Anda di halaman 1dari 30

HUKUM PERJANJIAN

INTERNASIONAL
Pengertian dan istilah – istilah
PENGERTIAN :
OPPENHEIM : “Persetujuan yang bersifat kontraktual
antara negara atau organisasi internasional yang
menimbulkan hak dan kewajiban secara hukum bagi
para pihak”.
SCHWARZENBERGER : “persetujuan antara subyek
subyek hukum internasional yang menimbulkan suatu
kewajiban yang mengikat di dalam hukum
internasional”
STARKE : “hampir semua kasus obyek perjanjian
adalah untuk mengenakan kewajiban yang mengikat
pada negara negara yang menjadi pihak pada
perjanjian tersebut”
Pengertian Perjanjian Internasional
 kata sepakat antara dua atau lebih subyek hukum
internasional (negara, tahta suci, kelompok
pembebasan, organisasi sosial ) mengenai suatu obyek
tertentu yang dirumuskan secara tertulis dan tunduk
pada atau yang diatur oleh hukum internasional
Unsur-unsur perjanjian internasional :

 kata sepakat
 subyek-subyek hukum
 obyek tertentu
 tunduk pada atau diatur oleh
hukum internasional
Pasal 2 ayat 1 butir a Konvensi
Wina 1969 :
 ‘Treaty means an international agreement concluded
between states in written form and governed by
international law, whether embodied in a single instrument
or in two or more related instruments and whatever its
particular designation”
 perjanjian artinya suatu persetujuan internasional yang
diadakan antara negara-negara dalam bentuk tertulis dan
diatur oleh hukum internasional, baik yang berupa satu
instrumen tunggal atau berupa dua atau lebih instrumen
yang saling berkaitan tanpa memandang apapun namanya.
Pasal 2 ayat 1 butir a Konvensi Wina 1969
Perjanjian berarti suatu persetujuan internasional
yang diatur oleh hukum internasional dan
dirumuskan dalam bentuk tertullis :
antara satu atau lebih negara dan satu atau lebih
organisasi internasional
sesama organisasi internasional, baik persetujuan
itu berupa satu instrumen atau lebih dari suatu
instrumen yang saling berkaitan dan tanpa
memandang apapun juga namanya
Subyek-subyek HI yang mempunyai kemampuan
untuk mengadakan perjanjian internasional
 Negara
 Negara bagian
 tahta suci atau vatikan
 wilayah perwalian
 organisasi internasional
 kelompok yang sedang berperang/kaum
belligerensi
 bangsa yang sedang memperjuangkan haknya.
Istilah perjanjian internasional:
treaty, agreement, convention,
arrangement, declaration, charter,
covenant, statute, protocol, pact,
process verbal, modus Vivendi, act,
final act, general act.
Traktat (treaty, tractaat) :
 istilah yang umum dipergunakan
untuk perjanjian-perjanjian
internasional antar Negara Negara
yang substansinya tergolong
penting bagi para pihak.
Traktat
(treaties/perjanj intern):
Pengertian umum : segala macam
bentuk persetujuan internasional
Pengertian khusus : perjanjian yang
paling penting dan sangat formal
dalam urutan perjanjian
Konvensi (convention,conventie) :
perjanjian2 multilateral yang beranggotakan banyak
negara pihak
biasanya bersifat law making treaties (merumuskan
kaidah” hukum bagi masyarakat internasional)
perangkat internasional yang dirundingkan atas
prakarsa/naungan organisasi internasional
 perjanjian-perjanjian internasional multiralateral yang
mengatur ttg masalah besar dan penting dan dimaksudkan
untuk berlaku sebagai kaidah hokum internasional yang
dapat berlaku secara luas, baik dalam ruang lingkup
regional maupun umum.
Deklarasi (declaration, declaratie) :
Suatu perjanjian dan berisikan ketentuan- ketentuan
umum dimana pihak2 pada deklarasi tersebut berjanji
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dimasa yang
akan datang
Bedanya dengan perjanjian atau konvensi adalah deklarasi
isinya ringkas dan padat serta mengesampingkan
ketentuan yang bersifat formal misalnya full powers,
ratifikasi dll
 merupakan kesepakatan antara para pihak yang masih
bersifat umum dan berisi ttg hal-hal yang merupakan
pokok-pokoknya saja.
Statuta (Statute) :
 biasa dipergunakan untuk
perjanjian-perjanjian
internasional yang dijadikan
sebagai konstitusi suatu
organisasi internasional.
Piagam (charter) :
Umumnya digunakan untuk perangkat
internasional seperti dalam pembentukan suatu
organisasi internasional
Istilah ini berasal dari Magna Charta 1215
 biasa dipergunakan untuk perjanjian-perjanjian
internasional yang dijadikan konstitusi suatu
organisasi internasional.
Kovenan (covenant) :

mengandung arti yang sama


dengan piagam, yg
dipergunakan sebagai
konstitusi suatu organisasi
internasional.
Agreement :
pengertian umum : international agreement/ seluruh jenis
perangkat internasional dan biasanya mempunyai
kedudukan lebih rendah dari traktat dan konvensi
pengertian khusus : persetujuan/ mengatur materi yang
memiliki cakupan lebih kecil dibandingkan materi yang
diatur pada traktat.
Umumnya digunakan untuk perjanjian yang mengatur
materi kerjasama di bidang ekonomi, kebudayaan, teknik
dan ilmu pengetahuan
Contoh : perjanjian pencegahan pajak berganda,
perlindungan investasi/penanaman modal atau bantuan
keuangan.
Persetujuan (agreement, arrangement) :
 digunakan untuk perjanjian-
perjanjian internasional yang
ditinjau dari segi isinya lebih
bersifat teknis adminsistratif.
Perjanjian
 segala bentuk, jenis, atau macam perjanjian
internasional(dalam arti umum)
 perjanjian yang ditinjau dari segi substansinya
berkenaan dengan masalah yang tergolong penting
dan besar baik bilateral maupun multilateral baik
yang berisi kaidah hukum yang khusus berlaku
antara para pihak saja, maupun yang membentuk
kaidah hukum yang berlaku umum atau bersifat
terbuka.
Persetujuan
 perjanjian yang substansinya
tergolong kurang penting
atau lebih bersifat teknis.
Pakta (pact) :
 dipergunakan untuk perjanjian-
perjanjian internasional dalam
bidang militer, pertahanan
keamanan.
Protokol (protocol) :
 jenis perjanjian internasional yang kurang
formal/materinya lebih sempit jika
dibandingkan dengan traktat ataupun
konvensi.
 Macamnya : protocol of signature, optional
protocol, protocol based on framework a
treaty
Protocol of signature :
protokol tambahan yang dibuat oleh
para pihak yang berisi penafsiran
pasal2 tertentu dan hal2 yang berkaitan
dengan pengaturan teknik pelaksanaan
perjanjian,
Optional protocol :
protokal tambahan yang memberi hak dan kewajiban
selain yang diatur dalam perjanjian internasional,
memerlukan pengesahan dari perjanjian induknya,
memberi kesempatan pada beberapa pihak untuk
membentuk pengaturan lebih jauh dari perjanjian
induk dan tanpa memerlukan persetujuan seluruh
negara fihak ,
contoh : Protokol tambahan Kovenan Internasional
mengenai Hak-Hak sipil dan politik 1966
macam2 protokol lainnya :
protocol based on a framework treaty : perangkat yang
mengatur kewajiban2 khusus dalam melaksanakan
perjanjian induknya, protokol umumnya digunakan
untuk menjamin proses pembuatan perjanjian yang
lebih cepat dan sederhana.
Protokol untuk mengubah beberapa perjanjian
internasional
Protokol yang merupakan pelengkap perjanjian
sebelumnya
Final Act :
Suatu dokumen yang berisikan ringkasan laporan sidang
dari suatu konferensi dan juga menyebutkan
perjanjian/konvensi yang dihasilkan oleh konferensi
tersebut.
Penandatanganan final act sama sekali tidak berarti
penerimaan terhadap perjanjian atau konvensi yang
dihasilkan tetapi hanya semacam kesaksian berakhirnya
tahap pembuatan perjanjian internasional
Contoh : final act General Agreement on Tariff and Trade
(GATT 1994), Final Act Embodying the Results of the
Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiating 1994
Agreed Minutes and Summary
Records :
Catatan mengenai hasil perundingan
yang telah disepakati oleh fihak-fihak
dalam perjanjian, yang selanjutnya
akan menjadi rujukan perundingan2
selanjutnya
Memorandum of understanding :
Perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknik
operasional perjanjian induk
Sepanjang mengatur pelaksanaan teknik MOU dapat
berdiri sendiri dan tidak memerlukan adanya
perjanjian induk.
Umumnya dapat berlaku setelah penandatanganan
tanpa memerlukan pengesahan
Arrangement :
Suatu perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknik
operasional suatu perjanjian induk
Dapat digunakan untuk proyek2 jangka pendek yang
bersifat teknik
Kadang dipakai istilah special arrangement untuk
pelaksanaan kegiatan yang terdapat dalam
persetujuan kerjasama teknik
Exchange of Note :
 Pertukaran nota merupakan perjanjian yang bersifat umum yang
memiliki banyak persamaan dengan perjanjian hukum perdata.
 Dilakukan dengan melakukan pertukaran dua dokumen yang
ditandatangani oleh kedua belah fihak pada masing2 dokumen
 Dalam prosedur umum negara penerima mengulangi isi surat secara
utuh yang diberikan oleh negara pengusul selanjutnya menerima
usulan perjanjian tersebut
 Biasanya juga merupakan penjelasan pasal – pasal tertentu dari suatu
persetujuan atau perpanjangan suatu persetujuan
 Indonesia : pelaksanaan perjanjian induk, pemberian hibah,
penyediaan alat2 teknik, peningkatan studi berbagai survey dll
Istilah – istilah lain :
Process Verbal :
Dipakai untuk mencatat pertukaran atau penyimpanan
piagam pengesahan atau untuk mencatat kesepakatan hal
– hal yang bersifat teknis administratif atau perubahan2
kecil dalam suatu persetujuan.
Modus Vivendi :
Suatu perjanjian yang bersifat sementara dengan maksud
akan diganti dengan pengaturan yang tetap dan terperinci
Biasanya dibuat dengan cara tidak resmi dan tidak
memerlukan pengesahan

Anda mungkin juga menyukai