I. LIKUIDASI PERUSAHAAN
1. Rapat Umum Pemegang Saham jika likuidasi ditetapkan oleh rapat umum
pemegang saham, atau
2. Pengadilan, jika likuidasi atas perintah pengadilan.
3. Adapun mereka-mereka yang diangkat untuk menjadi likuidator adalah sebagai
berikut:
I. Pihak dalam perusahaan, dalam hal ini direksi (ditambah dengan pihak lain,
seperti komisaris atau manajer bila perlu).
II. Pihak luar perusahaan, seperti lawyer atau akuntan publik.
III. Kombinasi antara pihak dalam dengan pihak luar perseroan.
IV. Direksi (demi hukum) jika dalam suatu likuidasi ternyata tidak ditunjuk
seorang likuidator.
Seperti yang telah disebutkan bahwa seorang likuidator mempunyai tugas yang mirip
dengan tugas seorang kurator dalam proses kepailitan perusahaan. Dalam proses
pemberesan perusahaan seorang likuidator mempunyai tugas-tugas yuridis sebagai
berikut:
Dasar Hukum : UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Berlaku sejak di
Undangkan tanggal 16 Agustus 2007. Mengganti Undang-undang No.1 Tahun 1995
Tentang Perseroan Terbatas
1. melalui penyerahan, yaitu proses likuidasi yang tidak melalui pengadilan, dan
2. melalui kepailitan formal berdasarkan yuridiksi suatu pengadilan khusus.
Pembubaran, Likuidasi, dan berakhirnya status Badan Hukum Perseroan diatur dalam
Pasal 142-152 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Dalam hal terjadinya pembubaran Perseroan sesuai yang tercantum dalam pasal
142 ayat (1) Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”),
maka Pasal 142 ayat (2) huruf a UUPT menentukan bahwa setelah pembubaran
perseroan karena alasan-alasan yang dimaksud dalam pasal 142 ayat (1) UUPT wajib
diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator.
Berikut ini adalah tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 147 sampai dengan pasal 152 UUPT:
Selanjutnya, menurut Pasal 149 ayat (1) UUPT, kewajiban likuidator dalam
melakukan pemberesan harta kekayaan Perseroan dalam proses likuidasi harus meliputi
pelaksanaan:
1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan utang Perseroan
2. Pengumuman dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia
mengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi.
3. Pembayaran kepada para kreditor.
4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham.
5. Tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.