Anda di halaman 1dari 3

HUKUM PASAR MODAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Hukum Pasar
Modal Pada Program Pendidikan Magister Program Studi Kenotariatan
Dosen Pengampu : Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H.

Disusun oleh :
FAISAL HARTONO
Npm : 5619221057
Kelas : B / 320

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
PERTANYAAN :
Sebutkan dan jelaskan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam Perseroan Terbatas
(PT) Terbuka. Dan bagaimana jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
tersebut tidak tercapai korum ?

JAWABAN :
Rapat Umum Pemegang Saham atau disingkat sebagai RUPS adalah sebuah organ
yang berada di dalam Perseroan Terbatas (PT). Pengaturan mengenai RUPS terdapat dalam
Undang – Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Sesuai Pasal 1
ayat 4 UU PT, RUPS memiliki definisi sebagai sebuah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
RUPS terbagi atas dua jenis yaitu, RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS Tahunan
adalah RUPS yang wajib dilaksanakan tidak lebih dari enam bulan setelah tahun buku
berakhir. Sedangkan RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan diadakannya RUPS.
Permintaan RUPS Pelaksanaan RUPS didahului dengan Permintaan ataupun
Pemanggilan terhadap pemegang saham. Pemanggilan dilakukan oleh Direksi perusahaan,
namun dalam keadaan tertentu pemanggilan dapat dilakukan oleh komisaris ataupun oleh
pemegang saham berdasarkan dengan penetapan ketua pengadilan negeri.
Permintaan RUPS dilakukan oleh Pemegang Saham yang memiliki sahamnya
minimal sebesar 10%. Permintaan tersebut diajukan kepada direksi dalam bentuk surat
tercatat dengan melampirkan alasan mengapa perlu diadakannya RUPS. Setelah surat
tercatat diterima, Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS paling lambat 15 hari
setelah diterimanya Permintaan tersebut. Jika Direksi tidak melakukan pemanggilan dalam
jangka waktu yang ditentukan tersebut maka Pemegang Saham dapat mengajukan kembali
Permintaan tersebut kepada Komisaris. Yang kemudian dewan komisaris wajib melakukan
pemanggilan RUPS dengan batas waktu 15 hari setelah diterimanya permintaan RUPS
oleh Komisaris. Jika Direksi dan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS sesuai
dengan waktu yang ditentukan, maka permintaan untuk diseleggarakannya RUPS dapat
dilakukan dengan pengajuan permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah
hukumnya berada di tempat kedudukan perusahaan. Pemegang saham mengajukan
permohonan agar diberikannya izin untuk melaksanakan pemanggilan RUPS sendiri.
Permohonan ini dapat ditolak oleh ketua pengadilan jika pemegang saham tidak dapat
membuktikan alasan dan persyaratannya. Ternyata Tidak Semua Pemegang Saham Punya
Hak Suara Dalam RUPS Pengambilan keputusan RUPS dapat dilaksanakan jika jumlah
pemegang saham yang hadir ½ dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakilkan.

Jika kuorum tidak tercapai maka dapat dilakukan panggilan RUPS kedua yang
harus memenuhi kuorum setidaknya 1/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakilkan. Dalam hal pengambilan keputusan di dalam RUPS, hak suara
tidak berlaku terhadap saham yang dikuasai sendiri oleh perseroan, saham yang telah
dikuasai oleh anak perseroan, dan saham yang dikuasai oleh perseroan lain yang secara
langsung maupun tidak telah dimiliki oleh perseroan.
Pada dasarnya pengambilan keputusan didasarkan oleh musyawarah dan mufakat,
namun jika keputusan yang mufakat tidak tercapai dapat dilaksanakan berdasarkan suara
terbanyak dalam voting. Anggaran dasar maupun undang-undang dapat mengatur lebih
mengenai hak suara yang lebih besar jika di dalam RUPS tersebut menyangkut hal–hal
dasar perseroan yaitu mengenai keberadaan maupun keberlangsungan perseroan, seperti:
perubahan anggaran dasar, pengambilalihan, penggabungan, pengajuan pailit, dan lain –
lain.
Dalam RUPS untuk mengubah Anggaran dasar, jika di dalam Anggaran dasar tidak
diatur mengenai kuorum yang lebih besar maka di dalam rapat diharuskan paling sedikit
dihadiri oleh 2/3 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir maupun diwakili. Dan
juga harus disetujui paling sedikit dari 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
Selanjutnya, dalam RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Pengambilalihan, Peleburan,
dan Pemisahan, jika di dalam Anggaran dasar tidak diatur mengenai kuorum yang lebih
besar maka di dalam rapat diharuskan paling sedikit dihadiri oleh 3/4 dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara hadir maupun diwakili. Dan juga harus disetujui paling sedikit
dari 3/4 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai