u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T USAN
si
No. 621 K/Pdt.Sus/2009
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata niaga Hak atas Kekayaan Intelektual (Desain
Industri) dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:
do
gu ASAI HARUM, bertempat tinggal di JaIan Kemurnian II No.86
Rt.011/Rw.001 Kelurahan Glodok, KecamatanTamansari Jakarta
In
A
Barat, dalam hal ini memberi kuasa kepada : H.ABDUL RAHUM,
SH., Advokat, berkantor di Jalan RA. Kartini-Banjarsari I No.16 A,
ah
lik
RT.001/RW.08, Cilandak, Jakarta Selatan,
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat ;
melawan :
am
ub
PT. BAYI KIDDY INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Negeri Republik Indonesia,
ep
berkedudukan di Indonesia, dalam hal ini memilih memberi kuasa
k
si
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara,
Termohon Kasasi dahulu Penggugat ;
ne
ng
dan :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq. DEPARTEMEN
do
gu
lik
ub
lain berupa cangkir dan mangkuk tempat makan bayi sejak tahun 2000 sampai
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dalam memperdagangkan barang perlengkapan dan asesoris
si
bayi dan anak-anak tersebut, antara lain berupa cangkir dan mangkuk tempat
makan bayi, Penggugat juga bekerja sama dengan beberapa pasar swalayan
ne
ng
dalam hal distribusi dan pemasaran
Bahwa tanpa sepengetahuan Penggugat, ternyata pada tahun 2003
Tergugat telah mendaftarkan barang perlengkapan dan asesoris bayi dan anak-
do
gu anak tersebut, antara lain berupa cangkir dan mangkuk tempat makan bayi,
kepada Turut Tergugat untuk mendapatkan Hak Desain Industri atas barang-
In
A
barang tersebut ;
Bahwa mengenai telah didaftarkannya Desain Industri atas cangkir dan
ah
lik
mangkuk tempat makan bayi tersebut oleh Tergugat, baru Penggugat ketahui
setelah :
- adanya tindakan penyitaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dari Polres
am
ub
Metro Bekasi atas barang-barang milik Penggugat dari beberapa pasar
swalayan yang bekerja sama dengan Penggugat pada tanggal 23 Januari
ep
2009, dan ;
k
- adanya surat panggilan dari penyidik Polres Metro Bekasi yang ditujukan
ah
si
pelanggaran Desain Industri ;
Bahwa Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dalam mengajukan
ne
ng
do
gu
perlengkapan dan asesoris bayi dan anak-anak yang didaftarkan oleh Tergugat
tersebut, antara lain berupa berupa cangkir dan mangkuk tempat makan bayi,
In
telah diperdagangkan baik oleh Penggugat maupun oleh pihak lain yang
A
bergerak dalam bidang usaha yang sama, jauh sebelum Tergugat mendaftarkan
Desain Industri atas barang-barang tersebut kepada Turut Tergugat. Dengan
ah
lik
ub
oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang memeriksa dan perkara a quo ;
Gugatan pembatalan pendaftaran Desain Industri dapat diajukan oleh pihak
ka
telah mendaftarkan Desain Industri atas barang perlengkapan dan asesoris bayi
M
ng
dan anak- anak tersebut, antara lain berupa berupa cangkir dan mangkuk
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tempat makan bayi, kepada Turut Tergugat, dan atas permohonan Tergugat
si
tersebut Turut Tergugat juga telah menerbitkan Sertifikat Desain Industri kepada
Tergugat, yang terdiri dari :
ne
ng
a. Judul Desain Industri : TEMPAT MAKAN BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 871 ;
Tanggal Penerimaan Permohonan : 4 September 2003 ;
do
gu Pemegang Desain Industri : Asai Harum ;
Nama Pendesain : Asai Harum ;
In
A
b. Judul Desain Industri : CANGKIR MINUM BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 970 ;
ah
lik
Tanggal Penerimaan Permohonan : 16 September 2003 ;
Pemegang Desain Industri : Asai Harum ;
Nama Pendesain : Asai Harum ;
am
ub
c. Judul Desain Industri : TUTUP CANGKIR MINUM BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 971 ;
ep
Tanggal Penerimaan Permohonan : 16 September 2003 ;
k
si
Bahwa barang perlengkapan dan asesoris bayi dan anak-anak yang
didaftarkan oleh Tergugat tersebut, yaitu berupa TEMPAT MAKAN BAYI ,
ne
ng
do
gu
pada media cetak, setidak-tidaknya sejak tahun 1999, antara lain di majalah
'Nakita' dan majalah 'Ayahbunda', sehingga bukan lagi merupakan suatu Desain
In
Industri yang memiliki nilai kebaruan (not novel), baik dari segi bentuk maupun
A
lik
‘Hak Desain Industri diberikan untuk Desain lndustri yang baru' vide Pasal 2
Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri ;
m
ub
Desain Industri tersebut dengan itikad tidak baik (bad faith), yaitu dengan tujuan
ah
Desain Industri atas TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebenarnya sudah tidak baru lagi dari segi bentuk maupun konfigurasinya, atau
si
dengan kata lain sudah menjadi milik umum (public domain) dan Tergugat
hanya memanfaatkan celah hukum dalam Undang-undang No. 31 Tahun 2000
ne
ng
tentang Desain Industri, yang menganut azas/prinsip pendaftaran pertama
dalam perlindungan Desain Industri. Oleh karena itu sudah selayaknya Majelis
Hakim Pengadilan Niaga menyatakan bahwa Tergugat telah beritikad tidak baik
do
gu dalam mendaftarkan ketiga Desain Industri pada angka 6 tersebut di atas ;
Bahwa adanya itikad tidak baik Tergugat dalam mendaftarkan Desain
In
A
Industri TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP
CANGKIR MINUM BAYI tersebut pada angka 6 di atas, jelas telah melanggar
ah
lik
ketertiban umum, sehingga karenanya sangat beralasan bagi Majelis Hakim
Pengadilan Niaga untuk membatalkan ketiga Desain Industri tersebut ;
'Hak Desain Industri tidak dapat diberikan apabila Desain Industri tersebut
am
ub
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban
umum, agama, atau kesusilaan' vide Pasal 2 Undang-undang No. 31 Tahun
ep
2000 tentang Desain Industri ;
k
MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI
R
si
tersebut pada angka 6 di atas, sangat merugikan Penggugat yang hendak
mencari keadilan di muka hukum. Hal mana terbukti dari adanya panggilan dari
ne
ng
do
gu
tindak pidana pelanggaran Desain Industri. Oleh karena itu sudah sepatutnya
apabila Majelis Hakim yang mulia dan terhormat, yang memeriksa dan
In
mengadili perkara a quo untuk membatalkan ketiga Desain Industri yang
A
lik
tersebut pada angka 6 di atas, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Niaga agar menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan mematuhi
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Judul Desain Industri : TEMPAT MAKAN BAYI ;
si
Nomor Desain Industri : ID 0 005 871 ;
b. Judul Desain Industri : CANGKIR MINUM BAYI ;
ne
ng
Nomor Oesain Industri : ID 0 005 970 ;
c. Judul Desain Industri : TUTUP CANGKIR MINUM BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 971 ;
do
gu yang ketiganya terdaftar atas nama Tergugat, tidak memiliki nilai
kebaruan ;
In
A
III. Menyatakan Tergugat telah beritikad tidak baik dalam mendaftarkan ketiga
Desain Industri yang terdaftar atas nama Tergugat tersebut ;
ah
lik
IV. Menyatakan pendaftaran Desain Industri, yaitu :
a. Judul Desain Industri : TEMPAT MAKAN BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 871 ;
am
ub
b. Judul Desain Industri : CANGKIR MINUM BAYI ;
Nomor Desain Industri : ID 0 005 970 ;
ep
c. Judul Desain Industri : TUTUP CANGKIR MINUM BAYI ;
k
yang ketiganya terdaftar atas nama Tergugat, batal dengan segala akibat
R
si
hukumnya ;
V. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan mematuhi serta
ne
ng
do
gu
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan
ah
lik
ub
Usaha Negara
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
si
dan Rahasia Dagang (selanjutnya disebut Dirjen HaKI) selaku Pejabat
Tata Usaha Negara yang mengeluarkan desain industri Daftar No.ID 0 005
ne
ng
871 dengan judul "TEMPAT MAKAN BAYI" dan ID 0 005 970 dengan judul
"TEMPAT CANGKIR MINUM BAYI" dan ID 0 005 971 dengan judul
"TUTUP CANGKIR MINUM BAYI", sebagaimana dimuat dalam posita
do
gu angka 5 dari gugatan, sebagaimana Tergugat kutip sebagai berikut :
"dinyatakan batal atau setidak-tidaknya membatalkan pendaftaran Desain
In
A
Industri Daftar No. ID 0 0005 871 dengan judul "TEMPAT MAKAN BAYI"
dan ID 0 005 970 dengan judul "TEMPAT CANGKIR MINUM BAYI" dan ID
ah
lik
0 005 971 dengan judul "TUTUP CANGKIR MINUM BAYI", atas nama
Tergugat dalam Daftar Umum Desain Industri dengan segala akibat
hukumnya" sebagaimana dimohonkan juga dalam petitum angka IV
am
ub
romawi dari gugatan, merupakan kompetensi Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 4 Undang-
ep
Undang No.9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang
k
"Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang
R
si
Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah,
ne
ng
do
gu
berlaku";
2. Bahwa berkenaan dengan adanya obyek gugatan Pengadilan Tata Usaha
In
Negara (PTUN) maka gugatan Penggugat "terdapat obyek gugatan
A
lik
ub
ng
dapat diterima ;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
B. Eksepsi Penggugat tidak mempunvai kualitas untuk menggugat
si
(Disquafificatoire exeptie)
1. Bahwa Penggugat merupakan pihak yang tidak berhak dan berwenang
ne
ng
(disqua/ifikasi in person) untuk mengajukan gugatan dengan mengatas-
namakan sebagai pihak yang telah memperdagangkan cangkir dan
tutupnya serta mangkuk tempat makan bayi sejak tahun 2000 yang
do
gu memiliki persamaan dengan milik atau Desain Tergugat ;
2. Bahwa mengingat sesuai dengan Desain Industri Daftar No.ID 0 005 871
In
A
dengan judul "TEMPAT MAKAN BAYI", ID 0 005 970 dengan judul
"CANGKIR MINUM BAYI" dan ID 0 005 971 dengan judul "TUTUP
ah
lik
CANGKIR MINUM BAYI" yang dikeluarkan oleh Dirjen HaKI dan juga telah
diumumkan kepada publik, Tergugat adalah satu-satunya pemilik desain
industri yang telah memenuhi syarat formil pendaftaran sebagaimana
am
ub
dibuktikan dengan diterima dan disahkan permohonan pendaftaran oleh
Dirjen HaKI. Bahwa dalil Penggugat ini sesuai dengan Yurisprudensi
ep
Mahkamah Agung No.2872 K/Pdt/1998, tanggal 29 Desember 1998.
k
si
ia bukan pemilik, maka tampilannya ia sebagai Penggugat berada dalam
diskualifikasi in person";
ne
ng
do
gu
dapat diterima ;
C. Eksepsi gugatan Penggugat kabur (obscuur libel).
In
1. Bahwa Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk
A
lik
ub
perwujudan adanya itikad tidak baik (bad faith) -quad non- adalah tidak
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melakukan pendaftaran dan pengakuan desain industri, telah
si
memperhatikan serta berdasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku
dan terkait yaitu :
ne
ng
a) Undang-Undang Desain Industri ; dan ;
b) Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 2005 ;
3. Bahwa dalam posita gugatan, Penggugat mendalilkan "seolah-olah
do
gu desain industri Daftar No.ID 005 871, ID 005 970 dan ID 005 971 tidak
memenuhi unsur kebaruan (not novel) karena telah lama beredar dan
In
A
telah diungkapkan kepada masyarakat luas melalui iklan pada media
cetak sejak tahun 1999 serta bahwa desain TEMPAT MAKAN BAYI,
ah
lik
CANGKIR MINUM BAYI, TUTUP CANGKIR M/NUM BAYI yang
didaftarkan Tergugat adalah sudah menjadi milik umum (public domain),
namun sesungguhnya dengan memperhatikan dan merujuk pada
am
ub
Undang-Undang Desain Industri, kedudukan hukum Tergugat selaku
pemegang industri Daftar No. ID 0 005 871, ID 0 005 970 dan ID 0 005
ep
971 telah memenuhi syarat untuk sahnya suatu desain industri. Bahwa
k
si
Undang Desain Industri, maka jelas gugatan Penggugat tidak
mendasarkan gugatannya pada ketentuan hukum dan perundang-
ne
ng
do
gu
lik
ub
September 2003 dengan Nomor. ID 0 005 871 dan CANGKIR MINUM BAYI,
R
ng
dan 10 0 005 971, untuk itu diberikan hak eksklusif selama 10 tahun sejak
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal penerimaannya dan hak untuk melarang orang lain yang tanpa
si
persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor,
dan/atau mengedarkan desain TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM
ne
ng
BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI, yang sama dengan TEMPAT
MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI
milik Penggugat Rekonvensi (Pasal 5 dan Pasal 9 Undang-Undang Desain
do
gu Industri) yang berbunyi :
Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 10
In
A
(sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan ;
Pemegang Hak Desain Industri memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak
ah
lik
Desain Industri yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor,
dan/atau mengedarkan barang yang diberi Hak Desain Industri ;
am
ub
Bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah membuat,
mengedarkan dan menjual TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI,
ep
dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI dengan desain TEMPAT MAKAN BAYI,
k
CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI milik Penggugat
ah
si
didaftarkannya desain industri a quo pada tahun 2003 dengan mengeruk
keuntungan yang ditaksir Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;
ne
ng
do
gu
lik
milyar rupiah) ;
Bahwa akibat gugatan yang telah diajukan oleh Tergugat Rekonvensi/
m
ub
advokat serta biaya-biaya lain seperti biaya pengadilan dan lain-lain sebesar
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Kerugian materiil yakni karena keuntungan yang didapat Tergugat
si
Rekonvensi/Penggugat Konvensi dalam menjual produk TEMPAT MAKAN
BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI dengan
ne
ng
desain TEMPAT MAKAN BAYI Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;
b. Kerugian materiil akibat telah mengeluarkan biaya jasa hukum advokat serta
do
gu biaya-biaya lain seperti biaya pengadilan sebesar Rp.150.000.000,- (seratus
lima puluh juta rupiah) ;
In
A
c. Kerugian materiil yakni kehilangan potensi keuntungan yang sepatutnya
dapat di peroleh akibat omzet penjualan menurun setelah Tergugat
ah
lik
Rekonvensi/ Penggugat Konvensi yang menggunakan desain TEMPAT
MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI
RekonvensiITergugat Konvensi sebesar .... Rp.1.000.000.000,- (satu milyar
am
ub
rupiah) ;
d. Kerugian immateriil Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi yakni
ep
tercemarnya nama baik yang tidak ternilai di kalangan relasi bisnisIkonsumen
k
akibat adanya perkara ini serta telah kehilangan waktu, tenaga, dan pikiran
ah
yang sebenarnya tidak dapat dinilai dengan uang tetapi untuk membuat
R
si
semuanya menjadi jelas Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi perlu
menetapkan sesuatu untuk kepentingan perkara ini dengan menyatakan
ne
ng
do
gu
juta rupiah) ;
Bahwa agar gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak
In
sia-sia perlu pula diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas sebidang
A
tanah berikut bangunannya yang terletak di Jalan Pluit Raya No. 19 Blok B 3 A,
Jakarta Utara untuk sekedar cukup Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi
ah
lik
ub
cukup beralasan dan didukung dengan alat-alat bukti yang sah maka Penggugat
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jakarta Pusat supaya memberikan putusan sebagai berikut :
si
DALAM PROVISI :
1. Meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas sebidang tanah berikut
ne
ng
bangunannya yang terletak di Jalan Pluit Raya No. 19 Blok B 3 A, Jakarta
Utara ;
2. Memerintahkan Penggugat untuk segera menghentikan segala perbuatan
do
gu pelanggaran pidana bidang Desain Industri berupa memproduksi, membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan atau menjual/memper-
In
A
dagangkan barang berupa TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI
, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI yang desainnya sama atau meniru
ah
lik
desain industri milik Tergugat ;
3. Menerbitkan Surat Penetapan Sementara terhadap Penggugat untuk
mencegah masuknya produk yang berkaitan dengan pelanggaran Hak
am
ub
Desain Industri dan untuk menyimpan bukti yang berkaitan dengan
pelanggaran Hak Desain Industri oleh Penggugat ;
ep
4. Memerintahkan Penggugat untuk mengumumkan Permohonan maaf kepada
k
si
perbuatannya telah membajak dan menjual desan industri Daftar No.ID 0
005 871 dengan judul "TEMPAT MAKAN BAYI", ID 0 005 970 dengan judul
ne
ng
do
gu
DALAM EKSEPSI :
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat seluruhnya ;
In
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima menurut hukum ;
A
DALAM REKONVENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;
ah
lik
2. Menyatakan desain industri Daftar No.ID 0 005 871 dengan judul "TEMPAT
MAKAN BAYI", ID 0 005 970 dengan judul "CANGKIR MINUM BAYI" dan ID
m
ub
0 005 971 dengan judul "TUTUP CANGKIR MINUM BAYI" atas nama
Penggugat Rekonvensi adalah sah dari sesuatu yang baru ;
ka
juta rupiah) ;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kerugian immateriil sejumlah Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;
si
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar uang paksa (dwangsom)
seketika dan sekaligus Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari untuk
ne
ng
setiap hari keterlambatan pembayaran tersebut ;
7. Menghukum Tergugat RekonvensiIPenggugat Konvensi untuk menghentikan
pembuatan, menggunakan, menjual TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR
do
gu MINUM BAYI, dan TUTUP CANGKIR MINUM BAYI yang sama dengan
desain TEMPAT MAKAN BAYI, CANGKIR MINUM BAYI, dan TUTUP
In
A
CANGKIR MINUM BAYI milik Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
yang merupakan pelanggaran hak desain industri ;
ah
lik
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan dalam perkara ini ;
9. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar semua biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
am
ub
10. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun
Tergugat Rekonvensi mengajukan kasasi ;
ep
Atau :
k
Dalam peradilan yang baik, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
ah
bono) ;
R
si
bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusan No. No.10/Desain
ne
ng
do
gu
1. Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya ;
2. Dalam Pokok Perkara :
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3) a. Judul Desain Industri : Tutup Cangkir Minum Bayi ;
si
b. No.: Desain Industri : ID 0 005 971 ;
c. Tanggal Penerimaan Permohonan : 16-09-2003 ;
ne
ng
d. Pemegang Desain Industri : Asai Harum ;
e. Nama Pendesain : Asai Harum ;
yang ketiganya terdaftar alas nama Tergugat tidak memiliki nilai
do
gu kebaruan pada saat diterimanya permohonan pendaftaran oleh
Turut Tergugat ;
In
A
c. Menyatakan Tergugat beritikad tidak baik dalam mendaftarkan ketiga
Desain Industri tersebut ;
ah
lik
d. Menyatakan pendaftaran Desain Industri yaitu :
a.) Judul Desain Industri : Tempat Makan Bayi ;
No.: Desain Industri : ID 0 005 871 ;
am
ub
b.) Judul Desain Industri : Cangkir Minum Bayi ;
No.: Desain Industri : ID 0 005 970 ;
ep
c.) Judul Desain Industri : Tutup Cangkir Minum Bayi ;
k
si
hukumnya ;
e. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan mematuhi serta
ne
ng
do
gu
ribu rupiah) ;
II. Gugatan Rekonvensi :
ah
lik
1. Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat Rekonvensi seluruhnya ;
m
ub
sebesar Nihil ;
ah
Negeri tersebut dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada
es
ng
permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 02 Juli 2009 dengan perantaraan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
khuasanya khusus berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Juni 2009
si
sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No.28/HaKI/2009/PN.
Niaga.Jkt.Pst, Jo. No.10/Desain Industri/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang dibuat
ne
ng
oleh Panitera Muda Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut
do
gu pada tanggal 21 Agustus 2009 ;
bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 24 Juli 2009 telah
In
A
diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat diajukan jawaban memori
kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
ah
lik
Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 03 Agustus 2009 ;
bahwa setelah itu oleh Turut Tergugat yang pada tanggal 23 Juli 2009
telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat diajukan jawaban memori
am
ub
kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 03 Agustus 2009 ;
ep
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya
k
si
maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
ne
ng
do
gu
berpendapat demikian satu dan lainnya akan Pemohon Kasasi jelaskan dalam
keberatan-keberatan yang menjadi dasar dan alasan diajukannya Memori
In
Kasasi berikut ini :
A
DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI :
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasasi/Tergugat berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
si
1. Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum
yang berlaku. Pertama, karena hanya dengan mendasarkan pada ketentuan
ne
ng
Pasal 38 ayat (1) Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
(selanjutnya disebut dengan "Undang-Undang Desain Industri") serta
menerapkannya secara sempit tanpa melihat bahwa gugatan Termohon
do
gu Kasasi/Penggugat sesungguhnya tanpa didasari oleh atas hak kekayaan
intelektual apapun apakah hak desain industri yang telah didaftarkan
In
A
sebelumnya ataupun hak cipta yang lebih dahulu, namun hanya semata-mata
atas dasar dugaannya bahwa desain Pemohon Kasasi sudah menjadi public
ah
lik
domain, -quad non- dan kemudian Judex Facti tetap saja menerima dan
memeriksa hingga memutuskan mengabulkan gugatan pembatalan desain
industri atas dasar kepentingan Termohon Kasasi yang tidak jelas, tidak
am
ub
dapat dibenarkan secara hukum, dan tidak memiliki justifikasi atau
pembenaran hukum. Kedua, Judex Facti tidak menerapkan ketentuan-
ep
ketentuan HaKI secara komprehensif dan secara nyata gugatan yang
k
si
Desain lndustri Pemohon Kasasi dan ketidakadilan ini kemudian dibenarkan
dalam putusan Judex Facti sehingga putusannya sama sekali tidak
ne
ng
do
gu
minum bayi (feeding set) yang didaftarkan sebagai Desain lndustri No. ID 0
005 871 dengan judul "TEMPAT MAKAN BAYI" dan ID 0 005 970 dengan
In
judul "TEMPAT CANGKIR MINUM BAYI" dan ID 0 005 971 dengan judul
A
lik
2. Bahwa Judex Facti tidak melihat dengan cermat bahwa substansi gugatan :
Termohon Kasasi sesungguhnya merupakan obyek gugatan Pengadilan Tata
m
ub
Hak Kekayaan lntelektual cq. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain
ep
Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang (selanjutnya disebut dengan
ah
"Dirjen HaKI") selaku Pejabat Tata Usaha Negara yang telah menerbitkan
R
Sertifikat Desain Industri Daftar No. ID 0 005 871 dengan judul "TEMPAT
es
ng
BAYI" dan lD 0 005 971 dengan judul "TUTUP CANGKIR MINUM BAYI"
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga merupakan kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara
si
sebagaimana diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang No.5 Tahun 1986 jo
Undang-Undang No.9 Tahun 2004 yang berbunyi :
ne
ng
(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya di-
rugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan
do
gu agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan
batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
In
A
dan/atau direhabilitasi.
(2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
ah
lik
dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
am
ub
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas- asas umum pemerintahan yang baik ;
ep
3. Bahwa Judex Facti sepatutnya tidak memeriksa suatu perkara gugatan
k
dimana terdapat obyek gugatan yang lebih merupakan obyek sengketa Tata
R
si
Usaha Negara dan terlebih lagi gugatannya yang diajukan ke Pengadilan
Niaga itu tanpa didasari oleh alas HaKI apapun yang dimiliki Termohon
ne
ng
do
gu
Tata Usaha Negara oleh Termohon Kasasi ke Pengadilan Negeri Jakarta tanpa
didasari alas HaKI apapun, maka Pemohon Kasasi berpendapat gugatan
ah
lik
ub
standi in yudicio);
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diajukan oleh pihak yang berkepentingan... dan –seterusnya ;
si
"Menimbang, bahwa dengan memperhatikan posita gugatan Penggugat dapat
disimpulkan bahwa Penggugat adalah Perusahaan yang lama bergerak di
ne
ng
bidang perdagangan barang-barang perlengkapan bayi dan anak, dan telah
menjamin kerja sama dengan pasar swalayan dalam hal distribusi dan
pemasaran yang mana pada tanggal 23 Januari 2009 barang-barang
do
gu Penggugat disita oleh aparat Kepolisian Polres Metro Bekasi dengan sangkaan
melanggar hak Desain lndustri milik Tergugat ;
In
A
"Menimbang, bahwa mendasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim
berpendapat bahwa Penggugat dalam perkara a quo mempunyai kualitas untuk
ah
lik
mengajukan gugatan karena kepentingan merasa dilanggar dengan adanya Hak
Eksklusif Desain lndustri milik Tergugat. Namun demikian apakah Penggugat
dapat membuktikan kebenaran dalil gugatannya sepenuhnya tergantung hasil
am
ub
pemeriksaan alat bukti para pihak ;
"Menimbang, bahwa mendasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan tersebut
ep
di atas Majelis Hakim menolak seluruh eksepsi Terugugat ;
k
berikut :
R
si
1. Bahwa Judex Facti menurut hemat Pemohon Kasasi telah salah
menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku atau lalai memenuhi
ne
ng
do
gu
memiliki alas hak Desain Industri atas feeding set yang diproduksi dan
dipasarkannya, dengan demikian Termohon Kasasi sama sekali bukanlah
ah
lik
ub
barang (free rider) dan dirinya bukanlah pemilik desain, Pemohon Kasasi-
lah si pencipta, pendesain, pemakai pertama serta pendaftar pertama dan
ka
belumlah menjadi milik umum (public domain) karena belum habis masa
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan yang mempermasalahkan kepemilikan suatu benda, padahal ia
si
bukan pemilik, maka tampilannya ia sebagai Penggugat berada dalam
diskualifikasi in person ",
ne
ng
Karena dalam hal ini Termohon Kasasi mengklaim secara sepihak atas
dasar dugaannya semata bahwa desain produk feeding set a quo telah
menjadi milik umum (public domain), dimana Termohon Kasasi juga
do
gu merupakan bagian dari masyarakat umum sehingga turut memiliki desain
a quo -quad non-, dan sesungguhnya desain produk a quo adalah hak milik
In
A
kekayaan intelektual yang merupakan hak eksklusif Hak Cipta dan/atau Hak
Desain Industri Pemohon Kasasi yang masih berlaku masa perlindungannya
ah
lik
dan oleh karena itu maka sepatutnya Termohon Kasasi dinyatakan
diskualifikasi in person.
3. Bahwa apa yang disyaratkan dalam Pasal 38 ayat (1) Undang-Undang
am
ub
Desan Industri yaitu pembatalan pendaftaran desain dapat diajukan oleh
pihak yang berkepentingan, menurut hemat Pemohon Kasasi adalah
ep
merupakan hal spesifik yang perlu mendapatkan pertimbangan secara
k
si
Bahwa Pemohon Kasasi sependapat dengan pertimbarlgan Judex Facti
bahwa "Namun demikian apakah Penggugat dapat membuktikan kebenaran
ne
ng
do
gu
lik
ub
Djubaedillah, SH, diterbitkan PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1993, halaman
168 :
ka
oleh pihak yang berkepentingan yaitu pemilik desain yang telah terdaftar
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Penggunaan secara tidak sah atas desain milik orang lain yang
si
menggugat.
• Peniruan atau menyerupai desain dengan secara tidak sah (tanpa ijin
ne
ng
tertulis). "
Sehingga dengan demikian cukuplah jelas dan tegas bahwa antara
do
Termohon Kasasi dan Pemohon Kasasi tidak memiliki causaliteit untuk
gu pihaknya mengajukan gugatan pembatalan, karena secara yuridis bukanlah
pihak yang secara nyata dirugikan oleh keberadaan Hak Eksklusif Hak Cipta
In
A
dan/atau Hak Desain Industri, dengan demikian Termohon Kasasi tidak
berkualitas sebagai Penggugat karena Termohon Kasasi tidak mempunyai
ah
lik
alas HaKI sarna sekali kecuali hanya mempunyai kepentingan untuk
mengulur-ulur waktu agar Termohon Kasasi dapat lebih lama menikmati
keuntungan dengan menggunakan desain Pemohon Kasasi dan justru
am
ub
sebaliknya Pemohon Kasasi-lah yang mempunyai hak dan kepentingan
untuk menggugat balik Termohon Kasasi atas pelanggaran Hak Cipta
ep
dan/atau Hak Desain Industri yang dilakukan oleh Termohon Kasasi.
k
R
memilik hak kekayaan intelektual atas desain ciptaannya sejak tahun 1981
si
dan Judex Facti seharusnya melihat kepentingan Termohon Kasasi tidak
ne
lebih dari kepentingan seorang pembajak dan peniru desain ciptaan
ng
Pemohon Kasasi yang tanpa mau jerih payah mengorbankan waktu, tenaga
dan pikiran guna menciptakan dan mendesain suatu barang, namun ingin
do
gu
lik
apapun, maka bagaimana bisa dikatakan oleh Majelis Hakim bahwa hak
eksklusif Desain Industri Pemohon Kasasi telah melanggar suatu hak dan
m
ub
kepentingan yang memang sama sekali tidak ada atau dimiliki oleh
Termohon Kasasi. Gugatan pembatalan desain industri Penggugat terlalu
ka
dan valid yang didasari oleh klaim alas hak yang jelas dan sah.
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempunyai kepentingan dan kualitas untuk mengajukan gugatan a quo
si
dengan demikian pertimbangan Judex Facti adalah sangat tidak beralasan
menurut hukum dan tidak atas dasar hukum dan oleh karenanya cukup
ne
ng
beralasan apabila Pemohon Kasasi berpendapat bahwa gugatan harus
dinyatakan diskualifikasi ini person sehingga gugatan seharusnya ditolak
atau setidak-tidaknva tidak dapat diterima.
do
gu Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat tetap menolak dan membantah dengan
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
In
A
Jakarta Pusat dalam putusannya halaman 27 yang menyatakan :
"Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ke-3, Majelis Hakim setelah
ah
lik
memeriksa posita dan petitum gugatan Penggugat menyimpulkan bahwa
obyek gugatan adalah Desain lndustri atas ketiga barang a/n Tergugat;
dasar hukum gugatan Penggugat Pasal 38, alasan gugatan Penggugat
am
ub
sebagaimana diatur Pasal 2 yakni pada saat pendaftaran bukanlah Desain
lndustri yang baru ;
ep
"Menimbang, bahwa mendasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan
k
si
berikut :
1. Bahwa Judex Facti tidak cermat dan telah salah dalam menerapkan hukum
ne
ng
dan sama sekali tidak berupaya menggali dan menemukan hukum dimana
Judex Facti idealnya justru menciptakan hukum baru yang lebih berkeadilan
do
gu
lik
untuk kepentingan pemeriksaan perkara a quo secara adil, yaitu dalam hal ini
dimungkinkannya pengecualian atas syarat kebaruan Pasal 2 tersebut,
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
baru lagi atau sama dengan pengungkapan yang te.lah ada sebelumnya
si
pada saat tanggal penerimaan permohonan pendaftarannya.
2. Bahwa ketentuan Pasal 2 telah nyata-nyata dipakai secara tidak patut dan
ne
ng
dengan iktikad buruk oleh Termohon Kasasi untuk dijadikan sebagai dasar
gugatannya, dan kesalahan ini kemudian dibenarkan dalarn putusan Majelis
Hakim, tanpa melihat dan mendalami fakta bahwa Pemohon Kasasi adalah
do
gu pencipta dan pendesain produk feeding set a quo, melakukan permohonan
pendaftaran atas desain produk Industri ciptaannya sendiri bukan
In
A
ciptaan/desain orang lain, dan kemudian mendapatkan Sertifikat Desain
Industri, semata-mata dilandasi iktikad baik tanpa pretensi apapun, yaitu
ah
lik
guna mendapatkan perlindungan hukum atas desain yang diciptakannya
pada tahun 1981 dan kemudian guna menegaskan Hak Cipta desain produk
Pemohon Kasasi telah bersedia menundukkan diri pada ketentuan undang-
am
ub
undang baru yang lebih sesuai yaitu Undang-Undang Desain Industri yang
mulai berlaku pada Juni 2001.
ep
3. Bahwa Judex Facti sepatutnya menggali rasa keadilan sehingga dapat
k
si
syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 1-8 Reglemen op de Rechts-
vodering, yang menentukan bahwa suatu surat gugatan haruslah secara jelas
ne
ng
do
gu
lik
Pasal 2 Undang-Undang untuk suatu kepentingan yang tidak patut dan tidak
dapat dibenarkan berdasarkan hukum dan keadilan, sementara di sisi lain,
m
ub
telah disarankan oleh Dirjen HAKI untuk mendaftarkan melalui Hak Desain
ep
lndustri yang lebih sesuai yang mulai berlaku Juni 2001, sehingga Pemohon
ah
Kasasi telah mentaati semua ketentuan hukum yang berlaku dan telah
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri ;
si
4. Bahwa Judex Facti telah terbukti tidak konsiten dalam pertimbangannya
dalam eksepsi ke-2 dan eksepsi ke-3 di mana dalam pertimbangan eksepsi
ne
ng
ke-2 Judex Facti menilai masih akan melihat "Bahwa mendasarkan hal-hal
tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat dalam perkara
a quo mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan karena kepentingan
do
gu merasa dilanggar dengan adanya Hak Eksklusif Desain Industri milik
Tergugat; Namun demikian apakah Penggugat dapat membuktikan
In
A
kebenaran dalil gugatannya sepenuhnya tergantung hasil pemeriksaan alat
bukti para pihak" sementara dalam pertimbangan eksepsi ke-3 sudah menilai
ah
lik
pokok perkara. Bahwa terhadap eksepsi ke-3, Majelis Hakim setelah
memerika posita dan petitum gugatan Penggugat menyimpulkan bahwa
obyek gugatan adalah Desain Industri atas ketiga barang a/n Tergugat, dasar
am
ub
hukum gugatan Penggugat Pasal 38, alasan gugatan Penggugat
sebagaimana diatur Pasal 2 yakni pada saat pendaftaran bukanlah Desain
ep
Industri yang baru ;
k
tegas bahwa Termohon Kasasi tidak memiliki alas HaKI apapun sehingga
R
si
seharusnya Judex Facti menjatuhkan Putusan Sela menolak gugatan
pembatalan Desain Industri Termohon Kasasi sebelum memeriksa pokok
ne
ng
do
gu
hukum acara dengan benar, masih dalam Eksepsi sudah memeriksa materi
pokok perkara dan lebih parah lagi kemudian menjatuhkan Putusan Sela di
In
akhir bersamaan dengan putusan pokok perkara dan justru sama sekali tidak
A
lik
ub
dapat diterima.
R
DALAM PROVISI :
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
provisionil Pemohon Kasasi dengan tidak memberikan pertimbangan hukum
si
apapun sama sekali dalam putusannya.
- Bahwa Tuntutan Provisionil yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat
ne
ng
menyangkut sita jaminan, penghentian perbuatan pelanggaran dan
penetapan sementara dan permintaan maaf, merupakan hal yang wajar dan
dibenarkan oleh undang-undang terutama tentang adanya mekanisme
do
gu penetapan sementara terhadap barang-barang tiruan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 49 Undang-Undang Desain Industri yang berbunyi :
In
A
"Berdasarkan bukti yang cukup, pihak yang haknya dirugikan dapat meminta
Hakim Pengadilan Niaga untuk menerbitkan surat penetapan sementara
ah
lik
tentang :
- pencegahan masuknya produk yang berkaitan dengan pelanggaran Hak
Desain lndustri ;
am
ub
- Penyimpanan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Desain
lndustri ;
ep
DALAM POKOK PERKARA :
k
1. Bahwa Judex Facti Telah Melakukan Undue Process Of Law Dan Tidak
ah
si
• Bahwa Judex Facti di dalam pertimbangannya halaman 5 menyatakan
sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
dalam putusannya, secara faktual Judex Facti tidak pernah sama sekali
mengupayakan mediasi namun langsung pada acara pemeriksaan
ah
lik
gugatan dan jawaban. Hal ini sebagaimana telah disampaikan secara lisan
oleh Panitera Pengganti bahwa dalam perkara Disain lndustri tidak ada
m
ub
imperatif Majelis Hakim yang sama sekali tidak boleh diabaikan dan
ah
berperkara, sebagaimana diatur dalam Pasal 130 ayat (1) jo. Pasal 131 (1)
es
HIR maupun Pasal 154 RBG serta PERMA No.2 Tahun 2003 tentang
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
komprehensif sebagai pedoman tata tertib bagi para Hakim di pengadilan
si
tingkat pertama mendamaikan para pihak yang berperkara.
"Bahwa Hakim yang mengabaikan pemeriksaan tahap mendamaikan dan
ne
ng
langsung tahap pemeriksaan jawab-menjawab, dianggap melanggar tata
tertib beracara, sehingga proses pemeriksaan dikualifikasikan undue
process.
do
gu Akibatnya pemeriksaan :
- Dianggap tidak sah, dan
In
A
- Pemeriksaan harus dinyatakan batal demi hukum ;
(dikutip dari buku "Hukum Acara Perdata, Tentang Gugatan, Persidangan,
ah
lik
Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan", M. Yahya Harahap, SH,
terbitan Sinar Grafika, Jakarta, cetakan ke empat, Mei 2006, halaman 240-
241) ;
am
ub
• Bahwa Judex Facti telah melanggar asas peradilan yang cepat (vide Pasal
4 ayat (2) Undang-Undang No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
ep
Kehakiman) dan telah melanggar Pasal 39 ayat (6) Undang-Undang
k
si
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah gugatan
didaftarkan. Diketahui bahwa Gugatan Penggugat didaftarkan tanggal 11
ne
ng
do
gu
lik
tahap pembuktian dalam perkara ini, tepatnya pada sidang tanggal 30 April
2009 setelah acara pemeriksaan saksi-saksi Tergugat selesai, Majelis
m
ub
negara Amerika Serikat dalam rangka tugas dinas, sehingga sidang akan
ep
dibuka lagi pada tanggal 1 Juni 2009, di mana hal ini ternyata di kemudian
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desain Industri adalah paling lama 90 (sembilan puluh hari). Maka hal ini
si
sangatlah kontras dengan alasan Panitera Pengganti bahwa tidak ada
upaya mediasi dalam perkara Desain lndustri ini karena waktunya
ne
ng
terbatas.
Pemohon Kasasi menguraikan permasalahan ini karena ternyata pada
tahap pembuktian dalam rangka mempersiapkan dan mengajukan saksi-
do
gu saksi Tergugat untuk kepentingan membantah dalil-dalil yang disampaikan
saksi Lim Andrani (saksi Penggugat) yang mana pada sidang tanggal 30
In
A
April 2009 telah menerangkan hal-hal atau fakta-fakta baru yang bukan
hanya tidak relevan dengan konteks gugatan pembatalan tapi juga
ah
lik
ternyata terbukti keterangan palsu, tidak sesuai fakta kebenaran
menyangkut keterangannya tentang produk feeding set merek Crocco
yang diproduksi oleh PT. Mensa Prima yang menurutnya bentuknya
am
ub
adalah sama dengan desain industry feeding set merek PBX milik
Pemohon Kasasi dan bahwa produk merek Crocco itu telah dibuat sejak
ep
tahun 1976, maka kemudian Pemohon Kasasi melalui permohonan
k
bahwa pada sidang tanggal 8 Juni 2009, saksi-saksi yang telah dipanggil
R
si
yaitu Bpk. Jimmy selaku Direktur Utama PT. MENSA PRIMA (yang
memproduksi merk CHICCO) dan Bpk. Asep Wahyu selaku Penyidik di
ne
ng
do
gu
mana tidak ada yang hadir memenuhi panggilan, maka kemudian Ketua
Majelis Hakim memperkenankan agar bukti-bukti tambahan dan
ah
lik
ub
akhirnya diputuskan pada tanggal 23 Juni 2009, sesuai batas akhir waktu
M
ng
yang diperkenankan undang-undang, yaitu tepat pada hari ke-90 hari kerja
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sejak didaftarnya gugatan pada 11 Februari 2009, sehingga bagi Pemohon
si
Kasasi/Tergugat tidak ada waktu yang cukup luang untuk mengupayakan
secara paksa secara maksimal untuk panggilan kedua ataupun ketiga
ne
ng
terhadap saksi-saksi tersebut.
Bahwa menurut hemat Pemohon Kasasi/Tergugat pencatuman
upaya mendamaikan dalam putusan yang sesungguhnya upaya itu tidak
do
gu pernah dilakukan oleh Majelis Hakim adalah merupakan kebohongan yang
nyata dan pelanggaran serius yang harus dipertanggungjawabkan secara
In
A
moral dan hukum dan mengakibatkan pemeriksaan menjadi tidak sah,
demikian pula apabila dalam Berita Acara juga telah dicantumkan upaya
ah
lik
mediasi padahal tidak pernah ada mediasi, maka Berita Acara Sidang
juga tidak sah, dan adanya pelanggaran terhadap asas peradilan yang
cepat membuktika secara nyata bahwa Judex Facti telah melakukan
am
ub
undue process dan tidak menerapkan hukum acara sebagaimana
mestinya.
ep
2. Bahwa Judex Facti Telah Melakukan Pelanggaran Asar Fair Trial, Asas Audi
k
si
sebagai berikut :
"Menimbang, bahwa Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
KASASI DAHULU Tergugat dalam Kesimpulan halaman 5-10, telah diterima dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dinyatakan oleh Ketua Majelis Hakim dapat diterima sebagai bukti surat.
si
Bukti-bukti PEMOHON KASASI DAHULU Tergugat yang telah dengan
sengaja tidak dimasukkan dalam daftar bukti Tergugat dalam putusan sebagai
ne
ng
berikut:
1. Bukti T8-3 Foto-foto lama [4 buah] feeding set dan perlengkapan bayi
lainnya produk dari PT. Lulu Wena; membuktikan produk feeding set telah
do
gu dibuat oleh Tergugat sejak tahun 1986 (bukti awal yang kemudian dikoreksi
karena ada bukti lain yang menunjukkan lebih lama lagi yaitu adalah sejak
In
A
tahun 1981) sebagaimana terlihat pada catatan kecil di pinggir foto (foto kiri)
dan juga pada tahun 1993 terlihat pada tanggal foto (foto kanan atas).
ah
lik
Feeding set ini adalah hasil produksi dari moulding (besi pencetak) milik
Tergugat yang dibuat atas pesanannya berdasarkan hasil ciptaan orisinal
seni gambar produk yang dibuat oleh Tergugat. Produk ini pernah
am
ub
dimohonkan pendaftaran hak ciptanya oleh Tergugat sekitar akhir dekade
90-an namun ditolak oleh Dirjen HaKI dengan alasan didaftarkan nanti saja
ep
setelah berlaku UU Desain Industri. Tergugat sebagai pencipta orisinal atas
k
Asas Deklaratif, karena sebelum ada perlindungan karya Desain Industri, hal
R
si
ini masih diatur melalui Undang-Undang Hak Cipta sebagai Karya Seni
Terapan. Maka setelah berlakunya sistim perlindungan hak Desain Industri
ne
ng
do
gu
lik
Tergugat tahun 2004 sampai tahun 2008 pada 188 toko dan swalayan di
seluruh Indonesia dalam bentuk tabel jumlah angka Rupiah yang disusun
m
ub
oleh staf accounting PT. Lulu Wena pada tanggal 8 Juni 2009; membuktikan
bagaimana akibat langsung dari masuknya produk-produk feeding set tiruan
ka
diantaranya dari Penggugat yang dapat dilihat pada rekap penjualan yang
ep
nampak dalam tabel rekap penjualan di 188 toko dan swalayan di seluruh
ah
dari tahun 2004-2008, sehingga pantas dan wajar Tergugat menuntut ganti
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bukti T6-5 Sertifikat Merek PEX, No. 160373 tanggal 28 Oktober 1981,
si
didaftarkan dalam Daftar Umum dengan No. 260342 untuk barang-barang
dalam kelas 3, 8, 10 dan 21 pemilik atas nama Asai Harum, dengan
ne
ng
perpanjangan 18 Oktober 1989 dan 13 Juni 1990
4. Bukti T6-6 Sertifikat Merek PEX, No. 160374 tanggal 28 Oktober 1981,
didaftarkan dalam Daftar Umum dengan No. 260346 untuk barang-barang
do
gu dalam kelas 3, 8, 10 dan 21 pemilik atas nama Asai Harum, dengan
perpanjangan 18 Oktober 1989 dan 13 Juni 1990.
In
A
Bukti T6-5 don T6-6 di atas; membuktikan bahwa jauh sebelum adanya
Undang-Undang Desain Industri No. 31 Tahun 2000 dan bahkan sebelum
ah
lik
adanya Undang-Undang Hak Cipta No.6 Tahun 1982, Tergugat telah
memproduksi barang-barang perlengkapan bayi dan anak termasuk feeding
set berupa tempat makan bayi, cangkir minum bayi dan tutupnya, jelasnya
am
ub
sudah sejak tahun 1981, dengan memakai merek PEX sebagaimana
tercantum dalam kedua sertifikat merek tersebut untuk kelas 3, 8, 10 21 untuk
ep
barang-barang diantaranya cangkir, mangkok, gelas.
k
5. Bukti T8-4 Foto-foto produk cangkir dan tutupnya merek Chicco dalam foto
ah
si
perbandingan (5 buah); membuktikan keterangan saksi Penggugat Lim
Andrani pada sidang tanggal 30 April 2009 yang menyatakan bahwa produk
ne
ng
feeding set merek PEX milik Tergugat kurang lebih sama dengan produk
merek Chicco dimana dia telah pernah bekerja sebagai salesman pada PT.
do
gu
Prima dan mengambil foto produk cangkir minum bayi dan tutupnya merek
Chicco dan menyandingkannya dengan cangkir dan tutupnya merek PEX
ah
lik
milik Tergugat dan bahkan Tergugat menemukan fakta bahwa PT. Mensa
Prima hanya pernah memproduksi cangkir dan tutupnya dan tidak pernah
m
ub
makan bayi, cangkir dan tutupnya tempat minum bayi milik Tergugat (4
ah
buah); membuktikan produk feeding set milik Tergugat bermerek PEX telah
R
ng
7. Bukti T8-6 Foto-foto feeding set merek NISHIKAWA milik Penggugat untuk
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang mangkok / tempat makan bayi telah dimodifikasi bentuknya dan untuk
si
cangkir dan tutupnya telah dimodifikasi konfigurasinya, produk merek
NISHIKAWA ini dibeli oleh Tergugat di toko Nabila Baby Shop Children Plaza
ne
ng
Ciputat, menurut pemilik toko baru dijual sejak 3 bulan yang lalu (6 buah foto
dan bukti nota pembelian dilampirkan bersamaan dengan awal perkara ini
diperiksa); membuktikan Penggugat telah merubah konfigurasi produk-produk
do
gu feeding set merek NISHIKAWA miliknya dengan menambahkan
benjolan/butir-butir timbul sebanyak tiga buah masing-masing pada
In
A
permukaan cangkir dan tutup cangkir dan merubah bentuk mangkoknya
menjadi bundar, hal ini mempertegas bahwa Penggugat tidak konsisten
ah
lik
menganggap bahwa desain industri feeding set milik Tergugat adalah sudah
menjadi public domain, kalau dianggapnya public domain mengapa harus
merubah produknya. Penggugat kemungkinan besar takut untuk melanggar
am
ub
desain industri orang lain lagi, dan tidak ingin lagi meniru desain hak cipta
maupun hak desain industri milik Tergugat supaya tidak lagi dianggap
ep
melanggar hak eksklusif Hak Cipta maupun Desain Industri Tergugat.
k
melanggar desain industri Tergugat, karena bentuk dan kesan estetis cangkir
R
si
dan tutupnya masih sama dengan milik Tergugat, karena perbedaan yang
ada hanya pada bagian lain yang lebih minor saja
ne
ng
8. Bukti T9-1 Berita Acara Pemeriksaan Saksi Ahli Ribon Sitorus, SH, MH
tanggal 19 Januari 2009 oleh Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, yang
do
gu
lik
dengan logo panda dan logo kepala singa merek My Dear milik Penggugat
terhadap produk serupa bermerek PEX milik Tergugat; untuk tempat makan
m
ub
bayi memiliki kesan estetis yang sama; sedangkan tutup cangkir minum bayi
dan cangkir minum bayi juga memiliki kesan estetis yang sama pula,
ka
bentuk dan konfigurasinya, sehingga kesimpulan Ahli pada point 16, Ahli
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan secara keseluruhan terutarna bukti-bukti yang sangat menentukan di atas
si
(kecuali untuk Bukti T6-5 sampai dengan T6-6 memang telah dipertimbangkan
oleh Judex Facti dalam putusannya halaman 32, telah dikesampingkan karena
ne
ng
dinilai oleh Majelis Hakim tidak relevan, namun tanpa memberikan alasan
pertimbangan hukum yang kuat mengapa mengenyampingkannya, untuk itu
Pemohon Kasasi Dahulu Tergugat sangat keberatan dan akan menanggapinya
do
gudalam uraiannya nanti), dan sebaliknya pengkajian dan penilaian secara utuh
hanya dilakukan terhadap bukti-bukti Penggugat, maka membuktikan bahwa
In
A
Judex Facti telah mengadili secara tidak adil sehingga terbukti Judex Facti telah
melanggar asas fair trial dan telah melanggar asas audi et alteram partem
ah
lik
(mendengar dan memeriksa kedua belah pihak secara seimbang) sebagaimana
diamanatkan Pasal 131 HIR, pelanggaran atas asas pokok yang bersifat
universal dalam gugatan perdata bahwa seseorang yang digugat atau dihukum
am
ub
melakukan suatu perbuatan, haruslah terlebih dulu diberi kesempatan untuk
membela diri, serta melanggar asas imparsialitas sebagaimana diatur dalarn
ep
Pasal 28 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 jo. Pasal 29 Undang-Undang No.4
k
Tahun 2004.
ah
si
pertimbangan hukum yang tidak cermat dan tidak teliti terhadap bukti-bukti yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi Dahulu Tergugat, sehingga mengakibatkan
ne
ng
do
gu
Mahkamah Agung berhak untuk melakukan pemeriksaan atas suatu surat bukti
sepanjang penafsiran yang dilakukan oleh Judex Facti bertentangan dengan
In
Undang- Undang atau ada hukum yang dilanggar, dalam hal ini khususnya
A
lik
ub
"Penilaian alat bukti yang merupakan penilaian yuridis, bukan penilaian fakta
ep
Bahwa oleh karena putusan Judex Facti a quo tidak mendiskripsikan dan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan hukumnnya atau onvoldoende gemotiveerd dan putusan a quo
si
bertentangan dengan Pasal 178 ayat (1) HIR, Pasal 189 RBG dan Pasal 18
Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 sebagaimana jo. Pasal 19 Undang-Undang
ne
ng
No. 4 Tahun 2004. Maka menurut hemat Pemohon Kasasi Dahulu Tergugat
putusan Judex Facti patut dibatalkan berdasarkan Yurisprudensi Tetap
Mahkamah Agung:
do
gu - Putusan Mahkamah Agung No. 4434 K/Sip/1986 yang menjelaskan,
pangabulan gugatan tanpa disertai pertimbangan yang seksama alat bukti
In
A
lawan yang diajukan Tergugat. dinyatakan putusan yang tidak cukup
pertimbangan;
ah
lik
- Putusan No. 2461 K/Pdt/1984 yang menegaskan putusan yang dijatuhkan
tidak cukup pertimbangan, karena Hakim tidak seksama dan rinci menilai
segala fakta yang ditemukan di persidangan;
am
ub
- Putusan Mahkamah Agung No. 672 K/Sip/1972 yang menegaskan, putusan
harus dibatalkan, karena tidak cukup pertimbangan (niet voldoende
ep
gemotiveerd) mengenai alat bukti dan nilai kekuatan pembuktian.
k
dan tidak cermat serta akurat dalam memeriksa dan menilai keterangan
R
si
saksi-saksi dan ahli sehingga keliru dalam pertimbangan putusannya:
- Putusan Judex Facti halaman 22-23 menyatakan sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
atas, bahkan banyak keterangan dan pendapat ahli yang telah diungkapkan
oleh ahli di persidangan, telah sengaja diselundupkan, ditutup-tutupi serta tidak
m
ub
quo.
ep
keterangan ahli yang telah diuraikan dalam putusan Judex Facti di atas adalah
R
sangatlah minim dan sangat tidak lengkap, padahal telah terungkap fakta di
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kesimpulan Penggugat halaman 13 sampai dengan 21 (yang dituliskan secara
si
faktual, utuh dan akurat karena berdasarkan rekaman audio yang telah
ditranskripkan), terutama berkenaan dengan berlakunya perlindungan Hak Cipta
ne
ng
atas ciptaan desain produk feeding set milik Tergugat karena diciptakan jauh
sebelum adanya UUDl dan justru terdapat indikasi kuat adanya praktek bisnis
curang (unfair business practices) yang dilakukan oleh Penggugat (keterangan
do
gu Ahli selengkapnya akan kembali diuraikan secara utuh dalam Keberatan
Pemohon Kasasi di bawah nanti).
In
A
- Putusan Judex Facti halaman 23 menyatakan sebagai berikut:
Saksi ke-2 bemama: Lim Andrani, dst.
ah
lik
Bahwa Pemohon Kasasi Dahulu Tergugat sangat keberatan atas tidak
diuraikannya keterangan saksi Lim Andrani sesuai dengan fakta persidangan
secara benar dan akurat, bahkan keterangan saksi yang telah diungkapkan di
am
ub
persidangan ini, telah dimanipulasi, dirubah dan/atau diganti dengan keterangan
yang sama sekali tidak benar, sehingga Judex Facti dalam pertimbangan
ep
putusannya telah salah dan tidak cermat dalam menilai pembuktian keterangan
k
saksi, padahal keterangan saksi apakah memang palsu ataupun memang telah
ah
si
perkara a quo.
Keterangan saksi yang dimaksud dalam putusan, dikutip kembali sebagai
ne
ng
berikut:
"Bahwa menurut saksi perusahaan dengan merek Chiko ini menjual produk-
do
gu
lik
ub
faktual, utuh dan akurat karena berdasarkan rekaman audio yang telah
ditranskripkan), bahwa telah terungkap fakta di persidangan menurut
ka
adalah seperti merek CHICCO yang dulu pada awal tahun 1980 telah
R
- Bahwa saksi tidak tahu persis bahwa barang yang dijual juga oleh Tergugat
M
ng
pada tahun 1985-1986 adalah seperti produk barang bukti yang ditunjukkan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
di muka persidangan;
si
- Bahwa saksi mengetahui produk bayi yang bentuknya kurang lebih sama
seperti barang bukti yang ditunjukkan di muka persidangan yang selain
ne
ng
CHICCO pada tahun 1985 ada merek lain yaitu Baby Joy;
- Bahwa CHICCO sudah berada di Indonesia sejak sekitar tahun 1976 namun
berupa perusahaan perorangan yang belum berbadan hukum PT.
do
gu Keterangan saksi tersebut menunjukkan tidak benar bahwa desain produk
perlengkapan bayi yang desainnya seperti milik Tergugat telah diproduksi oleh
In
A
Chicco sejak tahun 1976, tahun 1976 adalah tahun berdirinya PT. Mensa Prima
yang mempunyai merek Chicco dan memproduksi produk perlengkapan bayi itu
ah
lik
baru pada tahun 1985; dan bahkan bentuk feeding set merek Chicco ternyata
sama sekali berbeda dan hal ini berhasil dapat dibuktikan oleh Pemohon Kasasi
Dahulu Tergugat (vide Bukti T8-4, dan bukti keterangan saksi Tergugat) yang
am
ub
mana akan diuraikan lebih lanjut dalam keberatan selanjutnya.
- Putusan Judex Facti halaman 23 menyatakan sebagai berikut:
ep
Saksi ke-3 bernama: David Sutanto dst.
k
diuraikannya keterangan saksi David Sutanto secara lengkap, bahkan ada satu
R
si
hal penting dalam keterangan saksi yang telah diungkapkan di persidangan ini ,
telah sengaja dihilangkan atau tidak dimuat dalam putusan, sehingga Judex
ne
ng
Facti dalam pertimbangan putusannya telah salah dan tidak cermat dalam
menilai pembuktian keterangan saksi, padahal keterangan saksi tersebut sangat
do
gu
lik
ub
INDONESIA (dalam hal ini Penggugat) saja dan tidak untuk PT-PT lain;
sehingga dengan demikian Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
ka
dalam satu perusahaan selaku majikan dan karyawan, namun saksi hanya
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada Penggugat, terlebih Penggugat mengajukan keberatan, maka
si
berdasarkan Pasal 172 HIR, Hakim berwenang mempertimbangkan kedudukan
saksi ini dalam arti luas, termasuk hubungan kerja.
ne
ng
- Putusan Judex Facti halaman 23-24 menyatakan sebagai berikut:
"Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil bantahannya, Tergugat selain
surat bukti tersebut di atas juga mengajukan saksi sebagai berikut:
do
gu Saksi ke-1 bernama: Erick Setianto dst.
Bahwa Pemohon Kasasi dahulu Tergugat sangat keberatan atas tidak
In
A
diuraikannya keterangan saksi Erik Setianto secara lengkap, bahkan ada satu
hal penting dalam keterangan saksi yang telah diungkapkan di persidangan ini,
ah
lik
telah sengaja dihilangkan atau tidak dimuat dalam putusan, sehingga Judex
Facti dalam pertimbangan putusannya telah salah dan tidak cermat dalam
menilai pembuktian keterangan saksi, padahal keterangan saksi tersebut sangat
am
ub
signifikan dan relevan dalam pemeriksaan perkara a quo.
Bahwa Pemohon Kasasi Dahulu Tergugat telah menemukan fakta bahwa
ep
keterangan saksi yang telah dihilangkan adalah bahwa saksi menerangkan:
k
- Bahwa benar Saksi ketika masih bekerja sebagai sales di PEX (PT. LULU
ah
si
adanya produk-produk tiruan, sehingga mengakibatkan secara otomatis
penjualan PEX menurun drastis, kira-kira 40% dari seluruh omzet penjualan
ne
ng
itu menurun atau menghilang pasarnya, namun Saksi tidak dapat menilai
kerugian dalam bentuk Rupiah;
do
gu
lik
ub
hukum yang cukup dan bahkan banyak keterangan saksi telah dimanipulasi dan
R
ng
Penggugat tanpa menjalankan asas audi et alteram partem, asas fair trial dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
asas imparsialitas. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangan saksi -
si
saksi yang membuktikan dasar dan dalil-dalil bantahan serta dalil-dalil Gugatan
Rekonvensi Tergugat, maka terbukti nyata bahwa Judex Facti telah melakukan
ne
ng
kekeliruan yang nyata dalam menerapkan prinsip dan sistim_hukum pembuktian
yang benar sebagaimana digariskan Pasal 170 HIR dan Pasal 1908 KUH
Perdata, bilamana pertimbangan putusan dibuat berdasarkan__Berita Acara
do
gu yang isinya sama, maka Pemohon Kasasi dahulu Tergugat berkeyakinan bahwa
Berita Acara Sidang itu sangat tidak akurat dan dipalsukan serta mengandung
In
A
kebohongan yang nyata karena tidak mengubah maksud sebagaimana
disampaikan saksi-saksi dan telah dibuat tidak sesuai dengan keterangan yang
ah
lik
sebenarnya disampaikan oleh saksi-saksi, dengan demkian menurut hemat
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat putusan Judex Facti patut untuk dibatalkan.
am
ub
3. Judex Facti Telah Salah Menerapkan Hukum Dan Melanggar hukum Yang
Berlaku Dalam hal Ini Adanya Perlindungan Hukum HaKi Ganda/Double Yaitu
ep
Undang-Undang Hak Cipta Dan Undang-Undan Desain Industri Atas Produk
k
si
- Bahwa latar belakang perkara ini secara historis sesungguhnya berangkat
dari adanya desain produk industri tempat makan bayi, cangkir minum bayi
ne
ng
dan tutup cangkir minum bayi (feeding set) yang telah diciptakan oleh
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat pada tahun 1981. Desain industri original
do
gu
ciptaan Pemohon Kasasi dahulu Tergugat jelas merupakan salah satu dari
hak milik intelektual, yang mempunyai obyek pengaturan atas karya yang
In
berupa gambar atau model awal dari suatu barang yang akan dibuat secara
A
masal. Desain produk industri ini kemudian didaftarkan sebagai hak desain
industri oleh Pemohon Kasasi dahulu Tergugat pada tabun 2003 berdasarkan
ah
lik
ub
melanggar hak eksklusif desain Industri Pemohon Kasasi. Buntut dari laporan
ep
polisi dan rasia barang-barang tiruan yang diproduksi oleh pihak-pihak yang
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sesungguhnya harus dicermati bahwa desain produk industri feeding
si
set bayi ini merupakan basil karya intelektual yang dilahirkan dari suatu karya
seni gambar desain, meskipun kertas gambar desain itu saat ini sudah tidak
ne
ng
ada lagi pada diri Pemohon Kasasi dahulu Tergugat karena memang sudah
sangat lama sekali dan tidak disimpan dalam arsip dokumen, namun
berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta, perlindungan Hak Cipta diberikan
do
gu secara otomatis semenjak ciptaan itu dilahirkan berdasarkan asas deklaratif.
dalam hal ini timbulnya hak desain industri itu otomatis setelah dilahirkannya
In
A
karya cipta berupa rancangan barang yang akan diproduksi secara industri
tersebut. Hak atas desain produk industri dimiliki oleh penciptanya (desainer)
ah
lik
sebagai orang yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan (desain)
berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan atau
keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
am
ub
- Bahwa desain produk industri yang diciptakan oleh Pemohon Kasasi Dahulu
Tergugat pada tahun 1981 a quo pada hakikatnya mendapatkan
ep
perlindungan hukum Hak Cipta yang masih diberikan oleh Undang-Undang
k
si
sebagaimana diuraikan dalam Kesimpulan Penggugat halaman 18-20
diantaranya menyatakan bahwa:
ne
ng
do
gu
lik
ub
seseorang, rezim hukum manakah yang mengatur? Namun Ahli tidak paham
maksud pertanyaan Tergugat begitupun Ketua Majelis Hakim ;
ka
ng
tidak?;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atas pertanyaan di atas, Ahli menjawab, tidak, karena undang-undangnya
si
belum ada.
Undang-Undang menanggapi dengan menyatakan meragukan keterangan
ne
ng
Ahli ;
Majelis Hakim menegaskan kembali pertanyaan dengan bertanya, jadi kalau
pendapat Ahli, sebelum Undang-Undang Desain lndusti itu diundangkan,
do
gu terhadap produk-produk seperti ini, jika setelah undang-undang itu lahir tidak
didaftarkan, berarti tidak terlindungi begitu? ;
In
A
Bahwa Ahli atas persoalan di atas menjelaskan dengan menyatakan bahwa
tidak terlindungi berdasarkan undang-undang desain, tapi kalau didasarkan
ah
lik
pada 'unfair business practices', itu bisa, artinya ada sistim hukum yang lain,
tapi bukan.
Majelis Hakim menginterupsi dengan menyatakan ada sistim hukum yang lain
am
ub
yang bisa digunakan, yang kemudian ingin Ketua Majelis tanyakan kan,
misalnya palu ini sudah Ketua Majelis produksi sebelum tahun 2000 dan
ep
kemudian tahun 2002 ada Undang-Undang Desain lndustri, kalau ini tidak
k
si
Produksi lama tapi baru Ketua Majelis daftarkan desain industrinya, yang
menjadi pertanyaaan adalah didaftarkan sebagai apa? Desain industri,
ne
ng
do
gu
hanya mengambil contoh, sekarang bicaranya ini produksi palu ini kan
sebelum tahun 2002, tahun 2002 keluar Undang-Undang Desain lndustri,
In
kemudian tahun 2002 ini Ketua Majelis mendaftarkan palu ciptaannya ini
A
sebagai hak desain industri Ketua Majelis bisa tidak? Tahun 2002 ini tanpa
bukti-bukti yang lalu, apakah bisa tidak daftarkan? ;
ah
lik
ub
dengan ciptaan seperti yang Ketua Majelis sampaikan tadi, ciptaan, maka
berlakunya Undang-Undang Desain Industri berlaku undang-undang hak
ka
pertanyaan Tergugat.
R
Bahwa Ahli menerangkan lebih lanjut, kalau misalnya, kita gunakan undang-
es
undang yang lama, undang-undang hak cipta, ternyata kita masuk unsur-
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai desain industri, karena undang-undangnya belum ada, ya belum
si
bisa, tapi kalau menggunakan rezim hak cipta, untuk melindungi desain itu,
maka bisa dilakukan, ternyata di dalam undang-undang hak cipta, tidak
ne
ng
diperlukan adanya pendaftaran, artinya sejak kapan ciptaan itu dilahirkan,
maka sejak saat itulah, perlindungan diberikan ;
Penggugat kemudian menanyakan bahwa sebelum adanya Undang-Undang
do
gu Desain lndustri suatu produk bisa dilindungi oleh rezim hukum hak cipta,
sebagai ciptaan, apakah sebagai ciptaan, barang tersebut, berlaku atau
In
A
dilindungi sebagai suatu desain? ;
Bahwa Ahli menjelaskan bahwa sebagai ciptaan asal unsur-unsurnya
ah
lik
sebagai desain ciptaan sesuai undang-undang hak cipta terpenuhi. Ada
beberapa bentuk ciptaan dalam Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta, itu ada
beberapa bentuk ;
am
ub
Kemudian Penggugat menegaskan dengan mengutip sendiri Pasal 12
Undang-Undang Hak Cipta dikatakan bahwa ayat (1) "Ciptaan yang
ep
dilindungi: huruf f mengatakan dalam hal ini adalah seni rupa berupa gambar,
k
si
tersebut dibuat bukan untuk tututan desain industri, apa yang dimaksud
dengan dikecualikan bukan untuk tujuan desain industri itu? ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
lain, yaitu 'unfair business practices', atau praktek yang curang, misalnya ada
es
orang sudah memproduksi dengan desain A, kemudian ada orang lain meniru
M
ng
itu, meniru desain ini untuk membuat barang yang lain, desain industri itu
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maka tidak bisa, nah bisa dikenakan persaingan itu curang, yaitu apa, bahwa
si
itu curang, dengan menggunakan desain saya, tetapi kita tahu bahwa
pertanyaan Penggugat itu tidak bisa diatur sebagaimana dalam undang-
ne
ng
undang, oleh sebab itu, itu menjadi keputusan Hakim, melihat kasus sepert
itu apakah ada atau tidak ada, apakah terbukti atau tidak terbukti adanya
persaingan curang,. Business unfair atau Unfair competition atau unfair
do
gu business practices, yaitu persaingan yang curang atau praktek bisnis yang
curang ;
In
A
- Bahwa menurut hemat Pemohon Kasasi/Tergugat atas produk desain lndustri
yang diciptakan pada tahun 1981. ketentuan-ketentuan Undang-Undang
ah
lik
Desain Industri Tahun 2000 maupun Undang-Undang Hak Cipta tahun 2002
seharusnya tidak dapat diberlakukan secara retroaktif secara merugikan
terhadap desain industri Pemohon Kasasi tanpa melihat aspek perlindungan
am
ub
hukum HaKI secara komprehensif. Menurut buku "Perlindungan Desain
Industri di Indonesia dalam Era Perdagangan Bebas" oleh DR. Ranti Fauza
ep
Mayana. SH, terbitan Grasindo. halaman 4 menyebutkan bahwa :
k
si
Hak Kepemilikan Industri yang merupakan cabang dari dari HaKI Selain itu,
Konvensi Berne yang mengatur bidang hak cipta juga dapat dijadikan acuan
ne
ng
bagi Indonesia karena Konvensi Berne juga mengatur desain industri sebagai
suatu karya seni.
do
gu
- Bahwa masih menurut buku yang sarna oleh DR. Ranti Fauza Mayana, SH.
pada halaman 5 menyebutkan bahwa :
In
"Desain industri juga diatur dalam beberapa persetutujuan, yaitu Persetujuan
A
lik
desain industri.
Sampai saat ini, walaupun karya intelektual di bidang desain industri di
m
ub
perlindungan yang lama dan berlaku di seluruh dunia. Akan tetapi, karena
ah
desain industri, unsur seni dan estetika merupakan elemen yang signifikan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dapat digunakan membuat produk yang sarna secara berulang-ulang, sudah
si
selayaknya pengaturan perlindungan mengenai desain industri diatur dalam
perundang-undangan tersendiri. Hal ini telah telah direalisasikan dengan
ne
ng
diundangkannya Undang-Udang No.31 Tahun 2000 tersebut"
- Bahwa untuk perbandingan, kita dapat melihat praktek perlindungan desain
industri di Inggris, yang dikutip dalarn buku "Hak Milik Intelektual, Sejarah,
do
gu Teori dan Prakteknya di Indonesia", oleh Drs. Muhammad Djumhana, S.H
dan R. Djubaedillah, SH, diterbitkan PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1993,
In
A
halaman 157-158, menyatakan bahwa :
" Di Inggris dikenal 3 kategori perlindungan untuk desain industri :
ah
lik
1. Design registration, hak ini bisa didapatkan karena pendaftaran dan jangka
waktu hak monopolinya maksimum 15 tahun.
2. Design copyright. Desain yang dapat didaftarkan dan memenuhi syarat
am
ub
untuk mendapat perlindungan hak cipta selama 25 tahun. Perlindungan ini
secara otomatis timbul, hanya saja rancangan tersebut harus original
ep
dalam bentuk ciptaan yang diatur dalam ketentuan hak cipta. Perlindungan
k
si
konsekuensi penafsiran ketentuan yang diatur Undang-Undang Hak Cipta
Tahun 1956, yaitu digolongkan sepenuhnya sebagai hak cipta. Jangka
ne
ng
do
gu
bahwa :
"Di Indonesia pengaturan desain industri sangatlah minim, jadi belum banyak
ah
lik
ub
Inggris atau hanya ditentukan satu kategori saja. Hanya saja maksud untuk
diadakannya perlindungan terhadap desain industri ini telah tersurat dalam
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan pembuatan mesin pabrik dan peralatan industri termasuk dalam
si
pengertian perekayasaan, perekayasaan konstruksi, perekayasaan peralatan
dan mesin industri. "
ne
ng
- Bahwa juga buku yang sama karya Drs. Muhammad Djumhana, S.H dan R.
Djubaedillah, SH, pada halaman 152-153, menyatakan bahwa :
"Desain industri tidak akan terlepas dari hak cipta. Pada permulaan desain
do
gu industri tidak dipisahkan dengan bidang hak cipta. Desain industri dianggap
sebagai bagian dari pekerjaan artistik atau paling tidak adalah bagian dari
In
A
seni terapanlseni pakai (applied art).
Desain industri tidak bisa terlepas dari kerja cipta manusia yang
ah
lik
pengaturannya secara tegas melalui ketentuan hak cipta, yaitu seperti seni
lukis, seni patung dan yang lainnya. Hal ini kita lihat dari wujud desain industri
itu yang tidak terlepas dari langkah menggambar dan membentuk model.
am
ub
Selain bersinggungan dengan hak cipta, desain industri inipun bersinggungan
dengan hak milik intelektuallainnya misalnya hak paten maupun hak merek.
ep
Hal ini karena melihat bentuknya ini serta penerapannya di bidang industri
k
dan perdagangan, maka desain industri tidak terlepas dari dari perhatian
ah
si
- Maka sejalan dengan pernyataan di atas tidak heran bahwa dalam Pasal 1
Undang-Undang Desain Industri No. 31 Tahun 2000, mendefinisikan Desain
ne
ng
lndustri adalah suatu kreasi atau dengan kata lain adalah ciptaan,
selengkapnya definisinya dikutip sebagai berikut :
do
gu
kesan estetis daii dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi
serra dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
ah
lik
ub
Tim Lindsey, B.A.,LL.B., BLitt, Ph.D; Prof. Dr. Eddy Damian, SH; Simon Butt,
B..A.,LL.B, dan Tomi Suryo Utomo, SH,LL.M; terbitan PT. Alumni Bandung,
ka
luar suatu produk Sebelum perjanjian TRIPS lahir, desain industri dilindungi
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
"Adanya hubungan saling tumpang tindih antara Hak Cipta dan Desain
si
menjadi suatu masalah yang membingungkan para ahli HaKI dan perancang
undang- undang di seluruh dunia. Hubungan tumpang tindih ini muncul
ne
ng
karena sebuah desain (suatu cetak biru dari penampilan produk tertentu)
biasanya juga merupakan karya seni yang dapat dilindungi Hak Cipta.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Hak Cipta, jika karya seni tersebut
do
gu dipakai sebagai cetak biru untuk pembuatan suatu produk, maka pemegang
hak cipta juga mempunyai Hak Cipta atas produk tersebut.
In
A
Selanjutnya pada halaman 225 buku yang sama menyebutkan bahwa :
"Dibandingkan dengan Undang-Undang Desain, Undang-Undang Hak Cipta
ah
lik
banyak memberikan manfaat bagi seseorang, misalnya pendaftaran tidak di
perlukan dan masa perlindungan Hak Cipta berlangsung lebih lama. Undang-
Undang Desain memang diarahkan untuk melindungi barang-barang yang
am
ub
diproduksi massal. "
- Sebagai bahan perbandingan bahwa di Australia, masih dalam bukti Hak
ep
Kekayaan Intelektual, Suatu Pengantar" oleh Prof. Tim Lindsey dan kawan-
k
"Di Australia mengenai masalah tumpang tindih an tara Hak Cipta dengan
R
si
desain diselesaikan dengan cara, jika sebuah gambar digunakan untuk
membuat sebuah barang yang berbentuk tiga dimensi dan barang tersebut
ne
ng
do
gu
lik
ub
"In New Zealand, functional, industrial and fashion products such as clothing
are automatically protected under the Copyright Act 1994 regardless of
ka
whether a registered design is held or not. Even if the product has been
ep
industrially applied it will attract copyright protection, albeit that the duration of
ah
Terjemahannya :
es
ng
baju otomatis dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta 1994 tanpa melihat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
apakah hak desain terdaftar di punyai atau tidak. Meskipun jika produk itu
si
diterapkan secara industri, produk itu tetap akan mendapatkan perlindungan
Hak Cipta, meskipun masa perlindungannya mungkin lebih pendek dari masa
ne
ng
perlindungan Hak Cipta biasanya."
- Sementara itu sebagai perbandingan di Inggris, sebagaimana disebutkan
dalam buku "Perlindungan Desain Industri di Indonesia dalam Era
do
gu Perdagangan Bebas" oleh DR. Ranti Fauza Mayana, SH, terbitan Gmsindo,
halaman 94 menyebutkan bahwa :
In
A
"Untuk mengurangi tumpang-tindih antara perlindungan atas hak cipta dan
hak desain, Pasal 236 dan Pasal 51 Copyright, Design and Patent Act 1988
ah
lik
(CDPA 1988) telah mengatur ketentuan yang sangat penting. Pasal 236
CDPA 1988 selengkapnya berbunyi :
"Where copyright subsist in a work which consists of or includes a desin in
am
ub
which design right subsists, it is not an infringement of design right in the
design to do anything which is an infringement of the copyright in that work"
ep
Berdasarkan ketentuan tersebut apabila sebuah pekerjaan yang terdiri atas
k
atau termasuk sebuah desain yang dengan sendirinya dilindungi hak cipta,
ah
hak desain dibatalkan untuk kepentingan hak cipta. Apabila yang terjadi
R
si
adalah pelanggaran atas hak cipta dalam pembuatan, tindakan yang di ambil
di dasarkan pada hukum hak cipta bukan didasarkan atas pelanggaran
ne
ng
do
gu
google.com/books?id=V6guvlPozrEC&pg=PA270&lpg=PA270&dq=
overlaving + of copyright+and+industrial+ right&source+bl&ots=1xhuza-
ah
lik
ub
bahwa :
"In the early 1980s, a series of court decisions afforded greater scope for
ka
designs from the ambit of copyright. In 1988, the Copyright Act was amended
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
contained in ss. 64 et seq., are crafted in such a way that the design drawings
si
themselves remain the subject of copyright but it is not an infringement of that
copyright for competitors to reproduce the manufactured article embodying
ne
ng
the design ".
Terjemahannya :
"Di awal tahun 1980, beberapa putusan pengadilan memberikan cakupan
do
gu yang lebih besar bagi perlindungan hak cipta dalam desain industri dengan
menafsirkan secara terbatas pelarangan terhadap tumpang tindih dalam
In
A
undang-undang Hak Cipta yang berlaku. Batasan dalam pemahaman ini
mendorong parlemen untuk lebih jelas menggambarkan untuk dikeluarkannya
ah
lik
desain industi dari ruang lingkup hak cipta. Di tahun 1988, Undang-Undang
Hak Cipta diamandemen untuk menolak klaim pelanggaran hak cipta
sehubungan dengan desain-desain yang dipakai dalam barang-barang
am
ub
bermanfaat yang dilipat gandakan 50 buah kali atau lebih. Ketentuan-
ketentuan yang termaktub dalam ss. 64 et seq., dibuat sedemikian rupa
ep
bahwa gambar-gambar desain itu sendiri tetap menjadi subyek hak cipta, tapi
k
si
desain itu ".
- Bahwa di Indonesia belum mempunyai pengaturan yang jelas tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
sendiri, bukan desain orang lain, demi menegakkan prinsip keadilan yang
berlaku dalam perlindungan HaKI yaitu bahwa Pencipta sebuah karya, atau
ka
wajar memperoleh imbalan berupa materi (hak ekonomi) dan immateri (hak
ah
moral) seperti adanya rasa aman karena dilindungi dan diakui atas hasil
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempunyai titel, yaitu suatu peristiwa tertentu yang menjadi alasan
si
melekatnya hak itu pada pemiliknya. Menyangkut HaKI, peristiwa yang
menjadi alasan melekatnya itu adalah penciptaan yang didasarkan atas
ne
ng
kemampuan intelektualnya.
- Bahwa melihat posisi kasus di atas, seharusnya Judex Facti dalam hal ini
Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo, seharusnya
do
gu menegakkan prinsip Curia Novit Just, yaitu bahwa :
"Dalam mencari dan menemukan hukum, Hakim dianggap mengetahui
In
A
semua hukum at au curia novit jus. Prinsip ini ditegaskan dalam penjelasan
Pasal 14 Undang-Undang No.14 Tahun 197, diubah dengan Undang-Undang
ah
lik
No. 35 Tahun 1999. Meskipun hal itu tidak disebut, dalam penjelasan Pasal
16 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, ketentuan itu dianggap tetap
melekat pada Undang-Undang No.4 Tahun 2004 sesuai dengan
am
ub
keberadaannya sebagai pengganti Undang-Undang No.14 Tahun 1970.
Dikatakan, Hakim sebagai organ pengadilan :
ep
- dianggap memahami hukum ;
k
- oleh karena itu harus memberi pelayanan kepada setiap pencari keadilan
ah
si
- apabila Hakim dalam memberi pelayanan menyelesaikan sengketa, tidak
menemukan hukum tertulis, Hakim wajib menggali hukum tidak tertulis
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
eksklusif milik Tergugat tidak bersifat baru pada saat pendaftarannya?
si
2. Apakah pendaftaran Desain Industri barang-barang tersebut oleh Tergugat
dilandasi iktikad tidak baik?
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena dalil Penggugat dibantah maka
mendasarkan Pasal 164 HIR Penggugat diwajibakan untuk mengajukan
alat bukti guna membuktikan kebenaran gugatannya,.
do
gu Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pokok persoalan tersebut di
atas, Majelis Hakim akan mengkaji alat bukti para pihak sepanjang relevan
In
A
dan signifikan dengan pokok persoalan perkara a quo ;
Menimbang, bahwa persoalan pertama adalah apakah desain industri
ah
lik
barang-barang tersebut di atas sebagai hak eksklusif milik Tergugat tidak
bersifat baru pada saat pendaftarannya? Dengan kala lain, apakabar
barang-barang tersebut senyatanya telah diperdagangkan oleh Penggugat
am
ub
maupun pihak lain, telah lama beredar dan telah diungkapkan kepada
masyarakat luas melalui iklan media cetak, setidak-tidaknya sejak tahun
ep
1999 di antaranya di majalah Nakita dan Ayahbunda, sehingga bukan lagi
k
si
sebagaimana dalil yang diajukan oleh Penggugat mendasarkan pada
Pasal 2 Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
Prioritas;
c. telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar
ka
Indonesia.
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai resmi" adalah pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat,
si
tetapi diakui atau memperoleh persetujuan Pemerintah.
Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat mengajukan alat bukti :
ne
ng
Surat dan barang sebanyak 26 diberi tanda P-1 sampai dengan P-6g dan
satu Ahli serta dua saksi ;
Menimbang, bahwa dari bukti bertanda P-1a.1 sampai dengan P-1.a.3
do
gu berupa barang produk Penggugat dan P-1.b.1 sampai dengan P-1.b.3
barang produk Tergugat, selanjutnya Majelis Hakim memeriksa dan
In
A
menunjukkan Ahli dan kepada para pihak ;
Menimbang, bahwa terhadap barang bertanda P-1.a.1 sampai dengan P-
ah
lik
I.a.3 produk Penggugat dan barang P-1.b.1 sampai dengan P-1.b.3 produk
Tergugat, Ahli Prof. Dr. Agus Sardjono, SH, MH, berpendapat bahwa
barang-barang tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan/significantly
am
ub
dftferent ;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mengamati sendiri Majelis
ep
Hakim sependapat dengan pendapat Ahli tersebut bahwa barang tersebut
k
Menimbang, bahwa dari surat bukti P-l.a dapat disimpulkan bahwa barang
R
si
seperti di atas telah diproduksi sejak 12-09-1995 ;
Menimbang, bahwa selanjutnya dari sural bukti bertanda P-4.b sampai
ne
ng
do
gu
lik
ub
Penggugat ;
ep
Tergugat ;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
naif dan terlalu menyederhanakan permasalahan, di mana Judex Facti telah
si
mengambil kesimpulan tanpa memperhatikan dengan cermat aspek-aspek
penerapan perlindungan hukum HaKI secara komprehensif yaitu terkait barang-
ne
ng
barang yang dilindungi Hak Cipta, Hak Desain Industri dan didukung oleh Hak
Merek. Judex Facti juga tidak cermat memperhatikan bukti-bukti yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi, dan dengan demikian Judex Facti telah salah dalam
do
gu menilai bukti-bukti dimaksud dan keadaan ini menjadi wewenang Mahkamah
Agung untuk memperbaiknya dalam tingkat kasasi. Adapun kesalahan
In
A
dimaksud antara lain :
a) Bahwa Judex Fatci telah salah menerapkan hukum dan melanggar hukum
ah
lik
yang berlaku dalarn hal ini sehubungan dengan adanya perlindungan hukum
HaKI ganda/double yaitu Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-Undang
Desain Industri atas produk desain industri milik Pemohon Kasasi/Tergugat,
am
ub
Judex Facti seharusnya tidak terpaku ataupun terjebak pada bunyi Pasal 2
Undang-Undang Desain Industri mengenai kebaruan dengan
ep
menerapkannya secara sempit dan kaku tanpa melihat aspek perlindungan
k
HaKI secara komprehensif, sehingga Judex Facti telah gagal dalamn melihat
ah
si
2 tidak bersifat absolut/mutlak.
b) Bahwa berdasarkan buku "Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual oleh
ne
ng
Insan Budi Maulana, Ridwan Khairandy dan Nurjihad, terbitan Yayasan Klinik
HAKI Jakarta bekerja sarna dengan Pusat Studi Hukum FH UII Yogyakarta,
do
gu
Cetakan I, Juni 2000, halaman 219; buku ini diterbitkan 6 (enam) bulan
sebelum Undang-Undang No.31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri
In
disahkan pada tanggal 20 Desember 2000, para akademisi ini telah
A
lik
ub
sistim desain Industri yang dapat dipilih oleh negara-negara anggota. Pilihan
R
itu diatur dalam Pasal 25 ayat 1 yang menyatakan : 'members shall provide
es
for the protection of independently created industrial designs that are new or
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dapat saja mengikuti ketentuan yang diatur dalam TRIP's Agreement itu.
si
Karena sesungguhnya perlindungan terhadap desain Industri dapat dilakukan
dengan melakukan pendekatan hak cipta (copyright approach) dan atau
ne
ng
pendekatan paten (patent approach). Dengan memilih persyaratan 'new' atau'
'orginial, maka akan dapat bermanfaat bagi kepentingan ekonomi Indonesia
yang memiliki keragaman seni dan budaya yang pada dasarnva telah
do
gu mendapat perlindungan hak cipta. Adanya alternative persyaratan desain
Industri itu, seharusnya dapat dikembangkan oleh para pengusaha nasional
In
A
menjadi desain Industri yang memiliki potensi ekonomi yang besar".
c) Bahwa Judex Facti tidak cermat menilai bukti-bukti surat yang diajukan oleh
ah
lik
Tergugat khususnya, namun hanya mendasarkan pada Undang-Undang
Desain Industri sebagaimana gugatan Pemggugat, tanpa menerapkan
Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-Undang Merek yang melandasi hak
am
ub
pembelaan diri Tergugat.
d) Bahwa sertifikat desain Industri tahun 2003 atas nama Pemohon Kasasi (vide
ep
bukti T6-1 sampai dengan T6-3); sertifikat merek PEX tahun 1981 atas nama
k
Pemohon Kasasi (vide T6-4 sampai dengan T6-6) dan rata-rata produk
ah
Pemohon Kasasi (vide bukti T8-1 sampai dengan T8-3 dan T8-5) serta
R
si
berdasarkan keterangan saksi Erik Setianto (saksi Tergugat) yang
menerangkan bahwa benar Saksi tahu yang pertama kali membuat produk
ne
ng
feeding set cangkir, tutupnya dan mangkok adalah PEX, maka atas dasar
alat-alat bukti di atas sangat jelas dan nyata telah menunjukkan bahwa
do
gu
Insan Budi Maulana, Ridwan Khairandy dan Nurjihad, terbitan Yayasan Klinik
HAKI Jakarta bekerja sarna dengan Pusat Studi Hukum FH UII Yogyakarta,
ah
lik
Cetakan I, Juni 2000, halaman 217; buku ini diterbitkan 6 (enam) bulan
sebelum Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri
m
ub
Industri yang kemudian disahkan dan berlaku sejak Juni 2001, catatan para
R
berikut :
M
ng
"First to file atau first to use? Indonesia merupakan negara kepulauan dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kelompok pengusaha sebagaian besar adalah pengusaha menengah dan
si
kecil yang berbasis pada industri kecil. Untuk itu perlu dipikirkan sistim desain
industri yang bagaimana yang akan dipilih. Apakah sistim perlindungan itu
ne
ng
didasarkan pada sistim 'first to file' atau 'first to use'. Atau bisa saja
mengkombinasikan kedua system. Jika system 'first to file' yang dipilih berarti
hak desain Industri didasarkan pada siapa pendaftar pertama. Artinya, siapa
do
gu saja yang mendaftar lebih dulu maka ia yang berhak atas desain industri itu.
Sedangkan jika system 'first to use' yang dipilih, maka hak desain industri
In
A
akan didasarkan pada siapakah pemakai pertama desain industri itu. Dengan
memperhatikan RUU dapat disimpulkan bahwa sistim yang: akan dianut oleh
ah
lik
Indonesia adalah mengkombinasikan kedua sistem itu. Artinya, meskipun hak
desain industri itu timbul karena pendaftaran, tetapi hal itu dapat dibatalkan
apabila terdapat pihak lain yang dapat membuktikan bahwa hak desain
am
ub
industri itu adalah miliknya. Asas yang perlu diterapkan dalam Undang-
Undang ini adalah asas iktikad baik, artinya tidak ada hakt bagi siapapun
ep
yang mendaftarkan desain Industri apabila dilakukan dengan iktikad buruk "
k
si
hak eksklusif Hak Cipta dan/atau Hak Desain Industri Pemohon
Kasasi/Tergugat, sebagaimana telah diuraiakan dalam Kesimpulan Pemohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
hanya dinilai secara sepihak untuk membuktikan bahwa barang telah telah
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Judex Facti Telah Lalai Memenuhi Syarat-Syarat Yang Diwajiibkan Oleh
si
Peraturan Perundang-Undangan Yang Mengancam Kelalaian ltu Dengan
Batalnya Putusan Yang Bersangkutan.
ne
ng
- Bahwa Pasal 30 ayat (1) huruf c Undang Undang No.5 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung RI tidak memberikan definisi atau pengertian tentang
do
gu "Telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang mengancarn kelalaian itu dengan batalnya
In
A
putusan yang bersangkutan". Akan tetapi di dalam praktek berkembang
pengertian yang sama yakni kewajiban Hakim untuk memberikan
ah
lik
pertimbangan yang cukup pada putusan yang dijatuhkannya dengan kata
lain disebut dengan "Motiveringsplicht";
"Bahwa Putusan Hakim yang dianggap tidak memberikan pertimbangan
am
ub
yang cukup pada putusan yang dijatuhkannnya, haruslah memenuhi
salah satu kriteria-kriteria di bawah ini :
ep
a. Apabila diabaikan suatu dalil (yang dapat memberi arah untuk suatu
k
si
pemeriksaan ahli) ;
c. Apabila diabaikan suatu penawaran/kesanggupan untuk membuktikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
(dikutip dari buku "Aneka Masalah Hukum dan Hukum Acara Perdata",
Setiawan, SH., terbitan Alumni, Bandung, cetakan I/1992, halaman 388).
ka
Judex Facti dalam perkara a quo telah tidak memenuhi persyaratan huruf
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mahkamah Agung RI No. 638 K/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970 jo.
si
Putusan Mahkamah Agung RI No.9 K/Sip/1972 tanggal 19 Agustus 1972
jo. Putusan Mahkamah Agung RI 672 K/Sip/1972 tanggal 18 Oktober
ne
ng
1972 jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 588 K/Sip/1975 tanggal 13
Juli 1976).
- Bahwa ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
do
gu tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan bahwa :
"Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar
In
A
putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis untuk
ah
lik
dijadikan dasar untuk mengadili".
Ketentuan pasal ini merupakan dasar dari kewajiban seorang Hakim
untuk memberikan motivering yang cukup bagi putusannya. Dalam hal
am
ub
tidak adanya motivering atau dalam hal suatu motivering dianggap tidak
memadai, maka Mahkamah Agung dapat membatalkan putusan tersebut
ep
di tingkat kasasi ;
k
si
ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Kekuasaan KeHakiman RI Nomor 4
Tahun 2004, telah dikukuhkan secara jelas dan tegas dan menjadi salah
ne
ng
do
gu
bertentangan satu sama lain, maka hal yang demikian dapat dipandang
sebagai suatu kelalaian dalam acara (vormverzuim) yang dapat
ah
lik
ub
ng
Motivering suatu vonis diperlukan agar supaya para pihak (dan pencari
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keadilan lainnya) dapat mengerti mengapa Hakim sampai kepada suatu
si
putusan yang demikian. Tidaklah cukup apabila Hakim di dalam
putusannya hanya menyatakan bahwa dari keterangan saksi-saksi dan
ne
ng
dapat disimpulkan gugatan Penggugat telah terbukti ;
Motivering diperlukan agar Hakim dalam pemeriksaan di tingkat yang
lebih tinggi dapat meneliti serta menelusuri dan menilai apakah
do
gu konstatering Hakim pertama sejauh mengenai fakta-faktanya telah tepat
dan benar dan apakah dengan demikian penerapan hukum terhadap
In
A
fakta-fakta tersebut sudah tepat dan benar pula. Oleh karenanya maka
kewajiban bagi seorang Hakim untuk memberikan dasar pertimbangan
ah
lik
yang cukup bagi putusan-putusannya berhubungan erat dan tidak dapat
dipisah-pisahkan dengan sistem pemeriksaan dalam dua tingkatan
peradilan tingkat pertama dan peradilan tingkat banding. Bahkan
am
ub
Mahkamah Agung di tingkat kasasi dapat membatalkan putusan
Pengadilan (baik Pengadilan Negeri ataupun Pengadilan Tinggi) alas
ep
dasar pertimbangan bahwa putusan itu tidak diberikan pertimbangan
k
si
Mahkamah Agung RI antara lain: Putusan Mahkamah Agung RI No. 384
K/Sip/1961 tanggal 4 Juli 1961 jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 698
ne
ng
do
gu
lik
ub
harus dilakukan dengan adil dan tidak berat sebelah, karena suatu
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menjerumuskan pihak yang menerima beban yang terlalu berat dianggap
si
sebagai suatu soal hukum atau yuridis, yang dapat diperjuangkan sampai
tingkat kasasi di muka Pengadilan Kasasi, yaitu Mahkamah Agung.
ne
ng
Melakukan pembagian beban pembuktian yang tidak adil dianggap
sebagai suatu pelanggaran hukum atau undang-undang yang merupakan
alasan bagi Mahkamah Agung untuk membatalkan putusan Hakim atau
do
gu Pengadilan yang bersangkutan; "
- Bahwa berkaitan dengan pendapat tersebut di atas, maka bukti-bukti
In
A
yang diajukan Pemohon Kasasi di Pengadilan tingkat pertama secara
jelas dan tegas telah menunjukkan bahwa :
ah
lik
1. Hak Eksklusif Desain lndustri atas feeding set atas nama Pemohon
Kasasi/Tergugat telah didapatkan secara sah, benar dan berlaku
secara hukum yang keabsahannya tidak dapat diragukan lagi yang
am
ub
mana telah diterbitkan sertifikatnya oleh Turut Tergugat pada tahun
2003 (vide bukti T6-1 sampai dengan T6-3) setelah melalui
ep
mekanisme dan prosedur hukum yang telah ditentukan oleh Undang-
k
Undang Desain Industri itu sendiri, sehingga desain produk feeding set
ah
si
dan/atau komposisi warnanya hingga tahun 2013.
2. Bahwa sertifikat-sertifikat Merek PEX atas nama Pemohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
feeding set pioner dan belum ada produk sejenis yang dibuat oleh
pengusaha lainnya (vide bukti-bukti T6-4 sampai dengan T6-6)
ka
makan bayi, cangkir minum bayi dan tutup cangkir minum bayi, yang
es
ng
bahwa sejak awal produksinya pada saat itu (vide bukti T8-5)
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengukuhkan bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat adalah pencipta,
si
pendesain dan pemakai pertama yang mana hak ekslusif Hak
Ciptanya telah dilanggar oleh Termohon Kasasl, terlebih dari itu
ne
ng
sebagai pemilik dan pemakai desain pertama Pemohon Kasasi telah
memenuhi asas first to use untuk dapat didaftarkan dalam hak desain
industri sebagai pemilik desain original (asli) sebagai pendaftar
do
gu pertama sesuai asas 'first to file' adalah sebagai pemilik desain (vide
bukti-bukti TT-1 sampai dengan TT-9) telah memenuhi segala per-
In
A
syaratan pendaftaran yang ditentukan dalam Pasal 25 jo. 26 Undang-
Undang Desain lndustri sehingga akhirnya sertifikat desain industri
ah
lik
diterbitkan oleh Dirjen HaKI sesuai ketentuan Pasal 29 Undang-
Undang Desain lndustri ;
3. Bahwa apa yang diklaim Termohon Kasasi/Penggugat bahwa feeding
am
ub
set dengan bentuk yang sama telah diproduksi oleh PT. Mensa Prima
dengan merek Chicco sejak tahun 1976 adalah tidak benar, karena
ep
berdasarkan foto-foto perbandingan produk feeding set merek Chicco
k
Kasasi (vide bukti T8-4 dan keterangan saksi Erik Setianto) jelas sekali
R
si
desainnya ternyata berbeda jauh, bentuk cangkir merek Chicco
kembung sementara PEX lurus, tutup cangkir merek Chicco lengkung
ne
ng
do
gu
lik
ub
kesan estetis yang sama; sedangkan tutup cangkir minum bayi dan
R
cangkir minum bayi juga memiliki kesan estetis yang sama pula,
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa akibat dilanggarnya Hak Eksklusif Desain Industri dan/atau Hak
si
Cipta di atas oleh Termohon Kasasi/Penggugat selama beberapa
tahun, Pemohon Kasasi/Tergugat telah menderita kerugian
ne
ng
merosotnya angka penjualan, hilangnya pasar, dan hilangnya potensi
keuntungan, yang mana kerugian itu ditaksir mencapai hingga 40%
(vide bukti T5-1 dan T5-7 dan bukti keterangan saksi Erik Setianto).
do
gu - Bahwa terhadap semua bukti-bukti yang diajukan Pemohon Kasasi dalam
perkara a quo yang melekat dalam berkas perkara dan telah dimaterai
In
A
pos secukupnya maka keseluruhan bukti-bukti tersebut adalah otentik,
sempurna, dan mengikat (vide Pasal 1870 KUHPerdata).
ah
lik
- Bahwa Pasal 1865 KUHPerdata dan Pasal 163 HIR sebenarnya ber-
maksud memberikan pedoman dalam hal pembagian beban pembuktian.
Disebutkan bahwa barang siapa mempunyai hak atau guna membantah
am
ub
hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan
adanya hak atau peristiwa tersebut. Bahwa dalam acara pembuktian di
ep
Pengadilan tingkat pertama, nyata-nyata Pemohon Kasasi telah
k
si
Industri dan atau Hak Cipta.
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Agung RI, seperti tersebut di bawah ini :
R
•
si
Putusan Mahkamah Agung RI No. 638 K/Sip/1972 tanggal 22 Juli 1970
yang berbunyi : "Putusan-putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan
ne
ng
Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemoti-veerd)
harus dibatalkan";
•
do
Putusan Mahkamah Agung RI No. 672 K/Sip/1972 tanggal 18 Oktober
gu 1972 yang intinya berbunyi : "Putusan Pengadilan Tinggi harus dibatalkan
karena kurang cukup dipertimbangkan (niet voldoende gemotiveerd)";
In
A
• Putusan Mahkamah Agung RI No.588 K/Sip/1975 tanggal 13 Juli 1976 yang
intinya berbunyi : "Keputusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri,
ah
lik
karena kurang tepat dan tidak terperinci harus dibatalkan".
5. Judex Facti Telah Salah Menafsirkan Hukum Dan Telah Tidak Menerap-
kan Hukum sebagaimana Mestinya.
am
ub
- Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada
halaman 31-32 dari putusannya yang selengkapnya dikutip sebagai berikut :
ep
k
Menimbang, bahwa dari Ahli Prof. Dr. Agus Sardjono, SH.,MH., menerangkan
pengertian yang baru pada Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun
ah
R
2000 Tentang Desain Industri sebagai berikut :
si
- Bahwa kata baru merupakan syarat pada saat tanggal penerimaan pada saat
ne
proses pendaftaran di Direktur Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak
ng
Sirkuit Terpadu,
- Bahwa kata baru, Desain Industri itu tidak sarna dengan pengungkapan
do
gu
lik
internasional dalam kurun waktu 6 bulan atau desain telah beredar umum
sebelum tanggal pendaftaran; Desain industri yang demikian/sudah dianggap
m
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nama Pendesain : Asai Harum.
si
b. Judul Desain Industri : Cangkir Minum Bayi.
No. Desain Industri : ID 0 005 970.
ne
ng
Tanggal Penerimaan Permohonan : 16-09-2003.
Pemegang Desain Industri : Asai Harum.
Nama Pendesain : Asai Harum.
do
gu c. Judul Desain Industri : Tutup Cangkir Minum Bayi.
No. Desain Industri : ID 0 005 971.
In
A
Tanggal Penerimaan Permohonan : 04-09-2003.
Pemegang Desain Industri : Asai Harum.
ah
lik
Nama Pendesain : Asai Harum.
Menimbang, bahwa saksi Erik Setianto (saksi Tergugat) menerangkan
bahwa pada tahun 1980 barang-barang seperti tersebut hanya diproduksi
am
ub
oleh Tergugat dengan merek PEX, saksi order pertama kali pada tahun
1981, belakangan saksi baru tahu di lapangan beredar barang
ep
sejenis/saingan yang diproduksi merek CHICCO bukan PEX Dengan
k
si
Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan surat bukti bertanda T6-4
sampai dengan T6-6 di mana Tergugat dinyatakan sebagai pemegang
ne
ng
merek PEX untuk barang berupa : Cangkir, Mangkok, piring, gelas, sisir
dan sikat gigi, botol hampa udara ; Menurut pendapat Majelis Hakim
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Judul Desain Industri : Tutup Cangkir Minum b. Bayi.
si
No. Desain Industri : ID 0 005 971.
Tanggal Penerimaan Permohonan : 04-09-2003.
ne
ng
Pemegang Desain Industri : Asai Harum.
Nama Pendesain : Asai Harum.
tidak memiIik niIai kebaruan pada saat diterimanya permohonan
do
gu pendaftaran oleh Turut Tergugat ;
Menimbang, bahwa dengan demikian Desain Industri sebagaimana
In
A
tersebut terbukti tidak baru pada saat dlterimanya permohonan
pendaftarannya oleh Turut Tergugat sehingga mendasarkan Pasal 38
ah
lik
Undang-Undang No.31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri Majelis
Hakim dapat mengabulkan petitum ke dua dan ke empat dengan segala
akibat hukumnya.
am
ub
Bahwa pertimbangan hukum di atas jelas keliru dan menyesatkan,
terlalu naif dan terlalu menyederhanakan persoalan, dimana Judex Facti
ep
telah mengambil kesimpulan tanpa memperhatikan dengan cermat aspek-
k
terkait barang-barang yang dilindungi Hak Cipta, Hak Desain Industri dan
R
si
didukung dengan Hak Merek. Judex Facti tidak memahami ketentuan
undang-undang secara utuh sehingga salah dalam menafsirkan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desain Industri untuk dapat didaftarkan melalui Undang-Undang Desain
si
Industri, sehingga tentunya produk-produk itu tidak baru lagi atau sama
dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya pada saat tanggal
ne
ng
penerimaan permohonan pendaftarannya.
- Bahwa Judex Facti juga telah mengabaikan semangat dan landasan
filosofis atas Undang-Undang Desain Industri sebagaimana telah
do
gu diuraikan dengan gamblang dalarri Penjelasan Umum Atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
In
A
Industri sebagaimana dikutip berikut ini :
“Dalam kaitan dengan globalisasi perdagangan, Indonesia telah
ah
lik
meratifikasi Agreement Establishing the World Trade Organization
(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang
mencakup pula Agreement on Trade Related Aspecis of Intellectual
am
ub
Property Rights (Persetujuan TRIPs) sebagaimana telah diratifikasi
dengan Undang-undang nomor 7 Tahun 1994, Ratifikasi Paris
ep
Convention for the Protection of Industrial Pro pert (Konvensi Paris)
k
si
International Deposit of Industrial Desaigns. Mengingat hal-hal tersebut
dan berhubung belum diaturnya perlindungan hukum mengenai Desain
ne
ng
do
gu
kan hak dan kewajibannya serta menjaga agar pihak yang tidak berhak.
tidak menyalahgunakan hak Desain Industri tersebut. Selain mewujud-
In
kan komitmen terhadap Persetujuan TRIPs, pengaturan Desain Industri
A
lik
peniruan atas Desai Industri yang telah dikenal luas. Adapun prinsip
pengaturannva adalah pengakuan kepemilikan atas karya intelektual
m
ub
tiga dimensi."
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hanya pada saat pendaftaran itu diajukan, penjelasan Undang-pUndang
si
Desain Industri kami kutip sebagai berikut :
"Dalam pemeriksaan permohonan hak atas Desain Industri dianut asas
ne
ng
kebaruan dan pengaiuan pendaftaran pertama. Asas kebaruan dalam
Desain Industri ini dibedakan dari asas pemeriksa, sedangkan Hak
Cipta.
do
gu Pengertian “baru” atau “kebaruan” ditetapkan dengan suatu pendaftaran
yang pertama kali diajukan dan pada saat pendaftaran itu diajukan,
In
A
tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan bahwa pendaftaran
tersebut tidak baru atau telah ada pengungkapan/publikasi sebelumnya,
ah
lik
baik tertulis atau tidak tertulis.
- Pemohon Kasasi juga keberatan dengan pertimbangan hukum Judex Facti
pada halaman 33 dari putusannya yang selengkapnya dikutip sebagai
am
ub
berikut :
Menimbang, bahwa persoalan selanjutnya adalah apakah permohonan
ep
pendaftaran Desain Industri atas ketiga jenis barang tersebut ada iktikad
k
si
kesatu secara singkat dapat diismpulkan bahwa barang-barang tersebut
telah lama beredar di dalam masyarakat, bukan baru lagi, dan Desain
ne
ng
Industri atas barang tersebut, pada tahun 2003 didaftarkan oleh Tergugat
sebagai hak eksklusif Desain Industri miliknya ;
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
naif dan terlalu menyederhanakan persoalan, dimana Judex Facti telah
si
mengambil kesimpulan tanpa memperhatikan dengan cermat aspek-aspek
penerapan perlindungan hukum HaKI secara komprehensif yaitu terkait
ne
ng
barang-barang yang dilindungi Hak Cipta, Hak Desain Industri dan
didukung dengan Hak Merek. Judex Facti tidak memahami ketentuan
undang-undang secara utuh sehingga salah dalam menafsirkan dan
do
gu menerapkan ketetentuan undang-undang itu dan keadaan ini menjadi
wewenang Mahkamah Agung untuk memperbaiknya dalam tingkat kasasi.
In
A
- Bahwa Judex Facti menurut hemat Pemohon Kasasi/Tergugat telah gagal
dalam mencermati dan menilai dalil-dalil bantahan dan dalil-dalil Gugatan
ah
lik
Rekonvensi, Duplik, bukti-bukti yang diajukan serta Kesimpulan sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan, telah dengan sempitnya
menafsirkan keberlakuan pasal-pasal dalam Undang-Undang Desain
am
ub
Industri tanpa mengkaitkan dengan ketentuan pasal-pasal lainnya dan juga
telah mengabaikan semangat dan landasan filosofis atas Undang-Undang
ep
Desain Industri.
k
si
beriktikad tidak baik dalam pendaftaran Desain Industri a quo.
Pertimbangan Judex Facti yang semata-mata hanya mengkaitkan iktikad
ne
ng
tidak baik dengan syarat kebaruan, dalam arti kata, bahwa seseorang tidak
bisa mendaftarkan suatu produk desain industri yang telah diproduksi atau
do
gu
lik
ub
untuk apa kemudian tujuan perlindungan desain industri itu? Iktikad tidak
baik seharusnya diterapkan hanya bagi mereka para pendaftar produk
ka
yang desainnya ternyata meniru atau mencuri desain orang lain, atau
ep
dengan kata lain mendaftarkan desain industri milik orang lain kemudian
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kaku menerapkan persyaratan harus 'baru' pada saat pendaftaran, kalau
si
demikian bagaimana dengan nasib ratusan pengrajin souvenir atau
kerajinan tangan di Bali misalnya yang telah membuat dan memproduksi
ne
ng
souvenir-souvenir sebelum berlakunya Undang-Undang Desain Industri
kemudian mereka ingin mendaftarkannya? Misalkan produk itu dibuat
dalam rentang waktu antara tahun 1995-1999, kemudian mereka ingin
do
gu mendapatkan perlindungan desain industri sebagai pencipta dan
pendesain? Ketika mereka dalam permohonan pendaftaran desain industri
In
A
ke Dirjen HaKI bisa membuktikan bahwa mereka adalah pemilik desain
original dengan melampirkan surat keterangan sebagai pencipta dan
ah
lik
pemilik desain sebagaimana ditentukan dalam persyaratan administratif
dan tidak ada oposisi atau keberatan dari pihak lain dalam jangka waktu
publikasi 3 bulan, maka tentunya sudah menjadi hak sebagai pendaftar
am
ub
pertama dan oleh karenanya mereka harus diberikan hak eksklusif desain
industri itu. Demikianlah analogi dan illustrasi yang dapat diterapkan pula
ep
dalam perkara Pemohon Kasasi/Tergugat.
k
si
mengabulkan petitum kedua Gugatan Penggugat yang dikutip dari
halaman 35 putusan :
ne
ng
do
gu
Tergugat ;
Sementara tuntutan yang dikemukakan dalam Gugatan sebenarnya
In
berbunyi :
A
lik
ub
Pasal 189 ayat (3) RBG dan Pasal 50 Rv. yang tidak membolehkan
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dinyatakan cacat (invalid) meskipun hal itu dilakukan Hakim dengan
si
iktikad baik maupun sesuai kepentingan umum, tetap dianggap sebagai
tindakan yang tidak sah (illegal).
ne
ng
7. Judex Facti telah keliru dan salah dalam menerapkan hukum
pembuktian (keterangan saksi Unus Testis Nulus Testis atau satu saksi
bukan saksi).
do
gu - Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum Judex Facti
pada halaman 30 dari putusannya yang selengkapnya dikutip sebagai
In
A
berikut :
"Menimbang, bahwa saksi Lim Andardi (saksi Penggugat) menerangkan
ah
lik
bahwa pernah sebagai sales yang menjual alat perlengkapan bayi merek
Chico di mana barang sebagaimana tersebut di atas telah diproduksi dan
dijual/dipasarkan sejak tahun 1976 ;
am
ub
- Bahwa Judex Facti telah keliru dan salah dalam menilai kekuatan
pembuktian saksi yang memberikan keterangan yang tidak hanya palsu
ep
dan juga telah dirubah maksudnya, keterangan saksi mana tidak didukung
k
oleh alat bukti lainnya sehingga tidak memenuhi batas minimal nilai
ah
si
Pasal 169 HIR, Pasal 1905 KUH Perdata yang menyatakan keterangan
seorang saksi saja, tidak dapat dipercaya, agar sah sebagai alat bukti
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
ternyata feeding set merek Chico bentuknya sama sekali berbeda dengan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bentuk feeding Set merek PEX milik Tergugat, cangkir minum bayi merek
si
Chicco bentuknya kembung dan merek PEX bentuknya lurus, sedangkan
tutup cangkir minum bayi merek Chicco bentuknya lengkung dan merek
ne
ng
PEX bentuknya lurus, kemudian Chicco tidak pernah memproduksi tempat
makan bayi, sedangkan PEX memproduksi. Kedua, mengenai tahun 1976,
saksi Lim Andriani menerangkan bahwa itu adalah tahun berdirinya
do
gu perusahaan yang memproduksi merek Chicco yang saat itu masih
perusahaan perseorangan dan belum berbadan hukum PT dan menurut
In
A
keterangan saksi Erik Setianto yang pernah bekerja pada tahun 1994
sebagai National Sales Manager di PT. Mensa Prima yang memproduksi
ah
lik
merek Chicco bahwa feeding set a quo baru di-lounch ke pasar pada
tahun 1985-1986. Sehingga sama sekali tidak benar bahwa Chicco adalah
merek yang pertama kali memproduksi feeding set a quo, kalaupun
am
ub
seandainya benar bahwa Chicco adalah produsen pertama/pioneer -quad
non- maka bentuk yang telah diproduksi dengan merek Chicco itupun
ep
ternyata berbeda jauh.
k
si
pembuktian Pemohon Kasasi.
- Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat keberatan dengan pertimbangan
ne
ng
do
gu
dan sikat gigi, botol hampa udara; menurut pendapat Majelis Hakim
persoalan dalam perkara a quo bukan Merek akan tetapi Desain lndustri
ah
lik
ub
- Bahwa pertimbangan Judex Facti di atas terlalu sempit dan juga tidak
memberikan alasan pertimbangan hukum yang kuat mengapa
ka
substansi Hak Merek yang sama halnya dengan subsansi Hak Paten,
es
Desain Industri dan hak kekayaan intelekual lainnya bahwa Hak Merek
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam kategori hak milik industrial (industrial property right) yang saling
si
berkaitan erat satu sama lain. Kalau kita melihat penggolongan HaKI
sebagaimana tercantum di TRIPS's Agreement, maka HaKI dikelompok-
ne
ng
kan secara garis besar dalam 2 (dua) bagian yaitu :
1. Hak milik industial (industrial property right) yang terdiri dari :
a. Paten dan paten sederhana
do
gu b. Merek
c. Desain Industri
In
A
d. Rahasia Dagang
e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
ah
lik
2. Hak cipta (Copyright)
- Bahwa menurut buku "Hak Milik Intelektual, Sejarah, Teori dan
Prakteknya di Indonesia", oleh Drs. Muhammad Djumhana, S.H dan R.
am
ub
Djubaedillah, SH, diterbitkan PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1993,
halaman 153 menyebutkan bahwa :
ep
"Selain bersinggungan dengan hak cipta, desain industri inipun
k
maupun hak merek. Hal ini karena melihat bentuknya ini serta
R
si
penerapannya di bidang industri dan perdagangan, maka desain industri
tidak terlepas dari perhatian aturan hak cipta, hak paten, dan hak merek."
ne
ng
do
gu
lik
ub
sehat."
Mengapa merek dapat mencegah terjadinya persaingan usaha tidak
ka
sehat? Dengan merek, produk barang dan jasa sejenis dapat dibedakan
ep
Maka dari itu, antara produk desain industri dengan merek sangatlah
R
ng
Suatu hal yang perlu dipahami dalam setiap tali menempatkan hak merek
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam kerangka hak atas kekayaan intelektual adalah bahwa, kelahiran
si
hak atas merek itu diawali dari temuan-temuan dalam bidang hak atas
kekayaan intelektual lainnya, misalnya hak cipta.
ne
ng
Ada suatu benda tak berwujud yang terdapat pada hak merek itu, jadi
bukan seperti apa yang terlihat atau terjelma dalam setiap produk yang
terlihat atau yang terjelma itu adalah, perwujudan dari hak merek itu
do
gu sendiri yang ditempelkan pada produk barang atau jasa,"
Bahwa justru berdasarkan bukti-bukti T6-4 sampai dengan T6-6 ini
In
A
membuktikan secara kuat dan sempurna membuktikannya bahwa
Pemohon Kasasi/Tergugat telah menggunakan merek PEX untuk
ah
lik
dilekatkan produk feeding set tempat makan bayi, cangkir minum bayi
dan tutup cangkir minum bayi yang desainnya telah diciptakannya sendiri
dan sejak awal produksinya pada tahun 1981 mengukuhkan bahwa
am
ub
Pemohon Kasasi/Tergugat adalah pencipta, pendesain dan pemakai
pertama, sejak tahun 1981 sehingga memenuhi asas first to use untuk
ep
dapat didaftarkan dalam hak desain industri sebagai desain original ;
k
berpendapat :
R
si
mengenai alasan-alasan ke 1 sampai dengan ke 8 :
bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena :
ne
ng
do
gu
lik
dalam putusan Judex Facti tersebut dan hal tersebut merupakan penilaian
hasil pembuktian yang tidak tunduk pada kasasi ;
m
ub
Tahun 2000 ;
ah
bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
si
Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini ;
ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009,
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, perubahan kedua dengan Undang-Undang
do
gu No. 3 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
In
A
MENGADILI:
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : ASAI HARUM
ah
tersebut ;
lik
Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat membayar biaya perkara dalam
pemeriksaan tingkat kasasi ini sebesar Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) ;
am
ub
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu, tanggal 24 Februari 2010 oleh Dr. H. Mohammad
ep
Saleh, SH.MH,- Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
k
si
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh
ne
ng
Budi Hapsari, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah
pihak.
do
gu
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a:
ttd./ H. Mahdi Soroinda Nasution, SH.M.Hum. ttd./
ttd./ Djafni Djamal, SH. Dr. H. Mohammad Saleh, SH.MH.
In
A
lik
ub
Untuk Salinan
Mahkamah Agung-RI
ka
a.n. Panitera
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69