Seperti yang sudah disebutkan, pembubaran CV harus dilakukan mengikuti aturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun aturan pembubaran CV tersebut tertuang dalam dasar hukum yang terdiri dari:
Dalam melakukan pembubaran CV, terdapat beberapa dokumen persyaratan yang harus dilengkapi
yakni berikut:
1. Akta Pembubaran, dibuat melalui notaris atau Biro Jasa Perizinan Usaha
2. Putusan Pengadilan yang menyatakan pembubaran
3. Dokumen lain yang menyatakan bahwa CV telah bubar
Semantara, jika sistem Administrasi Badan Usaha tidak berfungsi atau belum tersedia, maka dapat
melampirkan secara tertulis dokumen pendukung dan/atau surat keterangan dari kepala kantor
telekomunikasi setempat.
Pemilihan Likuidator
Setelah pembubaran CV dilakukan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan likuidasi.
Pemilihan likuidator berdasarkan Pasal 32 KUHD adalah:
1. Dilihat dari ketentuan dalam perjanjian pendirian CV
3. Dalam perjanjian pendirian dapat ditentukan satu atau lebih orang yang bukan sekutu untuk
dapat bertindak sebagai likuidator
4. Para sekutu dengan suara terbanyak dapat menunjuk orang yang bukan sekutu pengurus untuk
melakukan pemberesan
5. Jika tidak didapat suara terbanyak, sekutu dapat meminta bantuan pengadilan untuk
menetapkan likuidator