Anda di halaman 1dari 13

PERAN INDONESIA

DALAM
PERDAMAIAN
DUNIA
By : Debora Angelika Saragih (XI MIA 1)
Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia
Definisi Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang


diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan
hak dan kewajiban di bidang hukum public (UU RI Pasal 1 No 24 tahun 2000 tentang
Perjanjian Internasional).
Contoh perjanjian Internasional yang dilakukan oleh Indonesia adalah Perjanjian
Linggarjati adalah suatu perjanjian antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati,
Jawa Barat. Perjanjian tersebut menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan
Indonesia. Perjanjian dilakukan pada 11-15 November 1946 dan ditandatangani secara
sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.
Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional
1.Traktat : Treaties (traktat) adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih
yang mencakup seluruh instrumen yang dibuat oleh subyek hukum internasional dan
memiliki kekuatan hukum yang mengikat ,menurut hukum internasional.
2.Konvensi : peraturan-peraturan yang walaupun tidak ditetapkan oleh salah satu
kelompok negara atau organisasi dunia, namun ditaati oleh negara-negara dunia karena
mereka memiliki kepentingan yang sama dan yakin bahwa peraturan itu berlaku sebagai
hukum.
3.Protokol : Protokol (Protocol) artinya perjanjian yang sifatnya kurang resmi
dibandingkan dengan traktat atau konvensi. Biasanya protokol digunakan sebagai
naskah tambahan dari konvensi.
4.Persetujuan : Pengertian umum agreement (persetujuan) adalah, mencakup seluruh
jenis perangkat internasional dan biasanya mempunyai kedudukan lebih rerndah dari
traktat dan konvensi.
Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional
5.Perikatan : Perikatan (Arrangement) artinya suatu bentuk perjanjian yang tidak
seresmi traktat atau konvensi. Oleh karena itu, perikatan merupakan persetujuan yang
biasanya hanya digunakan bagi transaksi-transaksi yang bersifat sementara.
6.Proses Verbal : Istilah ini dipakai untuk mencatat pertukaran atau penyimpan piagam
pengesahan atau untuk mencatat kesepakatan hal-hal yang bersifat teknis administratif
atau perubahan-perubahan kecil dalam suatu persetujuan.
7.Piagam : Istilah charter umumnya digunakan untuk perangkat internasional seperti
dalam pembentukan suatu organisasi internasional.Piagam artinya perjanjian yang
menunjukkan himpunan peraturan yang ditetapkan oleh perjanjian internasional untuk
mengatur fungsi lembaga internasional atau anggaran dasarnya, seperti piagam
mahkamah internasional (statute of the international court of justice).
Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional
8.Deklarasi : Adalah suatu perjanjian yang berisikan ketentuan-ketentuan umum dimana
pihak-pihak pada deklarasi tersebut berjanji untuk melakukan kebijakan-kebijakan
tertentu di masa yang akan datang.Contoh  Deklarasi Bangkok, tanggal 8 Agustus 1967
di Bangkok, antara Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Thailand, tentang
pembentukan ASEAN.
9.Modus Vivendi : Adalah suatu perjanjian yang bersifat sementara dengan maksud akan
diganti dengan pengaturan yang tetap terperinci. Biasanya dengan cara tidak resmi dan
tidak memerlukan pengesahan.
10.Pertukaran Nota : Adalah perjanjian internasional yang bersifat umum yang memiliki
banyak persamaan dengan perjanjian hukum perdata, perjanjian ini dilakukan dengan
mempertukarkan dua dokumen yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada masing-
masing dokumen.
Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional
11.Ketentuan Penutup : Adalah suatu dokumen yang berisikan ringkasan laporan sidang
dari suatu konferensi atau pertemuan internasional yang juga menyebutkan konverensi-
konverensi yang dihasilkan oleh konferensi tersebut dengan kadang-kadang disertai
anjuran atau harapan yang sekiranya dianggap perlu.
12.Charter : artinya istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional yang diadakan
oleh PBB dan mempunyai fungsi administratif. Dengan kata lain, PBB dalam membuat
anggaran dasarnya berbentuk charter. Misalnya, Atlantic Charter 1941, dan The charter
of the united nations 1945.
13.Pakta : yaitu perjanjian internasional yang bersifat khusus dan perlu ratifikasi
oleh seluruh negara-negara pembuat perjanjian.
14.Covenant : artinya suatu istilah yang digunakan oleh piagam Liga Bangsa-Bangsa
(LBB) yang disebut dengan The convenant of the league of nations tahun 1920.
Tahapan Perjanjian Internasional
Tahapan Perjanjian Internasional yaitu  penjajakan, perundingan, perumusan naskah,
penerimaan, penandatanganan, pengesahan, dan pengumuman.

