembayaran sertifikasi, UKG sampai mutasi guru dan kepala sekolah
serta tidak diikutsertakannya kenaikan tunjangan kinerja guru oleh salah satu
kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Pertanyaannya adalah, sudahkah guru benar-
benar dimuliakan? Benarkah mereka dikelola sedemikian rupa agar tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan harapan publik? Benarkah mereka dilatih dan
dikembangkan profesionalnya secara berkelanjutan? Sudahkah dihitung berapa jumlah
guru di Kalimantan Selatan? Berapakah jumlah guru yang sudah mendapat sertifikasi
dan berapa pula yang belum mendapat sertifikasi? Mengapa PNS lain dinaikkan
tunjangan kinerja sedangkan guru tidak?
Guru yang tidak mendapat tunjangan sertifikasi terasa terpukul ketika mereka
mengetahui kebijakan yang sebenarnya tidak berpihak kepada guru. Siapapun dan
apapun posisinya guru sangat penting, bahkan disebut pahlawan cendekia yang
membawa perubahan bangsa. Anies Baswedan dalam sambutannya pada HUT ke-69
tahun 2014 mengatakan cara kita memperlakukan guru hari ini, itu adalah gambaran
bangsa kita ke depan. Sekiranya pejabat kita berpikirnya sepeti itu bagaimana bangsa
kita ke depan? Begitu mulianya para guru di hati mereka sekiranya kita menyimak
pendapat Mendikbud tersebut. Pertanyaannya adalah masih adakah para pejabat kita
yang mau memuliakan guru?
Pendidikan sebagai suatu media atau wahana untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
ajaran keagamaan, alat untuk membangun kesadaran bangsa. Tanpa ada pendidikan
bangsa ini penuh kenistaan tak akan berubah, perubahan akan terwujud bila para guru-
gurunya berkualitas.
Ironisnya Kalimantan Selatan merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam yang
baik dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, tetapi masih ada guru kita yang
ternista.
Menguatkan tekad memajukan kualitas guru masih tersandung dengan problematika
yang dihadapi di tahun 2015. Seperti kita perhatikan masalah kurikulum tak kunjung
padam. Ada yang melaksanakannya ada pula yang tidak melaksanakan. Sungguh aneh
kedengarannya dalam satu republik ada 2 (dua) kurikulum yang berlaku, kemana anak-
anak bangsa ini mau dibawa?
Demikian juga persoalan organisasi. PGRI sebagai wadah bersatunya para guru dalam
menyampaikan aspirasinya, tahun 2015 mulai ada kegaduhan yakni dengan adanya
peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilaksanakan sendiri tidak bergabung
dengan HUT PGRI. HGN ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 78 tahun
1994. Keputusan tersebut menetapkan hari lahirnya PGRI sebagai HGN dan diperingati
bersama secara resmi kenegaraan dari tahun ke tahun. Baru tahun inilah ada kelainan
dari biasanya.
Kegaduhan yang terjadi pada tahun 2015 sangat berdampak pada kondisi di daerah
bahkan menjadi angin segar bagi organisasi guru lain selain PGRI dalam
mengembangkan keberadaannya sebagai organisasi guru. Kondisi yang demikian inilah
seharusnya kita memiliki semangat soliditas dan solidaritas dalam membangun PGRI
sebagai organisasi yang kuat dan independen.
Karenanya, konsep PGRI dalam membangun organisasi adalah soliditas dan
solidaritas. Basis soliditas dan solidaritas sangat perlu dan sejalan dengan visi-misi
PGRI yakni terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi terpercaya, dinamis, kuat,
dan bermartabat disertai membangun kerjasama dengan pemerintah dan lembaga non-
pemerintah.
LAPORAN UMUM
1. Keanggotaan
Keadaan anggota saat ini dalam kondisi baik, aktif, solid, dan penuh kekeluargaan
dalam wadah organisasi yang dinamis sesuai dengan visi PGRI sebagai organisasi
profesi, terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat, sekalipun adanya surat Menpan
dan RB Nomor : B/3909/M.PANRB/12/2012, tanggal 7 Desember 2015 perihal Surat
Edaran Perayaan Hari Guru Nasional Tahun 2015; dan Surat Sekjen Mendikbud.
