u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N
a
No. 49 PK/Pdt.Sus/2012
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:
HALIM MINA, Direktur Allied Ever Investments Ltd., bertempat
tinggal di 7F, Allied Kajima Building, 138 Gloucester Road,
In
A
Wanchai, Hongkong, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Sheila
A. Salomo, SH., dan kawan-kawan, para Advokat pada Kantor
ah
lik
Hukum S & B Law Firm, berkantor di Gedung Perkantoran The
East, Lantai 16 Unit 03, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E3.2 No.
1, Jakarta Selatan 12950 dan GP Aji Wijaya, SH., dan kawan-
am
ub
kawan, para Advokat pada Kantor Hukum Aji Wijaya, Sunarto
Yudo & Co, berkantor di Sequis Plaza (dahulu Plaza DM), lantai
ep
18, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 25, Jakarta 12920, berdasarkan surat
k
si
t erhada p:
PT. KERTAS NUSANTARA (dahulu bernama PT. KIANI
ne
ng
do
Winson, Direktur Utama PT. Kertas Nusantara (dahulu bernama PT.
gu
12870, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Ian PSSP Siregar, SH.,
Advokat pada Kantor Advokat Ian PSSP Siregar & Rekan,
ah
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanggal 11 Oktober 2011 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya
a
R
melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon PKPU
si
dengan dalil-dalil sebagai berikut:
ne
1 Bahwa Pemohon PKPU adalah sebuah perseroan terbatas yang bergerak di
ng
bidang pengolahan bahan kayu, pertanian dan perdagangan berdasarkan Akta
pendirian No. 1 tanggal 4 April 1991 dan berkedudukan;
do
gu 2 Bahwa pada tanggal 18 Mei 2011 terhadap Pemohon PKPU telah diajukan
permohonan pernyataan pailit dengan nomor register perkara No. 31/
Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 18 Mei 2011 pada Pengadilan Niaga di
In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh PT. Multi Alphabet
Dinamika melalui kuasa hukumnya yaitu Benemay, SH., MH., dan Nova
ah
lik
Harmoho, SH., para Advokat pada kantor Benemay & Partners Law Office
yang beralamat di Jl. Kerja Bakti No. 12, RT/RW. 01/04, Makassar, Jakarta
am
ub
Timur, dengan dasar bahwa Pemohon PKPU mempunyai utang kepada
Pemohon Pailit;
3 Bahwa memang benar dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pemohon
ep
k
R
usahanya;
si
4 Bahwa dalam hal pengembalian pinjaman tersebut, Pemohon PKPU
mengalami kesulitan karena tidak memiliki dana yang cukup untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
proposal perdamaian;
7 Bahwa Pemohon PKPU telah memiliki langkah-langkah strategis untuk tetap
ka
Kreditur, termasuk tetapi tidak terbatas dengan cara masuknya calon investor
baru yang sangat potensial bagi Pemohon PKPU;
ah
es
M
ng
on
2
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8 Bahwa Pemohon PKPU yakin dapat membangkitkan kembali
a
R
kegiatan usahanya dan dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada
si
para Kreditur apabila permohonan pernyataan PKPU ini dikabulkan;
ne
ng
9 Bahwa berdasarkan Pasal 222 ayat (2) UU No. 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU, apabila Debitur memperkirakan sampai dengan saat
ini tidak dapat melanjutkan penyelesaian kewajiban-kewajiban kepada para
do
gu Krediturnya, maka Debitur dapat mengajukan permohonan PKPU kepada
para Krediturnya, yang untuk lengkapnya kami kutip sebagai berikut:
In
A
Pasal 222 ayat (2) UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU:
lik
jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran
utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi
am
ub
tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditor;
10. Bahwa menurut Pasal 229 ayat (3) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU, apabila terdapat permohonan pernyataan pailit dan
ep
k
si
Menurut Pasal 229 ayat (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
ne
ng
do
diajukan terhadap Debitur, dapat diputus terlebih dahulu sebagaimana diatur
gu
dalam Pasal 229 ayat (3) dan wajib diajukan pada sidang pertama pemeriksaan
permohonan penyataan pailit;
In
A
Pasal 229 ayat (3) UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU:
ah
lik
ub
adanya permohonan pernyataan pailit yang diajukan terhadap Debitor, agar dapat
diputus terlebih dahulu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib diajukan
ah
11. Bahwa oleh karena permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ayat (3) dan (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
a
R
dan PKPU, maka kami mohon kepada Majelis Hakim perkara No.
si
/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst Pengadilan Niaga pada Pengadilan
ne
Negeri Jakarta Pusat untuk menerima dan memutuskan permohonan
ng
PKPU ini terlebih dahulu dengan mengesampingkan permohonan
pernyataan pailit yang telah diajukan oleh PT. Multi Alphabet Dinamika
do
gu selaku Pemohon Pailit;
Syarat-syarat permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU);
1. Debitur telah mengadakan dan mendapatkan persetujuan RUPS
In
A
(Rapat Umum Pemegang Saham):
Bahwa sesuai dengan penjelasan Pasal 224 Undang-Undang No. 37 Tahun
ah
lik
2004 tentang Kepailitan dan PKPU, Pemohon PKPU sebelum mengajukan
permohonan PKPU ini telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum
am
ub
Pemegang Saham (RUPS) (bukti P-2);
Maka dengan demikian:
Permohonan PKPU ini sudah memenuhi ketentuan Undang-Undang yang
ep
k
R
Pasal 224:
si
Dalam hal Debitor adalah Termohon Pailit maka Debitor tersebut dapat
mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang. Dalam hal Debitor
ne
ng
do
gu
Saham (RUPS) dengan kuorum kehadiran dan sahnya keputusan sama dengan
yang diperlukan untuk mengajukan permohonan pailit;
2. Memiliki lebih dari 1 (satu) Kreditur;
In
A
Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 222 ayat (1) Undang-Undang No. 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, Pemohon PKPU dalam
ah
lik
ub
Pemohon PKPU hanya utang pokok dari Pemohon Pailit) juga ada Kreditur
lain yaitu:
ka
1) PT. Crystal Anugerah Abadi beralamat di Ruko Intercon Plasa Blok F-04,
ep
Taman Kebon Jeruk Meruya llir Raya Jakarta Barat atau Gedung Mugi
Griya 4th Floor Suite 407 Jl. M.T. Haryono Kav. 10 RT. 012/005, Tebet
ah
ng
on
4
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dengan jumlah tagihan sebesar USD 15,000.00 (lima belas ribu dollar
a
R
Amerika Serikat) berdasarkan invoice No. 000514 tanggal 6 November
si
2004 (bukti P-3);
ne
2 CV. Mandiri Pratama Sejahtera, beralamat di Ruko Golden Road Blok
ng
C-30 No. 20, ITC BSD Serpong, Tangerang atau Gedung Pesona Lt. 5
Suite 510 Jl. Ciputat Raya No. 20, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
do
gu Dengan jumlah tagihan sebesar
milyar tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh enam
Rp. 2.797.366.555,18 (dua
ribu lima ratus lima puluh lima rupiah delapan belas sen) berdasarkan
In
A
invoice No. 002/MPS-INV/2011 tanggal 21 Maret 2011 (bukti P-4);
Maka dengan demikian:
ah
lik
Permohonan PKPU ini sudah memenuhi ketentuan Undang-Undang yang
berlaku, yang untuk jelasnya kami kutip:
am
ub
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU
Penjelasan Pasal 222 ayat (1):
Penundaan kewajiban pembayaran utang diajukan oleh Debitur yang
ep
k
R
Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 6 Undang-Undang No. 37
si
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, Pemohon PKPU dalam
mengajukan permohonan PKPU ini memiliki utang kepada Kreditur yang
ne
ng
do
gu
Taman Kebon Jeruk Meruya llir Raya, Jakarta Barat, atau Gedung Mugi
Griya 4th Floor Suite 407 Jl. M.T. Haryono Kav. 10 RT. 012/005 Tebet
Barat, Jakarta Selatan;
In
A
Dengan jumlah tagihan sebesar USD 15,000.00 (lima belas ribu Dollar
Amerika Serikat) berdasarkan invoice No. 000514 tertanggal 6 November
ah
lik
ub
Suite 510 Jl. Ciputat Raya No. 20, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan;
ep
lima puluh lima rupiah delapan belas sen) berdasarkan invoice No. 002/
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Maka dengan demikian:
a
R
Permohonan PKPU ini sudah memenuhi ketentuan Undang-Undang yang
si
berlaku, yang untuk jelasnya kami kutip:
ne
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU Pasal 1
ng
butir 6:
Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam
do
gu jumlah uang, baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing,
baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau
kontijen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang
In
A
wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada
Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor;
ah
lik
• Bahwa adapun aset yang dimiliki oleh Pemohon PKPU sampai dengan
diajukannya permohonan PKPU ini terdiri atas:
am
ub
A. Barang tetap:
Yaitu berupa tanah beserta bangunan seluas ± 31.074.316 m2 terletak di
Desa Pesayan, Mangkajang, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau,
ep
k
R
Yaitu berupa vessel, perabot dan peralatan kantor (5.310 unit peralatan,
si
perabot kantor dan rumah) serta kendaraan (47 kendaraan roda 4 dan 12
kendaraan roda 2);
ne
ng
do
gu
Sehingga:
Sangat memungkinkan bagi Pemohon PKPU untuk sanggup memenuhi
kewajibannya sebagai Debitur jika aset-aset dan usaha tersebut
In
A
dioperasikan kembali;
• Bahwa menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
ah
lik
dan PKPU Pasal 225 ayat (2), permohonan PKPU yang diajukan Debitur
haruslah dikabulkan oleh Pengadilan paling lambat 3 (tiga) hari sejak
m
ub
ng
on
6
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam hal permohonan diajukan oleh Debitor, Pengadilan dalam jangka
a
R
waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal didaftarkannya surat
si
permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat 1 harus
ne
mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan
ng
harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan serta
mengangkat 1 (satu) atau lebih Pengurus yang bersama dengan Debitor
do
gu •
mengurus harta Debitor;
Bahkan Pemohon PKPU akan segera mengajukan rencana perdamaian
kepada para Kreditur yang pada pokoknya berisi penawaran-penawaran
In
A
penyelesaian kewajibannya atau skema restrukturisasi utang yang
komprehensif dan berkepastian hukum kepada para Kreditornya termasuk
ah
lik
kepada Pemohon PKPU;
ub
1. Bahwa sehubungan dengan permohonan pernyataan PKPU yang diaju-kan oleh
Pemohon PKPU, maka Pemohon PKPU dengan ini memohon kepada Majelis
ep
Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengadili
k
si
- Sdri. Duma Hutapea, SH., Kurator dan Pengurus, yang terdaftar Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat bukti
ne
ng
do
Tanggal : 2 Maret 2011;
gu
Alamat : Law Firm Duma & Co, Jalan Raya Gading Batavia, Blok LC 10/30,
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240;
In
A
lik
2. Bahwa dengan ini kami melampirkan surat pernyataan dari Sdri. Duma
Hutapea, SH., atas kesediannya ditunjuk sebagai Pengurus dalam proses
PKPU PT. Kertas Nusantara (dahulu PT. Kiani Kertas) serta pernyataan
m
ub
ep
sebagai berikut:
R
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1 Memeriksa permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang
a
R
diajukan Pemohon PKPU terlebih dahulu dan mengesampingkan pemeriksaan
si
permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit;
ne
2 Mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU)
ng
yang diajukan Pemohon PKPU yaitu PT. Kertas Nusantara (dahulu PT. Kiani
Kertas);
do
gu 3 Menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas untuk mengawasi proses penundaan
kewajiban pembayaran utang dari PT. Kertas Nusantara (dahulu PT. Kiani Kertas);
In
A
4 Mengangkat saudari Duma Hutapea, SH., Kurator dan Pengurus, yang terdaftar
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
ah
lik
bukti pendaftaran Kurator dan Pengurus nomor: AHU.AH.04.03-42 tanggal 2 Maret
2011, berkantor di Law Fim Duma & Co. beralamat di Jalan Raya Gading Batavia,
am
ub
Blok LC 10/30, Kelapa Gading, Jakata Utara 14240, selaku Pengurus dalam proses
penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT. Kertas Nusantara (dahulu PT.
Kiani Kertas);
ep
k
Atau:
- Apabila Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain,
ah
R
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex a quo et bono);
si
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat nomor: 20/PKPU/2011/PN.NIAGA. JKT.PST. jo. nomor: 31/
ne
ng
do
gu
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT. Kertas Nusantara (dahulu PT. Kiani
Kertas) dengan para Kreditornya, sebagaimana yang telah disepakati bersama
In
A
lik
5.000.000.000,- (lima milyar lima ratus juta rupiah) ditambah dengan biaya
PKPU Rp. 215.500.000,- (dua ratus lima belas juta lima ratus ribu rupiah);
m
ub
4. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 611.000,- (enam ratus sebelas ribu
rupiah) kepada Pemohon;
ka
ep
sebagai berikut:
R
es
on
8
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menghukum Pemohon Kasasi/Kreditor untuk membayar biaya perkara
a
R
dalam tingkat kasasi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
si
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan
ne
hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung RI nomor: 581 K/
ng
Pdt.Sus/2011 tanggal 11 Oktober 2011 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/
Kreditur pada tanggal 6 Februari 2012, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/
do
gu Kreditur dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 21
Februari 2012, diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 7
Maret 2012 sebagaimana ternyata dari Akte permohonan peninjauan kembali No. 02
In
A
PK/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo. No. 581 K/Pdt.Sus/2011 jo. No. 20/PKPU/2011/
PN.Niaga.Jkt.Pst. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan
ah
lik
Negeri Jakarta Pusat, permohonan mana disertai dengan memori peninjauan kembali
yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
am
ub
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 7 Maret 2012;
Bahwa setelah itu, oleh Termohon Kasasi/Pemohon PKPU yang pada
tanggal 7 Maret 2012 telah diberitahu tentang memori peninjauan kembali dari
ep
k
R
pada tanggal 15 Maret 2012;
si
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 295, 296, 297
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 permohonan peninjauan kembali a quo beserta
ne
ng
do
gu
lik
Judex Juris telah keliru menerapkan hukum. In casu upaya hukum yang diajukan
oleh Pemohon Peninjauan Kembali pada tingkat kasasi adalah upaya hukum
m
ub
kasasi terhadap putusan pengesahan perdamaian (vide Pasal 160 ayat (2) huruf a
jo. Pasal 287 jo. Pasal 288 jo. Pasal 285 ayat (4) jo. Pasal 11 UU Kepailitan) dan
ka
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyatakan dan mengajukan kasasi atas putusan pengesahan perdamaian
a
R
kepada Mahkamah Agung RI melalui Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
si
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
ne
2 Bahwa isi putusan pengesahan perdamaian tersebut (vide bukti Pendukung
ng
Pemohon PK-5) pada pokoknya adalah mengesahkan rencana perdamaian
yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam proses penundaan
do
gu kewajiban pembayaran utang (PKPU);
Merupakan fakta hukum dalam perkara a quo bahwa Pemohon Peninjauan
Kembali merupakan Kreditor konkuren yang menolak atas putusan pengesahan
In
A
perdamaian tersebut;
3 Bahwa UU Kepailitan secara tegas telah membedakan antara putusan PKPU
ah
lik
(vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-2) dengan putusan
pengesahan perdamaian (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan
am
ub
Kembali-5), dan sekaligus pula telah mengatur mengenai upaya hukum yang
disediakan oleh UU Kepailitan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang
berkeberatan terhadap putusan pengesahan perdamaian, sebagaimana diatur
ep
k
dalam Pasal 288 jo. Pasal 287 jo. Pasal 160 ayat (2) huruf a jo. Pasal 285 ayat
(4) jo. Pasal 11 UU Kepailitan, yang kami kutip sebagai berikut:
ah
R
Pasal 288 UU Kepailitan:
si
Penundaan kewajiban pembayaran utang berakhir pada saat putusan pengesahan
perdamaian memperoleh kekuatan hukum tetap.....;
ne
ng
do
gu
dalam hubungannya dengan berita acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282,
bagi semua Kreditur yang tidak dibantah oleh Debitor, merupakan alas hak yang
dapat dijalankan terhadap Debitor dan semua orang yang telah mengikatkan diri
In
A
lik
ub
a Kreditor yang menolak perdamaian atau yang tidak hadir pada saat
diadakan pemungutan suara;
ka
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13 berlaku
mutatis mutandis terhadap pengesahan perdamaian, namun tidak berlaku terhadap
ah
penolakan perdamaian;
es
ng
on
10
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan
a
R
pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung;
si
4 Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pemohon Peninjauan Kembali (dahulu
ne
Pemohon Kasasi) yang berkedudukan sebagai salah satu Kreditor dari
ng
Termohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yang menolak putusan
pengesahan perdamaian pada dasarnya telah dijamin haknya oleh UU
do
gu Kepailitan untuk dapat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan
pengesahan perdamaian;
5 Berdasarkan uraian pasal-pasal tersebut di atas, maka pertimbangan hukum
In
A
Judex Juris dalam putusan kasasi (vide bukti Pemohon Peninjauan Kembali-7)
pada halaman 22 strip ke-4 menyatakan:
ah
lik
Bahwa terhadap putusan penundaan kewajiban pembayaran utang, tidak dapat
diajukan upaya hukum apapun (Pasal 235 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004);
am
ub
Adalah sama sekali tidak dapat dibenarkan dan tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
Selanjutnya kami kutip bunyi ketentuan Pasal 235 UU Kepailitan tersebut:
ep
k
R
Ayat (2): Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diumumkan
si
dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226;
6 Bahwa pertimbangan hukum Judex Juris sebagaimana tersebut di atas
ne
ng
merupakan pertimbangan hukum yang tidak tepat dan keliru untuk dijadikan
sebagai dasar dalam memutus permohonan kasasi dari Pemohon Peninjauan
do
gu
Pasal 287 jo. Pasal 160 ayat (2) huruf a jo. Pasal 285 ayat (4) jo. Pasal 11 UU
Kepailitan dan bukan kasasi terhadap putusan PKPU (vide bukti pendukung
ah
lik
ub
UU Kepailitan;
7 Bahwa untuk memperjelas pemahaman dan untuk memudahkan Majelis
ka
oleh PT. Multi Alphabet Dinamika selaku Pemohon Pailit terhadap PT.
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kertas Nusantara (Termohon Peninjauan Kembali) sebagai Termohon
a
R
Pailit;
si
b Terhadap adanya permohonan pailit tersebut, Termohon Peninjauan
ne
Kembali selanjutnya telah mengajukan permohonan PKPU, dan
ng
permohonan tersebut telah dikabulkan oleh Judex Facti pada tanggal 9
Juni 2011 melalui putusan penundaan kewajiban pembayaran utang
do
gu sementara (putusan PKPU) (vide bukti pendukung Pemohon
Peninjauan Kembali-2);
Putusan PKPU tersebut berisi tentang pemberian jangka waktu 45 hari kepada
In
A
Termohon Peninjauan Kembali (in casu Debitur) dan para Kreditor (salah
satunya adalah Pemohon Peninjauan Kembali) untuk membahas proposal
ah
lik
rencana perdamaian yang ditawarkan oleh Termohon Peninjauan Kembali;
c Bahwa selanjutnya, pada tanggal 27 Juli 2011 Judex Facti yang
am
ub
memeriksa perkara a quo pada tingkat pertama menjatuhkan putusan
dalam perkara nomor: 20/PKPU/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst jo. nomor: 31/
Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst, yang berisi mengenai pengesahan
ep
k
R
pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5);
si
d Selanjutnya oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali yang merasa
keberatan terhadap putusan pengesahan perdamaian tersebut, maka
ne
ng
do
gu
8 Melalui ulasan di atas, dapat diketahui secara tegas bahwa putusan yang
dibacakan oleh Judex Facti pada tanggal 27 Juli 2011 yang berisi mengenai
ah
lik
ub
9 Dengan demikian, merupakan fakta yang jelas dan terang bahwa antara (i)
putusan pengesahan perdamaian (bukti pendukung Pemohon Peninjauan
ka
10 Selain itu, dengan merujuk kepada fakta-fakta tersebut di atas yang dikaitkan
es
kepada ketentuan Pasal 288 jo. Pasal 287 UU Kepailitan, maka terdapat fakta
M
on
12
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sementara telah berakhir dengan adanya putusan pengesahan perdamaian
a
R
(bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5);
si
11 Berdasarkan uraian tersebut di atas, terbukti secara jelas dan nyata bahwa
ne
Judex Juris telah mencampuradukkan dan menyamaratakan antara putusan
ng
pengesahan perdamaian (bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5)
yang terbuka untuk diajukan upaya hukum kasasi dengan putusan PKPU
do
gu (bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-2) yang tidak dapat diajukan
upaya hukum apapun berdasarkan Pasal 235 UU Kepailitan;
Tindakan Judex Juris yang mencampuradukkan dan menyamaratakan antara
In
A
putusan pengesahan perdamaian (bukti pendukung Pemohon Peninjauan
Kembali-5) dengan putusan PKPU (bukti pendukung Pemohon Peninjauan
ah
lik
Kembali-2) tersebut merupakan fakta hukum yang tidak terbantahkan bahwa
Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata dalam menerapkan hukum
am
ub
khususnya dalam menerapkan ketentuan Pasal 235 UU Kepailitan yang dijadikan
sebagai dasar pertimbangan dalam memutus perkara pada tingkat kasasi tersebut;
Karena faktanya terhadap putusan pengesahan perdamaian (bukti pendukung
ep
k
R
ketentuan Pasal 160 ayat (2) huruf a jo. Pasal 287 jo. Pasal 288 jo. Pasal 285 ayat
si
(4) jo. Pasal 11 UU Kepailitan;
12 Kekeliruan nyata yang telah dilakukan oleh Judex Juris tersebut nyata-nyata
ne
ng
do
gu
sebagai subyek hukum yang dilindungi dan dijamin oleh konstitusi Negara
Republik Indonesia yaitu berdasarkan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mendapatkan persamaan
In
A
lik
tersebut diatas, maka terbukti secara sah bahwa Judex Juris telah melakukan
kekeliruan yang nyata dengan melakukan kesalahan penerapan dasar hukum
m
ub
yang menjadi dasar pertimbangan bagi Judex Juris dalam memutus perkara a
quo pada tingkat kasasi;
ka
Maka, sudah sepatutnya dan selayaknya bagi Majelis Hakim Agung peninjauan
ep
kekeliruan yang nyata sebagaimana diatur pada Pasal 295 ayat (2) huruf b UU
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B. Kekeliruan Judex Juris menerapkan Pasal 121 ayat (1) UU Kepailitan dalam
a
R
perkara a quo:
si
14 Selanjutnya, bahwa selain telah memberikan pertimbangan hukum yang keliru
ne
dengan mencantumkan Pasal 235 UU Kepailitan sebagai dasar penolakan
ng
permohonan kasasi, Judex Juris dalam pertimbangannya pada halaman 22
putusan kasasi (bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-7) juga
do
gu menyampaikan pertimbangan yang didasarkan kepada ketentuan hukum yang
salah dan tidak benar, yaitu pertimbangan yang kami kutip sebagai berikut:
•
In
Bahwa dalam rapat pemungutan suara rencana perdamaian, oleh para
A
Kreditor, 7 (tujuh) Kreditor separatis dengan jumlah tagihan sebesar Rp.
7.939.560.000.403,80,- setuju dengan rencana perdamaian tersebut atau
ah
lik
100% setuju;
• Sedangkan Kreditor konkuren sebanyak 113 orang, dengan perincian 101
am
ub
Kreditor konkuren setuju dengan rencana perdamaian tersebut, dengan
total tagihan sebesar Rp. 5.589.458.738.235,- atau = 88,93% dan 12
Kreditor konkuren menolak, dengan total tagihan Rp.
ep
k
• Bahwa dari uraian tersebut di atas ternyata 100% Kreditor separatis dan
R
si
88.93% Kreditur konkuren, setuju dengan rencana perdamaian, maka
sesuai dengan ketentuan ketentuan Pasal 121 ayat (1) Undang Undang
ne
ng
do
15 Bahwa Judex Juris telah mempergunakan ketentuan Pasal 121 ayat (1) UU
gu
ub
ep
perkara a quo, karena ketentuan Pasal 121 ayat (1) UU Kepailitan yang
dijadikan sebagai dasar hukum oleh Judex Juris dalam pertimbangannya
ah
tersebut bukanlah ketentuan yang tepat sebagai dasar hukum atas persetujuan-
R
ng
on
14
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kembali melalui mekanisme pemungutan suara terhadap rencana perdamaian
a
R
yang ditawarkan oleh Termohon Peninjauan Kembali;
si
Sebaliknya, penggunaan dasar hukum Pasal 121 ayat (1) UU Kepailitan tersebut
ne
justru membuktikan bahwa pertimbangan hukum putusan kasasi (bukti
ng
pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-7) dibuat secara salah, tidak benar dan
tidak cermat oleh Judex Juris. Sehingga karena kesalahan, ketidakbenaran dan
do
gu ketidakcermatan Judex Juris tersebut, maka sangat beralasan hukum dan sangat
patut bagi yang mulia Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang memeriksa
dan memutus perkara a quo untuk membatalkan putusan kasasi;
In
A
17 Bahwa terhadap pertimbangan hukum yang tidak sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku, M. Yahya Harahap berpendapat bahwa pertimbangan
ah
lik
hukum yang sedemikian rupa tersebut merupakan alasan yang sah dan
memenuhi syarat sebagai alasan pengajuan permohonan peninjauan kembali;
am
ub
Pendapat M. Yahya Harahap tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul:
Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali
Perkara Perdata (Penerbit: Sinar Grafika, Cet-I, Januari 2008) halaman 468 angka
ep
k
2 yang mengatakan:
Putusan yang benar dan yang semestinya ditegakkan adalah putusan yang
ah
R
mengandung pertimbangan yang sesuai dengan ketentuan hukum (the rule of
si
law). Tidak dibenarkan pertimbangan putusan yang tidak sesuai dengan ketentuan
hukum. Apabila putusan mengandung pembenaran terhadap sesuatu hal yang
ne
ng
do
gu
dalam hal yang demikian, putusan dianggap telah membenarkan yang tidak sah
menurut hukum (onwettig, illegal) menjadi sah (wettig, legal);
Kemudian halaman 469 buku yang sama mengatakan:
In
A
Bahwa putusan yang membenarkan sesuatu yang tidak memenuhi syarat yang
ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam arti luas,
ah
lik
ub
huruf f UU MA;
18 Berdasarkan seluruh uraian di atas, terbukti bahwa putusan kasasi sudah tidak
ka
dapat dipertahankan lagi, dan karenanya sangat beralasan hukum dan sudah
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bagi Kreditor yang menolak rencana perdamaian untuk mengajukan upaya hukum
a
R
kasasi terhadap putusan pengesahan perdamaian;
si
19 Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang terhormat, bahwa meskipun
ne
Judex Juris pada pertimbangan hukumnya halaman 22 dalam putusan kasasi
ng
(bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-7) menguraikan mengenai
adanya persetujuan dari mayoritas Kreditor separatis dan konkuren dalam
do
gu pengambilan suara atas rencana perdamaian yang kemudian menjadikan
persetujuan mayoritas Kreditor atas rencana perdamaian tersebut sebagai
dasar bagi Judex Juris untuk menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh
In
A
Pemohon Peninjauan Kembali, namun keberadaan persetujuan-persetujuan
dari mayoritas Kreditor (baik separatis maupun konkuren) tersebut sama
ah
lik
sekali tidak mengeliminasi dan/atau menghilangkan hak bagi kreditor yang
menolak rencana perdamaian untuk mengajukan upaya hukum kasasi. Hal ini
am
ub
berdasarkan pada ketentuan Pasal 160 ayat (2) huruf a jo. Pasal 287 jo. Pasal
288 jo. Pasal 285 ayat (4) jo. Pasal 11 UU Kepailitan;
20 Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini,
ep
k
SH., dalam bukunya yang berjudul: Hukum Kepailitan (Penerbit: PT. Pustaka
Utama Grafiti, Cet-IV, Januari 2010) halaman 414, yang mengatakan bahwa:
ah
R
Menurut Pasal 161 ayat (1) UUK-PKPU, kasasi atas putusan Pengadilan
si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 diselenggarakan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13. Sementara itu,
ne
ng
Pasal 161 ayat (2) menentukan bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 158, kecuali ketentuan yang menyangkut hakim pengawas dan Pasal 159
do
gu
ayat (1), juga berlaku dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
21 Pertimbangan hukum Judex Juris tersebut di atas dalam putusan kasasi (bukti
Pemohon Peninjauan Kembali-7) termasuk sebagai fakta hukum kekeliruan
In
A
nyata yang dilakukan oleh Judex Facti dalam memeriksa dan memutus
perkara a quo. Sehingga oleh karenanya Pemohon Peninjauan Kembali
ah
lik
memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang
memeriksa dan memutus perkara a quo untuk membatalkan putusan kasasi
m
ub
yang terbukti secara hukum telah dibuat dengan kekeliruan yang nyata dan
bertentangan dengan hukum;
ka
hukumnya:
22 Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 53 paragraf ke 2 dari
ah
ng
on
16
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kebohongan dan kesalahan yang nyata, pertimbangan hukum tersebut kami
a
R
kutip sebagai berikut:
si
Menimbang, bahwa setelah mendengar dan mempelajari laporan Hakim
ne
Pengawas, Pengurus, Debitor dan para Kreditor ternyata tidak ditemukan adanya
ng
alasan-alasan guna menolak untuk mengesahkan perdamaian sebagaimana
disyaratkan dalam Pasal 285 ayat (2) UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
do
gu dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
23 Merupakan fakta yang tidak dapat dibantah (notoir feit), bahwa:
•
In
Pada persidangan tanggal 27 Juli 2011 Judex Facti nyata-nyata tidak
A
pernah melakukan sidang permusyawaratan Majelis Hakim;
• Judex Facti juga tidak pernah mendengar dan atau mendapatkan laporan
ah
lik
tertulis Hakim Pengawas dalam sidang terbuka sebagaimana
dipersyaratkan pada Pasal 158 ayat (1) jo. Pasal 284 ayat (1) UU
am
ub
Kepailitan;
• Judex Facti juga tidak pernah mendengarkan alasan-alasan dari para
ep
Kreditor yang menerima/menolak rencana perdamaian;
k
Fakta yang ada adalah bahwa Judex Facti justru langsung membacakan putusan
ah
si
Kreditor yang hadir (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-6 dan
Peninjauan Kembali-8);
ne
ng
Hal ini juga dapat dibuktikan dari Berita acara persidangan tanggal 27 Juli 2011
yang telah ditandatangani oleh Ketua Majelis dan Panitera perkara a quo yang
do
pada intinya menyatakan bahwa pada persidangan tanggal 27 Juli 2011 memang
gu
tidak pernah diadakan sidang permusyawaratan Majelis Hakim, dan berita acara
persidangan tersebut juga dengan jelas menyatakan bahwa Hakim Pengawas tidak
In
A
ub
ep
dibatalkan berdasarkan Pasal 285 ayat (2) jo. Pasal 159 ayat (2) UU Kepailitan;
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang menolak putusan pengesahan perdamaian (meskipun terdapat
a
R
persetujuan dari mayoritas Kreditor mengenai hal tersebut) sepanjang dapat
si
dibuktikan bahwa terdapat kejanggalan-kejanggalan terkait dengan rencana
ne
perdamaian, yang merugikan kepentingan Kreditor;
ng
Penelaahan dan penilaian terhadap potensi realisasi atas rencana perdamaian yang
ditawarkan oleh Termohon Peninjauan Kembali merupakan hal utama dan
do
gu seharusnya menjadi prioritas untuk dicermati dan diperiksa secara seksama oleh
Judex Juris dalam pemeriksaan di tingkat kasasi demi untuk melindungi
kepentingan para Kreditor dari Termohon Peninjauan Kembali serta
In
A
menghindarkan potensi kegagalan Termohon Peninjauan Kembali dalam
memenuhi kewajibannya berdasarkan rencana perdamaian yang ditawarkannya;
ah
lik
Selain itu, penelaahan dan penilaian tersebut bertujuan pula untuk menghindarkan
kerugian yang mungkin akan diderita oleh para Kreditor dari Termohon
am
ub
Peninjauan Kembali seandainya rencana perdamaian yang ditawarkan oleh
Termohon Peninjauan Kembali secara logis normatif tidak cukup menjamin
pengembalian dan/atau penyelesaian utang oleh Termohon Peninjauan Kembali
ep
k
R
tidak pula mencermati secara seksama terhadap rencana perdamaian yang telah
si
disahkan oleh Judex Facti melalui putusan pengesahan perdamaian (vide bukti
pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5), justru Judex Juris mengabaikannya
ne
ng
dengan sedemikian rupa. Sehingga karenanya, kami mohon Majelis Hakim Agung
peninjauan kembali untuk dapat kembali memeriksa kejanggalan-kejanggalan
do
gu
dalam rencana perdamaian, sebagaimana akan kami uraikan lebih lanjut dalam
permohonan peninjauan kembali a quo;
25 UU Kepailitan memberikan dasar bagi Pengadilan Niaga untuk membatalkan
In
A
lik
ub
on
18
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum tersebut membuktikan bahwa terdapat sejumlah pelanggaran
a
R
prosedural pemeriksaan perkara a quo yaitu sebagai berikut:
si
a Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (ic. Allied Ever Investments
ne
Limited) merupakan salah satu Kreditor Konkuren dari Termohon
ng
Peninjauan Kembali dengan jumlah piutang yang diakui sebesar
55.000.000 US dollar (lima puluh lima juta dollar Amerika Serikat)
do
gu atau yang dikonversi kedalam mata uang rupiah ekuivalen dengan Rp.
468.765.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan miliar tujuh ratus
enam puluh lima juta rupiah) sebagaimana yang tercantum dalam
In
A
daftar Kreditur Konkuren yang diakui (hasil verifikasi pada rapat
tanggal 14 Juli 2011) (vide bukti Pemohon Peninjauan Kembali-1).
ah
lik
Untuk itu maka Pemohon Peninjauan Kembali secara hukum memiliki
hak untuk memberikan suara terhadap rencana perdamaian yang
am
ub
ditawarkan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam proses PKPU
yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali;
b Bahwa pada tanggal 9 Juni 2011 telah diputus dan dikabulkannya
ep
k
R
2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 9 Juni 2011 (putusan PKPU) (vide
si
bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kasasi-2), yang isinya antara
lain menyebutkan:
ne
ng
do
gu
Tim Pengurus;
• Menetapkan sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu
In
A
Kreditor yang dikenal dalam surat tercatat agar datang pada sidang
yang telah ditetapkan;
m
ub
dinyatakan selesai;
c Sebagai tindak lanjut atas diberikannya PKPU sementara, maka
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memuat mengenai undangan untuk menghadiri sidang pada tanggal 27
a
R
Juli 2011 dengan agenda berupa sidang permusyawaratan Majelis
si
Hakim (hal ini sebagaimana pula disyaratkan oleh Pasal 226 ayat (1)
ne
UU Kepailitan);
ng
Pasal 226 ayat (1) UU Kepailitan tersebut selengkapnya kami kutip sebagai
berikut:
do
gu Pengurus wajib segera mengumumkan putusan penundaan kewajiban
pembayaran utang sementara dalam Berita Negara Republik Indonesia dan
paling sedikit dalam 2 (dua) surat kabar harian yang ditunjuk oleh Hakim
In
A
Pengawas dan pengumuman tersebut juga harus memuat undangan untuk
hadir pada persidangan yang merupakan rapat permusyawaratan Hakim
ah
lik
berikut tanggal, tempat, dan waktu sidang tersebut, nama Hakim Pengawas
dan nama serta alamat Pengurus;
am
ub
d Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang kami muliakan,
merupakan fakta hukum bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah
menghadiri sidang pada tanggal 27 Juli 2011 tersebut, namun
ep
k
R
diumumkan oleh pengurus dalam harian Kompas tertanggal 20 Juni
si
2011, yaitu tidak terselenggaranya sidang permusyawaratan Majelis
Hakim (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-6 dan
ne
ng
Peninjauan Kembali-8);
Serta merupakan fakta hukum pula bahwa Judex Facti yang memeriksa
do
gu
lik
ub
diatur oleh UU Kepailitan dalam Pasal 284 ayat (1) jo. Pasal 158 ayat (1)
(vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-6 dan Peninjauan
ka
Kembali-8), hal ini juga dapat dibuktikan dari Berita acara persidangan
ep
tanggal 27 Juli 2011 yang telah ditandatangani oleh Ketua Majelis dan
Panitera perkara a quo yang pada intinya menyatakan bahwa pada
ah
ng
on
20
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan jelas menyatakan bahwa Hakim Pengawas tidak menghadiri
a
R
persidangan tersebut;
si
Pasal 284 ayat (1) UU Kepailitan mengatur bahwa:
ne
Apabila rencana perdamaian diterima, Hakim Pengawas wajib menyampaikan
ng
laporan tertulis kepada Pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan untuk
keperluan pengesahan perdamaian, dan pada tanggal yang telah ditentukan
do
gu tersebut pengurus serta Kreditor dapat menyampaikan alasan yang
menyebabkan ia menghendaki pengesahan atau penolakan perdamaian;
Juncto Pasal 158 ayat (1) UU Kepailitan yang mengatur bahwa:
In
A
Pada hari sidang yang ditetapkan Hakim Pengawas dalam sidang terbuka
memberikan laporan tertulis, sedangkan tiap-tiap Kreditor baik sendiri
ah
lik
maupun kuasanya, dapat menjelaskan alasan-alasan yang menyebabkan ia
menghendaki pengesahan atau penolakan perdamaian;
am
ub
27 Fakta-fakta hukum tersebut di atas membuktikan bahwa tindakan Judex Facti
yang mengabaikan hak-hak para Kreditor Termohon Peninjauan Kembali
untuk menyampaikan alasan-alasan persetujuan maupun penolakan terhadap
ep
k
R
berlaku, yaitu kewajiban menyelenggarakan sidang permusyawaratan Majelis
si
Hakim sebagaimana diatur dalam Pasal 284 ayat (1) jo. Pasal 158 ayat (1) UU
Kepailitan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mendasarkan pada laporan Hakim Pengawas secara sepihak dan Judex Facti
a
R
telah mengabaikan hak Pemohon Peninjauan Kembali untuk menyampaikan
si
keberatannya secara langsung dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim.
ne
Tindakan Judex Facti tersebut jelas-jelas merupakan penyelundupan terhadap
ng
suatu fakta riil dan manipulasi atas peristiwa-peristiwa hukum dalam suatu
dokumentasi hukum (in casu putusan pengesahan perdamaian);
do
gu 30 Fakta yang sesungguhnya terjadi pada sidang tanggal 27 Juli 2011 adalah
bahwa Judex Facti tetap membacakan putusan pengesahan perdamaian
meskipun Pemohon Peninjauan Kembali maupun para Kreditor lainnya
In
A
mengajukan interupsi-interupsi dan keberatan atas pembacaan putusan
pengesahan perdamaian tersebut (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan
ah
lik
Kembali-6 dan Peninjauan Kembali-8);
31 Untuk mempermudah pemahaman Yang Mulia Majelis Hakim Agung
am
ub
peninjauan kembali, Pemohon Peninjauan Kembali akan menguraikan tentang
kejanggalan-kejanggalan dalam persidangan pada tanggal 27 Juli 2011
tersebut yang kami rinci sebagai berikut:
ep
k
R
2011 (vide bukti Pemohon Peninjauan Kembali-2) serta sebagaimana
si
tercantum dalam pengumuman yang dilakukan oleh Pengurus pada harian
Kompas pada tanggal 20 Juni 2011 (vide bukti Pemohon Peninjauan
ne
ng
do
gu
ayat (1) jo. Pasal 284 ayat (1) UU Kepailitan) mengenai persetujuan/
penolakan Kreditor atas rencana perdamaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 281 ayat (1) UU Kepailitan;
In
A
lik
tidak dihadiri oleh Hakim Pengawas tanpa alasan yang sah dan karenanya
tindakan Hakim Pengawas tersebut melanggar Pasal 158 ayat (1) jo. Pasal 284
m
ub
ayat (1) UU Kepailitan, hal ini juga dapat dibuktikan dari Berita acara
persidangan tanggal 27 Juli 2011 yang telah ditandatangani oleh Ketua
ka
Majelis dan Panitera perkara a quo yang pada intinya menyatakan bahwa pada
ep
persidangan tersebut;
M
ng
on
22
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b Hakim Pengawas seharusnya mencantumkan isi rencana perdamaian,
a
R
nama Kreditor yang hadir dan berhak mengeluarkan suara, catatan tentang
si
suara yang dikeluarkan Kreditor, hasil pemungutan suara, dan catatan
ne
tentang semua kejadian lain dalam rapat (Pasal 282 ayat (1) UU
ng
Kepailitan);
Faktanya dalam persidangan pada tanggal 27 Juli 2011 tersebut:
do
gu Hakim Pengawas tidak hadir pada persidangan tanggal 27 Juli 2011 dan
Pengurus tidak memberikan laporan mengenai proses PKPU sampai dengan
disetujuinya rencana perdamaian tersebut, yang terjadi Judex Facti tanpa
In
A
terlebih dahulu mendengar alasan-alasan persetujuan maupun penolakan dari
Kreditor-Kreditor Termohon Peninjauan Kembali justru secara sepihak
ah
lik
langsung mengabulkan rencana perdamaian dengan membacakan laporan
tertulis dari Hakim Pengawas dalam putusan pengesahan perdamaian tanpa
