Anda di halaman 1dari 26

PERJANJIAN

INTERNASIONAL
(I)

AGUSTINUS SUPRIYANTO

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 1


Bahan yang diperlukan
• F. Sugen Istanto, Hukum Internasional, Bab
VI Bagian B, hlm. 63-76
• Vienna Convention on the Law of Treaties
(1969) = Konvensi Wina 1969 tentang
Hukum Treaty
• Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000
tentang Perjanjian Internasional
• Handouts ini
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 2
PENGERTIAN (1)
• “Treaty” means an international agreement
concluded between States in written form
and governed by international law, whether
embodied in a single instrument or in two
or more related instruments and whatever
its particular designation.
(Article 2, Vienna Convention on the Law of
Treaties, 1969)
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 3
PENGERTIAN (2)
• Perjanjian internasional adalah perjanjian,
dalam bentuk dan nama tertentu, yang
diatur dalam hukum internasional yang
dibuat secara tertulis serta menimbulkan
hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
(Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 24
Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional)
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 4
NAMA TREATY
• treaty, convention, agreement,
memorandum of understanding, protocol,
charter, declaration, final act, arrangement,
exchange of notes, agreed minutes,
summarary records, process verbal, modus
vivendi, dan letter of intent.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 5


Makna Bentuk dan Nama
• Pada umumnya bentuk dan nama perjanjian
menunjukkan bahwa materi yang diatur
oleh perjanjian tersebut memiliki bobot
kerjasama yang berbeda tingkatannya.
(Penjelasan atas UUPI-Bagian Umum)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 6


Makna Bentuk dan Nama
• Namun demikian, secara hukum, perbedaan
tersebut tidak mengurangi hak dan
kewajiban para pihak yang tertuang di
dalam suatu perjanjian internasional.
(Penjelasan atas UUPI-Bagian Umum)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 7


Makna Bentuk dan Nama
• Penggunaan suatu bentuk dan nama tertentu
bagi perjanjian internasional, pada dasarnya
menunjukkan keinginan dan maksud para
pihak terkait serta dampak politiknya bagi
para pihak tersebut.
(Penjelasan atas UUPI-Bagian Umum)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 8


Subjek PI
• Perjanjian internasional yang dimaksud
dalam UUPI adalah setiap perjanjian di
bidang hukum publik, diatur oleh hukum
internasional, dan dibuat oleh Pemerintah
dengan negara, organisasi internasional,
atau subyek hukum internasional lain.
(Penjelasan atas UUPI-Bagian Umum)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 9


Fungsi Deplu
• lembaga negara dan lembaga pemerintah,
baik departemen maupun nondepartemen, di
tingkat pusat dan daerah, yang mempunyai
rencana untuk membuat perjanjian
internasional, terlebih dahulu melakukan
konsultasi dan koordinasi mengenai rencana
tersebut dengan Menteri Luar Negeri. (Pasal
5 ayat 1 UUPI)
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 10
Proses Pembuatan PI
• Pembuatan perjanjian internasional
dilakukan melalui tahap penjajakan,
perundingan, perumusan naskah,
penerimaan, dan penandatanganan.
(Pasal 6 ayat 1 UUPI)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 11


Dokumen yang diperlukan
• Credentials
• Specific Written Instruction
• Full Powers
• Instrument of Ratification

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 12


Credentials
• Surat yang dikeluarkan oleh Presiden atau
Menteri yang memberikan kuasa kepada
satu atau beberapa orang yang mewakili
Pemerintah Republik Indonesia untuk
menghadiri, merundingkan, dan/ atau
menerima hasil akhir suatu perjanjian
internasional. (Pasal 1 butir 4 UUPI)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 13


Pedoman Delri
(specific written instruction)
• Pemerintah Republik Indonesia dalam
mempersiapkan pembuatan perjanjian
internasional, terlebih dahulu harus
menetapkan posisi Pemerintah Republik
Indonesia yang dituangkan dalam suatu
pedoman Delegasi Republik Indonesia.
(Pasal 5 ayat 2 UUPI)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 14


Full Powers
• Surat yang dikeluarkan oleh Presiden atau Menteri
yang memberikan kuasa kepada satu atau
beberapa orang yang mewakili Pemerintah
Republik Indonesia untuk menandatangani atau
menerima naskah perjanjian, menyatakan
persetujuan negara untuk mengikatkan diri pada
perjanjian, dan/ atau menyelesaikan hal-hal yang
diperlukan dalam pembuatan perjanjian
internasional. (Pasal 1 butir 3 UUPI)
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 15
Cara Mengikatkan Diri pada PI
• Pemerintah RI mengikatkan diri pada PI
melalui cara-cara sebagai berikut:
penandatanganan, pengesahan, pertukaran
dokumen perjanjian/ nota diplomatik, cara-
cara lain sebagaimana disepakati para pihak
dalam PI. (Pasal 3 UUPI)

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 16


Penandatanganan
• Otentikasi naskah hasil perundingan
• Untuk perjanjian internasional yang tidak
memerlukan ratifikasi, penandatanganan berakibat
mengikatnya perjanjian internasional tersebut.
• Untuk perjanjian internsional yang memerlukan
ratifikasi, penandatanganan tidak berakibat
terikatnya negara penandatangan.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 17


Ratifikasi
• Perbuatan negara dalam taraf internasional
menetapkan persetujuannya untuk terikat
pada suatu perjanjian internasional yang
sudah ditandatangani perutusannya.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 18


Tukar Menukar
Naskah Ratifikasi
• Naskah ratifikasi (instrument of ratification)
PI bilateral dipertukarkan negara pihak yang
satu dengan negara pihak yang lain.
• Naskah ratifikasi (instrument of ratification)
PI multilateral diserahkan kepada negara
penyimpan. Negara penyimpan naskah
ratifikasi biasanya adalah departemen luar
negeri Negara tempat ditandatanganinya PI.
15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 19
Saat Mulai Berlakunya PI
• Ditentukan dalam PI itu sendiri.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 20


Pendaftaran dan Pengumuman PI
• Pasal 102 Piagam PBB

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 21


Pasal 102 ayat 1 Piagam PBB
• Setiap perjanjian dan setiap persetujuan
internasional yang diadakan oleh setiap
anggota PBB yang menjadi pihak sesudah
Piagam ini berlaku, harus secepat mungkin
didaftarkan pada dan diumumkan oleh
Sekretariat.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 22


Pasal 102 ayat 2 Piagam PBB
• Tiada suatu pihakpun pada perjanjian atau
persetujuan internasional yang belum
terdaftar sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam ayat 1 dari Pasal ini dapat
mengemukakan perjanjian atau persetujuan
itu dihadapan suatu badan dari PBB.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 23


Pasal 103 Piagam PBB
• Apabila terdapat pertentangan antara
kewajiban-kewajiban Anggota-anggota
PBB menurut Piagam ini dan kewajiban-
kewajiban mereka menurut sesuatu
persetujuan internasional lainnya, maka
yang berlaku ialah kewajiban-kewajiban
mereka menurut Piagam ini.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 24


Makna Pasal 103 Piagam
• Pengecualian asas lex posteriori derogat
legi priori.

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 25


Asas-asas PI
• pacta sunt servanda
• res inter alios acta
• pacta tertiis nec nocent nec prosunt

15/06/21 Perjanjian Internasional (I) 26

Anda mungkin juga menyukai