1. B. Konsolidasi Organisasi
Pengurus dipilih secara demokratis sesuai dengan ketentuan AD/ ART PGRI. Mereka
dalam melaksanakan tugasnya bersifat sukarela. Meskipun demikian, mereka dituntut
memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab. Oleh sebab itu, siapa pun yang menyatakan kesanggupan untuk menjadi
pengurus harus sanggup melaksanakan tugasnya sesuai dengan uraian tugas pokok
yang diembannya.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
Kegiatan tersebut di antaranya (1) mengikuti rapat-rapat organisasi (rapat pengurus/
rakor/ rapim), (2) menghadiri konferensi (konkernas, konkerprov/ konkab/kota, (3)
menghadiri undangan dari instansi pemerintah/ organisasi, dan (4) melaksanakan
program kerja.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut di atas, tentu, tidak semua pengurus dapat
mengikuti/melaksanakan semua kegiatan yang diadakan. Sebagai contoh dalam hal
rapat pengurus. Ada diantara pengurus yang saat rapat berlangsung tidak dapat hadir.
Hal ini mengingat ada diantara mereka yang berperan sebagai pejabat publik, pejabat
struktural, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang berstatus sebagai pegawai negeri.
Sebagai pegewai negeri, mereka tidak boleh meningalkan tugasnya lebih dari dua hari
kerja dalam satu bulan karena berpengaruh terhadap pembayaran tunjangan profesi.
Kami sudah mengatur waktu sedemikian rupa: bisa pagi hari bahkan sore dan malam
hari pun kami pergunakan untuk mengadakan rapat. Kondisi demikian dilakukan
dengan harapan semua pengurus dapat menghadirinya. Meskipun demikian,
ketidakhadiran mereka tidak mengganggu perjalanan roda organisasi. Dengan kata
lain, secara umum kinerja pengurus dapat diandalkan dalam memperjuangkan visi dan
misi Persatuan Guru Republik Indonesia.
Adapun uraian tugas pokok pengurus adalah berikut ini:
Ketua
1. Menentukan kebijakan organisasi dan melaksanakan segala ketentuan
dan kebijakan sesuai AD/ART, keputusan kongres, konferensi kerja
nasional,rapat koordinasi nasional, konferensi, konferensi kerja dan rapat-
rapat lainnya.
2. Melaksanakan program organisasi baik program kerja nasional maupun
program kerja provinsi
3. Mengkoordinasikan dan membina aktivitas pengurus kabupaten/kota.
4. Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta kelancaran
iuran anggota dan keuangan lainnya.
5. Bertanggung jawab atas terlaksananya segala ketentuan dalam AD/ART,
kode etik guru, ikrar guru Indonesia, keputusan kongres, konkernas,
rakorpimnas, konferensi dan konferensi kerja
6. Bertanggung jawab pada konferensi atas kepengurusan organisasi
terutama masa baktinya.
7. Dalam menjalankan kebijakan, pengurus merupakan badan/pelaksana
tertinggi bersifat kolektif berdasarkan prinsip keterbukaan, tanggung jawab,
demokratis dan kekeluargaan.
8. Menyampaikan laporan kepada PB PGRI setiap 6 (enam) bulan sekali.
Wakil-wakil Ketua
1. Melaksanakan program yang berhubungan dengan pendidikan dan
pelatihan;
2. Melaksanakan program yang berhubungan dengan penelitian dan
pengabdian masyarakat;