1.Penjajakan
Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional, penjajakan adalah tahap awal yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang
sedang berunding tentang kemungkinan dibuatnya perjanjian internasional.

2.Perundingan
Pembuatan perjanjian internasional biasanya dimulai dengan perundingan di antara
negara-negara yang akan membuatnya. Hal ini dilakukan dengan dasar kebutuhan atau
kepentingan dan kemampuan negara-negara yang bersangkutan agar kelak dapat
dihindari adanya masalah.
Tahapan Perjanjian Internasional
3.Perumusan Naskah
Hasil dari yang dirundingkan, masalah-masalah yang dibahas, dan hasil dari berbagai
pendapat akan dirumuskan pada tahap ini, semuanya dijadikan satu untuk mencapai
tujuan bersama sesuai hasil perundingan.

4.Penerimaan
Jika rumusan masalah yang dibahas sudah disepakati bersama dan sesuai dengan tujuan
bersama, maka dilakukan tahap penerimaan, dimana semua yang dibahas diterima dan
disetujui.
Tahapan Perjanjian Internasional
5.Penandatangan
Tahap ini dilakukan oleh para menteri luar negeri (menlu) atau kepala pemerintahan.
Bagi perjanjian multilateral (perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara),
penandatanganan naskah perjanjian dapat dilakukan apabila disetujui paling sedikit 2/3
(dua per tiga) suara peserta yang hadir. Kecuali, jika ada ketentuan lain yang
mengaturnya.Adapun dalam perjanjian bilateral (perjanjian yang dilakukan oleh dua
negara), penerimaan secara bulat dan penuh mutlak diperlukan oleh kedua belah pihak
yang melakukan perundingan. Persetujuan dalam bentuk penandatanganan merupakan
suatu tindakan yang sangat penting dalam mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
internasional
Tahapan Perjanjian Internasional
6.Pengesahan
Pengesahan tanda tangan atau ratifikasi dilakukan oleh wakil negara yang turut serta
dalam perundingan. Maksudnya, untuk meyakinkan bahwa urusan tersebut benar-benar
melakukan tugasnya serta tidak melampaui wewenangnya. Dengan kata lain, ratifikasi
sebenarnya memiliki arti sebagai persetujuan secara formal terhadap perjanjian yang
melahirkan kewajiban-kewajiban internasional agar suatu perjanjian berlaku bagi setiap
negara peserta.

7.Pengumuman
Pengumuman adalah penyampaian isi dari suatu perjanjian internasional. Artinya, dalam
melakukan perjanjian, negara yang turut serta dalam suatu perjanjian mengetahui dengan
jelas apa isi dan kesepakatan yang tertuang dalam sebuah perjanjian internasional.
Manfaat Perjanjian Internasional
Dengan semakin banyaknya perjanjian internasional, maka masing-masing negara akan
lebih mudah untuk melakukan komunikasi dan menyetarakan frekuensi.

Diantara manfaat dari Kerjasama Internasional sebagai berikut:


● Negara-negara akan mempunyai tujuan sama, dengan penerapan pola atau sistem yang mulai
disesuaikan.
● Diharapkan dengan semakin banyaknya kerjasama internasional, maka perselisihan dapat
diminimalisir,
● Penyimpangan yang melanggar kesepakatan antar negara dapat segera dikoreksi, dan tindakan
lebih lanjut dapat dilakukan secara cepat dan responsif.
● Pembentukan koalisi keamanan untuk kedamaian dan ketertiban dunia, demi terciptanya
kondusifitas di penjuru dunia.
● Saling membantu di dalam masalah krisis ekonomi, sehingga membangkitkan simpati antar
negara untuk menanggapi dan membantu masalah ekonomi di negara lain.
KALIMAT MOTIVASI : Lebih baik
BERUSAHA untuk TIDAK
BERJANJI, daripada BERUSAHA
mencari alasan atas JANJI YANG
TIDAK DIPENUHI!
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai