Anda di halaman 1dari 2

Dasar Hukum Pembubaran CV

Seperti yang sudah disebutkan, pembubaran CV harus dilakukan mengikuti aturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun aturan pembubaran CV tersebut tertuang dalam dasar hukum yang terdiri dari:

1. Permenkumham No 17 tahun 2018 tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan


Firma, dan Persekutuan Perdata

2. Pasal 19-35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Syarat dan Prosedur Pembubaran CV

Dalam melakukan pembubaran CV, terdapat beberapa dokumen persyaratan yang harus dilengkapi
yakni berikut:

1. Akta Pembubaran, dibuat melalui notaris atau Biro Jasa Perizinan Usaha
2. Putusan Pengadilan yang menyatakan pembubaran
3. Dokumen lain yang menyatakan bahwa CV telah bubar

Setelah dokumen persyaratan dilengkapi, selanjutnya dapat mengajukan permohonan pendaftaran


pembubaran kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Sistem Administrasi Badan Usaha.

Untuk lebih jelasnya, prosedur pembubaran CV berikut:

1. Membuat surat permohonan pendaftaran pembubaran CV yang diserahkan kepada


Menkumham melalui Sistem Administrasi Badan Usaha, dengan membawa dokumen akta
pembubaran termasuk putusan pengadilan yang menyatakan pembubaran CV
2. Pembubaran dilakukan dengan akta otentik yang dibuat di notaris, dengan mengumumkan
pembubaran dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
3. Pembubaran CV dapat dilakukan oleh satu orang atau lebih, berdasarkan perjanjian
pendiriannya atau bilamana mendapat izin tegas dari sekutu yang namanya terdaftar dalam CV
4. Apabila terjadi kelalaian dalam prosedur pembubaran CV, maka dinilai batal dan CV dianggap
masih berdiri
5. Sekutu aktif memiliki hak terhadap urusan-urusan CV tersebut, selama masa pembubaran

Semantara, jika sistem Administrasi Badan Usaha tidak berfungsi atau belum tersedia, maka dapat
melampirkan secara tertulis dokumen pendukung dan/atau surat keterangan dari kepala kantor
telekomunikasi setempat.

Pemilihan Likuidator

Setelah pembubaran CV dilakukan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan likuidasi.
Pemilihan likuidator berdasarkan Pasal 32 KUHD adalah:
1. Dilihat dari ketentuan dalam perjanjian pendirian CV

2. Jika tidak sesuai, sekutu pengurus wajib melakukan pemberesan

3. Dalam perjanjian pendirian dapat ditentukan satu atau lebih orang yang bukan sekutu untuk
dapat bertindak sebagai likuidator

4. Para sekutu dengan suara terbanyak dapat menunjuk orang yang bukan sekutu pengurus untuk
melakukan pemberesan

5. Jika tidak didapat suara terbanyak, sekutu dapat meminta bantuan pengadilan untuk
menetapkan likuidator

Anda mungkin juga menyukai