3. Pembinaan dan pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan;
4. Pembinaan karier guru dan tenaga kependidikan.
5. Pembinaan terhadap organisasi dan kaderisasi pengurus kabupaten/kota;
6. Memberikan bantuan advokasi, bantuan hukum dan perlindungan provisi;
7. Melakukan pembinaan tentang penegakan kode etik
8. Melakukan pembinaan mental dan spiritual
9. Melakukan kerja sama dan pengembangan usaha
10. Melakukan hubungan luar negeri dalam pembinaan profesionalisme.
11. Melakukan pembinaan dan pengembangan olehraga, seni dan budaya;
12. Melakukan pembinaan terhadap pemberdayaan perempuan;
13. Menjalin komunikasi dan informasi yang efektif dan efesien untuk
membangun
Sekretaris Umum
1. Menata sekretariat sesuai kebutuhan organisasi;
2. Merancang administrasi berbasis website;
3. Melaksanakan penertiban pola-pola kearsipan;
4. Menyiapkan surat-menyurat yang ditandatangani ketua dan sekretaris
umum;
5. Menyusun laporan untuk disampaikan kepada PB.PGRI sebagai bahan
laporan baik saat konkernas, rakorpimnas, kongres maupun kegiatan
lainnya;
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kewenangan oleh ketua.
Wakil-wakil Sekretaris Umum
1. Mengonsep surat-surat untuk balasan/ surat yang akan dikirim
2. Menyiapkan daftar hadir rapat dan mencatat hasil rapat/notulen rapat
3. Menata perpustakaan organisasi;
4. Mencatat inventarisasi barang kekayaan organisasi, baik barang bergerak
maupun tak bergerak;
5. Mengagenda surat-surat yang masuk dan arsip surat keluar;
6. Menyiapkan alat-alat tulis dan keperluan kantor;
7. Menyiapkan surat-surat yang akan dikirim/ didistribusikan;
8. Memberbanyak naskah laporan dan undangan berkenaan dengan
kegiatan organisasi
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kewenangan oleh ketua.
10. Melaksanakan tugas sekretaris umum jika berhalangan dalam
melaksanakan tugas
Bendaharawan
1. Mencatat setiap ada pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi
ke dalam buku kas
2. Mencatat pengeluaran keuangan sesuai transaksi yang terjadi pada hari
itu serta membukukan kedalam buku kas tabelaris disertai bukti-bukti fisik
dan barang berharga lainnya, seperti : kuitansi naupun tanda bukti lainnya;
3. Menyimpan keuangan organisasi pada bank sesuai rekening organisasi;
4. Melakukan komunikasi yang aktif kepada Pengurus PGRI
Kabupaten/Kota untuk memperlancar setoran iuran anggota.
5. Pengeluaran keuangan melalui 1 (satu) pintu kas pengeluaran;
6. Membuat laporan keuangan setiap ada kegiatan konferensi kerja atau
konferensi bersama Wakil Bendahara.
Wakil Bendaharawan
1. Melaksanakan tugas-tugas Bendaharawan apabila berhalangan dalam
melaksanakan tugas organisasi;
2. Membantu mengumpulkan bukti-bukti fisik surat-surat berharga, kuitansi,
surat transaksi dan bukti pengeluaran lainnya yang sah;
3. Membuat daftar tanda terima pemerimaan keuangan sesuai dengan
rangkap yang diperlukan;
4. Membantu Bendaharawan mencatat setiap adanya pengeluaran dan
transaksi keuangan;
5. Membantu Bendaharawan dalam membuat laporan keuangan setiap
dilaksanakannya konferensi kerja dan konferensi
6. Melakukan komunikasi yang aktif kepada Pengurus PGRI
Kabupaten/Kota untuk memperlancar setoran iuran anggota
Sekretaris Biro
1. Menyusun rancangan kegiatan secara operasional materi bidang tugas
sekretaris biro;
2. Membantu para anggota dalam rangka meningkat profesionalisme;
3. Menampung aspirasi yang berkembang di masing-masing lingkungan
binaan sekretaris biro;
4. Merumuskan aspirasi tersebut kemudian mencari alternatif penyelesaian
untuk didiskusikan di tingkat pengurus harian / rapat pleno;
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kewenangan oleh Ketua
atau Wakil Ketua
Koordinasi Kegiatan Sekretaris Biro dengan Wakil Ketua
1. Dr. H.Amka, M.Si : 1. Sek. Biro Pendidikan dan Pelatihan
2. Sek. Biro Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
3. Sek. Biro Pembinaan dan Pengembangan
Profesi Guru, Dosen, dan Tenaga
Kependidikan;
4. Sek. Biro Pembinaan Karir Guru, Dosen,
dan Tenaga Kependidikan
1. PERKANTORAN / SEKRETARIAT
Sejak tahun 2012 PGRI Kalimantan Selatan telah mendapat bantuan berupa hibah
sebuah gedung dari Gubernur Kalimantan Selatan. Gedung tersebut diberi nama
Wisma Guru PGRI Kalimantan Selatan. Wisma Guru PGRI Kalimantan Selatan tersebut
terletak di Jalan Pangeran Hidayatullah RT 23 Nomor 18 A Banjarmasin.
1) Fungsi Wisma Sekretariat
Wisma dipergunakan sebagai pusat pelayanan, pengendalian, dan aktivitas organisasi:
Lantai 2 terdapat/ memiliki :
Gambar 1 Wisma Guru PGRI Kalimantan Selatan Dilihat dari Tampak Depan
Di depan kamar ada satu ruang pertemuan.
Adapun PGRI Kabupaten/Kota ada yang sudah memiliki gedung sendiri dan ada yang
belum memiliki gedung, akan tetapi sebagai pusat kegiatan dan aktivitas meminjam
atau menumpang di sekolah tempat ketua/ sekretarisnya bekerja. Gambaran yang kami
dapatkan adalah sebagai berikut:
NO KABUPATEN/KOTA KEPEMILIKAN KETERANGAN
1. Banjarmasin Pinjam Sudah punya tanah
2. Banjarbaru Pinjam Sudah punya tanah
3. Banjar Pinjam
4. Barito Kuala Gedung sendiri
5. Balangan Pinjam
6. Hulu Sungai Selatan Pinjam
7. Hulu Sungai Tengah Pinjam
8. Hulu Sungai Utara Gedung sendiri
9. Kotabaru Gedung sendiri
10. Tapin Gedung sendiri
11. Tanah Laut Pinjam
12. Tanah Bumbu Pinjam
13. Tabalong Pinjam
Dasar perjuangan kita adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Hadirnya Undang-Undang tersebut menjadikan nasib guru menjadi
semakin cerah. Hal ini karena dalam UU tersebut memuat hah-hal yang sangat penting
bagi guru ke depan di antaranya:
1. Prinsip profesionalitas;
2. Kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi;
3. Hak dan kewajiban;
4. Wajib kerja dan ikatan dinas
5. Pembinaan dan pengembangan;
6. Perlindungan guru;
7. Organisasi profesi dan kode etik
(SDN Binuang 8)
di – Rantau
4 Pengurus PGRI Kab. Drs .M.Arsyad, M.Pd Noor Selamet, S.Pd. Pinjam
Banjar
No. Hp : No. Hp :
Martapura
Pengurus PGRI
Kab. Hulu Sungai
Selatan H. Yusperi, S.Pd.,
M. Birhasani, S.Pd.
M.Pd.
5 d/a SMPN 2 No. Hp : Pinjam
Kandangan No. Hp :
081349590924
087816208920
Jl. Aluh Idut
di – Kandangan
Pengurus PGRI
Kab. Hulu Sungai Drs.H.Syamsuddin,
Johransyah
Tengah M.Pd.
6 No. Hp : Pinjam
d/a Dinas Pendidikan No. Hp :
085248970316
Kab. Hulu Sungai 081351589494
Tengah di – Barabai
Pengurus PGRI
Kab. Hulu Sungai
Utara H. Khairani AH, Basuki Rahman,
MAN 2 Amuntai M.M.Pd. S.Pd.SD., M.Pd. Gedung
7
No. Hp : No. Hp : Sendiri
Jl. Batung
Batulis/Sukmaraga No. 085257212464 081349474552
224 Sungai Malang
di – Amuntai
Pengurus PGRI Kab.
Balangan
Drs. H. Ansharuddin,
d/a Kantor UPT Dinas P
M.Si. H. Rusydi Saif, S.Pd.I.
8 dan K, Cabang Paringin Pinjam
No. Hp : No. Hp : 0811515556
Jalan Gunung Pandau,
08125121017
Paringin 71465
di- Paringin
Pengurus PGRI
Kab. Tanah Laut M. Aspul Anwar,
Hasan, S.Pd., M.M.
d/a SMKN 1 Pelaihari S.Pd.
9 No. Hp : Pinjam
Jl. H. A. Syukri Komp. No. Hp :
085249010835
Perkantoran Gagas 081251167573
Pelaihari 70814
Sekretariat PGRI
Kab. Barito Kuala
Drs, Rusmin, M.Pd. Suriyani, S.Pd. Gedung
10. Jalan AES Nasution
No. Hp : - No. Hp : 08125033083 Sendiri
Marabahan
di – Marabahan
Pengurus PGRI
Kab. Tanah Bumbu
d/a UPK Kusan Hilir
Subarno, S.Pd., M.M. Samidi, S.Pd., M.M.
11. Jl. 7 Februari No. 7 Rt. No. Hp : No. Hp : Pinjam
01 Kel. Kota Pagatan
082255375560 081251941730
Kec. Kusangka Hilir
Tanah Bumbu 72273
di – Pagatan
Pengurus PGRI
Kab. Tabalong
d/a Dinas Pendidikan Irwan, S.H., M.AP. Drs. Herwandi, M.Pd.
12. Kab. Tabalong No. Hp : No. Hp : Pinjam
Jl. Ir. Pangeran 08115016757 081349547678
Muhammad Noor
di –Tanjung
Pengurus PGRI
Kab. Kotabaru Bun Yani. M. Husni, S.Pd.
Gedung
13. d/a SDN 1 Dirgahayu No. Hp : No. Hp : Sendiri
Jl. Veteran Kotabaru 081348799411 085250601743
di - Kotabaru
Agenda prioritas yang sudah dan sedang, dilaksanakan antara lain: (1) Peningkatan
soliditas dan solidaritas anggota PGRI (2) Pendataan anggota dengan menggunakan
Sistem Informasi Keanggotaan (SIK) dan penerbitan kartu tanda anggota (KTA) PGRI,
(3) Pengelolaan Keuangan Organisasi dengan menggunakan Aplikasi Sistem Informasi
Keuangan (ASIK) (4) melakukan pengkaderan kepemimpinan organisasi, (5)
Konsolidasi pengurus, (6) Peningkatan profesionalitas Pengurus dan anggota, (7)
Penataan anak lembaga.
Untuk membantu pencapaian tujuan organisasi, maka PGRI membentuk anak lembaga
seperti: DKGI, LKBH, PPLP/YPLP dan lain-lain. Adapun susunan DKGI dan LKBH di
tingkat provinsi telah dilakukan perubahan, sedangkan di tingkat kabupaten/kota masih
menunggu dilaksanakannya Konferensi Kabupaten/Kota.
Adapun gambaran pengurus DKGI dan LKBH adalah sebagai berikut :
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Nomor : …./Konkerprov II/XXI/2016
Tentang
PENGESAHAN
PROGRAM KERJA PENGURUS PROVINSI
PGRI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 MASA BAKTI XXI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KONFERENSI KERJA PROVINSI II PGRI KALIMANTAN SELATAN
MASA BAKTI XXI
Menimbang : a. bahwa sesuai ART PGRI pasal 72 ayat (1) huruf a,b,c, dan d
tentang kewajiban konferensi kerja adalah menetapkan hal-hal
seperti laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan
keuangan, laporan kegiatan perkembangan, penetapan program
kerja dan penggantian pengurus antarwaktu;
b. bahwa Pengurus Provinsi PGRI Kalimantan Selatan Masa Bakti
XXI telah menyampaikan laporan pelaksanaan program kerja
tahun 2015 pada sidang pleno VI Konferensi Kerja Provinsi II
pada 19 Maret 2016;
c. bahwa berhubung dengan itu perlu ditetapkan Keputusan
Konferensi Kerja Provinsi II PGRI Kalimantan Selatan Masa
Bakti XXI tentang Program Kerja Pengurus Provinsi PGRI
Kalimantan Selatan Tahun 2016 Masa Bakti XXI.
