Anda di halaman 1dari 63

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 106 PK/Pdt/2012

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:

In
A
PT. SINDE BUDI SENTOSA, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
ah

lik
berkedudukan di Kampung Gede, Desa Setia Mekar, Kecamatan
Tambun, Bekasi, dalam hal ini memberi kuasa kepada MULIADI,
am

ub
SH., MH., dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Jalan
Kelapa Lilin VI Blok NG 13 No. 1 Kelapa Gading, Jakarta
ep
Utara-14250;
k

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I juga


ah

R
Termohon Kasasi II/Penggugat/Pembanding I-Terbanding;

si
melawan:

ne
ng

WEN KEN DRUG CO. PTE. LTD., suatu perseroan yang


didirikan berdasarkan hukum Singapura, berkedudukan di 2
Alexandra Road #02-08 Delta House Building, Singapura

do
gu

159919, dalam hal ini memberi kuasa kepada DR. AMIR


SYAMSUDDIN, SH., MH., dan kawan-kawan, para Advokat,
In
A

berkantor di Menara Sudirman Lt. 9, Jalan Jend. Sudirman Kav.


60, Jakarta 12190;
ah

lik

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi I juga


Pemohon Kasasi II/Tergugat/Terbanding-Pembanding II;
m

ub

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ka

ep

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon


Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Kasasi I juga Termohon Kasasi
ah

II/Penggugat/Pembanding I-Terbanding telah mengajukan permohonan


R

es

peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung nomor: 1758 K/


M

ng

Hal. 1 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pdt/2010 tanggal 21 Desember 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap,

si
dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon

ne
ng
Kasasi I juga Pemohon Kasasi II/Tergugat/Terbanding-Pembanding II dengan
posita gugatan sebagai berikut:
I. Kewenangan relatif Pengadilan Negeri Bekasi:

do
gu 1. Bahwa mengingat Tergugat adalah suatu perusahaan yang
berbadan hukum asing berkedudukan di Singapura dan tidak

In
A
memiliki tempat kedudukan yang nyata di wilayah Negara
Republik Indonesia, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 118
ah

lik
ayat (3) jo. Pasal 142 ayat (3) Rbg, Pengadilan yang memiliki
kewenangan relatif untuk memeriksa, mengadili dan memutus
am

ub
gugatan a quo adalah Pengadilan Negeri tempat kedudukan
Penggugat yaitu Pengadilan Negeri Bekasi;
II. Pokok gugatan:
ep
k

2. Bahwa pokok daripada gugatan ini adalah gugatan perbuatan


ah

melawan hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 Kitab


R

si
Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”), karena
Tergugat telah melakukan pengakhiran lisensi “Cap Kaki Tiga”

ne
ng

secara sepihak dan tanpa adanya putusan Pengadilan yang


berkuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) (vide surat

do
gu

Tergugat nomor: 20/SK/JW/II/2008, hal merek “Cap Kaki Tiga”


tertanggal 04 Februari 2008) (bukti P-1) yang diikuti dengan
In
A

pengumuman di berbagai media massa antara lain: (i) Harian


Kompas tertanggal Senin, 24 Maret 2008 (bukti P-2), (ii) Harian
ah

lik

Indonesia tertanggal 24 Maret 2008 (bukti P-3), dan (iii) Harian


Kompas tertanggal 20 Juni 2008 (bukti P-4);
m

ub

III. Duduk perkara:


Surat lisensi Cap Kaki Tiga:
ka

3. Bahwa Pengugat adalah satu-satunya penerima lisensi atas merek


ep

“Cap Kaki Tiga” di Indonesia sejak 08 Februari 1978. Pemberian


ah

lisensi merek “Cap Kaki Tiga” oleh Tergugat kepada Penggugat


R

dilakukan secara sah dan tertulis sebagaimana surat Tergugat


es
M

ng

2
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 08 Februari 1978 yang dibuat dan ditandatangani oleh

si
Fu Weng Leng selaku direktur Tergugat pada saat itu (surat lisensi

ne
ng
“Cap Kaki Tiga”) (bukti P-5), yang isinya pada intinya antara lain
memberikan lisensi atas merek “Cap Kaki Tiga” di Wilayah
Indonesia kepada Penggugat untuk: (i) memproduksi dan

do
gu memasarkan produk dengan merek dagang “Cap Kaki Tiga”, (ii)
mengatur pengurusan pendaftaran merek dan hak cipta “Cap Kaki

In
A
Tiga” di Indonesia, dan (iii) melakukan pendaftaran produk-produk
dengan merek “Cap Kaki Tiga” di Departemen Kesehatan Republk
ah

lik
Indonesia;
Perlu dipertegas bahwa surat lisensi “Cap Kaki Tiga” tersebut dibuat
am

ub
antar badan hukum Tergugat ke Penggugat, bukan bersifat orang
pribadi ke orang pribadi;
Pro surat lisensi “Cap Kaki Tiga”;
ep
k

4. Bahwa hubungan antara Penggugat dan Tergugat bermula ketika


ah

Tergugat melalui direkturnya pada saat itu Fu Weng Leng dan


R

si
managing director Fu Yu Ming memberikan kuasa kepada Fu
Song Lim, yang merupakan ayah mertua daripada Tjioe Budi

ne
ng

Yuwono (pendiri, pemegang saham dan sekarang sebagai direktur


Penggugat), untuk mendaftarkan 9 (sembilan) produk dengan

do
gu

merek “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat kepada Direktorat Paten dan
Hak Cipta, Departemen Kehakiman Republik Indonesia
In
A

(“Direktorat Paten”) sebagaimana dimaksud dalam surat kuasa


tertanggal 05 Januari 1970 (bukti P-5.a dan bukti P-5.b), dan
ah

lik

dilanjutkan dengan surat kuasa tertanggal 01 Agustus 1972 (bukti


P-6) yang diberikan oleh direktur Tergugat (Fu Weng Leng)
m

ub

kepada Fu Song Lim. Kuasa tersebut telah dilaksanakan dengan


itikad baik oleh Fu Song Lim (bukti P-7);
ka

5. Bahwa Fu Song Lim sendiri, selaku penerima kuasa dari Tergugat,


ep

kemudian memberikan kuasa kepada Tjioe Budi Yuwono (pendiri,


ah

pemegang saham dan sekarang sebagai direktur Penggugat)


R

pada tanggal 19 Januari 1973 (bukti P-8), dengan tujuan


es
M

ng

Hal. 3 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengurus dan menandatangani surat-surat yang bersangkutan

si
dengan merek “Cap Kaki Tiga”;

ne
6. Bahwa namun pada Juni 1976, permohonan pendaftaran yang

ng
dilakukan oleh Fu Song Lim tersebut ditolak oleh Direktorat Paten
dengan alasan merek “Cap Kaki Tiga” tersebut memiliki kemiripan

do
gu dengan merek “Kaki Tiga Roda” yang telah terdaftar atas nama
Thee Tek Seng dan terdaftar dengan nomor: 119824 (bukti P-9);

In
A
7. Bahwa sehubungan dengan penolakan oleh Direktorat Paten
tersebut, Tjioe Budi Yuwono sebagai kuasa dari Tergugat melalui
ah

lik
Fu Song Lim, sejak tahun 1976 hingga tahun 1979 mulai
melakukan negosiasi-negosiasi dengan pihak Thee Tek Seng dan
am

ub
berujung dengan tercapainya kesepakatan antara Tjioe Budi
Yuwono (dalam kapasitas-nya selaku kuasa dari Tergugat
berdasarkan surat kuasa dari Fu Song Lim tertanggal 15
ep
k

Desember 1979 (bukti P-10) yang mendapatkan kuasa dari Fu Yu


ah

Ming tertanggal 15 Desember 1979 (bukti P-11)) dengan Thee Tek


R

si
Seng untuk melakukan jual beli serta pemindahan dan penyerahan
hak atas merek “Kaki Tiga Roda” serta sebagian bahan baku dan

ne
ng

sebagian perusahaan milik Thee Tek Seng yang menghasilkan


obat kurap dengan merek “Kaki Tiga Roda” dari Thee Tek Seng

do
gu

kepada Tergugat. Hal mana dituangkan dalam Akta jual beli serta
pemindahan dan penyerahan hak nomor: 69 tertanggal 21
In
A

Desember 1979 (bukti P-12);


8. Bahwa setelah Tjioe Budi Yuwono berhasil mencapai kesepakatan
ah

lik

dengan Thee Tek Seng, Tergugat memberikan kuasa kepada


Penggugat untuk mendaftarkan 10 (sepuluh) produk dengan
m

ub

merek “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat kepada Direktorat Paten


atas nama Tergugat sebagaimana dimaksud dalam surat kuasa
ka

tertanggal 30 April 1980 (bukti P-13);


ep

Mohon perhatian yang mulia Majelis Hakim, perlu kami sampaikan


ah

bahwa semua upaya-upaya yang dilakukan oleh Penggugat maupun


R

Tjioe Budi Yuwono selaku pendiri, pemegang saham dan direktur


es
M

ng

4
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat hingga terdaftarnya merek “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat di

si
Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, dilakukan atas dasar itikad

ne
ng
baik dan merupakan inisiatif serta dengan menggunakan biaya dari
Penggugat dan Tjioe Budi Yuwono sendiri;
Pasca surat lisensi Cap Kaki Tiga;

do
gu 9. Bahwa sebelum membahas tentang hubungan lisensi antara
Penggugat dan Tergugat, terlebih dahulu kami sampaikan bahwa

In
A
surat lisensi “Cap Kaki Tiga” tertanggal 08 Februari 1978/surat
lisensi “Cap Kaki Tiga” sudah dilakukan pencatatannya pada
ah

lik
Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan
Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
am

ub
Indonesia, pada tanggal 07 Juli 2008 (bukti P-14);
10. Bahwa adanya perikatan lisensi “Cap Kaki Tiga” antara Penggugat
dengan Tergugat telah diakui oleh Tergugat;
ep
k

Salah satu bukti pengakuan Tergugat adanya perikatan lisensi antara


ah

Penggugat dengan Tergugat selain bukti-bukti penerimaan


R

si
pembayaran-pembayaran dan bukti-bukti lainnya adalah
sebagaimana dimaksud dalam poin 2 pengumuman yang dilakukan

ne
ng

Tergugat melalui kuasanya pada Harian Kompas tertanggal 24 Maret


2008 yang menyatakan (kutipan):

do
gu

“Klien kami sejak tahun 1980 atau sekitar tahun tersebut, telah
memberi ijin (“Lisensi”) kepada PT. Sinde Budi Sentosa (“SBS”) di
In
A

Jakarta untuk menggunakan merek dagang milik klien kami, dalam


produksi, distribusi dan penjualan produk-produk di Republik
ah

lik

Indonesia, berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan berlaku”;


Upaya-upaya dan investasi-investasi yang dilakukan Penggugat
m

ub

sehubungan dengan adanya lisensi Cap kaki Tiga:


11. Bahwa sejak menjadi penerima lisensi merek “Cap Kaki Tiga” dari
ka

Tergugat, Penggugat selalu berusaha dengan itikad baik dan


ep

dengan mengerahkan tenaga, fikiran dan dana yang besar untuk


ah

melaksanakan lisensi “Cap Kaki Tiga” dimaksud guna membangun


R

serta mengembangkan merek “Cap Kaki Tiga” dan produk-produk


es
M

ng

Hal. 5 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan merek “Cap Kaki Tiga” lainnya di Indonesia, yang pada

si
tahun 1978 belum terdaftar dan tidak terkenal di Indonesia, hingga

ne
ng
akhirnya saat ini merek “Cap Kaki Tiga” telah menjadi suatu merek
dagang yang terkenal di Indonesia;
Upaya-upaya dan investasi-investasi yang sudah dilakukan oleh

do
gu Penggugat antara lain:
a. Sejak tahun 1978 hingga saat ini, Penggugat telah melakukan

In
A
dan tidak pernah lalai untuk melakukan pendaftaran yang
diperlukan atas semua dan setiap produk dengan merek “Cap
ah

lik
Kaki Tiga” maupun hal-hal yang terkait dengan hak atas
kekayaan intelektual terkait dengan merek “Cap Kaki Tiga”
am

ub
kepada badan atau lembaga yang berwenang mengurus hal
tersebut (yang pada saat ini adalah Direktorat Jenderal Hak
Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi
ep
k

Manusia Republik Indonesia (“Ditjen HAKI”) dengan biaya


ah

Penggugat sendiri (bukti P-15);


R

si
b. Penggugat tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan
produk “Cap Kaki Tiga”, namun juga telah mengerahkan segala

ne
ng

daya dan upaya terbaik (best efforts) untuk membangun dan


membesarkan merek “Cap Kaki Tiga” dengan mengeluarkan

do
gu

biaya promosi yang sangat besar (bukti P-16) atas inisiatif


Penggugat sendiri hingga menjadi merek dagang yang terkenal
In
A

di Indonesia;
c. Dalam hal fasilitas produksi, Penggugat juga telah
ah

lik

menghabiskan biaya yang sangat besar untuk investasi guna


terlaksananya produksi produk-produk merek “Cap Kaki Tiga”
m

ub

dalam bentuk tanah, bangunan dan mesin (bukti P-17);


12. Bahwa sebagai imbalan atas ijin pemakaian merek “Cap Kaki
ka

Tiga”, Penggugat dengan itikad baik/goodwill selalu memberikan


ep

sejumlah uang kepada Tergugat secara rutin sejak tahun 1980


ah

sampai dengan 30 April 2008 yang sampai saat ini secara


R

keseluruhan berjumlah SGD4,962,273.67 (empat juta sembilan


es
M

ng

6
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus enam puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga Dollar

si
Singapura dan enam puluh tujuh sen) (bukti P-18) dengan catatan,

ne
ng
bahwa beberapa tahun terakhir nilai imbalan tersebut telah
disepakati dan dilaksanakan, dengan jumlah SGD660,000.00
(enam ratus enam puluh ribu Dollar Singapura) per tahun dan

do
gu uang tersebut telah diterima dengan baik oleh Tergugat;
Sebagai catatan, angka SGD660,000.00 ini adalah nilai kurang 1%

In
A
dari total omzet Penggugat rata-rata per tahun saat ini yaitu 1% dari
Rp400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah) setara dengan
ah

lik
Rp4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah);
Perikatan lisensi Cap Kaki Tiga antara Penggugat dan Tergugat sah dan
am

ub
mengikat;
13. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat dilihat dengan
jelas bahwa terjadi perikatan antara Penggugat dengan Tergugat
ep
k

terkait dengan merek “Cap Kaki Tiga”, karena faktanya setelah


ah

adanya pemberian ijin untuk memakai merek “Cap Kaki Tiga” dari
R

si
Tergugat sebagaimana dimaksud dalam surat lisensi “Cap Kaki
Tiga”, Penggugat telah melaksanakan apa yang menjadi

ne
ng

kewajibannya dan memberikan kepada Tergugat apa yang


menjadi haknya (secara sederhana dapat dikatakan, bahwa

do
gu

diantara Tergugat dan Penggugat telah terjadi penawaran/offering


dan penerimaan/acceptance dan telah terjadi pula prestasi dan
In
A

kontra prestasi), sehingga telah terjadi suatu konsensualisme


antara Penggugat dengan Tergugat;
ah

lik

Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sudikno Mertokusumo yang


mendefinisikan perjanjian sebagai, “Hubungan hukum antara dua
m

ub

pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat


hukum. Suatu perjanjian didefinisikan sebagai hubungan hukum
ka

karena di dalam perjanjian itu terdapat dua perbuatan hukum yang


ep

dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu perbuatan penawaran (offer,
ah

aanbod) dan perbuatan penerimaan (acceptance, aanvaarding)”;


R

es
M

ng

Hal. 7 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IV. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat -

si
pengakhiran lisensi secara sepihak dan pengumuman-pengumuman di

ne
ng
berbagai media massa:
14. Bahwa sekalipun Penggugat telah beritikad baik dan melakukan
upaya-upaya dan investasi-investasi dalam rangka membangun

do
gu dan mengembangkan merek “Cap Kaki Tiga” hingga menjadi
salah satu merek dagang yang terkenal di Indonesia, ternyata hal

In
A
tersebut sama sekali tidak dihargai oleh Tergugat, bahkan
Tergugat telah beritikad buruk dengan cara mengakhiri sepihak
ah

lik
perikatan lisensi Cap Kaki Tiga tanpa adanya putusan Pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap, dan kemudian ingin mengalihkan
am

ub
lisensi Cap Kaki Tiga di Indonesia tersebut ke pihak lain dengan
memanfaatkan keterkenalan merek Cap Kaki Tiga di Indonesia
sebagai hasil keringat dan investasi Penggugat selama kurang
ep
k

lebih 30 (tiga puluh) tahun;


ah

15. Bahwa pengakhiran sepihak lisensi “Cap Kaki Tiga” dilakukan oleh
R

si
Tergugat melalui surat nomor: 20/SK/JW/II/2008 tertanggal 4
Februari 2008 (“surat pengakhiran”), yang pada intinya

ne
ng

menyebutkan, bahwa Tergugat menghentikan pemberian ijin


pemakaian merek “Cap Kaki Tiga” terhitung sejak 07 Februari

do
gu

2008 dan tidak lagi memproduksi dan/atau mendistribusikan


produk-produk dengan merek “Cap Kaki Tiga”;
In
A

16. Bahwa setelah mengakhiri lisensi “Cap Kaki Tiga” melalui surat
pengakhiran Tergugat, dengan itikad buruk juga mengumumkan
ah

lik

pengakhiran lisensi secara sepihak tersebut kepada masyarakat


melalui “Pengumuman” pada halaman 38 Harian Kompas
m

ub

tertanggal 24 Maret 2008 dan halaman 4 Harian


Indonesia (dalam bahasa dan tulisan Mandarin) tertanggal 24
ka

Maret 2008, yang pada intinya mengumumkan kepada masyarakat


ep

luas, bahwa Tergugat telah menghentikan pemberian lisensi dan


ah

menghimbau pada masyarakat luas untuk tidak melakukan


R

transaksi dalam bentuk apapun dengan pihak-pihak manapun


es
M

ng

8
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehubungan dengan produk-produk yang memakai merek dagang

si
Tergugat setelah tanggal 07 Agustus 2008;

ne
ng
Kemudian pada tanggal 20 Juni 2008 Tergugat kembali membuat
pengumuman tentang merek “Cap Kaki Tiga” pada Harian Kompas
halaman 58 yang pada intinya menyatakan keinginan Tergugat untuk

do
gu mengalihkan lisensi merek “Cap Kaki Tiga” yang sebenarnya ada
pada Penggugat kepada pihak lain;

In
A
Mohon perhatian yang mulia Majelis Hakim, melalui pengumuman
pada tanggal 20 Juni 2008 di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa
ah

lik
Tergugat berkeinginan untuk mengalihkan lisensi merek “Cap Kaki
Tiga” kepada pihak lain, padahal secara hukum pengakhiran sepihak
am

ub
lisensi Cap Kaki Tiga dari Tergugat kepada Penggugat tidak sah dan
tidak mempunyai kekuatan pembuktian, dan faktanya karena
Tergugat adalah badan hukum asing, sepengetahuan Penggugat,
ep
k

merek “Cap Kaki Tiga” tersebut (yang Tergugat coba alihkan


ah

lisensinya ke pihak lain) adalah satu-satunya aset Tergugat yang ada


R

si
di Indonesia (di dalam yurisdiksi hukum Pengadilan Indonesia);
Dengan demikian, kiranya hal tersebut akan menjadi pertimbangan

ne
ng

yang mulia Majelis Hakim akan perlu dan pentingnya mengabulkan


permohonan kami terhadap diletakkannya sita jaminan terhadap

do
gu

merek “Cap kaki Tiga” yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas
Kekayaan Intelektual yang akan kami uraikan pada bagian tersendiri
In
A

di bawah;
17. Bahwa terhadap pengumuman-pengumuman yang dilakukan oleh
ah

lik

Tergugat, Penggugat bahkan telah menyampaikan bantahan-


bantahan sekaligus memberikan pengumuman juga kepada
m

ub

masyarakat luas mengenai duduk permasalahan serta posisi


hukum dalam permasalahan mengenai merek “Cap Kaki Tiga”
ka

tersebut, antara lain melalui:


ep

a. “Bantahan, pengumuman dan peringatan atas status lisensi


ah

“Cap Kaki Tiga” pada Harian Kompas halaman 60 tertanggal


R

26 Maret 2008 (bukti P-19), pada Harian Guo Ji Ri Bao


es
M

ng

Hal. 9 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Jawapos Group) halaman A5 (bukti P-20) dan pada Harian

si
Guo Ji Ri Bao (Jawapos Group) pada tanggal 27 Maret 2008

ne
ng
halaman A5 (bukti P-21) dalam bahasa dan tulisan Mandarin
yang pada intinya menyatakan: (i) Penggugat adalah satu-
satunya penerima lisensi dan produsen atas produk-produk

do
gu dengan merek “Cap Kaki Tiga”, (ii) Tindakan Tergugat yang
melakukan pengakhiran lisensi merek “Cap Kaki Tiga” secara

In
A
sepihak tanpa persetujuan kedua belah pihak atau adanya
putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap/
ah

lik
final (in kracht van gewijsde) adalah tindakan melawan hukum,
dan (iii) Memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat
am

ub
dan pelaku usaha untuk tidak menerima lisensi dan tidak
memproduksi produk-produk dengan merek “Cap Kaki Tiga”
serta tidak mendistribusikan produk-produk dengan merek
ep
k

“Cap Kaki Tiga” kecuali yang diproduksi oleh Penggugat;


ah

b. Peringatan untuk tidak menerima lisensi merek “Cap Kaki Tiga”


R

si
melalui Harian Kompas halaman 10 (bukti P-22) dan Harian
surat kabar Guo Ji Ri Bao (Jawapos Group) halaman A6

ne
ng

tertanggal 23 Juni 2008 (bukti P-23), yang pada intinya


menyatakan: (i) Penggugat adalah satu-satunya penerima

do
gu

lisensi merek “Cap Kaki Tiga” yang sah, (ii) Menegaskan


kembali ketidakabsahan pengakhiran lisensi yang dilakukan
In
A

oleh Tergugat, (iii) Memperingatkan seluruh pihak untuk tidak


mengajukan atau menerima lisensi merek “Cap Kaki Tiga”;
ah

lik

18. Bahwa Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


menegaskan:
m

ub

“… Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan yang


timbal balik, andaikata salah satu pihak tidak memenuhi
ka

kewajibannya. Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi


ep

hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan”;


ah

Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan:


R

es
M

ng

10
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“… Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang

si
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

ne
ng
Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh
undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad

do
gu baik...”;
19. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang

In
A
Hukum Perdata dan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, suatu perjanjian/persetujuan/perikatan harus dapat
ah

lik
dibatalkan atau ditarik kembali dengan persetujuan kedua belah
pihak atau dimintakan pembatalannya kepada Pengadilan;
am

ub
20. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas,
tindakan Tergugat dalam perkara a quo yang telah melakukan
pengakhiran atau pembatalan lisensi “Cap Kaki Tiga”
ep
k

sebagaimana dimaksud dalam surat pengakhiran secara sepihak


ah

tanpa persetujuan dari Penggugat tanpa meminta pembatalan


R

si
tersebut kepada Pengadilan dan tanpa adanya putusan
Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)

ne
ng

yang diikuti dengan pengumuman di berbagai media massa


melalui “Pengumuman” pada halaman 38 Harian Kompas

do
gu

tertanggal 24 Maret 2008, halaman 4 Harian Indonesia (dalam


bahasa dan tulisan Mandarin) tertanggal 24 Maret 2008 dan
In
A

pengumuman tentang merek “Cap Kaki Tiga” pada Harian


Kompas halaman 58 telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat
ah

lik

adalah suatu perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur


dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Udang Hukum Perdata yang
m

ub

menyebutkan:
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
ka

seorang lain mewajibkan yang oleh karena salahnya menerbitkan


ep

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”;


ah

V. Kerugian Penggugat:
R

es
M

ng

Hal. 11 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bahwa sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum yang telah

si
dilakukan oleh Tergugat sebagaimana telah kami uraikan di atas,

ne
ng
Penggugat telah mengalami kerugian terkait dengan seluruh
upaya-upaya dan investasi-investasi yang telah dilakukan
Penggugat dalam mengembangkan dan membesarkan merek

do
gu “Cap Kaki Tiga”, dan dalam memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk “Cap Kaki Tiga”, dan oleh karenanya berdasarkan

In
A
ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
adalah kewajiban bagi Tergugat untuk membayar ganti rugi
ah

lik
kepada Penggugat atas kesalahannya tersebut;
Adapun kerugian-kerugian dari Penggugat sebagai akibat dari
am

ub
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat adalah
sebagai berikut:
A. Kerugian materiil:
ep
k

a. Kerugian penggantian biaya promosi yang telah dikeluarkan


ah

oleh Penggugat untuk mempromosikan produk-produk


R

si
dengan merek “Cap Kaki Tiga” sebesar
Rp200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) dalam

ne
ng

rangka membesarkan merek “Cap Kaki Tiga”;


Dengan adanya pengakhiran sepihak dan pengumuman di

do
gu

berbagai media massa, seluruh upaya Penggugat


mempromosikan produk-produk merek “Cap Kaki Tiga”
In
A

menjadi sia-sia dan tidak bernilai lagi;


b. Kerugian bisnis berupa potensial loss profit atau hilangnya
ah

lik

keuntungan yang diharapkan yaitu sebesar 5% (lima


persen) dari total omzet per tahun selama 10 (sepuluh)
m

ub

tahun, dimana omzet rata-rata saat ini adalah sebesar


Rp400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah) per
ka

tahun sebagai akibat dari adanya pengakhiran lisensi merek


ep

“Cap Kaki Tiga” secara sepihak dan diikuti pengumuman di


ah

media massa oleh Tergugat;


R

es
M

ng

12
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, maka kerugian Penggugat adalah sebesar

si
10 tahun x Rp400.000.000.000,00 x 5% yaitu sebesar

ne
ng
Rp200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) (bukti P-22);
c. Kerugian investasi-investasi Penggugat dalam hal fasilitas
produksi (antara lain tanah, bangunan dan mesin) sebesar

do
gu Rp200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) sebagai
dampak dari pengakhiran lisensi merek “Cap Kaki Tiga”

In
A
secara sepihak yang dengan itikad buruk juga diumumkan
oleh Tergugat kepada masyarakat umum, padahal investasi
ah

lik
berupa tanah, bangunan dan mesin tersebut sejak awal
dilakukan Penggugat sehubungan dengan pemberian
am

ub
lisensi merek “Cap Kaki Tiga” dari Tergugat kepada
Penggugat;
B. Kerugian immateriil:
ep
k

d. Tersitanya waktu Penggugat untuk menangani, memikirkan,


ah

dan melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk


R

si
menyelesaikan perkara a quo, yang seharusnya apabila
Tergugat tidak melakukan tindakan melawan hukum

ne
ng

sebagaimana telah diuraikan di atas, dapat digunakan oleh


Penggugat untuk menjalankan kegiatan usaha

do
gu

sebagaimana seharusnya, yang menurut perhitungan


Penggugat diperkirakan sebesar Rp100.000.000.000,00
In
A

(seratus milyar rupiah);


e. Sebagai akibat dari pengumuman-pengumuman perihal
ah

lik

pengakhiran lisensi “Cap Kaki Tiga” melalui media massa


yang telah dilakukan oleh Tergugat, nama baik dari pada
m

ub

Penggugat menjadi tercemar, mengingat sejak saat itu,


banyak pihak-pihak yang meragukan kapasitas, kredibilitas
ka

dan legalitas Penggugat sebagai penerima lisensi sekaligus


ep

produsen produk-produk merek “Cap Kaki Tiga”, sehingga


ah

menurut perhitungan Penggugat, adalah tepat apabila


R

es
M

ng

Hal. 13 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat membayar ganti rugi nama baik Pengugat

si
sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);

ne
ng
Dengan demikian, total ganti rugi yang harus dibayarkan oleh
Tergugat kepada Penggugat baik itu secara materiil maupun
immaterial adalah sebesar Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus

do
gu milyar rupiah);
VI. Permohonan putusan provisi:

In
A
22. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan agar kerugian
yang dialami oleh Penggugat tidak menjadi semakin besar, maka
ah

lik
sangatlah patut, layak dan beralasan agar Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili gugatan a quo mengabulkan
am

ub
permohonan putusan provisi sebagai berikut:
“Sampai dengan putusan terhadap perkara ini mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan mengikat (inkracht van gewijsde):
ep
k

i. Menetapkan Penggugat tetap berhak melaksanakan segala


ah

haknya selaku satu-satunya pemegang lisensi merek “Cap kaki


R

si
Tiga” di Indonesia;
ii. Melarang Tergugat mengalihkan, memberikan, melisensikan

ne
ng

atau melakukan perbuatan hukum lain yang pada prinsipnya


menyebabkan berpindahnya kepemilikan, hak ataupun benefit/

do
gu

keuntungan dari seluruh merek “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat


yang terdaftar di Indonesia kepada pihak lain;
In
A

VII. Sita jaminan:


23. Bahwa guna mencegah Tergugat menghindarkan diri dari
ah

lik

kewajibannya untuk membayar kewajibannya kepada Penggugat,


maka mohon kepada Yth. Majelis Hakim Pengadilan Negeri
m

ub

Bekasi agar menyatakan dalam putusan provisi, sesuai dengan


ketentuan Pasal 227 HIR, sita jaminan perlu diletakkan terhadap
ka

hak atas merek “Cap Kaki Tiga” yang terdaftar di Direktorat


ep

Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual sebagaimana dimaksud


ah

dalam:
R

es
M

ng

14
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Sertifikat merek nomor: 368423, nomor: 371065, nomor:

si
372686 yang saat ini telah diperpanjang dengan nomor

ne
ng
agenda: R00.2006.008857;
b. Sertifikat merek nomor: 365710 yang saat ini telah
diperpanjang dengan nomor agenda: R.2006.008859;

do
gu c. Sertifikat merek nomor: 547090 pembaharuan dari nomor:
254856;

In
A
d. Sertifikat merek nomor: 547077 pembaharuan dari nomor:
254850;
ah

lik
e. Sertifikat merek nomor: 547069 pembaharuan dari nomor:
254855;
am

ub
f. Sertifikat merek nomor: 547070 pembaharuan dari nomor:
254855;
g. Sertifikat merek nomor: 547071 pembaharuan dari nomor:
ep
k

254852;
ah

h. Sertifikat merek nomor: 547072 pembaharuan dari nomor:


R

si
254852;
i. Sertifikat merek nomor: 547073 pembaharuan dari nomor:

ne
ng

254852;
j. Sertifikat merek nomor: 547074 pembaharuan dari nomor:

do
gu

254852;
k. Sertifikat merek nomor: 547075 pembaharuan dari nomor:
In
A

254850;
l. Sertifikat merek nomor: 547076 pembaharuan dari nomor:
ah

lik

254850;
m. Sertifikat merek nomor: 547078 pembaharuan dari nomor:
m

ub

254850;
n. Sertifikat merek nomor: 547079 pembaharuan dari nomor:
ka

254851;
ep

o. Sertifikat merek nomor: 547080 pembaharuan dari nomor:


ah

254851;
R

es
M

ng

Hal. 15 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
p. Sertifikat merek nomor: 547081 pembaharuan dari nomor:

si
254849;

ne
q. Sertifikat merek nomor: 547082 pembaharuan dari nomor:

ng
254849;
r. Sertifikat merek nomor: 547083 pembaharuan dari nomor:

do
gu 254849;
s. Sertifikat merek nomor: 547084 pembaharuan dari nomor:

In
A
254849;
t. Sertifikat merek nomor: 547085 pembaharuan dari nomor:
ah

lik
254848;
u. Sertifikat merek nomor: 547086 pembaharuan dari nomor:
am

ub
254851;
v. Sertifikat merek nomor: 547087 pembaharuan dari nomor:
254851;
ep
k

w. Sertifikat merek nomor: 547088 pembaharuan dari nomor:


ah

254855;
R

si
x. Sertifikat merek nomor: 547089 pembaharuan dari nomor:
254855;

ne
ng

y. Sertifikat merek nomor: 547091 pembaharuan dari nomor:


254856;

do
gu

z. Sertifikat merek nomor: 547092 pembaharuan dari nomor:


254856;
In
A

aa. Sertifikat merek nomor: 547093 pembaharuan dari nomor:


254856;
ah

lik

bb. Sertifikat merek nomor: 547094 pembaharuan dari nomor:


254854;
m

ub

cc. Sertifikat merek nomor: 547095 pembaharuan dari nomor:


254854;
ka

dd. Sertifikat merek nomor: 547096 pembaharuan dari nomor:


ep

254854;
ah

ee. Sertifikat merek nomor: 547097 pembaharuan dari nomor:


R

254854;
es
M

ng

16
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ff. Sertifikat merek nomor: 547098 pembaharuan dari nomor:

si
254853;

ne
gg. Sertifikat merek nomor: 547099 pembaharuan dari nomor:

ng
254853;
hh. Sertifikat merek nomor: 547100 pembaharuan dari nomor:

do
gu 254853; dan,
ii. Sertifikat merek nomor: 547101 pembaharuan dari nomor:

In
A
254853;
24. Bahwa sita jaminan ini dimintakan mengingat Tergugat berada di
ah

lik
luar Negeri (di luar yurisdiksi Pengadilan Negeri Bekasi), maka
berdasarkan penelusuran yang dilakukan Penggugat, asset yang
am

ub
dimiliki oleh Tergugat di Indonesia hanya merek “Cap Kaki Tiga”
yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan
Intelektual sebagaimana dimaksud dalam Sertifikat-sertifikat
ep
k

merek sebagaimana tersebut di atas;


ah

25. Bahwa terhadap hak merek “Cap Kaki Tiga” dapat diletakkan sita
R

si
jaminan karena berdasarkan hukum acara perdata, Penggugat
dapat meletakkan sita jaminan terhadap barang in casu hak;

ne
ng

Pengertian barang sendiri sebagaimana diatur dalam Pasal 499 Kitab


Undang-Undang Hukum Perdata adalah “… Barang adalah tiap

do
gu

benda dan tiap hak yang dapat menjadi objek dari hak milik…”;
Oleh karena hak merek adalah termasuk hak sehingga terhadapnya
In
A

dapat diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag);


26. Bahwa selain itu, peletakan sita jaminan terhadap hak merek “Cap
ah

lik

Kaki Tiga” adalah penting untuk mencegah terjadinya pengalihan


merek “Cap Kaki Tiga” ataupun pengalihan lisensi atas merek
m

ub

“Cap Kaki Tiga” tersebut kepada pihak lain mengingat telah


adanya upaya dari Tergugat untuk mengalihkan lisensi atas merek
ka

“Cap Kaki Tiga” yang dipegang oleh Penggugat kepada pihak lain
ep

sebagaimana dapat dilihat dalam pengumuman tentang merek


ah

“Cap Kaki Tiga” yang dilakukan Tergugat pada Harian Kompas


R

halaman 58 tertanggal 20 Juni 2008, yang pada intinya


es
M

ng

Hal. 17 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan keinginan Tergugat untuk mengalihkan lisensi merek

si
“Cap Kaki Tiga” yang sebenarnya ada pada Penggugat kepada

ne
ng
pihak lain;
VIII. Putusan yang dapat dilaksanakan terlebih dahulu:
27. Bahwa karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang kuat,

do
gu maka sesuai dengan ketentuan Pasal 180 HIR, mohon kiranya
putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,

In
A
sekalipun ada perlawanan, pemohonan banding atau permohonan
kasasi;
ah

lik
IX. Uang paksa, bunga dan denda:
28. Bahwa guna menjamin agar Tergugat bersungguh-sungguh dalam
am

ub
melaksanakan kewajibannya untuk memenuhi putusan ini, maka
perlu ditetapkan uang paksa (dwangsom) yaitu Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) setiap harinya, apabila terjadi keterlambatan
ep
k

pembayaran hak-hak Penggugat semenjak adanya putusan dari


ah

Pengadilan Negeri Bekasi;


R

si
29. Bahwa untuk menjamin Tergugat akan membayar ganti rugi yang
dialami oleh Penggugat secara tepat waktu, maka cukup alasan

ne
ng

untuk menghukum Tergugat membayar denda keterlambatan


sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) setiap

do
gu

harinya terhitung sejak adanya putusan dari Pengadilan Negeri


Bekasi;
In
A

30. Bahwa untuk menjamin Tergugat mampu membayar ganti rugi


yang dialami oleh Penggugat secara tepat waktu, maka cukup
ah

lik

alasan untuk menghukum Tergugat membayar bunga sebesar 6%


(enam persen) per tahun terhitung sejak adanya putusan dari
m

ub

Pengadilan Negeri Bekasi;


Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada
ka

Pengadilan Negeri Bekasi agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas
ep

Sertifikat-sertifikat merek milik Tergugat, dan selanjutnya menuntut kepada


ah

Pengadilan Negeri tersebut supaya memberikan putusan yang dapat


R

dilaksanakan terlebih dahulu sebagai berikut:


es
M

ng

18
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. Dalam Provisi:

si
1. Mengabulkan gugatan provisi Penggugat untuk seluruhnya;

ne
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap merek “Cap

ng
Kaki Tiga” yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas
Kekayaan Intelektual sebagaimana dimaksud dalam:

do
gu a. Sertifikat merek nomor: 368423, nomor: 371065, nomor: 372686
yang saat ini telah diperpanjang dengan nomor agenda:

In
A
R00.2006.008857;
b. Sertifikat merek nomor: 365710 yang saat ini telah diperpanjang
ah

lik
dengan nomor agenda: R.2006.008859;
c. Sertifikat merek nomor: 547090 pembaharuan dari nomor: 254856;
am

ub
d. Sertifikat merek nomor: 547077 pembaharuan dari nomor: 254850;
e. Sertifikat merek nomor: 547069 pembaharuan dari nomor: 254855;
f. Sertifikat merek nomor: 547070 pembaharuan dari nomor: 254855;
ep
k

g. Sertifikat merek nomor: 547071 pembaharuan dari nomor: 254852;


ah

h. Sertifikat merek nomor: 547072 pembaharuan dari nomor: 254852;


R

si
i. Sertifikat merek nomor: 547073 pembaharuan dari nomor: 254852;
j. Sertifikat merek nomor: 547074 pembaharuan dari nomor: 254852;

ne
ng

k. Sertifikat merek nomor: 547075 pembaharuan dari nomor: 254850;


l. Sertifikat merek nomor: 547076 pembaharuan dari nomor: 254850;

do
gu

m. Sertifikat merek nomor: 547078 pembaharuan dari nomor: 254850;


n. Sertifikat merek nomor: 547079 pembaharuan dari nomor: 254851;
In
A

o. Sertifikat merek nomor: 547080 pembaharuan dari nomor: 254851;


p. Sertifikat merek nomor: 547081 pembaharuan dari nomor: 254849;
ah

lik

q. Sertifikat merek nomor: 547082 pembaharuan dari nomor: 254849;


r. Sertifikat merek nomor: 547083 pembaharuan dari nomor: 254849;
m

ub

s. Sertifikat merek nomor: 547084 pembaharuan dari nomor: 254849;


t. Sertifikat merek nomor: 547085 pembaharuan dari nomor: 254848;
ka

u. Sertifikat merek nomor: 547086 pembaharuan dari nomor: 254851;


ep

v. Sertifikat merek nomor: 547087 pembaharuan dari nomor: 254851;


ah

w. Sertifikat merek nomor: 547088 pembaharuan dari nomor: 254855;


R

x. Sertifikat merek nomor: 547089 pembaharuan dari nomor: 254855;


es
M

ng

Hal. 19 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
y. Sertifikat merek nomor: 547091 pembaharuan dari nomor: 254856;

si
z. Sertifikat merek nomor: 547092 pembaharuan dari nomor: 254856;

ne
ng
aa. Sertifikat merek nomor: 547093 pembaharuan dari nomor: 254856;
bb. Sertifikat merek nomor: 547094 pembaharuan dari nomor: 254854;
cc. Sertifikat merek nomor: 547095 pembaharuan dari nomor: 254854;

do
gu dd. Sertifikat merek nomor: 547096 pembaharuan dari nomor: 254854;
ee. Sertifikat merek nomor: 547097 pembaharuan dari nomor: 254854;

In
A
ff. Sertifikat merek nomor: 547098 pembaharuan dari nomor: 254853;
gg. Sertifikat merek nomor: 547099 pembaharuan dari nomor: 254853;
ah

lik
hh. Sertifikat merek nomor: 547100 pembaharuan dari nomor: 254853;
dan,
am

ub
ii. Sertifikat merek nomor: 547101 pembaharuan dari nomor: 254853;
3. Menetapkan Penggugat tetap berhak melaksanakan segala
haknya selaku satu-satunya pemegang lisensi merek “Cap Kaki
ep
k

Tiga” di Indonesia;
ah

4. Melarang Tergugat mengalihkan, memberikan, melisensikan atau


R

si
melakukan perbuatan hukum lain yang pada prinsipnya
menyebabkan berpindahnya kepemilikan, hak ataupun benefit/

ne
ng

keuntungan dari seluruh merek “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat


yang terdaftar di Indonesia kepada pihak lain;

do
gu

II. Dalam Pokok Perkara:


1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
In
A

2. Menyatakan perikatan lisensi merek “Cap Kaki Tiga” antara


Penggugat dan Tergugat adalah sah dan mengikat menurut
ah

lik

hukum;
3. Menyatakan pengakhiran lisensi merek “Cap Kaki Tiga” secara
m

ub

sepihak yang dilakukan oleh Tergugat tidak sah dan batal demi
hukum, dan merupakan perbuatan melawan hukum dari
ka

Tergugat kepada Penggugat;


ep

4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada


ah

Penggugat sebesar Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus


R

milyar rupiah);
es
M

ng

20
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan berupa merek “Cap

si
Kaki Tiga” yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas

ne
ng
kekayaan Intelektual sebagaimana dimaksud dalam:
a. Sertifikat merek nomor: 368423, nomor: 371065, nomor: 372686
yang saat ini telah diperpanjang dengan nomor agenda:

do
gu R00.2006.008857;
b. Sertifikat merek nomor: 365710 yang saat ini telah diperpanjang

In
A
dengan nomor agenda: R.2006.008859;
c. Sertifikat merek nomor: 547090 pembaharuan dari nomor: 254856;
ah

lik
d. Sertifikat merek nomor: 547077 pembaharuan dari nomor: 254850;
e. Sertifikat merek nomor: 547069 pembaharuan dari nomor: 254855;
am

ub
f. Sertifikat merek nomor: 547070 pembaharuan dari nomor: 254855;
g. Sertifikat merek nomor: 547071 pembaharuan dari nomor: 254852;
h. Sertifikat merek nomor: 547072 pembaharuan dari nomor: 254852;
ep
k

i. Sertifikat merek nomor: 547073 pembaharuan dari nomor: 254852;


ah

j. Sertifikat merek nomor: 547074 pembaharuan dari nomor: 254852;


R

si
k. Sertifikat merek nomor: 547075 pembaharuan dari nomor: 254850;
l. Sertifikat merek nomor: 547076 pembaharuan dari nomor: 254850;

ne
ng

m. Sertifikat merek nomor: 547078 pembaharuan dari nomor: 254850;


n. Sertifikat merek nomor: 547079 pembaharuan dari nomor: 254851;

do
gu

o. Sertifikat merek nomor: 547080 pembaharuan dari nomor: 254851;


p. Sertifikat merek nomor: 547081 pembaharuan dari nomor: 254849;
In
A

q. Sertifikat merek nomor: 547082 pembaharuan dari nomor: 254849;


r. Sertifikat merek nomor: 547083 pembaharuan dari nomor: 254849;
ah

lik

s. Sertifikat merek nomor: 547084 pembaharuan dari nomor: 254849;


t. Sertifikat merek nomor: 547085 pembaharuan dari nomor: 254848;
m

ub

u. Sertifikat merek nomor: 547086 pembaharuan dari nomor: 254851;


v. Sertifikat merek nomor: 547087 pembaharuan dari nomor: 254851;
ka

w. Sertifikat merek nomor: 547088 pembaharuan dari nomor: 254855;


ep

x. Sertifikat merek nomor: 547089 pembaharuan dari nomor: 254855;


ah

y. Sertifikat merek nomor: 547091 pembaharuan dari nomor: 254856;


R

z. Sertifikat merek nomor: 547092 pembaharuan dari nomor: 254856;


es
M

ng

Hal. 21 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori
22 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aa. Sertifikat merek nomor: 547093 pembaharuan dari nomor: 254856;

si
bb. Sertifikat merek nomor: 547094 pembaharuan dari nomor: 254854;

ne
ng
cc. Sertifikat merek nomor: 547095 pembaharuan dari nomor: 254854;
dd. Sertifikat merek nomor: 547096 pembaharuan dari nomor: 254854;
ee. Sertifikat merek nomor: 547097 pembaharuan dari nomor: 254854;

do
gu ff. Sertifikat merek nomor: 547098 pembaharuan dari nomor: 254853;
gg. Sertifikat merek nomor: 547099 pembaharuan dari nomor: 254853;

In
A
hh. Sertifikat merek nomor: 547100 pembaharuan dari nomor: 254853;
dan,
ah

lik
ii. Sertifikat merek nomor: 547101 pembaharuan dari nomor: 254853;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar
am

ub
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per-hari atas kelalaian
Tergugat oleh karena terjadi keterlambatan pembayaran hak-
hak Penggugat semenjak adanya putusan dari Pengadilan
ep
k

Negeri Bekasi;
ah

7. Menghukum Tergugat untuk membayar denda sebesar


R

si
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per-hari atas kelalaian
Tergugat oleh karena terjadi keterlambatan pembayaran hak-

ne
ng

hak Penggugat semenjak adanya putusan dari Pengadilan


Negeri Bekasi;

do
gu

8. Menghukum Tergugat untuk membayar bunga sebesar 6%


(enam persen) per-tahun untuk keterlambatan pembayaran
In
A

hak-hak Penggugat semenjak adanya putusan atas gugatan


semenjak adanya putusan Pengadilan Negeri Bekasi;
ah

lik

9. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu


sekalipun terdapat perlawanan, kasasi atau upaya hukum
m

ub

lainnya (uitvoerbaar bij voorraad);


10. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara
ka

yang timbul dalam perkara ini;


ep

Atau;
ah

- Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


R

adilnya (ex aequo et bono);


es
M

ng

22
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori
23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat mengajukan

si
eksepsi dan gugatan balik (rekonvensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil

ne
ng
sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
A. Tentang kompetensi mengadili:

do
gu 1. Bahwa Tergugat adalah badan hukum yang didirikan menurut
undang-undang yang berlaku di Singapura dan berdomisili di

In
A
Singapura, sedangkan Penggugat adalah badan hukum yang
didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan
ah

lik
berkedudukan di Bekasi, Indonesia;
2. Bahwa surat Tergugat tertanggal 8 Februari 1978 yang dijadikan
am

ub
dalil oleh Penggugat sebagai pemegang lisensi atas merek dagang
“Cap Kaki Tiga”, milik Tergugat di Indonesia, dibuat di Singapura
sehingga surat tersebut tunduk pada hukum yang berlaku di
ep
k

Singapura;
ah

3. Bahwa oleh karena Tergugat sebagai badan hukum yang didirikan


R

si
menurut hukum yang berlaku di Singapura dan berdomisili di
Singapura dan surat tertanggal 8 Februari 1978 dibuat di Singapura,

ne
ng

maka Pengadilan yang berwenang mengadili perkara ini adalah


Pengadilan di Singapura, dan Pengadilan di Indonesia tidak

do
gu

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini;


B. Tentang kompetensi relatif:
In
A

1. Bahwa Pengadilan Negeri Bekasi tidak berwenang


memeriksa dan mengadili perkara ini, karena Tergugat
ah

lik

mempunyai alamat yang jelas yaitu di 2 Alexandra Road


#02-08 Singapura 159919;
m

ub

2. Bahwa Penggugat mempunyai hak menggugat Tergugat


di alamat Pengggugat hanya dalam hal tempat tinggal
ka

atau kediaman Tergugat tidak diketahui sebagaimana


ep

diatur pada Pasal 118 ayat (3) HIR, sedangkan dalam


ah

perkara ini alamat Tergugat jelas yaitu di 2 Alexandra


R

Road #02-08 Singapura 159919, sehingga Penggugat


es
M

ng

Hal. 23 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori
24 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak berhak mengajukan perkara ini di Pengadilan

si
Negeri Bekasi, dan dengan demikian Pengadilan Negeri

ne
ng
Bekasi tidak berwenang mengadili perkara ini;
3. Bahwa apabila yang menjadi keberatan Penggugat
dalam perkara ini yaitu surat kuasa Tergugat tertanggal

do
gu 4 Februari 2008 nomor: 20/SK/JW/II/2008 dan karena
Tergugat berdomisili di Singapura, maka seharusnya

In
A
gugatan diajukan di alamat kuasa Tergugat yaitu di
Jalan Kemuning nomor 27 Tomang, Jakarta Barat;
ah

lik
C. Gugatan Penggugat obscuur libel:
1. Bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya dengan perbuatan
am

ub
melawan hukum, sedangkan yang menjadi posita gugatan Penggugat
adalah surat Tergugat tertanggal 8 Februari 1978 yang dijadikan
Penggugat untuk mendaftarkan sebagai pemegang lisensi atas merek
ep
k

dagang “Cap Kaki Tiga” milik Tergugat di Indonesia;


ah

2. Bahwa oleh karena Penggugat telah mencampuradukkan perbuatan


R

si
melawan hukum dengan lisensi dalam gugatannya, maka gugatan
Penggugat menjadi obscuur libel;

ne
ng

3. Bahwa gugatan yang obscuur libel harus dinyatakan tidak dapat


diterima (niet ontvankelijk verklaard);

do
gu

D. Bahwa Penggugat tidak mempunyai kwalitas sebagai Penggugat:


1. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah dibuat dan
In
A

ditandatangani perjanjian lisensi tentang pemakaian merek dagang


“Cap Kaki Tiga” milik Tergugat di Indonesia. Yang ada surat Tergugat
ah

lik

tertanggal 8 Februari 1978 tentang persetujuan Tergugat kepada


Penggugat u.p. Bapak Budi Yowono untuk memakai merek dagang
m

ub

milik Tergugat di Indonesia, sedangkan pada waktu itu Penggugat


belum didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, karena
ka

Penggugat baru didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia


ep

pada tanggal 25 Agustus 1978 sebagaimana Akta Notaris nomor: 75


ah

tanggal 25 Agustus 1978 yang dibuat oleh Darwani Sidi Baharoedin,


R

SH., Notaris di Jakarta;


es
M

ng

24
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori
25 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa karena tidak pernah ada perjanjian lisensi dengan Penggugat

si
secara tertulis, maka Penggugat tidak mempunyai kwalitas untuk

ne
ng
mengajukan gugatan dalam perkara ini;
3. Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara ini, hanya akal-akalan
Penggugat saja, mendahului sebelum Tergugat menggugat Penggugat

do
gu sehubungan pendaftaran lisensi atas pemakaian merek dagang “Cap
Kaki Tiga” milik Tergugat di Indonesia tanpa perjanjian lisensi antara

In
A
Penggugat dengan Tergugat;
Dalam Rekonvensi:
ah

lik
1. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melanggar
hukum kepada Penggugat Rekonvensi dalam pemakaian merek
am

ub
dagang “Cap Kaki Tiga” milik Penggugat Rekonvensi di Indonesia,
yaitu:
a. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah menyalahgunakan surat
ep
k

Penggugat Rekonvensi tertanggal 8 Februari 1978 dengan


ah

mendaftarkan sebagai penerima lisensi pemakaian merek dagang


R

si
“Cap Kaki Tiga” milik Penggugat Rekonvensi di Indonesia,
sedangkan diantara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat

ne
ng

Rekonvensi belum dibuat dan ditandatangani “perjanjian lisensi”


untuk memakai merek dagang “Cap Kaki Tiga” tersebut.

do
gu

Seharusnya dibuat perjanjian diantara Penggugat Rekonvensi dan


Tergugat Rekonvensi untuk memakai merek dagang “Cap Kaki
In
A

Tiga” di Indonesia, setelah itu baru didaftarkan di Direktorat Hak


Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman Republik Indonesia;
ah

lik

b. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah memproduksi barang merek


“Cap Kaki Tiga” untuk ekspor tanpa seijin dari Penggugat
m

ub

Rekonvensi;
c. Bahwa Tergugat Rekonvensi tidak mencantumkan dalam kemasan
ka

barang hasil produksi barang “Cap Kaki Tiga”, bahwa produksi


ep

tersebut dibuat berdasarkan lisensi dengan Penggugat Rekonvensi;


ah

es
M

ng

Hal. 25 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori
26 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah menghilangkan logo “Kaki Tiga”

si
dari produk yang dipasarkan di Indonesia tanpa sepengetahuan dan

ne
ng
ijin dari Tergugat;
e. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah memproduksi barang sejenis
dengan merek Lasegar;

do
gu f. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah mendaftarkan gambar Badak
baik merek maupun hak ciptanya di Indonesia dan di beberapa

In
A
Negara di dunia atas nama Budi Yuwono tanpa sepengetahuan dan
ijin dari Tergugat;
ah

lik
2. Bahwa karena telah terbukti Tergugat Rekonvensi telah melakukan
perbuatan melanggar hukum dalam pemakaian merek dagang “Cap
am

ub
Kaki Tiga” milik Penggugat Rekonvensi di Indonesia sebagaimana
diuraikan pada point nomor: 2 gugatan rekonvensi tersebut di atas,
maka pada tanggal 04 Februari 2008 Penggugat Rekonvensi telah
ep
k

mencabut surat Penggugat Rekonvensi tertanggal 08 Februari 1978,


ah

dan pencabutan tersebut harus dinyatakan sah menurut hukum dengan


R

si
segala akibat hukumnya;
3. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah mengakui dan melaksanakan

ne
ng

produksi Cap Kaki Tiga di Indonesia, sudah barang tentu bahwa produk
tersebut adalah meminta ijin dari Departemen Kesehatan, dan jelas

do
gu

memakai dokumen-dokumen yang lainnya yang mengatasnamakan


merek Cap Kaki Tiga dan sebagai pemiliknya adalah Penggugat
In
A

Rekonvensi, maka tidak ada alasan hukum bahwa Tergugat


Rekonvensi untuk tidak menyerahkan dokumen-dokumen tersebut
ah

lik

kepada Penggugat Rekonvensi;


4. Bahwa akibat Tergugat Rekonvensi memproduksi barang merek “Cap
m

ub

Kaki Tiga” tanpa ada perjanjian lisensi dengan Penggugat Rekonvensi,


dan memproduksi barang merek “Cap Kaki Tiga” untuk diekspor tanpa
ka

seijin Penggugat Rekonvensi serta tidak mencantumkam pada


ep

kemasan barang yang diproduksi bahwa barang tersebut adalah lisensi


ah

dari Penggugat Rekonvensi dan menghilangkan logo “Kaki Tiga” pada


R

kemasan, memproduksi produk sejenis dengan merek Lasegar serta


es
M

ng

26
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori
27 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendaftarkan gambar Badak yang merupakan satu kesatuan dari

si
merek “Cap Kaki Tiga”, maka Penggugat Rekonvensi menderita

ne
ng
kerugian baik materiil maupun immaterial yang diperinci sebagai
berikut;
a. Kerugian materiil:

do
gu • Pembayaran goodwill sebesar 1% (satu persen) dari omzet
penjualan Tergugat Rekonvensi per-tahun terhitung sejak tahun

In
A
1978 sampai tahun 2008 setelah diaudit oleh kantor akuntan
publik yang independen;
ah

lik
• Penghilangan logo Kaki Tiga sejumlah S$1,000,000.00 (satu juta
Dollar Singapore) per-tahun terhitung sejak tahun 2000 sampai
am

ub
dengan tahun 2008. Total jumlah kerugian penghilangan logo
“Kaki Tiga” selama 9 (sembilan) tahun sejumlah S$9,000,000.00
ep
(sembilan juta Dollar Singapore);
k

b. Kerugian immateriil:
ah

• Kerugian immateriil yang terkait dengan upaya penghilangan


R

si
logo “Kaki Tiga” yang dapat membawa akibat buruk bagi nama

ne
baik Tergugat/Penggugat Rekonvensi, sejumlah S
ng

$100,000,000.00 (seratus juta Dollar Singapore);


• Kerugian immateriil yang terkait dengan kegiatan produksi,

do
gu

penjualan, pemasaran dan pendistribusian produk dengan


menggunakan merek “Cap Kaki Tiga” secara tidak sah dan
In
A

tanpa hak yang dapat membawa akibat buruk bagi nama baik
Tergugat/ Penggugat Rekonvensi, sejumlah S$100,000,000.00
ah

lik

(seratus juta Dollar Singapore);


5. Bahwa untuk tidak sia-sia gugatan Penggugat Rekonvensi ini, maka
m

ub

Penggugat Rekonvensi mohon dapat diletakkan di bawah sita jaminan


harta bergerak maupun tetap milik Tergugat Rekonvensi berupa:
ka

a. Satuan rumah susun yang terletak pada Wisma SMR Lantai 7 Jalan
ep

Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta Utara 14350 yang dipergunakan


ah

sebagai kantor Tergugat Rekonvensi;


R

es
M

ng

Hal. 27 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori
28 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Diponegoro Km. 39,2

si
nomor 35 Kampung Kedung Gede, Desa Setia Mekar, Tambun,

ne
ng
Bekasi 17510, yang dipergunakan sebagai pabrik Tergugat
Rekonvensi, setempat dikenal dengan nama SBS Pusat;
c. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Diponegoro Km. 39

do
gu Kampung Kedung Gede, Desa Setia Mekar, Tambun Selatan,
Bekasi 17510, yang dipergunakan sebagai gudang oleh Tergugat

In
A
Rekonvensi, setempat dikenal dengan nama SBS Dua;
d. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin, Desa
ah

lik
Tambun, Tambun Selatan, Bekasi 17510, yang dipergunakan
sebagai gudang oleh Tergugat Rekonvensi, setempat dikenal
am

ub
dengan nama SBS Tiga;
e. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Diponegoro Km. 38
Kampung Legon RT. 03 RW. 05 Desa Jatimulya, Tambun, Bekasi
ep
k

17510, yang dipergunakan sebagai gudang oleh Tergugat


ah

Rekonvensi, setempat dikenal dengan nama SBS Empat;


R

si
f. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Diponegoro Km. 39 RT.
01 RW. 04, Kampung Legon, Desa Jatimulya, Tambun Selatan,

ne
ng

Bekasi 17510, yang dipergunakan sebagai gudang oleh Tergugat


Rekonvensi, setempat dikenal dengan nama SBS Lima;

do
gu

6. Bahwa agar Tergugat Rekonvensi mematuhi pencabutan surat


penunjukan tanggal 08 Februari 1978, mohon agar dikenakan uang
In
A

paksa (dwangsom) penjualan yang besarnya adalah Rp50.000.000,00


(lima puluh juta rupiah) per-hari sejak tanggal pengakhiran surat hingga
ah

lik

pelaksanaan penghentian segala kegiatan Tergugat Rekonvensi, kuasa


penunjukan tanggal 08 Februari 1978;
m

ub

7. Bahwa oleh karena gugatan rekonvensi ini didukung bukti dan


pengakuan Tergugat Rekonvensi yang mustahil dapat dibantah
ka

kebenarannya oleh Tergugat Rekonvensi, mohon putusan yang dapat


ep

dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada banding, kasasi maupun


ah

verzet (serta merta);


R

es
M

ng

28
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori
29 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat dalam

si
Rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Bekasi supaya memberikan

ne
ng
putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan

do
gu melanggar hukum dalam pemakaian merek dagang “Cap Kaki Tiga”
milik Penggugat Rekonvensi di Indonesia;

In
A
3. Menyatakan pencabutan surat Penggugat Rekonvensi tertanggal
08 Februari 1978 sah menurut hukum dengan segala akibat hukumnya
ah

lik
ditanggung oleh Tergugat Rekonvensi;
4. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar moratoir interest sebesar
am

ub
6% (enam persen) per-tahun dari kerugian materiil dan immaterill
Penggugat Rekonvensi sejak putusan perkara ini dapat dilaksanakan;
5. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar goodwill sebesar 1%
ep
k

(satu persen) dari omzet penjualan Tergugat Rekonvensi per-tahun


ah

terhitung sejak tahun 1978 sampai dengan tahun 2008 setelah diaudit
R

si
oleh kantor akuntan publik yang independen;
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi materiil

ne
ng

senilai S$9,000,000.00 (sembilan juta Dollar Singapore) dan immateriil


S$200,000,000.00 (dua ratus juta Dollar Singapore), total jumlah ganti

do
gu

rugi materiil dan immateriil S$209,000,000,00 (dua ratus sembilan juta


Dollar Singapore);
In
A

7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menyerahkan segala


dokumen-dokumen ijin-ijin kesehatan yang berkaitan dengan merek
ah

lik

“Cap Kaki Tiga” atas nama Penggugat Rekonvensi;


8. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar uang paksa sebesar
m

ub

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) perhari sejak tidak


melaksanakan penghentian kegiatan sebagaimana diatur dalam surat
ka

tanggal 08 Februari 1978 sampai dihentikan kegiatan a quo;


ep

9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan;


ah

10. Menyatakan putusan dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada


R

banding kasasi maupun verzet (serta merta);


es
M

ng

Hal. 29 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori
30 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Biaya-biaya menurut hukum dibebankan kepada Tergugat Rekonvensi;

si
Atau;

ne
ng
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Bekasi nomor:

do
gu 362/Pdt.G/2008/PN-BKS tanggal 07 Juli 2009, adalah sebagai berikut:
Dalam Konvensi:

In
A
Dalam Eksepsi:
• Menyatakan menolak eksepsi Tergugat;
ah

lik
• Menyatakan Pengadilan Negeri Bekasi berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini;
am

ub
Dalam Pokok Perkara:
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ep
Dalam Rekonvensi:
k

Dalam Eksepsi:
ah

• Menyatakan eksepsi Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat


R

si
dalam Konvensi tidak dapat diterima;

ne
Dalam Pokok Perkara:
ng

• Menyatakan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat


dalam Konvensi tidak dapat diterima;

do
gu

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:


• Menghukum Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam
In
A

Rekonvensi dan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam


Konvensi secara tanggung renteng untuk membayar biaya
ah

lik

perkara yang hingga saat ini ditaksir sebesar Rp266.000,00 (dua


ratus enam puluh enam ribu rupiah);
m

ub

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Bandung nomor:


362/Pdt/2009/PT.BDG. tanggal 22 Februari 2010 adalah sebagai berikut:
ka


ep

Menerima permohonan banding dari Pembanding semula


Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi dan
ah

Penggugat dalam Rekonvensi/ Tergugat dalam Konvensi;


R

es

Dalam Konvensi:
M

ng

30
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori
31 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Eksepsi:

si
• Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 07 Juli

ne
ng
2009 nomor: 362/Pdt.G/2008/PN.BKS. yang dimohonkan
banding;
Dalam Pokok Perkara:

do
gu • Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 07 Juli
2009 nomor: 362/Pdt.G/2008/PN.BKS. yang dimohonkan

In
A
banding;
Dalam Rekonvensi:
ah

lik
Dalam Eksepsi:
• Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 07 Juli
am

ub
2009 nomor: 362/Pdt.G/2008/PN.BKS. yang dimohonkan
banding;
ep
Dalam Pokok Perkara:
k

• Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 07 Juli


ah

2009 nomor: 362/Pdt.G/2008/PN.BKS. dalam rekonvensi; dan,


R

si
Mengadili Sendiri:

ne
ng

• Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat


dalam Konvensi/Pembanding II untuk sebahagian;
• Menyatakan sah menurut hukum pencabutan surat Penggugat

do
gu

dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi tertanggal 08


Februari 1978;
In
A

• Menyatakan Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam


Konvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam
ah

lik

pemakaian merek dagang “Cap Kaki Tiga” milik Penggugat


dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi sesudah adanya
m

ub

pencabutan oleh Penggugat dalam Rekonvensi/ Tergugat dalam


Konvensi;
ka

ep

• Menolak gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam


Konvensi/ Pembanding II untuk selain dan selebihnya;
ah

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:


R

es
M

ng

Hal. 31 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori
32 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Menghukum Pembanding I semula Tergugat dalam Rekonvensi/

si
Penggugat dalam Konvensi untuk membayar biaya yang timbul dalam

ne
ng
kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung Republik

do
gu Indonesia nomor: 1758 K/Pdt/2010 tanggal 21 Desember 2010 yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:

In
A
Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: 1. PT. Sinde
Budi Santoso, 2. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd. tersebut;
ah

lik
Menghukum Pemohon Kasasi I/Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp500.000,00 (lima ratus
am

ub
ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung nomor: 1758 K/Pdt/
ep
k

2010 tanggal 21 Desember 2010 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi I


ah

juga Termohon Kasasi II dahulu Penggugat/Pembanding I-Terbanding pada


R

si
tanggal 04 Maret 2011, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi I juga
Termohon Kasasi II dahulu Penggugat/Pembanding I-Terbanding, dengan

ne
ng

perantaraan kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Mei 2011,


diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 20 Mei

do
gu

2011 sebagaimana ternyata dari Akte permohonan peninjauan kembali nomor:


05/Akta.PK/2011/PN.Bks jo. nomor: 362/Pdt.G/2008/PN.Bks. yang dibuat oleh
In
A

Panitera Pengadilan Negeri Bekasi, permohonan mana disertai dengan


memori peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di
ah

lik

Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 20 Mei 2011 itu juga;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut
m

ub

telah diberitahukan dengan seksama kepada Termohon Kasasi I juga


Pemohon Kasasi II/Tergugat/Terbanding-Pembanding II pada tanggal 11 Juli
ka

2011, kemudian terhadapnya oleh Termohon Kasasi I juga Pemohon Kasasi


ep

II/ Tergugat/Terbanding-Pembanding II telah diajukan jawaban yang diterima


ah

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 08 Agustus 2011;


R

es
M

ng

32
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori
33 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan

si
72 Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah

ne
ng
dengan Undang-Undang nomor: 5 Tahun 2004 perubahan kedua dengan
Undang-Undang nomor: 3 Tahun 2009, permohonan peninjauan kembali a
quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan

do
gu dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu
permohonan peninjauan kembali tersebut formal dapat diterima;

In
A
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali/Penggugat, pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik
Dalam putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang
nyata;
am

ub
Bahwa Judex Juris/Majelis Hakim kasasi dalam perkara a quo nyata-nyata
telah melakukan kekeliruan atau kekhilafan tanpa mempertimbangkan adanya
fakta hukum yang tidak terbantahkan yaitu:
ep
k

Kewenangan absolut untuk memeriksa dan mengadili sengketa perkara a quo


ah

(lisensi merek) berada pada peradilan niaga dan bukan pada peradilan umum;
R

si
1. Bahwa Judex Juris/Majelis Hakim kasasi jelas terbukti telah melakukan
kekeliruan atau kekhilafan yang nyata oleh karena:

ne
ng

Majelis Hakim kasasi memberikan pertimbangan hukum yang saling


bertentangan/kontradiksi antara satu dengan yang lainnya yaitu;

do
gu

2. Di satu sisi dalam bagian pertimbangan pada halaman 49 alinea


pertama dan alinea kedua, Majelis Hakim kasasi menyatakan:
In
A

Alinea pertama untuk Pemohon Kasasi I/Penggugat disebutkan bahwa:


“Bahwa… yaitu perkara lisensi merek “Cap Kaki Tiga” berdasarkan Pasal
ah

lik

76 jo. 77 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek


merupakan kewenangan Pengadilan Niaga …dst”;
m

ub

Alinea kedua untuk Pemohon Kasasi II/Tergugat disebutkan bahwa:


“Bahwa… tentang merek merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga
ka

…dst”;
ep

3. Namun, di sisi lain dalam bagian pertimbangan pada halaman 49 alinea


ah

ketiga, Majelis Hakim kasasi menyatakan:


R

Alinea ketiga untuk Pemohon Kasasi II/Tergugat disebutkan bahwa:


es
M

ng

Hal. 33 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori
34 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas ternyata

si
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum

ne
ng
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari para Pemohon
Kasasi: PT. Sinde Budi Sentosa dan kawan tersebut harus ditolak”;
4. Bahwa dari perbandingan antara pertimbangan-pertimbangan hukum di

do
gu atas, terlihat dan terbukti Majelis Hakim kasasi telah melakukan
kekhilafan dan kekeliruan yang nyata, karena:

In
A
Majelis Hakim kasasi tegas-tegas mengakui dan menyatakan bahwa fakta
hukum yang tidak terbantahkan dalam perkara a quo membuktikan:
ah

lik
Inti permasalahan yang menjadi dasar obyek perkara adalah perjanjian
lisensi mengenai merek “Cap Kaki Tiga” yang diberikan Termohon
am

ub
Peninjauan Kembali kepada Pemohon Peninjauan Kembali, yang mana
berdasarkan Pasal 76 jo. 77 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001
tentang Merek merupakan kewenangan Pengadilan Niaga;
ep
k

Namun, ternyata dalam pertimbangan selanjutnya, Majelis Hakim kasasi


ah

melakukan kekhilafan dan kekeliruan yang sangat nyata karena


R

si
menyatakan, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum

ne
ng

dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari para Pemohon


Kasasi: PT. Sinde Budi Sentosa dan kawan tersebut “harus ditolak”;

do
gu

5. Sedangkan fakta hukum jelas membuktikan bahwa:


Judex Facti tingkat banding jelas merupakan Majelis Hakim dalam
In
A

peradilan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Bandung yang mana


merupakan peradilan umum, dan Majelis Hakim kasasi dalam memeriksa,
ah

lik

mengadili dan memutus perkara a quo juga dalam kapasitasnya selaku


Majelis Hakim kasasi yang menangani perkara perdata dalam lingkup
m

ub

peradilan umum;
6. Bahwa dari uraian fakta hukum tersebut di atas, oleh karena terbukti
ka

Majelis Hakim kasasi secara jelas dan tegas telah melakukan


ep

kekeliruan dan kekhilafan yang nyata dengan memutus menolak


ah

permohonan kasasi dari PT. Sinde Budi Sentosa/Pemohon Peninjauan


R

Kembali, maka dengan ini sudah sepantasnya berdasarkan atas hukum


es
M

ng

34
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori
35 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berlaku, yang terhormat Majelis Hakim peninjauan kembali dalam

si
perkara a quo, agar:

ne
ng
• Menerima permohonan peninjauan kembali Pemohon Peninjauan
Kembali;
• Membatalkan putusan Judex Facti tingkat kasasi;

do
gu • Menyatakan:

• Gugatan konvensi dari Penggugat dalam Konvensi/Tergugat

In
A
dalam Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali/PT. Sinde
Budi Sentosa; dan,
ah

lik
• Gugatan rekonvensi dari Penggugat dalam Konvensi/Tergugat
dalam Rekonvensi/Termohon Peninjauan Kembali/Wen Ken
am

ub
Drug Co. Pte. Ltd;
Tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) untuk seluruhnya;
ep
• Menyatakan bahwa kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan
k

memutus perkara a quo adalah pada peradilan niaga dan bukan pada
ah

R
peradilan umum;

si
Pengakuan Majelis Hakim kasasi perdata/Pengadilan Umum bahwa perkara a

ne
ng

quo adalah merupakan kewenangan Pengadilan Niaga, namun salah


penerapan dalam putusannya karena diputus oleh Majelis Hakim kasasi

do
perdata dalam lingkup Pengadilan Umum;
gu

7. Bahwa Majelis Hakim kasasi dalam putusannya pada bagian


pertimbangan halaman 49 alinea kedua untuk Pemohon Kasasi II/
In
A

Tergugat disebutkan bahwa:


“Bahwa… tentang merek merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga,
ah

lik

lagi pula alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang


bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana tidak dapat
m

ub

dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi, karena


pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
ka

ep

dilaksanakan atau ada kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran


hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat
ah

yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang mengancam


R

es

kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau apabila


M

ng

Hal. 35 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori
36 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya,

si
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Mahkamah

ne
ng
Agung (Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 jo. Undang-Undang
nomor: 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang nomor: 3 Tahun 2009)”;
Yang mana dari uraian pertimbangan Majelis Hakim kasasi tersebut di

do
gu atas, jelas membuktikan fakta-fakta hukum sebagai berikut:
• Segala hal yang membuktikan dengan merek merupakan kewenangan

In
A
dari Pengadilan Niaga;
• Pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan:
ah

lik
• Tidak dilaksanakan atau ada kesalahan penerapan hukum;

• Adanya pelanggaran hukum yang berlaku;


am

ub
• Adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang
diwajibkan dan peraturan perundang-undangan, yang
ep
mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
k

bersangkutan; atau,
ah


R
Apabila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas

si
wewenangnya;

ne
ng

Sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang


Mahkamah Agung (Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 jo.
Undang-Undang nomor: 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang nomor: 3

do
gu

Tahun 2009);
8. Bahwa berdasarkan pertimbangan yang sebelumnya yaitu pada
In
A

halaman 49 alinea pertama dan alinea kedua, Majelis Hakim kasasi


mengakui dan menyatakan dengan tegas dan jelas bahwa:
ah

lik

Alinea pertama untuk Pemohon Kasasi I/Penggugat disebutkan bahwa:


“Bahwa... yaitu perkara lisensi merek “Cap Kaki Tiga” berdasarkan Pasal
m

ub

76 jo. 77 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek


merupakan kewenangan Pengadilan Niaga …dst”;
ka

ep

Alinea kedua untuk Pemohon Kasasi II/Tergugat disebutkan bahwa:


“Bahwa… tentang merek merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga
ah

…dst”;
R

es
M

ng

36
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori
37 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga Majelis Hakim kasasi seharusnya mengetahui dengan pasti

si
(karena dengan jelas dan tegas diakui dan dinyatakan sendiri oleh Majelis

ne
ng
Hakim kasasi), bahwa dalam perkara a quo dengan obyek/pokok
permasalahan adalah mengenai perkara lisensi merek “Cap Kaki Tiga”
yang diberikan oleh Termohon Peninjauan Kembali kepada Pemohon

do
gu Peninjauan Kembali, yang mana berdasarkan:
• Pernyataan dan pengakuan dari Majelis Hakim kasasi sendiri dalam

In
A
pertimbangannya dalam putusan perkara a quo;
• Ketentuan Pasal 1 angka 13 juncto bagian kedua Pasal 43 sampai
ah

lik
dengan Pasal 49 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang
Merek; dan,
am

ub
• Ketentuan Pasal 76 ayat (2) Undang-Undang nomor: 15 Tahun
2001 tentang Merek;
ep
Adalah merupakan kewenangan Pengadilan Niaga untuk mengadili,
k

memeriksa dan memutus perkara a quo dan bukan kewenangan


ah

Pengadilan Umum;
R

si
Namun, fakta hukum yang tidak terbantahkan membuktikan bahwa perkara

ne
ng

a quo diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Umum sehingga jelas dan
tegas bahwa dalam perkara a quo terdapat hal:
- Tidak melaksanakan atau ada kesalahan penerapan hukum;

do
gu

- Adanya pelanggaran hukum yang berlaku;


- Adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh
In
A

peraturan perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan


batalnya putusan yang bersangkutan; atau,
ah

lik

- Apabila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas


wewenangnya;
m

ub

Dan dalam pertimbangannya jelas-jelas menegaskan dan mengakui


sendiri, bahwa Majelis Hakim kasasi dalam pemeriksaannya dalam tingkat
ka

kasasi berhak dan berkenaan untuk memeriksa mengenai hal-hal tersebut


ep

di atas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang


ah

Mahkamah Agung (Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 jo. Undang-


R

es

Undang nomor: 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang nomor: 3 Tahun 2009),


M

ng

Hal. 37 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori
38 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dalam fakta hukumnya tidak diterapkan secara tepat berdasarkan

si
peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh Majelis Hakim kasasi,

ne
ng
karena dalam putusannya Majelis Hakim kasasi memutus hal yang bukan
kewenangan-nya selaku Majelis Hakim kasasi untuk perkara perdata yang
masuk dalam lingkup peradilan umum yaitu dengan membuat putusan:

do
gu “Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi (yaitu) PT. Sinde
Budi Sentosa/Pemohon Peninjauan Kembali dan Wen Ken Drug Co. Pte.

In
A
Ltd./Termohon Peninjauan Kembali)”;
Yang mana isi putusan Majelis Hakim kasasi tersebut terbukti
ah

lik
melanggar Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang nomor: 4 Tahun 2004
tentang Kekuasaan Kehakiman yang dengan tegas menyatakan:
am

ub
“Segala putusan Pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar
putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang
ep
k

dijadikan dasar untuk mengadili;


ah

Karena sudah jelas dan tegas, bahwa pokok permasalahan perkara a quo
R

si
adalah mengenai lisensi merek Cap Kaki Tiga yang diakui dan dinyatakan
sendiri oleh Majelis Hakim kasasi adalah merupakan kewenangan absolut

ne
ng

dari Pengadilan Niaga, sehingga sudah seharusnya Majelis Hakim kasasi


(selaku Hakim dari peradilan umum yaitu perdata) memutus dengan

do
gu

putusan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard/NO),


karena bukan kewenangan dari Majelis Hakim kasasi dari peradilan umum
In
A

yaitu perdata untuk memeriksa, mengadili dan memutus, yang mana hal
tersebut tidak diterapkan dan dilaksanakan oleh Majelis Hakim kasasi;
ah

lik

9. Bahwa berdasarkan uraian fakta dan bukti hukum yang tidak


terbantahkan tersebut di atas, dengan ini guna menegakkan keadilan
m

ub

dan menjalankan peraturan perundang-undangan yang ada dan


berlaku, maka sudah sepantasnya berdasarkan atas hukum yang
ka

berlaku, yang terhormat Majelis Hakim peninjauan kembali dalam


ep

perkara a quo agar:


ah

• Menerima permohonan peninjauan kembali Pemohon Peninjauan


R

Kembali;
es
M

ng

38
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori
39 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Membatalkan putusan Judex Facti tingkat kasasi;

si
• Menyatakan:

ne
ng
• Gugatan konvensi dari Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam
Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali/PT. Sinde Budi Sentosa;

do
gu dan,
• Gugatan rekonvensi dari Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam
Konvensi/Termohon Peninjauan Kembali/Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd;

In
A
Tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) untuk seluruhnya;
• Menyatakan bahwa kewenangan untuk memeriksa, mengadili
ah

lik
dan memutus perkara a quo adalah pada peradilan niaga dan
bukan pada peradilan umum;
am

ub
Pengakuan Termohon Peninjauan Kembali bahwa obyek gugatan dalam
perkara a quo adalah mengenai merek Cap Kaki Tiga yang berdasarkan Pasal
ep
76 ayat (2) Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek,
k

merupakan kewenangan Pengadilan Niaga untuk memeriksa, mengadili dan


ah

R
memutus dan bukan kewenangan Pengadilan Umum;

si
Mohon yang terhormat Majelis Hakim pada tingkat peninjauan kembali agar

ne
ng

mencatat sebagai Akta pengakuan bahwa Termohon Peninjauan Kembali juga


mengakui dan menyatakan, bahwa obyek gugatan dalam perkara a quo
adalah mengenai merek Cap Kaki Tiga yang berdasarkan Pasal 76 ayat (2)

do
gu

Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek merupakan


kewenangan Pengadilan Niaga untuk memeriksa, mengadili dan memutus dan
In
A

bukan kewenangan Pengadilan Umum sebagaimana terurai di bawah ini:


10. Dalam surat kontra memori banding Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik

nomor: 020/WKD/MB/X/2009, tanggal 12 Oktober 2009 halaman 4, 5,


dan 6;
m

ub

Angka 4:
“Bahwa Pemohon Banding/dahulu Penggugat Konvensi/Tergugat
ka

ep

Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali dalam gugatan a quo


mendalilkan gugatannya berdasarkan pada suatu hubungan hukum yang
ah

ada antara Pemohon Banding/dahulu Penggugat Konvensi/Tergugat


R

es

Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon Banding/


M

ng

Hal. 39 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori
40 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dahulu Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Termohon Peninjauan

si
Kembali yaitu mengenai kegiatan produksi, penjualan, pemasaran dan

ne
ng
pendistribusian produk dengan merek Cap Kaki Tiga milik Termohon
Banding/dahulu Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Termohon
Peninjauan Kembali. Dalam hal ini berarti yang dipersoalkan oleh

do
gu Pemohon Banding/dahulu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/
Pemohon Peninjauan Kembali adalah pengakhiran hubungan hukum

In
A
tersebut oleh Termohon Banding/dahulu Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi/ Termohon Peninjauan Kembali. Dengan demikian, maka
ah

lik
jelaslah bahwa gugatan tersebut bukan gugatan perbuatan melawan
hukum sebagaimana didalilkan oleh Pemohon Banding/dahulu Penggugat
am

ub
Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali”;
Angka 6:
"… Yang dilakukan oleh Termohon Banding/dahulu Tergugat Konvensi/
ep
k

Penggugat Rekonvensi/Termohon Peninjauan Kembali adalah pengakhiran


ah

hubungan hukum dengan Pemohon Banding/dahulu Penggugat Konvensi/


R

si
Tergugat Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali agar Pemohon
Banding/dahulu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali tidak lagi melakukan kegiatan produksi, penjualan,


pemasaran dan pendistribusian produk dengan merek Cap Kaki Tiga ...”;

do
gu

Halaman 6 angka 2;
“... Kegiatan produksi, penjualan, pemasaran dan pendistribusian produk
In
A

dengan merek Cap Kaki Tiga …”;


“... Masih juga melakukan kegiatan produksi, penjualan, pemasaran dan
ah

lik

pendistribusian produk dengan merek Cap Kaki Tiga …”;


Bahwa dari uraian tersebut di atas, membuktikan Termohon Peninjauan
m

ub

Kembali mengakui secara tegas dan nyata pokok permasalahan dalam


perkara a quo adalah mengenai merek Cap Kaki Tiga yang jelas-jelas
ka

berdasarkan ketentuan Pasal 76 ayat (2) Undang-Undang nomor: 15


ep

Tahun 2001 tentang Merek, merupakan kewenangan Pengadilan Niaga


ah

untuk memeriksa, mengadili dan memutus dan bukan kewenangan


R

Pengadilan Umum;
es
M

ng

40
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori
41 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Dalam kontra memori kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

si
Termohon Peninjauan Kembali tertanggal 26 April 2010 (terhadap memori

ne
ng
kasasi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali
tertanggal 13 April 2010) dalam poin A, angka 4, halaman 4, yang berbunyi:
"Bahwa rujukan terhadap Pasal 76 ayat (2) Undang-Undang nomor: 15

do
gu Tahun 2001 tentang Merek yang dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/
dahulu Pembanding I/Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pemohon

In
A
Peninjauan Kembali dalam angka 1.2 halaman 5 memori banding adalah
sama sekali tidak tepat, oleh karena Pasal dan ayat tersebut berhubungan
ah

lik
dengan masalah ganti rugi dan penghentian produksi, pemasaran,
penjualan dan atau distribusi produk oleh pihak yang tidak berhak (bukan
am

ub
oleh penerima hak yang ditunjuk)”;
Yang mana dari dalil tersebut di atas, membuktikan bahwa Termohon
Peninjauan Kembali setuju dan sependapat dengan Pemohon Peninjauan
ep
k

Kembali bahwa gugatan yang berhubungan dengan masalah ganti rugi,


ah

dan penghentian produksi, pemasaran, penjualan dan atau distribusi


R

si
produk suatu merek tunduk pada ketentuan Pasal 76 ayat (2) Undang-
Undang nomor: 15 Tahun 2002 tentang Merek;

ne
ng

Serta fakta hukum lain yang tidak terbantahkan, bahwa gugatan


rekonvensi dari Termohon Peninjauan Kembali adalah merupakan gugatan

do
gu

untuk:
• Menghentikan kegiatan produksi, penjualan, pemasaran dan
In
A

pendistribusian merek Cap Kaki Tiga (vide poin kedua bagian


amar putusan dalam rekonvensi, dalam pokok perkara, halaman
ah

lik

8 memori kasasi Termohon Peninjauan Kembali); dan,


• Ganti rugi (vide poin kelima, bagian amar putusan dalam
m

ub

rekonvensi, dalam pokok perkara, halaman 8 memori kasasi


Termohon Peninjauan Kembali);
ka

12. Bahwa selain hal di atas, Termohon Peninjauan Kembali juga telah
ep

mendalilkan eksepsi obscuur libel pada jawabannya di tingkat Pengadilan


ah

Negeri, dengan mendalilkan sebagai berikut:


R

es
M

ng

Hal. 41 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori
42 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya dengan perbuatan

si
melawan hukum, sedangkan yang menjadi posita gugatan Penggugat

ne
ng
adalah surat Tergugat tertanggal 08 Februari 1978 yang dijadikan
Penggugat untuk mendaftarkan sebagai pemegang lisensi atas merek
dagang "Cap Kaki Tiga" milik Tergugat di Indonesia;

do
gu (2) Bahwa oleh karena Penggugat telah mencampuradukkan perbuatan
melawan hukum dengan lisensi dalam gugatannya, maka gugatan

In
A
Penggugat menjadi obscuur libel;
(3) Bahwa gugatan yang obscuur libel harus dinyatakan tidak dapat
ah

lik
diterima (niet ontvankelljk verklaard);
13. Bahwa fakta hukum tersebut di atas, telah diakui dan dibenarkan oleh
am

ub
Majelis Hakim kasasi dalam pertimbangannya pada bagian pertimbangan
pada halaman 49:
Alinea pertama untuk Pemohon Kasasi I/Penggugat disebutkan bahwa:
ep
k

"Bahwa… yaitu perkara lisensi merek "Cap Kaki Tiga" berdasarkan Pasal
ah

76 jo. 77 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2004 tentang Merek


R

si
merupakan kewenangan Pengadilan Niaga ...dst"; dan,
Alinea kedua untuk Pemohon Kasasi II/Tergugat disebutkan bahwa:

ne
ng

"Bahwa... tentang merek merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga,


lagi pula alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang

do
gu

bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana tidak dapat


dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi, karena
In
A

pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak


dilaksanakan atau ada kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran
ah

lik

hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat


yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang mengancam
m

ub

kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau apabila


Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya,
ka

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Mahkamah


ep

Agung (Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 jo. Undang-Undang


ah

nomor: 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang nomor: 3 Tahun 2009)";


R

es
M

ng

42
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori
43 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Namun sayangnya fakta hukum membuktikan terjadinya kekhilafan dan

si
kekeliruan hukum yang nyata pada Majelis Hakim kasasi yaitu, bahwa

ne
ng
pertimbangan Majelis Hakim kasasi yang sudah benar dan tepat tersebut
(bahwa perkara a quo merupakan kewenangan absolut dari Pengadilan
Niaga dan bukan pada Pengadilan Umum) tidak diikuti dan disertai dengan

do
gu putusan yang tepat dan berdasarkan atas hukum juga karena Majelis
Hakim kasasi memutus menolak permohonan kasasi, padahal seharusnya

In
A
putusan terhadap perkara a quo adalah menyatakan tldak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard), karena Majelis Hakim kasasi selaku Hakim
ah

lik
pada peradilan umum tidak berhak untuk memeriksa, mengadili dan
memutus perkara a quo, sehingga sudah sepatutnya dan sepantasnya
am

ub
berdasarkan atas hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dibatalkan oleh yang terhormat Majelis Hakim pada tingkat peninjauan
kembali dalam perkara a quo;
ep
k

Judex Facti tingkat banding pada pertimbangannya sudah mengetahui bahwa


ah

obyek dalam perkara a quo adalah mengenai lisensi merek "Cap Kaki Tiga"
R

si
yang segala sesuatunya diatur dalam Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001
tentang Merek, namun tidak diikuti dengan penerapan yang benar dan

ne
ng

berdasarkan atas hukum pada putusannya;


14. Pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding halaman 11 dan 12 yaitu

do
gu

sebagai berikut:
"Menimbang, bahwa dengan adanya surat Penggugat dalam Rekonvensi/
In
A

Tergugat dalam Konvensi (Termohon Peninjauan Kembali) tanggal 08


Februari 1878 dan diikuti pemberian royalty oleh Tergugat dalam
ah

lik

Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi (Pemohon Peninjauan Kembali)


kepada Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi
m

ub

(Termohon Peninjauan Kembali) terbukti telah ada pemberian lisensi


penggunaan merek "Cap Kaki Tiga” milik Penggugat dalam Rekonvensi/
ka

Tergugat dalam Konvensi (Termohon Peninjauan Kembali) oleh Penggugat


ep

dalam Konvensi/ Tergugat dalam Rekonvensi (Pemohon Peninjauan


ah

Kembali)”;
R

es
M

ng

Hal. 43 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori
44 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Menimbang, bahwa ''lisensi adalah ijin yang diberikan oleh pemilik merek

si
terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pemberian

ne
ng
hak (bukan pengalihan hak) untuk menggunakan merek tersebut baik
untuk seluruh atau sebahagian jenis barang dan atau jasa yang didaftarkan
dalam jangka waktu dan syarat tertentu (Undang-Undang nomor: 15 Tahun

do
gu 2001 tentang Merek Pasal 1 butir 13)”;
"Menimbang, bahwa apabila kita cermati definisi dari lisensi, bahwa di

In
A
dalam lisensi terdapat unsur adanya ijin yang diberikan oleh pemegang
merek, ijin tersebut diberikan dalam bentuk perjanjian, ijin tersebut
ah

lik
merupakan pemberian hak untuk menggunakan merek tersebut (bukan
pengalihan hak), serta ijin dikaitkan dengan jangka waktu/syarat tertentu";
am

ub
"Menimbang, bahwa pemberian lisensi pemakaian merek "Cap Kaki Tlga"
oleh Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi/ Pemohon
Peninjauan Kembali berdasarkan surat Penggugat dalam Konvensi/
ep
k

Tergugat dalam Rekonvensi/Termohon Peninjauan Kembali tertanggal 08


ah

Februari 1978 (vide bukti P5) ...dst";


R

si
Yang mana dari isi pertimbangan tersebut di atas, membuktikan bahwa
Judex Facti tingkat banding mengakui dan menegaskan, bahwa yang

ne
ng

menjadi pokok permasalahan yang menjadi obyek dalam perkara a quo


adalah, lisensi penggunaan merek "Cap Kaki Tiga" milik Termohon

do
gu

Peninjauan Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali, yang mana


"lisensi" adalah ijin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada
In
A

pihak lain melalui suatu perjanjian untuk menggunakan merek tersebut baik
untuk seluruh atau sebahagian jenis barang dan atau jasa yang didaftarkan
ah

lik

dalam jangka waktu dan syarat tertentu yang jelas dan tegas tunduk dan
diatur dalam Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek,
m

ub

sehingga berdasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku


yang berhak dan berwenang untuk mengadili dan memutus perkara a quo
ka

adalah Pengadilan Niaga dan bukan Pengadilan Umum;


ep

Judex Facti tingkat pertama pada pertimbangannya sudah tepat dengan


ah

menyatakan, bahwa kewenangan untuk mengadili dan memutus perkara a


R

quo ada pada Pengadilan Niaga dan bukan peradilan umum, sehingga Judex
es
M

ng

44
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori
45 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Facti tingkat pertama memutus dengan putusan "tidak dapat diterima" (niet

si
ontvankelijk verklaard);

ne
ng
15.
Pad
a pertimbangan Judex Facti tingkat pertama dalam putusan tanggal 30 Juni

do
gu 2009 yaitu sebagai berikut:
Halaman 54 alinea kedua yaitu sebagai berikut:

In
A
“Menimbang, terhadap tuntutan… dalam hal ini Majelis Hakim setelah
mencermati dengan seksama tentang adanya “surat persetujuan
ah

lik
menggunakan merek Cap Kaki Tiga" dari Tergugat/Termohon Peninjauan
Kembali kepada Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali tertanggal 08
am

ub
Februari 1978 yang kemudian diikuti adanya pembayaran sejumlah
“imbalan" berupa royalti setiap tahunnya dari Penggugat/Pemohon
Peninjauan Kembali kepada Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali yang
ep
k

jumlahnya telah disepakati bersama dan telah diterima dengan balk oleh
ah

Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali dan hal tersebut telah berjalan


R

si
hingga awal tahun 2008, sehingga telah berjalan kurang lebih 30
tahun ...dst";

ne
ng

Halaman 54 alinea terakhir dan halaman 55 alinea pertama yaitu sebagai


berikut:

do
gu

"Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim sekalipun dalam surat


persetujuan tersebut tidak secara tegas dan terperinci diuraikan adanya
In
A

perjanjian antara Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali dengan


Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali, namun mengingat persetujuan
ah

lik

Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali terhadap Penggugat/Pemohon


Peninjauan Kembali tersebut dibuat di era tahun 1970-an, maka sekalipun
m

ub

format yang dipergunakan tidak sebagaimana yang dikehendaki dalam


format suatu perjanjian pada umumnya apalagi sebagaimana yang
ka

dikehendaki dalam Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 dan memang


ep

pada waktu itu undang-undang tersebut belum ada, namun menurut


ah

Majelis Hakim hakekat yang ada dalam persetujuan tersebut adalah


R

kehendak antara Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali dengan


es
M

ng

Hal. 45 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori
46 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat/ Termohon Peninjauan Kembali untuk melakukan suatu

si
perjanjian tentang pemakaian merek "Cap Kaki Tiga ...dst";

ne
ng
Halaman 55 alinea kedua yaitu sebagai berikut:
"Menimbang bahwa oleh karena Majelis Hakim berpendapat telah ada
perikatan antara Penggugat dengan Tergugat dan oleh karena perikatan

do
gu tersebut tentang masalah merek, maka hal tersebut menurut Majelis Hakim
bahwa antara Penggugat dengan Tergugat benar telah ada perjanjian

In
A
lisensi”;
”Menimbang, bahwa kesimpulan Majelis Hakim bahwa antara Penggugat/
ah

lik
Pemohon Peninjauan Kembali dengan Tergugat/Termohon Peninjauan
Kembali telah terjadi adanya perjanjian lisensi tersebut sejalan dengan
am

ub
keterangan ahli MT. Silalahi, SH., MH., yang berpendapat, bahwa semua
perikatan dalam bidang merek adalah lisensi serta pengakuan Tergugat/
Termohon Peninjauan Kembali sendiri dalam surat pengakhiran dan
ep
k

pengumuman dalam surat kabar yang mengakui adanya lisensi antara


ah

Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali dengan Tergugat/Termohon


R

si
Peninjauan Kembali dan ada keinginan mencari penerima lisens/yang baru
(berarti ada lisensi sebelumnya yang lama)";

ne
ng

Halaman 55 alinea terakhir dan halaman 56 alinea pertama sebagai


berikut:

do
gu

“Menimbang, bahwa oleh karena... yang kesemuanya tersebut adalah bukti


bahwa antara Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali/dengan Tergugat/
In
A

Termohon Peninjauan Kembali benar ada sengketa tentang merek atau


setidak-tidaknya tentang perjanjian lisensi yang ada, maka menurut Majelis
ah

lik

Hakim hal tersebut haruslah diselesaikan melalui Pengadilan Niaga,


karena Pengadilan Negeri Bekasi tidak berwenang memeriksa dan
m

ub

mengadili perkara-perkara yang berkaitan dengan sengketa merek atau


lisensi merek”;
ka

Halaman 56 alinea kedua sebagai berikut:


ep

"Menimbang bahwa terhadap tuntutan Penggugat/Pemohon Peninjauan


ah

Kembali selanjutnya agar pengakhiran lisensi merek “Cap Kaki Tiga"


R

secara sepihak yang dilakukan Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali


es
M

ng

46
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori
47 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak sah dan dinyatakan batal demi hukum, dalam hal ini Majelis Hakim

si
berpendapat, bahwa hal tersebut merupakan satu kesatuan dengan

ne
ng
kesimpulan Majelis Hakim di atas, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Niaga-
lah yang berwenang memutuskan, karena pada asasnya suatu perjanjian
hanya dapat diakhiri oleh kesepakatan para pihak atau dengan putusan

do
gu Hakim dan oleh karena tidak ada kesepakatan untuk mengakhiri perjanjian
tersebut antara Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali dengan

In
A
Tergugat/ Termohon Peninjauan Kembali, maka kepada Hakim Pengadilan
ah

lik
Niaga-lah sekali lagi hal tersebut dapat diputuskan”;
Halaman 58 alinea keempat yaitu sebagai berikut:
am

ub
"Menimbang, bahwa terhadap tuntutan ini menurut Majelis Hakim, oleh
karena sebagaimana telah dipertimbangkan dalam pertimbangan dalam
gugatan konvensi, Majelis Hakim telah berkesimpulan bahwa antara
ep
k

Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi/Termohon


ah

Peninjauan Kembali dengan Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam


R

si
Konvensi/Pemohon Peninjauan Kembali telah ada perikatan tentang lisensi
dan menurut Majelis Hakim lebih lanjut lagi, bahwa yang dapat

ne
ng

memutuskan adanya perikatan tersebut hanyalah dengan kesepakatan


kedua belah pihak atau dengan putusan Hakim (dalam hal ini Hakim

do
gu

Pengadilan Niaga), dan hingga saat ini kesepakatan dan putusan Hakim
tersebut belum ada, maka pemakaian merek dagang “Cap Kaki Tiga" oleh
In
A

Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi/Pemohon


Peninjauan Kembali belumlah dapat dikatakan telah melanggar hukum,
ah

lik

dan oleh karenanya tuntutan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat


dalam Konvensi belum dapat/beralasan dan oleh karenanya dinyatakan
m

ub

tidak dapat diterima”;


Halaman 58 alinea kelima yaitu sebagai berikut:
ka

"Menimbang, bahwa dalam tuntutan selanjutnya Penggugat dalam


ep

Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi menuntut agar pencabutan surat


ah

Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi tertanggal 08


R

Februari 1978 dinyatakan sah menurut hukum dengan segala akibat


es
M

ng

Hal. 47 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori
48 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya ditanggung oleh Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam

si
Konvensi, dalam hal ini menurut Majelis Hakim sebagaimana telah pula

ne
ng
dipertimbangkan dalam pertimbangan dalam gugatan konvensi, bahwa hal
tersebut bukan kewenangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi
untuk menilainya, karena menjadi wewenang Hakim Pengadilan Niaga,

do
gu sebab di dalamnya terkandung adanya sengketa tentang merek atau
lisensi sebagaimana telah dipertimbangkan pula dalam gugatan konvensi,

In
A
maka terhadap tuntutan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam
Konvensi/ Termohon Peninjauan Kembali ini harus dinyatakan tidak dapat
ah

lik
diterima”;
Pemohon Peninjauan Kembali juga telah menyatakan, bahwa kompetensi
am

ub
absolut untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo ada pada
Pengadilan Niaga dan bukan pada peradilan umum;
Yang mana hal tersebut dapat terbukti pada:
ep
k

16. Putusan Judex Facti tingkat banding halaman 57 yaitu sebagai berikut:
ah

Alinea kelima:
R

si
Dalam Rekonvensi:
Dalam Eksepsi:

ne
ng

"Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat


dalam Konvensi/Termohon Peninjauan Kembali tersebut di atas, Tergugat

do
gu

dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi/Pemohon Peninjauan


Kembali telah mengajukan eksepsi, sebagai berikut:
In
A

Bahwa Pengadilan Negeri Bekasi secara absolut tidak berwenang


memeriksa dan mengadili perkara gugatan rekonvensi";
ah

lik

17. Dalam memori kasasi Pemohon Peninjauan Kembali tertanggal 13 April


2010:
m

ub

Halaman 5 angka 1.1:


"Bahwa pertimbangan Judex Facti tingkat banding yang menyatakan,
ka

wewenang untuk mengadili sengketa mengenai lisensi merupakan


ep

wewenang dari Pengadilan Negeri adalah pertimbangan yang keliru dan


ah

bahkan bertentangan dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan


R

yang berlaku;
es
M

ng

48
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori
49 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya dalam proses jawab-

si
menjawab pada pemeriksaan perkara a quo baik pada tingkat pertama

ne
ng
maupun tingkat banding, dengan mengingat fakta bahwa dalam perkara a
quo perjanjian lisensi yang menjadi pokok permasalahan adalah perjanjian
pemberian lisensi sehubungan dengan merek "Cap Kaki Tiga" yang

do
gu diberikan oleh Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali kepada
Pemohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali, perjanjian lisensi yang

In
A
dimaksud di sini adalah lisensi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
1 angka 13 juncto bagian kedua Pasal 43 sampai dengan 49 Undang-
ah

lik
Undang nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (selanjutnya disebut "UU
Merek")”;
am

ub
Halaman 5 angka 1.2:
"Mengingat perjanjian lisensi dalam perkara a quo merupakan perjanjian
ep
lisensi di bidang merek, maka dalam hal terjadi sengketa terhadap isi/
k

substansi dari perjanjian lisensi dimaksud, maka tata cara penyelesaiannya


ah

harus tunduk dan mengikuti pengaturan sebagaimana dimaksud dalam


R

si
ketentuan dalam UU Merek yang dalam hal ini diatur dalam Bab XI UU
Merek dan khusus mengenai Pengadilan yang berwenang untuk

ne
ng

memeriksa dan memutus sengketa mengenai isi/substansi perjanjian


pemberian lisensi di bidang merek, dengan tegas, jelas dan tidak

do
gu

terbantahkan diatur dalam Pasal 76 ayat (2) UU Merek yang menyatakan,


bahwa yang berhak untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut
In
A

adalah Pengadilan Niaga";


Halaman 5 angka 1.3:
ah

lik

"Berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, adalah jelas


dan tidak terbantahkan juga apabila pertimbangan hukum Judex Facti
m

ub

tingkat banding yang menyatakan bahwa yang berwenang untuk


menyelesaikan sengketa mengenai pemberian lisensi adalah Pengadilan
ka

Negeri dan bukan Pengadilan Niaga (vide pertimbangan Judex Facti pada
ep

paragraf 3, halaman 9 putusan Pengadilan Tinggi Bandung) merupakan


ah

pertimbangan yang keliru, salah penerapan hukumnya dan bahkan


R

bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Karena berdasarkan


es
M

ng

Hal. 49 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori
50 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan hukum yang berlaku, kewenangan absolut untuk memeriksa dan

si
mengadili sengketa di bidang lisensi merek ada pada Pengadilan Niaga

ne
ng
dan bukan Pengadilan Negeri in casu Pengadilan Negeri Bekasi”;
Halaman 5 dan 6 Angka 1.4:
"Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan mengingat Pengadilan

do
gu Negeri Bekasi selaku Pengadilan Negeri tidak berwenang secara absolut
untuk memeriksa dan mengadili perkara sengketa mengenai isi/substansi

In
A
lisensi, maka adalah sah dan sudah seharusnya terhadap pertimbangan-
pertimbangan Judex Facti tingkat banding sebagai berikut:
ah

lik
• Pertimbangan Judex Facti tingkat banding pada bagian dalam
rekonvensi, dalam eksepsi (vide paragraf 2, halaman 10 putusan
am

ub
Pengadilan Tinggi Bandung) juncto amar putusan Pengadilan
Tinggi Bandung yang mempertahankan dan menguatkan
ep
putusan Pengadilan Negeri Bekasi harus dinyatakan batal;
k

Hal ini dikarenakan alasan eksepsi Pemohon Kasasi/Pemohon


ah

Peninjauan Kembali (yang telah disampaikan dalam proses


R

si
pemeriksaan perkara pada tingkat pertama dan tingkat banding)
terhadap gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/

ne
ng

Termohon Peninjauan Kembali, adalah bahwa Pengadilan Negeri


Bekasi tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili gugatan

do
gu

rekonvensi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan


Kembali karena materil dari gugatan rekonvensi dimaksud adalah
In
A

mengenai isi/substansi dari suatu perjanjian lisensi yang merupakan


kewenangan dari Pengadilan Niaga untuk mengadilinya, adalah alasan
ah

lik

yang sah dan berdasarkan pada hukum yang in casu UU Merek


dan...dst";
m

ub

Halaman 6 angka 1.5:


"Terkait dengan hal ini, kami juga menyampaikan bahwa pokok gugatan
ka

(dalam konvensi) Pemohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali adalah


ep

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/


ah

Termohon Peninjauan Kembali karena tindakan Termohon Kasasi/


R

es
M

ng

50
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori
51 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Peninjauan Kembali yang telah melakukan pengakhiran

si
perjanjian pemberian lisensi atas merek "Cap Kaki Tiga” ...dst";

ne
ng
Halaman 13 angka 3.1:
"Bahwa sebagaimana telah kami sampaikan pada poin 1 di atas,
pertimbangan Judex Facti tingkat banding yang menyatakan wewenang

do
gu untuk memeriksa dan mengadili sengketa lisensi adalah Pengadilan Negeri
dan bukan Pengadilan Niaga (vide paragraf 2 halaman 11 putusan

In
A
Pengadilan Tinggi Bandung) adalah pertimbangan putusan yang keliru,
kurang pertimbangan hukumnya, salah penerapan hukumnya, dan bahkan
ah

lik
bertentangan dengan hukum, dan berdasarkan fakta-fakta hukum
sebagaimana telah kami uraikan di atas, yang memiliki kewenangan
am

ub
absolut untuk memeriksa dan mengadili gugatan rekonvensi Termohon
Kasasi/ Termohon Peninjauan Kembali adalah Pengadilan Niaga
sebagaimana telah diatur dengan tegas dalam Undang-Undang Merek
ep
k

khususnya Pasal 76 ayat (2)”;


ah

Dengan demikian, sudah seharusnya semua dan setiap pertimbangan


R

si
hukum maupun putusan yang dijatuhkan oleh Judex Facti tingkat banding
terhadap gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/

ne
ng

Termohon Peninjauan Kembali dibatalkan oleh yang mulia Majelis Hakim


kasasi, karena Judex Facti tingkat banding sebagaimana Judex Facti

do
gu

tingkat pertama/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi (yang telah


dengan benar mengakuinya), tidak berwenang untuk memeriksa dan
In
A

mengadili gugatan rekonvensi Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan


Kembali yang merupakan kewenangan absolut dari Pengadilan Niaga”;
ah

lik

Halaman 13 angka 3.2:


"Meskipun tidak ada kewajiban bagi kami untuk membantah pertimbangan
m

ub

Judex Facti tingkat banding pada bagian dalam rekonvensi, dalam pokok
perkara putusan Pengadilan Tinggi Bandung, mengingat Judex Facti
ka

tingkat banding tidak berwenang secara absolut untuk memeriksa dan


ep

mengadili gugatan rekonvensi termasuk di dalamnya tidak berwenang


ah

untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan, namun perlu kiranya kami


R

menunjukkan kepada yang mulia Majelis Hakim kasasi, bahwa


es
M

ng

Hal. 51 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori
52 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan-pertimbangan Judex Facti tingkat banding yang dalam

si
putusannya telah mengabulkan sebagian dari gugatan rekonvensi yang

ne
ng
diajukan oleh Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali, dilakukan
secara keliru, kurang atau bahkan tidak ada pertimbangan hukumnya,
salah penerapan hukumnya, dan bahkan memberikan pertimbangan yang

do
gu melanggar atau bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”;

In
A
18. Dalam kontra memori kasasi Pemohon Peninjauan Kembali tertanggal
17 Mei 2010:
ah

lik
Halaman 2 dan 3 angka 1:
"Pengadilan Tinggi Bandung/Judex Facti tingkat banding telah keliru
am

ub
dengan menyatakan dan memutuskan, bahwa wewenang untuk mengadili
sengketa mengenai Iisensi in casu sengketa mengenai pemberian lisensi
merek "Cap Kaki Tiga" antara Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan
ep
k

Kembali dengan Termohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali, ada


ah

pada Pengadilan Negeri dan bukan Pengadilan Niaga;


R

si
Pertimbangan Pengadilan Tinggi Bandung dimaksud bukan hanya keliru,
namun juga bertentangan dengan ketentuan hukum dan perundang-

ne
ng

undangan yang berlaku dalam hal ini adalah ketentuan Undang-Undang


nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek ("Undang-Undang nomor: 15 Tahun

do
gu

2001"). Hal ini didasarkan pada fakta hukum bahwa dalam perkara a quo
perjanjian lisensi yang menjadi pokok permasalahan adalah perjanjian
In
A

pemberian lisensi sehubungan dengan merek "Cap Kaki Tiga" yang


diberikan oleh Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali kepada
ah

lik

Termohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali, dan oleh karenanya


tunduk pada ketentuan Pasal 1 angka 13 juncto bagian kedua Pasal 43
m

ub

sampai dengan 49 Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001”;


Dengan demikian, dalam hal terjadi sengketa terkait pemberian lisensi
ka

maka penyelesaiannya tunduk pada ketentuan Pasal 76 ayat (2) Undang-


ep

Undang nomor: 15 Tahun 2001 yang menyatakan, bahwa yang berhak


ah

untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut adalah Pengadilan Niaga;


R

es
M

ng

52
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori
53 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karenanya, adalah hal yang jelas dan tegas bahwa kewenangan

si
absolut untuk memeriksa dan mengadili sengketa di bidang lisensi merek

ne
ng
ada pada Pengadilan Niaga dan bukan Pengadilan Negeri in casu
Pengadilan Negeri Bekasi;
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pertimbangan Pengadilan Tinggi

do
gu Bandung yang menyatakan sebaliknya adalah tidak berdasar, tidak
beralaskan dan bahkan bertentangan dengan hukum, sebagai konsekuensi

In
A
logis (mengutip kalimat Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali),
Pengadilan Tinggi Bandung tidak seharusnya memeriksa dan mengadili
ah

lik
gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Termohon
Peninjauan Kembali, karena Pengadilan Tinggi Bandung tidak memiliki
am

ub
kewenangan absolut untuk memeriksa dan mengadili perkara mengenai
sengketa lisensi di bidang merek, karena materi dari gugatan rekonvensi
dimaksud adalah mengenai substansi dari suatu perjanjian lisensi yang
ep
k

merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga untuk mengadilinya”;


ah

Halaman 4 angka 1:
R

si
“Bahwa Termohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali menolak
pemeriksaan pokok perkara dari gugatan rekonvensi yang diajukan oleh

ne
ng

Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali yang dilakukan oleh


Pengadilan Tinggi Bandung, karena adalah jelas dan tegas telah diatur

do
gu

bahwa Pengadilan Negeri dalam hal ini Pengadilan Tinggi Bandung tidak
memiliki kewenangan absolut untuk memeriksa dan mengadili gugatan
In
A

rekonvensi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan


Kembali, karena kewenangan untuk memeriksa dan mengadili pokok
ah

lik

gugatan Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali merupakan


kewenangan Pengadilan Niaga”;
m

ub

Halaman 4:
Huruf a:
ka

“Dalam perkara a quo, perjanjian lisensi yang menjadi pokok permasalahan


ep

adalah perjanjian pemberian lisensi sehubungan dengan merek "Cap Kaki


ah

Tiga" yang diberikan oleh Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali


R

kepada Pemohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali, perjanjian lisensi


es
M

ng

Hal. 53 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori
54 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud di sini adalah lisensi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal

si
1 angka 13 juncto bagian kedua Pasal 43 sampai dengan 49 Undang-

ne
ng
Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek (selanjutnya disebut
"Undang-Undang Merek”);
Huruf b:

do
gu "Mengingat perjanjian lisensi dalam perkara a quo merupakan perjanjian
lisensi di bidang merek, maka dalam hal terjadi sengketa terhadap isi/

In
A
substansi dari perjanjian lisensi dimaksud, maka tata cara penyelesaiannya
harus tunduk dalam Undang-Undang Merek yang dalam hal ini diatur
ah

lik
dalam Bab XI Undang-Undang Merek dan khusus mengenai Pengadilan
yang berwenang untuk memeriksa dan memutus sengketa mengenai isi/
am

ub
substansi perjanjian pemberian lisensi di bidang merek, dengan tegas,
jelas dan tidak terbantahkan diatur dalam Pasal 76 ayat (2) Undang-
Undang Merek yang menyatakan, bahwa yang berhak untuk memeriksa
ep
k

dan mengadili perkara tersebut adalah Pengadilan Niaga”;


ah

Huruf c:
R

si
“Berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, adalah jelas dan
tidak terbantahkan juga apabila pertimbangan hukum Judex Facti tingkat

ne
ng

banding yang menyatakan, bahwa yang berwenang untuk menyelesaikan


sengketa mengenai pemberian lisensi adalah Pengadilan Negeri dan

do
gu

bukan Pengadilan Niaga (vide pertimbangan Pengadilan Tinggi Bandung


pada paragraf 3 halaman 9 putusan Pengadilan Tinggi Bandung)
In
A

merupakan pertimbangan yang keliru, salah penerapan hukumnya, dan


bahkan bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, karena
ah

lik

berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, kewenangan absolut untuk


memeriksa dan mengadili sengketa di bidang lisensi merek ada pada
m

ub

Pengadilan Niaga dan bukan Pengadilan Negeri in casu Pengadilan Negeri


Bekasi”;
ka

Alinea terakhir:
ep

''Hal ini... adalah bahwa Pengadilan Negeri Bekasi tidak berwenang untuk
ah

memeriksa dan mengadili gugatan rekonvensi yang diajukan oleh


R

Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali, karena materi dari


es
M

ng

54
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori
55 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatan rekonvensi dimaksud adalah mengenai isi/substansi dari suatu

si
perjanjian lisensi yang merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga

ne
ng
untuk mengadilinya, adalah alasan yang sah dan berdasarkan pada hukum
yang in casu Undang-Undang Merek dan ...";
Halaman 6:

do
gu "Mohon perhatian yang mulia Majelis Hakim Kasasi, mengenai fakta
hukum bahwa mengenai kewenangan absolut dari Pengadilan Niaga untuk

In
A
memeriksa dan mengadili perkara a quo berdasarkan ketentuan Pasal 76
ayat (2) Undang-Undang Merek, juga telah diakui oleh Pemohon Kasasi”;
ah

lik
Hal ini dapat dilihat dalam poin A, angka 4, halaman 4 kontra memori
kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali
am

ub
tertanggal 26 April 2010 (terhadap memori kasasi yang diajukan oleh
Termohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali tertanggal 13 April 2010),
dimana Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali menyatakan
ep
k

(kutipan):
ah

"Bahwa rujukan terhadap Pasal 76 ayat (2) Undang-Undang nomor: 15


R

si
Tahun 2001 tentang Merek yang dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/
dahulu Pembanding I/Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali dalam angka 1.2 halaman 5 memori banding adalah


sama sekali tidak tepat, oleh karena pasal dan ayat tersebut berhubungan

do
gu

dengan masalah ganti rugi dan penghentian produksi, pemasaran,


penjualan dan atau distribusi produk oleh pihak yang tidak berhak (bukan
In
A

oleh penerima hak yang ditunjuk)”;


Berdasarkan dalil tersebut, maka Pemohon Kasasi setuju dan sependapat
ah

lik

dengan Termohon Kasasi, bahwa gugatan yang berhubungan dengan


masalah ganti rugi, dan penghentian produksi, pemasaran, penjualan dan
m

ub

atau distribusi produk suatu merek tunduk pada ketentuan Pasal 76 ayat
(2) Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan adalah
ka

suatu fakta yang tidak dapat diingkari bahwa gugatan rekonvensi dari
ep

Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali termasuk di dalamnya


ah

adalah gugatan untuk menghentikan kegiatan produksi, penjualan,


R

pemasaran dan pendistribusian Cap Kaki Tiga (vide poin kedua, bagian
es
M

ng

Hal. 55 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori
56 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
amar putusan dalam rekonvensi, dalam pokok perkara halaman 8 memori

si
kasasi Pemohon Kasasi) dan ganti rugi (vide poin kelima, bagian amar

ne
ng
putusan dalam rekonvensi, dalam pokok perkara halaman 8 memori kasasi
Pemohon Kasasi);
Oleh karenanya, adalah tidak beralasan dan tidak benar apabila Pemohon

do
gu Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali mendalilkan, bahwa wewenang
absolut untuk memeriksa dan mengadili gugatan rekonvensi Pemohon

In
A
Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali ada pada Pengadilan Negeri,
padahal Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali mengetahui dan
ah

lik
mengakui bahwa gugatan tersebut merupakan kewenangan Pengadilan
Niaga untuk memeriksa dan mengadilinya”;
am

ub
19. Dalam kontra memori banding Pemohon Peninjauan Kembali tertanggal
20 November 2009”;
Halaman 5 angka ii:
ep
k

"Namun, sebagaimana telah Terbanding uraikan juga dalam memori


ah

banding Terbanding, pertimbangan Judex Facti yang menyatakan gugatan


R

si
rekonvensi Pembanding tidak dapat diterima, karena hal itu bukan
merupakan kewenangan absolut daripada Judex Facti tingkat pertama

ne
ng

adalah pertimbangan yang tepat, karena pokok gugatan rekonvensi


Pembanding adalah sengketa tentang merek atau lisensi yang

do
gu

pengaturannya telah jelas dan tegas terdapat dalam Undang-Undang


nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek (“Undang-Undang Merek”) yang
In
A

sebagaimana juga diatur dalam Undang-Undang Merek merupakan


kewenangan daripada Pengadilan Niaga dan bukan peradilan umum";
ah

lik

Halaman 5 huruf C angka i:


"Bahwa... berdasarkan ketentuan Bab XI, Bagian pertama tentang Gugatan
m

ub

atas pelanggaran merek Undang-Undang Merek, Pasal 76 Ayat (2)


Undang-Undang Merek, dinyatakan dengan tegas dan jelas, bahwa
ka

gugatan pelanggaran merek merupakan kewenangan daripada Pengadilan


ep

Niaga dan bukan peradilan umum ...dst";


ah

20. Bahwa dari uraian fakta dan bukti hukum tersebut di atas, dengan
R

diperkuat dasar hukum yang tidak terbantahkan yaitu:


es
M

ng

56
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori
57 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 poin 13 Undang-Undang nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

si
disebutkan:

ne
ng
“Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada
pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak
(bukan pengalihan hak) untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk

do
gu seluruh atau sebagian jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan dalam
jangka waktu dan syarat tertentu";

In
A
Terdapat fakta pemberian lisensi dari Termohon Peninjauan Kembali/
Tergugat kepada Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat sebagaimana
ah

lik
yang tercantum dalam surat lisensi tertanggal 08 Februari 1978 telah
dilakukan pencatatannya pada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak
am

ub
Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia,
pada tanggal 07 Juli 2008, sehingga sebagaimana yang terungkap dan
terbukti baik dalam fakta persidangan maupun bukti-bukti yang diajukan
ep
k

dalam persidangan, terbukti berdasarkan:


ah

- Peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang


R

si
nomor: 15 Tahun 2001 tentang Merek;
- Pasal 30 Undang-Undang Mahkamah Agung (Undang-Undang nomor:

ne
ng

14 Tahun 1985 jo. Undang-Undang nomor: 5 Tahun 2004 jo. Undang-


Undang nomor: 3 Tahun 2009 mengenai kesalahan penerapan hukum

do
gu

dan kewenangan Pengadilan yang berhak untuk mengadili dan


memutus; dan,
In
A

- Kesamaan pendapat dari:


• Para pihak;
ah

lik

• Pertimbangan Judex Facti tingkat pertama pada Pengadilan Negeri


Bekasi;
m

ub

• Pertimbangan Judex Facti tingkat banding pada Pengadilan Tinggi


Bandung; dan,
ka

• Pertimbangan Majelis Hakim kasasi;


ep

Maka telah jelas dan tegas dengan tidak terbantahkan, bahwa


ah

kewenangan absolut untuk memeriksa, mengadili dan memutus seluruh


R

perkara a quo yang pada pokok permasalahannya adalah mengenai lisensi


es
M

ng

Hal. 57 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori
58 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merek "Cap Kaki Tiga" adalah Pengadilan Niaga dan bukan Pengadilan

si
Umum, sehingga telah membuktikan bahwa dalam perkara a quo, telah

ne
ng
terjadi kekhilafan dan kekeliruan yang nyata dilakukan oleh Majelis Hakim
kasasi yang telah memutus menolak permohonan kasasi dari para
Pemohon Kasasi: Pemohon Peninjauan Kembali/PT. Sinde Budi Sentosa

do
gu dan Termohon Peninjauan Kembali/Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., karena
seharusnya putusan Majelis Hakim kasasi adalah:

In
A
- Menerima permohonan peninjauan kembali Pemohon Peninjauan
Kembali;
ah

lik
- Membatalkan putusan Judex Facti tingkat banding;
- Menyatakan:
am

ub
• Gugatan konvensi dari Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam
Rekonvensi/Pemohon Peninjauan Kembali/PT. Sinde Budi Sentosa;
dan,
ep
k

• Gugatan rekonvensi dari Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat


ah

dalam Konvensi/Termohon Peninjauan Kembali/Wen Ken Drug Co.


R

si
Pte. Ltd;
Tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) untuk seluruhnya;

ne
ng

- Menyatakan bahwa kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan


memutus perkara a quo adalah pada peradilan niaga dan bukan pada

do
gu

peradilan umum;
21. Bahwa seandainya bukti-bukti dan fakta hukum di atas,
In
A

dipertimbangkan oleh Majelis Hakim kasasi yang menangani dan memeriksa


perkara a quo, maka sudah pasti Majelis Hakim kasasi akan memberikan
ah

lik

putusan yang tidak merugikan pihak Pemohon Peninjauan Kembali;


Bahwa menurut Pasal 67 ayat f Undang-Undang nomor: 14 Tahun 1985 jo.
m

ub

Undang-Undang nomor: 5 Tahun 2001 tentang Merek, yang berbunyi:


"Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu
ka

kekeliruan yang nyata";


ep

Bahwa berdasarkan uraian di atas, sangat jelas dan tidak terbantahkan,


ah

bahwa Majelis Hakim kasasi yang memeriksa, memutus dan mengadili


R

perkara a quo terbukti telah khilaf dan keliru dalam memberikan


es
M

ng

58
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori
59 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusannya, oleh karena dalam putusannya tidak membatalkan dan

si
memperbaiki putusan Majelis Hakim tingkat banding, dan bahkan justru

ne
ng
mengambil alih dengan mempertahankan dan menguatkan putusan Majelis
Hakim tingkat banding yang terbukti mengandung kekeliruan yang nyata
dan melanggar/tidak didasari pada peraturan perundang-undangan yang

do
gu tepat dan berlaku;
Meskipun Majelis Hakim kasasi mengetahui dan menyatakan, bahwa

In
A
terhadap perkara a quo (lisensi merek Cap Kaki Tiga) kewenangan absolut
mengadili, memeriksa dan memutus ada pada Pengadilan Niaga, namun
ah

lik
dalam putusannya, Majelis Hakim kasasi tidak memutuskan gugatan tidak
dapat diterima karena merupakan kewenangan absolut dari Pengadilan
am

ub
Niaga dan bukan kewenangan dari peradilan umum;
22. Bahwa suatu putusan yang benar dan yang semestinya ditegakkan adalah
putusan yang sesuai dengan ketentuan hukum (rule of law). Sehingga
ep
k

dengan demikian, apabila yang terjadi sebaliknya, dimana suatu putusan


ah

dan pertimbangan hukumnya justru tidak sesuai dengan ketentuan hukum,


R

si
atau terjadi pembenaran terhadap suatu putusan yang tidak memenuhi
syarat yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

ne
ng

maka dalam putusan tersebut terbukti secara nyata dan tegas terdapat
kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata, karena dalam hal yang

do
gu

demikian, putusan dianggap telah membenarkan yang tidak sah menurut


hukum (onwettig, illegal) menjadi sah (wettig, legal);
In
A

Sehingga terbukti dengan jelas dan tegas, bahwa terhadap putusan


perkara a quo pada tingkat kasasi, terdapat suatu kekhilafan Hakim atau
ah

lik

suatu kekeliruan yang nyata;


Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka sudah sepatutnya dan
m

ub

seharusnya putusan Majelis Hakim kasasi dibatalkan oleh yang terhormat


Majelis Hakim pada tingkat peninjauan kembali, karena Majelis Hakim
ka

tingkat kasasi (yang dalam pertimbangan mengakui dan membenarkannya)


ep

jo. Judex Facti tingkat banding jo. Judex Facti tingkat pertama/Majelis
ah

Hakim Pengadilan Negeri Bekasi (yang telah benar mengakuinya) tidak


R

berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo yang


es
M

ng

Hal. 59 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori
60 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah jelas

si
dan nyata merupakan kewenangan absolut dari Pengadilan Niaga dan

ne
ng
bukan kewenangan dari peradilan umum;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali
tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:

do
gu Bahwa alasan Pemohon Peninjauan Kembali tersebut dapat
dibenarkan, oleh karena terdapat kekhilafan dan kekeliruan yang nyata dalam

In
A
putusan Judex Juris yang telah membenarkan putusan Judex Facti, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
ah

lik
• Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bekasi dalam
pertimbangan hukum putusannya, telah menyatakan perkara a
am

ub
quo adalah sengketa mengenai lisensi merek, dan karenanya
menjadi kewenangan Pengadilan Niaga, tetapi amar putusannya
bertentangan, karena menyatakan Pengadilan Negeri Bekasi
ep
k

berwenang mengadili perkara tersebut;


ah

• Bahwa oleh karena permasalahan pokok dalam dalam perkara


R

si
a quo mengenai perjanjian lisensi merek dagang Cap Kaki Tiga

ne
antara Penggugat dengan Tergugat, maka sengketa tentang
ng

pembatalan perjanjian lisensi atau untuk menentukan sah atau


tidaknya pembatalan perjanjian lisensi merupakan kewenangan

do
gu

Pengadilan Niaga bukan kewenangan Pengadilan Negeri;


• Bahwa sengketa mengenai merek, sebagaimana diatur dalam
In
A

Pasal 67 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek,


maka gugatan harus diajukan ke Pengadilan Niaga, dan karena
ah

lik

Tergugat adalah perusahaan asing, berdasarkan Pasal 80 ayat 2


Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, gugatan
m

ub

harus diajukan ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat;
ka

• Bahwa putusan Judex Juris juga telah membenarkan putusan


ep

Judex Facti, oleh karenanya terdapat kekeliruan yang nyata,


ah

karena perkara tersebut adalah menjadi kewenangan Pengadilan


R

es
M

ng

60
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori
61 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Niaga (kompetensi absolut), maka terdapat cukup alasan untuk

si
membatalkan putusan Judex Juris;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, dengan tidak perlu mempertimbangkan alasan-alasan peninjauan
kembali lainnya, menurut Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk

do
gu mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali: PT. SINDE BUDI SENTOSA, dan membatalkan putusan

In
A
Mahkamah Agung No. 1758 K/Pdt/2010 tanggal 21 Desember 2010 yang
menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 362/Pdt/2009/PT.BDG.
ah

lik
tanggal 22 Februari 2010 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri
Bekasi No. 362/Pdt.G/2008/PN-BKS tanggal 07 Juli 2009 serta Mahkamah
am

ub
Agung akan mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana yang
akan disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali/
ep
k

Penggugat berada di pihak yang kalah, maka Pemohon Peninjauan Kembali/


ah

Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan


R

si
peninjauan kembali ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang nomor: 48 Tahun

ne
ng

2009, Undang-Undang nomor: 15 Tahun 2001, dan Undang-Undang nomor:


14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan

do
gu

Undang-Undang nomor: 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-


Undang nomor: 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
In
A

bersangkutan;
M E N G A D I L I :
ah

lik

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon


Peninjauan Kembali: PT. SINDE BUDI SENTOSA tersebut;
m

ub

Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 1758 K/Pdt/2010 tanggal


21 Desember 2010 yang menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Bandung
ka

No. 362/Pdt/2009/PT.BDG. tanggal 22 Februari 2010 yang membatalkan


ep

putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 362/Pdt.G/2008/PN-BKS tanggal 07


ah

Juli 2009;
R

MENGADILI KEMBALI:
es
M

ng

Hal. 61 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori
62 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Konvensi:

si
Dalam Eksepsi:

ne
ng
- Menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima;
• Menyatakan Pengadilan Negeri Bekasi tidak berwenang memeriksa
dan mengadili perkara ini;

do
gu Dalam Pokok Perkara:
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

In
A
Dalam Rekonvensi:
Dalam Eksepsi:
ah

lik
• Menyatakan eksepsi Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat
dalam Konvensi tidak dapat diterima;
am

ub
Dalam Pokok Perkara:
• Menyatakan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat
ep
dalam Konvensi tidak dapat diterima;
k

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:


ah

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali semula Penggugat dalam


R

si
Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya perkara dalam

ne
pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima
ng

ratus ribu rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

do
gu

Agung pada hari Rabu, tanggal 20 Maret 2013 oleh Prof. Dr. Valerine J.L.K.,
SH., MA., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
In
A

sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH., H. Mahdi
Soroinda Nasution, SH., M.Hum., H. Soltoni Mohdally, SH., MH., dan Dr.
ah

lik

Nurul Elmiyah, SH., MH., Hakim-Hakim Agung masing-masing sebagai


Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
m

ub

itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota
tersebut, dan Bongbongan Silaban, SH., LL.M., Panitera Pengganti, tanpa
ka

ep

dihadiri oleh para pihak.


ah

Hakim-Hakim Anggota: Ketua:


R

es

ttd/Prof. Dr. Valerine J.L.K., SH.,MA.


M

ng

62
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori
63 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ttd/Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH.

si
ttd/H. Mahdi Soroinda Nasution, SH., M.Hum.
ttd/H. Soltoni Mohdally, SH., MH.

ne
ng
ttd/Dr. Nurul Elmiyah, SH., MH.

Biaya-biaya: Panitera Pengganti:

do
gu 1. M e t e r a i ............... Rp 6.000,00 ttd/Bongbongan Silaban, SH.,LL.M.

In
A
2. R e d a k s i .............. Rp 5.000,00
3. Adminstrasi PK ........ Rp2.489.000,00
ah

lik
J u m l a h………… = Rp2.500.000,00
=============
am

ub
Untuk Salinan:
Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
ep
k

Panitera Muda Perdata,


ah

si
PRI PAMBUDI TEGUH, SH.,MH.
Nip. 19610313 198803 1 003

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Hal. 63 dari 58 hal. Put. No. 106 PK/Pdt/2012


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63

Anda mungkin juga menyukai