NIM : 21010000125
Kelas : B
Matkul : Hukum Dagang
Tugas : Mencari Proses Pendirian perusahaan berbadan hukum, tidak
berbadan hukum, secara online dan secara konvensional
Perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas atau PT adalah badan hukum
yang didirikan berdasarkan “perjanjian”. Seperti yang disebutkan dalam pasal 1313
Kitab Undang – Undang Hukum Perdata bahwa “Suatu perjanjian adalah suatu
perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih.” Perjanjian pendirian PT yang dilakukan oleh para pendiri tersebut dituangkan
dalam suatu akta notaris yang disebut dengan “Akta Pendirian.” Akta pendirian ini
pada dasarnya mengatur berbagai macam hak dan kewajiban para pihak pendiri
perseroan dalam mengelola dan menjalankan PT tersebut. Hak dan kewajiban tersebut
yang merupakan isi perjanjian selanjutnya disebut dengan anggaran dasar perseroan,
sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam pasal 8 ayat 1 UU tentang PT.
Firma, hukum mengenai Firma terdapat dalam bagian 2 dalam KUHD yaitu
“Perseroan Firma dan Perseroan dengan cara meminjamkan uang Atau disebut
Perseroan Komanditer” yang dimulai dari pasal 16 sampai 35. Firma adalah sebuah
bentuk badan usaha yang dijalankan oleh dua orang atau lebih (disebut Firmant)
dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk
memperluas usahanya. Sedangkan menurut Pasal 16 dan Pasal 18 KUHD, yang
dimaksudkan dengan Perseroan Firma adalah tiap-tiap perseroan (maatschap) yang
didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu nama bersama, di
mana anggota-anggotanya langsung bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
tindakan yang diadakan dengan orang-orang pihak ketiga. Dengan demikian, firma
bukanlah badan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada pemisahan harta
kekayaan antara anggota-anggotanya, setiap anggota bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan, selain itu firma tidak bisa dikatakan berbadan hukum,
sebab firma telah memenuhi syarat secara materiil namun belum memiliki syarat
formal berupa pengesahan atau pengakuan dari negara dalam bentuk perundang-
undangan.
1) Didirikan oleh minimal dua orang 2) KTP dan NPWP pendiri firma 3) Tentukan
nama yang akan digunakan dan didaftarkan 4) Memiliki badan pengurus dan anggota
yang aktif 5) Menentukan domisili usaha firma 6) Memiliki tujuan usaha yang jelas 7)
Menyertakan modal dari para sekutu
B. Proses pendirian
4) Pengurusan NPWP Setelah memiliki Akta dan SKT, maka pendiri Firma wajib
mengurus NPWP di kantor pajak. Hal ini wajib karena pada dasarnya semua badan
usaha harus memiliki NPWP sebagai nomor kewajiban pajak., dan kemudian
melaporkan penghasilan Firma setiap tahunnya.
6) Pengurusan NIB di OSS OSS atau Online Single Submission adalah platform
untuk perizinan di Indonesia. Setiap pendirian Firma harus mengurus NIB (Nomor
Induk Berusaha) di OSS. Adapun NIB memiliki fungsi sebagai indentitas nomor
bisnis setiap badan usaha di Indonesia. Pengurusan NIB sejak akhir 2021 dilakukan
di sistem OSS RBA (Risk Based Approach
Proses pendirian Perusahaan Secara Modern/Online
Pilihlah menu yang terletak di halaman beranda AHU sesuai dengan jenis PT yang
akan dirikan tersebut kemudian klik Daftar. Sistem selanjutnya akan menampilkan
lembar form registrasi elektronik yang harus mengisi identitas pendiri PT.
Berdasarkan PP No. 43 Tahun 2011 mengenai Pemberian Nama PT, pendiri PT tidak
boleh menggunakan nama yang sama dengan PT lainnya. Oleh karena itu, perlu lebih
dulu memastikan apakah nama PT yang telah dipilih masih dapat digunakan.
Gunakan username serta password akun yang sudah diperoleh untuk Login ke dalam
situs AHU. Jika Login dari menu PT Perorangan, lanjutkan dengan memilih menu
Pendirian yang terdapat pada daftar di sebelah kiri halaman. Sistem nantinya akan
menuju pendaftaran nama.
Jika Anda melakukan Login dari menu Perseroan Terbatas, pendiri PT bisa memilih
antara menu Cek Nama PT atau Pendaftaran PT. Jika memilih untuk langsung
mendaftar, sistem tetap akan melakukan pemeriksanaan nama PT lebih dulu sebelum
menjalankan prosesnya.
Untuk langkah berikutnya, pilihlah menu Pendirian yang juga terletak pada daftar di
bagian kiri halaman, seperti dalam menu PT Perorangan. Selanjutnya, cukup
mengikuti langkah-langkah sesuai arahan sistem. .
A. Akta Pendirian
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT diatur di dalam Pasal 7 sampai dengan
Pasal 14 (delapan pasal). Menurut Pasal 7 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang
PT, dikatakan bahwa “Perseroan didirikan minimal oleh 2 ( dua ) orang atau lebih
dengan akta notaris yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.” Akan tetapi, menurut Pasal
7 ayat (7) UU No. 40 Tahun 2007, ketentuan pemegang saham minimal 2 (dua) orang
atau lebih tidak berlaku bagi : 1) Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh negara. 2)
Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam UU
tentang Pasar Modal.
C. Pendaftaran
Berdasarkan UU no.1 tahun 1995 tentang PT yang melakukan pendaftaran setelah
diperoleh pengesahan yang dibebankan kepada direksi perseroan, di dalam UU No.40
tahun 2007 tentang PT ini maka yang menyelenggarakan daftar perseroan setelah
diperoleh pengesahan, memberikan pengesahan badan hukum dan memasukkan data
perseroan
secara langsung adalah tugas menteri. Daftar perseroan yang memuat data tentang
perseroan meliputi :
a)Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka
waktu pendirian, dan permodalan.
c) Nomor dan tanggal akta pendirian dan keputusan menteri mengenai pengesahan
badan hukum perseroan.
d) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan menteri.
e) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal penerimaan
pemberitahuan oleh menteri.
f) Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan akta
perubahan anggaran dasar.
g) Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris Perseroan.
h) Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan pengadilan
tentang pembubaran Perseroan yang telah diberitahukan kepada Menteri.
j) Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi Perseroan
yang wajib diaudit