Mengingat 1. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Nomor : J.A.5/82/12
tanggal 20 September 1954 tentang Pengesahan Anggaran
Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan hokum, yang
telah diperbaharui dan terakhir dengan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU.161.AH.01.07 Tahun 2011 tanggal 11 Oktober 2011;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. (Tambahan Lembaran Negara Nomor 157)
1. Mewujudkan guru profesional, sejahtera, terlindungi, dan bermartabat
1. E. Mengembangkan sistem pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
yangefektif
C. PROGRAM BIRO
N PROGRAM HASIL YANG PELAKSANAA
URAIAN KEGIATAN
O KEGIATAN DIHARAPKAN N
1 2 3 4 5
Sekretaris Biro Organisasi dan Kaderisasi
1. Menyusun Menjabarkan program umum Tersusunnya Januari s.d.
program kerja menjadi program kerja tahun 2016 program sekbiro Desember
sekretaris Biro berdasarkan skala 2016
prioritas
2. Pendataan Mengkoordinasikan o Telah
anggota mekanisme rekrutmen anggota dilakukan
dg Pengurus Kabupaten/ Sistem
Informasi
Kota Keanggotaan
(SIK) dengan
Melakukan Pemutakhiran
pendataan
data anggota
langsung online,
Membantu penerbitan kartu
mutasi,
anggota
pemutakhiran
bio data dan
terkoneksi
dengan Aplikasi
Sistem
Informasi
Keuangan
(ASIK)
o Telah
tercetak kartu
anggota minimal
95 %
2. Sosialisasi Melaksanakan workshop kel
penegakan KEGI ompok kerja KEGI periode
dan Dewan
Kehormatan 2014-2019 tentang penegakan
Guru Indonesia KEGI dan tata kerja DKGI
(DKGI) di Melakukan sosialisasi
masing-masing penegakan KEGI dan tata kerja
Kab/Kota DKGI kepada pengurus
Kabupaten/Kota
Mengadakan seminar KEGI
o Tersosialisasi Program
kerja pada kelompok kerja
KEGI Periode 2014-2019
tentang penegakan KEGI dan
tata kerja DKGI
o Telah tersosialisasi KEGI
dan tata kerja DKGI kepada
pengurus dan guru anggota
PGRI
3. Peningkatan Menyelenggarakan
wawasan peningkatan wawasan Januari s.d.
keagamaan Desember
keagamaan 2016
o Telah terlaksana
peningkatan wawasan
keagamaam melalui kegiatan
sholat berjamaah dan
pengajian selama bulan
Ramadhan 1437 H
PROGRAM
ASOSIASI PROFESI DAN KEAHLIAN SEJENIS (APKS)
NO PROGRAM URAIAN KEGIATAN INDIKATOR WAKTU
KEGIATAN KEBERHASILAN
1. Sosialisasi dan Ø Pembentukan
konsolidasi Kepengurusan
organisasi
AGMP/IG PGRI
kabupaten /kota. 2014-2019
o Ø
Terbentuknya
kepengurusan
PERSATUAN GURU REPUBLI INDONESIA
PENGURUS
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Alamat :Wisma PGRI Jl.Pangeran Hdayatullah Rt 23 No. 18 A Tlp.
0511 6810239 Emai : pengprovpgrikalsel@ gmail.com Banjarmasin
SURAT KEPUTUSAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KALIMANTAN SELATAN
Nomor : 025/Org/KAS/XXI/2016
TENTANG
PANITIA PENYELENGGARA KONFERENSI KERJA PROVINSI II
PGRI KALIMANTAN SELATAN
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan pasal 68 ayat (1) ART PGRI,
Konferensi Kerja Provinsi adalah instansi tertinggi di bawah
Konferensi Provinsi dan sesuai pula dengan pasal 69 ayat (1)
bahwa konfernsi kerja provinsi/daerah istemewa diadakan
1(satu) Tahun sekali.
b. bahwa sesuai pasal 72 ayat (1) huru a,b,c, dan d tentang
kewajiban konferensi kerja adalah menetapkan hal-hal seperti
laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan keuangan,
laporan kegiatan perkembangan, penetapan program kerja
dan penggantian pengurus antar waktu;
c. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
Konferensi Kerja sebagaimana dimaksudkan bunyi
konsederan huruf a dan b di atas maka perlu membentuk
panitia penyelenggara yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Pengurus Provinsi Kalimantan Selatan.
Mengingat 1. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Nomor : J.A.5/82/12
tanggal, 20 September 1954 tentang Anggaran Dasar
Perkumpulan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang
diubah terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU.161.01.07.Tahun 2011 tanggal, 11 Oktober 2011 tentang
Perubahan Anggaran Dasar Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4301)
2.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. (Tambahan Lembaran Negara Nomor 157)
Peraturan Pemeritah No 78 Tahun 1998 tentang Guru
3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PGRI Serta Kode
Etik Guru Indonesia, Kongres XXI PGRI Tahun 2013.
II Panitia Penyelenggara
Ketua Hj.Rusmadiyah, S.Pd.,M.A.
Sekretaris Riduansyah, M.Pd.
Bendahara Mahran AR.,S.Pd.
Seksi-seksi
1. A. Acara
Banjarmasin, 15
Februari 2016
Koordinator : Dr.H.Ahmad, HB.,M.Pd.
Anggota
Ketua, 1. Drs.Edi Kisworo,
Sekretaris Umum,M.Pd.
2. Lisnawati, M.Pd.
1. B. Persid
angan
Drs.H.M.Hatta Hs,M.AP Drs.H.Bakhruddin Noor
Koordinator Dr.H.Abidinsyah, M.Pd.
NPA Anggota
16010401229 1. H.Sakerani,
NPA M.Pd.
1601002765
2. Hj. Sri Harmini, M.Pd.
3. Norlailawati, S.Pd.M.M.
4. Drs.Mukhlis Takwim, S.H.
1. C. Konsu
msi
PROGRAM
Koordinator : Dra.Hj.Nailah, M.Pd. KEUANGAN
Anggota 1. Dra.Hj. Halimatus Sa’adiah, Sistem pengelolaan
M.Pd. keuangan organisasi
2. Dra.Hj. Mardiana wajib dikelola secara
3. Petugas Hotel transparansi dan
1. D. Sekret akuntabel,
ariat maksudnya adalah
untuk menjaga
Koordinator : H.Abdul Hamid, S.Pd. kepercayaan
Anggota 1. H.Masdar,S.Pd.,M.M. anggora kepada
2. Noorahman, S.Pd. pengurus. Kaidah
3. Fauzi Rahman, S.H. yang perlu
4. Luthfy E. Permana diperhatika adalah :
5. M. Hidayatullah Tertib aturan
6. M. Abdul Hamid
Dalam hal
III. Penyusunan Materi Laporan/Program melakukan
Koordinator : Drs. H.Bakhruddin Noor penarikan keuangan
Anggota-anggota : (uang pangkal dan
1. Salman, S.Pd.,M.M. iuran) karena dalam
2. Drs.Edi Kisworo, M.Pd. AD/ART pasal 98
3. Drs.Alimuddin Al.Dj., M.Hum ayat (1 s.d. 8)
4. Drs.H.Suradi, M.Pd. tentang keuangan
5. Dr.Hj.Rasuna, M.Pd. organisasi dan pasal
6. Hj.Sri Harmini, M.Pd. 99 ayat (1 s.d. 4)
7. Mahran AR., S.Pd. tentang kekayaan
8. Riduansyah, M.Pd. organisasi) telah
9. H.Masdar, S.Pd.M.M. jelas menjadi
10. Drs.Mukhlis Takwim, S.H.
kewajiban Pengurus PGRI Kabupaten/Kota untuk melaksanakannya. Setiap anggota
wajib membayar uang pangkal dan iuran anggota sebagai berikut :
Uang pangkal sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluh ribu rupiah) bagi anggota baru
mekanismenya diserahkan kepada Pengurus Kabupaten/Kota.