am
ub
memperdulikan sama sekali interupsi-interupsi dari para Kreditor yang sangat
keberatan dengan tindakan yang tidak sesuai aturan tersebut (vide bukti
pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-6 dan Peninjauan Kembali-8);
ep
k
R
melakukan sidang permusyawaratan Majelis Hakim sebagaimana ditentukan
si
oleh putusan PKPU (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-2)
dan pengumuman di harian Kompas tanggal 20 Juni 2011 (vide bukti
ne
ng
do
gu
lik
ub
menyatakan:
Pada hari sidang yang ditetapkan Hakim Pengawas dalam sidang terbuka
ka
laporan tertulis kepada Pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan untuk
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keperluan pengesahan perdamaian, dan pada tanggal yang ditentukan tersebut
a
R
Pengurus serta Kreditor dapat menyampaikan alasan yang menyebabkan ia
si
menghendaki pengesahan atau penolakan perdamaian;
ne
Ketentuan pasal-pasal tersebut diatas juga sejalan dengan pendapat Gunawan
ng
Widjaja dalam bukunya yang berjudul: Resiko Hukum & Bisnis Perusahaan Pailit
(Penerbit: Forum Sahabat, Cet-I, Agustus 2009) halaman 175, yang mengatakan:
do
gu Jika rencana perdamaian diterima, maka Hakim Pengawas wajib menyampaikan
laporan tertulis kepada Pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan untuk
keperluan pengesahan perdamaian, dan pada tanggal yang ditentukan tersebut
In
A
pengurus serta Kreditur dapat menyampaikan alasan yang menyebabkan ia
menerima atau menolak rencana perdamaian. Sedangkan Debitur juga berhak
ah
lik
mengemukakan alasan-alasannya guna membela kepentingannya;
Kemudian Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH., dalam bukunya yang berjudul
am
ub
Hukum Kepailitan (Penerbit: PT Pustaka Utama Grafiti, Cet-IV, Januari 2010)
halaman 396, mengatakan bahwa:
Berdasarkan ketentuan Pasal 284 ayat (1) UUK-PKPU, apabila rencana
ep
k
R
Pengadilan Negeri) pada tanggal yang telah ditentukan untuk keperluan
si
pengesahan perdamaian. Pada tanggal yang telah ditentukan tersebut pengurus
serta Kreditor dapat menyampaikan alasan yang menyebabkan ia menghendaki
ne
ng
do
gu
perdamaian ditolak;
Selanjutnya Dr. Lilik Mulyadi, SH., MH., dalam bukunya yang berjudul: Perkara
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Teori dan
In
A
Praktik (Penerbit: PT Alumni Bandung 2010, Cet-1, Tahun 2010) halaman 252,
mengatakan:
ah
lik
ub
dalam Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13 UU No. 37 Tahun 2004;
es
on
24
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perdamaian (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5) menjadi
a
R
tidak sah. Hal ini sebagaimana diuraikan oleh Dr. Lilik Mulyadi, SH., MH.,
si
dalam bukunya yang berjudul Perkara Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
ne
Pembayaran Utang (PKPU) Teori dan Praktik (Penerbit: PT Alumni Bandung
ng
2010, Cet-1, Tahun 2010) halaman 171, yang menyatakan:
Hanya putusan Hakim yang melalui proses dan prosedural hukum acara perdata
do
gu pada umumnya dan ketentuan hukum acara dalam UU No. 37 Tahun 2004 saja
mempunyai kekuatan mengikat dan sah;
Berdasarkan uraian fakta serangkaian pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
In
A
Judex Facti dalam memeriksa dan memutus perkara a quo, maka sangat beralasan
hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Agung peninjauan kembali untuk
ah
lik
membatalkan putusan kasasi (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan
Kembali-7) yang dimohonkan peninjauan kembali a quo;
am
ub
Tidak terjaminnya pelaksanaan perdamaian sebagaimana yang dinyatakan dalam
Pasal 159 ayat (2) huruf b jo. Pasal 285 ayat (2) huruf b UU Kepailitan, dan
menyebabkan Termohon Peninjauan Kembali harus dinyatakan pailit dengan segala
ep
k
akibat hukumnya;
34 Bahwa alasan-alasan Pemohon Peninjauan Kembali (yang tidak tersampaikan
ah
R
karena tidak diselenggarakannya sidang permusyawaratan Majelis Hakim
si
oleh Judex Facti) menolak rencana perdamaian dapat kami sampaikan sebagai
berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
sangat diragukan;
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
guna meningkatkan produksi sebagaimana yang dicantumkan
a
R
dalam rencana perdamaian, yaitu ditahun 2011 sebesar 75.000
si
ton dan ditahun 2012 s/d tahun 2031 sebesar 300.000 ton per
ne
tahun (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-4);
ng
d Bahwa sebagai salah satu Kreditor, Pemohon Peninjauan
Kembali memperoleh informasi sistem tolling (maklon) ini
do
gu sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 dan pada kenyataannya
tidak berhasil meningkatkan produksi. Hal tersebut terlihat dari
laporan produksi tahun 2010 yang besarnya hanya mencapai
In
A
10,516.042 ton;
e Bahwa sistem tolling sudah digunakan dari tahun 2002 oleh
ah
lik
beberapa Pihak bekerja sama dengan Termohon Peninjauan
Kembali, namun tidak ada yang mampu mencapai 300 ton per
am
ub
tahun;
ii. Diperlukannya belanja modal/capital expenditure (capex) yang tidak
dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali;
ep
k
R
perdamaian dimana untuk itu diperlukan belanja modal/capex (capital
si
expenditure) yang cukup besar di awal restrukturisasi;
Pada tahun 2002 saja hasil analisa ahli diperlukan sebesar 86 juta US
ne
ng
dollar, dan untuk saat ini diperkirakan membutuhkan lebih kurang 150
juta US dollar untuk 3 tahun pertama;
do
gu
lik
ub
2011 ?;
c. Bahwa begitu pula di tahun 2012, hanya dengan 3 juta US dollar belanja
ka
300.000 ton;
d. Sehingga menjadi hal yang tidak mungkin dan tidak masuk akal apabila
ah
ng
on
26
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
iii. Target produksi yang disampaikan oleh Termohon Peninjauan Kembali tidak
a
R
realistis;
si
a Bahwa dalam kurun 10 tahun terakhir target produksi 300.000 ton
ne
per tahun tidak pernah tercapai;
ng
b Bahwa produksi yang dicapai oleh Termohon Peninjauan Kembali
selama 10 tahun terakhir kurang lebih adalah sebagai berikut:
do
gu Tahun 2002
Tahun 2003
sekitar
sekitar
.000
.000
ton;
ton;
Tahun 2004 sekitar .000 ton;
In
A
Tahun 2005 sekitar .433 ton;
Tahun 2006 sekitar .668 ton;
Tahun 2007 sekitar .326 ton;
ah
lik
Tahun 2008 sekitar .601 ton;
Tahun 2009 sekitar ton;
Tahun 2010 sekitar .516 ton;
am
ub
Tahun 2011 sekitar .231 ton;
yang dapat dicapai dari 75.000 ton ditahun 2011 langsung menjadi
R
si
300.000 ton di tahun 2012;
d Bahwa target produksi itupun tidak disertai dengan perbaikan
ne
ng
do
tahun diperlukan tambahan modal baru minimal 150 juta US
gu
lik
ub
produksi:
a Bahwa untuk mencapai produksi 300.000 ton per tahun sebagaimana
ka
ep
b Bahwa meskipun ada dana untuk membeli bahan baku tersebut tentu
es
hanya dapat diperoleh dari luar negeri yang berarti membutuhkan dana
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tunai yang sangat besar, hal mana perlu dipertanyakan darimana
a
R
Termohon Peninjauan Kembali memperoleh dana tersebut?
si
c Bahwa dalam pembahasan rencana perdamaian, Termohon Peninjauan
ne
Kembali menyatakan bahwa bahan baku diperoleh antara lain dari PT.
ng
Tanjung Redeb Hutani (PT. TRH), namun dari informasi yang kami
peroleh PT. TRH tidak melakukan penanaman dengan maksimal
do
gu bahkan dalam kurun 1999 s/d tahun 2010, PT TRH hanya mencapai
realisasi 1,4 juta ton kayu, dengan demikian jika Termohon Peninjauan
Kembali memerlukan 1,4 juta ton kayu per tahun dari PT. TRH, maka
In
A
ironi sekali karena PT. TRH hanya mampu memberikan tidak lebih
dari 10% yang diminta Termohon Peninjauan Kembali pertahunnya;
ah
lik
d Bahwa dengan demikian kesediaan bahan baku tidak terjamin, hal ini
berarti tidak terjamin pula pelaksanaan rencana perdamaian tersebut;
am
ub
v Modal kerja/working capital dalam rencana perdamaian
tidak terlihat berapa besarnya;
a Bahwa dalam rencana perdamaian tidak terlihat berapa besar
ep
k
R
sebagaimana yang ditargetkan dalam rencana perdamaian
si
diperlukan working capital/modal kerja yang cukup besar untuk 3
bulan pertama;
ne
ng
c Untuk itu maka dengan tidak adanya uraian dan besaran biaya
untuk working capital d idalam rencana perdamaian, maka
do
gu
35. Perubahan atas rencana perdamaian tidak memiliki landasan hukum dan
karenanya cacat hukum;
ah
lik
ub
Kreditor dan telah disahkan oleh Pengadilan, hanya boleh dirubah dikemudian
es
on
28
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilaksanakan dalam satu pemungutan suara (voting) baik Kreditor separatis
a
R
maupun konkuren;
si
c. Bahwa terhadap usulan Termohon Peninjauan Kembali tersebut maka
ne
Pengurus sesuai pasal 278 ayat (1) UU Kepailitan seharusnya melihat dan
ng
memberikan laporan adanya usulan yang tidak berdasar hukum bahkan
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan kepailitan yang berlaku. Hal mana
do
gu sama sekali tidak dipermasalahkan oleh Hakim Pengawas bahkan sampai di
lakukan voting;
d. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pertimbangan hukum pada putusan
In
A
Judex Facti halaman 51 s/d 52 (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan
Kembali-5) yang pada intinya menyatakan rencana perdamaian yang telah
ah
lik
disetujui oleh Kreditur dan telah disahkan oleh Pengadilan, hanya boleh
dirubah di kemudian hari apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 67% dari
am
ub
seluruh nilai hutang baik separatis maupun konkuren secara bersama-sama
pada saat tu dan akan dilaksanakan dalam pemungutan suara (voting) baik
kreditur separatis maupun konkuren adalah pertimbangan hukum yang tidak
ep
k
berdasar;
36. Berita acara pengambilan suara keliru:
ah
R
a. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 52 putusan
si
pengesahan perdamaian (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan
Kembali-5), yang menyatakan bahwa dari berdasarkan laporan Hakim
ne
ng
do
gu
pengambilan suara tidak sesuai dengan jumlah utang Kreditor yang hadir saat
pengambilan suara dilakukan;
ah
lik
c. Terhadap hal tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa Kreditor yang hadir
pada saat sebelum pengambilan suara dimulai adalah 113 Kreditor. Namun
m
ub
pada saat pengambilan suara akan dimulai, salah satu Kreditor konkuren
yakni PT. Multi Alphabet Dinamika menyatakan keluar dan tidak mau
ka
d. Kemudian pada saat yang bersamaan baru datang dan hadir Kreditor konkuren
yang lain yaitu PT. Baliindo Argo Makmur, dimana jumlah utang kedua
ah
Kreditor tersebut tidak sama. Namun ketika terjadi pengambilan suara tidak
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengurangi jumlah utang PT. Multi Alphabet Dinamika dan menambahkan
a
R
jumlah utang PT. Baliindo Argo Makmur;
si
e. Bahwa utang PT. Multi Alphabet, Rp. 46.925.000.000,- sedangkan utang PT.
ne
Baliindo Argo Makmur adalah sebesar Rp. 223.728.750,-;
ng
f. Bahwa dengan demikian seharusnya perhitungan 2/3 dari jumlah utang
bukanlah 2/3 x 6.285.470.371.527,97 melainkan seharusnya adalah 2/3 x
do
gu 6.238.769.100.277,97;
g. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka merupakan suatu fakta hukum
yang tak terbantahkan bahwa Judex Facti telah salah didalam pertimbangan
In
A
hukumnya;
Kesalahan-kesalahan Judex Facti yang tidak cermat dalam menilai dan
ah
lik
memproyeksikan tingkat kemungkinan realisasi atas rencana perdamaian merupakan
kesalahan fatal yang justru berpotensi mengakibatkan para Kreditor Termohon
am
ub
Peninjauan Kembali (khususnya Pemohon Peninjauan Kembali) menderita kerugian
yang sangat besar dan sama sekali tidak melindungi kepentingan para Kreditor
(khususnya Pemohon Peninjauan Kembali). Karenanya mohon agar Majelis Hakim
ep
k
Agung peninjauan kembali yang terhormat untuk membatalkan putusan kasasi (vide
bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-7);
ah
R
Pelaksanaan pembahasan rencana perdamaian tidak dilaksanakan sesuai peraturan
si
perundang-undangan;
37. Bahwa di dalam Pasal 276 ayat (1) UU Kepailitan dinyatakan:
ne
ng
do
gu
rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268 dapat dilihat oleh setiap orang
dengan cuma-cuma;
38. Namun kenyataannya daftar Kreditor baru disediakan sehari setelah pembahasan
In
A
lik
ub
39. Bahwa masalah belum diterimanya daftar Kreditor dan tidak adanya laporan
keuangan sudah disampaikan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dan para
ah
Pemohon Peninjauan Kembali dan para Kreditor lainnya tersebut tidak mendapat
M
on
30
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40. Bahkan dalam rapat pembahasan rencana perdamaian tanggal 19 Juli 2011,
a
R
Pemohon Peninjauan Kembali menilai Hakim Pengawas yang hadir dalam
si
pembahasan rencana perdamaian tersebut sama sekali tidak memperhatikan
ne
kepentingan para Kreditor serta sama sekali tidak memperhatikan Pengurus dalam
ng
melaksanakan tugasnya seperti menyediakan daftar Kreditor beserta utang yang
diakui, laporan keuangan dan asset. Bahkan Hakim Pengawas terkesan
do
gu menggiring Kreditor untuk mengambil keputusan terhadap rencana perdamaian
tersebut dan justru selalu menyampaikan pantun, ikan sepat ikan gabus, lebih
cepat lebih bagus;
In
A
Tindakan Hakim Pengawas tersebut merupakan keberpihakan kepada Termohon
Peninjauan Kembali yang bertentangan dengan asas Hakim tidak boleh memihak
ah
lik
(arms length);
Pembahasan rencana perdamaian terlalu singkat sehingga perlu diberikan PKPU
am
ub
tetap;
41. Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang kami muliakan, bahwa rencana
perdamaian tersebut meliputi jumlah utang Kreditor sebesar Rp.
ep
k
14.309.257.127.147,28 (empat belas triliun tiga ratus sembilan milyar dua ratus
lima puluh tujuh juta seratus dua puluh tujuh ribu seratus empat puluh tujuh koma
ah
R
dua delapan) yakni hampir sebesar Rp. 15 triliun dengan jumlah 161 (seratus
si
enam puluh satu) Kreditor yang terdiri dari Kreditor konkuren, Kreditor separatis
dan Kreditor istimewa (vide bukti pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-1);
ne
ng
42. Jumlah seluruh utang Termohon Peninjauan Kembali tersebut merupakan nilai
yang sungguh fantastis dan seyogianya penanganan permasalahan utang tersebut
do
gu
berarti hanya 3 jam untuk membahas utang yang sangat kompleks dan rumit yang
hampir sebesar Rp. 15 triliun dan dengan para Kreditor yang sangat banyak;
ah
lik
43 Bahwa dalam pertemuan yang dihadiri baik oleh pihak Termohon Peninjauan
Kembali, Hakim Pengawas, Pengurus dan para Kreditor dalam PKPU sementara
m
ub
perdamaian tersebut;
es
44 Bahwa karena banyaknya hal yang ditanyakan dan butuh penjelasan secara rinci
M
dari pihak Termohon Peninjauan Kembali maupun para Kreditor lainnya maka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemohon Peninjauan Kembali (i.c. Allied Ever Investment Limited selaku salah
a
R
satu Kreditor) dan beberapa Kreditor lainnya telah meminta kepada Hakim
si
Pengawas dan Pengurus untuk memberikan waktu guna mempelajari rencana
ne
perdamaian tersebut;
ng
45 Namun permohonan untuk mempelajari rencana perdamaian tersebut sama
sekali tidak ditanggapi oleh Hakim Pengawas dan Pengurus, justru Hakim
do
gu Pengawas meminta proses ini berjalan dengan cepat tanpa memikirkan
kepentingan para Kreditor yang mempunyai piutang besar dan telah dirugikan;
Permohonan untuk mengangkat lebih dari satu Pengurus dan Panitia Kreditor tidak
In
A
mendapat perhatian dan tanggapan dari Hakim Pengawas dan Pengurus;
46 Majelis Hakim Agung peninjauan kembali yang kami muliakan, jika merujuk
ah
lik
pada pertimbangan putusan pengesahan perdamaian pada halaman 17 (vide bukti
pendukung Pemohon Peninjauan Kembali-5), pertimbangan hukum tersebut
am
ub
sangat tidak lengkap dan tidak memberikan gambaran yang sebenarnya atas
proses yang terjadi. Hal ini karena terdapat beberapa keberatan-keberatan dari
para Kreditor yang tidak diungkap didalam putusan pengesahan perdamaian
ep
k
R
Dinamika, Sdr. Benemay, tidak hanya menyampaikan tanggapan
si
apa yang tercantum dalam halaman 17 alinea 2 garis datar ke-2
ne
ng
do
gu
lik
padahal untuk menaikkan produksi dari tahun 2010 yang hanya 10.000 ton
menjadi 75.000 ton di tahun 2011 seharusnya ada belanja modal. Terhadap
m
ub
mempelajari tawaran investor yang bagi Kreditor jauh lebih baik dari pada
ah
ng
32
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
cenderung menggiring peserta rapat Kreditur tersebut untuk melakukan
a
R
pengambilan suara saat itu dengan alasan lebih cepat lebih baik dan dari
si
pada tanggal 27 Juli 2011 pailit;
ne
4) Menyatakan keberatan karena Hakim Pengawas dan Pengurus
ng
menjelaskan bahwa pada tanggal 27 Juli 2011 Termohon Peninjauan
Kembali akan pailit apabila tidak disetujui rencana perdamaiannya, Hakim
do
gu Pengawas maupun Pengurus tidak menjelaskan bahwa bisa diberikan
PKPU tetap. Hal mana seharusnya Hakim Pengawas dan Pengurus
menjelaskan hal tersebut karena tidak semua Kreditor yang hadir itu
In
A
diwakili oleh Advokat ataupun mengerti tentang prosedur kepailitan;
5) Kemudian terhadap pertanyaan siapa investor yang akan mendanai
ah
lik
Termohon Peninjauan Kembali, tidak dapat dijawab oleh pihak Termohon
Peninjauan Kembali;
am
ub
47 Bahwa pada Rapat pembahasan rencana perdamaian tanggal 19 Juli 2011,
dengan pertimbangan banyaknya Kreditor serta besarnya utang (hampir Rp 15
Triliun), seharusnya Pengadilan mengangkat Panitia Kreditor sebagaimana yang
ep
k
R
oleh para Kreditor pada rapat pembahasan rencana perdamaian. Namun hal ini
si
tidak juga mendapat perhatian dan tanggapan dari Hakim Pengawas maupun
Pengurus;
ne
ng
do
gu
pembayaran utang meliputi utang yang bersifat rumit atau banyak Kreditor;
Pasal 231 ayat (2) UU Kepailitan:
Pengurus dalam menjalankan tugasnya wajib meminta dan mempertimbangkan
In
A
lik
diajukan oleh para Kreditor pada rapat Kreditor yang membahas rencana
perdamaian tidak mendapat tanggapan apa-apa dari Hakim Pengawas maupun
m
ub
Pengurus;
Permohonan pengangkatan pendapat ahli sesuai Pasal 238 UU Kepailitan tidak
ka
Kembali dan beberapa Kreditor lainnya merasa perlu diangkat ahli guna
es
mempelajari secara lebih baik lagi rencana perdamaian yang diajukan oleh
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
51 Bahwa kehadiran ahli guna mempelajari rencana perdamaian sangat diperlukan
a
R
untuk menilai antara lain, belanja modal yang diperlukan?, apa tersedia atau
si
tidak bahan baku yang diperlukan di dalam negeri?, berapa modal kerja yang
ne
dibutuhkan? dan lain sebagainya;
ng
52 Bahwa sesuai Pasal 238 ayat (1) UU Kepailitan, maka kehadiran ahli sangat
dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan dan menyusun laporan tentang
do
gu keadaan harta Termohon Peninjauan Kembali demi terwujudnya kepastian
dalam pelaksanaan rencana perdamaian tersebut;
Pasal 238 ayat (1) UU Kepailitan:
In
A
Jika penundaan kewajiban pembayaran utang telah dikabulkan, Hakim Pengawas
dapat mengangkat satu atau lebih ahli untuk melakukan pemeriksaan dan
ah
lik
menyusun laporan tentang keadaan harta Debitor dalam jangka waktu tertentu
berikut perpanjangannya yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas;
am
ub
53 Bahwa karenanya berdasarkan Pasal 238 ayat (1) UU Kepailitan tersebut di atas
dalam rapat Kreditor yang membahas rencana perdamaian telah disampaikan
kepada Hakim Pengawas dan Pengurus permohonan untuk mengangkat ahli;
ep
k
R
maupun menanggapinya, melainkan justru menyatakan bahwa, perkara ini lebih
si
cepat lebih bagus diputuskan menerima atau tidak rencana perdamaian tersebut,
hal ini sekaligus membuktikan bahwa Hakim Pengawas dan Pengurus sama
ne
ng
sekali tidak peduli dengan nasib seluruh Kreditor dan hanya mementingkan
pihak tertentu yang menginginkan perkara a quo berjalan dengan secepat-
do
gu
lik
ub
Selain itu, Judex Facti dan Judex Juris jelas-jelas telah mengkesampingkan asas
keadilan didalam Kepailitan & PKPU sebagaimana dikatakan oleh Dr. Lilik
ah
Mulyadi, SH., MH., dalam bukunya yang berjudul: Perkara Kepailitan dan
es
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Teori dan Praktik (Penerbit: PT.
M
Alumni Bandung 2010, Cet-1, Tahun 2010) halaman 79, yang menyatakan:
ng
on
34
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa ketentuan mengenai
a
R
kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi para pihak yang berkepentingan. Asas
si
keadilan ini untuk mencegah terjadinya kesewenang-wenangan pihak penagih yang
ne
mengusahakan pembayaran atas tagihan masing-masing terhadap Debitor, dengan
ng
tidak mempedulikan Kreditor lainnya;
Hal tersebut dikuatkan pula oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH., dalam
do
gu bukunya yang berjudul: Hukum Kepailitan (Penerbit: PT. Pustaka Utama Grafiti, Cet-
IV, Januari 2010) halaman 33, yang menyatakan bahwa:
Undang-Undang Kepailitan harus memberikan manfaat bukan saja bagi Kreditor
In
A
tetapi juga bagi Debitor. Sejalan dengan itu, Undang-Undang Kepailitan juga harus
memberikan perlindungan yang seimbang bagi Kreditor dan Debitor. Undang-
ah
lik
Undang Kepailitan diadakan untuk memberikan manfaat dan perlindungan kepada
para Kreditor apabila debitor tidak membayar utang-utangnya. Dengan Undang-
am
ub
Undang Kepailitan, diharapkan para Kreditor dapat memperoleh akses terhadap harta
kekayaan dari Debitor yang dinyatakan pailit karena tidak mampu lagi membayar
utang-utangnya;
ep
k
R
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tidak dapat dibenarkan sebab
si
berdasarkan Pasal 235 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan/PKPU, terhadap putusan
PKPU tidak dapat diajukan upaya hukum apapun, sedangkan Pasal 293 ayat (1)
ne
ng
do
gu
Oleh karena putusan perdamaian merupakan kelanjutan yang tidak terpisah dengan
putusan yang mengabulkan Pemohon PKPU, maka penerapan Pasal 235 ayat (1)
Undang-Undang Kepailitan/PKPU dalam putusan kasasi No. 581 K/Pdt.Sus/2011
In
A
tanggal 11 Oktober 2011, sudah tepat dan benar dan tidak merupakan kekeliruan
nyata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat (2) huruf b Undang-Undang
ah
lik
Kepailitan/PKPU;
Menimbang, bahwa imbalan jasa yang harus dibayar kepada Pengurus
m
ub
adalah sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan bukan yang secara keliru
dalam amar angka 3 putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam kurung terketik
ka
menyangkut penilaian hasil pembuktian) dan bukti PK-V tidak disertai berita acara
es
sumpah;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan
a
R
peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: HALIM
si
MINA tersebut harus ditolak;
ne
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali/ Kreditur
ng
berada dipihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;
do
gu Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004,
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan
In
A
perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;
ah
lik
MENGADILI:
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
am
ub
Kembali: HALIM MINA tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Kreditur untuk membayar biaya
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp. 10.000.000,-
ep
k
R
pada hari Selasa, tanggal 12 Juni 2012 oleh H. Abdul Kadir Mappong, SH.,
si
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
H. Muhammad Taufik, SH., MH., dan Prof. Dr. Valerine JLK, SH., MA., Hakim
ne
ng
Agung masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-
do
gu
Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Bongbongan Silaban, SH., LL.M.,
Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
In
A
lik
ub
ka
es
============
ng
on
36
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Untuk Salinan:
a
Mahkamah Agung RI
si
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,
ne
ng
RAHMI MULYATI, SH.,MH.
Nip. 19591207 1985 12 2 002
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37