Sesuai ayat (3) uang iuran ditetapkan oleh Konferensi Kerja Provinsi, minimal Rp
4.000,00 (empat ribu) setiap bulannya, ayat(4)tentang pendistribusiannya dengan
rincian sebagai berikut :
Pengurus Besar PGRI
a. Rp 400,00 (empat ratus rupiah)
sebesar 10%
Pengurus PGRI Provinsi
b. Rp 800,00 (delapan ratus rupiah)
sebesar 20%
Pengurus PGRI Kabupaten / Kota Rp 1.200,00 (satu juta dua ratus
c.
sebesar 30% rupiah)
Pengurus Cabang dan Ranting Rp 1.600,00 (satu juta enam ratus
d.
sebesar 40% rupiah)
Tertib dalam penarikan dan penyetoran
Sesuai pasal 98 ayat (6) ketentuan pembayaran iuran anggota mulai dilaksanakan 6
(enam) bulan setelah kongres.(Kongres bulan Juli 2013 berarti mulai penarikan bulan
Januari 2014):
Tertib pengadministrasian (pembukuan dan pencatatan)
1. Setiap Badan Pimpinan Organisasi yang mengeluarkan biaya harus dilengkapi
dengan tanda terima atas nama anggota yang membayar.
2. Setiap penerimaan dibukukan dalam buku penerimaan iuran anggota secara
lengkap.
3. Setiap transaksi dicatat dalam buku jurnal. Apabila transaksi yang dibayarkan
bernilai Rp 1.000.000,00 (satu juta) ke atas wajib mendapat persetujuan rapat
pengurus dan wajib dipertanggungjawabkan pada forum organisasi di wilayahnya
(ART pasal 99 ayat (2)
4. Buku Kas dibuka pada setiap awal bulan dan ditutup pada setiap akhir bulan dan
ditandatangani oleh Bendahara dan Ketua.
5. Petugas verifikasi keuangan berdasarkan tingkatannya membuat berita acara
pemeriksaan dan menandatangani buku Kas sebagai pemeriksa.
6. Tahun buku keuangan dibuka pada awal bulan Januari dan ditutup pada akhir
bulan Desember tahun berjalan.
RANCANGAN
PERNYATAAN KONFERENSI KERJA II PGRI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, bahwa guru wajib menjadi
anggota organisasi profesi dan pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi
profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan pengambangannya. Sesuai dengan
Penetapan Menteri Kehakiman RI Nomor : J.A.5/82/12 tertanggal, 20 September 1954
tentang pengesahan Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum yang telah disahkan diperbarui dan terakhir dengan keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : AHU-161.AH.01.07.Tahun 2011 Tanggal, 11
Oktober 2011.
Guru dan tenaga kependidikan adalah komponen utama dan penting dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan, sedangkan dalam perwujudannya sehari-hari tidak
terlepas dari berbagai macam masalah yang melengkapi persolan guru dan tenaga
kependidikan, misalnya kekurangan tenaga guru dan tenaga kependidikan, pemerataan
guru, mutu yang rendah, kesejahteraan yang tidak layak untuk menjalankan tugas
profesi dan sampai pada perlindungan guru yang belum terlihat secara baik.
Berdasarkan itu PGRI Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Konferensi yang
diikuti PGRI Kabupaten / kota se Kalimantan Selatan pada tanggal, 5 s.d. 7 September
2014 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kandangan telah sepakat menyampaikan
pernyataan Konferensi sebagai berikut :
POLITIK
PENDIDIKAN NASIONAL
1. PGRI perihatin terhadap persiapan dan implementasi kurikulum 2013 yang
nampak tergesa-gesa dan kurang maksimal.
2. Mendesak kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah untuk mengusulkan formasi
CPNS kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi tentang Tenaga Tata Usaha, Pustakawan, Taman Kanak-Kanak dan
Sekolah Dasar serta merevisi formasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah
di daerah
PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN